Anda di halaman 1dari 35

SISTEM PENGISIAN

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
SRIJAYA MOTOR
Jln.Jendral Sudirman

Disusun sebagai Syarat Mengikuti Ujian Praktik Kejuruan dan Ujian


Nasional kelas XI

Oleh :
1. NAMA : WISNU PRATAMA
NIS : 6870
Paket Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda Motor

YAYASAN PUSAT PENGEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI


TEXMACO SMK TEXMACO PEMALANG
JL. Pemuda No. 36 A Telp. (0284) 323070 Fax. (0284)323071
Website:www.smktexmacopemalang.sch.id
2021
LEMBAR PENGESAHAN

1
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini disetujui dan disahkan oleh Pembimbing
Praktik Kerja Lapangan SMK Texmaco Pemalang pada :

Hari : .....................
Tanggal : .....................

Pembimbing Sekolah, Pembimbing Laporan,

RIFAI, S.T. GIGIH PM., S.Pd.


NIK. P0 400 216 102 NIK. P0400212070

Kepala Paket Keahlian, Pimpinan Dunia Usaha / Industri,

AGUS CHARIR, S.Pd. SUKANDAR.,SJM


NIK. P0400210059

Mengesahkan, Mengetahui,
Kepala SMK Texmaco Pemalang Koordinator Praktik Kerja Lapangan

SINTA KANTI HASTUTI, M.Pd. AGUS MAEMUN, M.Pd


NIK. P0 200 208 048 NIK. P0 200 209 049

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas petunjuk,
rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan tanpa ada halangan apapun sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Laporan ini disusun berdasarkan pengalaman dan
ilmu yang kami peroleh selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.
Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan yang telah kami tulis ini
dalam rangka memenuhi tugas dari sekolah dan sebagai bahan pertanggung
jawaban atas kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dunia Usaha dan Dunia Industri.
Kami menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik
tanpa adanya bantuan dari pihak yang terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan
ini tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan maupun
dalam menyusun laporan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Ibu SINTA KANTI HASTUTI, M.Pd. selaku kepala SMK Texmaco
Pemalang.
2. Bapak RIFAI, S.T. selaku Koordinator Praktik Kerja Lapangan.
3. Bapak Agus Charir, S.Pd. selaku kepala paket keahlian Teknik Sepeda Motor.
4. Bapak Rifai. selaku pembimbing sekolah.
5. Bapak Gigih PM., S.Pd. selaku pembimbing laporan.
6. Pemilik perusahaan yang telah bersedia menerima kami untuk melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan diBengkel Harapan Motorselama 4 bulan.
7. Pembimbing diBengkel Harapan Motor yang telah membimbing kami untuk
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama 2 bulan.
8. Bapak dan Ibu Guru serta seluruh Staf dan Karyawan SMK Texmaco
Pemalang yang telah memotivasi kami selama Praktik Kerja Lapangan dan
laporan ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
9. Orang tua dan kakak-adik, yang selalu memotivasi kami selama Praktik Kerja
Industri terselesaikan dengan baik dan lancar.
10. Teman-teman, yang setia membantu dalam penyusunan Laporan Praktik
Kerja Lapangan.

3
11. Dan semua pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan dan dukungan
dalam proses penyelesaian laporan ini.
Kami sadar bahwa laporan ini masih kurang sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan, demi kesempurnaan
laporan ini.
Demikian laporan Praktik Kerja Lapangan ini, apabila ada kesalahan kami
mohon maaf dan semoga bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Pemalang,... ..............2021

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i

4
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR LAMPIRAN vii
DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar BelakangPraktik Kerja Lapangan 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan 1
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan 2
1.3.1 Manfaat Bagi SMK Texmaco Pemalang 2
1.3.2 Manfaat Bagi Dunia Usaha atau Industri 2
1.3.3 Manfaat Bagi Peserta Praktik Kerja Lapangan 2
1.4 Sejarah Dunia Usaha atau Industri 2
1.5 Struktur OrganisasiDunia Usaha atau Industri 3
1.6 Denah LokasiDunia Usaha atau Industri 4
1.7 Metode Pengumpulan Data 4
1.7.1 Metode Observasi 4
1.7.2 Metode Wawancara 5

