Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Health Sains: p–ISSN : 2723-4339 e-ISSN : 2548-1398

Vol. 1, No. 5, November 2020

PENGARUH HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN


PRE OPERASI DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSUD PAKUHAJI

Suhadi, Ayu Pratiwi


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Yatsi Tangerang, Banten, Indonesia
Email: suhadirifky@gmail.com, lintangalifah@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Tanggal diterima: 5 November Lebih dari dua pertiga pasien yang menunggu operasi
2020 mengalami kecemasan. Kecemasan pre operasi yang
Tanggal revisi: 15 November berlebihan dapat menimbulkan respon patofisiologis yang
2020 meliputi takikardia, hipertensi, aritmia, dan nyeri hebat
Tanggal yang diterima: 25 dapat menetap hingga periode post operasi. Salah satu cara
November 2020 mengatasi kecemasan yaitu dengan cara tehnik relaksasi
Kata kunci: nafas dalam dan hipnotis lima jari. Tujuan: untuk
hipnosis lima jari; Pre Operasi; mengetahui pengaruh hipnosis lima jari terhadap tingkat
post Operasi Operasi kecemasan pasien pre operasi di ruang perawatan bedah
RSUD Pakuhaji. Desain penelitian: quasi experiment
menggunakan rancangan One Group Pretest – Posttest.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre
operasi di RSUD Pakuhaji Kabupaten Tangerang tahun
2020 sebanyak 220 orang. Sampel diambil dengan
menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel
sebanyak 114 responden. Pengambilan sampel
menggunakan tehnik accidental sampling. Penelitian ini
menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji
Wilcoxon. Hasil: berdasarkan analisis univariat dari 142
orang, pada pasien pre operasi yang belum diberikan terapi
hipnosis lima jari mayoritas mengalami cemas berat
sebanyak 58 orang (40,8%) dan pada pasien pre operasi
yang sudah diberikan terapi hipnosis lima jari mayoritas
mengalami cemas ringan sebanyak 58 orang (40,8%).
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon diketahuii bahwa p value
0,000 yang berarti terdapat perbedaan kecemasan antara
kelompok pre test dan post test. Kesimpulan : pasien pre
operasi yang mengalami kecemasan setelah diberikan
hipnosis lima jari mengalami penurunan tingkat kecemasan.
Saran: bagi tenaga medis khususnya dokter dan perawat di
ruang perawatan bedah RSUD Pakuhaji Kabupaten
Tangerang perlu dilakukan pelatihan terapi hipnosis lima
jari, terutama pada pasien yang menghadapi operasi dengan
tingkat kecemasan yang berat dan panik, melalui pelatihan
– pelatihan khusus, semina.

Pendahuluan signifikan terhadap perubahan pola penyakit.


Di era globalisasi dengan perubahan Selama beberapa tahun terakhir di Indonesia,
gaya hidup manusia berdampak yang begitu mengalami perkembangan dan peningkatan

