Disusun oleh:
Akhmad Fathujundi
NRP. 5019201135
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT. YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Praktikan:
Akhmad Fathujundi
NRP. 5019201135
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktik satu
di PT. Yasa Wahana Tirta Samudera dan dapat menyusun laporan resmi Kerja Praktik satu ini
dengan baik guna memenuhi kelengkapan bukti belajar selama di tempat kerja praktik. Laporan
Kerja Praktek satu ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan dari pihak – pihak yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan masukan untuk penulis. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1) Bapak Beny Cahyono, S.T., M.T., Ph.D selaku Ketua Departemen Teknik Sistem
Perkapalan FTK – ITS.
2) Bapak Dr. Eddy Setyo Koenhardono. S.T.,M.T. selaku Koordinator Kerja Praktik Departemen
Teknik Sistem Perkapalan FTK – ITS.
3) Bapak Hendi selaku Direktur dari PT. Yasa Wahana Tirta Samudera yang telah
mengizinkan kami KP di PT. Yasa Wahana Tirta Samudera.
4) Bapak Mamek selaku Supervisor Kerja Praktek dan Koordinator Pembimbing.
5) Bapak Yashiruz selaku Pembimbing Kerja Praktik.
6) Bapak Arifin, Bapak Ipan, Bapak Septian, Bapak Adam, Bapak Daris, Bapak Adit, Bapak
Agus, Bapak Novia, Bapak Herdita, Bapak Wisnu, Mbak Gita dan segenap Staff dan
Karyawan PT Yasa Wahana Tirta Samudera yang telah membantu memberikan ilmu dan
informasi selama kerja praktek.
7) Keluarga dan teman-teman kami yang selalu memberikan dukungan baik moral, spiritual
dan finansial untuk kehidupan kami sehari – hari di Semarang
Penulis mengakui bahwa masih banyak sekali kekurangan yang dalam laporan ini, oleh karena
itu penulis sangat menghargai sebuah saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
yang mana penulis juga berharap laporan ini dapat menjadi sumber ilmu bagi siapapun kelak
Hormat Saya,
Akhmad Fathujundi
1
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Tujuan & Manfaat 4
1.3. Metode Penulisan 5
BAB II 6
TENTANG PERUSAHAAN 6
2.1. Corporate Hierarchy 6
2.2. Sejarah dan Perkembangan PT Yasa Wahana Tirta Samudera 8
2.3. Visi & Misi Perusahaan 9
2.3.1. Visi 9
2.3.2. Misi 9
2.4. Struktur Organisasi Perusahaan 10
2.4.1. Departemen PE ( Planning and Engineering ) 10
2.4.2. Departemen Produksi 11
2.4.3. Departemen F.S.Q (Facility, Safety & Quality) 11
2.5. Fasilitas & Sarana Galangan 13
2.5.1. Fasilitas Docking 13
2.5.2. Maintenance 16
BAB III 20
ISI 20
3.1. Bussiness Process 20
3.2. Sistem kelistrikan pada kapal 29
3.3.1. Kelistrikan Kapal 29
3.3.2. Generator Set 30
3.3.3. Cara kerja generator 33
3.3.4. Paralel Generator 34
3.3.5. Shaft Generator 36
3.3.6. Perawatan dan Perbaikan Pada Generator 37
3.3.7. Rules 39
2
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
KESIMPULAN & SARAN 40
4.1. Kesimpulan 40
4.2. Saran 40
LAMPIRAN
3
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah yang dibutuhkan mahasiswa Teknik
Sistem Perkapalan ITS dalam masa pendidikannya. Dengan melaksanakan kerja praktik,
mahasiswa dapat memahami pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang sebenarnya dengan
memanfaatkan ilmu yang telah didapat pada setiap kelas di kampus untuk melaksanakan
pekerjaan yang ada di lapangan sehingga berjalan dengan lancer. Selain itu mahasiswa
juga dapat belajar untuk mengaplikasikan pola pikir mahasiswa untuk diterapkan di
lingkungan pekerjaan.
PT. Yasa Wahana Tirta Samudera merupakan salah satu perusahaan yang berperan aktif
dalam pengembangan industri maritim di Indonesia. PT. Yasa Wahana Tirta Samudera
dikenal dengan layanan galangannya dalam bidang reparasi kapal dan pembuatan
bangunan baru. Dengan adanya hubungan antara Institut Teknologi Sepuluh Nopember
sebagai penyedia sumber daya manusia dan PT. Yasa Wahana Tirta Samudera sebagai
pihak pengembang sumber daya manusia, diharapkan kerja praktek ini mampu
memberikan pemahaman baru dan pengalaman bekerja kepada para mahasiswa agar
kedepannya siap untuk memanfaatkan setiap ilmu yang dimiliki untuk terus
mengembangkan industri maritim di Indonesia.
Tujuan dari kerja praktik yang dilaksanakan di galangan kapal PT. Yasa Wahana Tirta
Samudera antara lain:
1. Mahasiswa mampu menerapkan ilmu teori dan aplikasinya dalam situasi dan kondisi
praktek kerja langsung dilapangan.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami wawasan alur kerja dan pekerjaan di galangan.
4
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
3. Untuk memenuhi beban satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai
persyaratan akademis di Jurusan Teknik Sistem Perkapalan ITS.
Metode Penulisan yang digunakan pada penyusunan Laporan Kerja Praktik di PT. Yasa
Wahana Tirta Samudera adalah :
3. Metode Pembimbingan, yaitu pengajaran teori dan survey lapangan dari Supervisor
pada bidang terkait atau PIC bidang tersebut.
5
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
BAB II
TENTANG PERUSAHAAN
PT Samudera Indonesia Tangguh (Persero) adalah perusahaan induk dari kelompok usaha
Samudera Indonesia yang berdiri sejak 1964. Awal mula perusahaan dimulai dari tahun
1950an dengan bisnis keagenan kapal yang dirintis oleh pendiri perusahaan, Bapak
Soedarpo Sastrosatomo. Berbekal pengalaman sebagai perusahaan pelayaran tersebut,
Perseroan mengembangkan kegiatan usahanya ke berbagai industri terkait. Salah satunya
adalah PT Yasa Wahana Tirta Samudera (Samudera Shipyard).
Saat ini kegiatan usaha Perseroan meliputi delapan bidang jasa sebagai berikut:
● Samudera Agency
● Samudera Salvage
● Samudera Stevedoring
● Samudera Shipyard
● Samudera Shipping
● Samudera Property
● Samudera Logistic
● Samudera Terminal
Adapun untuk hirarki PT Samudera Indonesia Tangguh (Persero) adalah sebagai berikut:
6
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
7
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Samudera Indonesia
Di tahun 1977, perusahaan ini sudah memiki fasilitas galangan seperti workshop, slipway,
dan building berth dan lain sebagainya dan akhirnya perusahaan ini dapat bergerak pada
pembangunan kapal baru (building), perbaikan kapal (repairing), dan perbaikan alat
mekanis kelautan sehingga perusahaan dijadikan 1 nama perusahaan baru PT Yasa
Wahana Tirta Samudera.
PT Yasa Wahana Tirta Samudera memiliki target 90 kapal docking dan repairing per tahun
untuk jenis kapal tunda dan tongkang. Sebagian diantaranya adalah function modification,
piping and construction. Hingga sekarang PT Yasa Wahana Tirta tidak hanya memiliki
keahlian dalam bidang reparasi teknis ataupun keahlian personil namun juga mampu
menjamin kepuasan pelanggan dengan mengacu pada standar operational prosedur yang
sudah menerapkan ISO 9001 dan ISO 14001 sesuai dengan class dan regulasi yang ada.
Selain itu juga diterapkan pula OHSAS 18001 untuk Safety Management System.
8
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
“Menjadi perusahaan galangan kapal yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar
global”
2.3.2. Misi :
1. Menjadikan perusahaan adalah partner yang baik terhadap galangan internal maupun
eksternal dan menciptakan karyawan yang memiliki keahlian di bidang industri
perkapalan untuk pembangunan, perbaikan & konversi kapal.
2. Bertekad untuk menjadi perusahaan jasa pemeliharaan, pembangunan dan konversi
kapal yang memegang teguh komitmen untuk memberikan kualitas dan nilai tambah
bagi stakeholder.
