Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

PEMERINTAHAN PUSAT dan DAERAH


Untuk memenuhi mata kuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu Mohammad Wahyu Kurniawan, S.Pd., M. Pd

Disusun oleh :
Puspita Maharani Pangestu 202110100311010

Haniatus Zahro 202110100311012

Muhammad Hidayatur Rijalul Ghaib 202110100311013

Firda Putri Ramadhani 202110100311024

Sonia Ullul Azzmi 202110100311025

Diva Sandy Ahmad Arjuna 202110100311026

Pascal Samudra Sambega 202110100311037

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
NOVEMBER 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Pemerintah Pusat dan Daerah”. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Bapak Mohammad Wahyu Kurniawan,
S.Pd., M. Pd selaku dosen mata kuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah
ini kami menjelaskan tentang pengertian serta tugas dari Pemerintahan Pusat dan Daerah.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, dan khususnya para penerus-penerus bangsa. Kami yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini, Oleh karena itu kami terbuka dari saran dan kritikan teman-teman maupun
dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna di masa mendatang. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat penulisan yang kurang berkenan.

Malang, November 2021

Penyusun

ii
DAFAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................ii

Daftar Isi..............................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah.................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan............................................................................................................2

1.4 Manfaat..........................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pemerintahan...............................................................................3

2.2 Pemerintahan pusat........................................................................................4

2.3 Pemerintahan daerah.....................................................................................13

2.4 Fungsi dan tugas pemerintahan.....................................................................17

2.5 Hubungan pemerintahan pusat dan daerah....................................................20

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................21

3.2 Saran..............................................................................................................21

Daftar pustaka......................................................................................................22

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Banyak dari warga Indonesia hanya mengetahui bahwa pemerintah adalah suatu lembaga
yang melakukan segala urusan negara untuk mensejahterakan rakyatnya. Sebenarnya, pengertian
pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk mengatur komunitas di wilayah
tertentu, yang umumnya adalah negara. Pemerintah umumnya terdiri atas lembaga legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Pemeritahan merupakan sarana untuk menegakkan kebijakan organisasi,
sekaligus mekanisme membentuk kebijakan. Negara Indonesia merupakan negara yang
demokratis, dan berlandaskan pada UUD 1945.

Dalam ilmu pemerintahan, pemerintah dibagi menjadi dua. Ada pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Indonesia merupakan pemerintahan pusat dengan mencakup wewenang
dalam skala besar atau pusat. Dalam menyelenggarakan pemerintah, presiden dibantu beberapa
menteri yang digabung dalam suatu kabinet.

Dalam pemerintahan daerah urusan pemerintahannya di selenggarakan oleh pemerintah


bagian daerah. Negara Indonesia sendiri dibagi atas daerah provinsi,kabutan dan kota. Sistem
pemeritahannya diwakilkan oleh masing-masing kepala pemerintahannya. Pemerintahan daerah
mencakup wewenang dalam skala lebih kecil, yaitu hanya berskala dalam daerah.

Atas dasar pemikiran itu, maka kami telah membuat suatu pembahasan yang berkaitan
dengan pemerintahan di Indonesia .

iv
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan bahas adalah :

1. Pengertian pemerintahan
2. Pengertian pemerintahan pusat
3. Pengertian pemerintahan daerah
4. Tugas dan fungsi pemerintahan pusat
5. Tugas dan fungsi pemerintahan daerah
6. Hubungan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah

1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca dalam hal
Pengertian Pemerintahan serta Tugas dan Fungsinya. Pengetahuan ini sangat penting karena bisa
memberitahu kita tentang proses dalam pemerintahan.

1.4 Manfaat
Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referesnsi bagi para pembaca, agar dalam
setiap aktivitas yang dijalani sehari-hari dapat dapat memahami teori-teori bentuk
pemerintahan serta mampu menempatkan diri serta ikut berperan serta di dalam proses
penyelenggaraan pemerintah.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pemerintahan


Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk mengatur komunitas di
wilayah tertentu, yang umumnya adalah negara. Ada beberapa definisi mengenai sistem
pemerintahan. Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia. 
Pemerintah merupakan sarana untuk menegakkan kebijakan organisasi, sekaligus sebagai
mekanisme untuk menentukan kebijakan. Setiap pemerintahan memiliki semacam konstitusi,
yaitu pernyataan tentang prinsip dan filosofi pemerintahannya.

