Anda di halaman 1dari 38

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR

MEMPERBAIKI DAN MELAKUKAN


OVERHAUL KOMPONEN
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
OTO.SM02.007.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 2 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi
1

BAB I PENGANTAR
3

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi


3
1.2. Penjelasan Modul
3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
4
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
5

BAB II STANDAR KOMPETENSI


6

2.1. Peta Paket Pelatihan


6
2.2. Pengertian Unit Standar
6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
6
2.3.1. Judul Unit
..................................................................................
7
2.3.2. Kode Unit
..................................................................................
7
2.3.3. Deskripsi Unit
..................................................................................
7
2.3.4. Elemen Kompetensi
..................................................................................
7
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
..................................................................................
7

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 1 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

2.3.6. Batasan Variabel


..................................................................................
8
2.3.7. Panduan Penilaian
..................................................................................
8
2.3.8. Kompetensi Kunci
..................................................................................
10

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN


11

3.1. Strategi Pelatihan


.................................................................................................
11
3.2. Metode Pelatihan
.................................................................................................
11

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI


13
4.1. Tangki Bensin, Kran Bensin dan Selang bensin
14
4.2. Karburator
14
4.2.1. Kaidah Perbedaan Tekanan
15
4.2.2. Bagian-bagian Karburator
18
4.2.3. Cara Kerja Karburator
21
4.3. Saringan Udara
25
4.4. Melepas dan Memasang
27
4.4.1. Tangki dan Kran Bensin
27
4.4.2. Saringan Bensin
27
4.4.3. Pengukur Tangki Bensin
27
4.4.4. Melepas Karburator
27
4.4.5. Membongkar Karburator
27

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 2 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

4.5. Memeriksa dan Memperbaiki


30
4.5.1. Saringan Bensin
30
4.5.2. Kran Bensin
30
4.5.3. Karburator
30
4.5.4. Jarum Pelampung
31

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI


33

5.1. Sumber Daya Manusia


.................................................................................................
33
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
.................................................................................................
33
5.3. Daftar Peralatan yang Digunakan
.................................................................................................
35

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 3 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

 Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.

 Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?


Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
 Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
 Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan
menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari
pelatih.

1.2.1. Isi Modul

a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.

b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
 Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
 Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 4 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
 Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
 Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
 Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
 Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
 Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.1. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :


 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
 Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

 Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).


Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

 Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 5 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 6 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan


Standar Bidang yang
Kompetensi digunakan pada
Terkini Pedoman Belajar
ini

OTO.SM02.007.01 Memperbaiki &


Overhaul Sistem
Bahan Bakar

2.2. Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?


Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?


Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?


Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen
Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 7 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

2.3.1. Judul Unit


Memperbaiki dan Melakukan Overhaul komponen sistem Bahan Bakar Bensin

2.3.2. Kode Unit


OTO.SM02.007.01

2.3.3. Deskripsi Unit


Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memperbaiki dan
melakukan overhaul sistem/komponen bahan bakar bensin mekanik dan/atau
elektrik/elektronik untuk sepeda motor 2 langkah dan 4 langkah hingga ukuran
250 cc.

2.3.4. Elemen Kompetensi


Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada


setiap elemen

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA


01 Memperbaiki dan melakukan 1.1 Perbaikan
overhaul komponen sistem dan overhaul komponen sistem bahan bakar
bahan bakar bensin bensin dilakukan tanpa menyebabkan
kerusakan komponen atau sistem lainnya.
1.2 Informasi
yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan
dipahami.
1.3 Perbaikan
dan penyetelan sistem komponen bahan bakar
bensin dilakukan berdasarkan spesifikasi
pabrik.
1.4 Data yang
tepat dilengkapi sesuai dengan hasil
perbaikan.
1.5 Seluruh
kegiatan perbaikan komponen sistem bahan
bakar, penyetelan, dan pelepasan/penggantian
dilakukan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), peraturan K3L
(Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan), dan prosedur/kebijakan

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 8 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

perusahaan.

2.3.6. BATASAN VARIABEL

1. Batasan konteks :
Standar kompetensi ini digunakan untuk perbaikan dan overhaul komponen
sistem bahan bakar bensin untuk sepeda motor.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :


2.1 Spesifikasi pabrik untuk kendaraan.
2.2 Spesifikasi pabrik untuk produk/komponen.
2.3 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.4 Kode area tempat kerja.
2.5 Kebutuhan pelanggan.
2.6 Perundang-undangan pemerintah.

