Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ILMU POLITIK

“SISTEM POLITIK DI INDONESIA”

Dosen pengampu : Dr. Khairy Juanda, M.Si

Di susun oleh :

Ahmad Zaenudin (200302047)

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM (PMI)

FKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI (FDIK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MATARAM (UINMA)

TAHUN AJARAN 2020/202

i
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT.atas segala hidayah dan
rahmat-Nya, sehingga kami masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah ILMU POLITIK dengan tema “SISTEM POLITIK DI INDONESIA”.

Shalawat berseta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW. sebagai Nabi terakhir yang menjadi tumpuan dan harapan umat manusia yang beriman.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi semua pembaca makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala saran yang bersifat membangun senantiasa
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga penyusuan makalah ini mempunyai
manfaat secara akademis maupun praktis.

Akhir kata kepada semua pihak, kami mengucapkan terima kasih banyak dan semoga
semua mendapatkan pahala berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin..

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Gelangsar , 23 April 2021

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN TAMPAJUDU................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Manfaat.....................................................................................................................1
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................................2
1.1 Pengertian Sistem....................................................................................................2
1.2 Pengertian Politik....................................................................................................2
1.3 Pengertian Sistem Politik.......................................................................................3
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................4

2.1 Sistem Politik Indonesia.........................................................................................4

2.2 Suprastruktural dan Infrastruktur Politik di Indonesia....................................5

2.3 Macam-Macam Sistem Politik...............................................................................6

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................13

3.2 Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem politik Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah bangsa Indonesia
sejak zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan sampai masa reformasi sekarang.
Para founding father bangsa telah merumuskan secara seksama sistem politik yang
menjadi acuan dalam pengelolaan negara. Hal ini tentunya dilakukan dengan melihat
kondisi dan situasi bangsa pada saat itu.
Sistem politik Indonesia pada masa reformasi saat ini mengalami
perkembangan yang sangat signifikan. Bermunculan lembaga dan sistem yang baru
dalam rangka merespon permasalahan bangsa yang semakin kompleks. Sistem Politik
Indonesia adalah keseluruhan kegiatan (termasuk pendapat, prinsip, penentuan tujuan,
upaya mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, skala prioritas, dll) yang
terorganisir dalan negara Indonesia untuk mengatur pemerintahan dan
mempertahankan kekuasaan demi kepentingan umum dan kemaslahatan rakyat.
Kemudian untuk mewujudkan semua tujuan sistem politik di Indonesia membutuhkan
suprastruktur dan infrastruktur yang baik. Mereka adalah lembaga negara (Presiden
dan Wakil Presiden, MPR, DPR, DPD, MA, MK, KY dan lembaga lainnya) sebagai
kekuatan utama dan didukung oleh partai politik, organisasi masyarakat, media
komunikasi politik, pers, untuk menyalurkan aspirasi masyarakat agar kebijakan
pemerintah sesuai dengan hati rakyat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud sistem politik?
2. Bagaimana sistem politik di Indonesia dan bagaimana perkembangannya?
3. Apa yang dimaksud infrastruktur dan suprastuktur politik di Indonesia?
C. MANFAAT
1. Mengetahui apa itu sistem politik
2. Mengetahui sistem politik di Indonesia dan perkembangannya
3. Mengetahui infrastruktur dan suprastruktur politik di Indonesia

1
BAB II

KAJIAN TEORI

1.1 PENGERTIAN SISTEM

Sistem menurut Pamudji (19811:4) merupakan suatu kebulatan atau


keseluruhan yang komplek atau terorganisir, suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau
bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau
utuh.

Sistem juga dapat diartikan sebaagai kerjasama suatu kelompok yang saling
berkaitan secara utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain akan
merasakan kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan tercipta hubungan
yang sinergis yang kuat. Pemerintah indonesia adalah suatu coontoh sistem, anak
cabangnya adalah sistem pemerintahan daerah, kemudian seterusnya sampai sistem
pemerintahan desa dan keseluruhan.

