Di Susun Oleh :
Oleh :
IVAN BUDIPRATAMA
183112700150043
OLEH
NIM : 1831112700150043
PEMINATAN : INDUSTRI MANUFAKTUR
Menyetujui,
Mengesahkan,
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek dan dapat
Dalam Laporan Kerja Praktek ini penulis mengambil judul “Flow Process produksi
pompa Sentrifugal di PT. Torishima Guna Indonesia.”. Dengan selesainya Laporan Kerja
Praktek ini, penulis mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat, bantuan, bimbingan dan
arahan dari semua pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Novi Azman, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Sains.
2. Bapak Basori, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
3. Bapak Ahmad Zayadi, S.T., M.T. selaku Sekretariat Program Studi Teknik Mesin
4. Bapak Cahyono Heri Prasetyo, S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing dalam
6. Bapak Edi EG selaku Human Resource Departement PT. Torishima Guna Indonesia
10. Seluruh pegawai PT. Torsihima Guna Indonesia yang sudah sangat banyak
2
Penulis berharap semoga yang telah dikerjakan dalam Laporan Kerja Praktek ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktek ini, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dalam Laporan Kerja Praktek ini.
Ivan Budipratama
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR 1
DAFTAR TABEL 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
BAB II 6
BAB III 12
LANDASAN TEORI 12
4
3.1.2 Prinsip Kerja Pompa 13
BAB IV 31
BAHASAN KHUSUS 31
4.3 Shaft 33
4.6 Proses Pengambilan data cycle time machining pembuatan shaft EN45 di mesin
CNC Mazak QuickTurn 300MY 38
6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Lokasi dan Denah dari PT. Torishima Guna Indonesia 7
Gambar 2. 2 Logo PT. Torishima Guna Indonesia. 7
Gambar 2. 3 Susunan Jabatan dari PT. Torishima Guna Indonesia 8
Gambar 2. 4 Produk pompa CEN PT. Torishima Guna Indonesia 9
Gambar 2. 5 Produk pompa CAL/CAR PT. Torishima Guna Indonesia 9
Gambar 2. 6 Produk pompa MMO PT. Torishima Guna Indonesia 10
Gambar 2. 7 Produk pompa MMO PT. Torishima Guna Indonesia 10
Gambar 2. 8 Produk pompa MMK/MML PT. Torishima Guna Indonesia. 10
Gambar 2. 9 Produk Pompa MHD PT. Torishima Guna Indonesia. 11
1
Gambar4. 11 Kaliper/Jangka sorong 39
Gambar4. 12 Thread Gauge 40
DAFTAR TABEL
Gambar Table 1 pengambilan data cycletime Shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn 300MY 40
Gambar Table 2 Rata – rata process cycletime shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn 300MY 40
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut
kita untuk selalu peka terhadap perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada. Dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu
bersaing dengan negara lain untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah tenaga kerja yang professional dan siap
bekerja. Dunia industri dan dunia Pendidikan memegang peranan penting dalam
membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Kerja Praktek merupakan salah satu bentuk tanggung jawab antara dunia
industri dan dunia Pendidikan sehingga program kerja persatu mata kuliah wajib bagi
Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik dan Sains di Universitas Nasional. Dalam
Kerja Praktek mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan di perkuliahan dengan keadaan yang sesungguhnya di dunia kerja
sebenarnya. Dengan pelaksanaan kerja praktek mahasiswa diharapkan dapat memiliki
bekal dan pengalaman sebelum nantinya terjun ke dunia industri setelah masa studinya
berakhir.
Program studi Teknik mesin universitas nasional merupakan salah satu jurusan
yang menyiapkan salah satu jurusan yang menyiapakan sumber dya manusia yang
dapat berperan dalam bidang industri. Pada kesempatan kali ini penulis melaksanakan
kerja praktik di PT. Torishima Guna Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri
Pulo Gadung, Jakarta ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang Pump Manufacturer. Oleh karena itu penulis melaksanakan kerja praktik di PT.
Torishima Guna ini untuk mengetahui bagaimana prosedur pembuatan suatu pompa
mulai dari bahan mentah hingga siap dijual.
3
2. Bagaimana proses pembuatan shaft EN45A pada mesin Mazak QuickTurn
300MY?
3. Bagaimana proses pengambilan data cycletime pembuatan shaft EN45A pada
mesin Mazak Quick Turn 300MY?
a. Tujuan Umum
1. Menjembatani pemahaman ilmu yang didapat selama kuliah dengan
kondisi actual dalam dunia industry.
2. Untuk mengembangkan ilmu yang sudah didapat di perkuliahan dan dapat
disalurkan kedalam dalam dunia kerja, sehingga pelaksanaan dari kerja
praktek ini dapat membantu mahasiswa untuk menambah pengalaman
serta pengetahuan terhadap dunia kerja.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan suatu
permasalahan serta memberikan solusi / usulan yang dapat diterapkan pada
perusahaan.
4. Mempelajari dan Memahami proses produksi pompa di PT. Torishima
Guna Indonesia.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui bagaimana proses dan alur pembuatan pompa sentrifugal di
PT. Torishima Guna Indonesia.
2. Mengetahui proses pengambilan data cycletime dan proses pembuatan
shaft EN45A pada mesin Mazak QuickTurn 300MY Di PT. Torishima
Guna Indoensia
4
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut;
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan kerja praktek,
perumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini menguraikan tentang tinjauan profil perusahaan, sejarah
perusahaan, struktur organisasi ketenaga kerjaaan, lokasi , Visi dan
Misi Perusahaan, Budaya Perusahaan, yang berada di PT. Torishima
Guna Indonesia, Jakarta
Bab III Bahasan Khusus
Pada bab ini berisikan tentang landasan teori dari Alur prosedur proses
pembuatan pompa jenis sentrifugal, komponen yang digunakan dalam
pembuatan, dan kendala yang terjadi saat proses pembuatan pompa
jenis sentrifugal yang berada di PT. Torishmia Guna Indonesia
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini berisikan proses pembuatan shaft pada mesin mazak
300my
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari data yang diperoleh
dan pembahasan dari penulis tentang studi kasus yang diambil pada
saat Kerja Praktek di PT. Torishima Guna Indonesia.
5
BAB II
6
Dalam industri yang dikenal dengan permintaan layanan prima, PT Torishima
Guna Indonesia memegang kebanggaan karena diakui secara luas sebagai produsen
pompa yang andal. Sebagai pembelajaran organisasi, kemampuan kami diperkuat
dengan budaya perusahaan secara berkelanjutan untuk selalu melakukan usaha
peningkatan dan komitmen untuk keunggulan.
PT Torishima Guna Indonesia telah membangun jaringan penjualan dan
distribusi yang kuat dengan membangun dealer dan saluran penjualan lainnya, yang
pada gilirannya dapat melayani semua kebutuhan pelanggan kami. PT Torishima
Guna Indonesia saat ini mendistribusikan baik pompa industri standar maupun yang
dibuat khusus tidak hanya di pasar Indonesia tetapi juga di seluruh Wilayah Asia
Tenggara.
Sesuai dengan kebijakan Torishima, kami menyediakan layanan garansi
internasional untuk setiap produk. Kami menyadari bahwa landasan kesuksesan kami
terletak pada dedikasi total kami untuk memastikan kepuasan pelanggan. Kami yakin
bahwa, dalam lingkungan yang selalu berubah, fleksibilitas kami dalam pendekatan
layanan, kebijakan yang fokus dengan pelanggan, pengetahuan luas tentang industri
ini akan terus memposisikan PT Torishima Guna Indonesia sebagai mitra bisnis
pilihan industri dalam solusi pompa.
7
Gambar 2. 1 Lokasi dan Denah dari PT. Torishima Guna Indonesia
Sumber: PT. Torishima Guna Indonesia
8
2.5 Visi dan Misi PT. Torishima Guna Indonesia
Adapun visi dan misi dari PT. Torishima Guna Indonesia, Yakni :
a. Visi Perusahaan
Untuk diakui sebagai perusahaan pompa berkelas dunia yang memegang teguh
komitmen untuk memberikan yang terbaik.
b. Misi Perusahaan
Kami menyediakan dan mengembangkan pompa industri yang berkualitas
tinggi, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di bidang infrastruktur dan
industri untuk pasar domestik dan internasional.
