Anda di halaman 1dari 42

Askep ISK pada Anak

By alfonsa reni oktavia


Epidemiologi
• ISK merupakan penyakit yang relatif sering pada anak.
Kejadian ISK tergantung pada umur dan jenis kelamin.
• Prevalensi ISK pada neonatus berkisar antara 0,1%
hingga 1%, dan meningkat menjadi 14% pada neonatus
dengan demam, dan 5,3% pada bayi.
• Pada bayi asimtomatik, bakteriuria didapatkan pada
0,3 hingga 0,4%.13 Risiko
• ISK pada anak sebelum pubertas 3-5% pada anak
perempuan dan 1-2% pada anak laki. Pada anak
dengan demam berumur kurang dari 2 tahun,
prevalensi ISK 3-5%
Epidemiologi
• ISK lebih sering terjadi pada anak laki-laki
daripada anak perempuan sebelum usia 1
tahun, setelah usia 1 th lebih sering terjadi
pada anak permpuan (fisher, howes
&thornton, 2011)
• Remaja putri lebih beresiko mengalami isk
disbanding remaja putra➔ memiliki sekresi
prostat yang memiliki kandungan antibakteri
• Infeksi saluran kemih adalah inflamasi pada sel
epitel yang biasanya disebabkan oleh
bakteriyang berasal dari flora usus
• Infeksi saluran kemih dapat terjadi di semua
bagian sepanjang saluran perkemihan yaitu
uretra, ureter, kandung kemih, atau ginjal.
• Populasi yang beresiko adalah bayi premature,
anak prapubertas, penderita DM
Maturasi sistem genitourinarius
berdasarkan tahapan tumbang
Rentan
terhadap
dehidrasi Sering
CIS : 40% dari berkemih krn
BB BJ urin
rendah

BBL dan Struktur


CES : 35%
Ginjal blm
dari BB Bayi matur
Maturasi sistem genitourinarius
berdasarkan tahapan tumbang
Kapasitas VU
meningkat,
Haluan urin
todler menahan
1ml/kg/jam
urine dlm
periode yg lama

