Anda di halaman 1dari 8

“OTONOMI DAERAH DALAM RANGKA NKRI”

Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh :
1. Taufiq Alfajri_2310553008
2. Farhan Lefitra_2310553010

Kelas : M2

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS KAMPUS
PAYAKUMBUH
UNIVERSITAS ANDALAS
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul "Otonomi Daerah dalam Rangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)." Makalah ini disusun sebagai salah satu bentuk pengamalan dalam
memahami dan menggali pengetahuan mengenai sistem pemerintahan di Indonesia,
khususnya dalam konteks penerapan otonomi daerah sebagai upaya memperkokoh
persatuan dalam keragaman NKRI.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep otonomi daerah,


implementasinya dalam konteks NKRI, serta dampak positif dan negatif kebijakan
otonomi daerah terhadap persatuan dan kesatuan NKRI. Semoga makalah ini dapat
memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya otonomi daerah
sebagai salah satu cara untuk memperkuat negara kesatuan Republik Indonesia.

Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi kecil
dalam memahami pentingnya otonomi daerah dalam mewujudkan visi dan misi
bangsa Indonesia, yakni menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman, serta
memperkokoh fondasi negara kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Payakumbuh,25 Oktober 2023


Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
2.1 Hakikat Otonomi Daerah.......................................................................................................5
2.2 Visi/Tujuan Otoda..................................................................................................................5
2.3 Sejarah Otoda Di Indonesia...................................................................................................5
2.4 Prnsip2 Pelaksanaan Otoda....................................................................................................5
2.5 Pembagian Kekuasaan Dalam Otoda.....................................................................................6
2.6 Pilkada Dalam Otoda.............................................................................................................6
2.7 Otoda Dan Pembangunan Daerah..........................................................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara
yang terdiri dari berbagai suku, budaya, dan agama. Otonomi daerah
diberikan sebagai upaya untuk memperkokoh persatuan dalam keragaman
ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Hakikat Otonomi Daerah
2. Visi/tujuan Otoda
3. Sejarah Otoda di Indonesia
4. Prinsip2 Pelaksanaan Otoda
5. Pembagian Kekuasaan dlm Otoda
6. Pilkada dlm Otoda
7. Otoda dan Pembangunan Daerah

1.3 Tujuan Masalah


1.Mengetahui Hakikat Otonomi Daerah
2.Mengetahui Visi/Tujuan Otoda
3.Mengetahui Sejarah Otoda Di Indonesia
4.Mengetahui Prinsip2 Pelaksanaan Otoda
5.Mengetahui Pembagian Kekuasaan Dalam Otoda
6.Mengetahui Pilkada Dalam Otoda
7.Mengetahui Otoda Dan Pembangunan Daerah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Otonomi Daerah


Otonomi daerah adalah prinsip yang mengatur hubungan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah di dalam suatu negara. Otonomi
daerah bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada pemerintah
daerah dalam mengelola urusan pemerintah yang ada di wilayahnya.
Dengan otonomi daerah, pemerintah daerah memiliki kewenangan dalam
hal perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan
yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerahnya. Prinsip
otonomi daerah menjadi bagian penting dalam sistem pemerintahan
NKRI, yang mencerminkan keragaman geografis, budaya, dan sosial di
Indonesia.

2.2 Visi/tujuan Otoda


Tujuan utama dari otonomi daerah di Indonesia adalah untuk
menciptakan pemerintahan yang lebih efisien, responsif, dan demokratis
dengan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih dekat dengan
masyarakat. Visi dari otonomi daerah adalah mewujudkan pemerintahan
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkatkan
kualitas hidup, serta mengembangkan potensi lokal. Dengan otonomi
daerah, pemerintah daerah diharapkan dapat lebih fokus pada
perencanaan dan pembangunan yang sesuai dengan karakteristik
daerahnya.

2.3 Sejarah Otoda di Indonesia


Sejarah otonomi daerah di Indonesia dapat ditelusuri hingga masa
kolonial Belanda, ketika terdapat beberapa bentuk otonomi di wilayah-
wilayah tertentu. Namun, perubahan signifikan dalam sistem otonomi
daerah di Indonesia terjadi setelah kemerdekaan pada tahun 1945. Dalam
perjalanan sejarahnya, otonomi daerah mengalami beberapa perubahan,
terutama melalui UU No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan Daerah, dan kemudian UU No. 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah.

2.4 Prinsip2 Pelaksanaan Otoda


Pelaksanaan otonomi daerah di Indonesia didasarkan pada
beberapa prinsip, antara lain:
A.Desentralisasi: Pemerintah pusat memberikan sebagian besar
kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengurus urusan lokal.
B.Partisipasi Masyarakat: Masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam
proses pengambilan keputusan di tingkat daerah.
C.Transparansi dan Akuntabilitas: Pemerintah daerah diharapkan
transparan dan bertanggung jawab dalam pengelolaan anggaran dan
program-programnya.
D.Penghargaan terhadap Keragaman: Otonomi daerah memperhatikan
keragaman budaya, agama, dan bahasa di seluruh Indonesia.

2.5 Pembagian Kekuasaan Dalam Otoda


Pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan perundang-
undangan lainnya. Prinsip pokoknya adalah bahwa pemerintah daerah
memiliki kewenangan dalam hal otonomi khusus dan otonomi umum.
Kewenangan otonomi khusus diberikan kepada daerah-daerah dengan
karakteristik tertentu, sementara otonomi umum berlaku untuk semua
daerah. Pembagian kekuasaan ini dirancang untuk menciptakan
keseimbangan antara sentralisasi dan desentralisasi.

2.5 Pilkada dlm Otoda


Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan salah satu
instrumen penting dalam otonomi daerah di Indonesia. Dalam sistem
demokrasi, masyarakat setempat memiliki hak untuk memilih kepala
daerah mereka sendiri. Pilkada diatur dalam perundang-undangan dan
dilaksanakan secara berkala. Dengan Pilkada, masyarakat memiliki peran
aktif dalam menentukan pemimpin mereka, yang akan bertanggung jawab
atas pembangunan dan pemerintahan di daerah tersebut.

2.7 Otoda Dan Pembangunan Daerah


Otonomi Daerah memiliki peran yang sangat penting dalam
pembangunan daerah. Dengan memberdayakan potensi lokal dan
memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat,
Otoda dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan.
Pemerintah daerah dapat mengembangkan program-program yang sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan daerahnya, sehingga pembangunan
yang dilakukan lebih relevan dan berdampak positif bagi masyarakat
setempat.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Otonomi Daerah dalam kerangka NKRI merupakan landasan bagi
pengembangan pemerintahan yang demokratis dan responsif terhadap
kebutuhan masyarakat. Dengan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi,
transparansi, dan partisipasi masyarakat, Otonomi Daerah dapat menjadi
instrumen yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan
mempercepat pembangunan daerah, sejalan dengan tujuan negara
kesatuan Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Moonti, R. M. (2017). HAKIKAT OTONOMI DAERAH DALAM


SISTEM KETATANEGARAAN DI INDONESIA. Al-Ishlah:
Jurnal Ilmiah Hukum, 20

Moonti, R. M. (2017). HAKIKAT OTONOMI DAERAH DALAM


SISTEM KETATANEGARAAN DI INDONESIA. Al-Ishlah:
Jurnal Ilmiah Hukum, 20(2), 26-37.

Irawan Soejito, 1991. Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah


Daerah. Jakarta, Bina Aksara.

Syaukani dkk, 2012, Otonomi Daerah Dalam Negara Kesatuan,Pustaka


Pelajar, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai