PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
INDRA PUTRI RANI
NIM. C.17.04.061
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
et al., 2018).
140 juta pasien di seluruh rumah sakit di dunia, pada tahun 2012 data
tahun 2000 sebesar 47,22% tahun 2001 sebesar 45,19% tahun 2002
1
2
sampai Oktober 2012 sebanyak 231 bulan dengan rata-rata tiap bulan
satu dari tiga masalah insomnia, yaitu: gerakan abnormal atau sensasi
saat tidur atau ketika terbangun dimalam hari. Setiap penyakit yang
hal ini merupakan salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh pasien
oleh pasien pasca pembedahan adalah nyeri akut yang terjadi karena
Afdal pada tahun 2015 dengan judul hubungan antara nyeri dan
hubungan yang bermakna antara nyeri dengan pola tidur pasien post
bisa saja terjadi yang akan membahayakan bagi pasien, tidak heran
dengan kualitas tidur pada klien post operasi bedah mayor di Ruang
terhadap 9 klien post operasi mayor saat itu, didapatkan hasil bahwa 7
tersebut mengatakan tidak bisa tidur karena adanya rasa nyeri pada
menganggu pola tidur pada pasien post operasi. Nyeri dan kecemasan
2015).
pribadi dan merasa sulit untuk rileks akan sulit pula saat memulai tidur.
kurangnya waktu tidur tahap IV NREM dan tidur REM serta lebih
banyak perubahan dalam tahap tidur lain dan lebih sering terbangun
(Afdal, 2015).
post operasi.
nyeri dan kecemasan terhadap pola tidur pada pasien post operasi di
Kabupaten Bantaeng”.
B. Rumusan Masalah
yaitu terdapat 1.181 pasien, pada tahun 2017 terdapat 1.491 pasien
mengatakan tidak bisa tidur karena adanya rasa nyeri pada luka bekas
pada pasien dapat menyebabkan gangguan rasa nyaman dan hal ini
perlu diidentifikasi lebih lanjut mengenai pola tidur pada pasien post
operasi.
intensitas nyeri dan kecemasan dengan pola tidur pada pasien post
C. Hipotesis Penelitian
adalah :
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Bantaeng.
2. Tujuan Khusus
Bantaeng
Bantaeng
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Aplikatif
situasi dan kondisi jika mengalami gangguan pola tidur pada saat
setelah pembedahan.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Wahid, 2016).
(Saputra, 2013).
2. Jenis tidur
Tidur dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu tidur NREM dan
tidur REM :
11
12
1) Mimpi berkurang
2) Keadaan istirahat
5) Metabolisme turun
jenis tidur ini tidak ada. Tidur ini memiliki ciri antara lain disertai
dengan mimpi aktif dan lebih sulit dibangunkan. Selain itu tonus
3. Tahapan tidur
1) Tahap I
2) Tahap II
3) Tahap III
4) Tahap IV
sebagai berikut :
malamnya
terjadi mimpi
a. Adanya penyakit
b. Lingkungan
c. Motivasi
menahan kantuk.
d. Kelelahan
e. Kecemasan
f. Alkohol
marah.
16
g. Obat-obatan
hari
5. Gangguan tidur
a. Insomnia
seringnya terjaga
kembali.
b. Hypersomnia
c. Parasomnia
d. Narkolepsi
(Asapuah, 2013).
terdiri dari :
a. Lamanya tidur
menit
b. Mimpi-mimpi
menyenangkan
mengganggu
menyenangkan.
c. Kualitas tidur
terbangun
d. Mulai tidur
sampai 15 menit
29 menit
44 menit
60 menit
Nilai 2 : untuk jawaban bangun satu jam lebih cepat dan tidak
Nilai 3 : untuk jawaban lebih dari 1 jam bangun lebih awal dan
1. Definisi nyeri
a. Nyeri fisik
atau metastase.
b. Nyeri psikologis
3. Klasifikasi nyeri
visceral.
nyeri.
dan lain-lain.
25
menghilang
1) Nyeri akut
coroner.
26
2) Nyeri kronis
dari enam bulan. Nyeri kronis ini memiliki pola yang beragam
tahun. Ragam pola nyeri ini ada yang nyeri dalam periode
a. Usia
degeneratif.
b. Jenis kelamin
c. Kebudayaan
d. Makna nyeri
e. Perhatian
f. Ansietas
g. Keletihan
h. Pengalaman sebelumnya
i. Gaya koping
ketakutan.
2014).
1) Respons Simpatoadrenal
2) Respons Muskular
3) Respons Emosional
b. Tahap pemantulan
c. Tahap adaptasi
(Heriana, 2014).
test yang dilakukan pada 140 pasien post operasi yang dirawat di
responden dan pasien dengan tingkat nyeri ringan yaitu 71,4% dari
140 responden.
