Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSES PEMBUATAN SHAFT EN45A PADA MESIN


MAZAK QUICKTURN 300MY

Laporan ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Kerja Praktek


Di PT TORISHIMA GUNA INDONESIA
Jl Rawa Sumur Timur 1 Pulogadung Industrial Estate

Di Susun Oleh :

Nama : Ivan Budipratama


Nim : 183112700150043

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROSES PEMBUATAN SHAFT EN45A PADA MESIN
MAZAK QUICKTURN 300MY

Oleh :

IVAN BUDIPRATAMA
183112700150043

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
=============================================================
LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTEK

PROSES PEMBUATAN SHAFT EN45A PADA MESIN MAZAK QUICKTURN


300MY

OLEH

NAMA : Ivan Budipratama

NIM : 1831112700150043
PEMINATAN : INDUSTRI MANUFAKTUR

Jakarta, 30 Desember 2021

Menyetujui,

M. BID. PRODUKSI Pembimbing Lapangan

Guruh Choirul Mu’min

Mengesahkan,

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Teknik Mesin


Kerja Praktek Fakultas Teknik dan Sains

Cahyono Heri Prasetyo, S.T., M.T. Basori, S.T., M.T.


NIP.0102130822 NIP.0102130822

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat,

taufik serta karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek dan dapat

menyelesaikan Laporan dengan tepat waktu dan tanpa adanya halangan.

Dalam Laporan Kerja Praktek ini penulis mengambil judul “Flow Process produksi

pompa Sentrifugal di PT. Torishima Guna Indonesia.”. Dengan selesainya Laporan Kerja

Praktek ini, penulis mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat, bantuan, bimbingan dan

arahan dari semua pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Novi Azman, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Sains.

2. Bapak Basori, S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

dan Sains Universitas Nasional.

3. Bapak Ahmad Zayadi, S.T., M.T. selaku Sekretariat Program Studi Teknik Mesin

Fakultas Teknik dan Sains Universitas.

4. Bapak Cahyono Heri Prasetyo, S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing dalam

penulisan laporan kerja praktek.

5. Bapak Deny Wendiaman selaku manager PT. Torishima Guna Indonesia.

6. Bapak Edi EG selaku Human Resource Departement PT. Torishima Guna Indonesia

7. Bapak Guruh selaku Kepala Engineering PT. Torishima Guna Indonesia.

8. Bapak Heris Selaku Kepala Produksi PT. Torishima Guna Indonesia

9. Bapak Mu’min Selaku pembimbing dalam melaksanakan kerja praktik di PT.

Torishima Guna Indonesia.

10. Seluruh pegawai PT. Torsihima Guna Indonesia yang sudah sangat banyak

memberikan ilmu serta bantuan selama menjalankan kerja praktik.

2
Penulis berharap semoga yang telah dikerjakan dalam Laporan Kerja Praktek ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Penulis juga menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan laporan kerja praktek ini, oleh karena itu penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dalam Laporan Kerja Praktek ini.

Jakarta, 30- Desember - 2021

Ivan Budipratama

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KERJA PRAKTEK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR 1

DAFTAR TABEL 2

BAB I 3

PENDAHULUAN 3

1.1 Latar Belakang 3

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Tujuan Kerja Praktek 4

1.4 Batasan Masalah 4

1.5 Sistematika Penulisan 4

BAB II 6

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 6

2.1 Tinjauan Profile Perusahaan 6

2.2 Sejarah Perusahaan 6

2.3 Lokasi dan Denah PT. Torishima Guna Indonesia 7

2.4 Logo Perusahanaan 8

2.5 Visi dan Misi PT. Torishima Guna Indonesia 8

2.6 Struktur Organisasi 9

2.7 Produk Pompa PT. Torishima Guna Indonesia 9

BAB III 12

LANDASAN TEORI 12

3.1 Teori Dasar Pompa 12

3.1.1 Spesifikasi Pompa 12

4
3.1.2 Prinsip Kerja Pompa 13

3.2 Pompa Sentrifugal 13

3.2.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal 14

3.2.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal 14

3.2.3 Jenis – jenis Pompa Sentrifugal 15

3.2.4 Konstruksi Pompa Sentrifugal 17

3.2.5 Bagian pompa sentrifugal yang bergerak 18

3.2.6 Bagian pompa yang tidak bergerak 20

3.3 Jenis Suction Pompa 22

3.4 Proses Produksi Pompa 23

3.4.1 Proses Machining 24

3.4.2 Quality Control 27

3.4.3 Proses Assembly 28

3.4.4 Proses Performance Test 29

3.4.5 Proses Painting 29

BAB IV 31

BAHASAN KHUSUS 31

PENGAMBILAN DATA CYCLE TIME PENGERJAAN SHAFT EN45 PADA MESIN


MAZAK QUICK TURN 300MY 31

4.1 Mesin CNC Mazak 300MY 31

4.2 Kegunaan mesin mazak di PT. Torishima Guna Indonesia 32

4.3 Shaft 33

4.4 Proses pengerjaan shaft 33

4.5 Alat Ukur Yang Digunakan 36

4.6 Proses Pengambilan data cycle time machining pembuatan shaft EN45 di mesin
CNC Mazak QuickTurn 300MY 38

4.6.1 Proses 1 Pembuatan Shaft EN45A 39

4.6.2 Proses 2 Pembuatan Shaft EN45A 40


5
LAMPIRAN 46

6
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Lokasi dan Denah dari PT. Torishima Guna Indonesia 7
Gambar 2. 2 Logo PT. Torishima Guna Indonesia. 7
Gambar 2. 3 Susunan Jabatan dari PT. Torishima Guna Indonesia 8
Gambar 2. 4 Produk pompa CEN PT. Torishima Guna Indonesia 9
Gambar 2. 5 Produk pompa CAL/CAR PT. Torishima Guna Indonesia 9
Gambar 2. 6 Produk pompa MMO PT. Torishima Guna Indonesia 10
Gambar 2. 7 Produk pompa MMO PT. Torishima Guna Indonesia 10
Gambar 2. 8 Produk pompa MMK/MML PT. Torishima Guna Indonesia. 10
Gambar 2. 9 Produk Pompa MHD PT. Torishima Guna Indonesia. 11

Gambar 3. 1 struktur klasifikasi tipe pompa 14


Gambar 3. 2 contoh aliran keluar impeller 16
Gambar 3. 3 pompa end suction 17
Gambar 3. 4 pompa multi stage. 18
Gambar 3. 5 pompa Double Suction 18
Gambar 3. 6 Komponen Pompa Sentrifugal 19
Gambar 3. 7 Jenis – Jenis impeller 20
Gambar 3. 8 Gland Packing Seal 22
Gambar 3. 9 Mechanical Seal 23
Gambar 3. 10 Positive Suction 24
Gambar 3. 11 Negative Suction 25
Gambar 3. 12 Flow process manufaktur pompa 25
Gambar 3. 13 Proses Turning 26
Gambar 3. 14 Proses Milling 27
Gambar 3. 15 Proses Drilling 28
Gambar 3. 16 Quality Control 29
Gambar 3. 17 Uji Hidrostaris pada Stage Casing jenis Multi Stage 29
Gambar 3. 18 Table Standar Waktu Hold 30
Gambar 3. 19 Gambar proses assembly 30
Gambar 3. 20 Gambar proses performance test 31
Gambar 3. 21 Gambar proses painting 32

Gambar4. 1 Mesin CNC Mazak Quick Turn 300MY 33


Gambar4. 2 Spesifikasi CNC Mazak Quick Turn 300MY 34
Gambar4. 3 material bahan yang telah mengalami proses roughing 36
Gambar4. 4 Proses pengerjaan pertama pada sisi bagian coupling 36
Gambar4. 5 hasil Shaft EN45 Proses 1 37
Gambar4. 6 Pergantian Tools dan Pensenteran Tool 37
Gambar4. 7 Shaft diukur Kesimetrisannya Menggunakan Dial Indicator 38
Gambar4. 8 Shaft EN45 yang telah selesai proses machining 38
Gambar4. 9 Mistar 39
Gambar4. 10 Micrometersecrup 39

1
Gambar4. 11 Kaliper/Jangka sorong 39
Gambar4. 12 Thread Gauge 40

DAFTAR TABEL
Gambar Table 1 pengambilan data cycletime Shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn 300MY 40
Gambar Table 2 Rata – rata process cycletime shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn 300MY 40

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut
kita untuk selalu peka terhadap perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada. Dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
tersebut, Indonesia harus memiliki sumber daya manusia yang berkualitas agar mampu
bersaing dengan negara lain untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Sumber daya manusia yang berkualitas adalah tenaga kerja yang professional dan siap
bekerja. Dunia industri dan dunia Pendidikan memegang peranan penting dalam
membangun sumber daya manusia yang berkualitas.

