Anda di halaman 1dari 26

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR SEPEDA MOTOR

MEMELIHARA ENGINE BERIKUT


KOMPONEN-KOMPONENNYA
OTO.SM02.001.01

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.


DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

DAFTAR ISI

Daftar Isi
1

BAB I PENGANTAR
3

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi


3
1.2. Penjelasan Modul
3
1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)
4
1.4. Pengertian-pengertian Istilah
5

BAB II STANDAR KOMPETENSI


6

2.1. Peta Paket Pelatihan


6
2.2. Pengertian Unit Standar
6
2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari
6
2.3.1. Judul Unit
..................................................................................
7
2.3.2. Kode Unit
..................................................................................
7
2.3.3. Deskripsi Unit
..................................................................................
7
2.3.4. Elemen Kompetensi
..................................................................................
7
2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja
..................................................................................
7
2.3.6. Batasan Variabel

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 1 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

..................................................................................
8
2.3.7. Panduan Penilaian
..................................................................................
8
2.3.8. Kompetensi Kunci
..................................................................................
9

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN


10

3.1. Strategi Pelatihan


.................................................................................................
10
3.2. Metode Pelatihan
.................................................................................................
10

BAB IV MATERI UNIT KOMPETENSI


11
4.1. Pendahuluan
11
4.2. Dasar-Dasar Mesin
11
4.3. Perbandingan Motor 4 tak dan 2 tak
14
4.3.1. Prinsip Kerja Motor 4 tak
15
4.3.2. Prinsip Kerja Motor 2 tak
18
4.4. Pemeliharaan dan Perawatan
19

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI


22

5.1. Sumber Daya Manusia


.................................................................................................
22
5.2. Sumber-sumber Perpustakaan
.................................................................................................
22
5.3. Daftar Peralatan dan Bahan yang Digunakan
.................................................................................................
24

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 2 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

BAB I
PENGANTAR

1.1. Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?


Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat
melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria
Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?


Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan,
pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja,
sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2. Penjelasan Modul

1.2.1. Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan
Individual/mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.
Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan
menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari
pelatih.

1.2.1. Isi Modul

a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.

b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan
Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktik kerja.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 3 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan
peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan
keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta
pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.1. Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :


Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai
sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan
pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan
menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.

Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :


Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

1.3. Pengakuan Kompetensi Terkini (RCC)

Apakah Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).


Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (RCC). Berarti anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah :
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan
keterampilan yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 4 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

1.4. Pengertian-pengertian Istilah

Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi


Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan
bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.

Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut
ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil
serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen
kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi.

Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 5 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

BAB II
STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan


Standar Bidang yang
Kompetensi digunakan pada
Terkini Pedoman Belajar
ini

OTO.SM02.001.01 Memelihara Engine


dan komponennya

2.2. Pengertian Unit Standar

Apakah Standar Kompetensi?


Setiap Standar Kompetensi menentukan :
a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi.
c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?


Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
Menerapkan prosedur-prosedur mutu.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?


Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan
waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?


Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda
akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda
kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level
yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3. Unit Kompetensi yang Dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan atau siswa untuk dapat :
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah
dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 6 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

2.3.1. Judul Unit


Memelihara Engine berikut komponennya

2.3.2. Kode Unit


OTO.SM02.001.01

2.3.3. Deskripsi Unit


Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara engine
2 langkah dan 4 langkah berikut komponen-komponennya untuk sepeda motor
hingga ukuran 250 cc.

2.3.4. Elemen Kompetensi


Tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai suatu keterampilan.

2.3.5. Kriteria Unjuk Kerja

Kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan untuk menunjukkan keterampilan pada


setiap elemen

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01 Memelihara engine 1.1. Pemeliharaan engine berikut komponen-


berikut komponen- komponennya dilakukan tanpa
komponennya menyebabkan kerusakan terhadap
komponen atau sistem lainnya.
1.2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi
pabrik dan dipahami.
1.3. Data yang tepat dilengkapi sesuai dengan
hasil pemeriksaan.
1.4. Pemeliharaan engine dilakukan sesuai
dengan pedoman industri yang ditetapkan.
1.5. Seluruh kegiatan pemeliharaan dilakukan
berdasarkan SOP (Standard Operation
Procedures), peraturan K3L (Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan), dan
prosedur/kebijakan perusahaan.

2.3.6 BATASAN VARIABEL

1. Batasan konteks:
Standar kompetensi ini digunakan untuk: engine berikut komponen-
komponennya untuk sepeda motor hingga ukuran 250 cc.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 7 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:


2.1 Spesifikasi pabrik untuk kendaraan.
2.2 Spesifikasi pabrik untuk produk/komponen.
2.3 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.
2.4 Kode area tempat kerja.
2.5 Undang-undang pemerintah.