9
2.7 Produk Pompa PT. Torishima Guna Indonesia
Torishima Pump sendiri memiliki lini produksi pompa dengan tipe pompa yang
sangat beragam. Pompa-pompa tersebut memiliki berbagai variasi jenis dan ukuran sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Namun untuk di Indonesia ini sendiri, pompa yang
diproduksi oleh PT. Torishima Guna Indonesia adalah pompa dengan ukuran yang relative
kecil hingga menengah dan secara umum dibagi menjadi 3 jenis. Berikut adalah produk
pompa hasil produksinya :
2. CAL/CAR
10
3. CDM
2. MMK/MML
11
3. MHD
12
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Teori Dasar Pompa
Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu
tempat ke tempat lain yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi
energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi(ketinggian).
Pompa jika dilihat pada bidang industri, fungsi dari pompa ini sangat krusial. Dari
banyaknya jenis pompa diatas yang paling banyak digunakan di bidang industri adalah
jenis pompa sentrifugal. Dan PT. Torishima Guna Indonesia juga hanya memproduksi
jenis pompa sentrifugal. Diantaranya pompa produksi PT.Torishima Guna Indonesia ini
digunakan pada:
1) Energy Industry
2) Chemical Industry
3) Water Work Environments
4) Construction and Utility Industry
5) General Industry
1) Kapasitas (Q) merupakan volume pada fluida yang bisa dialirkan dalam satuan
waktu. Dalam pengujian pompa, volume fluida diukur menggunakan ventumeter,
adapun satuan dari kapasitas (Q) adalah m3/s, liter/s, m3/h, gpm dan ft3/s.
2) Putaran (n) dalam pompa merupakan poros (impeller) pompa yang dinyatakan dalam
satuan rpm (Revolusi per Menit) yang diukur menggunakan alat bernama tachometer.
3) Torsi (T) merupakan ukuran kekuatan atau gaya yang menyebabkan objek berputar
sekitar sumbu. Torsi yang digunakan oleh pompa mengunakan dynamometer dan
hasilnya dikalikan dengan lengan pengukur momentuk (L). Adapun satuan dari Torsi
(T) adalah Nm.
13
4) Daya (P) pada pompa dibagi menjadi dua yaitu daya poros dari motor listrik dan daya
air yang dihasilkan dari pompa itu sendiri. Adapun satuan dari daya (P) adalah Watt.
5) Efisiensi merupakan perbandingan antara daya poros listrik dengan daya air yang
dihasilkan dari sebuah pompa
Menurut prinsip kerjanya pompa dapat dibagi menjadi dua, yaitu pompa Positive
Displacement Pump dan Dynamic Pump.
14
impeller yang dipasang menyebabkan aliran fluida yang keluar dari pompa akan
membentuk aliran yang tegak lerus terhadap poros pompa. Pada pompa sentrifugal
terdapat mechanical seal yang digunakan untuk mencegah kebocoran fluida keluar
atau udara masuk ke dalam pompa.
15
● Kapasitas sedang 5-50 kg/cm2
● Kapasitas tinggi HIGH > 50 kg/cm2
c. Jumlah Impeller
● Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
● Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing.
d. Posisi Poros
● Vertical Shaft : Poros pompa tegak lurus
● Horizontal Shaft : Poros pompa mendatar
e. Jumlah Suction
● Single suction : Fluida masuk pompa melalui satu impeller
● Double suction : Fluida masuk pompa melalui dua sisi impeller
f. Arah Aliran Keluar Impeller
● Radial flow
● Mixed flow
● Axial flow
16
3.2.3 Jenis – jenis Pompa Sentrifugal
a. End Suction
Pompa end suction merupakan pompa sentrifugal yang paling umum
digunakan. Pompa jenis ini mempunyai satu impeller seperti yang
diperlihatkan dalam gambar di bawah ini.
Pompa jenis ini digerakan oleh motor lalu daya yang diberikan kepada
poros digunakan untuk memutar impeller yang berada didalam pompa, lalu air
masuk melalui suction noozle ke inti impeller, karna impeller memiliki gaya
putar yang mampu mendorong fluida sehingga fluida yang berada didalam
mampu terlempar keluar.
