Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA “

DOSENPENGAMPUH:
Drs.Ventje Johels Kasenda, M.Si

Donald K. Monintja, S.Sos, M.Si

DISUSUN
OLEH:KELOMPOK2 KELASGANJIL

PROGRAM STUDI ILMU


PEMERINTAHANFAKULTASILMUSOSIALDA
NILMUPOLITIKUNIVERSITASSAM
RATULANGI
MANADO
2022

1
NAMA-NAMAANGGOTAKELOMPOK2

Ayu Andini Ajuwan NIM. 210811030029


Nasywa Widya Maharani NIM. 210811030031
Evon Maharani Losoh NIM. 210811030047
Christiani J.T Taidi NIM.210811030045
Meyli Rumondor NIM. 210811030039
Pricilia Runtuwarow NIM. 210811030027
Brandon Mamuaja NIM. 210811030035
Pramono Subiyanto Utoyo Unus NIM. 210811030041
Joshua Julianto Bomboa NIM. 210811030037
Arman Surya Priyatna NIM. 210811030033
Tirsa Korompis NIM. 210811030043
Chrisella Salampuri NIM. 18081103007

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu yangberjudul “ Sistem Pemerintahan
Nasional “.Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi parapembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannyadapat
lebih baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itukritik dan saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif selalu
kami harapkan demikesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalampenyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
menyertai kita semua. Amin

Penulis

3
DAFTARISI

DAFTARISI......................................................................................... 4

BAB1.....................................................................................................5

PENDAHULUAN................................................................................5

1.1Latar Belakang ............................................................................. 5

1.2Rumusan Masalah ........................................................................ 6


1.3Tujuan Pembahasan ...................................................................... 6

BABII....................................................................................................7

2.1 Pengertian Sistem....................................................................... 7


2.2Sistem Penyelenggaraan kekuasaan Negara Indonesia...............9
2.3 Praktik Lembaga-Lembaga Pemerintahan Indonesia ............... 10
2.4Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945 ............................... 13

BABIII.................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 15

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan sistem pemerintahan Indonesia mengalami dinamika yang unik,
pada awal kemerdekaan Indonesia sempat menerapkan sistem Demokrasi
Parlementer namun perseteruan politik telah mengakibatkan kegagalan kabinet
untuk dapat bekerja dengan baik. Setelah Presiden Soekarno mengeluarkan
dekret yang antara lain menyatakan kembali ke UUD 1945. Sistem
pemerintahan Indonesia kembali ke presidensial dalam praktiknya, baik pada
masa Soekarno maupun Soeharto presiden menguasai panggung politik
Indonesia. Amandemen UUD 1945 yang dilakukan diera reformasi diharapkan
mampu menerapkan kedudukan legislatif dan eksekutif secara profesional.
Berikut ini dapat dilihat perbandingan sistem pemerintahan negara Republik
Indonesia sebelum dan sesudah dilaksanakan amandemen UUD 1945 dan
lahirnya UU RI No. 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Tertinggi
MPR, DPR, DPD, dan DPRD.
Pada era reformasi sekarang ini, kekuasaan tertinggi tidaklah tertumpu di tangan
MPR yang sepenuhnya melaksanakan kedaulatan rakyat. Hal ini berakibat tidak
terjadinya saling mengawasi dan saling mengimbangi (checks and balances).
Jabatan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu pasangan oleh rakyat melalui
pemilihan umum. Masa jabatannya pun dibatasi hanya untuk dua periode saja.
Adanya pemilihan langsung dalam memilih pimpinan negara, maka kedaulatan
rakyat menjadi sangat penting dan menentukan masa depan bangsa negara
Indonesia. Presiden tidak akan bertindak sewenang-wenang, karena ada lembaga
perwakilan rakyat yang ikut memantau jalannya sistem pemerintahan, yaitu
DPR.
Dengan adanya perubahan ini aturan dasar penyelenggaraan negara secara
demokratis dan modern, antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih
tegas, sistem saling mengawasi dan saling mengimbangi (checks and balances)
yang lebih ketat dan transparan, dan pembentukan lembaga-lembaga negara
yang baru untuk mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan
tantangan zaman.

5
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana sistem pemerintahan negara Indonesia?
2. Bagaimana penyelenggaraan kekuasaan negara Indonesia?
3. Bagaimana praktik lembaga-lembaga pemerintahan Indonesia?