320 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020


angka kesakitan dan kematian. Untuk hal yang aneh karena setiap orang pasti
mengatasi berbagai macam keluhan penyakit, pernah mengalami kecemasan. Kecemasan
berbagai tindakan telah dilakukan, mulai dari sangat berhubungan dengan perasaan tidak
tindakan yang paling ringan yaitu secara pasti dan ketidakberdayaan sebagai hasil
konservatif atau non bedah sampai pada penilaian terhadap suatu objek atau keadaan.
tindakan yang paling berat yaitu operatif atau Ansietas timbul sebagai respon terhadap stres,
tindakan bedah (Kusumayanti et al., 2014). baik stres fisik dan fisiologis. Artinya,
Berdasarkan data WHO (Word Health ansietas terjadi ketika seorang merasa
Organisasion) bahwa selama lebih dari satu terancam baik fisik maupun psikologis
abad, perawatan bedah telah menjadi (Asmadi, 2013).
komponen penting dari perawatan kesehatan Lebih dari dua pertiga pasien yang
di seluruh dunia. Diperkirakan setiap tahun menunggu operasi mengalami kecemasan.
ada 230 juta tindakan bedah dilakukan di Tingkat kecemasan pada masing-masing
seluruh dunia. Data Tabulasi Nasional pasien tergantung pada pengalaman yang
Departemen Kesehatan Republik Indonesia dipengaruhi oleh beberapa banyak faktor.
Tahun 2016, menjabarkan bahwa tindakan Beberapa tingkat kecemasan terjadi sebagai
bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pola reaksi alami yang tidak dapat diperkirakan,
penyakit di Indonesia dengan persentase terutama pada pasien pre operatif, khususnya
12,8% dan diperkirakan 32% diantaranya pada pasien yang untuk pertama kali
merupakan bedah mayor, dan 25,1% mengalami operasi. Kecemasan pre operasi
mengalami kondisi kejiwaan serta 7% yang berlebihan dapat menimbulkan respon
mengalami kecemasan (Kemenkes, 2016). patofisiologis yang meliputi takikardia,
Kecemasan (ansietas) merupakan hipertensi, aritmia, dan nyeri hebat dapat
respon individu terhadap suatu keadaan yang menetap hingga periode post operasi (Pardede
tidak menyenangkan dan dialami oleh semua & Zahro, 2017).
makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kecemasan masing-masing
Kecemasan merupakan pengalaman subjektif individu yang akan mendapatkan tindakan
dari individu dan tidak dapat diobservasi pembedahan tentunya berbeda-beda, ada yang
secara langsung serta merupakan suatu mengalami cemas ringan, sedang, berat
keadaan emosi tanpa objek yang spesifik. bahkan panik. Beberapa individu terkadang
Kecemasan pada individu dapat memberikan tidak mampu mengontrol kecemasan yang
motivasi untuk mencapai sesuatu dan dihadapinya, sehingga terjadi disharmoni
merupakan sumber penting dalam usaha dalam tubuh. Pada pasien pre operasi apabila
memelihara keseimbangan hidup. Kecemasan mengalami tingkat kecemasan berat atau
terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap panik, maka itu merupakan respon maladaptif
harga diri atau identitas diri yang sangat yang dapat menyebabkan terganggunya
mendasar bagi keberadaan individu. fungsi fisiologis, dan mengganggu
Kecemasan dikomunikasikan secara konsentrasi. Kecemasan berlebih yang terjadi
interpersonal dan merupakan bagian dari jika sistem kardiovaskuler tidak mampu
kehidupan sehari-hari, menghasilkan mengalirkan darah ke seluruh tubuh dengan
peringatan yang berharga dan penting untuk jumlah yang memadai, maka pada umumnya
upaya memelihara keseimbangan diri dan dapat disertai dengan peredaran darah yang
melindungi diri (Sulistyawati & buruk dan gangguan perfusi organ vital,
Kumalaningsih, 2012). seperti jantung dan otak. Hal ini akan
Kecemasan merupakan hal yang akrab berakibat buruk terhadap kesehatan, karena
dalam hidup manusia. Kecemasan bukanlah apabila tidak segera di atasi akan
Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 321
meningkatkan tekanan darah dan pernafasan. yang dilakukan oleh Widyanti dan Wardani
Intervensi keperawatan yang tepat diperlukan (2018) tentang pengaruh tehnik hipnosis
untuk mempersiapkan pasien baik secara fisik tehnik 5 jari terhadap tingkat kecemasan
maupun psikis sebelum dilakukannya pasien pre operasi di RSUD dr. Soedarso
tindakan operasi (Tukiran, 2012). Pontianak Kalimantan Barat. Hasil penelitian
Salah satu cara mengatasi kecemasan menunjukkan bahwa ada perbedaan
yaitu dengan cara tehnik relaksasi nafas kecemasan pada kelompok kontrol dan
dalam dan hipnotis lima jari. Beberapa kelompok intervensi sesudah kelompok
manfaat dari tehnik nafas dalam adalah intervensi dilakukan tehnik lima jari
manfaat psikologis meredakan stres didapatkan perbedaan yang bermakna tingkat
merupakan salah satu cara untuk membuat kecemasan sesudah diberikan tehnik lima jari
tubuh rileks dengan berkonsentrasi pada antara kelompok yang mendapatkan tehnik
pernafasan. Bernafas dalam dapat membantu lima jari. Hasil uji statistik menunjukkan ada
mengurangi keparahan dan frekuensi perberdaan yang bermakna tingkat kecemasan
ketegangan sakit kepala yang berhubungan pada kelompok yang mendapatkan tehnik 5
dengan stres, memperlambat denyut jantung, jari dengan kelompok yang tidak
tekanan darah rendah dan mengurangi mendapatkan tehnik 5 jari (p-value 0,26 < α
kelelahan (Igiel et al., 2016). 0,05).
Teknik hipnosis lima jari merupakan Dari data yang diperoleh dari catatan
suatu bentuk pengalihan situasi self hipnosis medik di RSUD Pakuhaji Kabupaten
yang dapat menimbulkan efek relaksasi, Tangerang, pasien yang di operasi tahun 2018
sehingga akan mengurangi kecemasan, sebanyak 126 orang, dan belum ada yang
ketegangan, dan stres dari pikiran seseorang menganalisis tentang kecemasan pasien. Data
yang dapat berpengaruh pada pernafasan, tahun 2019 pasien yang di operasi berjumlah
denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, 420 pasien. Pada bulan Oktober – November
mengurangi ketegangan otot, memperkuat tahun 2019 di RSUD Pakuhaji Kabupaten
ingatan pengeluaran hormone yang dapat Tangerang menunjukkan data terdapat 80
memicu timbulnya kecemasan, dan mengatur pasien operasi, yang sebagian besar mengeluh
hormone yang berkaitan dengan stres cemas menghadapi proses operasi dan 60
(Hastuti, arumsari, 2015). pasien diantaranya mengalami susah tidur dan
Berdasarkan hasil penelitian Sari YP susah bernafas (Airiska et al., 2020).
(2019) tentang pengaruh latihan lima jari Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
terhadap kecemasan pada pasien pre operasi maka peneliti tertarik melakukan penelitian
laparatomi di Irna Bedah RSUP. Dr. M. tentang Pengaruh Hipnosis Lima Jari
Djamil Padang. Hasil penelitian menyebutkan Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre
ada perbedaan skor kecemasan pada pasien Operasi Di Ruang Perawatan Bedah RSUD
pre operasi laparatomi pada kelompok Pakuhaji Tahun 2020.
eksperimen lebih rendah dibandingkan skor
kecemasan kelompok kontrol. Hasil Metode Penelitian
menunjukkan nilai p Design penelitian yang akan
= 0,001 (p ≤ 0,05) maka dapat digunakan dalam penelitian ini adalah quasi
disimpulkan bahwa latihan lima jari lebih experiment. Desain penelitian merupakan
efektif dalam menurunkan skor kecemasan bentuk rancangan yang digunakan dalam
dibandingkan tidak diberikan latihan lima jari melakukan prosedur penelitian. Penelitian ini
antara kelompok eksperimen dan kelompok menggunakan rancangan One Group Pretest –
kontrol. Begitu pula dengan hasil penelitian Posttest, di mana rancangan ini tidak ada