Fungsi VU dan
Uretra pendek pd
ginjal mencapai
laki dan
tingkat dewasa
perempuan
pd usia 16
➔rentan infeksi
sampai 24 bulan
toddler
The Many Activities of Lipopolysaccharide (LPS). Bacterial endotoxin (LPS) activates almost every aspect of
inflammation. The release of LPS from gram-negative bacteria triggers successive waves of cytokine
production, including tumor necrosis factor (TNF), interleukin-1 (IL-1), interleukin-6 (IL-6), and interleukin-
8 (IL-8), and secondary mediators of inflammation, such as nitric oxide (NO) and platelet-activating factor
(PAF). At low levels of LPS the effect is local. Moderate levels of LPS cause more systemic inflammatory
responses. High levels of LPS may lead to septic shock and death. ARDS, Acute respiratory distress
syndrome; DIC, disseminated intravascular coagulation. (From Kumar V, Abbas A, Fausto N: Robbins &
Cotran pathologic basis of disease, ed 7, Philadelphia, 2005, Saunders; Modified from Abbas AK et al:
Cellular and molecular immunology, ed 4, Philadelphia, 2000, WB Saunders.)
Definisi
• Infeksi saluran kemih (urinary tract infection=UTI) adalah
bertumbuh dan berkembang biaknya kuman atau mikroba
dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna
• Bakteriuria ialah terdapatnya bakteri dalam urin. Disebut
bakteriuria bermakna bila ditemukannya kuman dalam
jumlah bermakna. Pengertian jumlah bermakna tergantung
pada cara pengambilan sampel urin.
• Bila urin diambil dengan cara mid stream, kateterisasi urin,
dan urine collector, maka disebut bermakan bila ditemukan
kuman 105 cfu (colony forming unit) atau lebih dalam
setiap mililiter urin segar, sedangkan bila diambil dengan
cara aspirasi supra pubik, disebutkan bermakna jika
ditemukan kuman dalam jumlah berapa pun
• Bakteriuria asimtomatik (asymptomatic bacteriuria, covert
bacteriuria) adalah terdapatnya bakteri dalam saluran
kemih tanpa menimbulkan manifestasi klinis. Umumnya
diagnosis bakteriuria asimtomatik ditegakkan pada saat
melakukan biakan urin ketika check-up rutin/uji tapis pada
anak sehat atau tanpa gejala klinis.
• ISK simtomatik adalah ISK yang disertai gejala dan tanda
klinik. ISK simtomatik dapat dibagi dalam dua bagian yaitu
infeksi yang menyerang parenkim ginjal, disebut
pielonefritis dengan gejala utama demam, dan infeksi yang
terbatas pada saluran kemih bawah (sistitis) dengan gejala
utama berupa gangguan miksi seperti disuria, polakisuria,
kencing mengedan (urgency).
• ISK non spesifik adalah ISK yang gejala klinisnya
tidak jelas. Ada sebagian kecil (10-20%) kasus
yang sulit digolongkan ke dalam pielonefritis atau
sistitis, baik berdasarkan gejala klinik maupun
pemeriksaan penunjang yang tersedia.
• ISK simpleks (simple UTI, uncomplicated UTI)
adalah infeksi pada saluran kemih yang normal
tanpa kelainan struktural maupun fungsional
saluran kemih yang menyebabkan stasis urin
• ISK kompleks (complicated UTI) adalah ISK yang disertai
dengan kelainan anatomik dan atau fungsional saluran
kemih yang menyebabkan stasis ataupun aliran balik
(refluks) urin. Kelainan saluran kemih dapat berupa
batu saluran kemih, obstruksi, anomali saluran kemih,
kista ginjal, bulibuli neurogenik, benda asing, dan
sebagainya
• ISK kambuh (relaps) yaitu bakteriuria yang timbul
kembali setelah pengobatan dengan jenis kuman yang
sama dengan kuman saat biakan urin pertama kalinya.
Kekambuhan dapat timbul antara satu sampai 6
minggu setelah pengobatan awal.
ETIOLOGI
• Escherichia coli (E.coli) merupakan kuman
penyebab tersering (60-80%) pada ISK
serangan pertama
• Kuman penyebab lain : Proteus mirabilis,
Klebsiella pneumonia, Klebsiella oksitoka,
Proteus vulgaris, Pseudomonas aeroginosa,
Enterobakter aerogenes, dan Morganella
morganii, Stafilokokus, dan Enterokokus
ETIOLOGI
• Pada ISK kompleks, sering ditemukan kuman yang
virulensinya rendah seperti Pseudomonas, golongan
Streptokokus grup B, Stafilokokus aureus atau
epidermidis.
• Haemofilus influenzae dan parainfluenza dilaporkan
sebagai penyebab ISK pada anak
• Bila penyebabnya Proteus, perlu dicurigai kemungkinan
batu struvit (magnesiumammonium-fosfat) karena
kuman Proteus menghasilkan enzim urease yang
memecah ureum menjadi amonium, sehingga pH urin
meningkat menjadi 8-8,5. Pada urin yang alkalis,
beberapa elektrolit seperti kalsium, magnesium, dan
fosfat akan mudah mengendap
Tanda dan gejala
• Gejala klinik ISK pada anak sangat bervariasi,
ditentukan oleh intensitas reaksi peradangan,
letak infeksi (ISK atas dan ISK bawah), dan
umur pasien.
• ISK pada anak merupakan ISK asimtomatik,
umumnya ditemukan pada anak umur
sekolah, terutama anak perempuan dan
biasanya ditemukan pada uji tapis (screening
programs)➔PROGNOSIS JANGKA PANJANG
BAIK
Tanda dan gejala
• Pada masa neonatus, gejala klinik tidak
spesifik dapat berupa apati, anoreksia, ikterus
atau kolestatis, muntah, diare, demam,
hipotermia, tidak mau minum, oliguria,
iritabel, atau distensi abdomen. Peningkatan
suhu tidak begitu tinggi dan sering tidak
terdeteksi. Kadang-kadang gejala klinik hanya
berupa apati dan warna kulit keabu-abuan
(grayish colour).
Tanda dan gejala
• Pada bayi sampai satu tahun, gejala klinik
dapat berupa demam, penurunan berat
badan, gagal tumbuh, nafsu makan berkurang,
cengeng, kolik, muntah, diare, ikterus, dan
distensi abdomen. Pada palpasi ginjal anak
merasa kesakitan. Demam yang tinggi dapat
disertai kejang
Tanda dan gejala
• Pada umur lebih tinggi yaitu sampai 4 tahun,
dapat terjadi demam yang tinggi hingga
menyebabkan kejang, muntah dan diare
bahkan dapat timbul dehidrasi. Pada anak
besar gejala klinik umum biasanya berkurang
dan lebih ringan, mulai tampak gejala klinik
lokal saluran kemih berupa polakisuria,
disuria, urgency, frequency, ngompol,
sedangkan keluhan sakit perut, sakit pinggang,
atau pireksia lebih jarang ditemukan
Tanda dan gejala
• Pada pielonefritis dapat dijumpai demam
tinggi disertai menggigil, gejala saluran cerna
seperti mual, muntah, diare. Tekanan darah
pada umumnya masih normal, dapat
ditemukan nyeri pinggang. Gejala neurologis
dapat berupa iritabel dan kejang. Nefritis
bakterial fokal akut adalah salah satu bentuk
pielonefritis, yang merupakan nefritis
bakterial interstitial yang dulu dikenal sebagai
nefropenia lobar
Tanda dan gejala
• Pada sistitis, demam jarang melebihi 380 C,
biasanya ditandai dengan nyeri pada perut
bagian bawah, serta gangguan berkemih
berupa frequensi, nyeri waktu berkemih, rasa
diskomfort suprapubik, urgensi, kesulitan
berkemih, retensio urin, dan enuresis.
klasifikasi
• ISK pada anak dapat dibedakan berdasarkan
gejala klinis, lokasi infeksi, dan kelainan
saluran kemih.
• Berdasarkan gejala, ISK dibedakan menjadi ISK
asimtomatik dan simtomatik.
• Berdasarkan lokasi infeksi, ISK dibedakan
menjadi ISK atas dan ISK bawah
• Berdasarkan kelainan saluran kemih, ISK
dibedakan menjadi ISK simpleks dan ISK
kompleks
klasifikasi
• Untuk kepentingan klinik dan tata laksana, ISK dapat
dibagi menjadi ISK simpleks (uncomplicated UTI) dan
ISK kompleks (complicated UTI).
• ISK kompleks adalah ISK yang disertai kelainan
anatomik dan atau fungsional saluran kemih yang
menyebabkan stasis ataupun aliran balik (refluks) urin.
Kelainan saluran kemih dapat berupa RVU, batu saluran
kemih, obstruksi, anomali saluran kemih, buli-buli
neurogenik, benda asing, dan sebagainya. .
• ISK simpleks ialah ISK tanpa kelainan struktural
maupun fungsional saluran kemih
klasifikasi
• National Institute for Health and Clinical Excellence
(NICE) membedakan ISK menjadi ISK atipikal dan ISK
berulang.
• Kriteria ISK atipikal adalah; keadaan pasien yang sakit
berat, diuresis sedikit, terdapat massa abdomen atau
kandung kemih, peningkatan kreatinin darah,
septikemia, tidak memberikan respon terhadap
antibiotik dalam 48 jam, serta disebabkan oleh kuman
non E. coli.
• ISK berulang berarti terdapat dua kali atau lebih
episode pielonefritis akut atau ISK atas, atau satu
episode pielonefritis akut atau ISK atas disertai satu
atau lebih episode sistitis atau ISK bawah, atau tiga
atau lebih episode sistitis atau ISK bawah
MEKANISME PERTAHANANPENJAMU DAN
INFEKSI SALURAN KEMIH
Mekanisme Bahkan ketika bakteri berusaha
pertahanan untuk masuk kedalam bladder,
Sebagian besar
penjamu mengatur mekanisme pertahanan ini akan
bakteri
sterilitas uretra mencegah bakteri naik melalui
dikeluarkan saat
posterior dan dinding bladder dari bagian
berkemih
bladder pada bawah ke bagian atas saluran
individu yang sehat kemih