Kerja Praktek merupakan salah satu bentuk tanggung jawab antara dunia
industri dan dunia Pendidikan sehingga program kerja persatu mata kuliah wajib bagi
Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik dan Sains di Universitas Nasional. Dalam
Kerja Praktek mahasiswa diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah
didapatkan di perkuliahan dengan keadaan yang sesungguhnya di dunia kerja
sebenarnya. Dengan pelaksanaan kerja praktek mahasiswa diharapkan dapat memiliki
bekal dan pengalaman sebelum nantinya terjun ke dunia industri setelah masa studinya
berakhir.

Program studi Teknik mesin universitas nasional merupakan salah satu jurusan
yang menyiapkan salah satu jurusan yang menyiapakan sumber dya manusia yang
dapat berperan dalam bidang industri. Pada kesempatan kali ini penulis melaksanakan
kerja praktik di PT. Torishima Guna Indonesia yang berlokasi di Kawasan Industri
Pulo Gadung, Jakarta ini merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang Pump Manufacturer. Oleh karena itu penulis melaksanakan kerja praktik di PT.
Torishima Guna ini untuk mengetahui bagaimana prosedur pembuatan suatu pompa
mulai dari bahan mentah hingga siap dijual.

1.2 Rumusan Masalah


Dapat diuraikan dari latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dibahas :

1. Bagaimana alur proses pembuatan pompa di PT. Torishima Guna Indonesia?

3
2. Bagaimana proses pembuatan shaft EN45A pada mesin Mazak QuickTurn
300MY?
3. Bagaimana proses pengambilan data cycletime pembuatan shaft EN45A pada
mesin Mazak Quick Turn 300MY?

1.3 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan dari kerja praktek yaitu :

a. Tujuan Umum
1. Menjembatani pemahaman ilmu yang didapat selama kuliah dengan
kondisi actual dalam dunia industry.
2. Untuk mengembangkan ilmu yang sudah didapat di perkuliahan dan dapat
disalurkan kedalam dalam dunia kerja, sehingga pelaksanaan dari kerja
praktek ini dapat membantu mahasiswa untuk menambah pengalaman
serta pengetahuan terhadap dunia kerja.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk menyelesaikan suatu
permasalahan serta memberikan solusi / usulan yang dapat diterapkan pada
perusahaan.
4. Mempelajari dan Memahami proses produksi pompa di PT. Torishima
Guna Indonesia.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui bagaimana proses dan alur pembuatan pompa sentrifugal di
PT. Torishima Guna Indonesia.
2. Mengetahui proses pengambilan data cycletime dan proses pembuatan
shaft EN45A pada mesin Mazak QuickTurn 300MY Di PT. Torishima
Guna Indoensia

1.4 Batasan Masalah


Berikut beberapa Batasan masalah dalam kerja praktek :
a. Tempat pelaksanaan kerja praktek di PT. Torishima Guna Indonesia
b. Process produksi pembuatan pompa sentrifugal
c. Proses pengambilan cycletime pengerjaan shaft pada mesin Mazak
QuickTurn300MY

4
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut;
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisikan tentang latar belakang, tujuan kerja praktek,
perumusan masalah, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini menguraikan tentang tinjauan profil perusahaan, sejarah
perusahaan, struktur organisasi ketenaga kerjaaan, lokasi , Visi dan
Misi Perusahaan, Budaya Perusahaan, yang berada di PT. Torishima
Guna Indonesia, Jakarta
Bab III Bahasan Khusus
Pada bab ini berisikan tentang landasan teori dari Alur prosedur proses
pembuatan pompa jenis sentrifugal, komponen yang digunakan dalam
pembuatan, dan kendala yang terjadi saat proses pembuatan pompa
jenis sentrifugal yang berada di PT. Torishmia Guna Indonesia
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini berisikan proses pembuatan shaft pada mesin mazak
300my
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari data yang diperoleh
dan pembahasan dari penulis tentang studi kasus yang diambil pada
saat Kerja Praktek di PT. Torishima Guna Indonesia.

5
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Tinjauan Profile Perusahaan


PT. Torishima Guna Indonesia adalah perusahaan yang memproduksi pompa
dan sistem pemompaan, termasuk standar dan custom. Solusi kami dirancang untuk
menjawab tantangan industri. Dengan menggunakan fasilitas manufaktur yang
canggih, PT Torishima Guna Indonesia mampu memproduksi jajaran produk pompa
industri kelas dunia termasuk End Suction, Multi-Stage High Pressure, Double
Suction dan Vertical Mixed Flow Pumps.

Dengan kelengkapan produksi mulai dari proses pengecoran hingga menjadi


pompa akhir, kami memiliki kontrol total terhadap kualitas produk. Kami
menyediakan fasilitas layanan pompa untuk membantu pelanggan dalam mengganti
suku cadang atau menyelesaikan pompa / motor. Suku cadang asli tersedia dengan
mudah. Fasilitas pengujian pompa untuk digunakan oleh pelanggan untuk semua jenis
pompa dan merek tersedia.

PT Torishima Guna Indonesia mendorong semua karyawan untuk terus


meningkatkan diri. Pelatihan produk dan keterampilan yang relevan disediakan secara
konsisten untuk memungkinkan karyawannya mengikuti perkembangan terbaru
terkait ruang lingkup pekerjaan. Dengan ini, kinerja staf akan selalu tetap kompetitif
dan mutakhir untuk menawarkan layanan yang lebih baik kepada pelanggan

2.2 Sejarah Perusahaan


PT Torishima Guna Indonesia adalah perusahaan patungan antara Torishima
Pump Mfg., Co., Ltd dari Jepang dan PT Guna Elektro dari Indonesia. Sejak didirikan
pada tahun 1984, PT Torishima Guna Indonesia telah melayani berbagai persyaratan
produk dan pelanggan – mulai dari penanganan sistem air bersih hingga penanganan
cairan berkadar lumpur tinggi; dari memasang fasilitas pendingin dan pemanas di
gedung-gedung tinggi hingga menyediakan sistem pompa di daerah-daerah terpencil.

6
Dalam industri yang dikenal dengan permintaan layanan prima, PT Torishima
Guna Indonesia memegang kebanggaan karena diakui secara luas sebagai produsen
pompa yang andal. Sebagai pembelajaran organisasi, kemampuan kami diperkuat
dengan budaya perusahaan secara berkelanjutan untuk selalu melakukan usaha
peningkatan dan komitmen untuk keunggulan.
PT Torishima Guna Indonesia telah membangun jaringan penjualan dan
distribusi yang kuat dengan membangun dealer dan saluran penjualan lainnya, yang
pada gilirannya dapat melayani semua kebutuhan pelanggan kami. PT Torishima
Guna Indonesia saat ini mendistribusikan baik pompa industri standar maupun yang
dibuat khusus tidak hanya di pasar Indonesia tetapi juga di seluruh Wilayah Asia
Tenggara.
Sesuai dengan kebijakan Torishima, kami menyediakan layanan garansi
internasional untuk setiap produk. Kami menyadari bahwa landasan kesuksesan kami
terletak pada dedikasi total kami untuk memastikan kepuasan pelanggan. Kami yakin
bahwa, dalam lingkungan yang selalu berubah, fleksibilitas kami dalam pendekatan
layanan, kebijakan yang fokus dengan pelanggan, pengetahuan luas tentang industri
ini akan terus memposisikan PT Torishima Guna Indonesia sebagai mitra bisnis
pilihan industri dalam solusi pompa.