322 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020


kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga
tidak sudah dilakukan observasi pertama dengan membuat tabel kontingensi. Peneliti
(pretest) yang memungkinkan menguji memasukan setiap data ke dalam data set
perubahan - perubahan setelah adanya yaitu variabel view dan data view sebelum
intervensi (perlakuan) (Notoatmodjo, 2015). data tersebut diolah; (4) Entry : Pada tahap ini
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Pakuhaji data yang telah ada diperiksa kembali untuk
Kabupaten Tangerang. Penelitian memastikan bahwa data bersih dari
dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2020. kesalahan. Pada penelitian ini peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mengkoreksi kembali data-data yang telah di
pasien pre operasi di RSUD Pakuhaji entry dan mengubah setiap kesalahan atau
Kabupaten Tangerang tahun 2020 sebanyak kekeliruan yang terjadi pada saat melakukan
220 orang. Sampel diambil dengan entry data. Peneliti memeriksa kembali data
menggunakan rumus Slovin, dan diperoleh yang telah di entry ke dalam komputer
jumlah sebanyak 142 orang. Teknik dengan mencocokkan data yang ada pada
pengambilan sampel dalam penelitian ini kuesioner; (5) Processing : Tahap ini
adalah accidental sampling. Jenis instrumen merupakan tahap akhir dari pengolahan data,
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang sudah ada akan diproses dengan
kuesioner pada variabewl kecemasan, komputer. Dalam penelitian ini peneliti
sedangkan untuk teknik hipnosis lima jari menggunakan dua analisis data yaitu analisis
adalah sebuah intervensi. univariat dan analisis bivariat. Peneliti akan
Pengolahan data dilakukan dengan memproses kembali setiap data sesuai dengan
langkah-langkah sebagai berikut : (1) Editing tujuan yang diinginkan yaitu menganalisis
merupakan upaya memeriksa kembali data univariat dan bivariat.
kebenaran data yang diperoleh atau Analisis data dalam penelitian ini
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada dilakukan meliputi analisis univariat dan
tahap pengumpulan data atau setelah data bivariat. Dengan dibantu program SPSS
terkumpul. Peneliti mengecek kembali setiap (Statistical Product and Service Solution)
data dan jawaban dari setiap pertanyaan pada versi 21.0. Analisis Univariat dilakukan untuk
kuesioner yang telah dikumpulkan; (2) mengetahui distribusi frekuensi dan gambaran
Coding merupakan kegiatan pemberian dari setiap variabel sehingga analisis
numerik (angka) terhadap data yang terdiri berikutnya dapat berjalan lebih mudah.
atas beberapa kategori. Pemberian kode Dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
sangat penting dilakukan bila pengolahan data
dan analisa data menggunakan komputer. P nf x 100%
Dalam pembuatan kode dibuat pula daftar
kode dan artinya dalam suatu buku (kode Keterangan :
book) untuk mempermudah melihat kembali P = Presentasi
lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel. f = frekuensi
Peneliti memberikan kode pada setiap item n = responden
untuk mempermudah dalam pengolahan data
yang menggunakan perangkat lunak Analisis bivariat yang dilakukan
komputer yaitu perangkat lunak; (3) Entry dengan 3 langkah, yaitu : 1) uji normalitas; 2)
data adalah kegiatan memasukan data yang uji t (bila berdistribusi normal dan 3) uji non
telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau paramatrik / uji wilcoxon (bila berdistribusi
data base komputer dengan menggunakan tidak normal).
program perangkat lunak, kemudian membuat
Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 323
Uji normalitas adalah untuk (mandiri). Uji Wilcoxon Z test mirip dengan
menentukan data berdistribusi normal atau Independent-Sample t Test yaitu melibatkan
tidak, dengan membandingkan t hitung (nilai mean 2 kelompok sampel independen, tetapi
sig) terhadap nilai alpha (0,05). Apabila nilai Wilcoxon Z test digunakan untuk
sig. > alpha, maka H0 ditolak dan Ha diterima menganalisis data yang tidak harus
yang berarti data berdistribusi tidak normal, berdistribusi normal. Uji Wilcoxon yang
dan apabila nilai sig. < alpha, maka H0 digunakan adalah :
diterima dan Ha ditolak yang berarti data
berdistribusi normal. Pada data yang
berdistribusi normal maka akan dilakukan uji
t, dan apabila data berdistribusi tidak normal,
maka uji t tidak dapat dilakukan, dan uji yang
dilakukan adalah uji wilcoxon.
Uji t dependen sering kali disebut uji Keterangan:
paired/related atau pasangan. Uji t dependen N : Jumlah sampel
sering di gunakan untuk pada analisis data T : Jumlah jenjang (selisih)
penelitian eskperimen. Analisis bivariat terkecil antara nilai pre dan pos test.
dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui perbedaan pemberian asi dan Hasil dan Pembahasan
susu formula terhadap hiperbilirubin pada 1. Analis Univariat
bayi usia 0-2, digunakan uji statistic uji t a. Pre Test
berpasangan (paired t-test) digunakan untuk
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat
melihat perubahan perlakuan dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi
membandingkan kondisi sebelum dan Sebelum Diberikan Hipnosis Lima
sesudah intervensi. Rumus umum paired t- Jari Di Ruang Perawatan Bedah
Test adalah : RSUD Pakuhaji

