Di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Dosen Pembimbing Bapak Drs.
Anwar Aulia, M. Pd
Disusun oleh :
Nuradini (P27901120030)
1A
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan Hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “Ketahanan
Nasional”. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada teman-
teman dan pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya mengetahui
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat mendukung demi pembelajaran saya kedepan dalam
penyusunan makalah berikutnya.Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita semua tentang ketahanan nasional. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
memahami pendidikan kewarganaegaraan serta membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................3
PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN............................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. PENGERTIAN KONSTITUSI.....................................................................................5
B. SYARAT DAN CIRI-CIRI KONSTITUSI...................................................................6
1. Syarat Konstitusi................................................................................................6
2. Ciri-ciri Konstitusi.........................................Error: Reference source not found
C. TUJUAN DAN FUNGSI KONSTITUSI.......................................................................7
1) Tujuan Konstitusi...............................................................................................7
2) Fungsi Konstitusi...............................................................................................7
D. UNSUR-UNSUR DAN NILAI-NILAI KONSTITUSI..................................................8
1) Unsur-unsur Konstitusi......................................................................................8
2. Nilai-nilai Konstitusi..........................................................................................8
E. KEDUDUKAN KONSTITUSIA..............................................................................9
1. Kedudukan Konstitusi........................................................................................9
2. Perubahan Konstitusi..........................................................................................9
F. PENGERTIAN LANDASAN HUKUM..................................................................10
A. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.................................................................10
B. UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusi........................................................10
C. Implementasi Konsepsi UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusi.................11
D. Konsepsi UUD 1945 Dalam Mewadahi Perbedaan Pendapat Masyarakat.....11
E. Konsepsi UUD 1945 Dalam Infrastuktur Politik.............................................12
BAB III.......................................................................................................................13
PENUTUP..................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.......................................................................................................13
B. SARAN................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapatdipisahkan
satu sama lain. Bahkan, setelah abad pertengahan yang ditandai denganide demokrasi dapat
dikatakan tampa konstitusi Negara tidak mungkin terbentuk.Konstitusi merupakan hukum
dasarnya suatu Negara. Dasar-dasarpenyelenggaraaan bernegara didasarkan pada konstitusi
sebagai hokum dasar.Negara yang berlandaskan kepada suatu konstitusi dinamakan
Negarakonstitusional. Akan tetapi, untuk dapat dikatakan secara ideal sebagai
Negarakonstitusional maka konstitusi Negara tersebut harus memenuhi sifat-sifat dancirri-ciri
dari konstitusionalisme. Jadi Negara tersebut harus menganut gagasantenttang
konstitusionalisme. Konstitusionalisme sendiri merupakan suatu ide,gagasan, atau paham. Oleh
sebab itu, bahasan tentang negara dan konstitusi padabab ini terdiri atas konstitusionalisme,
konstitusi Negara, UUD 1945 sebagaiKonstitusi Negara Republik Indonesia, dan Sistem
ketatanegaraan Indonesia.Manusia hidup bersama dalam berbagai kelompok yang beragam
latarbelakangnya. Mula-mula manusia hidup dalam sebuah keluarga. Lalu
berdasarkankepentingan dan wilayah tempat tinggalnya, ia hidup dalam kestuan sosial
yangdisebut masyarakat dan pada akhirnya menjadi bangsa. Bangsa adalah kumpulanmasyarakat
yang membentuk suatu negara. Berkaitan dengan tumbuh kembangnyabangsa, terdapat berbagai
teori besar dari para ahli untuk mewujudkan suatubangsa yang memiliki sifat dan karakter
sendiri. Istilah bangsa memiliki berbagaimakna dan pengertian nya yang berbeda-beda. Bangsa
merupakan terjemahan darikata “nation” (dalam bahasa inggris). Kata nation bermakna
keturunan atau bangsa.
3
Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang mengabaikan arti dari pancasila sebagai dasar
negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi. Bahkan bukan hanya mengabaikan, namun banyak
juga yang tidak mengetahui makna dari dasar negara dan konstitusi tersebut. Golongan
masyarakat yang demikian sepertinya kurang pemahaman pendidikan tentang dasar negara kita
itu. Sesungguhnya bila seluruh warga negara Republik Indonesia mampu memahami,
menganalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat bangsanya secara
berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan di
dalam Pembukaaan UUD 1945, maka mereka sudah tentu dapat menghayati filsafat dan ideologi
Pancasila sehingga menjiwai tingkah lakunya selaku warga negara RI dalammelaksanakan segala
kegiatannya sebagai cerminan dari nilai-nilai pancasila dan UUD 1945. Terlebih di era
globalisasi ini masyarakat dituntut untuk mampu memilah-milah pengaruh positif dan negatif
dari globalisasi tersebut. Dengan pendidikan tentang dasarnegara dan konstitusi diharapkan
masyarakat Indonesia mampu mempelajari, memahami dan melaksanakan segala kegiatan
kenegaraan berlandasakan dasar negara dan konstitusi, namun tidak kehilangan jati dirinya,
apalagi tercabut dari akar budaya bangsa dan keimanannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Konstitusi?
