Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LEMBAGA PEMERINTAHAN DAERAH

DOSEN PENGAMPU :
Sri Mujiarti Ulfah, S.Sos.,M.AP

DISUSUN OLEH :
1. Ristasya Melbi Amelia (203030702113)
2. Meisya Widya (203020702071)
3. Siti Komariyah (203010702003)
4. Laela Fitriani Anshari (20303030702125)
5. Tri Wahyunie (203020702037)
6. Tesaria Andriyani (203020702053)
7. Aulia Shafara (203010702013)
8. Vaula Anggraeni (203030702133)
9. Ika Puspita Rahayu (203010702035)
10. Vani Norlita (203010702021)

ILMU ADMINISTRASI NEGARA/A


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan kasih dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas makalah yang berjudul “Lembaga Pemerintahan Daerah“ ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Sri
Mujiarti Ulfah, S.Sos.,M.AP pada Mata Kuliah Sistem Administrasi Negara Indonesia. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui serta menambah wawasan tentang lembaga
pemerintahan daerah yang ada di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan.

Palangka Raya, 20 April 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 3
BAB I.............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
C. Tujuan Makalah ..................................................................................................................... 4
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 5
A. Sistem Pemerintah Indonesia ................................................................................................. 5
B. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia ................................................................................. 6
C. Lembaga Pemerintahan Daerah ............................................................................................. 7
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ........................................................................... 9
Sekretariat Daerah ............................................................................................................ 10
Lembaga Teknis Daerah..................................................................................................... 10
BAB III.......................................................................................................................................... 12
PENUTUP ..................................................................................................................................... 12
Kesimpulan.................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik. Penjabaran konsep
bentuk negara Indonesia itu tertuang dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Berdasar
pasal 4 ayat (1) UUD 1945, kekuasaan pemerintahan yang tertinggi dipegang oleh Presiden
Republik Indonesia. Prinsip utama dari negara kesatuan adalah peletakan kekuasaan tertinggi
atas seluruh urusan pengelolaan negara di tangan pemerintah pusat. Kekuasaan tertinggi atas
urusan negara itu dipegang oleh pemerintah pusat tanpa ada pelimpahan wewenang ke
pemerintahan di daerah. Meski kekuasaan tertinggi dipegang oleh pemerintah pusat, sistem
pemerintahan Indonesia menganut asas negara kesatuan yang didesentralisasikan (otonomi).
Oleh karena itu, terdapat tugas-tugas tertentu dalam urusan pengelolaan negara yang
diserahkan kepada pemerintah daerah. Pemerintahan Daerah di Indonesia terdiri dari
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota yang terdiri atas
kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibantu oleh Perangkat
Daerah.
Lembaga pemerintahan daerah memiliki kedudukanyang penting dalam sistem
pemerintahan Negara Indonesia. Oleh karena itu,perlu diketahui bagaimana struktur dan
fungsi lembaga pemerintahan daerah karena sebagai warga negara memeiliki kewajiban
untuk ikut mengawasi jalannya pemerintahan,khususnya pemerintahan daerah. Pada saaat ini
daerah sudah memiliki otonomi sehingga lembaga pemerintahan daerah memiliki posisi yang
penting dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Sistem Pemerintahan Indonesia ?
2. Sistem Pemerintahan Daerah indonesia ?
3. Lembaga Pemerintahan Daerah ?

C. Tujuan Makalah
1. MenjelaskanSistemPemerintahan Indonesia.
2. MenjelaskanPemerintah Daerah Indonesia.
3. Menjelaskan Lembaga Pemerintahan Daerah
4. Menjelaskan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD).