Frekuensi
d
t = Sd
No Kecemasan
N f %
N
1 Tidak Cemas 0 0

Keterangan : 2 Cemas Ringan 15 10,6


t : Nilai Hitung
d : Rata – rata selisih pengukuran 1 dan 3 Cemas Sedang 49 34,5
2Sd : Standar Deviasi selisih pengukuran 1
2N : Jumlah Sampel. 4 Cemas Berat 58 40,8

Apabila uji t tidak dapat dilakukan 5 Panik 20 14,1


karena tidak memenuhi syarat maka
dilakukan uji Wilcoxon. Jumlah 114 142
Uji Wilcoxon Z test adalah uji statistik
non parametrik untuk menguji adakah Berdasarkan tabel di atas, diketahui
pengaruh dari perbedaan mean 2 kelompok bahwa pada pasien pre operasi yang belum
sampel independen atau tidak terkait diberikan terapi hipnosis lima jari

324 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020


mayoritas mengalami cemas berat artinya H0 gagal ditolak, maka dapat
sebanyak 58 orang (40,8%), dan yang disimpulkan bahwa semua data sudah
minoritas mengalami cemas ringan tidak memenuhi asumsi kenormalan
sebanyak 15 orang (10,6%). atau berdistribusi tidak normal, dan uji
t tidak dapat dilakukan, oleh karena itu,
b. Post Test
yang dilakukan adalah uji Wilcoxon.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Tingkat
b. Uji Wilcoxon
Kecemasan Pasien Pre Operasi
Sebelum Diberikan Hipnosis Lima Berdasarkan tabel 5.4 tentang uji
Jari Di Ruang Perawatan Bedah Wilcoxon, dapat dilihat hasil pada
RSUD Pakuhaji pasien pre operasi yang belum
diberikan terapi hipnosis lima jari
Frekuensi mendapat nilai mean 3.58 dengan
standar deviasi 0,861 dan kecemasan
No Kecemasan minimum adalah 2 yaitu cemas ringan,
f % serta kecemaan maksimum 5 yaitu
panik.
1 Tidak Cemas 37 26,1 Hal ini berbeda yang terjadi pada
pasien pre operasi yang sudah
2 Cemas Ringan 58 40,8 diberikan terapi hipnosis lima jari
dengan mendapatkan nilai nilai mean
3 Cemas Sedang 38 26,8 2,13 dengan standar deviasi 0,877 dan
kecemasan minimum adalah 1 yaitu
tidak cemas, serta kecemaan
4 Cemas Berat 9 6,3
maksimum 4 yaitu cemas berat.
Berdasarkan hasil dari perhitungan
5 Panik 0 0 Wilcoxon Signed Rank Test, maka
nilai Z yang didapat sebesar -10,417
Jumlah 114 142 dengan p value (Asymp. Sig 2 tailed)
sebesar 0,000 di mana kurang dari
batas kritis penelitian 0,05 sehingga
Berdasarkan tabel di atas, diketahui keputusan hipotesis adalah menerima
bahwa pada pasien pre operasi yang sudah H1 atau yang berarti terdapat
diberikan terapi hipnosis lima jari perbedaan bermakna antara kelompok
mayoritas mengalami cemas ringan
pre test dan post test. berdasarkan hasil
sebanyak 58 orang (40,8%), dan yang di atas dapat disimpulkan bahwa ada
minoritas mengalami cemas berat perbedaan yang signifikan sebelum dan
sebanyak 9 orang (6,3%).
sesudah dilakukan intervensi (terapi
hipnosis lima jari) terhadap tingkat
2. Analisa Bivariat
kecemasan pada pasien pre operasi.
a. Uji Normalitas Perbedaan hasil tersebut ditandai
dengan adanya penurunan tingkat
Berdasarkan tabel 3 di di bawah
kecemasan setelah dilakukan terapi
dimana sampel yang dipergunakan hipnosis lima jari pre operasi pada
adalah sebanyak 142 orang maka uji pasien pre oeprasi di ruang perawatan
yang dipakai yaitu uji Kolmogrorov- bedah RSUD Pakuhaji.
Sminov. Pada uji Kolmogrorov-
Sminov dapat dilihat bahwa nilai sig.
lebih kecil dari 0,05 (nilai sig. < alpha) Tabel 3
untuk kecemasan pasien pre operasi Uji Normalitas
yang sebelum diberikan terapi hipnosis Tests of Normality
Shap
lima jari maupun yang sudah diberikan Kolmogoro iro-
terapi hipnosis lima jari yaitu 0,000 v-Smirnov a Wilk

Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 325


Statis
Bedah
Sig
RSUD Padang Panjang didapatkan
tic df Sig. Statistic df hasil
. penelitian bahwa dari 67 pasien pre
operasi sebahagian besar (88,1%) berada
Pre_Test 0,235 142 0,000 0,874 142 pada 0,000 tingkat kecemasan ringan, dan
selebihnya (11,9%) berada pada tingkat
Post_Test 0,230 142 0,000 0,862 142 0,000
kecemasan berat. Sama halnya dengan
a. Lilliefors Significance Correction penelitian yang dilakukan (Wahyudin,
n > 50: Kolmogrorov-Sminov(a) 2017)) di ruang Bedah RSUD Fatmawati,
n < 50: Shapiro-Wilk lebih dari separuh pasien pre operasi
: asumsi kenormalan (77%) berada pada tingkat kecemasan
Ho terpenuhi ringan, dan selebihnya (23%) berada pada
: asumsi kenormalan tingkat kecemasan berat.
Ha tidak terpenuhi Hasil penelitian ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Asmadi
Tabel 4 (2013) bahwa kecemasan sangat
Pengaruh Hipnosis Lima Jari Terhadap Tingkat berhubungan dengan perasaan tidak pasti
Kecemasan Pasien Pre Operasi Di Ruang dan ketidakberdayaan sebagai hasil
Perawatan Bedah penilaian terhadap suatu objek atau
RSUD Pakuhaji keadaan. Ansietas timbul sebagai respon
terhadap stres, baik stres fisik dan
Wilco fisiologis. Artinya, Ansietas terjadi ketika
xon seorang merasa terancam baik fisik
Kecemas maupun psikologis.
an M Hal ini diperkuat dengan teori
N Mean SD Min ax Z Sig. Smeltzer dan Bare (2013) bahwa
kecemasan (Ansietas) merupakan reaksi
0,8 emosional terhadap penilaian individu
Pre Test 142 3,58 61 2 5 - yang subyektif, yang dipengaruhi oleh
10,41 0,00 alam bawah sadar dan tidak diketahui
0,8 7 0 secara khusus penyebabnya.
Post Test 142 2,13 77 1 4
Menurut penulis kecemasan pada
pasien sebelum pembedahan adalah
Kesimpulan kekhawatiran yang tidak jelas dirasakan
A. Analisis Univariat oleh pasien karena tidak mengetahui
1. Pre Test tentang konsekuensi proses pembedahan,
sehingga persiapan sebelum operasi sangat
Hasil penelitian menunjukkan pada penting dilakukan untuk mendukung
pasien pre operasi yang belum diberikan kesuksesan tindakan pembedahan.
terapi hipnosis lima jari mayoritas
mengalami cemas berat sebanyak 58 orang 2. Post Test
(40,8%), dan yang minoritas mengalami Hasil penelitian menunjukkan pada
cemas ringan sebanyak 15 orang (10,6%). pasien pre operasi yang sudah diberikan
Hasil penelitian ini sesuai dengan terapi hipnosis lima jari mayoritas
penelitian yang dilakukan (Pardede & mengalami cemas ringan sebanyak 58
Zahro, 2017) di RSUD DR. H. Kumpulan orang (40,8%), dan yang minoritas
Pane Kota Tebing Tinggi, diperoleh data mengalami cemas berat sebanyak 9 orang
bahwa dari 31 orang sebelum dilakukan (6,3%) Hasil penelitian ini sesuai dengan
terapi hipnosis lima jari terdapat 7 orang penelitian yang dilakukan Pardede, dkk
(22,6%) dengan kecemasan berat 19 orang (2017) di RSUD DR. H. Kumpulan Pane
(61,3%) dengan kecemasan sedang dan 5 Kota Tebing Tinggi, diperoleh data bahwa
orang (16,1%) dengan kecemasan ringan. dari 31 orang sesudah dilakukan terapi
Begitu pula dengan penelitian yang hipnosis lima jari terdapat mayoritas 26
dilakukan (Candra et al., 2014) di Ruang orang (83,9%) dengan kecemasan ringan