2.3 Lokasi dan Denah PT. Torishima Guna Indonesia


PT. Torishima Guna Indonesia berada di Kawasan Industri pulogadung, Jakarta
Timur. Berlokasi di Jl. Rawa Sumur Timur No.1 Pulogadung Industrial Estate,
Jakarta, Indonesia 13930.

7
Gambar 2. 1 Lokasi dan Denah dari PT. Torishima Guna Indonesia
Sumber: PT. Torishima Guna Indonesia

2.4 Logo Perusahanaan


Suatu perusahaan harus memiliki ciri dan identitas yang merepresentasikan
perusahaan tersebut. Begitu pun dengan PT. Torishima Guna Indonesia yang memiliki
logo yang menjadi identitasnya dengan tujuan agar konsumen dan masyarakat mudah
mengenal dan mengingat perusahaan. Berikut logo perusahaan PT. Torishima Guna
Indonesia.

Gambar 2. 2 Logo PT. Torishima Guna Indonesia.


Sumber: PT. Torishima Guna Indonesia.

8
2.5 Visi dan Misi PT. Torishima Guna Indonesia
Adapun visi dan misi dari PT. Torishima Guna Indonesia, Yakni :
a. Visi Perusahaan
Untuk diakui sebagai perusahaan pompa berkelas dunia yang memegang teguh
komitmen untuk memberikan yang terbaik.
b. Misi Perusahaan
Kami menyediakan dan mengembangkan pompa industri yang berkualitas
tinggi, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di bidang infrastruktur dan
industri untuk pasar domestik dan internasional.

2.6 Struktur Organisasi


Bagan susunan jabatan PT. Torishima Guna Indonesia.

Gambar 2. 3 Susunan Jabatan dari PT. Torishima Guna Indonesia


Sumber : PT Torishima Guna Indonesia

9
2.7 Produk Pompa PT. Torishima Guna Indonesia
Torishima Pump sendiri memiliki lini produksi pompa dengan tipe pompa yang
sangat beragam. Pompa-pompa tersebut memiliki berbagai variasi jenis dan ukuran sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Namun untuk di Indonesia ini sendiri, pompa yang
diproduksi oleh PT. Torishima Guna Indonesia adalah pompa dengan ukuran yang relative
kecil hingga menengah dan secara umum dibagi menjadi 3 jenis. Berikut adalah produk
pompa hasil produksinya :

A. Pompa End Suction :


1. CEN

Gambar 2. 4 Produk pompa CEN PT. Torishima Guna Indonesia


Sumber PT. Torishima Guna Indonesia

2. CAL/CAR

Gambar 2. 5 Produk pompa CAL/CAR PT. Torishima Guna Indonesia


Sumber PT. Torishima Guna Indonesia

10
3. CDM

Gambar 2. 6 Produk pompa MMO PT. Torishima Guna Indonesia


Sumber PT. Torishima Guna Indonesia.

B. Pompa Multi Stage


1. MMO

Gambar 2. 7 Produk pompa MMO PT. Torishima Guna Indonesia


Sumber PT. Torishima Guna Indonesia

2. MMK/MML

Gambar 2. 8 Produk pompa MMK/MML PT. Torishima Guna Indonesia.


Sumber PT. Torishima Guna Indonesia

11
3. MHD

Gambar 2. 9 Produk Pompa MHD PT. Torishima Guna Indonesia.


Sumber PT. Torishima Guna Indonesia.

12
BAB III

LANDASAN TEORI
3.1 Teori Dasar Pompa
Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu
tempat ke tempat lain yang bekerja atas dasar mengkonversikan energi mekanik menjadi
energi kinetik. Energi mekanik yang diberikan alat tersebut digunakan untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan atau elevasi(ketinggian).

Pompa jika dilihat pada bidang industri, fungsi dari pompa ini sangat krusial. Dari
banyaknya jenis pompa diatas yang paling banyak digunakan di bidang industri adalah
jenis pompa sentrifugal. Dan PT. Torishima Guna Indonesia juga hanya memproduksi
jenis pompa sentrifugal. Diantaranya pompa produksi PT.Torishima Guna Indonesia ini
digunakan pada:
1) Energy Industry
2) Chemical Industry
3) Water Work Environments
4) Construction and Utility Industry
5) General Industry

3.1.1 Spesifikasi Pompa


Sebuah pompa bisa dinyatakan berdasarkan jumlah fluida yang dapat dialirkan
per energi angkat (Head) dan satuan (Kapasitas). Berikut adalah spesifikasi pompa
berdasarkan rumus-rumus yang digunakan :

1) Kapasitas (Q) merupakan volume pada fluida yang bisa dialirkan dalam satuan
waktu. Dalam pengujian pompa, volume fluida diukur menggunakan ventumeter,
adapun satuan dari kapasitas (Q) adalah m3/s, liter/s, m3/h, gpm dan ft3/s.
2) Putaran (n) dalam pompa merupakan poros (impeller) pompa yang dinyatakan dalam
satuan rpm (Revolusi per Menit) yang diukur menggunakan alat bernama tachometer.
3) Torsi (T) merupakan ukuran kekuatan atau gaya yang menyebabkan objek berputar
sekitar sumbu. Torsi yang digunakan oleh pompa mengunakan dynamometer dan
hasilnya dikalikan dengan lengan pengukur momentuk (L). Adapun satuan dari Torsi
(T) adalah Nm.

13
4) Daya (P) pada pompa dibagi menjadi dua yaitu daya poros dari motor listrik dan daya
air yang dihasilkan dari pompa itu sendiri. Adapun satuan dari daya (P) adalah Watt.
5) Efisiensi merupakan perbandingan antara daya poros listrik dengan daya air yang
dihasilkan dari sebuah pompa

3.1.2 Prinsip Kerja Pompa


Pada dasarnya, prinsip kerja pompa dalam melakukan pengaliran yakni dengan
cara memberikan gaya tekan pada fluida. Gaya tekan tersebut bentujuan untuk ngatasi
friksi atau hambatan yang timbul didalam pipa saluran Ketika proses pengaliran sedang
berlangsung. Friksi tersebut umumnya disebabkan oleh adanya beda elevasi (ketinggian)
antara saluran masuk (suction) dan saluran keluar (discharge), dan juga karena adanya
tekanan balik yangharus dilawan. Tanpa adanya tekanan pada fluida makan fluida
tersebut tidak dapatt dialirkan atau dipindahkan.

Menurut prinsip kerjanya pompa dapat dibagi menjadi dua, yaitu pompa Positive
Displacement  Pump dan Dynamic Pump.

Gambar 3. 1 struktur klasifikasi tipe pompa


Sumber: Tikonuwu. 1998. “Troubelshooting dan Overhaul Pompa”, Learning Outcome
PTFI

3.2 Pompa Sentrifugal


Pompa sentrifugal merupakan pompa yang menggunakan impeller sebagai
penggerak utama. Impeller yang di pasang pada salah satu ujung poros dan pada
ujung yang lain dipasang kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Bentuk

14
impeller yang dipasang menyebabkan aliran fluida yang keluar dari pompa akan
membentuk aliran yang tegak lerus terhadap poros pompa. Pada pompa sentrifugal
terdapat mechanical seal yang digunakan untuk mencegah kebocoran fluida keluar
atau udara masuk ke dalam pompa.

