Anda di halaman 1dari 9

PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN

REPUBLIK INDONESIA
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Disusun Oleh :

1. Fuzna Dahlia Mudzakiroh (I1J020010)


2.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, termasuk kami dapat menyelesaiakan makalah
ini dengan judul “Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia ” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pancasila. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW, serta mudah-mudahan kita pun termasuk pengikut setia beliau mulai dari
dunia sampai akhirat.

Kami menyampaikan terima kasih pada berbagai pihak yang ikut mendukung proses
pembuatan makalah ini hingga selesai. Kami juga menyadari kekurangan dari isi makalah ini
yang disebabkan keterbatasan kemampuan dan wawasan kami. Oleh karena itu, kritik dan
saran konstruktif dari semua pihak sengatlah dinantikan. Terakhir semoga hasil makalah ini
dapat memberikan manfaat dan konstibusi besar bagi pengembangan pengetahuan pancasila
dalam konteks ketatanegaraan republik Indonesia terutama bagi para mahasiswa.

Garut, 26 September 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Amandemen UUD 1945........................................................3


B. Peran Pancasila Pada Ketatanegaraan RI .......................................................4
C. Peran UUD 1945 pada Sistem Ketatanegaraan RI
 Sebelum Amandemen
 Setelah Amandemen

BAB III PENUTUP ........................................................................................................

A. Kesimpulan .....................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan bangsa Indonesia memerlukan adanya implementasi nilai nilai luhur yang
terkandung dalam Pancasila. Hal tersebut dibutuhkan agar nilai norma dan etika yang
terkandung di dalam Pancasila, dapat menjadi bagian utuh dan menyatu dengan kepribadian
setiap masyarakat Indonesia.

Lalu apa itu Pancasila? Pancasila marupakan dasar negara yang menjadi pandangan
hidup sekaligus alat pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila mengatur seluruh tata kehidupan
Republik Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap
aspek penyelenggaraan negara, termasuk sebagai sumber tertib hukum di negara Republik
Indonesia. Konsekuensinya seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarnya
senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.

Pancasila juga ikut mengatur struktur ketatanegaraan yang ada di Indonesia. Dalam
perumusan ketatanegaraan, Indonesia tidak boleh melenceng dari nilai-nilai pancasila. Namun
jika dalam pemerintahan terdapat banyak penyimpangan dan kesalahan yang merugikan
bangsa Indonesia, itu akan membuat sistem ketatanegaraan indonesia berantakan begitupun
dengan bangsanya sendiri.

Dalam konteks inilah maka Pancasila merupakan suatu asas kerohanian negara,
sehingga merupakan suatu sumber nilai, dan kaidah hukum dalam ketatanegaraan Republik
Indonesia. Kedudukan Pancasila yang demikian ini justru mewujudkan fungsinya yang pokok
sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang manifestasinya dijabarkan dalam suatu
peraturan perundang-undangan. Oleh karena itu Pancasila merupakan sumber hukum dasar
negara baik yang tertulis yaitu UUD negara maupun hukum dasar tidak tertulis atau konvensi.

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat tertutup dan kaku, tetapi bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pancasila bersifat
aktual, dinamis, antisipasif, dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman, ilmu pengatahuan dan teknologi (IPTEK) . serta dinamika perkembangan aspirasi
masyarakat. Keluwesan dan fleksibilitas serta keterbukaan yang dimiliki oleh ideologi
Pancasila menjadikan tidak ketinggalan zaman dalam tatanan sosial, namun sifatnya yang
terbuka bukan berarti nilai nilai dasar Pancasila dapat dirubah atau diganti dengan nilai dasar
yang lain. Sebab jika nilai dasar tersebut dirubah berarti meniadakan Pancasila, bahkan
membubarkan negara Republik Indonesia.

1
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang amandemen UUD 1945 Republik Indonesia ?


2. Bagaimana peran pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia?
3. Bagaimana peran UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen pada sistem ketatanegaraan
bangsa Indonesia?

C. Tujuan Makalah

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi menjelaskan sesuai dengan rumusan masalah diatas,
tujuannya yaitu :

1.    Mengetahui latar belakang amandemen UUD 1945 Republik Indonesia


2.    Mengetahui peran pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia
3.     Mengetahui peran UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen pada sistem
ketatanegaraan bangsa Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Amandemen UUD 1945

Undang – undang dasar 1945 memiliki peranan sangat penting dalam pelaksanaan
ketatanegaraan di Indonesia. Perananya dapat dilihat dari kandungan yang terdapat di
dalamnya. UUD 1945 mengandung cita-cita dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yang
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 dan diikat oleh pasal dan ayat yang di jelaskan
didalam batang tubuh UUD 1945.Dalam perkembangannya, batang tubuh UUD 1945 telah di
amandemen sebanyak empat kali. Amandemen yang dilakukan bertujuan untuk memperjelas
hokum-hukum yang terkandung di dalamnya, atau untuk membentuk suatu hukum yang
belum dijelaskan, demi penyempurnaan UUD 1945. Dengan dilakukannya amandemen UUD
1945 diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hukum dalam pelaksanaan ketatanegaraan.
Sehingga tidak ada celah untuk melakukan pelanggaran terhadapnya (Hrp & Thalib, 2019).
Pemikiran untuk melaksanakan amandemen didasarkan pada kenyataan yang terjadi
selama masa pemerintahan orde lama dan baru, sehingga kehidupan ketatanegaraan berjalan
secara sentralisasi kekuasaan sepenuhnya ditngan presiden. Karena latar belakang inilah,
UUD 1945 menjadi suatu peraturan dasar yang tidak dapat diganggu gugat. Amandemen
UUD 1945 dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sejak tahun1999 amandemen pertama
dilaksanakan dengan memberikan tambahan dan perubahan 9 pasal UUD 1945. Selanjutnya
amandemen ke dua dilaksanakan pada tahun 2000, amandemen ke tiga dilaksanakan pada
tahun 2001, dan amandemen terakhir dilaksanakan pada tahun 2002 dan di sahkan pada
tanggal 10 Agustus 2002 (Amsari, 2013).
Amandemen UUD 1945 mengawali kehidupan ketatanegaraan baru bagi rakyat
Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan kehidupan rakyat. Disamping itu, sebagai
warga satu negara, kita hendaknya memahami UUD 1945. Sehingga kita dapat menjalankan
fungsi kita sebagai intelek yang dapat mengkritik jalannya pemerintahan. Untuk itu, penulis
membahas makalah yang bertemakan UUD 1945 yang berisi mengenai hokum dasar tertulis
dan tidak tertulis konstitusi, sturuktur pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945, isi
pokok batang tubuh UUD 1945, hubungan antar lembaga-lembaga negara dan hak asasi
manusia (Arafat, 2019).
Sistem ketatanegraan Indonesia perlu direkonstruksikan sesuai nilai dasar pancasila,
menurut Jehuru (2011) menyarankan bahwa pembangunan hukum pasca reformasi selalu
dilakukan dengan cara-cara reaktif, parsial, dan tambal sulam. Belum tampak kerangka dasar
orientasi pembangunan hukum yang menjadi pemandu (guidance), sehingga pembangunan
hukum Indonesia dapat benar-benar orientatif dan menjadi sarana yang efektif bagi
perubahan (engineering) dan pemberdayaan (empowering) rakyat Indonesia, menuju cita-cita
dasar berbangsa-bernegara, yakni kesejahteraan rakyat, lahir dan batin (bonnum publicum).
Untuk itu, agar hukum di Indonesia benar-benar orientatif dengan rakyat Indonesia, maka
diupayakan system hukum Indoensia harus sesuai dengan jati diri dan karakter bangsa
Indonesia yang berbudaya, beragama, bersatu, berbhineka tunggal ika, bermusyawarah dan
berkeadilan (Sakban, 2016).

