Disusun Oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang telah
memungkinkan kami menyelesaikan makalah ini. Kami juga ingin mengungkapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi, baik berupa ide maupun dukungan materi.
Kami berharap agar makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
yanbermanfaat bagi para pembaca. Bahkan, kami berharap bahwa isi makalah ini dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari pembaca.
Sebagai penyusun, kami sadar bahwa makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami
.Oleh karena itu, kami sangat menghargai setiap kritik dan saran yang membangun yang
dapat diberikan oleh pembaca demi meningkatkan kualitas makalah ini.
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................3
BAB I .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN .........................................................................................................................5
2.1 ASAS ASAS PEMERINTAHAN DAERAH .....................................................................5
BAB III ..................................................................................................................................... 10
PENUTUP ................................................................................................................................ 10
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
Pembagian kekuasaan Negara bertujuan supaya kekuasaan tidak bertumpuk pada satu
yang terbagi atas Negara kesatuan yaitu sentralisasi dan desentralisasi serta Negara
federal yang terbagi atas pemerintahan federal dan pemerintahan Negara bagian.
Limpahan kewenangan itu disebut otonomi daerah sedangkan daerah yang menerima di sebut
daerah otonom.
Indonesia adalah Negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi
itu dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah mempunyai pemerintahan
daerah beserta asas-asas yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas
otonomi dan asas tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luanya dalam system
prinsip Negara kesatuan republic Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.
Hubungan weenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi,kabupaten dan
kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan
pemerintah daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
PEMBAHASAN
1. Desentralisasi
2. Dekonsentrasi
3. Tugas pembantuan
(Medebewind)
1. Desentralisasi:
UU No. 9 Tahun 2015 Perubahan kedua atas UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah "Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia"
2. Dekonsentrasi :
3. Tugas Pembantuan(Medebewind):
Pasal 1 Butir 9 UU No. 32 / 2004 tentang Pemerintahan Daerah: "Penugasan dari Pemerintahan
kepada daerah* dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa,
serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu" (*
daerah = Provinsi, Kabupaten, Kota)
• Dekonsentrasi dan tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan
tugas pemerintahan dapat dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi.
• Gubernur sebagai kepala daerah provinsi berfungsi pula selaku wakil Pemerintah d daerah,
dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan tugas
dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
urusan pemerintahan di daerah kabupaten dan kota
f. Terciptanya komunikasi sosial kemasyarakatan dan sosial budaya dalam system administrasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Penyelenggaraan asas tugas pembantuan adalah cerminan dari sistem dan prosedur penugasan
Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota
dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk menyelenggarakan
urusan pemerintahan dan pembangunan yang disertai dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya & mempertanggung jawabkannya kepada yang memberi penugasan Tugas
pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan dapat
dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi dan asas dekonsentrasi. Pemberian tugas
pembantuan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan umum.
Tujuan pemberian tugas pembantuan adalan memperiancar pelaksanaan tugas dan penyelesaian
permasalahan, serta membantu penelenggaraan pemerintahan, dan pengembangan
pembangunan bagi daerah dan desa.
• Tugas pembantuan yang diberikan olen Pemerintah kepada daerah dan/ atau desa
• Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah provinsi sebagai daerah otonom kepada
kabupaten/kota dan/atau desa meliputi sebagian tugas-tugas provinsi, antara lain dalam bidang
pemerintahan yang bersifat lintas kabupaten dan kota, serta sebagian tugas pemerintahan dalam
bidang tertentu lainnya, teng da acau belum dapat diaksanakan olen
• Tugas pembantuan yang diberikan oleh pemerintah kabupaten/kota kepada desa mencakup
sebagian tugas-tugas kabupaten/kota di bidang pemerintahan yang menjadi wewenang
kabupaten/kota.
• Semua urusan pemerintahan yang sudah diserahkan menjadi kewenangan pemerintah daerah
harus didanai dari APBN, sedangkan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
pemerintah harus didanai dari APBN melalu bagian anggaran kementerian/lembaga.
Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
yang menyatakan bahwa perimbangan keuangan antara Pemerintah dan pemerintahan darah
merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan atas penyelenggaraan asas
desentralisasi,dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
• Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah kepada pemerintan provinsi atau
kabupaten/kota dan/atau pemerintah desa merupakan sebagian urusan pemerintanan diluar 6
enam) urusan yang bersifat mutlak yang menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan
sebagal urusan Pemerintah.
• Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dar pemerintah provinsi kepada pemerintah
kabupaten/iota dan/atau pemerintah desa merupakan sebagian urusan pemerintahan yang
menurut peraturan perundang-undangan ditetapkan sebagal urusan pemerintah provinsi. Urusan
pemerintahan yang dapat ditugaskan dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa
merupakan sebagian urusan pemerintahan yang menurut peraturan perundang-undangan
ditetapkan sebagal urusan pemerintah kabupaten/kota.
• Urusan pemerintahan yang dapat ditugaskan dari Pemerintah kepada pemerintah provinsi atau
kabupaten/kota dan/atau pemerintah desa didanai dari APBN bagian anggaran
kementerian/lembaga melalui dana tugas pembantuan.
• Urusan pemerintahan yang ditugaskan dari pemerintah provinsi kepada pemerintah
kabupaten/kota dan/atau peerintah desa didanai dari APBD provinsi.
• Urusan peerintahan yang ditugaskan dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa
didanai dari APBD kabupaten/kota.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1) Asas pemerintahan daerah di Indonesia meliputi desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas
pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Gubernur atau instansi vertikal
di wilayah tertentu. Tugas pembantuan adalah penugasan tugas tertentu oleh Pemerintah
https://www.editpad.org/tool/id/text-summarizer
https://nanggulan.kulonprogokab.go.id/detil/842/azas-pemerintahan-daerah-sebuah
artikel-yang-di-tulis-jawatan-praja-kapanewon-nanggulan