Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KERJA PRAKTEK I

PT. Yasa Wahana Tirta Samudera

Disusun oleh:
Akhmad Fathujundi
NRP. 5019201135

Dosen Pembimbing Kerja Praktik


Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.
NIP. 198705272014041001

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2022
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT. YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA

Praktikan:
Akhmad Fathujundi
NRP. 5019201135

Dengan ini telah menyelesaikan,


KERJA PRAKTIK 1 DI PT. YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
SEMESTER GANJIL 2022/2023

Mengetahui,

Pembimbing Kerja Praktik Dosen Pembimbing

Yashiruz Zuama Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D


NIP. 198705272014041001

Koordinator Kerja Praktik Koordinator Kerja Praktik


PT Yasa Wahana Tirta Samudera

Mamek Budi Setiawan Dr. Eddy Setyo Koenhardono, S.T.,M.Sc.


NIP. 196807011995121001
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktik satu
di PT. Yasa Wahana Tirta Samudera dan dapat menyusun laporan resmi Kerja Praktik satu ini
dengan baik guna memenuhi kelengkapan bukti belajar selama di tempat kerja praktik. Laporan
Kerja Praktek satu ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak – pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk penulis. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Beny Cahyono, S.T., M.T., Ph.D selaku Ketua Departemen Teknik Sistem
Perkapalan FTK – ITS.
2) Bapak Dr. Eddy Setyo Koenhardono. S.T.,M.T. selaku Koordinator Kerja Praktik Departemen
Teknik Sistem Perkapalan FTK – ITS.
3) Bapak Hendi selaku Direktur dari PT. Yasa Wahana Tirta Samudera yang telah
mengizinkan kami KP di PT. Yasa Wahana Tirta Samudera.
4) Bapak Mamek selaku Supervisor Kerja Praktek dan Koordinator Pembimbing.
5) Bapak Yashiruz selaku Pembimbing Kerja Praktik.
6) Bapak Arifin, Bapak Ipan, Bapak Septian, Bapak Adam, Bapak Daris, Bapak Adit, Bapak
Agus, Bapak Novia, Bapak Herdita, Bapak Wisnu, Mbak Gita dan segenap Staff dan
Karyawan PT Yasa Wahana Tirta Samudera yang telah membantu memberikan ilmu dan
informasi selama kerja praktek.
7) Keluarga dan teman-teman kami yang selalu memberikan dukungan baik moral, spiritual
dan finansial untuk kehidupan kami sehari – hari di Semarang

Penulis mengakui bahwa masih banyak sekali kekurangan yang dalam laporan ini, oleh karena
itu penulis sangat menghargai sebuah saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
yang mana penulis juga berharap laporan ini dapat menjadi sumber ilmu bagi siapapun kelak

Hormat Saya,

Akhmad Fathujundi

1
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Tujuan & Manfaat 4
1.3. Metode Penulisan 5
BAB II 6
TENTANG PERUSAHAAN 6
2.1. Corporate Hierarchy 6
2.2. Sejarah dan Perkembangan PT Yasa Wahana Tirta Samudera 8
2.3. Visi & Misi Perusahaan 9
2.3.1. Visi 9
2.3.2. Misi 9
2.4. Struktur Organisasi Perusahaan 10
2.4.1. Departemen PE ( Planning and Engineering ) 10
2.4.2. Departemen Produksi 11
2.4.3. Departemen F.S.Q (Facility, Safety & Quality) 11
2.5. Fasilitas & Sarana Galangan 13
2.5.1. Fasilitas Docking 13
2.5.2. Maintenance 16
BAB III 20
ISI 20
3.1. Bussiness Process 20
3.2. Sistem kelistrikan pada kapal 29
3.3.1. Kelistrikan Kapal 29
3.3.2. Generator Set 30
3.3.3. Cara kerja generator 33
3.3.4. Paralel Generator 34
3.3.5. Shaft Generator 36
3.3.6. Perawatan dan Perbaikan Pada Generator 37
3.3.7. Rules 39

2
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
KESIMPULAN & SARAN 40
4.1. Kesimpulan 40
4.2. Saran 40
LAMPIRAN

3
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah yang dibutuhkan mahasiswa Teknik
Sistem Perkapalan ITS dalam masa pendidikannya. Dengan melaksanakan kerja praktik,
mahasiswa dapat memahami pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang sebenarnya dengan
memanfaatkan ilmu yang telah didapat pada setiap kelas di kampus untuk melaksanakan
pekerjaan yang ada di lapangan sehingga berjalan dengan lancer. Selain itu mahasiswa
juga dapat belajar untuk mengaplikasikan pola pikir mahasiswa untuk diterapkan di
lingkungan pekerjaan.

PT. Yasa Wahana Tirta Samudera merupakan salah satu perusahaan yang berperan aktif
dalam pengembangan industri maritim di Indonesia. PT. Yasa Wahana Tirta Samudera
dikenal dengan layanan galangannya dalam bidang reparasi kapal dan pembuatan
bangunan baru. Dengan adanya hubungan antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember
sebagai penyedia sumber daya manusia dan PT. Yasa Wahana Tirta Samudera sebagai
pihak pengembang sumber daya manusia, diharapkan kerja praktek ini mampu
memberikan pemahaman baru dan pengalaman bekerja kepada para mahasiswa agar
kedepannya siap untuk memanfaatkan setiap ilmu yang dimiliki untuk terus
mengembangkan industri maritim di Indonesia.

1.2. Tujuan & Manfaat

Tujuan dari kerja praktik yang dilaksanakan di galangan kapal PT. Yasa Wahana Tirta
Samudera antara lain:

1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu teori dan aplikasinya dalam situasi dan kondisi
praktek kerja langsung dilapangan.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami wawasan alur kerja dan pekerjaan di galangan.

4
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

3. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS.

Adapun manfaat yang akan didapatkan:

1. Mahasiswa dapat mengetahui keselarasan ilmu teori yang didapat di perkuliahan


dengan ilmu yang dipraktikkan di lapangan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui wawasan alur kerja bagaimana sistematis kerja di
galangan dan peran – peran tiap departemen di perusahaan.

1.3. Metode Penulisan

Metode Penulisan yang digunakan pada penyusunan Laporan Kerja Praktik di PT. Yasa
Wahana Tirta Samudera adalah :

1. Metode Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan


tentang proses pengerjaan dan proses lainnya.

2. Metode Wawancara, yaitu dengan mengadakan diskusi ataupun konsultasi dengan


orang di lapangan.

3. Metode Pembimbingan, yaitu pengajaran teori dan survey lapangan dari Supervisor
pada bidang terkait atau PIC bidang tersebut.

4. Metode Evaluasi, yaitu dengan mengasistensikan hasil yang di dapat dengan


Supervisor pada bidang terkait atau PIC bidang tersebut.

5
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

BAB II
TENTANG PERUSAHAAN

2.1. Corporate Hierarchy

PT Samudera Indonesia Tangguh (Persero) adalah perusahaan induk dari kelompok usaha
Samudera Indonesia yang berdiri sejak 1964. Awal mula perusahaan dimulai dari tahun
1950an dengan bisnis keagenan kapal yang dirintis oleh pendiri perusahaan, Bapak
Soedarpo Sastrosatomo. Berbekal pengalaman sebagai perusahaan pelayaran tersebut,
Perseroan mengembangkan kegiatan usahanya ke berbagai industri terkait. Salah satunya
adalah PT Yasa Wahana Tirta Samudera (Samudera Shipyard).