BAB II KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN 5

5
1.1 SISTEM PENGISIAN
5
2.1.1 Pengertian Sistem pengisian 6
2.1.2 komponen Dan Fungsinya 8
2.1.3 Cara kerja Sistem Pengisian 9
2.1.4 Troble Shooting/Masalah 8
2.1.5 Solusi Dari Trouble Shooting 11
2.1.6 Pembongkaran (Langkah-Langkah) 17
2.1.7 Pemasangan

BAB III PENUTUP 24


3.1 Simpulan 24
3.2 Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 26
LAMPIRAN 27

6
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Bimbingan 28

7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar2.1.Sistem pengisian (Sepul). ........................................... 5
Gambar 2.2.Rangkaian sistem pengisian. ...................................... 6
Gambar2.3.Sepul/Stator coil. ........................................................... 7
Gambar 2.4.Rotor Magnet. ................................................................ 8
Gambar 2.5.Regulator/Kiprok. .......................................................... 9
Gambar2.6. Cara kerja sistem Pengisian. ........................................ 12
Gambar 2.7. Rangkaian Sistem Pengisian. ...................................... 13
Gambar 2.8. Baterai Aki. .................................................................... 15
Gambar 2.9. Menyuplai Baterai Aki. ................................................. 16
Gambar 2.10. Pemeriksaan Alternator. ............................................ 17
Gambar 2.11. Konektor Regulator.. ..................................................19
Gambar 2.12. Pembongkaran Alternator ......................................... 21
Gambar 2.13. kontruksi Alternator. ................................................... 22

8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan


Sesuai kurikulum sekolah menegah kejuruan bahwa lulusan SMK di
harapkan mampu menjadi siswa yang siap kerja di dunia industri.Untuk
mewujudkan kurikulum tersebut para siswa di haruskan mengikuti praktik
kerja lapangan serta dapat menyusun laporan hasil praktik kerja lapangan
tersebut.
Praktik kerja lapangan merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan bagi para siswa yang memadukan pendidikan di
sekolah dengan di dunia industri dengan melakukan praktik secara langsung.
Tujuan utama pendidikan kejuruan adalah menciptakan lulusan yang siap
berkerja dengan mandiri.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan Praktik Kerja Lapangan bagi siswa SMK Texmaco Pemalang
adalah:
1. Diharapkansiswadapatmenambahwawasandanpengetahuan yang
berhargadanmemperolahmasukansertaumpanbalikgunamemperbaikidan
mengembangkankesesuaianpendidikandengankenyataan yang
adadilapangan.
2. Sebagaisalahsatusyaratuntukkenaikan kelas.
3. Meningkatkanpengetahuansiswapadaaspek-aspekusaha yang
professionaldalamlapangankerjaantaralainstrukturorganisasi,
jenjangkarirdanteknik.

1
1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
a.3.1 Manfaat bagi SMK Texmaco Pemalang
1) Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan di sekolah
dan juga sesuai dengan visi dan misi SMK Texmaco Pemalang.
2) Supaya siswa lebih detail mengetahui ilmu yang diperoleh dari
sekolah dengan mengikuti Praktik Kerja Lapangan.

a.3.2 ManfaatBagiDuniaUsaha atau Industri


1) Mengajarkansiswa-
siswiartidarisebuahperencanaanPraktikKerjaLapangandandapatme
ngenalkanduniaindustri.
2) Melatih mental danfisiksiswa-siswidalambelajar di duniaindustri.
3) Untukberpartisipasisecaraaktifmembantupemerintahdanmasyaraka
tdalammenciptakancalontenagatingkatmenengah yang handal,
terampildanprofesional.

a.3.3 Manfaat Bagi Peserta Praktik Kerja Lapangan


b. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Praktik
Kerja Lapangan.
c. Untuk menambah sifat pengembangan diri.
d. Untuk menambah keterampilan yang kita miliki agar kita dapat
yakin untuk lebih baik dari sekarang.
e. Mengenalkan kita pada dunia usaha atau industri dan dunia kerja.