Meskipun semua jenis organisasi memiliki tata kelola, istilah pemerintah sering kali
digunakan secara lebih spesifik untuk merujuk pada sekitar 200 pemerintah nasional independen
dan organisasi-organisasi di bawahnya. Sepanjang sejarah, bentuk pemerintahan yang lazim
ditemui meliputi monarki, aristokrasi, timokrasi, oligarki, demokrasi, teokrasi, dan tirani. Aspek
utama dari filosofi setiap pemerintahan adalah bagaimana kekuasaan politik diperoleh, dua
bentuk utamanya adalah pemilihan umum dan suksesi turun-temurun.

Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua arti pemerintah yakni dalam arti sempit
dan arti luas, dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai Suatu bentuk organisasi yang
bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan, sedangkan dalam arti sempit
didefinisikan sebagai Suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri untuk
mengelola, menjalankan manajemen, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan. 
Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemerintah memiliki arti sistem menjalankan
wewenang dan kekuasaan mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau
bagian-bagiannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemerintah merupakan sebuah organisasi
yang memiliki tugas dan fungsi untuk mengelola sistem pemerintah dan menetapkan kebijakan
untuk mecapai tujuan negara.

Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang demokratis, dan berlandaskan pada
Undang-Undang Dasar 1945. Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial dan
dengan sistem politik didasarkan pada Tria Politika yakni kekuasaan legeslatif, eksekutif, dan
yudikatif. Untuk kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh pemerintah dan dikepalai oleh seorang
presiden yang dipilih melalui pemilihan umum secara langsung oleh masyarakat. Dalam
penyelenggaraan pemerintah, presiden dibantu beberapa menteri yang tergabung dalam suatu
kabinet. Dalam kaitannya dengan pemerintahan daerah, pemerintah Indonesia merupakan
pemerintah pusat. Kewenangan pemerintah pusat mencakup kewenangan dalam bidang politik
luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama.

vi
2.2 Pemerintahan Pusat
Pemerintah Pusat yang sudah dijelaskan dalam UU nomor 32 tahun 2004 adalah
penyelenggara pemerintah NKRI di pusat, yang dipimpin oleh Presiden dan Wakil Presiden dan
dibantu oleh para Menteri. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden
Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

A. Struktur Pemerintah Pusat

1. Presiden
Jabatan Presiden Republik Indonesia yaitu kepala negara dan juga kepala pemerintahan
negara Indonesia. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di
seluruh dunia atau internasional. Sedangkan, Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu
oleh wakil presiden dan para menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk
melaksanakan tugas pemerintahan sehari-hari. Presiden dan wakil presiden menjabat selama 5
tahun, dan bisa dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.

2. Wakil Presiden

Wakil presiden merupakan jabatan pemerintahan yang ada satu tingkat lebih rendah
daripada Presiden. Biasanya wakil presiden akan mengambil alih jabatan presiden saat presiden
berhalangan sementara atau tetap.

 3. Majelis Permusyawaratan Rakyat

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia atau Majelis Permusyawaratan


Rakyat (MPR-RI atau MPR) yaitu lembaga legislatif bikameral yang jadi salah satu lembaga
tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

 4. Dewan Perwakilan Rakyat

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau Dewan Perwakilan Rakyat (DPR-RI
atau DPR) yaitu salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan
umum yang dipilih melalui pemilihan umum.

vii
5. Dewan Perwakilan Daerah

Anggota DPD dari setiap provinsi yaitu 4 orang. Dengan masa jabatan 5 tahun dan berakhir
bersamaan pada saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah atau janji. DPD mempunyai
beberapa fungsi, yang diantaranya :

a) Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan
dengan bidang legislasi tertentu
b) Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

 6. Mahkamah Agung

Mahkamah Agung yaitu lembaga peradilan tertinggi pada suatu negara. Segala urusan
mengenai peradilan, baik organisasi ataupun finansial ada di bawah kekuasaan Mahkamah
Agung. Adapun wewenang dari mahkamah agung, diantaranya yaitu:

a) Mengadili pada tingkat kasasi.

b) Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap undang-


undang dan punya wewenang lain yang diberikan undang-undang.

7. Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi yaitu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan


Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama dengan Mahkamah Agung.

8. Badan Pemeriksa Keuangan

Badan Pemeriksa Keuangan yaitu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia yang mempunyai wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara. Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK
dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD dan diresmikan oleh Presiden.
Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD yang sesuai
dengan kewenangannya.

9. Komisi Yudisial

viii
Komisi Yudisial yaitu lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun 2004
yang punya fungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung.

B. Tugas dan Fungsi pemerintahan pusat

Indonesia merupakan negara kesatuan yang berbentuk republik. Penjabaran konsep


bentuk negara Indonesia itu tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945. Prinsip utama dari
negara kesatuan adalah peletakan kekuasaan tertinggi atas seluruh urusan pengelolaan negara di
tangan pemerintah pusat. Ketiganya adalah kekuasaan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif. Kekuasaan eksekutif yaitu kekuasaan dalam menjalankan undang-undang atau
menjalankan pemerintahan. Kekuasaan legislatif sebagai kekuasaan membentuk undang-undang.
Lalu, kekuasaan yudikatif merupakan kekuasaan mengadili pelanggaran terhadap undang-
undang. Tiga komponen kekuasaan melandasi pembagian fungsi di pemerintah pusat. Sementara
di daerah, terdapat 2 fungsi, yakni eksekutif dan legislatif. Secara garis besar, fungsi
pemerintahan pusat ada 3 macam, yaitu: fungsi legislatif, fungsi eksekutif, fungsi yudikatif.
Pembagian fungsi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Fungsi legislatif di negara Indonesia dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat


(MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

2) Fungsi eksekutif dijalankan oleh Presiden/Wakil Presiden dan para menteri di kabinet.

3) Fungsi yudikatif dijalankan oleh MA dan MK.

Masing-masing lembaga dalam pemerintaham memiliki tugas ataupun kewenangan.


Kewenangan atau tugas dari berbagai lembaga pemerintahan yang ada di Indonesia dijabarkan
sebagai berikut

1. Tugas dan wewenang MPR berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945

a) Mengubah dan menetapkan UndangUndang Dasar;


b) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden;
c) Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden (dapat dilakuman dalam masa
jabatan presiden/wakil presiden jika terdapat pelanggaran memungkinkan
pemberhentian, seperti pengkhiatan terhadap negara dan pelanggaran berat lainnya).

ix
2.Tugas dan wewenang Presiden sebagai Kepala Pemerintahan berdasarkan Undang-Undang
Dasar 1945

a) Memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar (pasal 4 ayat 1)


b) Menetapkan Peraturan Pemerintah dalam menjalankan Undang-Undang sebagaimana
mestinya (pasal 5 ayat 2 UUD 1945)
c) Membentuk Dewan Pertimbangan yang bertugas memberi nasihat dan pertimbangan
kepada Presiden (pasal 16)
d) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (Pasal 17 ayat 2)
e) Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR (Pasal 5 ayat 1)
f) Bersama-sama DPR menyetujui setiap rancangan undang-undang (Pasal 20 ayat 2)
g) Mengesahkan rancangan undang-undang yang telah disetujui bersama DPR (Pasal 20
ayat 4)
h) Menetapkan Peraturan Pemerintah sebagai Pengganti Undang-Undang (Pasal 22 ayat
1)
i) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan Mahkamah Agung (Pasal 11
ayat 1)
j) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR.

3.Tugas dan wewenang Presiden sebagai kepala negara berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945

a) Membuat perjanjian dengan negara lain dengan persetujuan DPR (Pasal 11 ayat 1);

b) Mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat 1);

c) Menerima duta dari negara lain (Pasal 13 ayat 3);

d) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15);

e) Memegang kekuasaan tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan
Udara (Pasal 10)

f) Menyatakan perang dan membuat perdamaian dengan negara lain dengan persetujuan
DPR (Pasal 11 ayat 1);
x
g) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12).

4. Tugas dan fungsi DPR (Berdasar UUD 1945):

a) Membahas dan menyetujui bersama dari rancangan undang-undang yang diajukan


presiden
b) Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (pasal 20A ayat 1)

5.Tugas dan fungsi Dewan Perwakilan Daerah

Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. DPD dapat
mengajukan RUU berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan
dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya
ekonomi, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR. DPD juga membahas dan
mengawasi pelaksanaan UU tersebut.

6.Tugas dan fungsi Mahkamah Agung

Dalam pasal 24 UUD 1945 disebutkan, kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah
Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman menurut undang-undang. Mahkamah Agung
dan badan peradilan lainnya adalah pemegang kekuasaan kehakiman yang terlepas dari pengaruh
kekuasaan pemerintah.
Berdasarkan pasal 28 - 29 UU Nomor 14 tahun 1985, tugas dan wewenang MA adalah:

a) Memeriksa dan memutuskan: (1) permohonan kasasi; (2) sengketa tentang kewenangan
mengadili; (3) permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.

b) Memutuskan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat banding atau


tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan.

7.Tugas dan wewenang Mahkamah Konstitusi:

Berdasarkan Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 yang ditegaskan kembali dalam Pasal 10 ayat (1)
huruf a sampai dengan d UU 24/2003, ada 4 wewenang Mahkamah Konstitusi, yakni:

a) Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar

xi
b) Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang wewenangnya diberikan UUD
1945
c) Memberikan putusan terkait pembubaran partai politik

Sementara tugas Mahkamah Konstitusi ialah memberikan putusan terkait dengan pendapat
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal dugaan pelanggaran oleh Presiden dan atau Wakil
Presiden. Sesuai dengan Pasal 7 ayat (1) sampai (5) dan Pasal 24C ayat (2) UUD 1945 yang
ditegaskan lagi oleh Pasal 10 ayat (2) UU 24 tahun 2003, kewajiban atau tugas Mahkamah
Konstitusi adalah: "Memberi keputusan atas pendapat DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil
Presiden telah melakukan pelanggaran hukum, atau perbuatan tercela, atau tidak memenuhi
syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945."

8.Tugas dan fungsi Komisi Yudisial


Komisi Yudisial diberi wewenang khusus yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2011 pasal 13. Berikut ini wewenang yang dimiliki KY:

a) Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc Mahkamah Agung pada
DPR agar diperoleh persetujuan
b) Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim
c) Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama Mahkamah
Agung

Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim
(KEPPH).

Tugas Komisi Yudisial Tugas Komisi Yudisial diatur dalam pasal 20 Undang-Undang
Nomor 18 Tahun 2011. Komisi Yudisial atau KY memiliki serangkaian tugas seperti berikut:
a. Terkait dengan menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, tugas Komisi Yudisial yaitu:

a) Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim


b) Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Hakim
c) Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi pada laporan dugaan pelanggaran Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup

xii
d) Memutus benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku
Hakim
e) Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan,
kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran
martabat hakim.

b. Komisi Yudisial mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim.

c. Komisi Yudisial dapat meminta bantuan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan
penyadapan dan merekam pembicaraan dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode Etik
dan/atau Pedoman Perilaku Hakim oleh Hakim.

d. Aparat penegak hukum harus menindaklanjuti permintaan Komisi Yudisial sebagaimana


dimaksud pada poin c.

e. Tugas KY diatur pula dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 pasal 14. Tugas ini
terkait mengatur usulan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung pada
DPR untuk memperoleh persetujuan. Tugas tersebut adalah:

a) Melakukan pendaftaran calon hakim agung


b) Melakukan seleksi pada calon hakim agung
c) Menetapkan calon hakim agung
d) Mengajukan calon hakim agung ke DPR.

xiii
C. Urusan Pemerintah Pusat

Secara umum, urusan pemerintahan pusat terdiri atas 3 urusan yaitu pemerintahan
absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum berikut penjelasannya.

1.Pemerintahan Absolut

Pemerintahan absolut ini menjadi kewenangan pemerintah pusat sepenuhnya, baik di urus
sendiri atau melalui instansi vertikal yang ada di daerah. Pemerintahan pusat mempunyai
wewenang penuh pada urusan pemerintahan absolut. Berikut ini, ada beberapa yang termasuk
dalam kategori urusan pemerintahan absolut, diantaranya yaitu:

A. Politik Luar Negeri

Politik luar negri menjadi kewenangan pemerintah pusat sepenuhnya. Beberapa kebijakan


pemerintah pusat pada urusan politik luar negeri misalnya: mengangkat pejabat diplomatik,
membuat kerjasama dengan negara lain, menetapkan kebijakan dagang dengan pihak asing atau
menunjuk warga negara dalam konferensi internasional.

B. Pertahanan
Dalam urusan pertahanan negara, udah jelas menjadi tugas pemerintah pusat yang gak
boleh disepelekan. Hal ini dilakukan dengan memperkuat pasukan militer buat keperluan
pertahanan, wujudnya bisa buat menyatakan perang, membuat perdamaian, dan menetapkan
wajib militer kalo diperlukan.

C. Keamanan
Sama halnya dengan pertahanan, pemerintah pusat juga berwenang dalam urusan
keamanan negara. Hal ini diwakili dengan instansi kepolisian, wujudnya bisa dengan
menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak para pelanggar hukum, dan memberantas
organisasi kriminal yang berbahaya.

D. Yustisi
Wujud yustisi itu bisa dilakukan dengan mendirikan lembaga peradilan, mengangkat atau
memberhentikan hakim dan jaksa, dan berkaitan juga dengan perubahan aturan undang-undang.

E. Moneter dan Fiskal Nasional


Pemerintah pusat juga bertugas dalam urusan moneter dan fiskal nasional. Urusan ini
seperti tugas-tugas menentukan nilai mata uang, mencetak mata uang, menetapkan kebijakan
moneter, dan mengendalikan peredaran mata uang.

xiv
F. Agama
Hal ini berkaitan dengan keweangan menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku
secara nasional, menetapkan kebijakan dalam proses menyelenggarakan kegiatan keagamaan.

 2. Pemerintahan Konkuren

Urusan pemerintahan konkuren yaitu urusan dan kewenangan dari pemerintah pusat yang
dibuat atau dibagi menjadi kewenangan pemerintah daerah. Secara umum, urusan pemerintahan
konkuren yang jadi kewenangan daerah terdiri atas urusan pemerintahan wajib dan urusan
pemerintahan pilihan. Yang termasuk urusan pemerintahan wajib, baik pada bidang pelayanan
atau bukan pelayanan yaitu sebagai berikut ini:

Pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan
permukiman, sosial, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak,
ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat, pangan, pertanahan, lingkungan
hidup, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan masyarakat dan desa,
pengendalian penduduk dan keluarga berencana, perhubungan, komunikasi dan informatika,
koperasi, usaha kecil, dan menengah, penanaman modal, kepemudaan dan olahraga, statistik,
persandian, kebudayaan, kearsipan, perpustakaan

Sedangkan, yang termasuk dalam kategori urusan pemerintahan pilihan adalah:

Energi dan sumber daya mineral, kelautan dan perikanan, pariwisata, perdagangan, pertanian,
kehutanan, perindustrian

3. Pemerintahan Umum
Pemerintahan umum yaitu urusan pemerintahan yang menjadi tugas dan kewenangan
presiden sebagai kepala pemerintahan. Dalam menjalankan urusannya, Presiden dibantu oleh
Gubernur dan Bupati/Wali kota di daerah masing-masing. Gubernur bertanggung jawab kepada
presiden melalui menteri. Sedangkan, bupati/wali kota bertanggung jawab kepada menteri
melalui gubernur sebagai wakil pemerintah pusat. Ada beberapa yang termasuk ke dalam urusan
pemerintahan umum, yaitu:
a) Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan
pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta
pemertahanan, dan pemeliharaan keutuhan NKRI.
b) Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.
c) Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan
lainnya buat mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional.
d) Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
e) Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah daerah
provinsi dan daerah kabupaten/kota buat menyelesaikan permasalahan yang timbul
dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan,

xv
keistimewaan dan kekhususan, potensi dan keanekaragaman daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
f) Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila.
g) Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan daerah dan
gak dilaksanakan oleh instansi vertikal.

2.3 Pemerintahan Daerah

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah


Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Pembagian Wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah provinsi dan Daerah provinsi itu
dibagi atas Daerah kabupaten dan kota. Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota mempunyai
Pemerintahan Daerah. Daerah provinsi merupakan Wilayah Administratif yang menjadi wilayah
kerja bagi gubernur sebagai wakil wakil Pemerintah Pusat dan wilayah kerja bagi gubernur
dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di wilayah Daerah provinsi. Daerah dapat
dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu
menyelenggarakan otonomi daerah. Penghapusan dan penggabungan daerah beserta akibatnya
ditetapkan dengan undang-undang. Untuk menyelenggarakan fungsi pemerintahan tertentu yang
bersifat khusus bagi kepentingan nasional, Pemerintah dapat menetapkan kawasan khusus dalam
wilayah provinsi dan/atau kabupaten/kota.

Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Pemerintah


daerah merupakan kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
otonom. Sedangkan Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan

xvi
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. 

Setiap pemerintah daerah dipimpin oleh Kepala Daerah yang dipilih secara demokratis.
Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota. Kepala daerah dibantu oleh satu orang wakil kepala daerah, untuk
provinsi disebut wakil Gubernur, untuk kabupaten disebut wakil bupati dan untuk kota disebut
wakil wali kota. Kepala dan wakil kepala daerah memiliki tugas, wewenang dan kewajiban serta
larangan. Selain itu, peran pemerintah daerah juga dimaksudkan dalam rangka melaksanakan
desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas perbantuan sebagai wakil pemerintah di daerah otonom
yaitu untuk melakukan:

1. Desentralisasi yaitu melaksanakan semua urusan yang semula adalah kewewenang


pemerintahan menjadi kewenangan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Dekonsentrasi yaitu menerima pelimpahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah
kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu untuk dilaksanakan; dan
3. Tugas pembantuan yaitu melaksanakan semua penugasan dari Pemerintah kepada daerah
dan/atau desa dari pemerintah provinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari
pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu.

Dalam rangka melaksanakan peran desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan,


Pemerintah daerah menjalankan urusan pemerintah konkuren, berbeda dengan pemerintah pusat
yang melaksanakan urusan pemerintahan absolut. Urusan Pemerintahan konkuren dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. pembagian urusan tersebut
didasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis
nasional Urusan pemerintahan tersebutlah yang  menjadi dasar pelaksanaan Otonomi
Daerah. Otonomi Daerah akan dibahas selanjutnya.

xvii
Urusan pemerintahan konkuren terdiri dari urusan pemerintahan wajib dan pilihan. Urusan
pemerintahan wajib terbagi lagi menjadi Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

Urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar adalah sebagai berikut.

a) pendidikan
b) kesehatan
c) pekerjaan umum dan penataan ruang
d) perumahan rakyat dan kawasan permukiman
e) ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat
f) sosial

Urusan wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar adalah sebagai berikut.

a) tenaga kerja
b) pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
c) pangan
d) pertanahan
e) lingkungan hidup
f) administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
g) pemberdayaan masyarakat dan desa
h) pengendalian penduduk dan keluarga berencana
i) perhubungan
j) komunikasi dan informatika

Urusan pilihan adalah sebagai berikut

a) kelautan dan perikanan


b) pariwisata

xviii
c) pertanian
d) kehutanan
e) energi dan sumber daya mineral
f) perdagangan

Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Dalam undang undang ini
yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan


pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menteri
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah
dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah
yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga
perwakilan rakyat daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah.
5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden
yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan
Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat.

xix
2.4 Fungsi dan Tugas Pemerintahan
Tugas dan fungsi pemerintah pusat

Secara garis besar, fungsi pemerintah pusat ada 3 macam, yaitu: fungsi legislatif, fungsi
eksekutif, fungsi yudikatif.

a) Fungsi legislatif di negara Indonesia dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat


(MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
b) Fungsi eksekutif dijalankan oleh presiden dan wakil presiden
c) Fungsi yudikatif dijalankan oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.

Adapun tugas dan wewenang MPR (berdasarkan pasal 3 UUD 1945).

a) Mengubah dan menetapkan UUD


b) Melantik presiden dan wakil presiden
c) Memberhentikan presiden dan wakil presiden (dapat dilakukan dalam masa jabatan
presiden dan wakil presiden jika terdapat pelanggran memungkinkan pemberhentian)

Tugas dan wewenang presiden sebagai kepala pemerintahan (Berdasarkan UUD 1945).
a) Mengangkat dan memberhentikan Menteri-menteri (Pasal 17 ayat 2)
b) Memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD (Pasal 4 ayat 1)
c) Mengajukan RUU kepada DPR (pasal 5 ayat 1)
d) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan pertimbangan MA (Pasal 11 ayat 1)
e) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 14 ayat
2)
Tugas dan wewenang Presiden sebagai kepala negara (Berdasarkan UUD 1945)
a) Mengangkat duta dan konsul (Pasal 13 ayat 1)
b) Menyatakan perang dan membuat perdamaian dengan negara lain dengan persetujuan
DPR (Pasal 11 ayat 1)
c) Menerima duta dari negara lain (Pasal 13 ayat 3)
d) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15)
e) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)

Tugas dan fungsi DPR (Berdasarkan UUD 1945):

xx
a) Membahas dan menyetujui Bersama dari rancangan undang-undang yang diajukan
presiden.
b) Memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan (Pasal 20A ayat 1)

Tugas dan fungsi DPD :


a) Menngajukan RUU berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam
dan sumber daya ekonomi, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah kepada DPR.
Tugas dan fungsi Mahkamah Agung berdasarkan pasal 28 - 29 UU Nomor 14 tahun 1985, tugas
dan wewenang MA adalah:
b) Memeriksa dan memutuskan: permohonan kasasi, sengketa tentang kewenangan
mengadili, permohonan peninjauan kembali putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap.
c) Memutuskan permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan tingkat banding atau
tingkat terakhir dari semua lingkungan peradilan.
Tugas dan wewenang Mahkamah Konsitusi berdasarkan Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 yang
ditegaskan kembali dalam Pasal 10 ayat (1) huruf a sampai dengan d UU 24/2003, ada 4
wewenang Mahkamah Konstitusi, yakni:
a) Menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar
b) Memberikan putusan terkait pembubaran partai politik
c) Memberikan putusan terkait perselisihan mengenai hasil pemilihan umum
d) Memutus sengketa kewenangan Lembaga negara yang wewenangnya diberikan UUD
1945.
Tugas dan fungsi Komisi Yudisial diatur dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2011. Komisi Yudisial atau KY memiliki serangkaian tugas seperti berikut:
a) Terkait dengan menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku
hakim, tugas Komisi Yudisial yaitu: memutus benar tidaknya laporan dugaan
pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim, melakukan pemantauan dan
pengawasan terhadap perilaku hakim, menerima laporan dari masyarakat berkaitan
dengan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim.
b) Komisi Yudisial mengupayakan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan hakim.
c) Komisi Yudisial dapat meminta bantuan kepada aparat penegak hukum untuk melakukan
penyadapan dan merekam pembicaraan dalam hal adanya dugaan pelanggaran Kode Etik
dan/atau Pedoman Perilaku Hakim oleh Hakim.

xxi
Tugas dan fungsi Pemerintah Daerah

Penyelenggara pemerintahan daerah di Indonesia ialah pemerintah daerah dan Dewan


Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Kepala daerah menjadi pemimpin pemerintahan daerah
yang dibantu Wakil Kepala Daerah. DPRD mempunyai fungsi legislatif, sementara kepala
daerah menjalankan fungsi eksekutif.

Tugas dan wewenang kepala daerah :


a) Mengajukan rancangan Peraturan Daerah (Perda).
b) Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD.
c) Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah.
d) Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai peraturan perundang-undangan.
Tugas dan wewenang DPRD:
a) Membentuk Perda yang dibahas dengan kepala daerah untuk mendapat persetujuan Bersama.
b) Membahas dan menyetujui rancangan Perda tentang APBD bersama kepala daerah.
c) Memilih wakil kepala daerah dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah.
d) Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

xxii
2.5 Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Pasal 18 Ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi “Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi
atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-
tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai Pemerintahan daerah, yang diatur dengan
Undang-Undang”, artinya negara Indonesia terdiri dari beberapa provinsi, kabupaten dan kota
sedangkan Pemerintahnya terdiri dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah. Daerah
provinsi, Kabuapten/Kota merupakan daerah yang otonom, yaitu suatu masyarakat hukum yang
mempunyai batas wilayah tertentu yang berhak, berwenang dan berkewajiban mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri.