6. Penanganan nyeri
dan nonfarmakologi.
31
a. Farmakologi
1) Analgesik narkotik
pusat.
atau inflamasi.
b. Non farmakologi
1) Relaksasi progresif
control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stress
3) Teknik distraksi
hal yang lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang
dialami.
7. Pengukuran nyeri
a. Skala deskriptif
VDS) merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga sampai lima
intervensi terapeutik.
33
Keterangan :
garis skala nyeri (0-10 cm). satu ujung menunjukkan tidak nyeri
Keterangan :
Dikelompokkan menjadi :
1. Definisi
serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum
2. Jenis-jenis kecemasan
a. Trait anxiety
b. State anxiety
subjektif
36
3. Manifestasi kecemasan
sakit kepala, otot tegang atau kaku, sakit perut atau sembelit,
rutinitas.
yaitu.
permasalahannya.
3) Persetujuan
5. Tingkat kecemasan
(HARS). Skala ini dibuat oleh Max Hamilton tujuannya adalah untuk
2017).
No Aspek Penilaian
1 Ketakutan
2 Kecemasan
3 Kegelisahan/ ketegangan
4 Optimisme
5 Kesedihan/depresi
6 Intelektual
7 Minat
8 Otot (somatik)
9 Insomnia
10 Kardiovaskuler
11 Pernafasan
12 Perkemihan
13 Gastrointestinal
14 Perilaku
a. Penilaian
1. Pengertian operasi
pre op dan intra operatif yang dimulai ketika klien diterima di ruang
evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau rumah. Pada fase ini
2. Indikasi Pembedahan
mengalami inflamasi.
plastik.
3. Klasifikasi Pembedahan
di bagi menjadi:
2016).
a. Syok
b. Pendarahan
Penatalaksanaanya pasien diberikan posisi terlentang
terhadap pendarah.
44
abses)
Infeksi luka pos operasi dapat terjadi karena andanya
abdomen.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Afdal pada
RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2015 dengan nilai p=0,020 dan
Djamil Padang tahun 2015 dengan nilai p=0,000 dan nilai korelasi
E. Kerangka Konsep
Intensitas nyeri
Kecemasan
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Dengan studi ini akan
Nur16 \l 14345 ].
1. Waktu penelitian
2. Lokasi penelitian
1. Populasi
2. Sampel
a. Kriteria inklusi
anastesi umum.
b. Kriteria ekslusi
n = N
1 + N (d)2
= 102
1 + 102 (0,1)2
= 102
1 + 102. (0,01)
= 102
50
1 + 1,02
= 102
2,02
Keterangan :
n : Besar sampel
D. Variabel penelitian
lain. Variabel terikat adalah factor yang diamati dan diukur untuk
E. Definisi operasional
1. Pola tidur
hari, waktu untuk kembali tidur setelah bangun malam, bangun dini
Kriteria Objektif :
2. Intensitas nyeri
Numerik (0-10)
Kriteria Objektif :
3. Kecemasan
Kriteria Objektif :
F. Instrument penelitian
1. Pola tidur
tidur, mulai tidur, bangun malam hari, waktu untuk kembali tidur
waktu bangun.
2. Intensitas nyeri
tidak nyeri, 1-3 untuk nyeri ringan, 4-6 untuk nyeri sedang, 7-9
3. Kecemasan
Scale (HARS). Skala ini dibuat oleh Max Hamilton tujuannya adalah
1. Data primer
54
2. Data sekunder
3 tahun terakhir yaitu tahun 2016, 2017 dan 2018 yang didapatkan
Bantaeng.
55
H. Alur penelitian
Proposal Penelitian
1. Pengolahan data
berikut:
a. Editing
b. Coding
(data cleaning).
2. Analisa data
57
berikut :
a. Analisis Univariat
Not18 \l 1033 ].
b. Analisis Bivariat
(Notoatmodjo, 2018).
variable terikat.
J. Etika penelitian
dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian
diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti tidak boleh
inclusiveness)
59
penelitian.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang di timbulkan
K. Jadwal penelitian
Berikut ini adalah tabel jadwal pelaksanaan penelitian yang
Tahun 2019
N Kegiatan Bulan
Ja Feb Mar Ap Mei Jun Jul
o
n r
1 Tahap Persiapan
Penelitian
a. Pengajuan judul
b. Penyusunan
proposal
c. Ujian Proposal
d. Perizinan penelitian
2 Tahap pelaksanaan
a. Pengumpulan data
b. Analisis data
3 Tahap penyusunan
laporan
60
DAFTAR PUSTAKA