Gambar 2.1 Logo Samudera Indonesia

Saat ini kegiatan usaha Perseroan meliputi delapan bidang jasa sebagai berikut:

● Samudera Agency
● Samudera Salvage
● Samudera Stevedoring
● Samudera Shipyard
● Samudera Shipping
● Samudera Property
● Samudera Logistic
● Samudera Terminal

Adapun untuk hirarki PT Samudera Indonesia Tangguh (Persero) adalah sebagai berikut:

6
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

7
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Samudera Indonesia

2.2. Sejarah dan Perkembangan PT Yasa Wahana Tirta Samudera

PT Yasa Wahana Tirta Samudera (YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA) didirikan


pada tahun 1976 di Semarang tepatnya di kawasan pelabuhan Tanjung Emas. Pada
awalnya, PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA didirikan untuk memenuhi
kebutuhan reparasi kapal-kapal milik PT Samudera Indonesia dengan nama PT Samudera
Indonesia Unit Perbengkelan.

Di tahun 1977, perusahaan ini sudah memiki fasilitas galangan seperti workshop, slipway,
dan building berth dan lain sebagainya dan akhirnya perusahaan ini dapat bergerak pada
pembangunan kapal baru (building), perbaikan kapal (repairing), dan perbaikan alat
mekanis kelautan sehingga perusahaan dijadikan 1 nama perusahaan baru PT Yasa
Wahana Tirta Samudera.

PT Yasa Wahana Tirta Samudera memiliki target 90 kapal docking dan repairing per tahun
untuk jenis kapal tunda dan tongkang. Sebagian diantaranya adalah function modification,
piping and construction. Hingga sekarang PT Yasa Wahana Tirta tidak hanya memiliki
keahlian dalam bidang reparasi teknis ataupun keahlian personil namun juga mampu
menjamin kepuasan pelanggan dengan mengacu pada standar operational prosedur yang
sudah menerapkan ISO 9001 dan ISO 14001 sesuai dengan class dan regulasi yang ada.
Selain itu juga diterapkan pula OHSAS 18001 untuk Safety Management System.

8
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

2.3. Visi & Misi Perusahaan


2.3.1. Visi :

“Menjadi perusahaan galangan kapal yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar
global”

2.3.2. Misi :

1. Menjadikan perusahaan adalah partner yang baik terhadap galangan internal maupun
eksternal dan menciptakan karyawan yang memiliki keahlian di bidang industri
perkapalan untuk pembangunan, perbaikan & konversi kapal.
2. Bertekad untuk menjadi perusahaan jasa pemeliharaan, pembangunan dan konversi
kapal yang memegang teguh komitmen untuk memberikan kualitas dan nilai tambah
bagi stakeholder.
3. Perusahaan selalu meningkatkan kualitas dan ahklah sumberdaya manusia guna
menunjang kinerja perusahaan yang diikuti dengan efisiensi di segala bidang untuk
mencapai keuntungan maksimal yang bermanfaat bagi kesejahteraan karyawan dan
pengembangan perusahaan.
4. Selalu melakukan aktivitas penelitian yang didukung oleh tenaga ahli yang professional
serta melakukan kerja sama dengan pihak luar guna pengembangan di industri
perkapalan.
5. Memiliki dan memberikan kontribusi dalam pembangunan bagi kemajuan
perekonomian untuk bangsa dan negara.
6. Menjamin kehidupan yang lebih baik dan rasa aman dalam bekerja melalui perhatian
penuh pada keselamatan dan kesehatan kerja serta berupaya untuk menghasilkan
pekerjaan yang ramah lingkungan.

9
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

2.4. Struktur Organisasi Perusahaan

Secara umum, struktur organisasi PT Yasa Wahana Tirta Samudera adalah sebagai berikut
;

Gambar 2.3. Struktur organisasiperusahaan

Sumber: PresentasiPerusahaan

2.4.1. Departemen PE ( Planning and Engineering )


Departemen P.E dipimpin oleh Bapak Ipan Rudiansyah. Departemen ini merupakan salah
satu dari tiga departemen yang berada di bawah Kadiv Operasional pada struktur
PT.YWTS. Departemen ini memiliki 4 subdivisi yaitu,PPC (Planning Production
Control).

● Subdivisi Engineering
● Subdivisi Procurement
● Subdivisi Production Plan Control (PPC)
● Subdivisi Progress-Report

10
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

2.4.2. Departemen Produksi

Departemen Produksi merupakan salah satu dari tiga departemen yang berada di bawah
Kadiv Operasional pada struktur PT. YWTS. Departemen ini dikepalai oleh manajer
yaitu Bapak Jufri. Di bawah Manajer Produksi terdapat PIC yang bertanggung jawab
atas masing-masing pekerjaan dan Pimpinan Proyek yang bertanggung jawab atas
proyek yang terdiri antara 6 sampai 7 orang. Departemen Produksi bertanggung jawab
mengenai pembangunan kapal baru dan perbaikan yang harus dilakukan pada kapal
seperti memperbaiki ataupun mengganti bagian yang performanya sudah menurn dan
harus diganti sesuai dengan persetujuan Owner, Galangan, serta BKI (Class).
Departemen ini juga memiliki 3 subdivisi yaitu,
⮚ Subdivisi Konstruksi,Perpipaan, dan Painting

⮚ Subdivisi Mekanik & Elektrik

2.4.3. Department Marketing

Bagan Department Marketing

Kalau berbicara soal marketing, pastilah hal yang paling pertama terpikirkan adalah
pemasaran. Divisi marketing di galangan PT YWTS pun tidak jauh berbeda, tim marketing
berusaha untuk mencari customer dan melakukan berbagai penawaran guna mencapai suatu
kesepakatan dengan pihak kapal, baik owner maupun perusahaannya. Divisi marketing
dipimpin oleh pak Mario selaku direktur marketing, yang mana dibawahnya terdapat
manager dan kepala departemen marketing. Selain mengurus marketing PT YWTS, tim
marketing juga membantu anak perusahaan Samudera yaitu Wahana Jasa Samudra untuk
menemukan customer dan marketing.

11
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Dalam menjalankan bisnisnya, customer perusahaan dibagi kedalam beberapa PIC, dimana
PIC ini akan menjalankan tugasnya berdasarkan jobdesk, seperti menyiapkan dokumen-
dokumen yang diperlukan untuk mengajukan penawaran kepada customer. PIC (person in
charge) tersebut yaitu : PIC customer swasta, PIC customer pemerintah, dan PIC customer
group. Selama pencarian customer baik melalui tender maupun penawaran langsung,
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti melampirkan penawaran berupa
estimasi atau standard repair list, tanggal docking, ketersediaan tempat dock. Pihak kapal
pun memiliki beberapa hal yang diperhatikan sebelum memilih galangan untuk melakukan
docking, seperti harga docking, map atau biaya perjalanan ke galangan, fasilitas galangan,
kualitas pekerjaan, dan kompetensi pekerja.