Pada pasal 18 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi “Pemerintah daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi
dan tugas perbantuan.” Dalam rangka penyelenggaraan hubungan kewenangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah.

Hubungan struktural

Hubungan struktural merupakan hubungan yang didasarkan pada tingkat di


pemerintahan. Pemerintah daerah dalam bertugas menyelanggarakan urusan daerah bersama
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang berdasarkan asas otonom dan tugas
pembantuan. Presiden merupakan penyelenggaran urusan pemerintahan di tingkat pusat.
Presiden dibantu para menteri untuk menjalankan pemerindah. Kepala daerah merupakan
penyelenggara urusan daerah masing-masing.

Hubungan fungsional

Hubungan fungsional merupakan hubungan yang didasarkan dengan fungsi yang dimiliki
oleh masing-masing pemerintah. Hubungan tersebut juga terletak pada visi, misi, tujuan hingga
fungsi yang dimiliki masing-masing pemerintah. Dalam negara kesatuan pemerintah daerah
langsung di bawah pemerintah pusat. Pemerintah daerah hanya bagian atau subsistem dari sistem
pemerintah nasional. Antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah terdapat hubungan antar
pemerintah yang saling terjalin sehingga membentuk satu kesatuan pemerintahan nasional.

Jika demikian, maka dalam suatu pemerintah nasional terdapat dua subsistem. Yakni


subsistem pemerintahan pusat dan subsistem pemerintahan daerah. Di Indonesia terdapat

xxiii
subsistem pemerintahan pusat yang terdiri atas presiden dan para menteri. Masing-masing Sub-
subsistem pemerintahan kabupaten/kota yang terdiri atas bupati/walikota dan DPRD
kabupaten/kota. Bahkan subsistem pemerintah desa yang terdiri atas kepala desa dan Badan
Permusyawaratan Desa . Jalinan antar sub sistem dan antar sub dan sub sistem pemerintahan
tersebut membentuk sistem pemerintahan nasional yang merupakan wahana untuk mencapai
tujuan negara. Untuk dapat membentuk jalinan hubungan pemerintahan yang sistemik dengan
hasil guna yang maksimal.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemerintahan di
Indonesia juga meliputi banyak hal, baik pemerintahan bagian daerah maupun pemerintahan
bagian pusat dengan fungsi dan tugasnya masing masing. Dengan pembahasan materi tentang
pemeritahan yang ada di Indonesia maka pembaca dapat memahami berbagai struktur dan proses
pemerintahan yang ada di Indonesia.

3.2 Saran
Kami sebagai penyusun makalah juga akan memberikan saran kepada para pembaca, agar
memperbanyak bacaan terkait pengertian dan tugas pemerintahan daerah dan pusat. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah pembaca agar tidak merasa bingung dalam memahami proses
pemerintahan yang ada di Indonesia. Karena kita sebagai warga nega Indonesia tidak pernah
lepas dari pemerintahan itu sendiri.

xxiv
DAFTAR PUSTAKA

https://pemerintah.net/arti-pemerintah/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah

https://cerdika.com/pemerintah-pusat/

https://tirto.id/giPC

https://pemerintah.net/pemerintah-pusat/

https://dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1333.pdf/

https://sipr.jogjaprov.go.id/

https://jdih.kemenkeu.go.id/

 https://pemerintah.net/pemerintah-daerah/

 http://nawasis.org/portal/digilib/read/undang-undang-no-23-tahun-2014-tentang-
pemerintahan-daerah/51754
https://tirto.id/apa-saja-tugas-dan-fungsi-pemerintah-pusat-daerah-di-indonesia-giPC,

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/27/120000669/hubungan-pemerintah-pusat-
dan-pemerintah-daerah

https://jdih.kalteng.go.id/berita/baca/pengaturan-executive-review-terhadap-peraturan-
daerah-kabupatenkota

xxv

Anda mungkin juga menyukai