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pemerintah Indonesia


Sistem berarti suatu keseluruhan yg terdiri atas beberapa bagian yg memiliki korelasi
fungsional. Pemerintahan merupakan pemerintah atau forum-lembaga Negara yg
menjalankan segala tugas pemerintah baik menjadi forum eksekutif, legislatif juga yudikatif.
Sistem pemerintahan diartikan menjadi suatu tatanan utuh yg terdiri atas aneka macam
komponen pemerintahan yg bekerja pada korelasi saling berkaitan serta saling memengaruhi
pada pencapaian tujuan serta fungsi pemerintahan.
Sesuai Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945, negara Indonesia merupakan
negara kesatuan yg berbentuk republik. Maka bisa disimpulkan bahwa bentuk negara
Indonesia ialah kesatuan, sedangkan bentuk pemerintahannya ialah republik. Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan sebagai pemerintahan berdasarkan UUD, yang
artinya sistem pemerintahan di Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem
Pemerintahan Indonesia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Penyelenggara negara berada pada tangan presiden. Presiden merupakan kepala
negara sekaligus ketua pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, namun
dipilih langsung oleh warga atau suatu dewan majelis.
 Dewan Menteri (kabinet) dibentuk oleh presiden dan juga bertanggung jawab kepada
parlemen atau legislatif.
 Presiden tidak bertanggung jawab pada parlemen, dikarenakan presiden tidak dipilih
oleh parlemen.
 Presiden tidak bisa dibubarkan parlemen seperti pada sistem parlementer.
 Parlemen mempunyai kekuasaan legislatif serta menjadi forum perwakilan. Anggota
parlemen dipilih oleh masyarakat.
 Presiden tidak berada pada bawah pengawasan langsung parlemen.

Beberapa pokok sistem pemerintahan Indonesia adalah sebagai berikut :


 Bentuk negara kesatuan menggunakan prinsip otonomi wilayah yg luas. Wilayah
negara terbagi dalam beberapa provinsi.
 Bentuk pemerintahan ialah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.
 Presiden merupakan ketua negara serta sekaligus ketua pemerintahan. Presiden serta
Wapres dipilih pribadi oleh masyarakat dalam satu paket.
 Kabinet atau menteri diangkat langsung oleh presiden serta kabinet yang terpilih
harus bertanggung jawab pada presiden.
 Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) serta
Dewan Perwakilan daerah (DPD). Para anggota dewan adalah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempunyai
kekuasaan legislatif serta kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
 Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung (MA) serta badan peradilan
dibawahnya.

Sistem pemerintahan Indonesia adalah satu kesatuan, mulai dari Presiden sebagai
pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi hingga pada pemerintahan provinsi dan
kabupaten/kota.

5
B. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia
Pemerintahan daerah yaitu penyelenggaraan daerah otonom oleh pemerintah daerah dan
DPRD menurut asas desentralisasi dan unsur penyelenggara pemerintah daerah adalah
Gubernur, Bupati atau Walikota dan perangkat daerah.
Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dengan menjalankan
otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan daerah dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan
dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang,
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya
lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan
umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan
administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.
Untuk menyelenggaraan pemerintahan daerah terdapat asas-asas pemerintahan daerah
yang terbagi menjadi empat, yaitu Sentralisasi, Desentralisasi, Dekonsentrasi dan Tugas
Pembantuan.
 Sentralisasi adalah suatu sistem pemerintahan di mana segala kekuasaan dipusatkan di
pemerintah pusat.
 Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada
gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu.
 Tugas Pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Tujuan diberikannya
Tugas Pembantuan adalahkarena untuk lebih meningkatkan efektivitas dan efesiensi
penyelenggaraan pembangunan serta pelayanan umum kepada masyarakat.

Dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepala Daerah dibantu oleh Perangkat


Daerah yang terdiri dari :
 Unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam
Sekretariat;
 Unsur pengawas yang diwadahi dalam bentuk Inspektorat;
 Unsur perencana yang diwadahi dalam bentuk Badan;
 Unsur pendukung tugas Kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam Lembaga Teknis Daerah; serta
 Unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam Dinas Daerah.