Pompa Sentrifugal merupakan jenis pompa yang paling banyak dipakai, dalam


dunia kontraktor mekanikal elektrikal, penggunaan pompa ini sangat penting. Pompa
jenis ini memiliki beberapa kelebihan, Diantaranya :
● Pengoprasiannya yang mudah
● Biaya perawatan yang tidak terlalu mahal
● mempunyai varian jenis yang beragam dibandingkan jenis pompa
lainnya
● memiliki konstruksi yang kuat sehingga tidak memerlukan banyak
tempat
3.2.1 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal
Prinsip kerja dari pompa yakni mengubah energi mekanis alat penggerak
menjadi energi kinetis fluida (kecepatan) kemudian fluida di arahkan ke saluran
buang dengan memakai tekanan (energi kinetis sebagian fluida diubah menjadi
energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di dalam casing.
Casing tersebut dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan saluran tekan
(discharge), untuk menjaga agar di dalam casing selalu terisi dengan cairan
sehingga saluran hisap harus dilengkapi dengan katup kaki (foot valve).
Kosongnya cairan didalam impeller dapat menyebabkan masuknya udara dan
menimbulkan kavitasi

3.2.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal


Jenis pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan, Berdasarkan:
a. Kapasitas
● kapasitas rendah < 20 m³/h
● kapasitas sedang 20-60 m³/h
● kapasitas tinggi > 60 m³/h
b. Tekanan
● Kapasitas Rendah < 5 kg/cm2

15
● Kapasitas sedang 5-50 kg/cm2
● Kapasitas tinggi HIGH > 50 kg/cm2
c. Jumlah Impeller
● Single stage : Terdiri dari satu impeller dan satu casing
● Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing.
d. Posisi Poros
● Vertical Shaft : Poros pompa tegak lurus
● Horizontal Shaft : Poros pompa mendatar
e. Jumlah Suction
● Single suction : Fluida masuk pompa melalui satu impeller
● Double suction : Fluida masuk pompa melalui dua sisi impeller
f. Arah Aliran Keluar Impeller
● Radial flow
● Mixed flow
● Axial flow

Gambar 3. 2 contoh aliran keluar impeller


Sumber : ESP: Gas handling device - Production Technology (production-technology.org)

16
3.2.3 Jenis – jenis Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal pada umunya dapat dibagi lagi menjadi


beberapa jenis berdasarkan posisi pompa dan jumlah impeller pada pompa.
Jenis-jenis pompa tersebut antara lain:

a. End Suction
Pompa end suction merupakan pompa sentrifugal yang paling umum
digunakan. Pompa jenis ini mempunyai satu impeller seperti yang
diperlihatkan dalam gambar di bawah ini.

Gambar 3. 3 pompa end suction


Sumber : PT. Torishima Guna Indonesia

Pompa jenis ini digerakan oleh motor lalu daya yang diberikan kepada
poros digunakan untuk memutar impeller yang berada didalam pompa, lalu air
masuk melalui suction noozle ke inti impeller, karna impeller memiliki gaya
putar yang mampu mendorong fluida sehingga fluida yang berada didalam
mampu terlempar keluar.

b. Pompa Sentrifugal Multi Stage


pompa jenis multistage ini digunakan untuk mencapai head yang tinggi
dengan efisiensi yang tinggi juga. Pompa ini menggunakan beberapa impeller
yang dipasang secara berderet (seri) pada satu poros seperti pada gambar
dibawah ini.

17
Gambar 3. 4 pompa multi stage.
Sumber : PT. Torishima Guna Indonesia

Prinsip kerja dari pompa multistage yaitu air terhisap oleh impeller.
Air yang masuk impeller ikut berputar dan terdorong oleh sudu-sudu impeller
dan membentuk gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal tersebut membuat air
menjauhi lingkaran dan menuju difuser dengan kecepatan tinggi. Pada difuser
energi kecepatan berubah menjadi energi tekanan.

c. Double Suction
Pompa double suction ini memiliki dua sisi inlet, serta inlet dan outletnya
sejajar seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. 5 pompa Double Suction


Sumber : PT Torishima Guna Indonesia

Pompa jenis ini dari cara kerjanya, nilai NPSH-nya lebih rendah jika
dibanding dengan pompa single suction. Pompa ini juga dapat digunakan pada
aliran tinggi, kebanyakan pompa ini digunakan pada plant raw water supply,
cooling water supply, cooling tower pump, fire water pump, dan masih banyak
lagi. Dan pada umumnya pompa jenis ini dapat mengalirkan fluida hingga 70.000
gallon per menit, dengan head hingga 2000 ft. Umumnya pada produksi pompa

18
jenis double suction ini material yang digunakkan adalah iron, bronze, dan semua
316 stainless steel. Pada konstruksi pompa jenis ini, umumnya memiliki dua
lengan shaft yang berfungsi untuk meletakkan impeler pada titik yang tepat pada
shaft, agar shaft terlindung dari fluida yang mengalir pada pompa sehingga shaft
terhindar dari korosi dan abrasi.

3.2.4 Konstruksi Pompa Sentrifugal

Dari klasifikasi pompa sentrifugal atau sentrifugal pump yang


memiliki banyak jenis dan kegunaanya ini tidak luput dari konstruksi atau
komponen – komponen yang ada didalam pompa tersebut. Pada konstruksi
pompa terdapat berbagai komponen seperti pada gambar dibawah ini:

Gambar 3. 6 Komponen Pompa Sentrifugal


Sumber : Bagian-bagian Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump) (raya.co.id)

Seperti kita lihat pada gambar di atas, terdapat beberapa komponen


antara lain. Shaft, yang berfungsi mentransfer putaran dari motor ke impeller
sehingga pompa dapat berfungsi sesuai fungsinya. Pada kedua sisi shaft
terdapat bearing, yang berfungsi memperhalus dan menahan beban putaran
dari shaft. Selain itu juga terdapat seal, yang berfungsi sebagai penyekat agar
tidak terjadi kebocoran antara bagian casing pompa dan rotornya. Seal ini ada
berbagai jenis, dan akan dijelaskan pada sub-bab selanjutnya. Lalu pada

19
bagian casing pompa terdapat impeller yang berfungsi untuk memberikan
gaya atau tekanan kepada fluida. Impeller juga terdapat berbagai macam, yang
akan dijelaskan pada sub-bab selanjutnya. Suction nozzle adalah bagian
tempat masuknya fluida. Dan discharge nozzle adalah bagian tempat
keluarnya fluida.

3.2.5 Bagian pompa sentrifugal yang bergerak

A. Impeller
Berfungsi untuk mengubah energi mekanik dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara terus menerus. Impeller
biasanya di cor dalam satu kesatuan dan terbuat dari besi cor, brom dan
lainlain. Untuk cairan khusus impeller ini dapat dibuat dari bahan baja
tahan karat atau lainnya sesuai dengan kebutuhan. Pada pompa sentrifugal
yang umum terdapat tiga jenis impeller, yaitu impeller terbuka, impeller
semi terbuka, dan impeller tertutup.

Gambar 3. 7 Jenis – Jenis impeller


Sumber : http://www.idpipe.com/2014/09/bagaimana-centrifugal-pump-bekerja.html

Untuk bentuk dari ketiga jenis impeller yang sudah disebutkan, dapat
dilihat pada gambar di atas. Impeller jenis terbuka biasanya baik
digunakan untuk fluida yang mengandung bahan solid atau berserat.
Sedangkan untuk impeller jenis tertutup atau enclosed biasanya baik
digunakan untuk fluida yang bersih yang tidak mengandung bahanbahan
yang solid atau dapat mengakibatkan abrasi . Dan pada beberapa produksi
pompa, beberapa impeller jenis terbuka disebut impeller jenis semi

20
terbuka. Walau semi terbuka yang dimaksudkan adalah seperti yang sudah
dijelaskan pada gambar, bagian belakang dari impeller tertutup.
B. Shaft
Shaft pada pompa berfungsi Meneruskan momen puntir atau tenaga
dari penggerak selama pompa beroperasi, dan sebagai Tempat kedudukan
(sebagai pendukung) impeller, bearing dan bagian yang berputar lainnya.
C. Shaft Sleeve
Berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan yang
diakibatkan oleh gesekan langsung dengan cairan. Dan juga sebagai
tempat kedudukan dari mechanical seal.
D. Bearing
Berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros yang
berputar. Bantalan juga untuk memungkinkan poros berputar dengan
lancer dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian akibat gesekan sangat
kecil.