326 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020


dan yang minoritas 5 orang (16,1%) mean 3.58 dengan standar deviasi 0,861
dengan kecemasan sedang. dan kecemasan minimum adalah 2 yaitu
Hasil penelitian ini juga sesuai cemas ringan, serta kecemaan maksimum
dengan penelitian yang dilakukan oleh 5 yaitu panik.
(Mulyani, 2017) tentang efektifitas Hal ini berbeda yang terjadi pada
hipnosis lima jari terhadap kecemasan pasien pre operasi yang sudah diberikan
pasien pre operasi laparotomi di ruang pra terapi hipnosis lima jari dengan
bedah RS PELNI tahun 2017. Hasil mendapatkan nilai nilai mean 2,13 dengan
penelitian menunjukkan bahwa terbanyak standar deviasi 0,877 dan kecemasan
responden yang d iberikan intervensi minimum adalah 1 yaitu tidak cemas, serta
hipnosis lima jari dengan tingkat kecemaan maksimum 4 yaitu cemas berat.
kecemasan ringan sebesar 56.3 %. Berdasarkan hasil dari perhitungan
Pemberian informasi tentang Wilcoxon Signed Rank Test, maka nilai Z
operasi ditujukan guna mengurangi yang didapat sebesar -10,417 dengan p
kecemasan pasien, demi keberhasilan value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar 0,000
operasi. Hal ini sesuai dengan teori yang di mana kurang dari batas kritis penelitian
dikemukakan oleh (Kaparang, 2014) yang 0,05 sehingga keputusan hipotesis adalah
menyatakan bahwa informasi pre operasi menerima H1 atau yang berarti terdapat
merupakan salah satu komponen dari perbedaan bermakna antara kelompok pre
perioperative care yang bertujuan untuk test dan post test.
menurunkan tingkat kecemasan pasien Berdasarkan hasil di atas dapat
melalui pemenuhan kebutuhan informasi disimpulkan bahwa ada perbedaan yang
mengenai pembedahan. Pasien preoperasi signifikan sebelum dan sesudah dilakukan
akan lebih mengetahui harapan mereka intervensi (terapi hipnosis lima jari)
setelah dilakukan operasi dan pasien akan terhadap tingkat kecemasan pada pasien
lebih banyak memiliki kesempatan untuk pre operasi. Perbedaan hasil tersebut
mengungkapkan tujuan dan pendapat ditandai dengan adanya penurunan tingkat
mereka mengenai operasi, serta akan kecemasan setelah dilakukan terapi
beradaptasi dengan lebih baik terhadap hipnosis lima jari pre operasi pada pasien
nyeri dan penurunan mobilitas fisik setelah pre oeprasi di ruang perawatan bedah
tindakan operasi (Kaparang, 2014). RSUD Pakuhaji.
Hasil penelitian ini juga sesuai Berdasarkan hasil perbedaan tingkat
dengan teori menurut Lee dan Pyun kecemasan sebelum dan setelah diberikan
(2012), bahwa adapun manfaat dari terapi hipnosis lima jari di ruang
hipnosis ada 6 macam, yaitu : perawatan bedah RSUD Pakuhaji
1) mengurangi prasangka; diketahui bahwa sebelum diberikan terapi
2) untuk anestesia; hipnosis lima jari mayoritas mengalami
3) mengendalikan rasa mual dan cemas berat sebanyak 58 orang (40,8%),
muntah; lalu diikuti dengan cemas sedang sebanyak
4) mengurangi kelelahan; 49 orang (34,5%), dan tingkat panik
5) mengurangi kecemasan (Ansietas); sebanyak 20 orang (14,1%), serta cemas
6) membantu penyembuhan operasi ringan sebanyak 15 orang (10,6%). Namun
Oleh karena itu, dari hal tersebut di setelah diberikan terapi hipnosis lima jari
atas dapat diketahui bahwa betapa diperoleh hasil mayoritas mengalami
pentingnya informasi pre operasi yang cemas ringan sebanyak 58 orang (40,8%),
gunanya untuk mengurangi rasa cemas lalu diikuti dengan cemas sedang sebanyak
pada pasien. 38 orang (26,8%), dan tidak cemas
B. Analisis Bivariat sebanyak 37 orang (26,1%), serta cemas
Hasil penelitian menunjukkan, dari berat sebanyak 9 orang (6,3%).
uji Wilcoxon, dapat dilihat hasil pada Hasil penelitian ini sesuai dengan
pasien pre operasi yang belum diberikan teori (Smeltzer, 2015) yang menyatakan
terapi hipnosis lima jari mendapat nilai bahwa memberikan informasi berupa

Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 327


pendidikan ini meliputi bahan latihan nafas kelompok kontrol. Hasil menunjukkan
dalam, batuk dan relaksasi, perubahan nilai p = 0,001 (p ≤ 0,05) maka dapat
posisi dan gerakan tubuh aktif, control dan disimpulkan bahwa latihan lima jari lebih
medikasi nyeri, control kognitif (seperti efektif dalam menurunkan skor kecemasan
imajinasi, distraksi, berpikir positif) dan dibandingkan tidak diberikan latihan lima
informasi lain yang dibutuhkan. Manfaat jari antara kelompok eksperimen dan
dari insrtuksi praoperatif dikenal sejak kelompok kontrol.
lama. Setiap pasien diajarkan sebagai Begitu pula dengan hasil penelitian
seorang individu, dengan yang dilakukan oleh Widyanti dan
mempertimbangkan segala keunikan, Wardani (2018) tentang pengaruh tehnik
Ansietas, kebutuhan dan harapan- hipnosis tehnik 5 jari terhadap tingkat
harapannya. Program instruksi yang kecemasan pasien pre operasi di RSUD dr.
didasarkan pada kebutuhan individu Soedarso Pontianak Kalimantan Barat.
direncanakan dan diimplementasikan pada Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
waktu yang tepat. Jika sesi penyuluhan perbedaan kecemasan pada kelompok
beberapa dilakukan beberapa hari sebelum kontrol dan kelompok intervensi sesudah
pembedahan, pasien mungkin tidak ingat kelompok intervensi dilakukan tehnik lima
tentang apa yang telah dikatakan. Jika jari didapatkan perbedaan yang bermakna
instruksi diberikan terlalu dekat dengan tingkat kecemasan sesudah diberikan
waktu pembedahan, pasien mungkin tidak tehnik lima jari antara kelompok yang
akan dapat berkonsentrasi atau belajar mendapatkan tehnik lima jari. Hasil uji
karena kecemasan atau efek dari medikasi statistik menunjukkan ada perberdaan yang
praanasthesia. bermakna tingkat kecemasan pada
Teori di atas diperkuat dengan kelompok yang mendapatkan tehnik 5 jari
pernyataan yang dikemukakan oleh dengan kelompok yang tidak mendapatkan
Hidayat (2011) bahwa pendidikan tehnik 5 jari (p-value 0,26 < α 0,05).
kesehatan yang perlu dijelaskan pada masa Dari hasil perbandingan tingkat
praoperatif adalah berbagai informasi kecemasan sebelum dan sesudah diberikan
mengenai tindakan pembedahan, di terapi hipnosis lima jari pada pasien pre
antaranya jenis pemeriksaan yang operasi, peneliti dapat mengambil
dilakukan sebelum bedah, alat-alat khusus kesimpulan bahwa tingkat kecemasan
yang diperlukan, pengiriman ke kamar dapat diturunkan melalui pemberian terapi
bedah, ruang pemulihan dan kemungkinan hipnosis lima jari adalah respon-respon
pengobatan setelah bedah. Selain itu aspek yang terkait psikologis yaitu perasaan
legal perlu ditekankan untuk kecewa, perasaan tak berdaya dan perasaan
mengantisipasi dampak yang terjadi. tidak berharga (takut ditolak). Untuk
Melalui Informed Consent (surat respon yang terkait dengan faktor
persetujuan dilakukan pembedahan), psikomotor atau respon tubuh seperti: tidak
berbagai informasi mengenai sifat, selera makan, susah tidur, sulit tingkat
prosedur yang akan dilakukan, adanya kecemasan pasien pre operasi dapat
pilihan terhadap prosedur pembedahan, diturunkan melalui pemberian terapi
serta resiko terhadap pilihan dari hipnosis lima jari yang diperlukan oleh
pasien dengan pelaksanaan yang baik dan
pembedahan dapat diketahui pasien.
sikap pasien yang kooperatif. Pemberian
Hasil penelitian ini sesuai dengan
terapi hipnosis lima jari dilakukan oleh
penelitian yang dilakukan Sari YP (2019)
perawat dengan cara mendatangi pasien
tentang pengaruh latihan lima jari terhadap
pre operasi yang berada di ruang
kecemasan pada pasien pre operasi
perawatan dengan terlebih dahulu
laparatomi di Irna Bedah RSUP. Dr. M.
memberikan salam dan mengenalkan diri
Djamil Padang. Hasil penelitian
lalu memberikan informed consent,
menyebutkan ada perbedaan skor
kemudian pasien diberikan informasi pe
kecemasan pada pasien pre operasi
operasi yang dibutuhkan, berupa informasi
laparatomi pada kelompok eksperimen
mengenai operasi yang dilakukan, dan
lebih rendah dibandingkan skor kecemasan

328 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020


pendidikan kesehatan berupa : 1) pada kasus perampokan Bank CIMB
pengertian perawatan pre operasi; 2) jenis Niaga Medan. PT. Sofmedia.
dan tujuan tindakan operasi; 3) faktor Candra, A. A., Setiawan, B., & Damanik, R.
resiko dalam tindakan operasi; 4) (2014). Pengaruh pemberian makanan
persiapan sebelum operasi; 5) persiapan jajanan, pendidikan gizi, dan
psikologis; 6) persiapan fisik. suplementasi besi terhadap status gizi,
Menurut analisis peneliti dengan pengetahuan gizi, dan status anemia
pemberian terapi hipnosis lima jari pre pada siswa sekolah dasar. Jurnal Gizi
operasi, diharapkan dapat menurunkan Dan Pangan, 8(2), 103–108.
tingkat kecemasan pasien terhadap operasi Hastuti, arumsari, S. (2015). Arumsari.
yang dilakukan, dengan menurunkan Pengaruh Terapi Hipnotis Lima Jari
tingkat kecemasan pasien dapat Untuk Menurunkan Kecemasan Pada
mendukung kesuksesan tindakan Mahasiswa Yang Sedang Menyusun
pembedahan yang akan dilakukan dan Skripsi Di STIKES Muhammadiyah
pengobatan pasien. Hal inipun tidak Klaten.
terlepas dari sikap dan perilaku pasien Igiel, C., Weyhrauch, M., Wentaschek, S.,
yang kooperatif terhadap informasi per Scheller, H., & Lehmann, K. M. (2016).
operasi yang diberikan oleh perawat. Dental color matching: A comparison
between visual and instrumental
Kesimpulan methods. Dental Materials Journal,
Setelah dilakukan pembahasan terhadap 35(1), 63–69.
hasil penelitian sebagaimana yang telah Kaparang, P. C. (2014). Evaluasi
dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat Kerasionalan Penggunaan Antibiotika
dibuat kesimpulan yaitu diperoleh distribusi pada Pengobatan Pneumonia Anak di
frekuensi pasien pre operasi yang belum Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. Dr. RD
diberikan terapi hipnosis lima jari mayoritas Kandou Manado Periode Januari-
mengalami cemas berat sebanyak 58 orang Desember 2013. PHARMACON, 3(3).
(40,8%). Diperoleh distribusi frekuensi pasien Kemenkes, R. I. (2016). Profl Kesehatan RI
pre operasi yang sudah diberikan terapi Tahun 2016. Jakarta, Kementrian
hipnosis lima jari mayoritas mengalami Kesehatan RI.
cemas ringan sebanyak 58 orang (40,8%). Kusumayanti, P. T., Herawati, N. T., &
Berdasarkan Uji Wilcoxon Signed Rank Test Sulindawati, N. (2014). Pengaruh
didapat p value (Asymp. Sig 2 tailed) sebesar akuntabilitas, pengetahuan audit dan
0,000 < batas kritis penelitian 0,05 yang gender terhadap kualitas hasil kerja
berarti terdapat perbedaan kecemasan yang auditor internal (Studi pada Badan
bermakna pada pasien pre operasi sebelum Inspektorat Kabupaten Buleleng dan
diberikan terapi hipnosis lima jari dengan Kabupaten Bangli). E-Journal S1 Ak
sesudah diberikan terapi hipnosis lima jari.
Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1).
Mulyani, S. (2017). Metode Analisis dan
Perancangan Sistem. Abdi Sistematika.
BIBLIOGRAFI Notoatmodjo, S. (2015). Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan (Cetakan V).
Airiska, M., Winarni, L. M., & Ratnasari, F. Jakarta: Rineka Cipta.
(2020). Hubungan Pengetahuan Pardede, R., & Zahro, S. (2017). Saving not
Kesehatan terhadap Peran Keluarga spending: Indonesia’s domestic demand
dalam Perawatan Lansia dengan problem. In Bulletin of Indonesian
Gangguan Mobilitas Fisik di Ruang Economic Studies (Vol. 53, Issue 3, pp.
Perawatan RSUD Pakuhaji Kabupaten 233–259). Taylor & Francis.
Tangerang. In Menara Medika (Vol. 3, Smeltzer, S. C. (2015). Bare.(2013). Brunner
Issue 1). & Suddarth’s Textbook of Medical
Asmadi, E. (2013). Pembuktian tindak pidana Surgical Nursing. Philadelpia:
terorisme: analisa putusan pengadilan Lippincott.

Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020 329


Sulistyawati, W., & Kumalaningsih, S. Wahyudin, U. (2017). Peran Penting
(2012). Produksi tepung buah lindur Pedoman Etika Bisnis Perusahaan
(Bruguiera gymnorrhiza LAMK.) Dalam Upaya Pencegahan Korupsi.
rendah tanin dan HCN sebagai bahan Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
pangan alternatif. Jurnal Teknologi Indonesia, 2(12), 147–161.
Pertanian, 13(3), 187–198.
Tukiran, E. dan. (2012). Metode Penelitian
Survei jakarta. LP3ES.

Copyright holder:
Suhadi, Ayu Pratiwi (2020)

First publication right:


Jurnal Health Sains

This article is licensed under:

330 Jurnal Health Sains Vol. 1, No. 5, November 2020

Anda mungkin juga menyukai