3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi :


3.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan).
3.2 Penghargaan di bidang industri.

4. Peralatan-peralatan dapat termasuk:


Peralatan tangan/hand tools, peralatan tenaga/power tools, peralatan
khusus/special tools untuk pelepasan/penggantian, penyetelan, dan peralatan
pengujian termasuk hand held meter, engine analyzer, penguji pompa bahan
bakar, penguji emisi, dan penguji tekanan, dan injektor.

5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan dibawah kondisi kerja normal dan harus meliputi :
Penilaian pendengaran, visual, dan fungsi (meliputi: kerusakan, korosi, tinggi
cairan, kebocoran, keausan dan aspek keamanan).

6. Persyaratan khusus:
Sistem bahan bakar bensin pada engine 2 langkah dan 4 langkah.

7. Variabel-variabel lain dapat termasuk:


7.1 Karburator (sistem elektronik, venturi tetap, dan venturi variabel).
7.2 Pompa bahan bakar mekanik dan elektrik.
7.3 Sistem mematikan engine.

2.3.7. PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak
Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen
Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 9 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

melalui pekerjaan.

2. Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi


dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat
kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.

3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung.

4. Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang sedang


diperhatikan.

5. Aspek-aspek penting :
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu menerapkan
kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan merespon situasi yang
berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
5.1 Pemahaman dan komunikasi informasi kerja.
5.2 Mengikuti prosedur perbaikan dan overhaul sistem/komponen bahan
bakar bensin yang menggunakan karburator dan injektor.

6. Pengetahuan dasar :

6.1 Konstruksi dan kerja dari sistem karburator yang sesuai terhadap
penggunaannya.
6.2 Metode perbaikan.
6.3 Prosedur pelepasan, penggantian, dan penyetelan.
6.4 Prosedur pengukuran, pengujian, dan penyetelan.
6.5 Persyaratan keamanan.
6.6 Persyaratan keselamatan diri.
6.7 Kebijakan pabrik/perusahaan.
6.8 Teknik penanganan secara manual.

7. Penilaian praktek:
7.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik.
7.2 Mengidentifikasi kerusakan sistem bahan bakar karburator dan injektor.
7.3 Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan aman.
7.4 Menguji sistem/komponen sesuai persyaratan teknik dan undang-
undang.
7.5 Memelihara catatan/data pelanggan/perusahaan.
7.6 Memperbaiki dan overhaul sistem/komponen bahan bakar karburator dan
injektor.
7.7 Menguji sistem untuk kerja normal.
7.8 Menggunakan teknik penanganan manual.
7.9 Menggunakan prosedur keselamatan diri.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 10 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

2.3.8. KOMPETENSI KUNCI :

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 2
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6 Memecahkan masalah 2
7 Menggunakan teknologi 2

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 11 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
“diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.

Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang
telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 12 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 13 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

Ketika mesin dihidupkan hisapan (vacuum) terjadi pada ruang poros engkol. Hisapan ini
akan menghisap diapraghma (melalui saluran pemasukan) dan selang vakum Oleh sebab
hisapan itu, hisapan yang terjadi lebih kuat dari tekanan pegas diapraghma. Maka valve
terbuka (saat terjadi hisapan) dan bensin mengalir ke ruang pelampung karburator.

Gambar 4.1 Sistem Bahan Bakar

Pada sistem 4 langkah, pemasukan bahan bakar dan pembuangan gas sisa pembakaran
dilakukan melalui katup masuk dan katup buang. Untuk membedakan keduanya dapat
dilihat bahwa umumnya diameter katup masuk lebih besar daripada katup keluar, hal ini
untuk memperbanyak jumlah bahan bakar yang masuk kedalam ruang bakar. Yang
termasuk di dalam sistem bahan bakar adalah :
1. Tangki Bensin, Kran, Saringan, Selang Bensin
2. Karburator
3. Saringan udara

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 14 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