Alur koordinasi Department Marketing

Marketing memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi planning dan fungsi control, maksud dari
fungsi planning adalah pihak marketing melakukan perencanaan dari saat mencari customer
hingga perencanaan untuk kedatangan kapal di galangan, sedangkan maksud dari fungsi
control ini adalah pihak marketing melakukan koordinasi dengan pihak internal galangan
untuk kedatangan kapal, kapal bersandar, hingga kapal undocking dari galangan. Dalam
menjalankan kedua fungsi ini, marketing harus melakukan koordinasi dengan beberapa
divisi dan department, seperti melakukan koordinasi dengan departemen fasilitas galangan
untuk koordinasi jadwal docking, hingga koordinasi peralatan, dan fasilitas yang akan
digunakan selama kapal bersandar dan docking di galangan mengacu pada repair list awal.
Melakukan koordinasi dengan departemen produksi selama arrival meeting untuk
menentukan pimpinan produksi, melakukan survey untuk revisi repair list, serta membuat
additional list. Dan melakukan koordinasi dengan departemen planning engineering untuk
pembuatan satisfaction note (laporan docking), schedule docking, dan S curve. Berikut alur
koordinasi antar departemen marketing:

12
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
2.5. Fasilitas & Sarana Galangan

Fasilitas dan sarana yang dimiliki PT Yasa Wahana Tirta Samudera memiliki peran yang
sangat penting karena dapat menunjang jalannya kegiatan aktivitas galangan. Fasilitas dan
sarana yang terdapat di PT Yasa Wahana Tirta Samudera terbagi menjadi 3, yaitu docking,
maintenance dan operator. Adapun layout fasilitas galangan seperti berikut :

Gambar 2.4. Area PT. Yasa Wahana Tirta Samudera


2.5.1. Fasilitas Docking
Fasilitas utama PT Yasa Wahana Tirta Samudera adalah docking area. Docking area
merupakan tempat kapal, tongkang, ataupun bangunan baru diletakan dan juga saat
dilakukan kegiatan berupa reparasi, perawatan atau pembuatan bangunan baru. Ada
berbagai macam jenis docking, salah satunya adalah slipway yang digunakan oleh PT
Yasa Wahana Tirta Samudera. Ada 5 slipway yang diurut berdasarkan huruf abjad A,
B, C, D,E. Lalu ada juga fasilitas berupa building berth dan floating area.

● Slipway A, B, C
Yaitu slipway yang menggunakan cradle atau kereta untuk menaikkan dan
menurunkan kapal. Ukuran Slipway A dan C 23m x 7m dengan GT maksimal 250,
dan Slipway B dengan ukuran 32m x 9m dengan GT maksimal 350.

13
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 2.5. Slipway A, B, C


● Slipway D, E
Yaitu slipway yang menggunakan airbag untuk membantu menaikkan dan
menurunkan kapal. Dengan ukuran untuk Slipway D 93m x 25m dengan maksimal
kapal 1200 T, sedangkan Slipway E memiliki Ukuran 64m x 20m dengan maksimal
kapan 700 T. Ukuran airbag 1x12m; 1,5x12m; 1,8x12m; 1,8x20m.

Gambar 2.6. Slipway D Gambar 2.7. Slipway E


● Floating Area
Yaitu area diatas permukan laut yang berfungsi untuk tempat reparasi atau
perawatan kapal yang tidak perlu naik ke slipway.
● Winch
Winch merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menarik kapal ke atas daratan
pada slipway yang digerakkan oleh motor hidrolis. Tali pada winch nantinya akan
diikatkan pada kapal dan winch tersebut akan memutar dengan gerakan motor.

14
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 2.8. Winch


● Crane
YWTS memiliki 3 crane dengan ukuran 25T, 5T, 5T

Gambar 2.9. Crane


● Graving Dock
Graving dock merupakan fasilitas galangan PT.YWTS untuk digunakan kapal untuk
berlabuh selain slipway. Sistem pada graving dock tidak dengan menaikkan kapal ke
daratan, namun dengan memasukkan kapal ke dalam graving dock, lalu menutup
graving dock dan menyurutkan air yang ada di dalamnya. Dengan ini dapat dilakukan
inspeksi maupun perbaikan pada lambung kapal layaknya pada slipway. PT.YWTS
memiliki 1 graving dock yang terletak di lingkungan unit 2. Graving dock tersebut
memiliki kemampuan menampung kapal dengan 8000 DWT dengan dimensi
graving dock dengan panjang 110 meter, lebar 20 meter dan kedalaman 7 meter.

Gambar 2.10. Graving Dock

● Airbag

15
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Airbag merupakan bantalan udara yang digunakan untuk memudahkan kapal
bergerak di daratan sebelum akhirnya diletakkan pada stop block.

Gambar 2.11. Airbag

● Stop Block
Stop Block merupakan alat penyangga yang digunakan untuk tempat peletakkan
kapal ketika saat di daratan untuk proses reparasi. Peletakkannya didasarkan pada
docking plan yang dimiliki kapal dan letak gading kapal.

Gambar 2.12. Stop Block

2.5.2. Maintenance
● Kantor
Kantor yang digunakan untuk segala kegiatan administrasi

Gambar 2.13. Kantor YWTS


● Workshop
Berisi Alat-alat berat seperti mesin bubut, frais, sekrap, bor

16
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 2.14. Workshop YWTS


● Gudang
Untuk menyimpan alat yang dibagi menjadi Gudang indoor dan outdoor, Gudang
indoor untuk menyimpan alat kecil berupa kawat, cat, dll. Sedangkan outdoor untuk
alat besar seperti plat besar, pipa yang besar, pasir, dll.

Gambar 2.15. Gudang Indoor Gambar 2.16. Gudang Outdoor

● CNC
Fasilitas pendukung pemotongan alat dengan cara digital

Gambar 2.17. Workshop CNC


● Trafo Las
SMAW : 100 unit
FCAW : 29 unit
SAW : 2 unit
17
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 2.18. Trafo Las

● Genset
260kva untuk membantu lsitrik yang disuplay PLN menghasilkan 300 Ampere
760kva untuk menggantikan listrik PLN jika sewaktu-waktu listrik PLN mati dan
menghasilkan 1000 ampere.

Gambar 2.19. Genset 760 kVA Gambar 2.20. Genset 260 kVA
● Kompressor digunakan untuk pengecatan, pengisian airbag dll, dengan kapasitas
maksimal 10 bar

Gambar 2.21. Tangki Kompressor


● Forklift digunakan untuk mengangkat dan memindahkan barang yang tidak terlalu

18
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
berat

Gambar 2.22. Forklift

19
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

BAB III

ISI

3.1 Bussiness Process


Bussines Process atau alur bisnis merupakan alur terjadinya suatu pekerjaan dari awal
pencarian customer hingga proses pembayaran atas pekerjaan yang dilakukan. Alur
bisnis menunjukan setiap pekerjaan dari elemen yang terlibat, di PT YASA WAHANA
TIRTA SAMUDERA.alur bisnis yang ada dapat di lihat pada diagram berikut:

Gambar 3.1. Diagram Alur Bisnis


Dari alur bisnis tersebut terdapat kegiatan/pekerjaan yang dilakukan oleh setiap elemen
yang ada. Setiap panah hitam menunjukan pekerjaan yang dilakukan secara langsung
baik untuk ataupun oleh elemen tersebut. Panah biru menunjukan pekerjaan tambahan
yang mungkin akan terjadi dalam sebuah pekerjaan dan panah oranye menunjukan
proses pembayaran yang akan dilakukan. Berikut setiap pekerjaan yang ada dalam alur
bisnis PT Yasa Wahana Tirta Samudera:

20
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
1. Pemesanan Docking Space – ACC Penawaran Awal (Pelanggan &
Marketing).

- Pelanggan melakukan pemesanan Docking Space ke Pihak Galangan via


Email, Telepon dll (atau sebaliknya).

- Pihak Galangan memberikan konfirmasi ketersediaan Dock Space setelah


berkoordinasi dengan pihak Departemen Fasilitas, atas konfirmasi tsb pihak
Galangan mengajukan Penawaran Harga & Repair List kepada Pelanggan.

- Pelanggan & Galangan melakukan negosiasi terhadap harga yang akan


disepakati.

- Pelanggan & Galangan bersepakat atas hasil negosiasi dari harga penawaran
awal, dalam tahap ini pihak pelanggan mengirimkan bukti ACC Quotation.

2. Distribusi Repair List (Marketing ke PPC).

- Marketing mendistribusikan dokumen Repair List yang telah disepakati


oleh Pelanggan ke Piahk PPC.

3. Penyusunan & Distribusi IPP ( PPC ke Seluruh Dept & Sub Dept).

- Pihak PPC melakukan penyusunan Dokumen IPP (Instruksi Pelaksanaan


Proyek) dari Repair List diterima dari Marketing.