3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:


3.1 Undang-undang tentang K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan).
3.2 Penghargaan di bidang industri.

4. Peralatan-peralatan dapat termasuk:


Peralatan tangan/hand tools, peralatan khusus/special tools, dan alat
pengganti pelumas.

5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilakukan pada kondisi kerja normal dan harus meliputi:
pembongkaran, perakitan, pengisian, pengujian, dan penyetelan.

2.3.7 PANDUAN PENILAIAN

1. Pengetahuan dan keterampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan


tidak melalui pekerjaan.

2. Penilaian keterampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang


diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika
kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, maka penilaian dapat
dilakukan melalui simulasi.

3. Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan


langsung.

4. Kompetensi harus dinilai sesuai dengan konteks kualifikasi yang sedang


diperhatikan.

5. Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu
menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan
merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
pemeliharaan engine dan komponen-komponennya.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 8 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

6. Pengetahuan dasar:
6.1 Prosedur pemeliharaan.
6.2 Persyaratan keamanan peralatan/komponen.
6.3 Prinsip kerja engine.
6.4 Identifikasi jenis-jenis engine dan komponen.
6.5 Persyaratan keselamatan diri.

7. Penilaian praktek:
7.1 Mengakses, memahami, dan menerapkan informasi teknik.
7.2 Menggunakan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan
aman.
7.3 Melakukan pemeliharaan engine dan komponen-komponennya.
7.4 Menggunakan persyaratan keselamatan diri.

2.3.8 KOMPETENSI KUNCI :

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI TINGKAT


1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 1
2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1
3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2
4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1
5 Menggunakan ide dan teknik matematika 1
6. Memecahkan masalah 1
7 Menggunakan teknologi 2

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 9 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1. Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang
diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.

Persiapan/perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan
tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran


a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang terdapat pada
tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan
Anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik


a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang
telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.

3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,
kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 10 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Belajar secara mandiri


Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai
dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan
secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip
sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi
antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topic tertentu.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 11 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI

Unit ini mengidentifikasi kompetensi yang dibutuhkan untuk memelihara engine 2


langkah dan 4 langkah berikut komponen-komponennya untuk sepeda motor hingga
ukuran 250 cc.

Sepeda motor adalah kendaraan roda dua yang digerakkan oleh mesin. Satu unit
sepeda motor tidak hanya terdiri dari mesin saja, tetapi juga mencakup kelistrikan dan
sasis.Ketiga bagian tersebut tersusun lagi atas komponen-komponen yang kerjanya
saling mendukung.

Pada bagian mesin (motor bakar) terjadi campuran bahan bakar, dalam hal ini
bensin dengan udara yang menghasilkan tenaga. Pembakaran campuran bahan bakar
dengan udara dilakukan oleh busi yang diatur oleh CDI. Tenaga hasil pembakaran
akhirnya akan menggerakkan roda belakang melalui reduksi putaran dan transmisi.
Putaran roda belakang inilah yang kemudian menggerakkan sepeda motor sebagai alat
bergerak/transportasi.

2.1 DASAR-DASAR MESIN

Sepeda motor sebagai sebuah kendaraan dalam prosesnya membutuhkan tenaga


untuk menggerakkannya. Tenaga atau daya untuk menggerakkannya diperoleh dari
hasil pembakaran bahan bakar. Nah...alat untuk membangkitkan tenaga inilah yang
disebut penggerak utama. Umumnya penggerak utama ini lazim disebut dengan
mesin yang dapat merubah tenaga panas menjadi tenaga mekanik.

Berikut adalah urutan-urutan secara umum pemindahan tenaga mulai dari piston
menerima ledakan hasil pembakaran hingga sampai dengan rantai menggerakkan
roda belakang atau biasa disebut Power Train.

Jika dikelompokkan, maka bagian-bagian utama dalam Power Train adalah :


a. Bagian Pembangkit Tenaga (Power Section)
b. Reduksi Awal (Primary Reduction)
c. Bagian Kopling (Clutch Section)
d. Bagian Transmisi (Transmission Section)
e. Reduksi Akhir (Secondary Reduction)

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 12 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Agar mesin dapat bekerja, maka rangkaian tertentu dan suatu proses harus terjadi
berurutan yaitu:
a. Mengisi silinder dengan campuran yang muda[-i terbakar.
b. Menekan campuran tersebut sampai pada volume yang tertentu.
c. Menyalakan campuran, sehingga mengembang dan menghasilkan tenaga.
d. Mengeluarkan gas-gas yang telah terbakar dari dalam silinder.

