Disusun oleh:
MOH SATRIO H TAIYA (2265201012)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
kekurangan didalamnya. kami berterima kasih pada Ibu Anies Handayani selaku
Dosen mata kuliah Sistem Pemerintahan Indonesia yang telah memberikan tugas
ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
3.1 Kesimpulan..............................................................................ix
3.2 Saran………............................................................................x
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................xi
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dengan ata dasar perintah dalam
Kamus Bahasa Indonesia, kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, Negara
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Dalam arti yang
luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-
badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut
Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
Tujuan pemerintahan negara dalam dasar negara pada umumnya berisi cita-cita,
visi dan misi pembentukan Negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara
Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia
bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari
pemerintahan di negara Indonesia.
1. Kabinet Presidensial
Kabinet presidensial adalah suatu kabinet dimana pertanggungjawaban atas
kebijaksanaan pemerintah dipegang oleh Presiden. Presiden merangkap jabatan
sebagai perdana menteri sehingga para menteri tidak bertanggung jawab kepada
perlemen/DPR melainkan kepada presiden. Contoh negara yang menggunakan
sistem kabinet presidensial adalah Amerika Serikat dan Indonesia.
2. Kabinet Ministrial
1.Korupsi
Salah satu permasalahan utama dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini
adalah korupsi. Korupsi telah menjadi sebuah penyakit yang merajalela di
berbagai level pemerintahan, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah
daerah. Korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah perlu melakukan langkah-langkah tegas dalam pencegahan dan
penindakan korupsi, seperti peningkatan transparansi, pengawasan yang ketat, dan
peningkatan disiplin serta sanksi yang tegas bagi pelaku korupsi.
Birokrasi yang lambat dan tidak efisien juga merupakan permasalahan dalam
sistem pemerintahan Indonesia saat ini. Proses birokrasi yang panjang dan
berbelit-belit seringkali menyebabkan pengambilan keputusan yang lambat serta
penundaan dalam pelaksanaan kebijakan. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan
ekonomi dan pelayanan publik yang efektif. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah perlu melakukan reformasi birokrasi yang meliputi pemangkasan
regulasi yang berlebihan, peningkatan kualitas sumber daya manusia birokrasi,
serta penerapan teknologi informasi yang lebih baik dalam proses administrasi
pemerintahan.
Penguatan sistem hukum dan penegakan hukum juga menjadi langkah penting
dalam memperbaiki sistem pemerintahan Indonesia saat ini. Pemerintah perlu
memastikan bahwa hukum ditegakkan secara adil dan tidak diskriminatif. Selain
itu, pemerintah juga perlu melakukan reformasi dalam bidang hukum guna
meningkatkan kepastian hukum dan perlindungan hak asasi manusia.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kondisi sistem pemerintahan Indonesia saat ini masih memiliki banyak tantangan
yang perlu dihadapi. Korupsi, birokrasi yang lambat dan tidak efisien, serta
ketimpangan pembangunan antar wilayah menjadi permasalahan utama yang
perlu segera ditangani. Untuk memperbaiki kondisi ini, pemerintah perlu
melakukan langkah-langkah tegas, seperti peningkatan transparansi, reformasi
birokrasi, pembangunan yang merata, serta peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Dengan upaya yang sungguh-sungguh, diharapkan sistem pemerintahan
Indonesia dapat menjadi lebih efektif, transparan, dan akuntabel demi
kesejahteraan masyarakat.
Penyimpangan sosial
merupakan perilaku
manusia yang tidak sesuai
dengan
nilai dan norma yang
berlaku di masyarakatnya.
Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan
bertindak tidak sesuai
dengan nilai dan norma
yang
berlaku dalam
masyarakatnya. Hal ini
terjadi karena adanya
kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga
seseorang melakukan
Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat.
Menurut Kamus Besar
Bahasa
Indonesia (KBBI),
penyimpangan sosial
diartikan sebagai sebuah
tingkah
laku, perbuatan, atau
tanggapan dari seseorang
terhadap lingkungannya
yang
bertentangan dengan
norma dan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.
Factor dari penyimpangan
sosial diakibatkan karena
meniru perilaku orang
lain, proses sosialisasi
tidak sempurna, proses
nilai nilai kebudaan
menyimpang, dan ikatan
sosial yang berlainan,
Penyimpangan sosial
merupakan perilaku
manusia yang tidak sesuai
dengan
nilai dan norma yang
berlaku di masyarakatnya.
Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan
bertindak tidak sesuai
dengan nilai dan norma
yang
berlaku dalam
masyarakatnya. Hal ini
terjadi karena adanya
kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga
seseorang melakukan
Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat.
Menurut Kamus Besar
Bahasa
Indonesia (KBBI),
penyimpangan sosial
diartikan sebagai sebuah
tingkah
laku, perbuatan, atau
tanggapan dari seseorang
terhadap lingkungannya
yang
bertentangan dengan
norma dan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.
Factor dari penyimpangan
sosial diakibatkan karena
meniru perilaku orang
lain, proses sosialisasi
tidak sempurna, proses
nilai nilai kebudaan
menyimpang, dan ikatan
sosial yang berlainan,
Penyimpangan sosial
merupakan perilaku
manusia yang tidak sesuai
dengan
nilai dan norma yang
berlaku di masyarakatnya.
Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan
bertindak tidak sesuai
dengan nilai dan norma
yang
berlaku dalam
masyarakatnya. Hal ini
terjadi karena adanya
kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga
seseorang melakukan
Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat.
3.2 Saran
makalah ini jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan
yang Maha ESA maka kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak :
Dari pihak dosen kami mengharapkan kritik dan saran demi
https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/kebijakan/article/view/405