1.2 PENGERTIAN POLITIK

Kata politik bersal dari bahasa yunani “polis” berarti negara kota. “polis”
berarti “city state” merupakan segala aktivitas yang dijalankan oleh polis untuk
kelestarian dan perkembangannya “politike techne” (politika). Politik dalam bahsa
Arabnya disebut “siyasyah” yang kemudian diterjemahkan menjadi siasat, atau dalam
bahasa inggrisnya “politics”. Dalam arti umum, politik adalah macam-macam kegiatan
dalam suatu sistem politik/negara yang menyangkut proses menentukan dan sekaligus
melaksanakan tujuan-tujuan sistem itu.

Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara pemerintahan,


dasar-dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya
manyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan peribadi. Politik biasanya
menyangkut kaegiatan partai politik tentara dan organisasi kemasyarakatan. Dapat
disimpulkan bahwa politik adalah intaksi antara pemerintah dan masyaarakat dalam
rangka peroses pembuatan kebijakan dan keputusaan yang mengikatat tetang kebaikan
bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

2
1.3 PENGERTIAN SISTEM PEMERINTAH

Sistem politik adalah berbagi macam kegiatan dan peroses dalam sruktur dan
fungsi yang bekerja dalam suaatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara). Ada beberapa
definisi mengenai sistem politik, diantaranya:

1. Menurut Almond, sistem politik adalah intraksi yang terjadi dalam masyarakat
yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
2. Menurut Rober A. Dahl, sistem politik adalah pola yang tetap dari hubungan-
hubungan antara manusia yang melibatkan sampai dengan tingkat tertentu,
control, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang.
3. Sistem politik maenurut Rusadi Kartaprawira adalah Mekanisme atau cara kerja
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik yang berhubungan satu
sama lain dan menunjukan suatu peroses yang langgeng.
4. Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan pendapat, perinsip yang
membentuk satu kesaatuan yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur
pemerintah serta melaksanakan dan mempertahankan kekuasan dengan cara
mengatur individu atau kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara
dan hubungan Negara dengan Negara.

Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme


seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan satu
sama lain yang menunjukan suaatu peroses yang langsung memandang
dimensi waktu (melampui masa kini dan masa yang akan datang).

3
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 SISTEM POLITIK INDONESIA


Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau keseluruhan
berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan kepentingan umum
termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya mewujudkan tujuan, pengambilan
keputusan, seleksi dan penyusunan skala prioritasnya.
Di Indonesia, sistem politik yang dianut adalah sistem politik demokrasi
pancasila yakni sistem politik yang didasarkan pada nilai-nilai luhur, prinsip, prosedur
dan kelembagaan yang demokratis. Sistem politik Indonesia berdasar pada ketentuan-
ketentuan dalam UUD 1945. Sistem politik Indonesia mengalami banyak perubahan
setelah ada amandemen terhadap UUD 1945. Amandemen terakhir atas UUD 1945
dilakukan pada tahun 2002. Perbandingan sistem politik Indonesia sebelum
amandemen dan sesudah amandemen UUD 1945 adalah sebagai berikut :
1) Sistem Politik Indonesia Sebelum Amandemen UUD 1945
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Hal itu
berarti bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dijalankan
oleh MPR, Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil artinya
presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.
UUD 1945 adalah konstitusi negara Indonesia yang mengatur
kedudukan dan tanggung jawab penyelenggaraan negara, kewenangan, tugas,
dan hubungan antara lembaga-lembaga negara. UUD 1945 juga mengatur hak
dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas MPR yang merupakan lembaga tertinggi
negara dan DPR. Lembaga eksekutif terdiri atas presiden dan menjalankan
tugasnya yang dibantu oleh seorang wakil presiden serta kabinet. Lembaga
yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang dilakukan oleh MA sebagai
lembaga kehakiman tertinggi bersama badan-badan kehakiman lain yang
berada dibawahnya.
2) Sistem Politik Indonesia Setelah Amandemen UUD 1945
Pokok-pokok sistem politik di Indonesia setelah amandemen UUD
1945 adalah sebagai berikut :

4
a. Bentuk negara adalah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahan
adalah republik. NKRI terbagi dalam 33 provinsi dengan
menggunakan prinsip desentralisasi.
b. Kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden. Presiden tidak
bertanggung jawab pada parlemen, dan tidak dapat membubarkan
parlemen. Masa jabatan presiden beserta wakilnya adalah 5 tahun dan
setelahnya dapat dipilih kembali untuk satu kali masa jabatan.
c. Tidak ada lembaga tertinggi dan lembaga tinggi negara. Yang ada
lembaga-lembaga negara seperti MPR, DPR, DPD, BPK, presiden,
MK, KY dan MA.
d. DPA ditiadakan yang kemudian dibentuk sebuah dewan pertimbangan
yang berada langsung dibawah presiden.
e. Kekuasaan membentuk UU ada ditangan DPR. Selain itu DPR
menetapkan anggaran belanja negara dan mengawasi jalannya
pemerintahan.

2.2 SUPRASTRRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK DI INDONESIA


1. Suprastruktural politik
Suasana kehidupan politik pemerintahan (suprastruktur politik)
meliputi konpelksitas hal-hal yanag berhubungan dengan kehidupan lembaga-
lembaga Negara, fungsi, dan wewenang lembaga Negara, serta hubungan
kekuasaan antarlembaga Negara.
Suprastruktur politik Negara Indonesia diatur dalam UUD1945, Tap.
MPR, dan dan beberapa Undang-udang, yang melputi hal-hal berikut.
a. Majlis permusyarawatan rakyat, yang anggota-nya terdiri dari DPR
(dewan perwakilan rakyat) dan DPD (dewan perwakilan daerah).
b. Presiden dan Wakil Presiden, sebagai penyelenggara pemerintahan
Negara.
c. Dewan perwakilan rakyat (DPR) yang mempunyai fungsi legislasi,
anggaran dan pengawasan.
d. Badan pemeriksa keuangan (BPK), yang bertugas untuk memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
e. Pemegang kekuasaan yudikatif, yang terdiri dari Mahkamah Agung
(MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY).

5
2. Infrastruktur politik
Suasana kehidupan politik rakyat (infrastruktur politik) meliputi
meliputi konpleksitas hal-hal yang berhubungan dengan pengelompokan
warga Negara atau warga masyarakat kedalam berbagi macam golongan yang
biasanya disebut dengan kekuatan social politik masyarakat. Infrastruktur
mempunyai unsur sebagai berikut.
a. Partai politik yang di dirikan secara formal dan memiliki kekuatan
hukum,baik yang memenuhi syarat sebagai kontestan dalam pemilihan
umum maupun belum atau tidak memenuhi syarat sebagi peserta
pemilu.
b. Kelompok kepentingan yang mempunyai pengaruh terhadap hasil-hasil
pemilihan umum serta kebijakan politik negara, seperti kelompok
buruh, petani, pedagang, atau tokoh intelegensi/cendekia.
c. Kelompok penekan yang merupakan organisasi masyarakat yang
mempunyai pengaruh sangat kuat (tinggi) terhadap kebijakan politik
pemerintah. Mereka yang termasuk kelompok ini kadang sulit
diidentifikasi, namun diakui kinerjanya sangat mempengaruhi
kebijakan politik negara.
d. Media komunikasi massa, baik media cetak maupun media elektronik.
e. Tokoh politik atau tokoh masyarakat, yang mempunyai pengaruh
terhadap masyarakat.
Suasana kehidupan politik pemerintah (suprastruktur politik) dan
suasana kehidupan politik rakyat (infrastruktur politik) pada dasarnya berbeda,
tetapi tidak dapat dipisahkan karena memiliki hubungan yang salaing
mempengaruhi. Artinya berjalan dana berfungsinya suprastruktur politik
sangat bergantung pada kulitas dan suasana kehidupan politik rakyat
(infrastruktur politik), demikian juga sebaliknya.
2.3 MACAM-MACAM SISTEM POLITIK
Berdasarkan sejarah dan perkembngannya, sistem politik didunia dikenal ada
beberapa macam, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sistem Politik Otokrasi Tradisional
Sistem Politik Otokrasi Tradisional adalah sistem politik yang
pemerintahnya memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut.