1.5 StrukturOrganisasiDunia Usaha atauIndustri

N Kepala Bengkel

2
N SUKANDAR

L Mekanik L Mekanik Mekanik


E. Satriaa E Nuri Yusup

gambar 1.1 struktur organisasi Bengkel Harapan Motor

1.4 MetodePengumpulan Data


1.4.1 MetodeObservasi
Pengumpulandatadenganobservasilangsungataudenganpengamat
anlangsungadalahcarapengambilan data
denganmenggunakanmatatanpa adapertolonganalatstandar
lainuntukkeperluantersebut.
Pengamatanbarutergolongsebagaiteknikmengumpulkan data,
jikapengamatantersebutmempunyaicriteriaberikut:
a. Pengamatandigunakanuntukpenelitiandantelahdirencanakanseca
rasistematik.
b. Pengamatanharusberkaitandengantujuanpenelitian yang
telahdirencanakan.
c. Pengamatantersebutdicatatsecarasistematisdandihubungkandeng
anproposisiumumdanbukandipaparkansebagaisuatu set yang
menarikperhatiansaja.
d. Pengamatandapatdicekdandikontrolatasvaliditasdanreliabilitasny
a. Penggunaanpengamatanlangsungsebagaicaramengumpulkan
data mempunyaibeberapakeuntunganantara lain :
1) Dengancarapengamatanlangsung.Terdapatkemungkinanun
tukmencatathal-hal,perilaku,pertumbuhan, dansebagainya,
sewaktukejadiantersebutberlaku,
atausewaktuperilakutersebutterjadi.

3
Dengancarapengamatan, data yang
langsungmengenaiperilaku yang
tipikaldariobjekdapatdicatatsegera,
dantidakmenggantungkan data dariingatanseseorang.
2) Pengamatanlangsungdapatmemperoleh data
darisubjekbaiktidakdapatberkomunikasisecara verbal
atauyang takmauberkomunikasisecara verbal.
Adakalanyasubjektidakmauberkomunikasi, secara verbal
dengan enumeratorataupeneliti, baikkarenatakut,
Karenatidakadawaktuataukarenaenggan.
Denganpengamatanlangsung, hal di
atasdapatditanggulangi.

1.4.2 MetodeWawancara
Wawancaraadalah proses
memperolehketeranganuntuktujuanpenelitiandengancaraTanyajawab,
sambilbertatapmukaantarasipenanyaataupewawancaradengansipenjaw
abataurespondendenganmenggunakanalat yang dinamakan interview
guide (panduanwawancara).
Wawancaradapatdilakukandengantatapmukamaupunmelaluitelepon.

BAB II
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Sistem Pengisian
2.1.1 Pengertian Sistem Pengisian
Mesin kendaraan dapat berputar karena ada siklus kerja mesin baik
empat tak atau dua tak. Namun sebuah kendaraan khususnya sepeda

4
motor tidak cukup dilengkapi mesin saja. Terdapat sistem lain yang tak
kalah penting. Contohnya sistem penerangan dan sistem klakson.

Kedua sistem ini tidak bisa dihilangkan dari kendaraan bermotor


karena berhubungan dengan keselamatan berkendara. Kita tahu kedua
sistem ini dapat bekerja karena mendapatkan suply energi listrik.
Listrik ini berasal dari baterai yang terletak dibawah jok motor.

Gambar 2.1. Sistem Pengisian (Sepul)

Sistem pengisian adalah sebuah rangkaian mekatronika yang


berfungsiuntuk melakukan suply energi listrik menuju baterai agar
kebutuhan akan kelistrikan body atau mesin dapat dipenuhi.

5
Charging system memanfaatkan putaran engkol untuk
menciptakan energi listrik.

Sehingga apabila diterjemahkan, sistem pengisian bekerja untuk


mengubah sebagian putaran engkol menjadi energi listrik.

Prinsip kerjanya sama seperti generator, dimana ketika terdapat


kumparan berputar ditengah medan magnet, maka akan ada
aliran listrik yang mengalir melalui kumparan itu.

2.1.2 Komponen Dan Fungsinya

Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor

•Baterai
•Fuse
•Regulator/Kiprok.
•Altenator
•Rectifier

Gambar
2.2.Rangkaian sistem
Pengisian
Fungsi dari sistem pengisian
1. Spul/Stator coil
Spull atau stator coil adalah kumparan statis yang berfungsi
sebagai penghantar. Penghantar ini akan dialiri arus listrik
saat perpotongan gaya magnet terjadi.
Dalam melakukan perubahan energi putar ke energi listrik,

6
dilakukan dengan menggerakan gaya magnet disekitar
penghantar. Gerakan tersebut akan menghasilkan
perpotongan gaya magnet yang dapat memicu aliran listrik.
Ada dua komponen utama yakni penyedia medan magnet dan
penghantar, stator coil berperan sebagai penghantar.

Bentuk spull pada motor bada didalam magnetic rotor (seperti


pada gambar). desain seperti ini memungkinkan
pemakaian ruang lebih minimalis sehingga cocok untuk
motor yang memiliki ruang terbatas.

Gambar 2.3 Sepul/Stator coil

2. Rotor magnet

Apabila stator berfungsi sebagai penghantar, maka rotor berfungsi

sebagai penyedia medan magnet. Medan magnet pada rotor, akan

memotong (menyentuh) bagian stator coil.

Ketika mesin diengkol, otomatis poros engkol akan berputar dan karena

rotor ini terletak pada ujung poros engkol maka rotor juga akan

7
berputar. Putaran rotor ini akan menggerakan garis gaya magnet yang

sebelumnya ada. Pergerakan inilah yang menimbulkan perpotongan

garis gaya magnet.

Tapi ada perbedaan pada rotor mobil dan motor, rotor pada pengapian

mobil terbuat dari kumparan listrik yang akan menghasilkan medan

magnet saat dialiri listrik pemicu. Namun pada motor, bentuk rotor

nampak seperti tromol yang dilengkapi magnet permanent.

Sehingga rotor pada pengisian motor tidak lagi memerlukan arus

pemicu, hal ini pula yang menyebabkan tanpa aki pun motor masih bisa

dihidupkan.

Gambar 2.4.Rator Magnet

8
3. Regulator/Kiprok

Kiprok adalah komponen yang berfungsi untuk meregulasi arus

pengisian yang dihasilkan oleh spul. Sama kasusnya seperti pengisian

mobil, ketika RPM mesin tinggi otomatis putaran rotor semakin cepat

sehingga tegangan yang dihasilkan saat pengisian juga semakin besar.

Kalau tegangan besar ini dihubungkan ke kelistrikan kendaraan,

resikonya terbakar karena diluar dari kapasitas tegangan yang disiapkan.

Oleh karena itu regulator atau kiprok dipakai agar tidak terjadi

overcharge.

Pada sepeda motor, regulator ini juga dilengkapi dengan satu set

rectifier. Rectifier adalah serangkaian dioda yang disusun sedemikian

rupa untuk menyearahkan arus listrik dari spul.

Ini karena arus pengisian yang dihasilkan spul itu masih dalam bentuk

bolak-balik (AC). Namun kelistrikan motor menggunakan arus DC. Jadi

perlu disearahkan menggunakan dioda.

Gambar 2.5. Regulator/Kiprok

9
4. Aki

Fungsi aki hanyalah sebagai penyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh

spul. Pada sepeda motor karburator, aki tidak memiliki peranan cukup

penting. Karena fungsinya hanya terlihat ketika proses starting engine.

Selebihnya, ketika sepeda motor hidup aki tidak lagi diperlukan karena

kebutuhan arus listrik sudah dipenuhi oleh sistem pengisian.

Namun pada motor injeksi, aki menjadi komponen cukup penting. Selain

sebagai penyedia arus ECU, aki juga berperan sebagai stabilizer

tegangan. Sehingga tegangan yang masuk ke ECU tetap konstan.

5. Wire (kabel)

Kabel merupakan komponen yang selalu ada pada rangkaian kelistrikan

baik pada motor ataupun mobil. Termasuk pada sistem pengisian, ada

banyak kabel yang diperlukan. Biasanya untuk membedakan jenis kabel

satu dengan yang lain digunakan perbedaan warna kabel.

Untuk arus positif biasanya menggunakan kabel merah, sementara

kabel masa menggunakan kabel hitam. Kalau kabel ke lampu atau

beban yang lain bisa kuning atau hijau tergantung jenis motor yang

dipakai.

10
2.1.3 Cara kerja Sistem Pengisian

Ketika kunci kontak berada ke posisi ON, arus

mengalir dari baterai menuju altenator. Dialam altenator,

arus listrik akan melewati kumparan stator, sehingga

terjadilah kemagnetan didalam altenator..

Saat mesin berputar, poros engkol juga akan berputar.

Putaran crankshaft akan memutar pulley altenator.

Sehingga kumparan rotor atau armature pada

altenator berputar. Disinilah energi listrik tercipta.

Listrik dapat tercipta karena terdapat kumparan yang

memotong garis gaya magnet. Akibatnya elektron

akan tercipta perpindahan elektron antara medan

magnet dan kumparan. Perpindahan elektron ini akan

menimbulkan beda potensial listrik dan akhirnya

timbulah aliran listrik.

11
Gambar 2.6.Cara kerja Sistem Pengisian

2.1.4 Troble Shooting/ Masalah


Pada sepeda motor terdapat sistem kelistrikan dan semua sistem
tersebut membutuhkan sumber listrik supaya sistem-sistem tersebut bisa
berfungsi dan selalu siap untuk digunakan, namun energi listrik yang dapat
disuplai oleh baterai sebagai sumber listrik (bagi sepeda motor yang
dilengkapi baterai) jumlahnya terbatas. Sumber listrik dalam baterai
tersebut akan habis jika terus menerus dipakai untuk menjalankan
(mensuplai) sistem kelistrikan pada sepeda motor tersebut. Untuk mengatasi
hal-hal tadi, maka pada sepeda motor dilengkapi dengan sistem pengisian
(charging system), bagaimana perawatannya dalam sisitem pengisian supaya
komponen-komponen sistem pengisian dalam kondisi selalu baik dan dapat
berfungsi dengan optimal.

Salah satu ciri kerusakan pada sistem pengisian pada sepeda motor yaitu lampu
depan mudah putus. Ciri lainnya adalah baterai mudah tekor. Jika starter
dan klakson tidak bekerja dengan baik, itu disebabkan karena baterai tekor.
Maka tak salah lagi berarti baterai tidak mendapat suplai listrik dari sistem
pengisian. Bila baterai sudah berumur lebih dari 2 tahun, memang berarti
baterainya yang sudah rusak. Tapi bila baterai masih baru tapi tekor terus,
berarti sistem pengisian yang tidak berjalan dengan baik. Kerusakan untuk
kasus ini biasanya disebabkan alternator/sepul kelistrikan yang sudah rusak.
Masalah lainnya adalah : (1) Tidak ada arus listrik dalam posisi kontak ON
penyebabnya baterai mati atau kabel baterainya lepas, sekering utama
putus. (2) Tenaga listrik lemah dalam posisi kunci kontak ON penyebabnya
baterai lemah atau kabelnya kendor. (3) Tenaga listrik eror sistem
penyebabnya hubungan kabel baterai dan kabel sistem pengisian
longgar/kendor, ada hubungan singkat pada sistem penerangan. (4) Tenaga
listrik lemah dalam posisi mesin hidup penyebabnya baterai tidak terisi
penuh dan kerusakan pada sisitem pengisian. (5) Pengisian baterai
berlebihan penyebabnya karena ada rangkaian terbuka atau hubungan
singkat pada kabel massa regulator/rectifier, Ada kelonggaran kontak yang
kurang baik pada kabel massa regulator, bahkan regulator itu rusak

