Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONDISI SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SAAT INI


MATA KULIAH: SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA
DOSEN PENGAMPUH: Anies Handayani, S.Sos, M.Si

Disusun oleh:
MOH SATRIO H TAIYA (2265201012)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS TOMPOTIKA LUWUK
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

tentang “kondisi sistem pemerintahan Indonesia saat ini” meskipun banyak

kekurangan didalamnya. kami berterima kasih pada Ibu Anies Handayani selaku

Dosen mata kuliah Sistem Pemerintahan Indonesia yang telah memberikan tugas

ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ‘‘kondisi sistem

pemerintahan Indonesia saat ini’’. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di

dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab

itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang

telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang

sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat

dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah

disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang

berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi

perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang

Luwuk,, 6 November 2023


DAFTAR ISI

Halaman Judul .........................................................................................................i


Kata Pengantar ........................................................................................................ii
Daftar
Isi.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................iv
1.2 Rumusan Masalah............................................................................v
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................vi
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pemerintahan ………….……………..……….…vii

2.2 Kondisi Sistem Pemerintahan Indonesia Saat Ini…………viii

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan..............................................................................ix

3.2 Saran………............................................................................x

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan


Negara, baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem
pemerintahan itu berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku
kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem yang
kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem
pemerintahan itu secara menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi
yang kuat dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging dalam
kebiasaan hidup masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dan cenderung
statis. Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan
berlangsung dalam waktu yang lama maka akan timbul pergesekan dari pihak
minoritas yang merasa normalitasnya terganggu. Seiring dengan tumbuhnya ide –
ide dan pemikiran baru seiring perkembangan zaman di suatu komunitas
minoritas, tidak menutup kemungkinan di beberapa negara terjadi tindakan
separatisme dan hal ini mendapat dukungan dari mayoritas yang menganggap
sistem pemerintahan yang diterapkan memberatkan rakyat di negara tersebut
sehingga memuluskan gerakan separatisme.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Itu Sistem Pemerintahan ?


2. Bagaimana Kondisi Sistem Pemerintahan Indonesia Saat Ini ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk Mengetahui Apa Itu Sistem Pemerintahan
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Kondisi Sistem Pemerintahan Indonesia
Saat Ini

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Pemerintahan

A. Pengertian Sistem Pemerintahan

istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan
pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa
Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan
Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dengan ata dasar perintah dalam
Kamus Bahasa Indonesia, kata itu berarti:
a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu
b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, Negara
c. Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah

Sehingga secara etimologis sistem pemerintahan dapat disebut sebagai cara


menyuruh melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu
Wilayah, daerah atau Negara. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah
perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya
dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan Negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas
berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan
memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Dalam arti yang
luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-
badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut
Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

 Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang


atau kekuasaan menjalankan pemerintahan.
 Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang
 Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap
pelanggaran atas undang-undang.

Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif,


legislatif dan yudikatif yang saling berhubungan satu sama lain demi mencapai
tujuan pemerintahan negara yang tercantum dalam dasar Negara.

Tujuan pemerintahan negara dalam dasar negara pada umumnya berisi cita-cita,
visi dan misi pembentukan Negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara
Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia
bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari
pemerintahan di negara Indonesia.

Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah


kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang
akan melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap
departemen akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada
tersebut dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan
menteri/kabinet. Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.

1. Kabinet Presidensial
Kabinet presidensial adalah suatu kabinet dimana pertanggungjawaban atas
kebijaksanaan pemerintah dipegang oleh Presiden. Presiden merangkap jabatan
sebagai perdana menteri sehingga para menteri tidak bertanggung jawab kepada
perlemen/DPR melainkan kepada presiden. Contoh negara yang menggunakan
sistem kabinet presidensial adalah Amerika Serikat dan Indonesia.

2. Kabinet Ministrial

Kabinet ministrial adalah suatu kabinet yang dalam menjalankan kebijaksaan


pemerintahan, baik seorang menteri secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama
seluruh anggota kebinet bertanggung jawab kepada parlemen/DPR. Contoh
negara yang menggunakan sistem kabinet ini adalah negara-negara di Eropa
Barat. Apabila dilihat dari cara pembentukannya, Kabinet Ministrial dapat dibagi
menjadi dua, yaitu Kabinet Parlementer dan Kabinet Ekstraparlementer.

Kabinet Parlementer adalah suatu kabinet yang dibentuk dengan memperhatikan


dan memperhitungkan suara-suara yang ada didalam parlemen. Jika dilihat dari
komposisi (susunan keanggotaannya), kabinet parlementer dibagi menjadi tiga,
yaitu kabinet koalisi, kabinet nasional, dan kabinet partai. Kabinet
Ekstraparlementer adalah kebinet yang pembentukannya tidak memperhatikan dan
memperhitungkan suara-suara serta keadaan dalam parlemen/DPR.

2.2 Kondisi Sistem Pemerintahan Indonesia Saat Ini

Saat ini, sistem pemerintahan Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang


kompleks. Kondisi sistem pemerintahan saat ini mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia, mulai dari ekonomi, politik, hingga sosial.
Artikel ini akan membahas kondisi sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan
menggunakan berbagai data dan fakta yang relevan. Dalam artikel ini, akan
diuraikan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh sistem pemerintahan
Indonesia serta beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi
tersebut.

Permasalahan Dalam Sistem Pemerintahan Indonesia

1.Korupsi
Salah satu permasalahan utama dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini
adalah korupsi. Korupsi telah menjadi sebuah penyakit yang merajalela di
berbagai level pemerintahan, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah
daerah. Korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merusak
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah perlu melakukan langkah-langkah tegas dalam pencegahan dan
penindakan korupsi, seperti peningkatan transparansi, pengawasan yang ketat, dan
peningkatan disiplin serta sanksi yang tegas bagi pelaku korupsi.

2. Birokrasi yang Lambat dan Tidak Efisien

Birokrasi yang lambat dan tidak efisien juga merupakan permasalahan dalam
sistem pemerintahan Indonesia saat ini. Proses birokrasi yang panjang dan
berbelit-belit seringkali menyebabkan pengambilan keputusan yang lambat serta
penundaan dalam pelaksanaan kebijakan. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan
ekonomi dan pelayanan publik yang efektif. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah perlu melakukan reformasi birokrasi yang meliputi pemangkasan
regulasi yang berlebihan, peningkatan kualitas sumber daya manusia birokrasi,
serta penerapan teknologi informasi yang lebih baik dalam proses administrasi
pemerintahan.

3. Ketimpangan Pembangunan antar Wilayah

Ketimpangan pembangunan antar wilayah juga menjadi salah satu permasalahan


dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini. Beberapa daerah masih mengalami
ketertinggalan dalam hal infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap
pelayanan publik. Ketimpangan ini dapat menimbulkan ketidakadilan dan
ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Untuk mengatasi masalah ini,
pemerintah perlu melakukan redistribusi anggaran dan sumber daya manusia yang
lebih merata antar wilayah, serta memberikan prioritas pembangunan bagi daerah
yang masih tertinggal.

Upaya untuk Memperbaiki Sistem Pemerintahan

1.Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas

Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam sistem pemerintahan merupakan


salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi saat ini.
Pemerintah perlu memastikan bahwa informasi mengenai pengelolaan keuangan
negara dan pengambilan keputusan publik dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan akuntabilitas para
pejabat pemerintah dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

2. Penguatan Sistem Hukum dan Penegakan Hukum

Penguatan sistem hukum dan penegakan hukum juga menjadi langkah penting
dalam memperbaiki sistem pemerintahan Indonesia saat ini. Pemerintah perlu
memastikan bahwa hukum ditegakkan secara adil dan tidak diskriminatif. Selain
itu, pemerintah juga perlu melakukan reformasi dalam bidang hukum guna
meningkatkan kepastian hukum dan perlindungan hak asasi manusia.

3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Peningkatan kualitas sumber daya manusia di dalam birokrasi merupakan faktor


penting dalam memperbaiki sistem pemerintahan. Pemerintah perlu melakukan
reformasi dalam pendidikan dan pelatihan bagi para pegawai negeri sipil agar
mereka memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Selain itu,
pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas kepemimpinan dan manajemen di
dalam birokrasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kondisi sistem pemerintahan Indonesia saat ini masih memiliki banyak tantangan
yang perlu dihadapi. Korupsi, birokrasi yang lambat dan tidak efisien, serta
ketimpangan pembangunan antar wilayah menjadi permasalahan utama yang
perlu segera ditangani. Untuk memperbaiki kondisi ini, pemerintah perlu
melakukan langkah-langkah tegas, seperti peningkatan transparansi, reformasi
birokrasi, pembangunan yang merata, serta peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Dengan upaya yang sungguh-sungguh, diharapkan sistem pemerintahan
Indonesia dapat menjadi lebih efektif, transparan, dan akuntabel demi
kesejahteraan masyarakat.

Penyimpangan sosial
merupakan perilaku
manusia yang tidak sesuai
dengan
nilai dan norma yang
berlaku di masyarakatnya.
Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan
bertindak tidak sesuai
dengan nilai dan norma
yang
berlaku dalam
masyarakatnya. Hal ini
terjadi karena adanya
kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga
seseorang melakukan
Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat.
Menurut Kamus Besar
Bahasa
Indonesia (KBBI),
penyimpangan sosial
diartikan sebagai sebuah
tingkah
laku, perbuatan, atau
tanggapan dari seseorang
terhadap lingkungannya
yang
bertentangan dengan
norma dan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.
Factor dari penyimpangan
sosial diakibatkan karena
meniru perilaku orang
lain, proses sosialisasi
tidak sempurna, proses
nilai nilai kebudaan
menyimpang, dan ikatan
sosial yang berlainan,
Penyimpangan sosial
merupakan perilaku
manusia yang tidak sesuai
dengan
nilai dan norma yang
berlaku di masyarakatnya.
Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan
bertindak tidak sesuai
dengan nilai dan norma
yang
berlaku dalam
masyarakatnya. Hal ini
terjadi karena adanya
kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga
seseorang melakukan
Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat.
Menurut Kamus Besar
Bahasa
Indonesia (KBBI),
penyimpangan sosial
diartikan sebagai sebuah
tingkah
laku, perbuatan, atau
tanggapan dari seseorang
terhadap lingkungannya
yang
bertentangan dengan
norma dan hukum yang
berlaku dalam masyarakat.
Factor dari penyimpangan
sosial diakibatkan karena
meniru perilaku orang
lain, proses sosialisasi
tidak sempurna, proses
nilai nilai kebudaan
menyimpang, dan ikatan
sosial yang berlainan,
Penyimpangan sosial
merupakan perilaku
manusia yang tidak sesuai
dengan
nilai dan norma yang
berlaku di masyarakatnya.
Berdasarkan faktanya,
sesorang pasti akan
bertindak tidak sesuai
dengan nilai dan norma
yang
berlaku dalam
masyarakatnya. Hal ini
terjadi karena adanya
kegagalan dalam
proses sosialisasi sehingga
seseorang melakukan
Tindakan yang tidak sesuai
dengan kaidah yang
berlaku dalam masyarakat.
3.2 Saran

Dengan mengucapkan Allhamdulillah makalah yang berjudul “kondisi sistem

pemerintah Indonesia saat ini” dapat terselesaikan.kami menyadari bahwa

makalah ini jauh dari kata sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan

yang Maha ESA maka kami mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak :
 Dari pihak dosen kami mengharapkan kritik dan saran demi

menyempurnakan makalah ini.

 Untuk rekan mahasiswa,kami mengharapkan makalah ini dapat

bermanfaat dan berguna sebagai pelengkap belajar.kami juga

mengharapkan kritik dan saran dari rekan-rekan mahasiswa demi

melengkapi makalah ini menjadi baik.


DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/kebijakan/article/view/405

Anda mungkin juga menyukai