1.3Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari materi tersebut memiliki tujuan yang sangat penting
dalam Sistem Pemerintahan yang ada di Indonesia agar masyarakat pun
dapat memahami cara kerja pemerintahan yang ada diIndonesia.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Pengertian Sistem
Pemerintahan merupakan kemudi dalam bahasa latin asalnya
Gubernaculum. Pemerintahan adalah organisasi yang memiliki kewenangan
untuk membuat kebijakan dalam bentuk penerapan hukum dan undang-
undang dikawasan tertentu. Kawasan tersebut adalah wilayah yang berada
dibawah kekuasaan mereka.
Pemerintahan merupakan organ atau alat pelengkap jika dilihat dalam arti
sempit pemerintah hanyalah lembaga eksekutif saja. Sedangkan arti
pemerintahan adalah semua yang mengcakup aparatur negara yang meliputi
semua organ-organ, badan atau lembaga, alat kelengkapan negara yang
mnjalankan berbagai aktivitas untuk mencapai tujuan negara, lembaga
negara yang dimaksud adalah lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktivitas, fungsi, tugas dan
kewajiban yang dijalankan oleh lembaga untuk mencapai suatu tujuan.

 Pengertian Sistem Pemerintahan


Sistem pemerintahan adalah sistem yang dimiliki suatu negara dalam
mengatur pemerintahannya sesuai dengan kondisi negara masing-masing
sistem ini dibedahkan menjadi :
1. Presidensial 4. Komunis
2. Parlementer 5. Demokrasi liberal
3. Semipresidensial 6. Liberal

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk


menjaga suatu kestabilan negara itu. Namun dibeberapa negara sering
terjadi tindakan sepratisme karena sistem pemerintahan yang dianggap
memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan
mempunyai fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis
secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat,
menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi
pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, dan
keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu dan
demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
7
pembangunan sistem pemerintahan tersebut

 Sistem Pemerintahan diIndonesia


Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata sistem dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata sistem (bahasa
inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
pemerintahan berasal dari kata pemerintah dan berasal dari kata perintah dan
dalam kamus bahasa indonesia, kata-kata itu berarti : a Perintah adalah
perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu. b. Pemerintah adalah
kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah atau negara. c. Pemerintah
adalah perbuatan, cara, hal urusan dalam memerintah maka dalam arti yang
luas pemerintah adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-
badan legislatif, eksekutif dan yudikatif disuatu negara dalam rangka mencapai
suatu tujuan penyelenggaraan negara. sistem pemerintahan diartikan sebagai
suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang
bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam pencapaian tujuan dan
fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : kekuatan eksekutif yang berarti kekuasaan
yang menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan,
kekuasaan legislatif yang berarti kekuasaan yang membentuk undang-undang.
Kekuasaan yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran
atas undang-undang, komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi
lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif jadi sistem pemerintahan negara
menggambarkan adanya lembaga negara. hubungan antar lembaga negara dan
bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang
bersangkutan.

2.2Sistem Penyelenggaraan Kekuasaan Negara Indonesia


 Prinsip Negara Hukum
Perubahan UUD 1945 mempertegas prinsip negara hukum dan mencantumkannya
pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945, yang berbunyi “Negara Indonesia adalah
negara hukum”. Negara hukum yang dimaksud adalah negara yang
menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan yang merdeka,
menghormati hak asasi manusia dan prinsip due process of law. Pelaksanaan
kekuasaan kehakiman yang merdeka diatur dalam bab IX yang berjumlah 5
pasal dan 16 ayat. (Bandingkan dengan UUD 1945 sebelum perubahan yang
hanya 2 pasal dengan 2 ayat).
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan (Pasal 24