Urutan diatas Secara umum dinyatakan sebagal berikut:


A.Langkah Isap(Suction).
B.Langkah Kompressi(Compresi).
C.Langkah Usaha(Power).
D.Langkah Buang(Exhaust).

Untuk menghasilkan tenaga yang terus menerus, maka mesin harus mengulangi
urutan ini berulang-ulang. Satu rangkaian proses yang lengkap disebut siklus.
Kebanyakan motor atau mesin sepeda motor bekerja berdasarkan salah satu dari
2 jenis siklus berikut:
1) Siklus 4 langkah / 4 tak.
2) Sklus 2 langkah / 2 tak.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 13 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Gambar 4.1 Siklus mesin 4 tak

Gambar 4.2 Siklus mesin 2 tak

Pada mesin 4 langkah, satu siklus terdapat empat kali langkah piston, dua ke atas
dan dua ke bawah . Siklus ini terjadi selama dua putaran poros engkol. Sedangkan pada
mesin 2 Langkah, satu siklus terdapat dua Langkah piston, satu ke atas dan satu
kebawah. Siklus ini terjadi selama satu putaran poros engkol. Selanjutnya mari kita
pelajari setiap siklus secara rinci dalam materi prinsip kerja motor.

Pada umumnya produksi sepeda motor, mobil, generator dan sebagainya


menggunakan mesin 4 langkah, walaupun ada juga sepeda motor yang menggunakan
mesin 2 langkah, akan tetapi hanya pada beberapa jenis tertentu saja.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 14 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

4.2 PERBANDINGAN MOTOR 4 LANGKAH DAN 2 LANGKAH

Gambar 4.3 Perbandingan mesin 2 tak dengan 4 tak

MOTOR 4 LANGKAH.
Keuntungan:
Efisien dalam penggunaan bahan bakar, karena kerugian gas yang terbuang kecil
sekali dibandingkan mesin 2 langkah.
Motor bekerja lebih halus pada putaran rendah.
Perolehan tenaganya maksimum karena proses kerja setiap langkah berlangsung
satu langkah penuh, yang menghasilkan tenaga maksimum.
Sistem pelumasan relatif lebih sempurna sehingga lebih awet.

Kerugian:
Konstruksinya rumit karena komponennya lebih banyak.
Memerlukan silinder yang lebih banyak agar mesin bekerja lebih halus.

MOTOR 2 LANGKAH.
Keuntungan:
Mesin bekerja lebih halus dengan jumlah silinder yang sedikit.
Konstruksinya lebih sederhana.

Kerugian:
Pembuangan gas kurang sempurna, karena Langkah buang berlangsung kira-kira
setengah dan motor 4 langkah.
Motor bekerja tidak teratur pada putaran rendah.
Pelumasan kurang sempurna pada dinding silinder, karena letak saluran
buangnya yang panas berada di bagian tengah silinder.
Sistem pelumasannya relatif kurang sempurna, sehingga komponen-
komponennya tidak awet.
Jadwal perawatannya lebih singkat, karena efek pembakaran yang tidak
sempurna, memudahkan timbulnya penumpukan karbon pada ruang bakar dan
saluran buang.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 15 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

4.2.1 PRINSIP KERJA MOTOR 4 LANGKAH

Mesin 4 Langkah digunakan pada sepeda motor prinsip kerjanya sama saja yang
digunakan pada mobil. Perbedaannya hanya pada jumlah silinder yang digunakan.
Prinsip kerja mesin 4 langkah dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. LANGKAH ISAP (SUCTION STROKE).


Katup masuk terbuka, katup buang tertutup.
Piston bergerak dan titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB). Oleh
karena gerakan piston dari TMA ke TMB, maka di atas piston terjadi
pembesaran volume yang mengakibatkan ruang tersebut menjadi hampa
(vakum). Perbedaan tekanan udara luar yang tinggi dengan tekanan hampa,
mengakibatkan udara akan mengalir dan bercampur dengan bensin di
karburator untuk membentuk gas. Selanjutnya gas tersebut mengalir ke dalam
ruang silinder malalui saluran masuk (intake manifold) dan katup masuk.