- IPP Distribusikan ke seluruh Departemen & Sub Departemen di Galangan.

4. Distribusi ACC Quotation (Marketing ke Keuangan).

- Setelah terbit IPP, maka Pihak Marketing mendistribusikan ACC Quotation


ke Pihak Keuangan sebagai dasar penagihan Uang Muka Jasa Pengedokan.

5. Survei Pengedokan & Arrival Meeting (Produksi & Owner/Perwakilannya).

- Sebelum proses perbaikan dilakukan, maka diawali dengan proses Survei


Pengedokan & Arrival Meeting antara Pihak Produksi (Layek) dengan
Owner/Perwakilannya).

- Hal ini dilakukan untuk memastikan cakupan Item Pekerjaan di Repair List
& Item Pekerjaan Tambahan.

6. Permohonan Survei (Owner ke Class).

21
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

- Pihak Owner melakukan Permohonan Survei ke Class.

7. Survei (Class & QC).

- Pelaksanaan Survei Class, dilakukan untuk memastikan kesesuain item


Repair List dengan item peraturan Class.

8. Memorandum Final (Owner ke Produksi/Layek).

- Setelah terbit Memorandum, pihak Owner biasanya melakukan negosiasi


terhadap item – item yang ada dalam Memorandum tsb.

9. Permohonan Pekerjaan Tambah (Dept Produksi/Layek ke Sub Dept PPC).

- Setelah menerima Memorandum final & Hasil Survei, maka Layek


menyusun Daftar Pekerjaan Tambah.

10. Distribusi Daftar Permohonan Pekerjaan Tambah (PPC ke Marketing).

- Pihak melakukan pendataan Daftar Permohonan Pekerjaan Tambah &


Mendistribusikannnya ke Dept Marketing untuk dilakukan proses
Persetujuan oleh Pelanggan.

11. Tahapan Penawaran Biaya, Negosiasi & Persetujuan Daftar Pekerjaan


Tambah (Marketing ke Pelanggan).

- Pihak Marketing menyusun penawaran Biaya dari Daftar Pekerjaan


Tambah dari Dept PPC.

- Pihak Marketing mengajukan Penawaran Biaya Pekerjaan Tambah ke


Pelanggan.

- Pihak Marketing & Pelanggan melakukan proses Negosiasi Biaya.

- Pelanggan menyepakati Biaya Perkerjaan Tambah.

12. ACC Pekerjaan Tambah (Marketing ke PPC).

- Pihak Marketing mendistribusikan ACC Pekerjaan Tambah ke Sub Dept


PPC.

13. Distribusi ACC Pekerjaan Tambah (Marketing ke PPC).

22
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

- Pihak PPC melakukan pendataan & distribusi ACC Pekerjaan Tambah ke


Seluruh Dept Di Galangan.

14. Penunjukan Sub Con Harian (Layek ke SubCon Harian).

- Pihak Produksi/Layek menunjuk SubCon harian tertentu untuk


melaksanakan pekerjaan perbaikan kapal (Pokok/Tambah).

15. Pengajuan & Persetujuan Permintaan Material Produksi (SubCon


Harian & Layek).

- SubCon Harian tertentu mengajukan Permintaan Material kepada Layek.

- Layek menyetujui pengajuan Permintaan Matearial oleh SubCon.

16. Pengeluaran Material oleh Gudang (SubCon Harian & Gudang) – ADA
MATERIAL.

- SubCon Harian tertentu mengajukan Permintaan Material via ACC Bon


Pengeluaran Material ke Gudang.

- Gudang menyerahkan Material sesuai Jumlah Material pada Bon.

17. Permohonan Pengadaan Barang oleh Layek Terkait – TIDAK ADA


MATERIAL.

- Layek Mengajukan Bon Permintaan Barang (via SIAGA).

18. Release Bon Permintaan Barang oleh Gudang (Gudang ke Pengadaan).

- Gudang melakukan peninjauan terhadap stok gudang atas Bon Permintaan


Barang yang ada, kemudian Staff Gudang melakukan Release Bon
Permintaan Barang untuk kemudian di Proses menjadi PO.
-

19. Request Penawaran – Penerbitan Invoice oleh Supplier (Pengadaan &


Supplier).

- Pihak Pengadaan mengajukan permintaan penawaran ke pihak Supplier.

- Pihak Supplier mengajukan Penawaran ke Pihak Pengadaan.

- Penunjukan Supplier & Penerbitan Purchase Order dari Pengadaan ke

23
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Supplier.

- Penerbitan Invoice (+Faktur Pajak) dari Supplier ke Pengadaan.

20. Distribusi PO & Invoice (Pengadaan ke Keuangan).

- Sub Dept Pengadaan mendistribusikan PO & Invoice ke Dept Keuangan


sebagai dasar Pembayaran Pembelian Material Produksi.

21. Bukti Terima & Pembayaran Invoice Supplier (Keuangan ke Supplier).

- Pihak Keuangan mengirimkan bukti Terima Invoice Supplier.

- Pihak Keuangan melakukan pembayaran atas Invoice yang masuk dari


Supplier.

22. Pengiriman atas Pembelian Material (Supplier ke Gudang).

- Supplier mengirimkan Material ke Gudang.

23. Pengecekan Kedatangan Material Produksi (Gudang & Pengadaan ke


Supplier).
- Pihak Gudang bersama dengan Pihak Pengadaan melakukan pengecekan
terhadap kesesuaian antara Barang dengan Purchase Order serta Delivery
Order.

- Setelah dinilai sesuai, maka pihak Gudang memberikan Tanda Terima


Gudang (Rangkap 3), untuk Gudang, Supplier & Pengadaan.

24. Pertanggung-Jawaban Pengadaan Material (Pengadaan ke Keuangan).

- Pihak Pengadaan menyerahkan PO, DO serta BA/Tanda Terima Gudang ke


Dept Keuangan sebagai Bukti Pertanggung Jawaban Pengadaan Material.

25. Kembali ke Langkah 15 & 16.

26. Permohonan & Persetujuan : Peminjaman Alat & Perintah Kerja Alat.

- SubCon mengajukan Permohonan Pinjam Alat & Perintah Kerja Alat


kepada Layek.

- Layek memberikan persetujuan terhadap Permohonan Pinjam Alat &


Perintah Kerja Alat.

27. SPK Peminjaman Alat & atau Perintah Kerja Alat (Selain CNC &

24
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Workshop).

- SubCon menyerahkan ACC Peminjaman Alat & atau Perintah Kerja Alat
(Selain CNC & Workshop) ke Sub Dept Fasilitas.

28. Perintah Kerja Alat (Sub Con ke CNC & Workshop).

- SubCon menyerahkan ACC Perintah Kerja Alat ke CNC & Workshop.

29. Negosiasi & Kesepakatan Biaya Jasa Sub Con Harian (PPC & Sub Con
Harian).

- SubCon menyerahkan Perintah Kerja, Lembar Opname & Absensi.

- Pada Lembar Opname, Sub Con menyerahkan List Pekerjaan


Mingguan (Tanpa disertai Harga).

- Pihak PPC memberikan harga jasas pada tiap List Pekerjaan Sub Con
Harian.

- Sub Con Harian & PPC melakukan Negosiasi terhadap Harga Jasa
hingga tercapai kesepakatan harga.

30. Distribusi Rekap Opname Mingguan (PPC ke Keuangan).

- PPC menyerahkan Data Rekap Opname Mingguan ke Pihak Keuangan


yang kemudian akan menjadi Invoice Sub Con Harian.

31. Pembayaran Tagihan Sub Con Harian (Keuangan ke Sub Con Harian).

- Dept Keuangan melakukan pembayaran atas Tagihan Rekap Opname


Mingguan (SubCon Harian).

32. Pengujian Kualitas Pekerjaan SubCon Harian (Produksi ke QC).

- Setelah item pekerjaan selesai dilakukan, maka Dept Produksi menyusun


permohonan pengecekan kualitas pekerjaan ke Dept QC.

33. Pengujian oleh QC (QC & Produksi).

- Dilakukan Pengujian Internal Kualitas Pekerjaan SubCon oleh QC.

- Approval kualitas pekerjaan oleh QC ke Produksi.

- Jika belum memenuhi standar kualitas, maka pekerjaan harus diperbaiki.

25
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
- Namun jika sudah masuk kriteria, Pihak QC menerbitkan Dokumen
Hasil Pemeriksaan & Pengujian (HPP).

- Pihak QC mengundang Class, untuk dilakukan pemeriksaan oleh Class.

34. Permohonan Inspeksi Class (QC ke Class).

- QC mengajukan permohonan Inspeksi ke Pihak Class.

35. Inspeksi & Approval Class (Class ke QC).

- Pihak Class melakukan Pemeriksaan & Pengujian terhadap item


Pengecekan.

- Pihak Class memberikan Hasil Pemeriksaan & Pengujian, antara lain :

o Approve
o Re-Inspect
o Re-Inspect by QC.
o Approve with Comment.

- Pihak QC menginformasikan kepada Pihak Produksi terkait Hasil


Approval Class.

36. Penagihan Jasa Inspeksi oleh Class (Class ke QC).

- Pihak Class menyerahkan Lembar Penagihan (Invoice) ke Pihak


Galangan melalui QC.

37. Pengecekan Lembar Penagihan Jasa Inspeksi Class (QC ke PPC).

- Pihak QC melakukan pengecekan terkait dengan kesesuain antara Berita


Acara Pemeriksaan Class dengan Lembar Penagihan.

- Setelah dinilai sesuai, maka Pihak QC menyerahkan Invoice & BA ke


Pihak PPC untuk dilakukan pendataan.

38. Tanda Terima Invoice (PPC ke Class).

- Pihak PPC mengirimkan Dokumen Tanda telah Diterimanya Invoice ke


Class.

39. Distribusi Lembar Penagihan Jasa Inspeksi Class (PPC ke Keuangan).

- Pihak PPC mengirimkan Dokumen Invoice disertai BA & Bukti Terima


ke Keuangan.
26
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
40. Permohonan Jasa Vendor Khusus (Produksi ke PPC).

- Pihak Keuangan melakukan pembayaran atas Tagihan Jasa Inspeksi Class.

41. Permohonan Jasa Vendor Khusus (Produksi ke PPC).


- Pihak Produksi menyusun permohonan Jasa Vendor Khusus ke Pihak
PPC (sesuai dengan Kebutuhan & Repair List).
42 – 45. Proses Penunjukan Vendor Khusus (PPC & Vendor Khusus).

- Pihak PPC mengajukan permintaan penawaran ke pihak Vendor Khusus.

- Pihak Vendor khusus mengajukan Penawaran ke Pihak PPC, Negosiasi


Penawaran.

- Penunjukan Vendor khusus, yaitu dengan adanya penerbitan dokumen


SPK
Vendor Khusus (Surat Perintah Kerja).

- Kembali ke Item No. 31 – 39 (Yaitu Pengecekan Kualitas Kerja Vendor


Khusus baik oleh QC maupun Class).

- Berita Acara Pekerjaan & Penagihan oleh Vendor Khusus ke Galangan,


melalui PPC.

46. Distribusi Tagihan Vendor Khusus (PPC ke Keuangan).

- Pihak PPC menyerahkan dokumen Tagihan Vendor ke Keuangan.

47. Pembayaran Tagihan Vendor Khusus (Keuangan ke Vendor Khusus).

- Pihak Keuangan melakukan pembayaran atas Tagihan Jasa Vendor


Khusus.

48. Laporan Progress (PPC ke Owner/Perwakilan).

- Selama proses Repair, Pihak PPC secara rutin menyerahkan Laporan


Progress Pekerjaan Pihak Produksi ke Owner/Perwakilan.

49. Estimasi Rekap (Marketing ke Keuangan).

- Selama proses Repair, Pihak Marketing menyusun Estimasi Biaya


Perbaikan (Estimasi Rekap) sebagai dasar Penagihan selama Progres
Repair berjalan oleh Pihak Keuangan.
27
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
50. Penagihan Progres Repair (Keuangan ke Owner).

- Selama proses Repair, Pihak Keuangan melakukan Penagihan terhadap


Jasa Progres Repair kepada Pihak Owner.

51. Distribusi Quality Report – Internal (QC ke PPC).

- Setelah proses Repair & proses Pengecekan Kualitas selesai, Pihak QC


menyerahkan dokumen Quality Report ke Pihak PPC untuk dilakukan
pendataan.

52. Distribusi SK Dock – Internal (Produksi ke PPC).

- Setelah proses Repair & proses Pengecekan Kualitas selesai, Pihak


Produksi menyerahkan dokumen SK Dock ke Pihak PPC untuk dilakukan
pendataan.

53. Distribusi SK Dock & Quality Report (PPC ke Pihak Eksternal Terkait).

- Setelah proses Repair & proses Pengecekan Kualitas selesai, Pihak PPC
menyerahkan dokumen SK Dock ke Pihak Eksternal sebagai Bukti
Laporan Docking.

54. Penerbitan SN (PPC ke Marketing).

- Pihak PPC menerbitkan dokumen SN (Daftar Pekerjaan Total Docking)


kepada Pihak Marketing sebagai acuan Penyusunan dokumen LDN.

55. Penerbitan, Negosiasi & Persetujuan LDN (Marketing ke Owner).

- Pihak Marketing Menerbitkan LDN kepada pihak Owner, menggunakan


SN sebagai dasar acuan.

56. Distribusi ACC LDN (Marketing ke Keuangan).

- Pihak Marketing mendistribusikan ACC LDN kepada pihak Keuangan


sebagai dasar Penagihan/Pelunasan atas Jasa Docking.

57. Penagihan Biaya Total Docking (Keuangan ke Owner).

- Pihak Marketing melakukan penagihan atas Biaya Total Docking.

28
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

3.2 Sistem Kelistrikan pada kapal


3.2.1 Kelistrikan Kapal
Kelistrikan atau bisa disebut juga electrical merupakan sebuah system pada kapal
yang fungisnya untuk memenuhi dan menjalankan semua peralatan listrik agar dapat
bekerja dan pelayaran dapat dilaksanakan dengan baik. Sumber utama listrik pada kapal
adalah generator, dimana generator merupakan alat untuk merubah energy gerak
menjadi energy listrik. Peraturan yang mengatur tentang kelistrikan kapal di Indonesia
salah satunya berkiblat pada BKI Regulation Part 1 Vol IV.
Pada kapal terdapat sebuah panel utama yang fungsinya sebagai pengatur jalannya
aliran listrik, panel tersebut disebut dengan Main Switch Board (MSB) dimana panel ini
akan dialiri listrik dari generator dan mengatur jalannya aliran dengan menggunakan
breaker/switch.
Untuk sumber Listrik pada kapal terdiri dari 2 sumber yang akan dijelaskan sesuai
bagan berikut:

AC Diesel
Sumber
Listrik
DC AKI

29
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 3.1. Diagram Pembagian Beban