17
Gambar 3. 4 pompa multi stage.
Sumber : PT. Torishima Guna Indonesia
Prinsip kerja dari pompa multistage yaitu air terhisap oleh impeller.
Air yang masuk impeller ikut berputar dan terdorong oleh sudu-sudu impeller
dan membentuk gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal tersebut membuat air
menjauhi lingkaran dan menuju difuser dengan kecepatan tinggi. Pada difuser
energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan.
c. Double Suction
Pompa double suction ini memiliki dua sisi inlet, serta inlet dan outletnya
sejajar seperti pada gambar dibawah ini.
Pompa jenis ini dari cara kerjanya, nilai NPSH-nya lebih rendah jika
dibanding dengan pompa single suction. Pompa ini juga dapat digunakan pada
aliran tinggi, kebanyakan pompa ini digunakan pada plant raw water supply,
cooling water supply, cooling tower pump, fire water pump, dan masih banyak
lagi. Dan pada umumnya pompa jenis ini dapat mengalirkan fluida hingga 70.000
gallon per menit, dengan head hingga 2000 ft. Umumnya pada produksi pompa
18
jenis double suction ini material yang digunakkan adalah iron, bronze, dan semua
316 stainless steel. Pada konstruksi pompa jenis ini, umumnya memiliki dua
lengan shaft yang berfungsi untuk meletakkan impeler pada titik yang tepat pada
shaft, agar shaft terlindung dari fluida yang mengalir pada pompa sehingga shaft
terhindar dari korosi dan abrasi.
19
bagian casing pompa terdapat impeller yang berfungsi untuk memberikan
gaya atau tekanan kepada fluida. Impeller juga terdapat berbagai macam, yang
akan dijelaskan pada sub-bab selanjutnya. Suction nozzle adalah bagian
tempat masuknya fluida. Dan discharge nozzle adalah bagian tempat
keluarnya fluida.
A. Impeller
Berfungsi untuk mengubah energi mekanik dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara terus menerus. Impeller
biasanya di cor dalam satu kesatuan dan terbuat dari besi cor, brom dan
lainlain. Untuk cairan khusus impeller ini dapat dibuat dari bahan baja
tahan karat atau lainnya sesuai dengan kebutuhan. Pada pompa sentrifugal
yang umum terdapat tiga jenis impeller, yaitu impeller terbuka, impeller
semi terbuka, dan impeller tertutup.
Untuk bentuk dari ketiga jenis impeller yang sudah disebutkan, dapat
dilihat pada gambar di atas. Impeller jenis terbuka biasanya baik
digunakan untuk fluida yang mengandung bahan solid atau berserat.
Sedangkan untuk impeller jenis tertutup atau enclosed biasanya baik
digunakan untuk fluida yang bersih yang tidak mengandung bahanbahan
yang solid atau dapat mengakibatkan abrasi . Dan pada beberapa produksi
pompa, beberapa impeller jenis terbuka disebut impeller jenis semi
20
terbuka. Walau semi terbuka yang dimaksudkan adalah seperti yang sudah
dijelaskan pada gambar, bagian belakang dari impeller tertutup.
B. Shaft
Shaft pada pompa berfungsi Meneruskan momen puntir atau tenaga
dari penggerak selama pompa beroperasi, dan sebagai Tempat kedudukan
(sebagai pendukung) impeller, bearing dan bagian yang berputar lainnya.
C. Shaft Sleeve
Berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan yang
diakibatkan oleh gesekan langsung dengan cairan. Dan juga sebagai
tempat kedudukan dari mechanical seal.
D. Bearing
Berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros yang
berputar. Bantalan juga untuk memungkinkan poros berputar dengan
lancer dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian akibat gesekan sangat
kecil.