3. Perusahaan selalu meningkatkan kualitas dan ahklah sumberdaya manusia guna
menunjang kinerja perusahaan yang diikuti dengan efisiensi di segala bidang untuk
mencapai keuntungan maksimal yang bermanfaat bagi kesejahteraan karyawan dan
pengembangan perusahaan.
4. Selalu melakukan aktivitas penelitian yang didukung oleh tenaga ahli yang professional
serta melakukan kerja sama dengan pihak luar guna pengembangan di industri
perkapalan.
5. Memiliki dan memberikan kontribusi dalam pembangunan bagi kemajuan
perekonomian untuk bangsa dan negara.
6. Menjamin kehidupan yang lebih baik dan rasa aman dalam bekerja melalui perhatian
penuh pada keselamatan dan kesehatan kerja serta berupaya untuk menghasilkan
pekerjaan yang ramah lingkungan.
9
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Secara umum, struktur organisasi PT Yasa Wahana Tirta Samudera adalah sebagai berikut
;
Sumber: PresentasiPerusahaan
● Subdivisi Engineering
● Subdivisi Procurement
● Subdivisi Production Plan Control (PPC)
● Subdivisi Progress-Report
10
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Departemen Produksi merupakan salah satu dari tiga departemen yang berada di bawah
Kadiv Operasional pada struktur PT. YWTS. Departemen ini dikepalai oleh manajer
yaitu Bapak Jufri. Di bawah Manajer Produksi terdapat PIC yang bertanggung jawab
atas masing-masing pekerjaan dan Pimpinan Proyek yang bertanggung jawab atas
proyek yang terdiri antara 6 sampai 7 orang. Departemen Produksi bertanggung jawab
mengenai pembangunan kapal baru dan perbaikan yang harus dilakukan pada kapal
seperti memperbaiki ataupun mengganti bagian yang performanya sudah menurn dan
harus diganti sesuai dengan persetujuan Owner, Galangan, serta BKI (Class).
Departemen ini juga memiliki 3 subdivisi yaitu,
⮚ Subdivisi Konstruksi,Perpipaan, dan Painting
Kalau berbicara soal marketing, pastilah hal yang paling pertama terpikirkan adalah
pemasaran. Divisi marketing di galangan PT YWTS pun tidak jauh berbeda, tim marketing
berusaha untuk mencari customer dan melakukan berbagai penawaran guna mencapai suatu
kesepakatan dengan pihak kapal, baik owner maupun perusahaannya. Divisi marketing
dipimpin oleh pak Mario selaku direktur marketing, yang mana dibawahnya terdapat
manager dan kepala departemen marketing. Selain mengurus marketing PT YWTS, tim
marketing juga membantu anak perusahaan Samudera yaitu Wahana Jasa Samudra untuk
menemukan customer dan marketing.
11
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Dalam menjalankan bisnisnya, customer perusahaan dibagi kedalam beberapa PIC, dimana
PIC ini akan menjalankan tugasnya berdasarkan jobdesk, seperti menyiapkan dokumen-
dokumen yang diperlukan untuk mengajukan penawaran kepada customer. PIC (person in
charge) tersebut yaitu : PIC customer swasta, PIC customer pemerintah, dan PIC customer
group. Selama pencarian customer baik melalui tender maupun penawaran langsung,
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti melampirkan penawaran berupa
estimasi atau standard repair list, tanggal docking, ketersediaan tempat dock. Pihak kapal
pun memiliki beberapa hal yang diperhatikan sebelum memilih galangan untuk melakukan
docking, seperti harga docking, map atau biaya perjalanan ke galangan, fasilitas galangan,
kualitas pekerjaan, dan kompetensi pekerja.
Marketing memiliki dua fungsi utama, yaitu fungsi planning dan fungsi control, maksud dari
fungsi planning adalah pihak marketing melakukan perencanaan dari saat mencari customer
hingga perencanaan untuk kedatangan kapal di galangan, sedangkan maksud dari fungsi
control ini adalah pihak marketing melakukan koordinasi dengan pihak internal galangan
untuk kedatangan kapal, kapal bersandar, hingga kapal undocking dari galangan. Dalam
menjalankan kedua fungsi ini, marketing harus melakukan koordinasi dengan beberapa
divisi dan department, seperti melakukan koordinasi dengan departemen fasilitas galangan
untuk koordinasi jadwal docking, hingga koordinasi peralatan, dan fasilitas yang akan
digunakan selama kapal bersandar dan docking di galangan mengacu pada repair list awal.