Jenis penggunaan listrik yang ada di kapal
a. Alternating Current (AC)
alternating current atau listrik bolak balik adalah arus listrik yang besarnya dan arah arusnya
selalu berubah dan bolak balik pada kapal sendiri dihasilkan oleh generator set (biasanya
combustion engine dan alternator). Arus AC terbagi atas 1 fasa dan 3 fasa.Penggunaan pada
kapal sendiri lebih sering ditemukan listrik 3 fasa namun tidak menutup kemungkinan
penggunaan listrik 1 fasa seperti pada lampu di kapal, sedangkan penggunaan listrik 3 fasa
digunakan pada motor elektrik seperti motor pompa hidrolik, bow thruster, windlass.
b. Direct current (DC)
Direct current atau listrik searah yaitu arus listrik yang alirannya searah atau dari kutub negatif
ke kutub positif. Pada kapal listrik DC bersumber pada ACCU baterai yang besarannya
tergantung kebutuhan dari kapal tersebut. Listrik jenis ini biasanya digunakan pada CVS,alat
alat navigasi, lampu emergency dan lain lain
Beban utama pada kapal:
● Lampu-lampu
● Stopkontak
● Electric pump
● Peralatan Navigasi
● Peraranan Komunikasi
● Sistem pendinginan ruangan
● Deck Machinary

3.2.2 Genset (Auxiliary Engine)


Genset merupakan sumber utama listrik yang ada dikapal. Pada kapal, permesinan bantu
berupa genset akan menyuplai energi listrik yang dihasilkan dari energy gerak. Energi gerak
genset didapatkan dari hasil pembakaran mesin diesel dengan bahan bakar berupa solar yang
nantinya akan menghasilkan gaya gerak listrik yang akan disalurkan menuju beban.

30
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 3.2. Genset


Dalam penggunaannya kapal-kapal besar akan membutuhkan suplai listrik yang lebih
banyak apabila dibandingkan dengan kapal-kapal kecil seperti tugboat. Jumlah generator
yang digunakan di kapal diatur pada peraturan BKI Vol. IV Section 3 :

Setiap kapal harus memiliki minimal 2 buah generator sebagai mainsource electrical
power yang dapat beroperasi secara independen maupun terkoneksi. main generator
terletak pada engine room Jumlah yang biasanya ditemui dilapangan adalah 2 generator
untuk kapal tugboat dan lebih dari 2 untuk kapal-kapal besar yang disesuaikan dengan
kebutuhan listrik pada kapal.

Dalam beberapa kondisi untuk kapal-kapal besar membutuhkan suplai utama dari
semua generator sekaligus khususnya pada saat starting engine. Pada saat akan melakukan
starting engine maka main engine akan membutuhkan pasokan udara bertekanan yang
banyak dari compressor dan untuk menyalakan compressor dibutuhkan listrik dari genset,
Ketika compressor ingin mengompress udara dengan tekanan tinggi dan jumlah lebih maka
dibutuhkan lebih dari 1 genset menyala untuk membantu memasok listrik untuk compressor
yang akan mengompres udara untuk main engine. Untuk runtutan prosesnya sebagai berikut:

Compresso Main
Genset
r Engine

Gambar 3.3. Diagram Alur Pasokan Listrik


Genset terdiri dari 2 komponen besar yaitu Diesel dan Alternator. Diesel adalah bagian
dari Genset yang menjadi penggerak dari proses yang dilakukan Genset sedangkan
Alternator adalah bagian dari Genset yang menghasilkan listrik.

31
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Komponen dari Alternator yaitu :
a. Kopel untuk memindahkan tenaga putar dari diesel ke alternator
b. Kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator
c. Bearing untuk memungkinkan rotor berputar lembut
d. Rotor bagian yang berputar untuk membangkitkan medan magnet
e. Stator bagian diam yang membangkitkan arus listrik
f. Dioda untuk menyearahkan arus AC menjadi DC
g. Rumah Alternator untuk melindungi komponen di dalamnya
h. Exciter untuk menguatkan arus searah dari PMG ke Main Rotor
i. AVR untuk mengecek apakah tegangan sudah sesuai yang dibutuhkan atau belum

Gambar 3.4. Komponen Alternator

Untuk bahan bakar dari Genset untuk kapal kecil biasanya menggunakan solar
sedangkan untuk kapal-kapal besar menggunakan FO. Alternator adalah mesin listrik yang
mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik dengan prinsip induksi elektro. Untuk
lebih jelas nya listrik piston diesel bergerak sehingga menghasilkan energi kinetic yang
menggerakkan rotor pada alternator, rotor bergerak memutari stator sehingga timbul eksitasi
yang menghasilkan listrik dan diteruskan keluar genset menuju benda-benda yang
membutuhkan listrik. Alternator adalah sumber utama energi listrik yang kita konsumsi dan
juga pengubah energi terbesar. Sistem eksitasi adalah proses terbentuknya dan memperkuat
medan magnet alternator dengan memberikan arus searah yang diperlukan ke gulungan
medan alternator.
Fungsi dari Eksitasi:
a. Menyuplai arus searah ke lilitan kumparan untuk menciptakan medan magnet.
b. Mengontrol tegangan dan daya reaktif

32
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Tipe Sistem Eksitasi:
a. DC Excitation
b. AC Excitation
c. Static Excitation

3.2.3 Cara Kerja Generator


Komponen utama yang ada pada genset ada dua yaitu Rotor dan Stator. Untuk Rotor
dibagi menjadi dua lagi yaitu Main Rotor dan Exciter Rotor, begitu pula Stator dibagi
menjadi dua yaitu Main Stator dan Main Excitor. Main Rotor dan Main Stator adalah
komponen yang menghasilkan listrik utama yang akan disupplay ke beban beban dikapal
sedang kan Excitor Rotor dan Excitor Stator hanyalah pemicu atau penguat arus listrik yang
di salurkan dari PMG atau Aki ke Alternator. Ada komponen lain yang mendukung proses
pembentukan listrik yaitu Automatic Voltage Regulator (AVR), Dioda dan Permanent
Magnet Generator (PMG). Untuk lebih jelasnya lihat began berikut:

Rotor Main
PMG Exciter Rotor AVR

Stator Dioda Main


Exciter Stator

Gambar 3.5. Diagram Alur Kerja Generator


Proses terbentuknya listrik sabgai berikut:
a. Listrik semula disupplay oleh Permanent Magnet Generator
b. Arus DC diterima Stator Exciter dari PMG
c. Arus DC di Induksi menjadi Arus AC pada Roto Exciter
d. Arus AC disearahkan oleh dioda sehingga menghasilkan Arus DC
e. Setelah nya Tegangan Arus dibesarkan oleh Main Rotor dalam bentuk arus DC
f. Arus DC di Induksi ke Main Stator sehingga menjadi Arus AC
g. Arus kemudian di cek apakah sudah sesuai Voltage yang diinginkan, jika tegangan berlebih
maka akan dikembalikan ke Stator Exciter dan jika kurang maka AVR akan memberikan
suntikan tegangan dan dikembalikan ke Stator Exciter. Jika sudah pas maka arus akan
diteruskan ke MSB menggunakan kabel Marine untuk di distribusikan.

33
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 3.6. Cara Kerja Generator


Setelah melalui MSB arus akan didistribusikan ke panel tiap unit atau panel tiap deck dan
akan diteruskan ke unit yang memerlukan arus listrik.

3.2.4 Paralel Generator


Berdasarkan rules BKI Vol IV section 3, sebuah kapal harus memiliki 2 buah main source
generator yang mampu bekerja secara independen maupun terkoneksi, maka generator pun bisa
bekerja secara terkoneksi atau paralel. Paralel generator adalah penggabungan dua atau lebih
generator dengan cara menyamakan fasa, tegangan, dan frekuensi pada generator. Tujuan utama
memparalelkan generator adalah memperbesar kapasitas daya yang dihasilkan, dalam
prakteknya adalah untuk mencukupi kebutuhan daya operasional yang dibutuhkan. Generator
paralel juga dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas daya, dimana pada saat salah satu
mesin/engine membutuhkan perbaikan, masih tersedia engine yang lain.
• syarat paralel generator
• Nilai tegangan sama, Untuk mendapatkan tegangan generator yang sama adalah dengan
mengatur arus eksitasinya.
• Nilai frekuensi sama ,Untuk mendapatkan nilai frekuensi yang sama, katup governor
(bahan bakar yang masuk ruang bakar) harus diatur.
• Nilai sudut fasa sama, Mempunyai sudut phase yang sama dapat diartikan bahwa kedua
phase dari dua generator mempunyai sudut phase yang berhimpit sama atau 0 derajat.

• Urutan fasa atau bentuk gelombang harus sama, Urutan phase adalah arah putaran dari
ketiga phase. Arah urutan yang dikenal adalah CW dan CCW.

• cara paralel generator

34
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Proses Sinkronisasi Paralel Generator pada Kapal Chundamani menggunakan
syncrhronoscope yaitu sebagai berikut :
1. Kondisi generator 1 dan 2 aktif siap disinkronisasi
2. Mengubah posisi tuas selector switch ke angka 2 untuk menyinkronkan generator 2

gambar 3.7 selector switch parallel generator

3. Memutar potensiometer untuk pengaturan frekuensi generator 1 dan 2

gambar 3.8. Potensiometer pengatur frekuensi


4. Potensiometer diputar hingga lampu penanda pada indikator sinkronisasi bergerak
kedipannya searah jarum jam dan dengan kecepatan yang cukup pelan
5. Kecepatan yang cukup pelan ini akan memudahkan mendapatkan momentum ketika
lampu penanda berada pada posisi kedipan di jam 12

35
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

gambar 3.9. synchronoscope


6.Setelah lampu penanda berada di posisi jam 12, harus segera dilakukan pengaktifan circuit
breaker agar daya yang dihasilkan oleh generator kedua tersalurkan ke beban

gambar 3.10. circuit breaker


7.Jika lampu penanda belum berada di posisi jam 12, circuit breaker akan menolak untuk
mengalirkan daya ke beban
8.Ketika kedua generator sudah bekerja secara paralel, selector switch diubah ke posisi nol

3.2.5 Shaft Generator

Shaft generator merupaan generator sinkron yang digerakkan oleh sebuah poros yang
dihubungkan dengan motor induk melalui sebuah mekanisme putaran shaft, atau dengan
kata lain yaitu dengan mengambil daya dari motor penggerak utama untuk memutar
generator nya. Penggunaan shaft generator memiliki banyak kelebihan yaitu; dapat
membantu kebutuhan energi listrik di kapal untuk penerangan, pompa, dll. Selain itu
penggunaan shaft generator dapat memberikan effisiensi bahan bakar yang cukup signifikan
karena beban listrik dari auxiliary engine tidak bekerja dengan penuh. Namun di sisi lain
shaft generator memiliki kekurangan antara lain, mesin induk harus berputar konstan untuk
mendapatkan putaran yang stabil kepada generator oleh karena itu biasanya kapal yang
menggunakan shaft generator pasti memakai propeller yang dapat dikontrol pitchnya ( CPP

36
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
). Jika generator akan digabungkan dalam shaft propeler, generator dan pondasinya harus
dirancang dengan tepat untuk memastikan operasi yang sesuai pembangkit tenaga
penggerak bahkan dalam kondisi terberat di laut, terlepas dari kondisi pemuatan kapal.(BKI
Vol IV. sec. 2. B.2.1)

Gambar 3.11 Shaft generator

3.2.6 Perawatan dan perbaikan pada Generator


Pada generator yang paling sering terjadi kerusakan adalah bagian kumparannya, Sering terjadi
kerusakan pada kumparan berupa menurunnya tahanan isolasi.Jika tahanan isolasi nya
berkurang maka kuat arus akan meningkat, hal tersebut akan memperpendek umur dari unit atau
kerusakan pada unit nya nanti. Ketika mau melakukan pengetesan tahanan isolasi pada
kumparan menggunakan metode yang disebut megger test. Jika nilai tahanan isolasi kurang dari
yang ditentukan* maka harus dilakukan Re-Insulation. Re-Insulation adalah menyemprot
kumparan dengan Re-Insulation Spray (sirlak) . Untuk caranya sebagai berikut :
1. Lepaskan flank generator dan flank diesel
2. Bongkar rumah alternator
3. Lepas kan Rotor atau Stator

37
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

Gambar 3.12. pelepasan rotor


4. Cuci terlebih dulu dengan cairan Electro Motor Cleaner
5. Kering kan dengan cara dioven menggunakan lampu halogen

gambar 3.13. proses pemanasan menggunakan lampu halogen


6. Setelah Kering baru semprot menggunakan Insulation Spray (sirlak)

gambar 3.14. pengaplikasian Insulation spray (sirlak)


7. setelah di rangkai kembali, dilakukan megger test lagi sehingga tahanan isolasi memenuhi
ketentuan

Namun jika nilai tahanan sudah sampai dititik nol atau sudah terbakar sehingga tidak bisa
terpakai maka harus dilakukan Re-Winding. Re-Winding adalah proses menggulung Kembali
kumparan yang rusak dengan diganti yang baru. Proses nya sebagai berikut :
1. Lepas flank alternator dan flank diesel
2. Lepas rumah alternator
3. Lepas Rotor atau Stator
38
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
4. Lepas lilitan kumparan dari armaturnya dengan menghitung jumlah lilitan dan arah lilitan
5. Pastikan armatur baik-baik saja
Ganti lilitan dengan lilitan yang baru dengan jumlah lilitan, arah lilitan dan besar diameter
kawat yang sama

3.2.7 Rules
• Setiap kapal harus memiliki minimal 2 buah generator sebagai mainsource electrical power
yang dapat beroperasi secara independen maupun terkoneksi. main generator terletak pada
engine room (BKI Vol IV. Section 3)
• Generator utama harus di letakkan di kamar mesin utama atau di ruang mesin bantu khusus
dengan ruangan yang kedap air (BKI Vol IV. section 2.A.1)
• Jika generator akan digabungkan dalam shaft propeler, generator dan pondasinya harus
dirancang dengan tepat untuk memastikan operasi yang sesuai pembangkit tenaga penggerak
bahkan dalam kondisi terberat di laut, terlepas dari kondisi pemuatan kapal.(BKI Vol IV. sec. 2.
B.2.1)

39
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129

BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari kegiatan bimbingan, survey dan pengajaran yang penulis dapatkan selama 1 bulan di
galangan. Juga dengan membandingkan, menerapkan dan mengaplikasikan teori dan ilmu
yang penulis dapatkan di Departemen Teknik Sistem Perkapalan dari laporan ini penulis
dapat menyimpulkan yang penulis dapatkan dari Kerja Praktik I penulis ini adalah :
● Penulis memahami alur bisnis, manajemen dan tiap tugas wewenangnya.

● Penulis memahami bagaimana teknis reparasi dan perawatan yang ada di Galangan.

● Penulis memahami bagaimana prosesi inspeksi dan pengetesan yang dilakukan


untuk memeriksa kerusakan.

● Penulis memahami pengaplikasian teori dari perkuliahan yang ada di galangan

4.2. Saran

Saran yang diberikan penulis untuk galangan setelah melewati kerja praktek yaitu:

● Masih banyaknya pekerja yang tidak memakai APD dan masker dan menjalankan
pekerjaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan standar keselamatan maupun
prosedur kesehatan, hendaknya untuk memberikan sanksi tegas kepada setiap
karyawan yang tidak memakai APD dan tidak menjalankan prosedur keselamatan
dengan baik. Salah satunya merokok di sembarang tempat yang berpotensi
menimbulkan bahaya lain.
● Menata kembali lingkungan galangan, dikarenakan banyak barang – barang yang
berserakan.
● Masih banyak subkon yang tidak menjaga kebersihan, seperti membuang sampah
sembarangan setelah makan atau istirahat. Sarannya yaitu membuat tempat khusus
untuk subcon agar dapat makan dengan bersih dan rapi, serta makanan sisa tidak
berserakan di dekat parkir motor.