4.1. TANGKI BENSIN, KRAN, SARINGAN, SELANG BENSIN

Tangki Bensin
Tangki bensin merupakan suatu alat untuk menyimpan persediaan bensin pada
sepeda motor dan yang perlu diperhatikan ialah pada bagian dalamnya selalu
bersih dan tidak bocor. Sehingga bila terdapan endapan kotoran berupa Lumpur
atau air maka tangki harus dikuras dan dibersihkan. Hal ini dimaksud agar tidak
mengganggu aliran jalannya bensin. Tangki bahan bakar ditempatkan di atas
engine. ini adalah cara penyuplaian bahan bakar berdasarkan berat jenis. Akibat
gravitasi, maka bahan bakar dengan sendirinya akan turun ke karburator. Pompa
bahan bakartidak digunakan pada sistem bahan bakar sepeda motor. Tangki juga
dilengkapi dengan tutup tangki. Tutup tangki ini berfungsi untuk:
a. Mencegah debu dan kotoran masuk kedalam tangki.
b. Menjaga/mencegah agar bahan bakartidak keluar/tumpah dari tangki.
c. Sebagai saluran udara (ventilasi) agar udara dapat masuk ke dalam tangki ,
sehingga bahan bakardapat turun ke karburator.

Kran Bensin
Kran bensin berguna untuk mengatur aliran bensin dari tangki ke karburator,
biasanya di bagian kran bensin terdapat juga mangkokan tempat mengendapnya
kotoran atau air. Yang tentunya menjaga agar endapan tersebut tidak sampai
masuk ke dalam ruang bakar.

Saringan Bensin
Saringan bensin ini dibutuhkan untuk menyaring kotoran yang terdapat pada
bensin, debu dan sebagainya. Dan bagian ini biasanya dipasang pada selang
bensin.

Selang Bensin
Biasanya terbuat dari karet tahan panas atau plastic dan merupakan penghubung
bensin dari kran bensin ke karburator.

4.2. KARBURATOR

Karburator berfungsi untuk mencampur udara dengan bensin dalam suatu


perbandingan tertentu sehingga menjadi gas pembakar yang dibutuhkan oleh
mesin motor. Oleh karena itu karburaor yang baik harus mampu membuat gas
yang sempurna dan sesuai dengan kebutuhan mesin. Kebutuhan bensin di dalam
suatu mesin tergantung dari suhu, beban, dan pecepatan mesin, demikian juga
pada bentuk perbandingannya. Variasi dalam perubahan perbandingan campuran
udara bensin dilakukan secara otomatis oleh bagian-bagian peralatan yang terdapat
di dalam karburator.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 15 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gambar 4.2 Karburator (Honda GL Max)

Campuran bahan bakar dan udara yang ideal adalah 1 : 15, yaitu satu bagian
bahan bakar dan 15 bagian udara. Pengertian ideal dalam hal ini adalah satu
bagian bahan bakar akan terbakar habis dengan 15 bagian udara (dengan kadar
oksigen kurang lebih 35%).
Pada dasarnya, karburator harus mampu mempertahankan ketentuan ini pada
setiap kondisi kerja mesin misalnya pada saat engine dihidupkan dalamkeadaan
dingin, saat putaran langsam, putaran menengah, percepatan, putaran tinggi dan
beban maksimum. Campuran yang kaya (1 : <15) akan menimbulkan polusi dan
campuran yang miskin (1:>15) akan mengakibatkan engine panas. Untuk dapat
“mengabutkan” bahan bakar, diperlukan tambahan udara kepada bahan bakar.

Lalu, bagaimana proses pengabutan tersebut dapat terjadi di dalam karburator?

4.2.1 Kaidah perbedaan tekanan.

Kita sudah dapat membayangkan bahwa karburator bekerja berdasarkan


prinsip perbedaan tekanan. Untuk Lebih jelasnya, ada tiga unsur yang
menjadi dasar kerja karburator, yaitu tekanan atmosfir, kevacuuman dan
prinsip kerja venturi.

a. Tekanan Atmosfir.
Tekanan Atmosfir adalah tekanan udara yang berada di sekitar kita.
Tekanan udara pada permukaan air laut adalah 14,7 pound per inchi
kuadrat (pound per square inchi = psi). Udara ini akan selalu memenuhi
ruang disekitar kita.

b. Vacuum.
Pengertian vacuum yang sebenarnya adalah hampa, yaitu tidak ada
udara sama sekali dalam satu ruangan tertutup. Namun untuk Lebih
mudah dalam pemahaman kerja karburator, setiap tekanan yang Lebih
rendah dan tekanan atrnosfir kita sebut dengan vacuum atau tekanan
rendah.