Melakukan koordinasi dengan departemen produksi selama arrival meeting untuk
menentukan pimpinan produksi, melakukan survey untuk revisi repair list, serta membuat
additional list. Dan melakukan koordinasi dengan departemen planning engineering untuk
pembuatan satisfaction note (laporan docking), schedule docking, dan S curve. Berikut alur
koordinasi antar departemen marketing:
12
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
2.5. Fasilitas & Sarana Galangan
Fasilitas dan sarana yang dimiliki PT Yasa Wahana Tirta Samudera memiliki peran yang
sangat penting karena dapat menunjang jalannya kegiatan aktivitas galangan. Fasilitas dan
sarana yang terdapat di PT Yasa Wahana Tirta Samudera terbagi menjadi 3, yaitu docking,
maintenance dan operator. Adapun layout fasilitas galangan seperti berikut :
● Slipway A, B, C
Yaitu slipway yang menggunakan cradle atau kereta untuk menaikkan dan
menurunkan kapal. Ukuran Slipway A dan C 23m x 7m dengan GT maksimal 250,
dan Slipway B dengan ukuran 32m x 9m dengan GT maksimal 350.
13
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
14
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
● Airbag
15
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Airbag merupakan bantalan udara yang digunakan untuk memudahkan kapal
bergerak di daratan sebelum akhirnya diletakkan pada stop block.
● Stop Block
Stop Block merupakan alat penyangga yang digunakan untuk tempat peletakkan
kapal ketika saat di daratan untuk proses reparasi. Peletakkannya didasarkan pada
docking plan yang dimiliki kapal dan letak gading kapal.
2.5.2. Maintenance
● Kantor
Kantor yang digunakan untuk segala kegiatan administrasi
16
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
● CNC
Fasilitas pendukung pemotongan alat dengan cara digital
● Genset
260kva untuk membantu lsitrik yang disuplay PLN menghasilkan 300 Ampere
760kva untuk menggantikan listrik PLN jika sewaktu-waktu listrik PLN mati dan
menghasilkan 1000 ampere.
Gambar 2.19. Genset 760 kVA Gambar 2.20. Genset 260 kVA
● Kompressor digunakan untuk pengecatan, pengisian airbag dll, dengan kapasitas
maksimal 10 bar
18
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
berat
19
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
BAB III
ISI
20
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
1. Pemesanan Docking Space – ACC Penawaran Awal (Pelanggan &
Marketing).
- Pelanggan & Galangan bersepakat atas hasil negosiasi dari harga penawaran
awal, dalam tahap ini pihak pelanggan mengirimkan bukti ACC Quotation.
3. Penyusunan & Distribusi IPP ( PPC ke Seluruh Dept & Sub Dept).
- Hal ini dilakukan untuk memastikan cakupan Item Pekerjaan di Repair List
& Item Pekerjaan Tambahan.
21
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
22
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
16. Pengeluaran Material oleh Gudang (SubCon Harian & Gudang) – ADA
MATERIAL.
23
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Supplier.
26. Permohonan & Persetujuan : Peminjaman Alat & Perintah Kerja Alat.
27. SPK Peminjaman Alat & atau Perintah Kerja Alat (Selain CNC &
24
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Workshop).
- SubCon menyerahkan ACC Peminjaman Alat & atau Perintah Kerja Alat
(Selain CNC & Workshop) ke Sub Dept Fasilitas.
29. Negosiasi & Kesepakatan Biaya Jasa Sub Con Harian (PPC & Sub Con
Harian).
- Pihak PPC memberikan harga jasas pada tiap List Pekerjaan Sub Con
Harian.
- Sub Con Harian & PPC melakukan Negosiasi terhadap Harga Jasa
hingga tercapai kesepakatan harga.
31. Pembayaran Tagihan Sub Con Harian (Keuangan ke Sub Con Harian).
25
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
- Namun jika sudah masuk kriteria, Pihak QC menerbitkan Dokumen
Hasil Pemeriksaan & Pengujian (HPP).
o Approve
o Re-Inspect
o Re-Inspect by QC.
o Approve with Comment.
53. Distribusi SK Dock & Quality Report (PPC ke Pihak Eksternal Terkait).
- Setelah proses Repair & proses Pengecekan Kualitas selesai, Pihak PPC
menyerahkan dokumen SK Dock ke Pihak Eksternal sebagai Bukti
Laporan Docking.
28
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
AC Diesel
Sumber
Listrik
DC AKI
29
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
30
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Setiap kapal harus memiliki minimal 2 buah generator sebagai mainsource electrical
power yang dapat beroperasi secara independen maupun terkoneksi. main generator
terletak pada engine room Jumlah yang biasanya ditemui dilapangan adalah 2 generator
untuk kapal tugboat dan lebih dari 2 untuk kapal-kapal besar yang disesuaikan dengan
kebutuhan listrik pada kapal.
Dalam beberapa kondisi untuk kapal-kapal besar membutuhkan suplai utama dari
semua generator sekaligus khususnya pada saat starting engine. Pada saat akan melakukan
starting engine maka main engine akan membutuhkan pasokan udara bertekanan yang
banyak dari compressor dan untuk menyalakan compressor dibutuhkan listrik dari genset,
Ketika compressor ingin mengompress udara dengan tekanan tinggi dan jumlah lebih maka
dibutuhkan lebih dari 1 genset menyala untuk membantu memasok listrik untuk compressor
yang akan mengompres udara untuk main engine. Untuk runtutan prosesnya sebagai berikut:
Compresso Main
Genset
r Engine
31
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Komponen dari Alternator yaitu :
a. Kopel untuk memindahkan tenaga putar dari diesel ke alternator
b. Kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator
c. Bearing untuk memungkinkan rotor berputar lembut
d. Rotor bagian yang berputar untuk membangkitkan medan magnet
e. Stator bagian diam yang membangkitkan arus listrik
f. Dioda untuk menyearahkan arus AC menjadi DC
g. Rumah Alternator untuk melindungi komponen di dalamnya
h. Exciter untuk menguatkan arus searah dari PMG ke Main Rotor
i. AVR untuk mengecek apakah tegangan sudah sesuai yang dibutuhkan atau belum
Untuk bahan bakar dari Genset untuk kapal kecil biasanya menggunakan solar
sedangkan untuk kapal-kapal besar menggunakan FO. Alternator adalah mesin listrik yang
mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga listrik dengan prinsip induksi elektro. Untuk
lebih jelas nya listrik piston diesel bergerak sehingga menghasilkan energi kinetic yang
menggerakkan rotor pada alternator, rotor bergerak memutari stator sehingga timbul eksitasi
yang menghasilkan listrik dan diteruskan keluar genset menuju benda-benda yang
membutuhkan listrik. Alternator adalah sumber utama energi listrik yang kita konsumsi dan
juga pengubah energi terbesar. Sistem eksitasi adalah proses terbentuknya dan memperkuat
medan magnet alternator dengan memberikan arus searah yang diperlukan ke gulungan
medan alternator.
Fungsi dari Eksitasi:
a. Menyuplai arus searah ke lilitan kumparan untuk menciptakan medan magnet.
b. Mengontrol tegangan dan daya reaktif
32
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Tipe Sistem Eksitasi:
a. DC Excitation
b. AC Excitation
c. Static Excitation
Rotor Main
PMG Exciter Rotor AVR
33
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
• Urutan fasa atau bentuk gelombang harus sama, Urutan phase adalah arah putaran dari
ketiga phase. Arah urutan yang dikenal adalah CW dan CCW.