3
B. Peran Pancasila Pada Ketatanegaraan Republik Indonesia

Pancasila sebagai pandangan hidup sering disebut sebagai “way Of life


weltanschauung, wreldebesschouwing en levensbschouwing”,pandangan dunia, pandangan
hidup, pegangan hidup,petunjuk hidup. Dalam hal ini Pancasila dipergunakan sebagai
petunjuk hidup sehari-hari. Dengan kata lain pancasila sebagai petunjuk arah bagi semua
kegiatan dalam aktifitas hidup dan kehidupan. Pancasila sebagai pandangan hidup, pegangan
hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup berarti bahawa semua tingkah laku dan tindak
tanduk serta perbuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari
sila-sila Pancasila.

Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian


kekuasaan lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan lainnya
diatur didalam undang-undang dasar negara.dalam hal ini yaitu legislative,ekskutif dan
yudikatif.

Sebagai sumber dari segala hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia maka
Setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.
Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945, kemudian
dijelmakan atau dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana
kebatinan dari UUD 1945, yang pada akhirnya dikongkritisasikan atau dijabarkan dari
UUD1945, serta hukum positif lainnya. Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan
hidup bangsa serta idiologi bangsa dan negara, bukanlah hanya untuk sebuah rangkaian kata-
kata yang indah namun semua itu harus kita wujudkan dan di aktualisasikan di dalam
berbagai bidang dalam kehidupan bermasarakat, berbangsa dan bernegara.

Pokok pikiran yang terkandung dalam pancasila merupakan cita-cita hukum bangsa
Indonesia yang mendasari hukum dasar negara yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945. Pokok pikiran tersebut adalah :

Pokok pikiran pertama “Negara” yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia . Negara mengatasi segala paham golongan dan
paham perseorangan. Dengan pengertian yang lazim, Negara, penyelenggaraan Negara, dan
setiapwarga Negara wajib mengutamakan kepentingan Negara.

Pokok pikiran kedua “Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat”. Hal ini menimbulkan kesadaran bahwa manusia Indonesia mempunyai hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pokok pikiran ketiga “negara berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan
permusyawaratan perwakilan”. Oleh karena itu, sistem Negara yang terbentuk harus berdasar
atas kedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan.

4
Pokok pikiran keempat “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esamenurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu mengadung isi bahwa pemerintah dan
penyelenggara Negara memelihara budi pekerti yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moral rakyat yang luhur.Keempat pokok pikiran tersebut jelas merupakan pancaran dari
pandangan hidup dan dasar falsafah Negara pancasila. Dan pembukaan UUD 1945
mengandung pandangan hidup bangsa Indonesia pancasila.
REFERENSI

Muhammad Ahsanul Fikri,Ani Ramadanti, Diah Novi Karisma. 2018. Pancasila dalam
konteks ketatanegaraan bangsa indonesia. Mpikelasa.file

https://mpikelasa.files.wordpress.com/2018/05/pancasila-kelompok-13.pdf

Dyah Puspita Sari. 2016. Pancasila dalam konteks ketatanegaraan republik indonesia .
dyahpuspitasari04

http://dyahpuspitasari04.blogspot.com/2016/11/makalah-pancasila-dalam-konteks.html

Amsari Feri. 2013. Perubahan UUD 1945. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arafat Lubis, Maulana. 2019. Pembelajaran PPKN MI/SD. Bandung: Manggu Makmur
Tanjung Lestari.

Hrp, A. R., & Thalib, A. A. (2019). Undang-Undang Dasar 1945.

Jehuru, Yohanes. 2011. “Meneropong Krisis Negara Indonesia Dengan Teleskop Negara
Ideal Plato”. Limen, Tahun 7 No. 2, Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Fajar Timur, (78).
Sakban, Abdul. 2016. Pendidikan Pancasila Berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI). Mataram: Penerbit Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala.

Anda mungkin juga menyukai