Di dalam engine, saat piston bergerak menuju Titik Mati Bawah (TMB),
pada scat Langkah hisap, akan menimbulkan tekanan rendah atau

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 16 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

vacuum. Karena telah terjadi perbedaan tekanan antara ruang silinder


dan udara uar (tekanan udara luar lebih tinggi) maka udara akan
mengalir masuk ke dalam silinder.

Gambar 4.3 Gerakan piston pada saat langkah isap menimbulkan kevacuuman

c. Prinsip Kerja Venturi

Gambar 4.4. Venturi merupakan hambatan bagi aliran udara, akibatnya terjadi
penurunan tekanan udara pada venturi

Perbedaan tekanan merupakan dasar kerja suatu karburator. Untuk


mendapatkan suatu perbedoan tekanan di dalam karburator, maka
dibuatlah suatu penyempitan saluran udara di dalam karburator.
Penyempitan saluran ini disebut “Venturi”. Semakin cepat udara bergerak
(mengalir) pada saluran venturi, maka akan semakin rendah. Inilah yang
digunakan untuk “menghisap” bahan bakar. Pada saluran yang tidak
mengalami penyempitan saluran mempunyai tekanan yang sama.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 17 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gambar 4.5. Tekanan rendah pada venturi akan “menghisap” bahan bakar don ruang
bahan bakar.

Perhatikan gambar 4.5, tekanan rendah pada venturi akan “menghisap”


bcihan bakar dan ruang bahan bakar, sehingga pada saluran keluar telah
dihasilkan gas hasil pencampuran bahan bakar dan udara. Karburator jenis
ini disebut karburator dengan aliran horizontal, atau lazim juga disebut
karburator aliran normal. Umumnya engine sepeda motor Honda
menggunakan karburator jenis ini.

Adapun fungsi dari polo venturi adolah sama pada seluruh karburator,
Namun karburator yang digunakan pada engine Honda mempunyai
konstruksi yang berbeda, posisi throttle (piston valve), tinggi atau rendah,
dan sekaligus membentuk venturi.

Gambar 4.6. Venturi dibentuk berdasarkan perubahan ketinggian piston valve (throttle
valve)

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 18 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

4.2.2. Bagian-bagian Karburator, Nama dan Fungsinya

Di awal bahasan telah kita singgung bahwa karburator dirancang


sedemikian rupa sehingga karburator diharapkan dapat menjaga kondisi
campuran bahan bakar dan udara seideal mungkin, pada setiap kondisi
aeban/putaran engine. Untuk itu diperlukan komponen-komponen yang
akan membentuk suatu sistem untuk memenuhi tuntutan tersebut.

a. Ruang Bahan Bakar.


Semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil.
Penyuplaian bahan bakar (dan tangki) akan dikendalikan oleh
pelcimpung dan jarum pelampung.

Pelampung berfungsi untuk mengatur/mengontrol pergerakan jarum


pelampung berdascirkan jumlah bahan bakar yang terdapat di dalam
ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan
membuka saluran bahan bakar dan tangki. Bila jumlah bahan bakar di
ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum
pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar
tela[i berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung
akan membuka saluran bahan bakar dan tangki.

Gambar 4.7. Ruang bahan bakar

b. Choke valve.
Choke valve befungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar,
terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghasilkan
campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan
(choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saot
choke valve ditutup, kevacuuman yang terjadi di saluran Udara masuk
akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan
bakar sehingga campuran menjadi kaya.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 19 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gambar 4.8. Choke valve

c. Piston Valve (Throttle Valve).


Secara umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi,
tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas
bahan baker yang masuk ke dalam silinder engine.
Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah:
a. Merubah putaran engine.
b. Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang
berbeda.
Piston valve dilengkapi dengan jarum skep (jet needle) yang berfungsi
untuk mengatur jumlah bahan bakar yang keluar dan saluran utama
(main jet). Jarum skep ini memiliki beberapa posisi pengaturcin yang
dapat digunakan untuk menambah atau mengurangi pengeluaran
bahan bakar dari saluran utama.

Gambar 4.9. Piston valve (throttle valve)

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 20 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

d. Main Jet.
Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bcikar yang
sesuai pada semua tingkat kecepatan engine putaran finggi.
Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi
posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena
bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet
dengan jarum skep, maka akan semakin banyak bahan bakar yang
akan keluardari ruang bahan bakar.

Gombar 4.10. Main jet dan cara kerjanya.

e. Slow Jet.
Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar ke dalam silinder
engine pada saat engine dalam kondisi putaran Iangsam. Pada kondisi
ini piston valve dalam keadaan menutup rapat.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 21 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

f. Piston Valve Screw.


Sekrup mi berfungsi untuk mengatur besar kecilnya posisi piston valve
gas) pada saat engine putaran langsam.

Gambar 4.11. Komponen-komponen karburator

g. Pilot Screw.
Sekrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk
ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat
engine putaran langsam (lihat gambar 4.11).

h. Pompa Akselerasi.
Pompa akselerasi berfungsi untuk menambah jumlah bahan bakar saat
engine mengalami perubahan kecepatan putaran, dan putaran rendah
ke putaran tinggi. Penambahan bahan bakar ini diperlukan, sebab pada
saat Piston Valve terangkat kevacuuman akan turun sehingga suplai
bahan bakarakan berkurang.

4.2.3. Cara Kerja Karburator.

a. Putaran Langsam (idle speed).


Pengertian putaran Iangsam adalah putaran engine (rpm) terendah
tanpa beban sesuai dengan spesifikasi pabrik.

Pada kondisi ini piston valve dalam keadaan tertutup, saluran utama
tidak mengeluarkan bahan bakar. Udara mengalir melalui saluran
udara (slow air bleed) menuju saluran slow jet. Aliran udara ini akan
membawa bahan bakar don saluran slow jet. Jumlah campuran bahan
bakar dan udara yang dihasilkan umumnya hanya cukup untuk
mempertahankan engine tetap hidup dengan vibrasi minimum.
Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen
Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 22 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gambar 4.12. Aliran udara dari bahan bakar pada saat putaran Iangsom

Pada kondisi ini saluran-saluran yang aktif adalah slow air bleed dan slow
jet. Bila putaran langsam tidak sesuoi dengan ketentuan, koreksi dapat
dilakukan dengan memutar sekrup katup throttle (pilot valve screw) hingga
diperoleh putaran engine yang tepat.

b. Putaran Menengah.
Pengertian putaran menegah adalah engine berputar kira-kira
setengah dan putaran maksimum engine dan posisi pilot valve (juga posisi
gas tangan) berada pada setengah lintasan maksimumnya Pada kondisi mi
venturi yang terbentuk juga kira-kira setengah dan venturi maksimum.

Dalam keadaan ini udara akan mengalir melalui saluran venturi dan saluran
udara idle (slow air bleed). Jarum skep terangkat mengikuti gerakan piston
valve, maka bahan bakar akan mengalir dan saluran utama (main jet) dan
juga dan saluran idle (slow jet). Jumlah bahan bakar yang keluar dan
saluran utama akan diatur oleh jarum skep yang berbentuk tirus, yaitu
sesual dengan celah yang ada antara saluran utama dan jarum skep. Oleh
sebab itu, penempatan klip (pengikat jarum skep) sangat menentukan
dalam hal ini (jumlah posisi klip umumnya berkisar 3- 5 buah).

Dengan demikian, komponen-komponen yang aktif dalam kondisi engine


pada putaran menengah adalah:
a. Venturi air bleed.
b. SlowJet.
c. MainJet.
d. Jet Needle.
e. Piston valve.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 23 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gambar 4.13. Aliran udara pada putaran menengah

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 24 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

c. Putaran Tinggi.

Pengertian putaran tinggi adalah engine berputar pada putaran maksimum.


Pada kondisi ini, gas tangan ditarik dalam lintasan penuh. Dengan
demikian, piston valve berada dalam kondisi terbuka penuh dan jarum
skep terangkat seluruhnya hingga lubang saluran utama tidak tertutup lagi
oleh jarum skep. Udara akan mengalir seluruhnya melalui venturi yang
telah membuka maksimum. Udara akan “menarik” bahan bakar
sepenuhnya melalui saluran utama.