6
a. Kurang menekankan pada persamaan, tetapi lebih menekankan pada
stratifikasi ekonomi.
b. Kebebasan politik individu kurang dijamin dan lebih menekankan pada
perilaku yang menuruti kehendak kelompok kecil penguasa.
c. Kebutuhan moril dan nilai-nilai moral lebih menonjol dari pada
kebutuhan matrial.
d. Lebih menekankan pada kolektivisme yang berdasarkan kekrabatan
dari pada individualisme.

Faktor pemersatu masyarakat dalam sistem politik otoraksai


internasional adalah faktor primordial. Kekuasaan dalam sistem otoraksi
tradisional cendrung bersifat pribadi, negatif, dana sebagian kecil bersifat
konsensus.

Penguasa dalam sistem politik otoraksi tradisional biasanya ialah


seorang raja, sultan, atuau emir yang tidak hanya mempunyai peranan simbolis
yang tinggi, tetapi juga kekuasaan nya. Kekuasaan pemerintah dari penguasa
berdasarkan konsensus, yaitu tradisi dan paksaan.

2. Sistem Politik Totaliter

Menurut Eman Hermawan dan Umaruddin Masdar, sistem politik


totaliter adalah sistem politik dalam suatu negara yang pemerintahnya
berdasarkan hal-hal berikut.

a. Kekuasaan tak terbatas.


b. Tidak menerima adanya oposisi.
c. Melakukan kontrol yang sangat ketat terhadap warga negaranya.
3. System Politik Otoriter

System politik otoriter adalah sistem politik yang berdasarkan pada


sistem otoritas yang sudah mapan (establish authorty). Menurut Eman
Harmawan dan Umaruddin Massdar, sisteem politik otoriter yang dianut
suatu negara sebagai negara otoriter (authoritarian state) mempunyai ciri khas
antara lain sebagai berikut.

7
a. Rakyat di jauhkan dari proses-proses politik.
b. Oposisi tidak diperbolehkan.
c. Tidak boleh melakukan keritik terhadap pemerintah atau nergara.
d. Adanya partai tunggal.
e. Pemerintah mempunyai kepentingan yang sangat kecil terhadap
kehidupan masyarakat sehari-hari.

Berdasarkan keriteria tersebut, dapat dikatakan bahwa rakyat tidak bisa


menjadi pemimpin negara. Rakyat juga tidak boleh terlibat dalam
penyelenggaraan pemerintah.

4. Sistem Politik Oligarki

Sistem politik oligarki adalah sistem politik yang berdasarkan pada


pemerintahan yang kekuasaan negaranya ada ditangan sejumlah orang (kelo
pok elit) dan selalu mengusahakan dengan segala cara agar rakyat dapat
dikendalikan dan dikuasainya.

Pemerintahan dalam sistem poitik oligarki dijalankan oleh orang-orang


dalam kelompok elit tersebut, dan selalu mengusahakan dengan segala cara
agar rakyat dapat dikendalikan dan dikuasainya. Bahkan rakyat di jaukan dari
proses-peroses politik, oposisi tidak diperbolehkan, dan tidak boleh melakukan
keritik terhadap pemerintah atau negara.

5. Sistem Politik Demokrasi

Sistem politik demokrasi adalah sistem politik yang berdasarkan pada


nilai-nilai dan perinsip-perinsip demokrasi/libralisme. Dalam sistem politik
demokrasi, warga dapat berpartisipasi dalam setiap pengambilan keputusan
yang dibuat oleh pemerintah. Dengan demikian, dalam sistem politik
demokrasi terjadi keseimbangan antara konflik dan konsensus. Artinya
demokrasi memungkinkan perbedaan pendapat, persaingan, dan pertentangan
diantara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu
dengan pemerintah, kelompok dengan pemerintah, bahkan diantara lembaga-
lembaga pemerintah.

8
a. Nilai-Nilai Dasar dan Nilai Oprasional Sistem Politik Demolrasi

Sistem politik demokrasi memiliki nilai-nilai dasar ynag dianut oleh


sistem politik tersebut. Nilai-nilai dasar yang melekat dalam sistem politik
demokrasi antara lain sebagai berikut.

1) Warga negara terlibat dalam pengambian keputusan politik


2) Adanya persamaan (aquality)
3) Kebebasan atau kemerdekaan dan perlindungan terhadap martabat
manusia.
4) Sistem perwakilan
5) Pemerintah berdasarkan hukum (rule of law).
6) Sistem pemilihan yang menjamin pemerintah dilakukan oleh
mayoritaas.
7) Pendidikan yang memadai dari rakyat, baik yang bersifat umum
maupun pendidikan politik.

Selain nilai-nilai dasar, ada nilai oprasional dari sistem politik


demokrasi antara lain sebagi berikut.

1) Menyelesaaikan persoalan secara damai dan melembaga.


2) Menjamin terselengaranya perubahan secara damai dalam suatu m
asyarakat yang sedang berubah.
3) Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur karena dalam
demokrasi jabatan pemimpin politik selalu di batasi, tidak seumur
hidup.
4) Membatasi pemakaian kekerasan sampai mimimum.
5) Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman dalam
masyarakat yang tercermin dalam keanekaragaman pendapat,
kepentinagan dan tingkah laku.
6) Menjamin tegaknya keadilan.
b. Macam demokrasi

9
Apabila ditinjau dari pelaksanaannya atau dilihat dari bentuk
partisipasi rakyat di dalam proses-proses politik, demokrasi dibedakan menjadi
dua macam, yaitu sebagai berikut.
1) Demokrasi langsung (direct democracy), yaitu suatu sistem politik
yang memberikan hak kepada rakyat secara langsung untuk ikut serta
melakukan kegiatan-kegiatan kenegaraan di bidang politik.
2) Demokrasi tidak langsung (indirect democracy) atau demokrasi
perwakilan (representative democracy), yaitu suatu sistem politik yang
memberikan hak kepada rakyat melalui wakil wakilnya yang menjadi
anggota lembaga perwakilan rakyat untuk ikut serta melakukan
kegiatan-kegiatan kenegaraan di bidang politik.
c. Mekanisme sistem politik demokrasi

Sistem politik demokrasi menyediakan mekanisme dan prosedur yang


mengatur serta menyalurkan aspirasi dan kehendak individu secara bebas dan
dijamin oleh hukum. Partisipasi dalam pengambilan keputusan serta dalam
penentuan pemimpin merupakan hal pokok yang dijamin dalam sistem politik
demokrasi, Selain itu, dalam sistem politik demokrasi konflik yang terjadi
dalam interaksi antar manusia, diupayakan dapat diselesaikan melalui
konsensus, bukan diselesaikan melalui kekerasan. Persamaan kesempatan
politik bagi individu dijamin oleh hukum. Bahkan partisipasi warga negara
sangatlah diharapkan dalam sistem politik demokrasi. Hal itu dikarenakan
partisipasi warga negara merupakan legitimasi bagi penguasa untuk
menjalankan kekuasaannya.

Suprastruktur politik dan infrastruktur politik ini bekerja sama dalam


menyelenggarakan pemerintahan, termasuk di antaranya memilih ARAA
pemimpin negara dan merumuskan berbagai kebijakan negara negara,
termasuk di antaranya di dalam perumusan undang-undang. Bahkan dalam
perkembangannya infrastruktur dapat berperan sebagai lembaga pengawas
terhadap penyelenggaraan pemerintahan, termasuk di antaranya kinerja dari
aparatur pemerintah tersebut.

6. Demokrasi Pancasila

10
Pada dasarnya demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang
mengutamakan musyawarah mufakat. Sistem politik, demokrasi Pancasila
merupakan sistem politik yang konstitusional, karena segala kegiatan politik
baik komponen suprastruktur politik maupun infrastruktur politik yang ada
semuanya berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan undang-
undang serta peraturan perundang-undangan lainnya yang berada di
bawahnya.
a. Mekanisme Sistem Politik Demokrasi Pancasila
Mekanisme sistem demokrasi Pancasila berkaitan denga
pelaksanaan demokrasi Pancasila pada lembaga-lembaga
konstitusional yang ada di Indonesia, baik yang berada di tingkat pusat
maupun di daerah. Konstitusional bermakna pelaksanaan demokrasi
Pancasila tersebut sesuai dan berdasarkan pada ketentuan-ketentuan
hukum yang ditetapkan dengan bersandar kepada prinsip prinsip dasar
demokrasi Pancasila.

Beberapa prinsip pelaksanaan mekanisme demokrasi Pancasila dalam kegiatan


pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah, yaitu sebagai berikut.

1) Kekeluargaan sebagai cita-cita kenegaraan.


2) Paham kesatuan, bahwa penyelenggaraan pemerintahan dengan
berdasarkan sistem politik demokrasi Pancasila menekankan pada
upaya untuk selalu mengutamakan semangat sebagai satu kesatuan
bangsa Indonesia.
3) Negara hukum, artinya penyelenggaraan pemerintahan dalam sistem
demokrasi Pancasila, baik di tingkat pemerintah pusat maupun
pemerintahan daerah selalu dilandasi pada ketentuan-ketentuan hukum
formal.
4) Sistem konstitusional, artinya penyelenggaraan pemerintahan dalam
sistem demokrasi Pancasila didasarkan pada konstitusi Negara
5) Kekuasaan tertinggi ada pada rakyat, artinya penyelenggaraan
pemerintahan dalam sistem demokrasi Pancasila didasarkan pada
aspirasi rakyat.
6) Pemerintahan yang bertanggung jawab. Artinya terdapat mekanisme
pertanggungjawaban yang jelas dan sistemastis dalam penyelenggaraan

11
pemerintahan demokrasi Pancasila, baik secara administratif maupun
organisatoris.
7) Pemerintahan berdasarkan perwakilan. Pada pelaksanaan demokrasi
Pancasila dalam pemerintahan tidak bisa dilaksanakan secara langsung,
tetapi melalui perwakilan dalam DPR dan DPD.
8) Pemerintahan presidensial. Pada mekanisme sistem pemerintahan
dalam demokrasi Pancasila menggunakan sistem presidensial. Artinya,
presiden merupakan kepala peme-rintahan (eksekutif) yang akan
memimpin kabinet.
9) Pengawasan, artinya implementasi mekanisme sistem politik
demokrasi Pancasila menuntut adanya pengawasan dari banyak pihak,
bukan hanya dari pejabat yang lebih tinggi dari penyelenggara
pemerintahan tersebut, tetapi yang diutamakan adalah pengawasan dari
rakyat.

b. Ciri Khas Demokrasi Pancasila

Ciri khas demokrasi pancasila adalah aspek kekeluargaan dan


kegotongroyongan yang bernafaskan ketuhan yang maha esa.

Ada beberapa aspek yang bisa dijadikan indikator apresiasi demokrasi


pancasila dalam aktivitas kehidupan masyarakat sehari-hari anatara lain
sebagai berikut.

1) Pengambilan keputusan
2) Penentuan pemimpin
3) Perumusan tujuan
4) Komunikasi
5) Partisipas

12
BAB IV
PRNUTUP

3.1 KESIMULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa sistem politik yang berlaku di
Indonesia adalah Demokrasi Pancasila, dimana rakyat turut serta dalam politik
dengan memiliki hal politik masing-masing sesuai dengan Hak Asasi Manusia di
Indonesia. Kenapa Indonesia tidak menganut sistem politik liberal, fasisme, dan
komunisme? itu semua dikarenakan Indonesia sebagai negara demokratis tidak
cocok menganut sistem politik tersebut.
3.2 SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai pokok materi yang ada dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahanya karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi dalam makalah ini.
Penulis berharap banyak kepada pembaca agar dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis, demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah dikesempatan – kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini bisa berguna bagi penulis pada khususnya, juga para
pembaca yang budiman pada umumnya dan dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Mariam Budiarjo, dkk, “Dasar-dasar ilmu Politik”, Gramedia, 2003


Kantaprawira, Rusadi, 2006. Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Sinar Baru Algesindo.
Haricahyono, Cheppy. 1986. Ilmu Politik dan Perspektifnya. Tiara Wacana.
Yogyakarta.
Rodee, Carlton Clymer, dkk. 1988. Pengntaar Ilmu Politik. PT. Rajawali Press.
Jakarta.

14

Anda mungkin juga menyukai