Gambar 4.4 Langkah Isap

2. LANGKAH KOMPRESSI (COMPRESSION STROKE).


Katup masuk dan katup buang tertutup.
Piston bergerakdariTMB keTMA.
Setelah, melakukan pengisian, piston yang sudah mencapai TMB kembali lagi
bergerak menuju TMA, memperkecil ruangan di atas piston, sehingga campuran
udara bahan bakar menjadi padat, tekanan dan suhunya naik. Beberapa derajat
sebelum torak mencapai TMA terjadi letikan bunga api Iistrikdari busi yang
membakarcampuran bahan bakar-udara.
Perlu diketahui bahwa saat penyalaan ini dilakukan pada waktu yang sedemikian
tepat, sebab jika tidak mesin tidak akan mencapal tenaganya yang maksimum.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 16 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Gambar 4.5 Langkah Kompressi

3. LANGKAH USAHA (POWER STROKE).


Katup masuk dan katup buang masih tertutup.
Piston bergerak dan TMA ke TMB.
Proses pembakaran menyebabkan campuran gas akan mengembang dan
memuai, sehingga energi panas yang dihasilkan oleh pembakaran dalam ruang
bakar menimbulkan tekanan ke segala arah dan mendesak piston ke TMB.
Langkah usaha iniah yang diharapkan pada mesin untuk dapat menjaga
kelangsungan kerja dan perolehan tenaga mesin.
Dan proses langkah usaha ini terihat bahwa terjadi proses perubahan energi
panas menjadi energi mekanis berupa gerak bolak balik kemudian diubah lag men
jadi gerak putar untuk selanjutnya diteruskan ke roda.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 17 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Gambar 4.6 Langkah Usaha

4. LANGKAH BUANG (EXHAUST STROKE).


Katup masuk tertutup, katup buang terbuka. Piston bergerak dan TMB ke TMA.
Setelah suatu mesin menghasilkan energi yang diperoleh dan adanya ledakan gas
yang terbakar, selanjutnya piston bergerak ke TMA mendesak gas bekas sisa
pembakaran keluar melalul katup buang dan saluran buang (exhaust manifold) ke
atmostif.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 18 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Gambar 4.7 Langkah Buang

4.2.2 PRINSIP KERJA MOTOR 2 LANGKAH


Urutan siklus mesin 2 langkah sama dengan mesin 4 langkah, sama-sama
melakukan gerakan isap-kompressi-usaha dan buang. Hanya saja pada motor 2
langkah, satu siklus diselesaikan dengan satu putaran engkol atau dua kali
gerakan piston, sehingga keempat proses kerjanya beberapa ada yang ber!
angsung secara bersamaan.Untuk lebih detail mari kita perhatikan lebih seksama.

1. LANGKAH ISAP DAN KOMPRESSI.


Setengah putaran pertama atau 180 0, Piston bergerak dari TMB ke TMA.
Di bawah piston, Selama langkah piston menuju TMA, ruang engkol akan
membesar dan menjadikan ruang tersebut hampa atau vakum. Dengan
perbedaan tekanan ini, maka udara luar dapat mengalir dan bercampur dengan
bahan bakar di karburator yang selanjutnya masuk ke ruang engkol. Langkah ini
disebut langkah isap atau pengisian ruang engkol.
Di atas piston, Selama proses ini, piston bergerak menuju TMA. Bila kedua
saluran yakni saluran bilas (transfer port) dan saluran buang (exhaust port)
tertutup, maka proses langkah kompressi mulai. Dengan gerakan piston terus ke
atas mendesak gas baru yang sudah masuk sebelumnya, membuat suhu dan
tekanan gas meningkat. Beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati
atas, busi akan meletikkan bunga api dan mulai membakar campuran gas tadi.
Langkah ini disebut langkah kompressi.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 19 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Gambar 4.8 Langkah Isap dan kompressi

2. LANGKAH USAHA, BUANG.


SeteJcih putaran kedua atau 360, piston bergerak don TMA ke TMB.

Diatas piston Pembakaran mengakibatkan ledakan yang menghasikan tenaga, dan


mendesak piston bergerak menuju TMB. Langkah ini disebut langkah usaha.
Beberapa derajat setelah piston bergerak ke TMB lubang buang (exhaust port)
terbuka oleh kepala piston, gas-gas bekas keluar melalui saluran buang. Langkah
ini disebut langkah buang.