2. Apa yang dimaksud landasan hukum?
3. Bagaimanakah UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia?
4. Bagaimana landasan hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan RI?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian konstitusi.
2. Untuk mengetahui landasan hukum di Indonesia.
3. Untuk mengetahui bagaimana UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara Republik Indonesia
4. Untuk mengetahui nagaimana landasan hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan RI
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konstitusi
Konstitusi atau undang-undang dasar (bahasa latin : constitutio) dalam negaraadalah sebuah
norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahannegara biasanya dikodifikasikan
sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidakmengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya
menjabarkan prinsip-prinsip.
yang menajadi dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Dalam kasus bentukannegara, kontitusi
memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum,istilah ini merujuk secara khusus
untuk menetapkan konstitusi nasional sebagaiprinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar
hukum termasuk dalam bentukstruktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara
padaumumnya. Konstitusi merujuk umumnya merujuk pada pinjaman hak kepadawarga
masyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukumyang mendefinisikan
fungsi pemerintahan negara.Konstitusi pada dasarnya memiliki pengertian luas, yaitu
keseluruhanperaturan baik tertulis maupuntidak tretulis yang mengatur secara mengikatmengenai
cara penyelenggaraan suatu pemerintahan. Istilah konstitusi padaumumnya menggambarkan
keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu negara.Sistem itu berupa kumpulanm peraturan yang
membentuk, mengatur ataumemenuhi negara. Peraturan perundang-undangan tersebut ada yang
tretulissebagai keputusan badan yang berwenang dan ada yang tidak tertulis yangberupa
kebiasaan dalam praktik penyelenggaraan negara. Dengan demikian,pengertian konstitusi sampai
dewasa ini dapat menunjuk pada peraturanketatanegaraan baik yang tertulis maupun tidak
tertulis. Terdapat beberapa definisi konstitusi dari pada ahli, yaitu :a.Herman Heller, membagi
pengertian konstitusi menjadi tiga yaitu :1). Konstitusi dalam pengertian politik sosiologi.
Konstitusimencerminkan kehiupan politik didalam masyarakat sebagai suatukenyataan. 2).
5
Konstitusi merupakan suatu kesatuan kaidah yang hidup dalammasyarakat yang selanjutnya
dijadikan satu kesatuan kaidah yang hidupdalammasyarakat yang selanjutnya dijadikan suatu
kesatuan kaidahhukum konstitusi dalam hal ini sudah mengandung pengertian yuridis. 5
Konstitusi atau undang-undang dapat dianggap sebagai perwujudan darihukum tertinggi yang
harus ditaati oleh negara dan pejabat-pejabat negarasekalipun. Hal ini sesuai dengan dalil
“Goverment by law, not by men”( pemerintahan berdasarkan hukum, bukan oleh manusia). Pada
permulaan abadke-19 dan awal abad ke 20, gagasan mengenai konstitusionalisme, (kekuasaan
terbatas dan jaminan hak dasar warga negara). Mendapatkan perumusan secara yuridis.
2. Ciri-ciri Konstitusi
MenurutMeriam Budiarjo, ciri-ciri ini dapat dilihat bahwa konstitusi atau Undang-Undang
Dasar memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut.
Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.
Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari undang-undang dasar. Hal ini
biasanya terdapat jika para penyusun undang-undang dasar ingin menghindari munculnya
seorang dictator atau kembalinya suatu monarki.
6
Adanya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental.
2. Fungsi Konstitusi
7
Konstitusi sebagai piagam kelahiran (a birth certificate of new state).
Konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan negara (legislatif, eksekutif dan yudikatif).
Konstitusi sebagi pelindung HAM dan kebabasan warga negara.4.Unsur-unsur dan Nilai-
nilai Konstitusia.Unsur-unsur KonstitusiLohman menjelaskan bahwa dalam Konstitusi harus
memuat unsur-unsur sebagai berikut:
.Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga negara
sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat
pemerintahannya.
Konstitusi sebagai alat membatasi kekuasaan negara (legislatif, eksekutif dan yudikatif).
Lohman menjelaskan bahwa dalam Konstitusi harus memuat unsur-unsur sebagai berikut
Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga negara
sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat
pemerintahannya.
8
Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi
mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku
dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak sempurna.
Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal –pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal –
pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa
saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk
melaksanakan kekuasaan politik.
E. Kedudukan Konstitusia.
1. Kedudukan konstitusi/UUD yaitu:
Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan / ketentuan pokok mendasar
mengenai ketatanegaraan.
Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang kadang –
kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat persetujuan rakyat. Secara evolusi,
UUD/konstitusi berubah secara berangsur–angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD,
secara otomatis UUD yang sama tidak berlaku lagi.c.Keterkaitan antara dasarnegara dengan
konstitusi yaitu:Keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan
dasar, cita –cita dan tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD suatu negara. Dasar
negara sebagai pedoaman penyelenggaraan negara secara tertulis termuat dalam konstitusi
suatu negara.d.Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu:Konstitusi adalah hukum dasar
9
tertulis dan tidak tertulis sedangkan UUD adalah hukum dasar tertulis. UUDmemiliki sifat
mengikat oleh karenanya makin elastik sifatnya aturan itui makin baik, konstitusi
menyangkut cara suatu pemerintahan diselenggarakan.6.Konstitusi yang Pernah Berlaku di
IndonesiaKonstitusi dinegara kita adalah UUD 1945. UUD 1945 ialah hukumdasar yang
tertulis sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum. Jadi, semua perundang
undangan dan peraturan-peraturan harus bersumber pada UUD 1945.
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Sementara
itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Hukum atau aturan
baku diatas tidak selalu dalam bentuk tertulis. Landasan hukum dapat diartikan peraturan
baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
tertentu.C.Landasan Hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan RI
Telah disebutkan bahwa Pancasila merupakan falsafah bangsa sehingga ketika Indonesia
menjadi negara, falsafah Pancasila ikut masuk dalam negara. Cita-cita bangsa tercermin
dalamPembukaan UUD 1945, sehingga dengan demikian Pancasila merupakan Ideologi Negara.
Kemerdekaan Indonesia merupakan momentum yang sangat berharga dimana bangsa kita
bisa terlepas dari penjajahan. Tetapi kemerdekaan ini bukan kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia karena :
Teks Proklamasi secara tegas menyatakan bahwa yang merdeka adalah bangsa Indonesia, bukan
negara (karenatidak memenuhi syarat adanya negara dalam hal ini tidak adanya pemerintahan).
Mengingat kondisi seperti ini, maka dengan segera dibentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang bertugas untuk membuat undang-undang. Maka, pada 18 Agustus 1945
10
telah terbentuk UUD 1945 sehingga secara resmi berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Jadi, UUD 1945 merupakan landasan konstitusi NKRI.
Ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan air oleh negara untuk
kemakmuran bangsa.
Agar bangsa dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh, diperlukan kekuatan pertahanan dan
keamanan melalui pola politik strategi pertahanan dan kemanan.d.Konsepsi pertama tentang
Pancasila sebagai cita-cita dan ideologi Negara
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak asasi
manusia.
Kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho Allah SWT karena
merupakan motivasi spiritual yang harus diraih jika negara dan bangsa ini ingin berdiri dengan
kokoh.
Cita-cita harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Paham Negara RI adalah demokratis, karena itu idealisme Pancasila yang mengakui adanya
perbedaan pendapat dalam kelompok bangsa Indonesia. Hal ini telah diatur dalam undang-
undang pelaksanaan tentang organisasi kemasyarakatan yang tentunya berdasarkan falsafah
Pancasila.
11
E. Konsepsi UUD 1945 dalam infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah wadah masyarakat yang menggambarkan bahwa masyarakat ikut
menentukan keputusan politik dalam mewujudkan cita-cita nasional berdasarkan falsafah bangsa.
Pernyataan bahwa tata cara penyampaian pikiran warga negara diatur dengan undang-undang.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Setelah menyimpulkan hasil pembahasan dari makalah ini berdasarkan teori-teori yang ada,
maka Kami mencoba untuk memberikan masukan atau saran sebagai berikut:
13
1.Bagi pemerintah,kami menyarankan agar berhati-hati dalam melakukan perubahan ataupun
melaksanakan Undang-Undang agar tetap terjalin keselarasan antara Dasar Negara dan
Konstitusi.
2Bagi pembaca, kami menyarankan agar dapat mengambil hal-hal positif dari makalah ini untuk
pembelajaran dan lebih banyak membaca buku yang berkaitan dengan Dasar Negara dan
Konstitusi agar lebih memahami makna dari kedua hal tersebut.Demikianlah makalah yang
berjudul „Konstitusi dan UUD 1945‟ ini kami tulis dengan harapan dapat menjadi manfaat bagi
setiap pembaca khususnya penulis. Bila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini saya
memohon maaf, karena tidak ada manusia yang sempurna dalam mengerjakan apapun.
14
DAFTAR PUSTAKA
Effendi Suryani & Kaswan, Pancasila dan Ketahanan Jati Diri Bangsa, Bandung: PT Refika
Aditama, 2015.Kaelan,
http://pandidikan.blogspot.com/2011/04/sejarah-konstitusi-dan-amandemen-uud.htmlhttp://
news.detik.com/read/2006/07/12/200512/634568/10/uud-hasil-amandemen-banyak-kelemahan?
nd992203605http://id.wikipedia.org/wiki/Majelis_Permusyawaratan_Rakyathttp://
jakarta45.wordpress.com/2009/08/25/politik-amandemen-kelima-uud-1945/http://
id.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Konstitusi_Indonesia
15