Halaman | 83
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan
84 | Halaman
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
menggunakan metode accidental sampling yaitu Kelamin
suatu metode pengambilan sampel yang dilakukan Diagram 2 Karakteristik Responden
berdasarkan kebetulan (Sugiyono, 2008) dalam hal berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang Melati
ini pasien post operasi appendiktomi di ruang Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo
melati Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo pada
bulan april-juli 2018. Variabel independen pada
penelitian ini adalah tingkat pengetahuan pasien
dalam melaksanakan mobilisasi dini post operasi
appendiktomi. riabel dependen pada penelitian ini
adalah tingkat kecemasan pasien dalam
melaksanakan mobilisasi dini post operasi
appendiktomi.
Kuesioner pengetahuan menggunakan
closed ended question dengan pilihan jawaban
multiple choice yaitu memilih salah satu jawaban
yang dianggap benar (Nursalam, 2016). Apabila
jawaban salah dinilai (0) sedangkan jawaban
benar dinilai (1). Tingkatan kecemasan ini diukur Berdasarkan diagram 2 di atas diketahui
dengan menggunakan DepressionAnxiety Stress bahwa jumlah responden berdasarkan jenis
Scale 42 (DASS 42) oleh Lovibond & Lovibond kelamin didapatkan sebagian besar responden
(1995). DASS adalah seperangkat skala subyektif berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18
yang dibentuk untukmengukur status emosional responden (58%) dan sebagian kecil sebanyak
negatif dari depresi, kecemasan dan stress. Uji 13 responden (42%) berjenis kelamin
bivariate dilakukan melalui pengujian stasistik perempuan.
dengan analisis korelasi rank spearman, hal ini 3. Karakteristik Responden Berdasarkan
dikarenakan data berskala ordinal sehingga analisis Pendidikan
yang sesuai menurut Dahlan (2011) adalah analisis Diagram 3 Karakteristik Responden
Spearman rank. berdasarkan Pendidikan di Ruang Melati
Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo
HASIL PENELITIAN
Halaman | 85
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan
Pekerjaan
TIDAK
BEKERJA
SWASTA 10% 6%
PNS
84%
86 | Halaman
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan
Halaman | 87
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan
ditolak dan H1 diterima yang artinya bahwa ada (3%). Selain itu, adapula yang memiliki tingkat
hubungan antara tingkat pengetahuan dengan pengetahuan kurang pada usia 41-50 tahun dan
tingkat kecemasan pasien dalam pelaksanaan usia 51-60 tahun yang masing-masing sebanyak 1
mobilisasi dini post operasi appendiktomi di responden (3%).
Ruang Melati Rumah Sakit Delta Surya Sidoarjo
dengan tingkat pengetahuan berbanding terbalik DAFTAR PUSTAKA
dengan tingkat kecemasan, dimana dengan tingkat
penetahuan yang baik maka memiliki tingkat Anderson, L.W, 2014, Anatomi Saluran
kecemasan yang ringan sedangkan dengan tingkat Pernafasan. Jakarta : EGC
pengetahuan yang kurang maka tingkat Alimul, Aziz. 2003. Riset Keperawatan dan Teknik
kecemasannya berat. Penuliasan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Pengetahuan yang baik mengenai mobilisasi Medika.
dini akan mengubah sudut pandang dan sikap Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
seseorang dalam pelaksanaan mobilisasi dini Suatu Pendekatan Praktek. Edisi VI. Jakarta
(Grace, 2012). Dengan pengetahuan, manusia : Rineka Cipta.
dapat mengembangkan apa yang diketahuinya dan Brunner & Suddart. 2002. Buku ajar Keperawatan
dapat mengatasi kebutuhan untuk kelangsungan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
hidupnya sehingga akan mempengaruhi sikap Carpenito& Lynda Jual. 2000. Rencana Asuhan
seseorang tersebut (Noprianto, 2010). Pengetahuan dan Pendokumentasian Keperawatan.
yang kurang akan mengakibatkan kurang dapat Jakarta: EGC
menerapkan suatu keterampilan (Notoatmodjo, Depkes RI. 2008. Kasus Appendicitis di Indonesia.
2007). Seseorang yang mempunyai pengetahuan Diakses dari
luas akan lebih sadar untuk melakukan mobilisasi http://www.artikelkedokteran.com/arsip/kas
dini dari pada orang dengan pengetahuan yang us-appendicitis-diIndonesia-pada-tahun-
sempit. Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa 2008.htm
pengetahuan merupakan domain kognitif yang Grace, PierceA & Borley, NR. 2012. At a glance
sangat penting untuk mengubah sikap seseorang. ilmu bedah. Jakarta: Erlangga.
Kurangnya pemahaman pasien mengenai Gruendemann, B.J. 2006. Buku Ajar Keperawatan
mobilisasi dini menyebabkan pasien enggan untuk Perioperatif volume 1.Jakarta : EGC
melakukan pergerakan post operasi. Hawari, D. 2008. Manajemen Cemas dan Depresi.
Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak Jakarta : Balai Penerbit Fakultas
aman dan kekawatiran yang timbul karena Kedokteran Universitas Indonesia.
dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan Jitowiyono, S., & Kristiyanasari, W. 2010. Asuhan
tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui Keperawatan Post Operasi. Yogyakarta:
dan berasal dari dalam (Asmadi, 2008). Fitzpatrick Nuha Medika
dan Wallace (2006) melaporkan bahwa waktu Mansjoer, Arief. 2003. Kapita Selekta Kedokteran.
mobilisasi dini post operasi dapat menimbulkan Jakarta. Media Aesculapius
kecemasan bagi pasien dan keluarga pasien. Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian
Namun dengan pemberian program pendidikan Kesehatan. Jakarta: EGC
preprocedural pada pasien pre operasi tentang Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan
mobilisasi dini dan ketika pasien melakukan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta:
mobilisasi dini post operasi sesuai standar Salemba Medika
menunjukkan penurunan morbiditas dan mortalitas Nursalam. 2016. Konsep dan Penerapan
akibat post operasi apendiktomi Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
KESIMPULAN Sjamsuhidajat, R. & de Jong. 2004. Buku Ajar
Berdasarkan analisa data penelitian Ilmu Bedah. Jakarta: Media Aesculapus.
menunjukkan bahwa responden sebagian besar Smeltzer, S.C. 2010. Buku Ajar Keperawatan
berusia 30-40 tahun sebanyak 16 responden (52%) Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
dengan tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 15 Jakarta: EGC.
responden (48%), sedangkan sebagian kecil Smeltzer& Bare. 2002. Keperawatan Medikal
responden yang memiliki tingkat pengetahuan Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC
cukup adalah pada usia 30-40 tahun dan usia 51-60
tahun yang masing-masing sebanyak 1 responden
88 | Halaman