DINAMO STATER
Disusun Oleh
Yusuf
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat, dan
hidayah-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun
sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas pada mata pelajaran
PBSM. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
umumnya bagi para pembaca. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dinamo Starter..................................................................................2
B. Fungsi Dinamo Starter........................................................................................5
C. Prinsip Kerja Dinamo Starter.............................................................................6
D. Cara Kerja Dinamo Starter.................................................................................6
E. Komponen-Komponen Dinamo Starter..............................................................9
F. Rangkaian Listrik.............................................................................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi yang serba maju sekarang ini banyak sekali jenis kendaraan –
kendaraan yang beredar dipasaran, dari kendaraan roda dua sampai roda empat.
Sebelum teknologi berkembang sedikit sekali dijumpai kendaraan, itu pun
dengan teknologi yang masih sederhana.
Kendaraan – kendaraan dijaman dahulu cara menghidupkan engine
dengan cara mengengkol atau mendorongnya sampai engine hidup, tidak seperti
sekarang hanya dengan memutarkan kunci kontak kendaraan bisa langsung
hidup, yaitu dengan bantuan alat yang disebut Motor Starter atau penggerak
mula.
Engine tidak bisa hidup dengan sendirinya, dibutuhkan sistem
starter untuk memberikan putaran awal bagi engine agar dapat menjalankan
siklus kerjanya. Sistem starter berfungsi untuk menghidupkan engine dan
penting adanya pada sebuah engine sebagai penghidup mula.
Sistem starter terdiri dari komponen-komponen kelistrikan yaitu baterai
sebagai sumber arus listrik utama, Ignition Swich (Kunci Kontak): berfungsi
memutuskan atau menghubungkan komiponen - komponen dalam sistem
starter, relay berfungsi untuk memutuskan atau menghubungkan positif baterai
dengan motor starter dan sebagai pengaman, motor starter berfungsi
menghidupkan engine dengan prinsip merubah energi listrik maniadi energi
mekanis.
Bila salah satu komponen rusak maka sistem starter tidak akan jalan
oleh sebab itu komponen sistem starter sangat penting. Gejala kerusakan yang
sering terjadi pada sistem starter sering terjadi pada komponen motor starter
yaitu brush yang aus mengakibatkan motor starter tidak bisa berputar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
membakar solar tersebut. Motor diesel dengan pemanas Putaran starter 60-
140 Rpm Sistem pemanas membantu temperatur saat solar dikabutkan
sehingga mudah terbakar.
Kapasitas total udara start dalam tabung harus dapat diisi dari tekanan
atmosfir sampai tekanan kerja 30 bar dalam waktu 1 jam. Kapasitas total
tabung harus memperhatikan paling tidak dapat digunakan start 12x baik
maju atau mundur untuk engine yang reversibel dan tidak kurang dari 6x
start untuk engine non-reversibel.
b. Starter listrik, digunakan pada Mesin Diesel Generator Putaran starter 70-
100 rpm Mesin diesel perlu putaran untuk menghisap udara ada tiga jenis
starter listrik antara lain:
1) Dinamo starter tipe konvensional
Tipe motor starter yang pertama adalah motor starter tipe
konvensional. Pada motor starter tipe konvensional ini bekerja tanpa
adanya pereduksian roda gigi karena motor starter tipe konvensional
hanya memiliki satu buah gear yaitu pinion gear saja. Tanpa adanya
pereduksian roda gigi maka moment putar yang dihasilkan pada motor
starter tipe ini kecil dan tidak sebesar tipe motor starter lainnya
Kelebihan motor starter tipe konvensional ini adalah
konstruksinya yang sederhana dibandingkan dengan tipe motor starter
lainnya. Poros armature pada motor starter konvensional ini langsung
berhubungan dengan pinion gear, yang mana pinion gear akan langsung
memutarkan fly wheel ketika switch starter di on kan.
2) Dinamo starter tipe reduksi
Tipe motor starter yang kedua adalah motor starter tipe reduksi.
Pada motor starter tipe reduksi ini bekerjanya dengan adanya pereduksian
roda gigi. Pada tipe motor starter ini terdapat roda-roda gigi yang saling
mereduksi sehingga akan menurunkan putaran pinion gearnya, namun
akan didapatkan momen putar yang lebih besar dibandingkan dengan
motor starter tipe konvensional.
3
Pada motor starter tipe ini memiliki konstruksi yang lebih rumit
dibandingkan dengan motor starter tipe konvensional. Poros armature
pada motor starter tipe reduksi ini tidak langsung terhubung dengan
pinion gear, namun menggunakan tambahan roda-roda gigi reduksi untuk
memutarkan pinion gearnya.
3) Motor starter tipe planetary
Tipe motor starter yang ketiga adalah motor starter tipe planetary.
Cara kerja motor starter tipe planetary ini hampir sama dengan motor
starter tipe reduksi yaitu sama-sama adanya pereduksian roda gigi untuk
menambah moment putar yang lebih besar. Pada tipe ini, pereduksian
putaran dilakukan oleh roda-roda gigi planetay.
4
Roda gigi planetary merupakan roda gigi yang tersusun dari sun
gear, planetary gear dan ring gear. Konstruksi motor starter tipe planetary
ini sama rumitnya dengan motor starter tipe reduksi, komponen planetary
gear ini terletak diantara poros armature dengan pinion gear.
Poros armature pada tipe ini terhubung dengan sun gear
sedangkan ring gear terhubung dengan pinion gear. Fungsi planetary gear
ini adalah untuk menghasilkan momen putar yang besar saat diawal
untuk memutarkan fly wheel dan ketika fly wheel mulai berputar maka
kecepatan putaran pada motor starter akan bertambah.
B. Fungsi Dinamo Starter
Dinamo starter adalah suatu bagian pada Mesin Diesel Generator yang
berfungsi untuk penggerak awal pada mesin sehingga mesin dapat berputar dan
melakukan proses pembakaran didalam ruang bakar, yaitu dengan merubah
energi listrik menjadi energi gerak untuk memutar fly wheel melalui pinion gear
pada dinamo starter
5
C. Prinsip Kerja Dinamo Starter
1. Gerakan menyekrup maju pinion untuk berhubungan dengan roda
gaya diakibatkan adanya kelembaman massa/terlempar pada pinion
sewaktu poros berulir memanjang mulai berputar cepat.
2. Gerakan menyekrup mundur pinion untuk melepaskan hubungan dengan
roda gaya diakibatkan saat motor dipercepat oleh roda gaya sehingga
pinion menyekrup mundur.
D. Cara Kerja Dinamo Starter
1. Pada Saat Motor Switch On (ST)
6
2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh
7
3. Pada Saat Starter Switch OFF
8
E. Komponen-Komponen Dinamo Starter
9
2. Yoke adalah bagian Dinamo Starter yang berfungsi untuk tempat pole
core yang diikat dengan sekrup
3. Armature dan Shaft adalah bagian Dinamo Starter yang berfungsi untuk
merubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar
10
5. Armature Brake adalah bagian Dinamo Starter yang berfungsi untuk
pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan roda
penerus yang terletak pada bagian belakang dari motor starter.
6. Drive lever atau sift lever adalah bagian Dinamo Starter yang berfungsi
untuk mendorong pinion gear kearah posisi berkaitan dengan roda penerus
atau ring gear saat magnetic switch atau solenoid bekerja.
11
8. Magnetic Switch atau solenoid starter adalah bagian Dinamo Starter yang
berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke dan dari
roda penerus serta untuk menghubungkan arus listrik dari aki menuju field
coil, armatur dan ground untuk membuat motor starter berputar.
9. Gigi pinion atau pinion gear pada starting adalah bagian Dinamo Starter
yang berfungsi untuk meneruskan daya putar starter ke mesin dengan
memutarkan ring gear.
12
F. Rangkaian Listrik
1. Rangkaian Listrik Pada Saat Digunakan
Pada fase ini, dorongan pull in coil bukan hanya menggerakan
pinion. Tetapi juga menggerakan pull in coil itu sendiri ke arah hold in coil.
Akibat dorongan tersebut, hold in coil juga terdorong ke arah solenoid
switch contact. Sehingga arus listrik di terminal 30 motor starter, akan
langsung mengalir kedalam motor starter.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita
pada tahap kesimpulan. Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat
penulis simpulkan bahwa: Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang
sangat berperan penting dalam proses menghidupkan mesin kendaraan,
berbagai komponen rangkaian dalam Motor Starter tersebut masing – masing
memiliki kinerja yang saling berkaitan satu dengan komponen – komponen
kendaraan.
14