Gambur 4.14. Pada putaran tinggi, seluruh kebutuhun bahan bakar disupalai dari saluran
utama.

Pada saat engine putaran maksimum, terjadi hal yang spesifik. Aliran udara
dan aliran bahan bakar (yang terdapat dalam komposisi gas) bergerak
sangat cepat. Namun kenyataannya partikel bahan bakar lebih cepat
mencapai ruang silinder dibandingkan udara., sehingga sewaktu gas
dikompressi, komposisi campuran menjadi kaya. Campuran kaya akan
menghasilkan polusi dan pemborosan bahan bakar. Untuk menanggulangi
permasalahan tersebut maka pada karburator dilengkapi dengan main air
bleed (gambar 4.15).

Adapun tujuan ditambahkannya saluran udara inii adalah untuk


menyuntikkan/menambahkan udara ke dalam aliran pada saat putaran
tinggi, sehingga komposisi campuran dapat dipertahankan sesuai standar
(1:15), sekaligus untuk mengendalikan emisi gas buang dan meningkatkan
efisiensi penggunaan bahan bakar. Dampak yang ditimbulkan kalau saluran
ini tersumbat ialah boros bahan bakar pada putaran tinggi dan peningkatan
kadar polusi gas buang.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 25 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gombor 4.15. Kerja main air bleed soot piston gas terangkot penuh.

Istilah lain untuksaluran ini ialah saluran koreksi campuran bahan baker
(mix correction passage), yaitu untuk memperbaiki komposisi campuran
agar selalutepat. Dari uralan di atas dapat kita simpulkan, pada saat
engine putaran tinggi, komponen-komponen yang aktif adalah:
a. Venturi maksimum.
b. Jet Needle terangkaf maksimum.
c. Saluran ufama (main let) don
d. Main air bleed.

4.3. SARINGAN UDARA

Gambar 4.16. Susunan Saringan Udara dan elemen saringan udara

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 26 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Saringan udara berfungsi untuk memisahkan kotoran dan udara, sehingga udara
yang masuk ke karburator dan ruang bakar benar-.benar bersih. Udara yang
kotor dapat menyumbat saluran-saluran yang terdapat dalam karburator.
Kotoran/debu juga dapat mempercepat tingkat keausan piston dan dinding
silinder serta komponen-komponen engine lainnya, seperti poros engkol, katup-
katup, bushing dan lain-lain. Saringan udara yang digunakan pada Sepeda Motor
Honda ada dua jenis, yaitu saringan udara bahan busa (Urethane) dan elemen
kertas. Secara berkala saringan udara harus dibersihkan. Saringan udara yang
tersumbat (kotor) akan mengakibatkan campuran bahan bakar menjadi kaya,
sebab udara akan terhambat mengalir, sebagai penggantinya, bahan bakar akan
bertambah banyak keluar dan saluran dalam karburator.

Gambar 4.17. Membersihkan saringan udara

Adapun cara untuk membesihkannya adalah :


1. Elemen Kertas, Pada bagian yang terlipat-lipat di semprot dengan
angina compressor yang kuat sehingga elemen tersebut bersih dari
kotorannya.
2. Elemen Karet Busa, Dicuci dengan bensin, kemudian setelah kering
seluruh permukaan diberi oli dengan ukuran sampai lembab artinya oli
tersebut tidak sampai menetes atau juga tidak kering. Kemudian
dipasang ketempat semula dan usahakan setiap menempuh jarak 5000-
10.000 km agar diganti dengan yang baru.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 27 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

4.4. MELEPAS DAN MEMASANG SISTEM BAHAN BAKAR

4.4.1 Melepas Tangki, Kran Bensin


a. Lepaskan leg shield tutup rangka kiri dan kanan.
b. Lepaskan tempat duduk dengan melepas mur
c. Lepaskan baut-baut pengikat tangki bensin.
d. Lepaskan mur-mur tangki bensin kiri ke kanan.
e. Cabut selang bensin dan selang vakum dari kran bensin.
f. Lepaskan baut kran bensin
g. Cabut sambungan kabel pengukur tinggi bensin
h. Lepaskan tangki bensin bersama dengan kran

4.4.2. Melepas Saringan Bensin


a. Lepaskan penutup rangka kiri dan kanan
b. Cabutlah selangnva untuk mengeluarkan bensin nya.
c. Lepaskan saringan bensin dan selang

4.4.3. Melepas Pengukur Tinggi Bensin


a. Lepaskan tutup rangkal leg shield kiri kanan
b. Cabut sambungan kabel pengukur tinggi bensin
c. Lepaskan pengukur tinggi bensin dengan melepas sekrup-sekrupnya.

4.4.4. Melepas Karburator


Sebelum melepas karburator maka sebaiknya kosongkan terlebih dahulu bensin
dari karburator
a. Lepaskan leg shield tengah
b. Lepaskan leg shield kiri kanan.
c. Lepaskan baut-baut saluran pemasukan
d. Cabut selang bensin dan selang vacuum
e. Cahut selang udara TVS Lepaskan piston gas karburator dengan melepas
sekrup-sekrupnya.
g. Lepaskan piston choke

4.4.5. Membongkar Karburator


a. Lepaskan saluran pemasukan (1) dengan melepas baut-bautnya.
b. Lepaskan rumah pelampung (2) dengan melepas sekrup-sekrupnya.

Gambar 4.18 Melepasan saluran pemasukan

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 28 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gambar 4.19 Melepas rumah pelampung

c. Lepaskan gasket (3).


Perhatian:
Ganti gasket (0-ring) yang berada pada pelampung.

Gambar 4.20 Melepas gasket

d. Lepaskan rangkaian pelampung (4) dan needle valve (5) dengan melepas
pinnya.Perhatian: Jangan menggunakan kawat untuk membersihkan valve seat.

Gambar 4.21 Melepas rangkaian pelampung dan needle valve

e. Lepaskan main jet (6) dan pilot jet (7).


Perhatian:
Jangan menggunakan kawat untuk membersihkan saluran-saluran dan jet.

Gambar 4.22 Melepas main jet dan pilot jet

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 29 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

f. Lepaskan sekrup penyetel udara


Catatan :
Sebelum melepas sekrup penyetel udara putarlah dengan perlahan searah
putaran jarum jam untuk melaksanakan seting dan hitung jumlah putaran agar
dudukan sekrup tidak cacat. Hal ini sangat penting untuk menset kembali saat
pemasangan sekrup penyetel udara pada posisi semula.

Sebelum proses pemasangan kembali maka ada hal yang harus diperhatikan .
o Periksalah apakah ada komponen yang perlu diganti
o Periksa setiap bagian dari keausan, kerusakan lain dan gantilah dengan
yang baru apabila diperlukan.
o Periksalah paking-paking kalau ada yang cacat maka gantilah dengan yang
baru.
o Periksalah penyaring udara dan saringan bensin apakah tersumbat
o Periksalah nozel karburator apakah tersumbat

Gambar 4.23 Rangkaian karburator

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 30 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

4.5 MEMERIKSA DAN MEMPERBAIKI SISTEM BAHAN BAKAR

4.5.1. Saringan Bensin


Bila saringan bensin kotor, bensin tidak dapat mngalir dengan baik dan
mengakibatkan tenaga kurang. Bersihkanlah saringan bensin dengan angin
kompresor.

4.5.2. Kran Bensin


Menghubungkan pompa pengukur vakum pada lubang vakum kran bensin. seperti
terlihat pada gambar 4.23. Pompakan pengukur vakum dan bensin akan mengalir
ke lubang pemasukan. Bila tidak ada udara yang keluar. ganti kran bensin dengan
yang baru.

Gambar 4.24 Memeriksa kran bensin

4.5.3. Karburator
Akibat kerusakan pada karburator sudah tentu akan membuat gas yang tidak
sempurna terutama pada saat terjadi proses pencampuran udara dengan bensin
yang pasti akan mengakibatkan ketidakberesan pada mesin.
Tanda bahwa mesin dengan campuran terlalu kaya (1 : <15) :
1. Hidupnya mesin waktu langsam tidak rata/pincang
2. Waktu gas dikecilkan timbul ledakan di knalpot
3. Asap knalpot berwarna hitam
4. Warna busi hitam
5. Saat digas terasa berat kadang agak tersendat
6. Tenaga motor kurang sewaktu digas maksimum
7. Pada putaran tinggi suara pembakaran hilang
8. Pemakaian bahan baker terlalu boros

