OTONOMI DAERAH
Dosen pengampu :
Disusun oleh:
Ardiansyah (14012100101)
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah yang maha Esa atas segala
karunia dan rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai
tanpa ada kendala apapun dan dengan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan dengan Judul Otonomi
Daerah.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
1.3 TUJUAN..........................................................................................................
3.4 Kelebihan.......................................................................................................
3.5 Kekurangan....................................................................................................
BAB IV PENUTUP.............................................................................................
3
4.1 KESIMPULAN..............................................................................................
4.2 SARAN..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
besar dengan kekayaan alam yang dimilikinya. Wacana otonomi daerah
kemudian bergulir sebagai konsepsi alternatif untuk menjawab
permasalahan sosial dan ketatanegaraan Indonesia yang dianggap telah
usang dan perlu diganti. Inilah yang menjadi latar belakang otonomi
daerah di Indonesia.
1.3 TUJUAN
6
BAB II
KAJIAN TEORI
7
“Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.”
8
Selain itu, amanat UUD 1945 yang menyebutkan bahwa, “Gubernur,
Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis” direalisasikan
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,
Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah (PP Nomor 6 Tahun 2005).
9
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844).
10
harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk
semua negara seluruh dunia.4 Sumber daya manusia adalah
seseorang yang siap, mau dan mampu member sumbangan terhadap
pencapaian tujuan organisasi.
b. Keuangan Menurut Peraturan Pemerintah (PP) 58 tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 1 ayat 5 yang dimaksud
dengan keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, yang dapat
dinilai dengan uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan
yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam
rangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya menyangkut tiga aspek
analisis yang saling terkait satu dengan lainya, yang terdiri dari:
1) Analisis penerimaan, yaitu analisis mengenai kemampuan
pemerintah daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang
potensial dan biaya-biaya dikeluarkan untuk meningkatkan
pendapatan tersebut.
2) Analisis pengeluaran, yaitu analisis mengenai seberapa besar
biayabiaya dari suatu pelayanan publik dan faktor-faktor yang
menyebabkan biaya-biaya tersebut meningkat.
3) Analisis anggaran, yaitu analisis mengenai hubungan antara
pendapatan dan pengeluaran serta kecenderungan yang
diproyeksikan untuk masa depan.
c. Peralatan Undang-undang nomor 38 tahun 2004 pasal 1 ayat 4 di
katakan bahwa jalan adalah prasarana transportasi darat yang
meliputi bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan
perlengkapannya yang di peruntukkan bagi lalu lintas, yang berada
pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah atau air di atas permukaan air, kecuali jalan kereta
api, jalan lori dan jalan kabel. Penyelenggaraan jalan berdasarkan
pada asas kemanfaatan, keamanan dan keselamatan, keserasian,
keselarasan dan keseimbangan, keadilan, transparansi, dan
11
akuntabilitas, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan serta
kebersamaan dan kemitraan.
d. Organisasi dan Manajerial Organisasi dan Manajerial adalah suatu
alat atau wadah bagi pemerintah untuk mengambil keputusan dan
membuat kebijakan atas tugas yang dilaksanakan.
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
5. Prinsip Pemberdayaan Tujuan otonomi daerah adalah bisa
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah
di daerah. Utamanya dalam aspek pelayanan dan pembangunan
masyarakat. Selain itu dapat meningkatkan pembinaan kestabilan
politik dan kesatuan bangsa
3.4 Kelebihan
14
4. Pemerintah daerah bersama rakyat di daerah itu akan bersama-sama
membangun daerah untuk kemajuan dan kepentingan bersama.
3.5 Kekurangan
1. Desentralisasi
15
2. Dekonsentrasi
3. Tugas Pembantuan
2. Partisipasi
16
3.8 Hak Daerah Dalam Menjalankan Otonomi Daerah
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
19