Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM PEMERINTAHAN MALAYSIA

DISUSUN OLEH
NAMA :NISAHUL HUMERA
NPM :2110101010075

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang Maha Kuasa atas rahmat


Dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. semoga makalah ini dapat dijadikan petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca .
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Irwansyah,M.IP
selaku dosen mata kuliah Dasar-dasar ilmu pemerintahan yang
memberikan tugas ini kepada sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan saya.
Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca,makalah ini saya akui
masih banyak kekurangan kerena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang.oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang membangun kesempurnaan
makalah ini

Banda Aceh 30 september 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………iii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………1
A.Latar belakang…………………………………………………………………………..1
B.Rumusan masalah……………………………………………….…………………….2
C.Tujuan masalah………………………………….………………….………………….2
BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………………3
A. Bentuk negara malaysia……………………………………………………………3
B. Sistem pemerintahan Malaysia…………………………………………………4
C. Hubungan Lembaga
• Eksekutif……………………………………………………………………5
• Legislatif……………………………………………………………………6
• Yudikatif……………………………………………………………………7
BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………………….8
A.Kesimpulan………………………………………………………………………………8
B.Saran……………………………………………………………………………………….8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………9
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dalam berbagai aspek kehidupan,kita kerab dihadapakan dengan
terminologi-terminologi yang berkaitan dengan sistem.kita mengenal sistem
ketatanegaraan,system pemerintahan, sistem politik, bahkan pula sistem dalam
spektrum yang lebih aplikatif seperti halnya sistem informasi sistem mekatronika
dan lain sebagainya.
Kata sistem berasal dari Bahasa Yunani yang berarti “hubungan yang saling
tergantung antara bagian yang satu dengan lainnya yang membentuk satu
kesatuan,baik berasal dari alam ataupun yang di produksi oleh manusia.”(Brockhaus
1973). sistem juga berarti tatanan,metode,kebiasaan ataupun prinsip.Untuk
mencapai tujuan sistem,sistem- sistem tersebut secara bersamaan saling
berhubungan.sistem beroperasi dalam sebuah lingkungan yang kompleks, dan
melanjutkan pada Alinea sebelumnya,masing-masing sistem memiliki karakteristik
dan elemen-elemen yang spesifik sesuai dengan jenis sistemnya. sistem politik dan
sistem pemerintahan merupakan yang berorerasi untuk mencapai tujuan yang
bersifat politik dan pemerintahan.
Dalam perspektif pemerintahan, rasanya pengertian dari sumantri lebih
mendekati sistem pemerintahan merupakan sebuah bagian-bagian yang saling
mengisi dan saling mengoreksi satu sama lain. Ihwal jika eksekutuf tidak diawasi oleh
legislatif, maka akan hadir pemerintahan yang otoriter, pun halnya jika legislatif
berkuasa tanpa eksekutif, perselisihan-oerselisihan antar fraksi akan sulit dihindari
dan negara akan berada pada pada kondisi yang tidak stabil. Pusat pun akan
kemudian akan kewalahan jika daerah tidak mampu mengemban tugasnya sebagai
kepanjangan tangan pusat. Jika daerah mengalami gejolak, pusat pun akan
menerima imbasnya karena pusat merupakan representasi kebijakan negara secara
keseluruhan.Artinya,sistem merupakan satu hal yang saling terkait demi suatu
tujuan Bersama.
Jika dilihat dari pendekatan segi Bahasa kata “pemerintah” atau
“pemerintahan” kedua kata tersebut berasal dari kata “perintah” yang berarti
sesuatu yang harus dilaksanakan. Pemerintahan dalam arti luas adalah sesuatu yang
dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan
kepentingan negara sendiri. Jadi tidak diartikan sebagai pemerintahan yang hanya
menjalankan tugas eksekutif saja, melainkan juga meliputi tugas-tugas lainnya
termasuk legislative yudikatif, sehingga sistem pemerintahan adalah pembagian
kekuasaan serta hubungan antara Lembaga-lembaga negara yang menjalankan
kekuasaan-kekuasaan negara itu,dalam rangka kepentingan rakyat.
Menurut Sarundajang (2012), sistem pemerintahan adalah sebutan popular
dari bentuk sistem pemerintahan.Hal ini di dasari dari pemikira bahwa bentuk
negara adalah peninjauan secara secara sosiologis, sedangkan secara yuridis disebut
bentuk pemerintahan adalah sistem yang berlaku yang menentukan bagaimana
hubungan antara alat perlengkapan negara diatur oleh konstitusinya.sistem
pemerintahan juga disebut sebagai keseluruhan dari susuna atau tatanan yang
teratur dari Lembaga-lembaga negara yang berkaitan satu dengan lainnya baik
langsung ataupun tidak langsung menurut suatu rencana pola untuk mencapai
tujuan negara tersebut.

B.RUMUSAN MASALAH
a. apa pengertian dari sistem pemerintahan ?
b.Bagaimana sistem pemerintahan negara Malaysia ?
c. bagaimana terbentuknya negara malaysia ?

C. TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui sistem pemerintahan malaysia
b. untuk mengetahui bagaimana terbentuknya negara Malaysia
c. untuk mengetahui pengertian sistem pemerintahan
PEMBAHASAN

A. BENTUK NEGARA MALAYSIA

Malaysia adalah negara di Kawasan Asia tenggara dengan luas wilayah


329.847 km persegi. Negara ini beribu kota kuala Lumpur, dan pusat
pemerintahan federal terletak di Putrajaya.jumlah penduduk negara ini pada
tahun 2015 mencapai 30.697.000 jiwa. Secara geografis negara bekas jajahan
inggris ini mempunyai dua wilayah yang terbentang di semenanjung dan
kepulauan yang terbatas dengan Kalimantan, yang dikenal dengan Malaysia
Barat dan Malaysia Timur.Malaysia Barat dan Malaysia Timur ini dipisahkan
oleh kepulauan natuna, wilayah Indonesia di laut Tiongkok Selatan. Malaysia
berbatasan dengan Brunei, Thailand, singapura, Indonesia dan Filipina.
Sedangkan secara Sosiologis dan antropologis, Malaysia mempunyai
keanekaragaman etnik, yang sangat rentan terhadap perpecahan dan konflik
social. Namun demikian, secara umum ketiga etnis besar tersebut hidup
berdampingan secara damai. Melayu merupakan komunitas terbesar dengan
mendekati 60 persen. Berdasarkan konstitusi semua oaring melayu dengan
sendirinya adalah Muslim dan mereka mengikuti Mazhab Syafi ie
Malaysia merupakan sebuah negara federasi, yaitu sebuah negara yang
merupakan bagian dari bentuk-bentuk pemerintahan yang membagi
negaranya menjadi beberapa negara bagian yang saling bekerja sama dan
membentuk negara kesatuan. Sebagai negara federal, Malaysia memiliki tiga
belas wilayah persekutuan. Negara bagian yang terdapat di Malaysia
diantaranya Johor Darul Takzim, Kedah Darul Aman, Kelantan Darul Naim,
Melaka Bandaraya Bersejarah, Negara Sembilan Darul Khusus, Pahang Darul
Makmur, Perak Darul Ridzuan, Perlis indera Kayangan, Pulau pinang, Pulau
Mutiara, Sabah Negeri Di Bawah Bayu, Serawak Bumi, Kenyalang, Selangor
Darul Ehsan, Terengganu Darul iman.
Secara historis Malaysia sebagai negara federal baru ada pada tahun
1963, sebelumnya,Malaysia merupakan kumpulan koloni Britania Raya yang
dibuat pada akir abad kedelapan belas dan bagian barat Malaysia modern
terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah- pisah. Kumpulan wilayah koloni
Britania Raya ini dikenal dengan ‘Malaya Britania’. Selanjutnya ‘Malaya
Britania’ ini bubar pada tahun 1946 dan terhimpun lagi menjadi ‘Uni Malaya’
Kemudian pada tahun 1948 dibentuk federasi Malaya yang dilatarbelakangi
oleh tentangan yang semakin meluas yang pada akirnya pada 31 agustus 1957
meraih kemerdekaan.

B.SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA MALAYSIA


Bentuk pemerintahan negara Malaysia adalah monarki konstitusional
yaitu berupa kerajaan yang diatur oleh konstitusional, disebut dalam pasal 32
dan 40 konstitusi federal Malaysia menyatakan bahwa Kepala negara adalah
yang di pertuan Agong, seorang raja konstitusional yang dipilih untuk masa
jabatan 5 tahun.penguasa turun -temurun kesembilan kesultanan di Malaysia
akan memilih diantara mereka secara bergilir, yang akan menjadi Raja ( Yang
di-Pertuan Agong )dan Ratu (Raja permaisuri Agong ) di Malaysia.dengan
demikian bisa dikatakan bahwa yang di-pertuan Agong dipilih dari Sembilan
sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama 5 tahun secara
bergilir.Namun terdapat empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar
gubernur, tidak turut serta dalam pemilihan. Empat negara bagian tersebut
adalah Pulau pinang, Melaka, Sabah dan Serawak, dimana negara bagian ini
tanpa penguasa turun temurun sehingga di pimpin oleh Gubernur yang
ditunjuk oleh Yang di-pertuan Agong sebagai kepala negara bagian, dan
gebernur-gebernur ini tidak mempunyai hak berpartisipasi dalam pemilihan
Yang di-pertuan Agong.
Secara historis menjelang kemerdekaannya pada tahun 1957,
pernentuan siapa yang akan menjadi the supreme Head of Federation menjadi
amat krusial bagi Malaysia.Hal ini mengingat Malaysia saat itu terdiri dari
kerajaan-kerajaan negeri yang berdiri sendiri di bawah kepemimpinan sultan-
sultan negeri yang otonom. Ada 9 kesultanan yang saat itu secara
kelembagaan berdiri efektif yaitu Negeri Sembilan, Selangor,Perlis,
Trengganu, kedah, Kelantan, Pahang, Johor,dan Perak.
Menyadari kerumitan tersebut, para pendiri bangsa Malaysia kemudian
merumuskan peralihan kepemimpinan yang unik, yaitu pergiliran raja yang
dalam sistem ketatanegaraan mereka disebut Yang Di-Pertuan Agong (YDPA)
setiap lima tahun.
Ketentuan tersebut kemudian diadopsi dalam pasal 32 ayat (3)
konstitusi Malaysia yang menyatakan bahwa “The Yang Di-Pertuan Agong
shall be elected by the Conference of Rulers for a term of five years”.pemilihan
tersebut dilakukan oleh Conferens of rulers atau majlis Raja-Raja yang terdiri
dari Sembilan di atas.
Yang perlu diketahui bahwa sistem pemerintahan Malaysia didasari oleh
model British Westminster, yaitu sistem yang merupakan warisan dari
pemerintahan colonial inggris.Dalam konsep ini setiap negara bagian memiliki
majlis dan pemerintahan negara bagian dipimpin oleh kepala Menteri dimana
kepala Menteri ditiap negara bagian di angkat oleh majelis negara bagian.oleh
karena itu terdapat dua tingkat prmilu Malaysia, yaitu tingkat nasional dan
tingkat negara bagian.pemilu tingkat nasional memiliki keanggotaan Dewan
rakyat, sedangkan pemilihan tingkat negara bagian adalah keanggotaan
Legislatif negara bagian.Perdana Menteri di pilih secara tidak langsung.
Meskipun begitu model parlementer yang di anut Malaysia agak
berbeda dengan model Parlementer inggris. Dalam model inggris di
berlakukan bahwa supremasi parlemen tidak dapat dikalahkan oleh
pengadilan atau badan lain manapun. Ini berbeda dengan Malaysia, dimana
model Malaysia di berlakukan penegakan supremasi Konstitusi.Artinya
Malaysia tidak memegang kekuasaan tertinggi, maka akibatnya segala
tindakannya yang bertentangan dengan konstitusi federal dapat di batalkan
oleh pengadilan.

C.HUBUNGAN LEMBAGA EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF


a. kekuasaan eksekutif
Di Malaysia yang menjadi kepala pemerintahan (eksekutif) adalah perdana
menteri. Menurut konstitusi Malaysia bahwa perdana Menteri harus lah
anggota dari majelis rendah dan menguasai mayoritas parlemen, yang
selanjutnya di tunjuk secara resmi oleh Yang di-Petuan Agong selaku kepala
negara Malaysia. Perdana Menteri memimpin kabinet yang anggotanya di
tunjuk oleh Yang di-petuan Agong atas saran perdana Menteri.perdana
Menteri dan kabinetnya bertanggung jawab secara kolektif kepada
parlemen yang terdiri dari majelis Tinggi dan majelis Rendah.
b.Kekuasaan legislative
Kekuasaan Legislatif Malaysia memiliki sistem bicameral, yang terdiri
dari (1) Majelis Tinggi, senat atau dewan negara dan (2) Majelis Rendah,
Dewan Perwakilan rakyat atau Dewan Rakyat.majelis tinggi berjumlah 70
anggota Parlemen, sedangkan Majelis Rendah berjumlah 222 anggota
Majelis tinggi yang sebagaimana di nyatakan dalam pasal 45 konstitusi
federal Malaysia memiliki dua jenis keanggotaan yang dipilih dari majelis
(Legislatif ) dari masing-masing negara bagian sejumlah 26 anggota, sehingga
masing-masing 2 anggota, dan anggota yang di pilih oleh Yang di-Petuan
Agong sejumlah 44 anggota. Para anggota majelis tinggi bertugas untuk
jangka waktu tiga tahun dengan maksimum dua periode (enam tahun)
untuk setiap anggota.
Sementara itu majelis rendah yang berjumlah 222 anggota tersebut dipilih
melaui pemilihan umum yang harus diselenggarakan setiap 5 tahun dengan
model didtrik anggota tunggal dengan hak pilih orang dewasa secara
universal. Parlemen mengikuti sistem multi partai. Parlemen memiliki
mandat atau masa jabatan maksimal 5 tahun. Yang di-petuan Agong dapat
membubarkan parlemen setiap saat dan biasanya dilakukan berdasarkan
nasehat kepala Menteri.
c. kekuasaan Yudikatif
dalam hal kekuasaan Yudikatif, sistem hukum di Malaysia berdasar pada
hukum inggris dan UU serta konstitusi dari hukum india. Di dalam malaysia
terdapat federal pengadilan , pengadilan dari banding, tinggi pengadilan,
sesi pengadilan,Magistrate’s pengadilan dan Remaja pengadilan. Hakim
pengadilan federal di tunjuk oleh pemimpin tertinggi dengan nasehat PM.
Pemerintahan federal memiliki kekuasaan atas hubungan luar negeri,
pertahanan, keamanan dalam negeri,keadilan, kewarganegaraan federal,
urusan keuangan, perdagangan, industry, komunikasi serta transportasi dan
beberapa urusan lain badan kehakiman (yudikatif).
Badan kehakiman merupakan badan ketiga dari sistem kerajaan Malaysia.
Kekuasaan kehakiman ini di pegang oleh Mahkamah tinggi dan Mahkamah
rendah. Pengadilan tertinggi di sistem pengadilan adalah pengadilan federal,
diikuti oleh pengadilan ikat pinggang dan doa pengadilan tinggi, satu untuk
semenanjung Malaysia dan satunya untuk Malaysia .timur.
Sistem pengadilan di Malaysia secara mendasar bersifat federal. Baik hukum
federal maupun negara bagian dilaksanakan di pengadilan federal. Hanya
pengadilan Syariah yang hanya terdapat pada negara bagian, yang
menggunakan sistem hukum Islam, bersama dengan pengadilan pribumI di
Sabah, dan serawak, yang berurusan dengan hukum adat. Selanjutnya juga
terdapat sessions Courts (pengadilan sessi) dan megistrates’ Court
(pengadilan Magistrat). Pengadilan tinggi dan tingkat pengadilan di
bawahnya memiliki yurisdiksi dan kewenangan yang diatur oleh hukum
federal.Mereka juga tidak memiliki yurisdiksi dalam segala hal yang
berkaitan denganyurisdiksi pengadilan Syariah. Peradilan di Malaysia terdiri
dari Pengadilan Federal, Pengadilan Tinggi, Pengadilan Tinggi dua koordinat
yurisdiksi-satu untuk barat, yang lainnya untuk East, Malaysia-dan
pengadilan bawahan. Sebagai administrasi justitice adalah masalah federal,
pengadilan ini adalah pengadilan federal diberikan dengan yurisdiksi perdata
dan pidana, dan menegakkan kedua undang-undang federal dan negara
(latte, pikiran, hanya berlaku untuk negara yang bersangkutan). Sebaliknya,
karena hukum Islam, Melayu, dan hukum adat asli adalah masalah negara,
Mahkamah Syariah (selain yang di wilayah federal) dan Pengadilan asli Di
Sabah dan Sarawak adalah pengadilan negara.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bentuk pemerintahan negara Malaysia adalah monarki konstitusional yaitu
berupa kerajaan yang diatur oleh konstitusional, disebut dalam pasal 32 dan
40 konstitusi federal Malaysia menyatakan bahwa Kepala negara adalah yang
di pertuan Agong, seorang raja konstitusional yang dipilih untuk masa jabatan
5 tahun.penguasa turun -temurun kesembilan kesultanan di Malaysia akan
memilih diantara mereka secara bergilir, yang akan menjadi Raja ( Yang di-
Pertuan Agong )dan Ratu (Raja permaisuri Agong ) di Malaysia.dengan
demikian bisa dikatakan bahwa yang di-pertuan Agong dipilih dari Sembilan
sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama 5 tahun secara
bergilir.Namun terdapat empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar
gubernur, tidak turut serta dalam pemilihan. Empat negara bagian tersebut
adalah Pulau pinang, Melaka, Sabah dan Serawak, dimana negara bagian ini
tanpa penguasa turun temurun sehingga di pimpin oleh Gubernur yang
ditunjuk oleh Yang di-pertuan Agong sebagai kepala negara bagian, dan
gebernur-gebernur ini tidak mempunyai hak berpartisipasi dalam pemilihan
Yang di-pertuan Agong.
Di Malaysia badan kerajaan terdiri atas tiga badan utama yaitu badan
Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.

B.SARAN
Dalam penyusunan makalah ini mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan
dalam penyusunannya,mohon maaf kepada dosen pengampu serat teman-
teman untuk membantu merevisi agar makalah ini lebih sempurna dan
sebagai proses pembelajaran menjadi sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarok,N. (2021).Sistem pemerintahan di negara-negara Rumpun
Melayu.SOSIO YUSTISIA, 1(1),126-155.
SARUNDAJANG,SH(2005) Babak Baru Sistem Pemerintahan Daerah
JAKARTA:kata,2005,2005.BUKU TEKS FISIOTERAPI
Sahidah, Ahmad. “Islam dan Demokrasi di Malaysia: Hubungan
Agama dan Negara yang Unik”. Millah,Vol. X, No 2, Februari 2011.

Anda mungkin juga menyukai