Sebab-sebabnya antara lain:


1. Stelan pengapung terlalu rendah
2. Jarum pengapung tidak tepat dudukannya
3. Main nozzlenya aus
4. Saringan udara kotor
5. Main jetnya kendor (lubang terlalu besar)

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 31 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Tanda bahwa mesin dengan campuran terlalu miskin (1 : >15) :


1. Motor sulit dihidupkan
2. Motor cepat panas dan tenaga kurang
3. Asap knalpot terasa pedas dan berbau sangit
4. Warna busi putih kering, kadang terbakar
5. Saat digas terasa ringan/ngempos, mau mati
6. Pada putaran rendah jalan motor tersendat-sendat
7. Sering timbul ledakan di karburator

Sebab-sebabnya antara lain:


1. Stelan pengapung terlalu tinggi
2. Sambungan karburator dengan silinder rusak pada pakingnya
3. Aliran bensin ke karburator tidak lancar
4. Posisi jarum skep terlalu rendah
5. Main jetnya tersumbat kotoran
6. Lubang saluran udara mampat

4.5.4. Pemeriksaan Jarum Pelampung


Periksalah bagian berikut ini apakah rusak atau tersumbat:
o Pilot jet
o Main jet
o Main air jet
o Pilot air screw
o Lubang udara pada needle jet
o Pelampung
o Jarum pelampung
o Starter jet
o Gasket dan 0-ring
o Lubang by pass dan pilot outlet

Bila di antara dudukan dan jarum terdapat benda asing, bensin akan terus
mengalir dan mnengakibatkan banjir. Bila dudukan dan jarum sudah termakan,
gantilah kedua—duanya. Sebaliknya, bila jarum tidak mau bergerak maka bensin
tidak dapt turun. Bersihkan ruang pelampungnya dengan bensin. Bila jarum
pelampung cacat seperti gambar 4.24, maka gantilah dengan yang baru.
Bersihkan saluran-saluran bensin dan ruang pencampur dengan angina dari
compressor.

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 32 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

Gambar 4.25. Cacat pada jarum pelampung

Penyetelan Tinggi Pelampung


Untuk mengetahui tinggi pelampung. buka dan balikkan karburator dengan arm
pelampung bebas. Ukurlah tinggi (A) dengan menggunakan vernier caliper seat
lidah pelampung menyentuh dengan ujung jarum needle valve. Bengkokkan lidah
(1) tintuk mendapatkan ketinggian (A) yang ditentukan.Tinggi pelampung (A) 16
± 1 mm

Gambar 4.26 Penyetelan Tinggi Pelampung

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 33 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan


Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :


1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen
Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 34 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber


yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul : Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1


Pengarang : Astra Honda Training Centre
Penerbit : Astra Honda Motor
Tahun terbit : -

Judul : Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2


Pengarang : Astra Honda Training Centre
Penerbit : Astra Honda Motor
Tahun terbit : -

Judul : Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar


Pengarang : Divisi Servis Suzuki
Penerbit : PT Indomobil Suzuki Internasional
Tahun terbit : -

Judul : Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Lanjutan


Pengarang : Divisi Servis Suzuki
Penerbit : PT Indomobil Suzuki Internasional
Tahun terbit : -

Judul : Teknik Sepeda Motor


Pengarang : Daryanto
Penerbit : Yrama Widya
Tahun terbit : 2006

Judul : Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor


Pengarang : M. Suratman
Penerbit : Pustaka Grafika
Tahun terbit : 2003

Judul : Servis Sepeda Motor


Pengarang : Handoko Soesilo
Penerbit : Karya Utama
Tahun terbit : -

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 35 dari 35
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.007.01

5.3 Daftar Peralatan yang Digunakan

1. Dial gauge
2. Feeler Gauge
3. Tang
4. Kompresor
5. Obeng set
6. Kunci pas
7. Kunci Ring
8. Tang lancip
9. Kuas
10.Bensin
11.Kain Lap
12.Kuas
13.Paking set karburator

Judul Modul: Memperbaiki dan Melakukan Overhaul Komponen


Sistem Bahan Bakar Bensin Halaman: 36 dari 35
Buku Informasi versi 2007

Anda mungkin juga menyukai