Pelaksana dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah seorang pemerintah


daerah. Setiap daerah dipimpin oleh kepala pemerintah daerah yang disebut kepala daerah.
Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan untuk
kota adalah wali kota. Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk
provinsi disebut wakil Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota
disebut wakil wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan
kewajiban. Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan

6
keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat.
Tugas dan wewenang dari kepala daerah sendiri , yaitu: (1) memimpin penyelenggaraan
pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; (2) mengajukan
rancangan Peraturan Daerah; (3) menetapkan Peraturan daerah yang telah mendapat
persetujuan bersama DPRD; (4) menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan daerah
tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama; (5) mengupayakan
terlaksananya kewajiban daerah; (6) mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan,
dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan
perundangundangan; dan (7) melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Gubernur juga mempunyai jabatan sebagai wakil pemerintah pusat di
wilayah provinsi yang bersangkutan. Dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat
tersebut, Gubernur bertanggung jawab kepada Presiden. Sedangkan perangkat daerah
provinsi terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat DPRD , dinas daerah dan lembaga teknis
daerah. Kemudian perangkat daerah kabupaten/kota terdiri atas sekretariat daerah, sekretariat
DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan kelurahan. Susunan organisasi
perangkat daerah ditetapkan dalam Perda dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu dan
berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Sekretariat daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris daerah mempunyai tugas
dan kewajiban membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan
dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD.
Sekretaris DPRD mempunyai tugas: (a). menyelenggarakan administrasi kesekretariatan
DPRD; (b). menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD; (c). mendukung pelaksanaan
tugas dan fungsi DPRD; dan (d). menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan
daerah. Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Kepala dinas daerah
bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah. Lembaga teknis daerah
merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah yang bersifat spesifik berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum
daerah. Kepala badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah tersebut bertanggung jawab
kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah.
Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan Perda berpedoman pada
Peraturan Pemerintah. Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau wali kota untuk menangani
sebagian urusan otonomi daerah. Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda
berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin oleh lurah yang dalam
pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dari Bupati/Walikota.

C. Lembaga Pemerintahan Daerah


Lembaga Pemerintahan daerah (pemda) artinya organisasi yang diberikan kekuasaan
asal Pemerintah pusat, melaksanakan serta mengatur kepentingan bangsa dan negara di suatu
wilayah yg mempunyai sistem atau hukum yg terstruktur secara rinci sebagai akibatnya pada
pelaksanaanya pemda memiliki pedoman hukum untuk menyelenggarakan pemerintahan
tersebut. Sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006 Pemerintahan wilayah merupakan
7
penyelenggaraan urusan pemerintahan sang pemda serta dewan perwakilan rakyat daerah
(DPRD) dari asas swatantra serta tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Lembaga pemerintahan pada bentuk buat
melayani dan mengayomi warga luas, salah satunya menggunakan adanya pembangunan-
pembangunan pada daerah-daerah tak hanya kota akbar saja yang bertujuan buat memajukan
setiap daerah yg menjadi kewenangan pemda. Demi mewujudkan kemajuan tersebut
Pemerintah pusat memberikan wewenang pada Pemerintah Daerah buat melakukan otonomi
daerah, tentunya menggunakan diberikan wewenang tadi pemda tidak terdapat batasan buat
melakukan kegiatan pembangunan atau pemerintahan.
Undang- undang nomor 22 Tahun 1999 yang lalu menjadi UU No.32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan wilayah, dan Undang-undang angka 25 Tahun 1999 yg lalu menjadi
UU No.33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah pusat serta
wilayah. Penerapan perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah
pada Indonesia tercermin dalam penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan publik jua
berdasarkan atas azas desentralisasi, dekonsentrasi serta tugas pembantuan. Berdasarkan
UUNo.32 Tahun 2004 pengertian swatantra wilayah ialah hak, wewenang, kewajiban daerah
otonom buat mengatur serta mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan rakyat
setempat sinkron peraturan perundang-undangan yang berlaku. Otonomi wilayah ialah
wewenang daerah otonom buat mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakasa sendiri berdasarkan aspirasi warga. Menggunakan adanya program tadi
daerah memilki wewenang buat mengatur tempat tinggal tangganya sendiri termasuk jumlah
macam dan bagaimana Pemerintah Daerah menyampaikan pelayanan kepada rakyat sesuai
menggunakan kebutuhan masing-masing.
Swatantra wilayah bertujuan agar pengaturan pemerintahan tidak hanya dilakukan di
Pemerintah pusat, oleh karena itu swatantra wilayah dilakukan agar pemda bisa mempunyai
atau memenuhi haknya sebagai akibatnya pemerintahan dan pembangunan di setiap daerah
bisa berjalan lancar sinkron yang pada targetkan. Selain itu menggunakan adanya swatantra
wilayah pemerintahan setiap daerah bisa mengukur berapa akbar kebutuhan yg diperlukan di
wilayah tersebut terutama daerah-daerah yg mempunyai kebutuhan yg spesifik atau lebih
poly. Hal ini tentunya memudahkan Pemerintah pusat buat meninjau setiap daerah pada
setiap provinsi di Indonesia. Adanya swatantra daerah jua menuntut pemerintah buat
mengatur keuangan dengan berdikari, menggunakan adanya hal tersebut maka pemda tidak
akan bergantung lagi di donasi Pemerintah sentra juga Pemerintah Provinsi. Kewajiban
Pemerintah sentra buat memenuhi kebutuhan setiap daerah sebagai lebih ringan karena
kewajiban tadi sudah dialihkan kepada pemda. Adanya desentralisasi menjadi perwujudan
berasal swatantra wilayah yg memiliki arti bahwa segala urusan, tugas serta kewenangan
diberikan pada ketua daerah buat mengurus sendiri segala urusan yang terkait menggunakan
pemerintahan serta urusan rakyat setempat dengan tak mengabaikan peraturan perundang-
undangan.
Swatantra wilayah menggunakan prinsip swatantra yg seluas-luasnya, mempunyai artian
pemda diberikan kewenangan buat mengatur serta mengurus sendiri urusan pemerintah diluar
urusan Pemerintah sentra. Oleh sebab, itu dibutuhkan sistem pengelolaan keuangan yg baik
pada rangka mengelola dana APBD secara transparan, efisien, dan akuntabel. Hal ini
berkaitan menggunakan analisis terhadap kinerja keuangan pada Badan Pengelolaan
Pendapatan Keuangan dan Aset daerah (BPPKAD) Kota Surakarta sebagai asal gosip yang
krusial buat menghasilkan kecenderungan yg terjadi. sesuai Pasal 64 ayat (dua) UU angka
lima Tahun 1974 ihwal pokok-pokok Pemerintah Daerah di era orde baru APBD
didefinisikan menjadi rencana operasional pemda, dimana pada satu pihak mendeskripsikan
perkiraan pengeluaran setinggitingginya guna membiayai kegiatan-aktivitas dan proyek-

8
proyek wilayah selama satu tahun tertentu, dan di pihak lain mendeskripsikan asumsi serta
sumber-sumber penerimaan daerah guna menutupi pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud.
Salah satu elemen asal APBD ialah Pendapatan asli daerah (PAD). Pendapatan daerah ialah
seluruh hak wilayah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan higienis dalam periode
aturan eksklusif berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah,
pendapatan wilayah berasal dari penerimaan dari dana perimbangan pusat serta daerah, juga
yang berasal wilayah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah dan lain-lain pendapatan yg
legal.

 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)


DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukan unsur
penyeenggaraan pemerintah daerah. DPRD memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan
pengawasan. DPRD mempunyai hak interpelasi, hak angket dan hak menyatakan pendapat.
 Tugas dan Wewenang
DPRD mempunyai tugas dan wewenang:
1. Membentuk Peraturan Daerah bersama-sama Bupati.
2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan Peraturan Daerah
mengenaiAnggaran Pendapatan Belanja Daerah yang diajukan oleh Bupati.
3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD.
4. Mengusulkan pengangkatan dan atau pemberhentian bupati dan atau wakil bupati
kepada menteri dalam negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan
pengangkatan dan atau pemberhentian.
5. Memilih wakil bupati dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil bupati.
6. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana
perjanjian internasional di daerah.
7. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama internasional yang dilakukan
oleh pemerintah daerah.
8. Meminta laporan keteranganpertanggungjawaban bupati dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
9. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau dengan
pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.
10. Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan danMelaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Hak - Hak DPRD
DPRD mempunyai hak:
1. Interpelasi = Hak interpelasi sebagaimana yang dimaksud adalah DPRD mempunyai
hak untuk meminta keterangan kepada bupati mengenai kebijakan pemerintah daerah
yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
2. Angket = Hak Angket adalah hak DPRD untuk melakukan penyelidikan terhadap
kebijakan pemerintah daerah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada
kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang diduga bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3. Menyatakan Pendapat = Hak DPRD untuk menyatakan pendapat terhadap kebijakan
bupati atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di daerah disertai dengan
rekomendasi penyelesaiannya atau sebagai tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi
dan hak angket.

9
 Hak Dan Kewajiban Anggota DPRD
HAK ANGGOTA DPRD
1. Mengajukan Rancangan Peraturan Daerah
2. Mengajukan pertanyaan
3. Menyampaikan Usul dan Pendapat
4. Memilih dan dipilih
5. Membela diri
6. Imunitas
7. Mengikuti orientasi dan pendalaman tugas
8. Protokoler; dan
9. Keuangan dan administratif.

KEWAJIBAN ANGGOTA DPRD


1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila.
2. Melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
dan mentaati peraturan perundang-undangan.
3. Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional dan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
4. Mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan pribadi, kelompok dan
golongan.
5. Memperjuangkan peningkatan kesejahteraan rakyat.
6. Mentaati prinsip demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
7. Mentaati tata tertib dan kode etik.
8. Menjaga etika dan norma dalam hubungan kerja dengan lembaga lain dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah.
9. Menyerap dan menghimpun aspirasi konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala.
10. Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat dan
11. Memberikan pertanggungjawaban secara moral dan politis kepada konstituen di daerah
pemilihannya.

 Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah karena kedudukannya sebagai
pembina pengawai negeri sipil di daerahnya. Sekretaris Daerah diangkat dari pegawai negeri
sipil yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah Provisi diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden atas usul Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sekretariat
Daerah terdiri dari Sekretariat Daerah Provinsi dan Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota.
Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur atas usul
Bupati/Walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

 Lembaga Teknis Daerah


Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah. Tugasnya
berperan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat khusus.
Lembaga teknis daerah berbentuk badan, kantor, atau rumah sakit umum daerah. Lembaga-
lembaga tersebut dipimpin kepala badan, kepala kantor, dan direktur rumah sakit umum.
Mereka diangkat oleh kepala daerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas
usul sekretaris daerah. Salah satu contoh lembaga teknis daerah yaitu Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda).Bappeda merupakan unsur perencanaan pembangunan
pemerintahan daerah.Bappeda dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.Dalam

10
melaksanakan tugasnya Kepala Badan dibantu oleh seorang Wakil Kepala Badan. Adapun
tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebagai berikut:

Tugas Pokok
Bappeda mempunyai tugas menyeIenggarakan fungsi penunjang urusan pemerintahan
bidang perencanaan dan penunjang urusan pemerintahan bidang penelitian dan
pengembangan.
Fungsi
 Penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja dan Rencana Kerja dan Anggaran
Badan;
 Pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan;
 Perumusan kebijakan, proses bisnis, standar dan prosedur Badan;
 Pelaksanaan kebijakan, proses bisnis, standar dan prosedur Badan;
 Penyusunan perumusan kebijakan, pedoman dan standar teknis perencanaan
pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah;
 Penyusunan RTRW, RPJPD, RPJMD dan RKPD;
 Pemantauan dan evaluasi RTRW dan kawasan;
 Pengoordinasian kebijakan perencanaan pembangunan bidang pemerintahan,
perekonomian, prasarana sarana kota dan lingkungan hidup, kesejahteraan rakyat
serta keuangan;
 Pengoordinasian perencanaan pembangunan secara terpadu lintas daerah, lintas
urusan pemerintah, antar Pemerintah Daerah dengan pusat dan antar lintas pelaku
lainnya;
 Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan perencanaan dan
penganggaran pembangunan nasional dan penyiapan rancang bangun sarana dan
prasarana;
 Pengendalian, evaluasi dan pelaporan perencanaan pembangunan daerah;
 Pengoordinasian penelitian dan pengembangan bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta evaluasi kebijakan;
 Pengelolaan administrasi penelitian dan pengembangan daerah;
 Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pejabat fungsional perencana dan peneliti;
 Pembinaan fungsi perencanaan pembangunan pada Perangkat Daerah;
 Pendampingan penyusunan rencana induk yang bersifat lintas sektor dan prioritas;
 Penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah;
 Pelaksanaan kesekretariatan Badan;
 Pelaksanaan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pelaporan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas Badan; dan
 Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur

11
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Lembaga pemerintahan daerah memiliki kedudukan yang penting dalam sistem
pemerintahan Negara Indonesia. Oleh karena itu,perlu diketahui bagaimana struktur dan
fungsi lembaga pemerintahan daerah karena sebagai warga negara memiliki kewajiban untuk
ikut mengawasi jalannya pemerintahan, khususnya pemerintahan daerah. Pada saaat ini
daerah sudah memiliki otonomi sehingga lembaga pemerintahan daerah memiliki posisi yang
penting dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah. Sistem berarti suatu keseluruhan yg
terdiri atas beberapa bagian yg memiliki korelasi fungsional. Pemerintahan merupakan
pemerintah atau forum-lembaga Negara yg menjalankan segala tugas pemerintah baik
menjadi forum eksekutif, legislatif juga yudikatif. Sistem pemerintahan diartikan menjadi
suatu tatanan utuh yg terdiri atas aneka macam komponen pemerintahan yg bekerja pada
korelasi saling berkaitan serta saling memengaruhi pada pencapaian tujuan serta fungsi
pemerintahan. Pemerintahan daerah yaitu penyelenggaraan daerah otonom oleh pemerintah
daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi dan unsur penyelenggara pemerintah daerah
adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan perangkat daerah.
Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintah dengan menjalankan
otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemerintahan daerah dalam
menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan
dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi hubungan wewenang,
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya
lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan
umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan
administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.
Lembaga Pemerintahan daerah (pemda) artinya organisasi yang diberikan kekuasaan
asal Pemerintah pusat, melaksanakan serta mengatur kepentingan bangsa dan negara di suatu
wilayah yg mempunyai sistem atau hukum yg terstruktur secara rinci sebagai akibatnya pada
pelaksanaanya pemda memiliki pedoman hukum untuk menyelenggarakan pemerintahan
tersebut. sesuai Permendagri No. 13 Tahun 2006 Pemerintahan wilayah merupakan
penyelenggaraan urusan pemerintahan sang pemda serta dewan perwakilan rakyat daerah
(DPRD) dari asas swatantra serta tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
UUD NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945. Lembaga pemerintahan pada bentuk buat
melayani dan mengayomi warga luas, salah satunya menggunakan adanya pembangunan-
pembangunan pada daerah-daerah tak hanya kota akbar saja.yg bertujuan buat memajukan
setiap daerah yg menjadi kewenanganpemda. Demi mewujudkan kemajuan tersebut
Pemerintahpusat memberikan wewenang pada Pemerintah Daerah buatmelakukan otonomi
daerah, tentunya menggunakan diberikan wewenang tadi pemda tidak terdapat batasan buat
melakukan kegiatanpembangunan atau pemerintahan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ilham Choirul Anwar - Jumat, 3. S. (2021, September 3 ). Apa Saja Tugas dan Fungsi
Pemerintah Pusat & Daerah di Indonesia?

Indonesia, W. b. (n.d.). Pemerintahan daerah di Indonesia.

Bappeda.jakarta.go.id/tugas-pokok-fungsi

Barat, s. D. (n.d.). KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, HAK DAN KEWAJIBAN.

Bebas, w. e. (n.d.). Pemerintahan daerah di Indonesia.

Indonesia, W. b. (n.d.). Pemerintahan daerah di Indonesia.

Brawijaya, m. l. (n.d.). SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA.

Gie, The Liang, 1993, Pertumbuhan Pemerintah Daerah di Negara Republik Indonesia,
Jilid I dan II, Yogyakarta: Liberty Offset.

Referensi, B. (n.d.). lembaga pemerintah daerah (PEMDA) yang diberikan kekuasaan


dari pemerintah pusat.

Unknow. ( 2011, Juni 13). Mengenal Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai