Anda di halaman 1dari 11

ASAS ASAS PEMERINTAHAN DAERAH

Dibuat untuk memenuhi tugas Hukum Pemerintahan Daerah


Dosen Pengampu :
Marnan A.T. Mokorimban Sh.Mh

Disusun Oleh :

Meilitha Debora N. Klaas 220711011040


Michael K. Woi 220711011042
Miguel I. Lausan 220711011044
Mohamat Fahri Ente 220711011045

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah
memungkinkan kami menyelesaikan makalah ini. Kami juga ingin mengungkapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi, baik berupa ide maupun dukungan materi.

Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
yanbermanfaat bagi para pembaca. Bahkan, kami berharap bahwa isi makalah ini dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari pembaca.
Sebagai penyusun, kami sadar bahwa makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami
.Oleh karena itu, kami sangat menghargai setiap kritik dan saran yang membangun yang
dapat diberikan oleh pembaca demi meningkatkan kualitas makalah ini.

Manado, 24 Maret 2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................3
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN .........................................................................................................................5
2.1 ASAS ASAS PEMERINTAHAN DAERAH .....................................................................5
BAB III ..................................................................................................................................... 10
PENUTUP ................................................................................................................................ 10
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembagian kekuasaan Negara bertujuan supaya kekuasaan tidak bertumpuk pada satu

tangan/satu badan. Membagi kekuasaan dalam Negara menurut hukum pemerintahan

yang terbagi atas Negara kesatuan yaitu sentralisasi dan desentralisasi serta Negara

federal yang terbagi atas pemerintahan federal dan pemerintahan Negara bagian.

Limpahan kewenangan itu disebut otonomi daerah sedangkan daerah yang menerima di sebut

daerah otonom.

Indonesia adalah Negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi

itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah mempunyai pemerintahan

daerah beserta asas-asas yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan daerah adalah

penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas

otonomi dan asas tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luanya dalam system

prinsip Negara kesatuan republic Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

Hubungan weenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi,kabupaten dan

kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan

memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah, hubungan keuangan, pelayanan umum,

pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan

pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Asas-asas Pemerintahan Daerah ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ASAS ASAS PEMERINTAHAN DAERAH


Asas itu merupakan dasar sesuatu, pedoman atau sesuatu yang dianggap kebenaran, yang
menjadi tujuan berpikir dan prinsip yang menjadi pegangan. Penyelenggaraan pemerintahan
daerah tidak terlepas dari penyelenggaraan pemerintahan pusat, karena pemerintahan daerah
merupakan bagian dari penyelenggaraan pemerintahan negara. Asas dan prinsip pemerintahan
daerah menggunakan asas desentralisasi, dekonsentralisasi dan tugas pembantuan.
Penyelenggaraan asas desentralisasi secara utuh dan bulat yang dilaksanakan
di daerah kabupaten dan kota. Asas tugas pembantuan yang dapat dilaksanakan
di daerah provinsi, kabupaten, kota, dan desa.

Asas asas pemerintahan daerah di Indonesia :

1. Desentralisasi

2. Dekonsentrasi

3. Tugas pembantuan

(Medebewind)

1. Desentralisasi:

UU No. 9 Tahun 2015 Perubahan kedua atas UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah "Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia"

2. Dekonsentrasi :

Pasal 1 Butir 8 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah: "Pelimpahan wewenang


pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu."

3. Tugas Pembantuan(Medebewind):
Pasal 1 Butir 9 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah: "Penugasan dari Pemerintahan
kepada daerah* dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa,
serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu" (*
daerah = Provinsi, Kabupaten, Kota)

• Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan
tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi.

• Sebagai konsekuensi negara kesatuan memang tidak dimungkinkan semua wewenang


pemerintah didesentralisasikan dan diotonomkan sekalipun kepada daerah.

• Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada wilayah provinsi dalam kedudukannya


sebagai wilayah administrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah di wilayah provinsi

• Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku wakil Pemerintah d daerah,
dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas
dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota

Dasar pertimbangan dan tujuan diselenggarakannya asasdekonsentrasi yaitu:

a. terpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. tengung elegangan antar daeransional dalam

c. terwujudnya keserasian hubungan antar susunan pemerintahan dan antarpemerintahan di


daerah;

d. teridentifikasinya potensi dan terpeliharanya keanekaragaman sosial budaya daerah;

e. tercapainya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, serta pengelolaan

pembangunan dan pelayanan terhadap kepentingan umum masyarakat; dan

f. Terciptanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam system administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan
Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya & mempertanggung jawabkannya kepada yang memberi penugasan Tugas
pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat
dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Pemberian tugas
pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum.

Tujuan pemberian tugas pembantuan adalan memperiancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian
permasalahan, serta membantu penelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan
pembangunan bagi daerah dan desa.

• Tugas pembantuan yang diberikan olen Pemerintah kepada daerah dan/ atau desa

akan lebih efisien dan efektif.

• Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sebagai daerah otonom kepada
kabupaten/kota dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas provinsi, antara lain dalam bidang
pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota, serta sebagian tugas pemerintahan dalam
bidang tertentu lainnya, teng da acau belum dapat diaksanakan olen

• Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada desa mencakup
sebagian tugas-tugas kabupaten/kota di bidang pemerintahan yang menjadi wewenang
kabupaten/kota.

• Penyelenggaraan ketiga asas di atas memberikan konsekuensi terhadap pengaturan


pendanaan.

• Semua urusan pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan pemerintah daerah
harus didanai dari APBN, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah harus didanai dari APBN melalu bagian anggaran kementerian/lembaga.

• Pengaturan pendanaan kewengan pemerintah melalui APBN mencakup pendanaan sebagian


urusan pemerintahan yang akan dilimpahkan kepada gubernur berdasarkan asas dekonsentrasi,
dan sebagian urusan pemerintahan yang akan ditugaskan kepada daerah provinsi dan
kabupaten/kota berdasarkan asas tugas pembantuan.

- Hal ini sejalan dengan Undang-Undang No. 33

Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
yang menyatakan bahwa perimbangan keuangan antara Pemerintah dan pemerintahan darah
merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan atas penyelenggaraan asas
desentralisasi,dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.

• Perimbangan keuangan dilaksanakan sejalan dengan pembagian urusan pemerintahan antara


Pemerintah dan pemerintahan daerah yang dalam system pengaturannya tidak hanya mencakup
aspek pendapatan daerah, tetapi juga aspek pengelolaan & pertanggungjawaban.

Penyerahan wewenangpemerintahan, pelimpahan wewenang pemerintahan, dan penugasan dari


Pemerintah dalam rangka penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas
pembantuan juga harus diikuti dengan pengaturan pendanaan dan pemanfaatan sumber daya
nasional secara efisien dan efektif.

• Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah kepada pemerintan provinsi atau
kabupaten/kota dan/atau pemerintah desa merupakan sebagian urusan pemerintanan diluar 6
enam) urusan yang bersifat mutlak yang menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan
sebagal urusan Pemerintah.

• Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dar pemerintah provinsi kepada pemerintah
kabupaten/iota dan/atau pemerintah desa merupakan sebagian urusan pemerintahan yang
menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagal urusan pemerintah provinsi. Urusan
pemerintahan yang dapat ditugaskan dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa
merupakan sebagian urusan pemerintahan yang menurut peraturan perundang-undangan
ditetapkan sebagal urusan pemerintah kabupaten/kota.

• Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah kepada pemerintah provinsi atau
kabupaten/kota dan/atau pemerintah desa didanai dari APBN bagian anggaran
kementerian/lembaga melalui dana tugas pembantuan.
• Urusan pemerintahan yang ditugaskan dari pemerintah provinsi kepada pemerintah
kabupaten/kota dan/atau peerintah desa didanai dari APBD provinsi.

• Urusan peerintahan yang ditugaskan dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa
didanai dari APBD kabupaten/kota.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1) Asas pemerintahan daerah di Indonesia meliputi desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas

pembantuan. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah

kepada daerah otonom untuk mengatur urusan pemerintahan. Dekonsentrasi adalah

pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur atau instansi vertikal

di wilayah tertentu. Tugas pembantuan adalah penugasan tugas tertentu oleh Pemerintah

kepada daerah atau desa.

2) Penyelenggaraan asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan dilakukan untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Asas-asas ini
juga mengatur pengaturan pendanaan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan pemerintahan daerah harus dilakukan secara
efisien dan efektif untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah kepada daerah atau desa akan lebih efisien
dan efektif. Tugas pembantuan dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa
mencakup sebagian tugas provinsi atau kabupaten/kota di bidang pemerintahan.
Penyelenggaraan ketiga asas di atas juga memberikan konsekuensi terhadap pengaturan
pendanaan, dengan urusan pemerintahan harus didanai dari APBN melalui dana tugas
pembantuan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.editpad.org/tool/id/text-summarizer

https://nanggulan.kulonprogokab.go.id/detil/842/azas-pemerintahan-daerah-sebuah
artikel-yang-di-tulis-jawatan-praja-kapanewon-nanggulan

hukum pemerintahan marnan a.t mokorimban SH.M,SI

Anda mungkin juga menyukai