12
Gamba
r 2.7.
Rangkaian kelistrikan sistem pengisian

2.1.5 Solusi Dari Trouble Shooting

Pada sepeda motor salah satu sistem yang utama adalah

sistem pengisian, karena jika sistem ini tidak berfungsi maka

komponen-komponen yang kelistrikan pada sepeda motor akan

mengalami penuranan kinerja atau mungkin tidak dapat bekerja.

baterai adalah komponen penyimpan daya yang utama pada

sepeda motor, pada sepeda motor terbarus hampir semua

komponen sepeda motor mengunakan arus listrik semisal sistem

smart key, alaram, dan odometer jadi komponen baterai

sangatlah penting perananya. jika baterai aus atau rusak mungkin

sepeda motor masih bisa beroperasi tapi kurang maksimal.

Sistem pengisian ini bertugas untuk mensuplai pengisisan ke

baterai sepeda motor supaya baterai sepeda motor tidak tekor

atau habis. jika baterai habis dayanya maka elektrik starter dan

lampu sein pada sepeda motor akan tidak bekerja. maka dari itu

13
perlulah suatu sistem yang bertugas untuk mengisi daya baterai

secara terus menerus dan menjaga daya baterai supaya selalu

terisi penuh. perlu perawatan dan pemerikasaan pada sistem

pengisian. antra lain sebagi berikut:

a. Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian sepeda motor

pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi besarya arus

pengisian yang mengalir dari alternator menuju ke baterai,

berikut langkah-langkah pemeriksaanya:

1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja yang optimal.

2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter dengan skala

voltmeter seperti pada gambar di bawah:

Standar tegangan pengisian sepeda motor pada putaran 5.000

rpm:

13,0 – 16, 0 V (Suzuki)

14,0 – 15,0 V (Honda)

14,5 V (Yamaha)

3) Baterai harus dalam keadaan normal jika tegangan yang

diukur sesuai standar, maka cari penyebabnya : semisal soket

kendor, kabel terputus untuk menentukan kemungkinan

14
penyebab yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai

dengan standar.

Gambar

2.8. Baterai Aki

Catatan:

a) Jangan memutuskan hubungan baterai dengan kabel manapun

juga pada sistem pengisian tanpa mematikan kunci kontak

terlebih dahulu karena dapat merusak alat uji dan komponen

listrik.

b) Pastikan baterai dalam kondisi baik sebelum dilakukan

pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor.

b. Pemeriksaan Kebocoran Arus sepeda motor.

pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi besarya arus yang

bocor pada baterai, jika kebocoran arus terlau besar maka daya

15
baterai akan cepat habis. berikut langkah-langkah

pemeriksaanya:

BACA JUGA

Cara Penyetelan Katup/Klep Pada Sepeda Motor

Sistem Pelumasan Sepeda Motor 4 Tak

Pemeriksaan Sistem Pengisian Sepeda Motor

1) Matikan kunci kontak putar ke posisi OFF kemudian lepaskan

kabel negatif dari terminal baterai.

2) Hubungkan kabel positif (+) ampermeter ke kabel negatif

baterai (massa) dan kabel negatif (-) ke terminal negatif baterai

seperti gambar di bawah:

Standar kebocoran arus : maksimum 1 Ampere

3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan,

kemungkinan yang terjadi ada hubungan arus pendek pada

Gambar 2.9.Menyuplai baterai aki

rangkaian sistem

pengisian.