21
Mengarahkan aliran zat cair menuju ruang volute (untuk single stage) atau
menuju stage berikutnya (multi stage), dan Merubah energi kinetis cairan
menjadi energi dinamis
D. Stuffing box
Fungsi Stuffing Box adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran
pada daerah poros pompa yang menembus casing. Jika pompa bekerja
pada suction lift dan tekanan pada ujung interior stuffing box lebih rendah
dari tekanan atmosfer, maka stuffing box berfungsi mencegah kebocoran
udara masuk kedalam pompa (kavitasi). Dan bila tekanan lebih besar atau
diatas tekanan atmosfer, maka berfungsi untuk mencegah kebocoran cairan
keluar dari pompa.
E. Wearing Ring
Ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) sebagai wearing ring
casing. Fungsinya adalah untuk memperkecil kebocoran yang melewati
bagian sisi impeller yang berdekatan dengan casing dengan cara
memperkecil celahnya. Wearing ring bila rusak dapat diganti dengan yang
baru atau dapat diperbaiki sehingga lebih ekonomis.
F. Seal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya fungsi seal ini sangat
penting dalam menjaga tekanan dari pompa, dan terhindar dari kebocoran.
Seal sendiri terdapat beberapa jenis antara lain.
● Gland packing seal
Gland packing seal ini termasuk salah satu sistem sealing yang
paling lama dan paling biasa digunakkan pada pompa sentrifugal.
Pada umumnya gland packing seal ini terpisah dari shaftnya,
namun ditempatkan pada stuffing box terpisah.
22
Sumber : What is the difference between Mechanical Seal and
Gland Packing? | LEAK-PACK (leakpack.com)
● Mechanical seal
Untuk Mechanical Seal ini, termasuk model yang lebih baru di
banding dengan Gland Packing Seal. Ada beberapa kelebihan dari
Mechanical Seal ini, antara lain. Mengurangi mechanical losses
akibat gesekan akibat putaran shaft, sehingga meningkatkan
efisiensi dari kerja pompa.
23
dibanding seal lainnya. Dan kelebihan lain dari mechanical seal
adalah seal jenis ini dapat menerima tekanan tinggi serta dapat
digunakan pada pompa dengan kecepatan tinggi.
Posisi suction merupakan posisi dari sumber air terhadap pompa yang akan
dihisap. Posisi sumber air ini nantinya akan sangat mempengaruhi performa dari
pompa itu sendiri karena akan berkaitan dengan NPSH available. Terdapat dua tipe
posisi suction, antara lain:
● Positive Suction
Positive Suction ini memiliki sumber air dengan ketinggian yang
lebih tinggi dari posisi suction pompa. Posisi ini dapat
menyediakan NPSH available yang lebih besar.
● Negative Suction
Sedangkan pada Negative Suction, sumber air yang akan dihisap
oleh pompa memiliki ketinggian yang lebih rendah dari posisi
suction pompa
24
Gambar 3. 11 Negative Suction
Sumber : tokopompaonline.blogspot.com
25
3.4.1 Proses Machining
I. Proses Turning
Proses turning atau yang biasa dikenal di Indonesia dengan
nama proses bubut ini, adalah proses pembentukan produk yang akan
dihasilkan dengan metode pengikisan bagian tertentu sesuai dengan
rancangan dan standar yang berlaku pada produk. Untuk melakukan
pengikisan pada suatu produk dengan material tertentu, digunakan pula
insert (mata pahat) dengan spesifikasi sesuai dengan material tersebut.
Penyesuaian ini dilakukan agar mata pahat tidak mengalam ide formasi
saat proses bubut dilakukan.
26
dimaksud. Untuk proses turning ini, digunakan mesin bubut manual
dengan operator yang telah terlatih. Mata pahatnya sendiri dapat
disesuaikan sesuai dengan material benda kerja yang digunakan
walaupun benda kerja yang paling umum digunakan adalah material
FC atau Besi Cor Kelabu.
27
bearing housing, volute casing, casing cover dll. Pengeboran ini
menggunakan mesinbor manual yang digerakan oleh oprator. Proses
pengeboran sudah memiliki cetakan yang bertujuan untuk
mempermudah oprator mencari titik bor yang sudah disesuaikan
memenuhi standar yang ada.
28
Gambar 3. 16 Quality Control
● Uji Hidrostatis
Uji hidrostatis merupakan salah satu tes yang diperlukan untuk mengukur
kekuatan suatu bagian pompa yang diberi tekanan berupa air dan udara.
