PEMERINTAH DAERAH
Disusun oleh :
M. Gerhana S 214301131
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah tentang “Sistem Distribusi Kewenangan
Pemerintah Pusat Terhadap Pemerintah Daerah” ini dapat disusun hingga
selesai.
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................6
1. Hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah....................................................6
2. Distribusi Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah................................7
2.1 Distribusi Kewenangan Pemerintah Pusat........................................................................7
a. Politik Luar Negeri.............................................................................................................8
b. Pertahanan..........................................................................................................................8
c. Keamanan...........................................................................................................................8
d. Moneter dan Fiskal Nasional..............................................................................................9
e. Yustisi.................................................................................................................................9
f. Agama.................................................................................................................................9
2.2 Distribusi Kewenangan Pemerintah Daerah...................................................................10
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................11
A. SIMPULAN..................................................................................................................11
B. SARAN.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Pasal 18 Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) dibagi atas daerah-daerah provinsi dan dibagi atas kabupaten dan
kota. Daerah provinsi, kabupaten dan kota mempunyai pemerintah daerah
yang diatur dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah. Sebagaimana tercantum dalam alinea keempat
UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki beberapa
tujuan dalam kehidupan bernegara. Salah satu yang menjadi tujuan dari
pada itu ialah membentuk pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Untuk mencapai tujuan
tersebut, pemerintah disusun menjadi suatu tatanan pemerintahan sebagai
sarana pelaksana tugas negara, beserta pembagian tugas dan batas
kekuasaan.
1
hubungan kewenangan, kelembagaan, keuangan, dan pengawasan.
Pertama, pembagian kewenangan untuk menyelenggarakan urusan-urusan
pemerintahan tersebut akan sangat mempengaruhi sejauh mana
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memiliki wewenang untuk
menyelenggarakan urusan-urusan Pemerintahan, karena wilayah
kekuasaan Pemerintah Pusat meliputi Pemerintah Daerah, maka dalam hal
ini yang menjadi objek yang diurusi adalah sama, namun kewenangannya
yang berbeda. Kedua, pembagian kewenangan ini membawa implikasi
kepada hubungan keuangan, yang diatur dalam UU No. 33 Tahun 2004
tentang Pembagian keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. Ketiga, implikasi terhadap hubungan kelembagaan antara Pusat
dan Daerah mengharuskan kehati-hatian mengenai besaran kelembagaan
yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi urusan
masing-masing. Keempat, hubungan pengawasan merupakan konsekuensi
yang muncul dari pemberian kewenangan, agar terjaga keutuhan negara
kesatuan. Pengaturan yang demikian menunjukkan bahwa tarik menarik
hubungan tersebut kemudian memunculkan apa yang oleh Bagir Manan
disebut dengan spanning 15 antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. Dewan Perwakilan Daerah juga mengidentifikasi adanya
kewenangan yang tumpah tindih antar instansi pemerintahan dan aturan
yang berlaku, baik aturan di tingkat pusat dan/atau peraturan di tingkat
daerah. 1
B. RUMUSAN MASALAH
https://bphn.go.id/data/documents/
1
naskah_akademik_ruu_tentang_hubungan_kewenangan_pemerintah_pusat
_dan_daerah.pdf
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Huda, Ni’matul.2013.Otonomi Daerah: Filosofi, Sejarah Perkembangan
dan Problematika.Yogyakarta: Pustaka pelajar
4
Pengertian Pemerintah Daerah menurut Pasal 1 Angka 3 Undang-
Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah adalah Kepala
daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
daerah otonom. 3
5
kekuasaan tidak selalu harus diikuti oleh legitimasi atau keabsahan, maka
kewenangan adalah kekuasaan yang harus memiliki keabsahan (legitimate
power). Artinya, kewenangan merupakan kekuasaan, akan tetapi
kekuasaan tidak selalu berupa kewenangan.
6
BAB III
PEMBAHASAN
6
apabila semua urusan pemerintah pusat di daerah harus dilaksanakan
sendiri oleh perangkatnya yang berada di daerah, karna itu akan
membutuhkan tenaga kerja yang cukup besar jumlahnya.
7
yaitu UU No. 32 Tahun 2004. Dalam naskah akademik RUU Pemda tahun
2011, revisi UU No. 32 Tahun 2004 dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki berbagai kelemahan yang ada dalam UU No. 32 Tahun 2004
mengenai konsep kebijakan desentralisasi dalam negara kesatuan,
ketidakjelasan pengaturan dalam berbagai aspek penyelenggaraan
pemerintahan daerah, dan hubungan antara pemerintah dengan warga dan
kelompok madani. 4Kewenangan pemerintah pusat yaitu wewenang yang
dimiliki oleh pemerintah pusat untuk mengurus atau mengatur
pemerintahan secara keseluruhan Kewenangan Pemerintah Pusat yaitu
meliputi ;
b. Pertahanan
c. Keamanan
4
Inu Kencana Syafiie, Pengantar ilmu pemerintahan, Jakarta, Refika
Aditama, 2010 hlm.
8
kelompok atau organisasi yang kegiatannya mengganggu keamanan
Negara, dan sebagainya.
Dalam hal ini pemerintah pusat memiliki wewenang untuk mencetak uang
dan menentukan nilai mata uang, menetapkan kebijakan moneter,
mengendalikan peredaran uang, dan sebagainya.
e. Yustisi
f. Agama
5
Fauzan, Muhammad, 2006, Hukum Pemerintahan Daerah, Yogyakarta:
UII Press
6
Ratnawa, et.al., Hubungan Kewenangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah dalam Otonomi Daerah di Indonesia: Peluang, Kendala, dan
Implikasi, Jakarta:
9
b. Perencanaan, pemanfaatan, pengawasan tata ruang
10
11
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, maka terjadi pemisahan
kewenangan apa yang dilakukan melibatkan desentralisasi dan
pemerintahan bersama. Mengenai kewenangan tersebut, diatur bagian
mana yang menjadi kewenangan pusat dan mana yang menjadi
kewenangan daerah. Oleh karena itu, untuk memperlancar
penyelenggaraan negara di semua bidang tersebut, tidak mungkin
dilaksanakan sepenuhnya hanya oleh pemerintahan daerah. Pendelegasian
kekuasaan negara kepada pemerintahan daerah merupakan pemerintahan
daerah merupakan solusi yang memudahkan pemerintah untuk menjamin
kesejahteraan masyarakat dan berkontribusi pada pemerataan
pembangunan nasional.
B. SARAN
Sebaiknya untuk mengatur hubungan kewenangan pusat dan
daerah dilakukan melalui berbagai peraturan perundang-undangan yang
secara khusus mengatur mengenai pembagian kewenangan antara
pemerintah pusat dan daerah dalam negara kesatuan republik Indonesia
(NKRI) dalam rangka otonomi yang seluas-luasnya berdasarkan UUD
Tahun 1945 adalah Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum
yang berdasar sistem konstitusi maka dalam setiap tindakan hukum
mengenai konsep hubungan kewenangan antara pusat dan daerah harus
dibangun melalui peraturan perundang-undangan, sehingga kewenangan
yang merupakan salah satu bentuk kekuasaan memiliki legitimasi
(keabsahan), yang nantinya terhadap hubungan kewenangan tersebut
memiliki legitimate power.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://bphn.go.id/data/documents/
naskah_akademik_ruu_tentang_hubungan_kewenangan_pemerintah_pusat
_dan_daerah.pdf
12