16
pemeriksaan dilakukan dengan cara melepas satu persatu

sambungan- sambungan pada rangkaian sistem pengisian sampai

jarum penunjuk pada ampermeter tidak bergerak

c. Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator) sepeda motor

1) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan multimeter

(skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan pengisian (charging

coil) dengan massa seperti gambar di bawah:

Gambar 2.10.

pemeriksaan Alternator

Standar tahanan/hambatan kumparan pengisian (pada suhu

200C):

0,2 – 1,5 ohm (fi) untuk Honda Astrea

0,3 - 1,1 fi (Honda Supra PGM-FI)

0,6 - 1,2 fi (Suzuki Shogun)

17
0,32 – 0,48 fi (Yamaha Vega)

Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang sudah

ditentukan, maka ganti kumparan stator alternator (koil

pengisian).

Catatan:

a) Warna kabel koil pengisian setiap merek/tipe sepeda motor

berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih

jelasnya.

b) Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan cara kumparan

stator dalam keadaan terpasang.

d. Pemeriksaan Regulator/Rectifier sepeda motor

pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi kondisi dari

Regulator/Rectifier supaya arus yang dihalkan optimal, berikut

langkah-langkah pemeriksaanya:

1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa keadaan

konektor terhadap terminal-terminal yang longgar atau berkarat.

18
2) Periksa/ukur dengan menggunakan multimeter dengan skala

ohmmeter tahanan pada terminal konektor regulator/rectifier

seperti gambar di bawah:

Gambar 2.11. Konektor

regulator

Catatan:

a) Warna kabel pada konektor regulator/rectifier setiap

merek/tipe sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku

manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.

b) Standar tahanan (spesifikasi) pada konektor regulator/rectifier

setiap merek/tipr sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku

manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.

19
c) Tabel dibawah ini adalah contoh spesifikasi tahanan dan

tegangan (voltage) regulator/rectifier sepeda motor Honda Tiger

3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka ganti

regulator/rectifier dengan yang baru.

2.1.6 Pembongkaran

Pembongkaran Alternator
A.Beri tanda pada host/bagian depan dan belakang supaya mudah
pada saat perakitan lagi.

B.Lepas roda dan puli dengan alat yag sesuai.

C.Lepas baut pengikat bagian belakang dengan depan dan


pisahkan unit belakang dari unit bagian depan

D.Rotor dilepas dengan cara dipres menggunakan alat khusus


kemudian kontrol kelonggaran bantalan. Bila aus lepas pengikat
bantalan.

E.rotor dan lepas bantalan rotor dari host dengan dipres.


Lepas pelat diode dari bagian belakang, lepas stator dari diode
dengan menggunakan solder
E.Lepas rumah sikat – sikat dan meng-ukur panjangnya. Bila terlalu
pendek ganti dengan menggunakan solder, jaga gulungan stator
jangan lecet (akibat benturan benda keras)

20
F.Pres bantalan pada rumah belakang (beri oli supaya
pengepresan mudah)

G.Solder sikat arang pada rumahnya. Jepit kabel sikat dengan tang
lancip supaya panas mengalir ke tang kemudian pasang rumah
sikat.

Gambar
2.12.Pembongkaran Alternator

2.1.7 Pemasangan

B. Perakitan Alternator
•Solder gulungan stator dengan diode – diode sesuai rangkaian,
kemudian masukkan stator pada rumah belakang dan pasang pelat diode –
diode. Jaga gulungan stator dari benturan benda keras.

•Kontrol isolasi pelat diode positif dengan lampu kontrol dan bersihkan
sisa – sisa timah penyolderan.

21
•Pasang bantalan pada rotor dengan dipres menggunakan alat khusus
(beri oli supaya pengepresan mudah). Dan pasang bantalan dengan rotor
pada rumah depan. (Beri oli supaya pengepresan mudah).

•Tahan sikat – sikat dengan batang khusus (kawat las) supaya tidak
patah saat unit rumah depan dengan unit belakang dirakit.