40
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
LAPORAN MINGGUAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
KERJA PRAKTEK Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

FORM KP-02

Nama Mahasiswa : Akhmad Fathujundi


NRP : 5019201135
Dosen Pembimbing : Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.
Perusahaan Tempat KP : PT. Yasa Wahana Tirta Samudera
Kerja Praktek : I / II *)
Minggu : I

Hari / Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

 Pembagian pendamping kelompok KP


 Sambutan dan penyampaian singkat mengenai Safety Ruang Meeting Unit 1 &
Jumat, 1 Juli 2022
induction Area galangan
 Pengenalan area di YWTS
 Mengamati proses docking SPOB Afna Daboba

 Mengamati proses pembuatan Kapal Pilot 2 x 300 HP


Unit 1, Slipway D,
Sabtu, 2 Juli 2022  Mengamati system pada SPOB Afna Daboba
dan Unit 2
 Belajar generator di KN Chundamani

 Melakukan observasi pada tongkang Hasil Lancar Area galangan unit 1


Senin, 4 Juli 2022  Mengamati UT test dan Marking Plate pada Tongkang
Tongkang Hasil Lancar

 Mengamati proses pemasangan propeller pada Kapal


TB Transko Jalak Graving Dock & Ruang
Selasa, 5 Juli 2022
 Belajar Kelistrikan Kapal Tamu Unit 1
 Komunal di Town Hall Unit 2

 Mengamati proses scrubbing pada tongkang Hasil


Area galangan unit 1
Lancar
Rabu, 6 Juli 2022 Tongkang Hasil Lancar
 Mendapat materi mengenai Kelistrikan Kapal dan ruang Tamu Unit 2

 Mendapat materi Kelistrikan Kapal


Kamis, 7 Juni 2022  Melakukan observasi generator pada KN chundamani Ruang tamu unit 2 dan KN
Chundamani

 Mendapat Materi mengenai Kelistrikan Kapal


Ruang Tamu unit 2 dan TB
Jumat, 8 Juni 2022  Melakukan Observasi mengenai kelistrikan kapal TB Transko Jalak
transko Jalak
Mengetahui / Menyetujui Mengetahui / Menyetujui
Supervisor Kerja Praktek Dosen Pembimbing

Yashiruz Zuama Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
LAPORAN MINGGUAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
KERJA PRAKTEK Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

FORM KP-02

Nama Mahasiswa : Akhmad Fathujundi


NRP : 5019201135
Dosen Pembimbing : Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.
Perusahaan Tempat KP : PT. Yasa Wahana Tirta Samudera
Kerja Praktek : I / II *)
Minggu : II

Hari / Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan


 Melihat proses pembuatan kapal Pilot 2 x 300 HP
 Mendapatkan materi tentang kelistrikan kapal Hanggar Unit 1 , Ruang
Senin, 11 Juli 2022
Tamu Unit 2,

 Mendapat materi kelistrikan pada Fi-Fi system TB


Selasa, 12 Juli 2022 transko jalak TB Transko Jalak

 Mengunjungi tempat produksi bangunan baru, kapal


Pilot 2x 300 HP alumunium Hanggar bangunan baru
Rabu, 13 Juli 2022  Mendapat materi tentang peralatan Navcom dan safety unit 1, Area galangan Unit
TB Transko Jalak 2

 Melihat proses pembuatan kapal Pilot 2 x 300 HP


 Mempelajari sistem kelistrikan kapal
Kamis, 14 Juli 2022 Hangar Unit 1 dan unit 2
 Bertemu Direktur YWTS

 Melihat dan menggamati proses vacum test pada kapal


Tongkang Hasil Lancar Area galangan unit 1
Jumat, 15 Juli 2022
Tongkang Hasil Lancar

 Melihat proses pembuatan kapal Pilot 2 x 300 HP


Sabtu, 16 Juli 2022  Mendapat materi mengenai Konstruksi kapal Pilot 2 x Hanggar Unit 1 dan Kantor
300 HP unit 1

Mengetahui / Menyetujui Mengetahui / Menyetujui


Supervisor Kerja Praktek Dosen Pembimbing

Yashiruz Zuama Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
LAPORAN MINGGUAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
KERJA PRAKTEK Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

FORM KP-02

Nama Mahasiswa : Akhmad Fathujundi


NRP : 5019201135
Dosen Pembimbing : Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.
Perusahaan Tempat KP : PT. Yasa Wahana Tirta Samudera
Kerja Praktek : I / II *)
Minggu : III

Hari / Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan

 Mempelajari kelistrikan kapal di TB Indopower 11


Senin, 18 Juli 2022 Area galangan unit 1

 Mempelajari tentang kelistrikan kapal di TB Indopower


Selasa, 19 Juli 2022 11 Area galangan unit 1
 Mengamati proses troubleshooting echosounder pada
TB Indopower 11
 Mengikuti pelatihan software Microsoft project
 Observasi sistem pada kapal Gas Kahayan Kantor WJS unit 1,
Rabu, 20 Juli 2022
 Mempelajari kelistrikan kapal Area Galangan unit 2

 Mengikuti pelatihan software Microsoft project


 Mengamati proses maintenance dari electricmotor Kantor WJS Unit 1,area
Kamis, 21 Juli 2022
pompa sentrifugal pada MT Gas Kahayan galangan unit 2

 Mengamati dan menerima materi dari crew MT Gas


MT. Gas Kahayan
Jumat, 22 Juli 2022 Kahayan mengenai Fire Fighting system di kapal
tersebut

 Melihat proses maintenance alternator TB indopower Unit 1 dan ruangan


Sabtu, 23 Juli 2022
 Mempelajari dan mempersiapkan materi tentang mahasiswa KP
kelistrikan dan electrical power source kapal

Mengetahui / Menyetujui Mengetahui / Menyetujui


Supervisor Kerja Praktek Dosen Pembimbing

Yashiruz Zuama Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
LAPORAN MINGGUAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
KERJA PRAKTEK Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

FORM KP-02

Nama Mahasiswa : Akhmad Fathujundi


NRP : 5019201135
Dosen Pembimbing : Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.
Perusahaan Tempat KP : PT. Yasa Wahana Tirta Samudera
Kerja Praktek : I / II *)
Minggu : IV

Hari / Tanggal Uraian Aktivitas yang Dilakukan Keterangan


 Mencari materi dan mempelajari electrical power source
dan prinsip kerjanya di kapal
Senin, 25 Juli 2022 Area galangan Unit 2

 Mencari materi mengenai permasalahan pada generator


 Mempelajari cara troubleshooting kelistrikan kapal
Selasa, 26 Juli 2022 Ruang tamu Unit 2

 Melengkapi pemahaman mengenai generator dan


kelistrikan kapal
 Mempersiapkan laporan dan ppt untuk presentasi Unit 1,Unit 2,dan
Rabu, 27 Juli 2022
kepada penguji Ruangan mahasiswa KP

 Presentasi ujian akhir

Kamis, 28 Juli 2022 Meeting room Unit 1

Jumat, 29 Juli 2022

Mengetahui / Menyetujui Mengetahui / Menyetujui


Supervisor Kerja Praktek Dosen Pembimbing

Yashiruz Zuama Sunarsih, S.T.,M.Eng.,Ph.D.

Anda mungkin juga menyukai