Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ PERBANDINGAN POKOK POKOK KONSTITUSI MALAYSIA“

DI SUSUN OLEH :

1. FADHLAL RAIHAN
2. PUPUT DEWINDA
3. MUHAMAD DERMAWAN
4. BUDI HANDORI C.
5. ELVA DESTIA NOVIANTI

DOSEN PENGAMPU :

ZAKY ANTONI, MH

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITA SILAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU

2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yg berjudul ” PERBANDINGAN
POKOK POKOK KONSTITUSI MALAYSIA”. Tak lupa juga kita sampaikan shalawat serta
salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah mengayomi kita semua
dengan cinta, kasih sayang, serta perjuangan beliau sehingga kita bisa menghirup udara segar ini
penuh dengan nikmat yang tak akan mampu kita hitung.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca
sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri
dan umumnya bagi pembaca.

Wasalamualaikum Wr. Wb

Bengkulu, 15 Juni 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap Negara mempunyai bentuk dan sistem yang di anut dan diterapkan dalam
Negara itu sendiri. Perbandingan ideology Negara menjadi tolak ukur bagi setiap Negara
untuk kepentingan baik itu ekonomi, hukum sosial budaya, politik dan lainnnya.
Malaysia merupakan Negara dengan bentuk Negara yang berupa Federasi dan menganut
sistem pemerintahan Monarki Parlementer. Dimana yang memimpin Negara Malaysia
adalah seorang raja yang dipilih sesuai dengan keturunan, artinya yang bukan keturunan
raja tidak dapat menjadi raja di kesultanan Malaysia. Berbeda dengan Negara Indonesia,
Indonesia merupakan Negara berbentuk republik yang dipimpin oleh presiden dan
terdapat juga menteri-menteri untuk membantu tugas fungsional presiden. Indonesia
menganut sistem demokrasi, artinya semua orang berhak menjadi pemimpin, semua
orang berhak atau bebas untuk mengutarakan sesuatu, tidak memandang suku, ras,agama
dan lain-lain.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Bentuk Ketatanegaraan Malaysia dan Indonesia?
2. Bagaimana Perbandingan Ketatanegaraan Malaysia Dengan Ketatanegaraan
NKRI?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Ketatanegaraan Malaysia dan Indoneisa
2. Untuk Mengetahui Perbandingan Ketatanegaraan Malaysia Dengan
Ketatanegaraan NKRI.
BAB II

PEMBAHASAN

A. BENTUK KETATANEGARAAN MALAYSIA


Malaysia merupakan Negara yang berbentuk federasi. Dimana Malaysia terdiri dari
tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan yaitu persekutuan Kuala Lumpur,
Labuan Island dan Putra jaya sebagai wilayah administratif federal. Setiap Negara
bagian memiliki majelis, dan pemerintah negara bagian dipimpin oleh kepalamenteri (chief
minister) dimana kepala menteri di tiap Negara bagian diangkat olehmajelis Negara
bagian.
Dalam Negara federal seperti Malaysia maka ada kekuasaan federal dan ada
kekuasaan Negara bagian. Soal-soal yang menyangkut negara dalam keseluruhannya
diserahkan kepada kekuasaan federal. Dalam hal tertentu misalnya mengadakan
perjanjian internasional atau mencetak uang, pemerintah federal bebas dari Negara
bagian dan dalam bidang itu pemerintah federal mempunyai kekusaan yang tertinggi.
Tetapi, untuk soal yang menyangkut Negara bagian belaka dan tidak termasuk
kepentingan nasional, diserahkan kepada kekuasaan Negara-negara bagian. Jadi, dalam
soal-soal semacam itu pemerintah Negara bagian bebas dari pemerintah federal
misalnya, soal kebudayaan, kesehatan pendidikan
Bentuk pemerintahan Malaysia adalah monarki konstitusional, yaitu berupa
Negara kerajaan yang diatur oleh konstitusional. Dimana kepala negaranya merupakan
seorang raja yang disebut dengan Yang di-Pertuan Agong (Raja Malaysia). Yang di-
Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-negeri Malaya,
untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang
bergelar Gubernur, tidak turut serta di dalam pemilihan.

Di Malaysia, yang menganut sistem parlementer, pelaksanaan pemilu bisa


disederhanakan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemilih dalam menentukan
pilihan. Partai-partai dengan latar belakang ras dan ideologi yang beragam itu
bertarung dalam dua bendera koalisi, yang dijalin sebelum dan sesudah pemilu,
sertadilakukan secara permanen.Kerangka konstitusional sistem politik Malaysia
memang bersifat demokratis. Namun,kerangka demokratis itu disertai kontrol otoritarian
yang luas untuk menyumbat oposisiyang efektif. Karena itu, sulit dibayangkan partai
pemerintah bisa kalah. Sejak awal,sistem politik Malaysia merupakan campuran dari
karakteristik responsif dan represif.Sistem pemilu Malaysia juga tidak jurdil.
Sistem dirancang untuk cenderungmenguntungkan partai pemerintah sehingga hampir
mustahil ia dapat dikalahkan.
Dalam setiap pemilu, BN selalu memenangkan sekitar 3/5 suara dan
menguasaimayoritas kursi di parlemen. Bahkan, dalam Pemilu 1990 dan 1999, ketika
UMNOdilanda perpecahan serius dan BN dalam tekanan politis yang kuat
oleh gerakanreformasi, oposisi tetap kalah. Dengan demikian, pemilu pada
praktiknya tidak bisa mengganti pemerintahan,tetapi hanya memaksa pemerintah untuk
lebih responsif. Pemilu Malaysia hanyalahcasting suara dari ritual rutin empat atau lima
tahun sekali untuk memperbarui sampullegitimasi pemerintahan otoritari. Cara-cara
UMNO memenangkan pemilu masih samadengan cara hegemonik Golkar pada era Orde
Baru di Indonesia.Sistem kekuasaan legelatif di Malaysia dibagi antara legeslatur
persekutuan danlegeslatur negeri. Parlemen Bikameral sendiri terdiri dari Dewan
Rendah, Dewan Rakyat-DPR dalam sistem di Indonesia, Dewan Tinggi Senat
Dan Dewan Negara Sebanyak 222 anggota Dean selama 5 tahun. Sementara 70 senator
akan memegangmasa jabatan selama 2 tahun dimana 26 orang diantarannya dipilih oleh 13
majelisnegeri bagian.Sementara kekuasaan eksekutifnya dilaksanakan oleh cabinet yang
dipimpin olehseorang perdana menteri. Dalam Konstitusi Malaysia ditetapkan
bahwa perdanamenteri Malaysia haruslah anggota Dewan Rakyat yang kepemimpinannya
diresti olehyang di Pertuan Agong dan mendapatkan mayoritas di parlemen. Sedangkan
cabinetdipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara yang
kemudianbertanggungjawab kepada badan tersebut.

B. Pemerintah Negara Bagian


Pemerintah Negara bagian dipimpin oleh menteri besar di negeri–
negeriMalaysia atau ketua Menteri di Negara bagian yang tidak memiliki
monarki lokal,kemudian di tiap-tiap Negara bagian yang memiliki monarki lokal maka
Menteri besarharuslah seorang suku Melayu Muslim kukuasaan politik di Malaysia
amat pentinguntuk perjuangan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan
perananyang amat penting dalam melakukan perubahan.

C. Sejarah Pelantikan Yang Di-Pertuan Agong


Pada Ogos (Agustus) 1957, setelah memilih gelaranYang di-Pertuan Agong dan
menolak gelaran Yang di-Pertuan Besar yang dicadangkansebelum itu, Majlis Raja-Raja
telah bersidang untuk mengundi pemegang takhta yangpertama. Jika menurut tempoh
lama memerintah, Major-Jeneral Sultan Ibrahim ibniSultan Abu Bakar (Sultan Johor),
yang dilantik menjadi pada tahun 1895, merupakansultan yang paling lama
memerintah, tetapi baginda menolak perlantikan tersebutdisebabkan telah lanjut
usia (ketika itu baginda berusia 84 tahun).

D. Sistem Penggiliran Jabatan Yang Di-Pertuan Agong


Sistem penggiliran jawatan Yang di-Pertuan Agong setiap lima tahun
dianggapunik. Ini kerana ia menggabungkan tradisi feudal berasaskan keturunan darah
dengankonsep moden berasaskan perlembagaan. Malaysia satu-satunya negara di dunia
yangmengamalkan sistem penggiliran ketua negara. Sistem penggiliran hanya
diberikankepada Raja-Raja Melayu dari negeri yang dulunya dikenali Negeri-
Negeri MelayuBersekutu dan Negeri Melayu Tidak Bersekutu.

E. Faktor Pemilihan Yang Di-Pertuan Agong


Syarat dipilih untuk menjadi Raja:
1. Kekananan di kalangan Sultan dan Raja.
2. Baginda berkenan untuk menjadi Agong.
3. Tidak mengalami kelemahan atau ketidak upayaan mental.
4. Merupakan Raja yang berada di kedudukan teratas.
5. Mendapat sokongan sekurang-kurangnya lima Raja lain.
6. Dan bukan seseorang yang telah memegang jawatan Yang di-Pertuan Agong
selama duapenggal berturut-turu.
F. Proses Pemilihan Perdana Menteri Malaysia
MalaysiaPerdana Menteri Malaysia adalah kepala pemerintahan Malaysia.
PerdanaMenteri dipilih Yang di-Pertuan Agong, Raja Malaysia, dari
antaraanggota parlemen yang mendapat dukungan mayoritas dari parlemen.
Biasanyapemimpin partai politik terkuat dalam parlemen (Dewan Rakyat) yang dipilih
menjadiperdana menteri. Sejak kemerdekaannya pada tahun 1957, Perdana Menteri
semuanyaberasal dari UMNO (United Malays National Organisation: Organisasi
NasionalMelayu Bersatu), partai terbesar dalamBarisan Nasional (dikenal sebagai
PartiPerikatan hingga 1969)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaysia adalah Negara serumpun dengan Indonesia, yang berbentuk kerajaan. Di
Negara Malaysia badan kerajan terdiri atas tiga badan utama, yaitu badan
perundangan, badan eksekutif, dan badan kehakiman. Di Malaysia terdapat dua badan
utama dalam badan kerajaan perundangan, yaitu dewan negara dan dewan rakyat.
Peranan kedua dewan ini adalah membuat undang-undang, kecuali undang-undang
tentang keuangan. Sementara itu, badan eksekutif Negara Malaysia tidak dipegang
oleh raja atau yang di pertuan agong, karena yang di pertuan agong hanya sebuah
lambang sebuah negara yang berdaulat. Badan eksekutif terletak pada perdana menteri
yang memegang kuasa pengaturan dan sebagai penggerak pemerintahan negara. Di
malaysia, jabatan yang di pertuan agong dipegang oleh salah seorang sultan dari negara
bagian yang akan memegang kuasa selama 5 tahun saja dan akan
digantikan oleh sultan yang lain sesuai susunan nama majelis raja-raja.
Sedangkan perdana menteri bergantung pada kemeangan partainya dalam pemilu

Anda mungkin juga menyukai