Tujuan dari pengetesan ini mengecek ada atau tidaknya kebocoran pada
bagian pompa
Uji hidrostatik ini menggunakan standar JIS B8313 dengan proses uji
yang berbeda pada setiap bagian pompa seperti yang terdapat pada table
berikut:
29
Gambar 3. 18 Table Standar Waktu Hold
30
Proses yang terjadi pada proses assembly seperti pemasangan
bearing cover pada bearing housing, selain itu dilakukan juga pemasangan
komponen – komponen pada shaft seperti bearing, coupling,dan impeller,
selanjutnya dilakukan pemasangan shaft dengan bearing housing, dan
proses terakhir adalah pemasangan volute casing.
31
Indonesia, pengecatan dilakukan pada dua line, jadi setelah pompa
dicat pada line yang sama selanjutnya pompa dikeringkan.
32
BAB IV
BAHASAN KHUSUS
33
pengoperasian dengan kecepatan tinggi yang betujuan untuk memastikan penyelesaian
permukaan yang luar biasa dan masa pakai alat yang maksimal. Pada seri Quick Turn 300MY
ini memiliki berbagai macam spesifikasi motor spindle yang tersedia, mulai dari spindle
standart hingga spindle torsi tinggi untuk pengerjaan pemesinan yang berat. Memiliki
penggerak yang halus dan dudukan alat yang dibaut merupakan peralatan standar NC
tailstock dan dengan gaya dorong yang rendah memmastikan putaran dengan akurasi tinggi
bahkan untuk pengerjaan poros berdiamter kecil. Spesifikasi lengkap mengenai mesin CNC
Mazak Quick Turn 300MY yaitu:
34
4.3 Shaft
Shaft merupakan komponen pemesinan yang digunakan pada mesin rotasi
untuk mentransmisikan putaran dan torsi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Poros
mentransmisikan torsi dari driver (motor atau engine) ke driven. Pada system
perpompaan shaft merupakan salah satu komponen utama sehingga peranan shaft
sangatlah penting dalam system perpompaan.
Apabila hal ini tidak dilakukan terlebih dahulu akan mempersulit proses
pengerjaan shaft, dimana material bahan yang tidak senter tadi mengalami penekanan
pada steady rest dan center putar yang akan berakibat kerusakan pada bearing senter putar
karena terlalu berat menahan beban tekanan yang diberikan oleh material, dan akibat
lainnya yaitu material bahan yang akan dikerjakan akan mengalami vibrasi dan texture
dari material tidak akan halus karena putaran dari material tidak stabil.
35
Gambar4. 3 material bahan yang telah mengalami proses roughing
Sumber PT. Torishima Guna Indonesia
Proses pengerjaan shaft pada mesin cnc mazak quickturn 300MY dilakukan
secara bertahap, Proses tersebut terbagi menjadi 2 tahapan proses. Yaitu proses
pengerjaan pada bagian untuk coupling dan bagian untuk impeller yang nantinya akan
diletakan pada shaft.
36
center,kemudian proses dilanjutkan dengan proses turning diameter luar dari material
untuk mengurangi diameter dan pembuatan profile agar sesuai dengan gambar yang
ditetapkan. Dan proses terakhir yang dilakukan adalah proses milling dengan
pembuatan key untuk penempatan coupling pada pompa.
37
indicator hal ini bertujuan agar pemakanan yang dilakukan sesuai dengan standar
yang ditetapkan.
Apabila material shaft sudah simetris pada saat pemasngan dimulailah proses
pengerjaan dimulainya program. Pada pengerjan pertama pada program dilakukan
proses turning facing untuk meratakan sisi material, selanjutnya dilakukan
pembubutan diameter luar dan pembentukan profile untuk mengurangi ukuran
dimensi dari material yang disesuaikan dengan standar ukuran yang berlaku. Setelah
itu dilanjutkan dengan proses milling yang dimana proses ini bertujuan untuk
membuat key pada bagian shaft untuk peletakan impeller pompa. Dan proses terakhir
yang dilakukan yaitu proses turning dimana ujung dari shaft dibuatkan ulir atau thread
untuk baut. Setelah dilakukannya semua proses, shaft diukur ketepatan dimensinya
apakah sesuai dengan standar drawing yang ditetapkan atau tidak.