Di bawah piston.
Beberapa derajat selanjutnya setelah saluran buang dibuka, maka saluran bilas
(transfer/scavenging port) mulai terbuka oleh tepi piston. Gas baru yang berada
di bawab piston terdesak, dan mengalir melalui saluran bilas menuju puncak
ruang bakar sambil membantu mendorong gas bekas keluar. Proses ini disebut
pembilasan.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 20 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Gambar 4.9 Langkah usaha dan buang

Sehingga dapat disimpulkan


1. Pada 1/2 putaran poros engkol pertama (180) dari TMB keTMA:
- Di bawah piston : Langkah isap atau pengisian ruang engkol.
- Di atas piston : Langkafi kompressi.
2. Pada 1/2 putaran porosengkol berikutnya (360)dariTMAkeTMB:
- Di atas piston : Langkah usaha dan Iangkah buang.
- Di bawah piston : Pembilasan.

4.3 PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ENGINE

Pemeliharaan dan perawatan sehari-hari secara rutin terhadap sepeda motor


sebetulnya jauh lebih baik dibandingkan memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sepeda motor. Dan kerusakan biasanya terjadi akibat karena kurang atau tidak adanya
perawatan yang rutin dan benar pada sepeda motor. Sehingga jika pemeliharaan
dilakukan dengan baik berarti umur kendaraan menjadi panjang dan akan jarang
mengalami kerusakan. Oleh karenanya sebelum kendaraan rusak dan mengeluarkan
biaya cukup mahal sebaiknya dilakukan perawatan secara rutin. Adapun beberapa
pemeliharaan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain :
1. Bersihkanlah badan sepeda motor, buanglah debu, kotoran yang
melekat pada badan dan mesinnya untuk menghindari agar supaya
jangan masuk ke dalam bagian mesin.
2. Gunakanlah selalu suku cadang, serta perlengkapan perawatan yang
sesuai dengan mesin dan dianjurkan oleh produsen kendaraan.
3. Cucilah mesin, dan bagian-bagian perseneling dengan mempergunakan
oli deterjen dan tiuplah sampai kering dengan compressor.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 21 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

4. Panaskanlah mesin secara teratur, dan mulai dihidupkan pada posisi


lambat kemudian secara perlahan ditingkatkan. Dapat juga dilakukan
dengan menghidupkan mesin pada putaran stasioner selama kurang
lebih 15 menit.
5. Dengarkanlah suara mesin apakah ada suara yang tidak normal atau
kelainan bunyi. Jika ada kelaianan bunyi maka periksalah mesin dan
segera mengatasinya.r
6. Janganlah membebani mesin secara kasar dan mendadak.
7. Jangan menunda-nunda pergantian minyak pelumas bila sudah
waktunya.
8. Periksalah mesin secara berkala dan setiap pergantian suku cadang
dilakukan berdasarkan jarak waktu tertentu.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 22 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber Daya Manusia

Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab
pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar
dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan
merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja/sesama peserta pelatihan


Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini
akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

5.2. Sumber-sumber Perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :


1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 23 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber


yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-
sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul : Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 1


Pengarang : Astra Honda Training Centre
Penerbit : Astra Honda Motor
Tahun terbit : -

Judul : Buku Pelatihan Mekanik Tingkat 2


Pengarang : Astra Honda Training Centre
Penerbit : Astra Honda Motor
Tahun terbit : -

Judul : Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Tingkat Dasar


Pengarang : Divisi Servis Suzuki
Penerbit : PT Indomobil Suzuki Internasional
Tahun terbit : -

Judul : Pedoman Pelatihan Teknis Sepeda Motor Lanjutan


Pengarang : Divisi Servis Suzuki
Penerbit : PT Indomobil Suzuki Internasional
Tahun terbit : -

Judul : Teknik Sepeda Motor


Pengarang : Daryanto
Penerbit : Yrama Widya
Tahun terbit : 2006

Judul : Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor


Pengarang : M. Suratman
Penerbit : Pustaka Grafika
Tahun terbit : 2003

Judul : Servis Sepeda Motor


Pengarang : Handoko Soesilo
Penerbit : Karya Utama
Tahun terbit : -

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 24 dari 24
Buku Informasi versi 2007
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sektor Otomotif Sub Sektor Sepeda Motor OTO.SM02.001.01

5.3 Daftar Peralatan yang Digunakan

Daftar Alat yang dibutuhkan

1. Dial gauge
2. Feeler Gauge
3. Tang
4. Impact driver set
5. Treaker
6. Palu
7. Obeng set
8. Kunci Shok
9. Snap ring pliers
10.Hexagon wrench set

Daftar Bahan Yang dibutuhkan

1 Oli Mesin
2 Packing set
3 Seal
4 Kain Lap

Judul Modul: Memelihara Engine Berikut Komponennya


Halaman: 25 dari 24
Buku Informasi versi 2007

Anda mungkin juga menyukai