•Rakit unit rumah depan dengan unit rumah belakang dengan posisi
yang betul dan pasang baut pengikat rumah
•Pasang unit kipas, roda puli dan kencangkan baut pengikatnya dengan
kunci yang sesuai.

•Langkah terakhir, kontrol kondisi mekanis alternator. Tidak boleh ada


suara berisik, macet atau longgar.
•Selesai…..!!!!!!!

Gambar 2.13. konstruksi Alternator

22
BAB III
PENUTUP

Demikianlaporan yangkami buat, dalam program


kegiatanPraktikKerjaLapangan.Kami mengetahuibahwakegiatan inimembuat
kami memilikiwawasan yang sangatluas,
keterampilandasaruntukbekerjadanmenyesuaikandengankeadaan di dunia
industriberdasarkankompetisi yang
dimiliki.PraktikKerjaLapanganmerupakanpembekalandenganpengalamankerja
nyatasesuaiprogram
studisertadapatmengembangkandirisesuaiperadabanduniakerjadanmemantapka
nhasilbelajar yang sudahdiperoleh di sekolah.
Kesempatanmemperolehmasukandariduniakerjauntukperbaikan program dari
proses pembelajaran yang diselenggarakan.

3.1 Simpulan
PraktikKerjaLapanganmembuat kami
dapatbersosialisasidenganmasyarakat, menghasilkantenagakerja yang
memilikikeahlianprofesional, meningkatkanefisien proses
pendidikandanpelatihantenagakerja yang berkualitasdan professional serta
member penghargaanterhadaplapangankerjasebagaibagiandari
prosespendidikan. Untukitupenulismembuatlaporansebagaiacuanterhadap
program kegiatanPraktikKerjaLapanganyang sudahdilaksanakan.
Terimakasihkepada Allah SWT yang
telahmemberikankenikmatandankemudahanbagi kami
untukmembuatlaporanPraktikKerjaLapangan.Orang tua yang
sudahmendukungdanmendoakan kami
dalammelaksanakanPraktikKerjaIndustri.BapakKepalaSMK
TexmacoPemalangbesertaBapak, Ibu Guru dan Tata Usaha yang
sudahmendukung, member pedoman, danselalumemandu kami
dalammelaksanakanPraktikKerjaLapangan.

23
BagiDunia Usaha atau Industri yang sudahmemberikankesempatandalam
proses pendidikankerjasecaralangsung yang selalumemberikanbimbinganserta
nasihat–nasihat yang sangatbermanfaat. Bagiteman–teman yang
sudahmendukungpenulismembuatlaporanPraktikKerjaLapangan.
3.2 Saran
1. Mematuhiperaturan yang sudahdisepakatibersamadalamPraktikKerja
Lapangan
2. Disiplindantepatwaktudalam proses PraktikKerjaLapangan.
3. Tidakbolehmelanggarperaturan yang sudahditetapkan.
4. Tidakbolehmembantahdanmengambilbarang – barang yangadadi
tempatPraktikKerjaLapangan.
5. Terimakasihdanbersyukurkepada yang
bersangkutandalamPraktikKerjaLapangan.

DAFTAR PUSTAKA

24
http://sistemrem-smknulasem.blogspot.co.id/2012/07/materi-sistem-rem-
1.html

http://tkrwonoasri.blogspot.co.id/2013/12/sistem-pendingin-cooling-
system.html

https://www.google.com/search?
q=gambar+sistem+pendingin+mesin+diesel

https://www.google.com/search?
q=gambar+sistem+pendingin+mesin+diesel

http://201252028.blogspot.co.id/2013/04/langkah-langkah-tune-up-pada-
mesin.html

25
LAMPIRAN

26
Lampiran 1

LEMBAR BIMBINGAN
No Hari / Tgl

1.

2.

Pemalang, ..................2021

Koordinator Praktik Kerja


Lapangan

27

Anda mungkin juga menyukai