38
4.5 Alat Ukur Yang Digunakan
Alat ukur merupakan hal yang penting dalam setiap proses machining. Alat ukur
digunakan untuk mengetahui setiap ukuran dari shaft apakah sudah atau tidaknya
ukuran shaft dengan standar yang ditetapkan. Alat ukur yang digunakan dalam proses
ini yaitu :
● Mistar
Mistar dalam proses ini digunakan untuk mengukur panjang dari material
bahan yang nantinya akan diproses menjadi shaft.
Gambar4. 9 Mistar
● Micrometerscrup
Micrometerscrup dalam proses ini berfungsi mengukur diameter dari shaft
yang dikerjakan.
Gambar4. 10 Micrometersecrup
● Kaliper/ jangka sorong
39
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang bagian dari shaft dan
mengukur ketinggian pada saat pemasangan endmill miling
4.6 Proses Pengambilan data cycle time machining pembuatan shaft EN45 di mesin
CNC Mazak QuickTurn 300MY
Pengambilan data cycle time ini menggunakan alat bantu berupa Stopwatch
yang dimana digunakan untuk mengukur waktu pada saat pengambilan data
cycletime. Proses pengambilan data cycletime dibagi menjadi 3 yaitu cycletime
dandori, cycletime process, cycletime machine. Dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Cycle Time Dandori : proses pengambilan waktu proses pengerjaan
suatu part saat proses pembuatan barang pertama, pengambilan waktu
ini seperti pergantian jig, pergantian tools, dan memasukan program
mesin.
2. Cycle Time Process : proses pengambilan waktu proses mulai dari
pengambilan material bahan hingga material bahan yang sudah
diproses diturunkan dari mesin.
40
3. Cycle Time Machine : proses pengambilan waktu yang digunakan oleh
mesin dalam mengerjakan sebuah part. Biasanya proses pengerjaan
yang dilakukan dimesin tertera pada monitor mesin cnc.
Pengambilan data cycle time ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang
dihabiskan dalam pengerjaan suatu shaft mulai dari bahan mentah hingga menjadi
sebuah shaft. Dan untuk mengetahui Preparation time atau waktu perisapan yang
dibutuhkan sebelum mengerjakan suatu material, dan Lost Time atau waktu yang
hilang saat loading unloading pada saat pengerjaan yang dimana pada proses ini
memerlukan banyak proses hingga material bahan menjadi sebuah shaft. Perhitungan
untuk mengetahui waktu yang dihabiskan untuk preparation time dan lost time, yaitu:
Berikut table pengambilan data cycletime yang telah didapat dari 5 pengerjaan
shaft EN45A:
Gambar Table 1 pengambilan data cycletime Shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn
300MY
Gambar Table 2 Rata – rata process cycletime shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn
300MY
41
4.6.1 Proses 1 Pembuatan Shaft EN45A
Dari 5 pengambilan dari setiap prosesnya dapat diperoleh yaitu:
● Rata – rata cycletime dandori yang diperoleh pada proses 1 yaitu : 00:54:20
Menit
● Rata – rata cycletime process yang diperoleh pada proses 1 yaitu : 00:25:45
menit
● Rata – rata cycletime mesin yang diperoleh pada proses1 yaitu : 00:21:32
menit
Jadi selisih antara cycletime procces dengan cycle time mesin adalah 00:04:13
menit.
Dimana :
selisih ini merupakan waktu yang digunakan oleh operator saat mengambil,
memasang, menurunkan dan mengukur dimensi material bahan Dan penyesuaian
program dengan material yang akan dikerjakan. Pada beberapa pengambilan data
terdapat waktu yang tinggi dikarenakan oprator mengganti insert yang digunakan
karena sudah tumpul, hal ini dikarenakan sisa pemakanan material mengumpul pada
ujung mata insert yang menyebabkan mata insert cepat tumpul. Hal ini dilakukan agar
tetap menjaga kualitas hasil pengerjaan agar sesuai dengan standar yang sudah
42
ditetapkan. Sebaiknya menggunakan insert dengan jenis yang sama namun memiliki
daya tahan yang lebih kuat agar penggunaan insert menjadi lebih tahan lama.
