Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1. Latar Belakang.................................................................................................1
2. Rumusan Masalah............................................................................................2
3. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
1. Pemerintahan Daerah.......................................................................................3
1. Kesimpulan.....................................................................................................12
2. Saran...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
1. Buku:...........................................................................................................14
2. Jurnal:..........................................................................................................14
3. Internet:.......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan daerah otonom oleh
pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas desentralisasi bahwa unsur-unsur
penyelenggara pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota dan
perangkat daerah.
3. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah:
PEMBAHASAN
1. Pemerintahan Daerah
Pemerintah Daerah adalah penyelenggara urusan administrasi
pemerintahan oleh pemerintah di daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah
dengan landasan dasar otonomi dan tugas. Pemerintah Daerah bukan negara
bagian seperti dalam negara federal.
1. Aspek Politik
Untuk mengikutsertakan, menyalurkan aspirasi dan inspirasi masyarakat di
lapisan bawah, baik untuk kepentingan daerah maupun kepentingan nasional. Hal
ini semata-mata untuk proses pembangunan demokratisasi.
2. Aspek Manajemen
Untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah,
terlebih pada pemberian pelayanan terhadap masyarakat. Salah satu upayanya
adalah dengan memperluas jenis-jenis pelayanan di berbagai bidang kebutuhan
masyarakat.
3. Aspek Kemasyarakatan
Untuk meningkatkan partisipasi serta menumbuhkan kemandirian masyarakat di
daerah sehingga tidak terlalu bergantung pada pemberian pemerintah pusat. Salah
satu caranya dengan melakukan pemberdayaan pada masyarakat.
4. Aspek Ekonomi
Untuk melancarkan pelaksanaan program pembangunan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1. Kepentingan Masyarakat
2. Memotong Birokrasi
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pada hakekatnya otonomi daerah tidak lain merupakan refleksi dari power
sharing yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Secara
teoritis terdapat tujuh urusan pusat yang tidak dapat diserahkan kepada daerah
yaitu: pertahanan keamanan, urusan diplomatik luar negeri, urusan peradilan, dan
urusan keuangan dalam pengertian mencetak uang. Diluar itu pada dasarnya
urusan-urusan pemerintah pusat dapat didesentralisasikan ke Daerah-daerah. Yang
perlu dilakukan pertama-tama adalah langkah-langkah penataan kewenangan
daerah yang meliputi 1). Reaktualisasi Kewenangan/Otonomi, 2) Penyeragaman
yang berlebihan terhadap otonomi daerah ternyata menyebabkan Pemda kurang
responsif dengan kebutuhan masyarakat sendiri. Kondisi tersebut merupakan
salah satu sebab rendahnya akuntabilitas Pemda kepada warganya dan jelas hal
tersebut kurang kondusif dengan penguatan kedaulatan rakyat. Untuk itu perlu
diadakan need assessment yang merupakan analisis terhadap kebutuhan
masyarakat yang perlu dikelola oleh Pemda, 3). Kejelasan dalam Pembagian
Urusan otonomi, 4). Penatan sesuai dengan ketentuan Undang Undang tentang
pemerintah Daerah, 5) Dilakukan pembagian urusan atau kewenangan yang lebih
jelas dan transparant antara daerah Otonom Propinsi dan kabupaten/Kota. Pemda
sesuai dengan tingkatan dan ruang lingkupnya mempunyai kewenangan atau
urusan-urusan yang sesuai dengan kebutuhan daerah dan masyarakatnya, 6)
Pertimbangan akuntabilitas perlu dikedepankan dalam pembagian urusan tersebut.
Pemda propinsi seyogyanya melakukan urusan yang dengan cakupan tingkat
Propinsi seperti sungai, transportasi antar kota/kabupaten, perencanaan tata ruang
regional, hutan dan lembah dalam kawasan regional dan sebagainya.
2. Saran
Di harapkan agar semua dapat memahami dan semoga apa yang telah
dijelaskan menjadi suatu ilmu, pengetahuan maupun manfaaat bagi kita semua.
Semoga bangsa kita ini, yakni; bangsa Indonesia bisa semakin berkembang dan
mampu menghadapi segala apa yang menjadi permasalah.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku:
Imam Mahdi, Hukum Tata Negara Indonesia, Ctk Pertama, Teras, Yogyakarta,
2011.
2. Jurnal:
Fadly. 2010. Kelebihan dan Kekurangan Otonomi Daerah. Dalam
http://www.sultanahamu.blogspot.co.id
3. Internet:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_daerah
https://www.nawasis.org/portal/digilib/read/undang-undang-no-23-tahun-2014-
tentang-pemerintahan-daerah/51754
https://perpustakaan.kasn.go.id/index.php?
p=show_detail&id=498#:~:text=Tujuan%20utama%20Hukum%20Pemerintahan
%20Daerah,rakyat%20yang%20ada%20di%20daerah.
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2007/78TAHUN2007PPPenj.htm
https://m.kumparan.com/amp/ragam-info/5-manfaat-otonomi-daerah-beserta-
tujuannya-dalam-pemerintahan-20lvlSrxkW2