3.2.6 Bagian pompa yang tidak bergerak

A. Base plate dan frame


Base Plate dan frame berfungsi untuk mendukung seluruh bagian
pompa, dari tempat kedudukan pompa terhadap pondasi. Pompa yang
dihubungkan langsung dengan unit penggerak diletakkan diatas satu unit
bad plate, di mana unit bad plate dan plate frame harus kuat menahan
beban (pompa dan penggerak pompa).
B. Casing
Merupakan bagian terluar dari sebuah pompa yang memiliki fungsi
seperti Pelindung elemen-elemen yang berputar, Tempat kedudukan guide
valve atau diffuser masuk dan keluar nozzle, Tempat kedudukan yang
memberikan arah aliran dari impeller dan megkonversikan energi
kecepatan menjadi energi dinamis.
C. Diffuser Guide Valve
Bagian ini biasanya menjadi satu kesatuan dengan casing atau
dipasang pada casing dengan cara dibaut, yang memiliki fungsi seperti

21
Mengarahkan aliran zat cair menuju ruang volute (untuk single stage) atau
menuju stage berikutnya (multi stage), dan Merubah energi kinetis cairan
menjadi energi dinamis
D. Stuffing box
Fungsi Stuffing Box adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran
pada daerah poros pompa yang menembus casing. Jika pompa bekerja
pada suction lift dan tekanan pada ujung interior stuffing box lebih rendah
dari tekanan atmosfer, maka stuffing box berfungsi mencegah kebocoran
udara masuk kedalam pompa (kavitasi). Dan bila tekanan lebih besar atau
diatas tekanan atmosfer, maka berfungsi untuk mencegah kebocoran cairan
keluar dari pompa.
E. Wearing Ring
Ring yang dipasang pada casing (tidak berputar) sebagai wearing ring
casing. Fungsinya adalah untuk memperkecil kebocoran yang melewati
bagian sisi impeller yang berdekatan dengan casing dengan cara
memperkecil celahnya. Wearing ring bila rusak dapat diganti dengan yang
baru atau dapat diperbaiki sehingga lebih ekonomis.
F. Seal
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya fungsi seal ini sangat
penting dalam menjaga tekanan dari pompa, dan terhindar dari kebocoran.
Seal sendiri terdapat beberapa jenis antara lain.
● Gland packing seal
Gland packing seal ini termasuk salah satu sistem sealing yang
paling lama dan paling biasa digunakkan pada pompa sentrifugal.
Pada umumnya gland packing seal ini terpisah dari shaftnya,
namun ditempatkan pada stuffing box terpisah.

Gambar 3. 8 Gland Packing Seal

22
Sumber : What is the difference between Mechanical Seal and
Gland Packing? | LEAK-PACK (leakpack.com)

Sehingga pada saat penggantian seal, tidak perlu melepas


shaft. Karena kemudahan dalam penggantiannya, Packing Gland
Seal ini masih menjadi andalan untuk digunakan pada pompa yang
penggunaannya di daerah yang relative terpencil seperti di
perkebunan atau pertanian.

● Mechanical seal
Untuk Mechanical Seal ini, termasuk model yang lebih baru di
banding dengan Gland Packing Seal. Ada beberapa kelebihan dari
Mechanical Seal ini, antara lain. Mengurangi mechanical losses
akibat gesekan akibat putaran shaft, sehingga meningkatkan
efisiensi dari kerja pompa.

Gambar 3. 9 Mechanical Seal


Sumber : How a Mechanical Seal Prevents Pump Leakage -
PumpProducts.com

Mengurangi beban pemakaian pada sleeve pompa. Mechanical


seal juga mengurangi kebocoran lebih baik dari seal lainnya, dan
hal ini sangat penting pada saat pompa bekerja untuk cairan yang
corrosive, mudah menguap, toxic, dan radioactive. Selain itu,
mechanical seal ini juga periode maintenance-nya cukup jarang

23
dibanding seal lainnya. Dan kelebihan lain dari mechanical seal
adalah seal jenis ini dapat menerima tekanan tinggi serta dapat
digunakan pada pompa dengan kecepatan tinggi.

3.3 Jenis Suction Pompa

Posisi suction merupakan posisi dari sumber air terhadap pompa yang akan
dihisap. Posisi sumber air ini nantinya akan sangat mempengaruhi performa dari
pompa itu sendiri karena akan berkaitan dengan NPSH available. Terdapat dua tipe
posisi suction, antara lain:
● Positive Suction
Positive Suction ini memiliki sumber air dengan ketinggian yang
lebih tinggi dari posisi suction pompa. Posisi ini dapat
menyediakan NPSH available yang lebih besar.

Gambar 3. 10 Positive Suction


Sumber : tokopompaonline.blogspot.com

● Negative Suction
Sedangkan pada Negative Suction, sumber air yang akan dihisap
oleh pompa memiliki ketinggian yang lebih rendah dari posisi
suction pompa

24
Gambar 3. 11 Negative Suction
Sumber : tokopompaonline.blogspot.com

3.4 Proses Produksi Pompa

Proses produksi merupakan serangkaian tahapan yang dilakukan dalam


memproduksi barang ataupun jasa. Flow process merupakan alur atau tahapan yang
dilakukan untuk memproduksi suatu barang, mulai dari bahan hingga barang tersebut
memiliki nilai jual. Di PT. Torishima Guna Indonesia terdapat beberapa tahapan
dalam pembuatan pompa mereka, yaitu :

Gambar 3. 12 Flow process manufaktur pompa


Sumber : PT. Torishima Guna Indonesia.

25
3.4.1 Proses Machining

Proses manufaktur pertama yang dilakukan di PT. Torishima Guna


Indonesia merupakan proses machining. Proses machining merupakan proses
pembentukan produk dari material mentah menjadi material yang nantinya
dilanjutkan ke proses assembly. Proses machining dilakukan dikarena Pada
proses ini dilakukan penyesuaian terhadap ukuran dari bahan setengah jadi
atau casting yang diperoleh dari supplier. Pada proses machining ini terdapat
beberapa proses, yaitu :

I. Proses Turning
Proses turning atau yang biasa dikenal di Indonesia dengan
nama proses bubut ini, adalah proses pembentukan produk yang akan
dihasilkan dengan metode pengikisan bagian tertentu sesuai dengan
rancangan dan standar yang berlaku pada produk. Untuk melakukan
pengikisan pada suatu produk dengan material tertentu, digunakan pula
insert (mata pahat) dengan spesifikasi sesuai dengan material tersebut.
Penyesuaian ini dilakukan agar mata pahat tidak mengalam ide formasi
saat proses bubut dilakukan.

Gambar 3. 13 Proses Turning

Pada proses produksi pompa di PT. Torishima Guna Indonesia,


proses turning ini merupakan proses yang pertama dilakukan pada
system produksi. Bahan baku setengah jadi seperti casing dan impeller
dari berbagai vendor disesuaikan kembali bentuk dan ukurannya pada
proses turning ini menyesuaikan dengan rancangan produk yang

26
dimaksud. Untuk proses turning ini, digunakan mesin bubut manual
dengan operator yang telah terlatih. Mata pahatnya sendiri dapat
disesuaikan sesuai dengan material benda kerja yang digunakan
walaupun benda kerja yang paling umum digunakan adalah material
FC atau Besi Cor Kelabu.

II. Proses Milling


Material bahan casting yang sudah dikerjakan pada proses
turning kemudian di lanjutkan dengan proses milling. Karena pada
proses turning tidk semua kontur permukaan dapat di sesuaikan, maka
dari itu proses dilanjutkan menuju roses milling. Pada proses ini
bertujuan untuk penyesuaian bentuk pompa yang lebih detail sesuai
dengan standar ukuran yang berlaku. Proses ini dilakukan
menggunakan mesin CNC yang dapat melakukan beberapa Langkah
pengerjaan yang dilakukan. Sehingga waktu proses produksi yang
dilakukan lebihcepat dan lebih mudah.

Gambar 3. 14 Proses Milling

III. Proses Drilling


Proses drilling merupakan proses terakhir yang dilakukan untuk
membuat lubang pada setiap pengerjaan material bahan casting
sebelum nantinya material casting dilakukan quality control, seperti,

27
bearing housing, volute casing, casing cover dll. Pengeboran ini
menggunakan mesinbor manual yang digerakan oleh oprator. Proses
pengeboran sudah memiliki cetakan yang bertujuan untuk
mempermudah oprator mencari titik bor yang sudah disesuaikan
memenuhi standar yang ada.

Gambar 3. 15 Proses Drilling

3.4.2 Quality Control


Proses terakhir setelah semua proses machining selesai dilakukan
adalah proses quality control. Pada tahap ini setiap bagian hasil proses
machining diukur ketepatan dimensinya di beberapa titik menggunakan
pengukuran manual. Selain itu, tiap bagian pompa pun dilakukan uji
hidrostatik dengan tujuan untuk mencari kebocoran pada setiap permukaan
materialnya.

28
Gambar 3. 16 Quality Control

● Uji Hidrostatis
Uji hidrostatis merupakan salah satu tes yang diperlukan untuk mengukur
kekuatan suatu bagian pompa yang diberi tekanan berupa air dan udara.
Tujuan dari pengetesan ini mengecek ada atau tidaknya kebocoran pada
bagian pompa

Gambar 3. 17 Uji Hidrostaris pada Stage Casing jenis Multi Stage

Uji hidrostatik ini menggunakan standar JIS B8313 dengan proses uji
yang berbeda pada setiap bagian pompa seperti yang terdapat pada table
berikut:

29
Gambar 3. 18 Table Standar Waktu Hold

3.4.3 Proses Assembly


Proses assembly merupakan proses perakitan atau penggabungan
beberapa komponen secaara mekanik hingga menjadi sebuah pompa. Pada
proses assembly ada tiga jenis pompa yang diassembly yaitu pompa end
suction, double suction, dan pompa multi-stage.

Gambar 3. 19 Gambar proses assembly

30
Proses yang terjadi pada proses assembly seperti pemasangan
bearing cover pada bearing housing, selain itu dilakukan juga pemasangan
komponen – komponen pada shaft seperti bearing, coupling,dan impeller,
selanjutnya dilakukan pemasangan shaft dengan bearing housing, dan
proses terakhir adalah pemasangan volute casing.

3.4.4 Proses Performance Test

Produk pompa yang sudah selesai diproduksi kemudian harus


melewati Performance Test untuk menguji apakah pompa tersebut
dapat beroperasi sesuai dengan kapasitas yang diinginkan.

Gambar 3. 20 Gambar proses performance test

Menurut JIS B8301 terdapat 2 grade dalam pengetesan


performance pompa. Yang membedakan grade satu dan dua antara
lain, nilai flow, head, dan effieciency yang dicapai harus memenuhi
nilai tersebut.

3.4.5 Proses Painting

Setelah pompa dinyatakan lulus uji coba performa, pompa


kemudian masuk ke dalam proses pengecatan. Pompa dicat dengan
warna sesuai standar spesifikasi perusahaan. Pada PT. Torishima Guna

31
Indonesia, pengecatan dilakukan pada dua line, jadi setelah pompa
dicat pada line yang sama selanjutnya pompa dikeringkan.

Gambar 3. 21 Gambar proses painting

Untuk pompa dengan ukuran besar pengecatan dilakukan


secara manual dan dikeringkan pada ruangan khusus.

32
BAB IV

BAHASAN KHUSUS

PENGAMBILAN DATA CYCLE TIME PENGERJAAN SHAFT EN45 PADA MESIN


MAZAK QUICK TURN 300MY

4.1 Mesin CNC Mazak 300MY


Mesin CNC adalah singkatan dari “Computer Numerical Control” dalam
Bahasa Indonesia komputer kontrol numerik, dan definisi CNC adalah bahwa Mesin
ini merupakan mesin yang digunakan dalam proses manufaktur yang biasanya
menggunakan kontrol terkomputerisasi dan peralatan mesin. Kelebihan yang paling
dominan yaitu kecepatan dalam proses produksi sehingga cocok digunakan untuk
produksi masal. Salah satu pabrikan mesin cnc terkemua yaitu mazak. Mazak
machine tool merupakan perusahaan pioneer manufaktur automation ditahun 1980
hingga saat ini. Mazak machine tool telah melewati tonggak sejarah lain dalam
upayanya untuk memperluas “manufaktur pintar“. Mengumumkan digitalisasi penuh
pabriknya di oguchi, jepang. Pabrikan menekan analisis data dan konektivitas alat
berak dalam desainnya, khususnya menggunakan protocol komunikasi terbuka
MTConnect® dan teknologi pengumpulan data yang disesuaikan dan menerapkan
dalam proses produksi alat mesinnya sendiri juga.

Gambar4. 1 Mesin CNC Mazak Quick Turn 300MY


Mazak menciptakan mesin jenis CNN TURNING CENTERS dengan type QUICK
TURN 300MY, Seri quick turn sangat dijunjung tinggi oleh dunia sejak 1981. Berkat
desainnya CNC Mazak Quick Turn 300MY ini mampu meminimalkan getaran selama

33
pengoperasian dengan kecepatan tinggi yang betujuan untuk memastikan penyelesaian
permukaan yang luar biasa dan masa pakai alat yang maksimal. Pada seri Quick Turn 300MY
ini memiliki berbagai macam spesifikasi motor spindle yang tersedia, mulai dari spindle
standart hingga spindle torsi tinggi untuk pengerjaan pemesinan yang berat. Memiliki
penggerak yang halus dan dudukan alat yang dibaut merupakan peralatan standar NC
tailstock dan dengan gaya dorong yang rendah memmastikan putaran dengan akurasi tinggi
bahkan untuk pengerjaan poros berdiamter kecil. Spesifikasi lengkap mengenai mesin CNC
Mazak Quick Turn 300MY yaitu:

Gambar4. 2 Spesifikasi CNC Mazak Quick Turn 300MY


Sumber : Mazak JP

4.2 Kegunaan mesin mazak di PT. Torishima Guna Indonesia


Mesin ini diciptakan untuk mengerjakan material bahan yang berdiameter dan
cukup Panjang yang membutuhkan steady rest dan center putar saat waktu
pengerjaanya seperti material benda berbentuk silindris. Di PT. Torishima Guna
Indonesia Pengerjaan utama yang dilakukan dimesin Mazak Quick Turn 300MY yaitu
untuk mengerjakan part atau komponen pada pompa yang Panjang seperti shaft.
Karena kemampuan yang mampu ngejerjakan poros hingga berdiameter kecil
sehingga PT. TorishimaGuna Indonesia mempercayakan pengerjaan shaft pada
pompa mereka menggunakan mesin ini.

34
4.3 Shaft
Shaft merupakan komponen pemesinan yang digunakan pada mesin rotasi
untuk mentransmisikan putaran dan torsi dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Poros
mentransmisikan torsi dari driver (motor atau engine) ke driven. Pada system
perpompaan shaft merupakan salah satu komponen utama sehingga peranan shaft
sangatlah penting dalam system perpompaan.

Pada sistem perpompaan shaft merupakan suatu komponen yang bertugas


untuk meneruskan gaya atau daya yang dihasilkan kekomponen penggerak lainnya.
berfungsi untuk meneruskan momen putar dari penggerak selama pompa dalam
kondisi beroperasi, komponen ini berfungsi juga sebagai dudukan impeller, coupling,
bearing dan bagian yang bergerak lainnya.

4.4 Proses pengerjaan shaft


Sebelum dilakukan proses pengerjaan shaft pada mesin CNC Mazak Quick Turn
300MY material bahan yang akan dikerjakan dicek terlebih dahulu apakah material bahan
center atau tidak, apabila material bahan yang akan digunakan mengalami pembengkokan
atau tidak center karena proses pemotongan sebelumnya seperti hal yang terjadi saat
penulis melakukan kerja praktik maka material bahan harus dilakukan proses roughing
terlebih dahulu untuk mengurangi bagian-bagian permukaan material yang tidak rata hal
ini dilakukan agar bentuk material bahan menjadi center yang nantinya akan
mempermudah pengerjaan di mesin CNC Mazak Quick Turn 300MY.

Apabila hal ini tidak dilakukan terlebih dahulu akan mempersulit proses
pengerjaan shaft, dimana material bahan yang tidak senter tadi mengalami penekanan
pada steady rest dan center putar yang akan berakibat kerusakan pada bearing senter putar
karena terlalu berat menahan beban tekanan yang diberikan oleh material, dan akibat
lainnya yaitu material bahan yang akan dikerjakan akan mengalami vibrasi dan texture
dari material tidak akan halus karena putaran dari material tidak stabil.

35
Gambar4. 3 material bahan yang telah mengalami proses roughing
Sumber PT. Torishima Guna Indonesia
Proses pengerjaan shaft pada mesin cnc mazak quickturn 300MY dilakukan
secara bertahap, Proses tersebut terbagi menjadi 2 tahapan proses. Yaitu proses
pengerjaan pada bagian untuk coupling dan bagian untuk impeller yang nantinya akan
diletakan pada shaft.

Gambar4. 4 Proses pengerjaan pertama pada sisi bagian coupling


Proses pertama dilakukan pada bagian coupling shaft. Setelah bahan material
shaft dimasukan kedalam mesin oprator mulai memasukan program yang sudah
disiapkan sebelumnya. Pengerjaan pertama yang dilakukan proses turning
pembubutan facing untuk mengurangi Panjang dari material agar sesuai dengan
gambar yang sudah ditetapkan. Hal ini dilakukan agar pergerakan center putar yang
sudah ada deprogram tidak bertabrakan dengan material bahan. Setelah itu dilakukan
proses drilling untuk melubangi bagian ujung material sebagai tempat

36
center,kemudian proses dilanjutkan dengan proses turning diameter luar dari material
untuk mengurangi diameter dan pembuatan profile agar sesuai dengan gambar yang
ditetapkan. Dan proses terakhir yang dilakukan adalah proses milling dengan
pembuatan key untuk penempatan coupling pada pompa.

Gambar4. 5 hasil Shaft EN45 Proses 1


Setelah proses pertama selesai mesin kembali disetting ulang untuk pengerjaan
proses selanjutnya. Proses ini dilakukan pergantian jig pada chuck ,dan pergantian
insert serta endmill pada tools dan dilakukan pensenteran titik sumbu tools pada
mesin. Setelah itu oprator memasukan program yang sudah tersedia dan disesuaikan
kembali dengan ukuran material bahan yang akan dikerjkan.

Gambar4. 6 Pergantian Tools dan Pensenteran Tool


Setelah dilakukan pergantian jig dan tools, shaft yang sudah diproses
sebelumnya diletakan kedalam mesin. Pada proses ini pemakanan dilakukan pada
bagian impeller shaft yang belum terproses oleh mesin sebelumnya. Sebelum proses
mesin dimulai material shaft di ukur dulu kesimetrisannya menggunakan dial

37
indicator hal ini bertujuan agar pemakanan yang dilakukan sesuai dengan standar
yang ditetapkan.

Gambar4. 7 Shaft diukur Kesimetrisannya Menggunakan Dial Indicator

Apabila material shaft sudah simetris pada saat pemasngan dimulailah proses
pengerjaan dimulainya program. Pada pengerjan pertama pada program dilakukan
proses turning facing untuk meratakan sisi material, selanjutnya dilakukan
pembubutan diameter luar dan pembentukan profile untuk mengurangi ukuran
dimensi dari material yang disesuaikan dengan standar ukuran yang berlaku. Setelah
itu dilanjutkan dengan proses milling yang dimana proses ini bertujuan untuk
membuat key pada bagian shaft untuk peletakan impeller pompa. Dan proses terakhir
yang dilakukan yaitu proses turning dimana ujung dari shaft dibuatkan ulir atau thread
untuk baut. Setelah dilakukannya semua proses, shaft diukur ketepatan dimensinya
apakah sesuai dengan standar drawing yang ditetapkan atau tidak.

Gambar4. 8 Shaft EN45 yang telah selesai proses machining

38
4.5 Alat Ukur Yang Digunakan
Alat ukur merupakan hal yang penting dalam setiap proses machining. Alat ukur
digunakan untuk mengetahui setiap ukuran dari shaft apakah sudah atau tidaknya
ukuran shaft dengan standar yang ditetapkan. Alat ukur yang digunakan dalam proses
ini yaitu :
● Mistar
Mistar dalam proses ini digunakan untuk mengukur panjang dari material
bahan yang nantinya akan diproses menjadi shaft.

Gambar4. 9 Mistar
● Micrometerscrup
Micrometerscrup dalam proses ini berfungsi mengukur diameter dari shaft
yang dikerjakan.

Gambar4. 10 Micrometersecrup
● Kaliper/ jangka sorong

Gambar4. 11 Kaliper/Jangka sorong

39
Jangka sorong berfungsi untuk mengukur panjang bagian dari shaft dan
mengukur ketinggian pada saat pemasangan endmill miling

● Prisicion thread gauge

Gambar4. 12 Thread Gauge


Thread gauge adalah alat inspeksi yang diproduksikan secara presisi dan
memiliki toleransi yang sangat ketat khususnya pada ulir yang akan digunakan
sebagai alat inspeksi sehingga sangat praktis digunakan yang biasanya
dilengkapi dengan sisi GO dan NO-GO.

4.6 Proses Pengambilan data cycle time machining pembuatan shaft EN45 di mesin
CNC Mazak QuickTurn 300MY

Pengambilan data cycle time ini menggunakan alat bantu berupa Stopwatch
yang dimana digunakan untuk mengukur waktu pada saat pengambilan data
cycletime. Proses pengambilan data cycletime dibagi menjadi 3 yaitu cycletime
dandori, cycletime process, cycletime machine. Dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Cycle Time Dandori : proses pengambilan waktu proses pengerjaan
suatu part saat proses pembuatan barang pertama, pengambilan waktu
ini seperti pergantian jig, pergantian tools, dan memasukan program
mesin.
2. Cycle Time Process : proses pengambilan waktu proses mulai dari
pengambilan material bahan hingga material bahan yang sudah
diproses diturunkan dari mesin.

40
3. Cycle Time Machine : proses pengambilan waktu yang digunakan oleh
mesin dalam mengerjakan sebuah part. Biasanya proses pengerjaan
yang dilakukan dimesin tertera pada monitor mesin cnc.

Pengambilan data cycle time ini bertujuan untuk mengetahui waktu yang
dihabiskan dalam pengerjaan suatu shaft mulai dari bahan mentah hingga menjadi
sebuah shaft. Dan untuk mengetahui Preparation time atau waktu perisapan yang
dibutuhkan sebelum mengerjakan suatu material, dan Lost Time atau waktu yang
hilang saat loading unloading pada saat pengerjaan yang dimana pada proses ini
memerlukan banyak proses hingga material bahan menjadi sebuah shaft. Perhitungan
untuk mengetahui waktu yang dihabiskan untuk preparation time dan lost time, yaitu:

● Perhitungan Preparation Time Machine:


CycleTime Dandori – CycleTime Process = Waktu Persiapan Mesin

● Perhitungan Lost Time Machining:


CycleTime Process – CycleTime Machine = Lost Time Loading Unloading

Berikut table pengambilan data cycletime yang telah didapat dari 5 pengerjaan
shaft EN45A:

Gambar Table 1 pengambilan data cycletime Shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn
300MY

Gambar Table 2 Rata – rata process cycletime shaft EN45A dimesin Mazak QuickTurn
300MY

41
4.6.1 Proses 1 Pembuatan Shaft EN45A
Dari 5 pengambilan dari setiap prosesnya dapat diperoleh yaitu:
● Rata – rata cycletime dandori yang diperoleh pada proses 1 yaitu : 00:54:20
Menit
● Rata – rata cycletime process yang diperoleh pada proses 1 yaitu : 00:25:45
menit
● Rata – rata cycletime mesin yang diperoleh pada proses1 yaitu : 00:21:32
menit
Jadi selisih antara cycletime procces dengan cycle time mesin adalah 00:04:13
menit.

Dimana :

CycleTime Dandori – Cycletime Process = preparation time


00:54:20 – 00:25:45 = 00:28:35 menit
Selisih waktu ini merupakan waktu yang digunakan oleh oprator untuk
mengganti jig dari chuck mesin, persiapan material bahan yang akan digunakan,
persiapan Pergantian tools, dan pensenteral pada tools disesuaikan dengan garis
masing-masing sumbu/axis pada mesin.

CycleTime Process – CycleTime Machine = LostTime Loading Unloading

00:25:45 menit – 00:21:32 menit = 00:04:13 menit.

Maka LostTime yang didapatkan adalah 00:04:13 menit.

selisih ini merupakan waktu yang digunakan oleh operator saat mengambil,
memasang, menurunkan dan mengukur dimensi material bahan Dan penyesuaian
program dengan material yang akan dikerjakan. Pada beberapa pengambilan data
terdapat waktu yang tinggi dikarenakan oprator mengganti insert yang digunakan
karena sudah tumpul, hal ini dikarenakan sisa pemakanan material mengumpul pada
ujung mata insert yang menyebabkan mata insert cepat tumpul. Hal ini dilakukan agar
tetap menjaga kualitas hasil pengerjaan agar sesuai dengan standar yang sudah

42
ditetapkan. Sebaiknya menggunakan insert dengan jenis yang sama namun memiliki
daya tahan yang lebih kuat agar penggunaan insert menjadi lebih tahan lama.

4.6.2 Proses 2 Pembuatan Shaft EN45A


Dari 5 pengambilan dari setiap processnya dapat diperoleh yaitu :

● Cycletime dandori yang dibutuhkan dalam pembuatan shaft EN45A


yaitu00:56:39 menit.
● Rata – rata Cyletime process yang dibuthkan dalam pembuatan shaft EN45A
yaitu 00:28:08
● Rata – rata Cycletime Machine yang dibutuhkan dalam pembuatan Shaft
EN45A yaitu 00:18:52

Jadi selisih waktu yang dibutuhkan antara cycletime dandori dengan cycletime
process yaitu 00:28:31menit.
Dimana :

CycleTime Dandori – Cycletime Process = preparation time


00:56:39 – 00:28:08 = 00:28:31 menit
Selisih waktu ini merupakan waktu yang digunakan oleh oprator untuk
mengganti jig dari chuck mesin, jig ini diganti karena perbedaan diameter pada
material benda yang dikerjakan sebelumnya. Pergantian tools yang digunakan, disini
oprator mengganti endmill milling yang digunakan untuk proses pembuatan key.

Maka waktu persiapan yang didapatkan adalah 00:28:31 menit.

Selisih waktu ini merupakan waktu yang digunakan oleh oprator untuk
mengganti jig dari chuck mesin, jig ini diganti karena perbedaan diameter pada
material benda yang dikerjakan sebelumnya. Pergantian tools yang digunakan, disini
oprator mengganti endmill milling yang digunakan untuk proses pembuatan key.

Selanjutnya waktu yang digunakan ini untuk memasukan program yang sudah
ada dimesin dan dilakukan penyesuaian ukuran Kembali dengan material bahan yang

43
ada. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan pada saat proses pengerjaan
berjalan.

Selisih waktu yang dibutuhkan antara cycletime process dengan cycletime


machine yaitu 00:09:16.

Dimana :

CycleTime Process – CycleTime Machine = Lost time

00:28:31 – 00:18:52 = 00:09:16 menit

Maka LostTime yang didapatkan adalah 00:09:16 menit.

Selisih waktu ini digunakan untuk mengambil, memasang, menurunkan dan


mengukur dimensi material bahan dan penyesuaian program dengan material yang
akan dikerjakan. Pada beberapa pengambilan data terdapat waktu tertinggi yang
digunakan hal ini dikarenakan waktu pemasangan kedudukan material bahan pada
chuck sulit simetris sehingga oprator harus sedikit memukul material bahan dengan
tangan agar material bahan simetris pada saat pemasangan.

Hal tersebut yang membuat proses pengerjaan lebih lambat. Sebaiknya pada
saat proses pemasangan material bahan atau mengatur kedudukan material bahan pada
chuck agar simetris oprator seharusnya tidak perlu memberikan sedikit pukulan
terhadap material bahan, operator hanya perlu memutar atau menggeser material
benda hingga simetris, namun apabila material bahan sulit simetris oprator sebaiknya
memberikan sedikit tekanan menggunakan palu karet, karena apabila menggunakan
tangan hal tersebut akan menimbulkan kecelakaan kerja terhadap operator.

44
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh
maka dapat disimpulkan:

1. Proses produksi pompa di PT. Torishima Guna Indonesia dimulai dari proses
machining, quality control, assembly dan pengetestan dilakukan di PT.
Torishima Guna Indonesia
2. Cycletime merupakan suatu cara yang dibutuhkan perusahaan manufaktur
untuk mengetahui berapa waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu
part pada suatu mesin yang digunakan. Hal ini dapat berpengaruh terhadap
efisiensi kerja untuk menjaga produktivitas perusahaan.
3. Proses machining di PT. Torishima Guna Indonesia meliputi proses turning,
proses milling, dan prosses drilling.
4. Untuk mengetahui waktu persiapan atau preparation time yaitu dengan cara
cycletime dandori – dengan cycletime process.
5. Preparation time merupakan waktu persiapan sebelum mengerjakan suatu
material seperti pergantian jig atau softjaw/hardjaw, pergantian tools,
pengaturan program, dan pensenteran pada setiap tools.
6. Lost time merupakan waktu yang hilang pada saat proses machining
berlangsung seperti pengambilan material, pemasangan material pada chuck,

45
pengukuran dimensi pada material, pergantian tools yang haus, dan penurunan
material yang sudah melalui process machining.
7. Untuk mengetahui lost time pada saat process machining yaitu dengan cara
cycle time process dikurang dengan cycletime machine dari hasil perhitungan
lama waktu tersebut maka akan diketahu berapa waktu lost time yang didapat.
8. Lost time dapat dipengaruhi oleh faktor manusia langsung seperti tingkat
bakat atau kelincahan operator, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh praktik
pemeliharaan, persyaratan kualitas, masalah dengan bahan/material, dll.

5.2 SARAN
Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilaukan berdasarkan data yang diperoleh
makan dapat disimpulan:

1. Pergantian jenis insert diperlukan karena insert yang kini dipakai memiliki
kualitas yang kurang bagus sehingga menimbulkan sisa pemakan diujung mata
pahat yang mengakibatkan mata pahat cepat tumpul.
2. Pemilihan bahan baku material yang tepat atau material yang sudah siap
dikerjakan sehingga tidak perlu membuang waktu untuk dilakukan
pemotongan dan proses roughing pada material karena material bahan yang
tidak simetris. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi efisiensi produktivitas
kerja.

46
DAFTAR PUSTAKA

Wave20. (2019). APA ITU CYCLE TIME, LEAD TIME DAN TAKT TIME.
https://wave20.blogspot.com/2019/05/apa-itu-cycle-time-lead-time-takt-time.html.

History Perusahaan PT. Torishima Guna Indonesia. Diakses pada 23


November 2020, dari https://www.torishima.co.id

D'ENGINEER, W. (2011). https://eko-winn.blogspot.com/2011/08/klasifikasi-


pompa.html. Klasifikasi Pompa, 38.

Fetoui, I. (2017). https://production-technology.org/esp-gas-handling-device/.


ESP: Gas handling device.

idpipe. (2014). http://www.idpipe.com/2014/09/bagaimana-centrifugal-pump-


bekerja.html. Bagaimana centrifugal pump bekerja.

Leackpack. (n.d.). https://leakpack.com/use-gland-packings-use-mechanical-


seal/. MECHANICAL SEALS VS GLAND PACKING: WHICH SHOULD YOU
CHOOSE?

pumpproducts. (2016). https://www.pumpproducts.com/blog/importance-


mechanical-seals/. how a mechanical seal prevents pump leakage.

raya.co.id. (2019). http://raya.co.id/apa-itu-pompa-sentrifugal-centrifugal-


pump/. Bagian-bagian Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pump).

Wave20. (2019). APA ITU CYCLE TIME, LEAD TIME DAN TAKT TIME.
https://wave20.blogspot.com/2019/05/apa-itu-cycle-time-lead-time-takt-time.html.

47
LAMPIRAN

48

Anda mungkin juga menyukai