Jadi selisih waktu yang dibutuhkan antara cycletime dandori dengan cycletime
process yaitu 00:28:31menit.
Dimana :
Selisih waktu ini merupakan waktu yang digunakan oleh oprator untuk
mengganti jig dari chuck mesin, jig ini diganti karena perbedaan diameter pada
material benda yang dikerjakan sebelumnya. Pergantian tools yang digunakan, disini
oprator mengganti endmill milling yang digunakan untuk proses pembuatan key.
Selanjutnya waktu yang digunakan ini untuk memasukan program yang sudah
ada dimesin dan dilakukan penyesuaian ukuran Kembali dengan material bahan yang
43
ada. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses pengerjaan
berjalan.
Dimana :
Hal tersebut yang membuat proses pengerjaan lebih lambat. Sebaiknya pada
saat proses pemasangan material bahan atau mengatur kedudukan material bahan pada
chuck agar simetris oprator seharusnya tidak perlu memberikan sedikit pukulan
terhadap material bahan, operator hanya perlu memutar atau menggeser material
benda hingga simetris, namun apabila material bahan sulit simetris oprator sebaiknya
memberikan sedikit tekanan menggunakan palu karet, karena apabila menggunakan
tangan hal tersebut akan menimbulkan kecelakaan kerja terhadap operator.
44
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh
maka dapat disimpulkan:
1. Proses produksi pompa di PT. Torishima Guna Indonesia dimulai dari proses
machining, quality control, assembly dan pengetestan dilakukan di PT.
Torishima Guna Indonesia
2. Cycletime merupakan suatu cara yang dibutuhkan perusahaan manufaktur
untuk mengetahui berapa waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu
part pada suatu mesin yang digunakan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap
efisiensi kerja untuk menjaga produktivitas perusahaan.
3. Proses machining di PT. Torishima Guna Indonesia meliputi proses turning,
proses milling, dan prosses drilling.
4. Untuk mengetahui waktu persiapan atau preparation time yaitu dengan cara
cycletime dandori – dengan cycletime process.
5. Preparation time merupakan waktu persiapan sebelum mengerjakan suatu
material seperti pergantian jig atau softjaw/hardjaw, pergantian tools,
pengaturan program, dan pensenteran pada setiap tools.
6. Lost time merupakan waktu yang hilang pada saat proses machining
berlangsung seperti pengambilan material, pemasangan material pada chuck,
45
pengukuran dimensi pada material, pergantian tools yang haus, dan penurunan
material yang sudah melalui process machining.
7. Untuk mengetahui lost time pada saat process machining yaitu dengan cara
cycle time process dikurang dengan cycletime machine dari hasil perhitungan
lama waktu tersebut maka akan diketahu berapa waktu lost time yang didapat.
8. Lost time dapat dipengaruhi oleh faktor manusia langsung seperti tingkat
bakat atau kelincahan operator, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh praktik
pemeliharaan, persyaratan kualitas, masalah dengan bahan/material, dll.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilaukan berdasarkan data yang diperoleh
makan dapat disimpulan:
1. Pergantian jenis insert diperlukan karena insert yang kini dipakai memiliki
kualitas yang kurang bagus sehingga menimbulkan sisa pemakan diujung mata
pahat yang mengakibatkan mata pahat cepat tumpul.
2. Pemilihan bahan baku material yang tepat atau material yang sudah siap
dikerjakan sehingga tidak perlu membuang waktu untuk dilakukan
pemotongan dan proses roughing pada material karena material bahan yang
tidak simetris. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi efisiensi produktivitas
kerja.
46
DAFTAR PUSTAKA
Wave20. (2019). APA ITU CYCLE TIME, LEAD TIME DAN TAKT TIME.
https://wave20.blogspot.com/2019/05/apa-itu-cycle-time-lead-time-takt-time.html.
Wave20. (2019). APA ITU CYCLE TIME, LEAD TIME DAN TAKT TIME.
https://wave20.blogspot.com/2019/05/apa-itu-cycle-time-lead-time-takt-time.html.
47
LAMPIRAN
48