8
ayat 1 UUD 1945). Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah
Agung dan perangkat lembaga peradilan yang ada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer dan peradilan
tata usaha negara dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Sedangkan badan-
badan lainnya yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur
dalam Undang-Undang.Jaminan atas kekuasaan kehakiman yang merdeka ini
tercermin dalam pemberian wewenang yang tegas dalam pasal-pasal UUD
1945 dan mekanisme pengangkatan hakim agung yang dilakukan melalui
mekanisme saling kontrol antara Komisi Yudisial, DPR, Presiden serta
Mahkamah Agung, serta pengangkatan Hakim Konstitusi yang berjumlah 9
orang masing-masing 3 orang yang ditunjuk DPR, Presiden, dan Mahkamah
Agung.Hak asasi manusia diatur sangat lengkap dalam Undang-Undang Dasar
ini dalam Bab tersendiri, yaitu Bab XA yang terdiri atas 10 pasal dan 24 ayat
(bandingkan dengan UUD 1945 sebelum perubahan yang hanya terdiri 2 pasal
dan 1 ayat). Pengaturan ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan
perlindungan hak-hak asasi manusia baik bagi setiap warga negara maupun
setiap orang yang berada dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Implikasi yang diharapkan dari pengaturan mengenai kekuasaan kehakiman
dan hak asasi manusia dalam UUD 1945 ini adalah berjalannya pemerintahan
yang berdasar atas prinsip due process of law, yaitu setiap tindakan dan
kebijakan pemerintah harus berdasarkan atas ketentuan hukum. Tidak ada
kebijakan yang boleh keluar dari hukum yang berlaku. Setiap kebijakan negara
dan pemerintah dapat digugat oleh setiap orang atau warga negara manakala
terjadi penyimpangan atau pelanggaran hukum terhadap hak-hak warga negara
yang dijamin konstitusi.

2.3Praktik Lembaga-Lembaga Pemerintahan Indonesia


 Pemerintah Pusat dan Kewenangannya
Dalam UU No. 22 tahun 1999 jo. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom, disebutkan bahwa pemerintah
pusat ialah “perangkat negara kesatuan RI yang terdiri dari presiden beserta para
menteri.” Kedua peraturan perundang-undangan itu juga menyebutkan tentang
wewenang pemerintah pusat mencakup kewenangan dalam bidang politik luar
negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
Kewenangan bidang lain pemerintah ialah kebijakan tentang perencanaan nasional,
pengendalian pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan
keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian negara,
pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia, pendayagunaan sumber
9
daya alam serta teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan standardisasi
nasional. Menurut aturan yang telah ditetapkan pemerintah dalam PP No. 25
Tahun 2000, kewenangan bidang lain ini meliputi bidang pertanian, kelautan,
pertambangan, energi, kehutanan dan perkebunan, perindustrian, dan
perdagangan, perkoperasian, penanaman modal kepariwisataan,
ketenagakerjaan,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, penataan ruang, pertanahan,
pemukiman, perkerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, politik dalam
negeri dan administrasi publik, pengembangan otonomi daerah, perimbangan
keuangan, kependudukan, hukum dan perundang-undangan, olahraga, dan
penerangan.

 Pemerintah Daerah dan Kewenangannya


Pada masa Orde Baru, penyelenggaraan sistem pemerintah daerah menggunakan
model sentralisasi, namun pada era reformasi, penyelenggaraan pemerintah
daerah menggunakan model otonomi. Otonomi daerah dalam penyelenggaraan
sistem pemerintah daerah diatur dalam UU No. 22 tahun 1999 jo. UU No. 32
Tahun 2004. Undang-Undang ini menghapus UU No. 5 tahun 1975 yang
sentralistis.
Format baru pemerintah daerah di bawah UU No. 32 tahun 2004 diarahkan
kepada terciptanya kemandirian daerah dengan meletakan suatu prinsip otonomi
yang luas dan utuh pada daerah kabupaten/kota. Asas utama penyelenggaraan
pemerintah daerah dalam peraturan perundang-undangan ini menganut asas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Ketentuan mengenai kewenangan daerah
provinsi diatur melalui PP No. 25 tahun 2000, sedangkan kewenangan
kabupaten/kota adalah kewenangan sisa yang tidak disebut dalam peraturan
pemerintah tersebut.

2.4Sistem Pemerintahan Menurut UUD 1945


Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 Alinea IV menyatakan bahwa kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu disusun dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang
terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan bahwa
bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya
adalah republik.

Selain bentuk negara kesatuan dan bentuk pemerintahan republik, Presiden

10
Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai kepala negara dan sekaligus
kepala pemerintahan. Hal itu didasarkan pada Pasal 4 Ayat 1 yang berbunyi,
“Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar.” Dengan demikian, sistem pemerintahan di Indonesia
menganut sistem pemerintahan presidensial.
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945
sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci
pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
Sistem Konstitusional.
Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan
Rakyat.Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat.Presiden tidak bertanggung jawab kepada
Dewan Perwakilan Rakyat. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri
negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem
pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945 menganut
sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa
pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari
sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada
lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut
UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan
DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa
persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat
disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden
juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh
penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang
kompak dan solid.
Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan
pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik
perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam
diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang
didapatkanya.
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan
sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang
konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisiadanya pembatasan
kekuasaan pemerintahan atau eksekutif,
jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan
atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi
konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem
pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945
11
telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000,
2001, dan 2002.
a. berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi
pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini.
b. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945
Setelah Diamandemen

Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi.


Sebelum diberlakukannya sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil
amandemen keempat tahun 2002, sistem pemerintahan Indonesia masih
mendasarkan pada UUD 1945 dengan beberapa perubahan seiring dengan adanya
transisi menuju sistem pemerintahan yang baru. Sistem pemerintahan baru
diharapkan berjalan mulai tahun 2004 setelah dilakukannya Pemilu 2004.

 Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai


berikut.
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas.
Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2. Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan
presidensial.
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan.
Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam
satu paket.
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab
kepada presiden.
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota
dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif
dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan
peradilan dibawahnya.

Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem


pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan
kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari
sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut;
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR.
12
Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara
tidak langsung.
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau
persetujuan dari DPR.
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-
Undang dan hak negara

Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem


pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem
presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya
pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks and balance,
dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk
melakukan pengawasan dan fungsi anggaran.

Sebelum diadakan amandemen UUD 1945, sebagai konstitusi tertulis UUD


1945 menyediakan satu pasal yang khusus mengatur tentang cara perubahan
UUD, yaitu pasal 37, yang berbunyi :
a. Untuk mengubah UUD sekurang-kurangnya 2/3 daripada jumlah anggota
MPR harus hadir.
b. Putusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 jumlah
anggota yang hadir.
Amandemen UUD 1945 dilaksanakan secara bertahap, yaitu:
1. Amandemen Pertama (19 Oktober 1999)
2. Amandemen Kedua (18 Agustus 2000)
3. Amandemen Ketiga (10 November 2001)
4. Amandemen Keempat (10 Agustus 2002)

Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia


Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak
dibayangi krisis kabinet.Presiden tidak dapat membekukan dan atau
membubarkan DPR.Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di
tangan Presiden.Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak
perogatif presiden.Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang
berpengaruh.Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang
mendapat perhatian.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam sistem penyelenggaraan negara ada yang disebut dengan aparatur
negara, aparatur negara adalah lembaga-lembaga negara berdasarkan
UUD 1945 dan perubahannya. Lembaga-lembaga kenegaraan di tingkat
pusat/nasional dipegang oleh Presiden dan Wakil Presiden selaku badan
Eksekutif, (MPR, DPR, dan DPD) selaku badan Legislatif, (Mahkamah
Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi) selaku badan
Yudikatif, dan BPK selaku badan Auditif/Eksplanatif. Sedangkan di
tingkat provinsi di pegang oleh Gubernur/Wakil Gubernur selaku badan
Eksekutif, (DPRD Provinsi) selaku badan Legislatif dan di tingkat
Kabupaten/Kota di pegang oleh Bupati dan Wakil Bupati atau Wali Kota
dan Wakil Wali Kota selaku badan Eksekutif, (DPRD Kabupaten/Kota)
selaku badan Legislatif.
Dalam sistem pemerintahan ini, lembaga-lembaga negara itu berjalan
sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem
pemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai dengan prinsip-
prinsip yang berbeda. Setelah adanya perubahan/amandemen UUD 1945
tidak ada kedudukan lembaga tertinggi, melainkan semuanya sama
sebagai lembaga-lembaga tinggi negara.

B. SARAN
Indonesia merupakan Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Di
mana Negara ini menganut sistem Presidensial. Seharusnya presiden
sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan bisa melaksanakan
kewajiban keduanya dengan baik. Presiden sebagai kepala pemerintahan
harus mampu mengondisikan sistem pertahanannya dengan baik, karena
pada kenyataannya sistem yang berjalan belum bisa dikatakan berhasil
membuat rakyat makmur. Sesuai dengan tujuan pemerintahan Indonesia.
14
DAFTAR PUSTAKA

https://umumsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/sistem-
pemerintahan-indonesia-20
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-
pemerintah.html
https://doc.lalacomputer.com/makalah-sistem-pemerintahan-
indonesia/
Suyato@uny.ac.id

15

Anda mungkin juga menyukai