34
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Proses Sinkronisasi Paralel Generator pada Kapal Chundamani menggunakan
syncrhronoscope yaitu sebagai berikut :
1. Kondisi generator 1 dan 2 aktif siap disinkronisasi
2. Mengubah posisi tuas selector switch ke angka 2 untuk menyinkronkan generator 2
35
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Shaft generator merupaan generator sinkron yang digerakkan oleh sebuah poros yang
dihubungkan dengan motor induk melalui sebuah mekanisme putaran shaft, atau dengan
kata lain yaitu dengan mengambil daya dari motor penggerak utama untuk memutar
generator nya. Penggunaan shaft generator memiliki banyak kelebihan yaitu; dapat
membantu kebutuhan energi listrik di kapal untuk penerangan, pompa, dll. Selain itu
penggunaan shaft generator dapat memberikan effisiensi bahan bakar yang cukup signifikan
karena beban listrik dari auxiliary engine tidak bekerja dengan penuh. Namun di sisi lain
shaft generator memiliki kekurangan antara lain, mesin induk harus berputar konstan untuk
mendapatkan putaran yang stabil kepada generator oleh karena itu biasanya kapal yang
menggunakan shaft generator pasti memakai propeller yang dapat dikontrol pitchnya ( CPP
36
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
). Jika generator akan digabungkan dalam shaft propeler, generator dan pondasinya harus
dirancang dengan tepat untuk memastikan operasi yang sesuai pembangkit tenaga
penggerak bahkan dalam kondisi terberat di laut, terlepas dari kondisi pemuatan kapal.(BKI
Vol IV. sec. 2. B.2.1)
37
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
Namun jika nilai tahanan sudah sampai dititik nol atau sudah terbakar sehingga tidak bisa
terpakai maka harus dilakukan Re-Winding. Re-Winding adalah proses menggulung Kembali
kumparan yang rusak dengan diganti yang baru. Proses nya sebagai berikut :
1. Lepas flank alternator dan flank diesel
2. Lepas rumah alternator
3. Lepas Rotor atau Stator
38
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
4. Lepas lilitan kumparan dari armaturnya dengan menghitung jumlah lilitan dan arah lilitan
5. Pastikan armatur baik-baik saja
Ganti lilitan dengan lilitan yang baru dengan jumlah lilitan, arah lilitan dan besar diameter
kawat yang sama
3.2.7 Rules
• Setiap kapal harus memiliki minimal 2 buah generator sebagai mainsource electrical power
yang dapat beroperasi secara independen maupun terkoneksi. main generator terletak pada
engine room (BKI Vol IV. Section 3)
• Generator utama harus di letakkan di kamar mesin utama atau di ruang mesin bantu khusus
dengan ruangan yang kedap air (BKI Vol IV. section 2.A.1)
• Jika generator akan digabungkan dalam shaft propeler, generator dan pondasinya harus
dirancang dengan tepat untuk memastikan operasi yang sesuai pembangkit tenaga penggerak
bahkan dalam kondisi terberat di laut, terlepas dari kondisi pemuatan kapal.(BKI Vol IV. sec. 2.
B.2.1)
39
LAPORAN KERJA PRAKTIK I
PT YASA WAHANA TIRTA SAMUDERA
Jl. Deli No.17, Tanjung Emas, Semarang, 50129
BAB IV
4.1. Kesimpulan
Dari kegiatan bimbingan, survey dan pengajaran yang penulis dapatkan selama 1 bulan di
galangan. Juga dengan membandingkan, menerapkan dan mengaplikasikan teori dan ilmu
yang penulis dapatkan di Departemen Teknik Sistem Perkapalan dari laporan ini penulis
dapat menyimpulkan yang penulis dapatkan dari Kerja Praktik I penulis ini adalah :
● Penulis memahami alur bisnis, manajemen dan tiap tugas wewenangnya.
● Penulis memahami bagaimana teknis reparasi dan perawatan yang ada di Galangan.
4.2. Saran
Saran yang diberikan penulis untuk galangan setelah melewati kerja praktek yaitu:
● Masih banyaknya pekerja yang tidak memakai APD dan masker dan menjalankan
pekerjaan dengan prosedur yang tidak sesuai dengan standar keselamatan maupun
prosedur kesehatan, hendaknya untuk memberikan sanksi tegas kepada setiap
karyawan yang tidak memakai APD dan tidak menjalankan prosedur keselamatan
dengan baik. Salah satunya merokok di sembarang tempat yang berpotensi
menimbulkan bahaya lain.
● Menata kembali lingkungan galangan, dikarenakan banyak barang – barang yang
berserakan.
● Masih banyak subkon yang tidak menjaga kebersihan, seperti membuang sampah
sembarangan setelah makan atau istirahat. Sarannya yaitu membuat tempat khusus
untuk subcon agar dapat makan dengan bersih dan rapi, serta makanan sisa tidak
berserakan di dekat parkir motor.
40
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
LAPORAN MINGGUAN JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
KERJA PRAKTEK Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111
FORM KP-02
FORM KP-02
FORM KP-02
FORM KP-02