Percabangan
Mucus periuretral mensekresi
uretrovesikal
kelenjar disekitar 2/3 distal
menutup selama Urin dengan PH yang rendah
ureter wanita. Mucus pada
kandung kemih dan osmolaritas yang tinggi ,
kelenjar ini menjebak bakteri
berkontraksi adanya protein Tamm-Horsfall
sebelum naik menuju uretra dan sekresi dari urophiotelium
mencegah urin
proximal menujun ke kandung memiliki efek bakterisida.
refluk ke ureter
kemih
dan ginjal

Pada laki-laki, Panjang uretra dan sekresi dari


Sebagai tambahan mekanisme sfingter uretra
prostat serta aksesori kelenjar periuretral
berfungsi sebagai barrier mekanisme saat bakteri
menjadi satu untuk membentuk barrier
naik dari uretra bagian distal
pertahanan untuk melawan infeksi
MEKANISME PERTAHANANPENJAMU DAN
INFEKSI SALURAN KEMIH

Respon imun protektif urophitelial


termasuk Toll-like reseptor
Bakteri berhasil naik ke permukaan uretra
mengenali pathogen yang
dideteksi dan dihancurkan oleh komponen
berhubungan dengan pola
system imun tubuh yang kontak dengan dinding
molecular bakteri, neutropil,
bladder
makrofag dan fagisitosis dan
adanya protein antimikroba.

Efisiensi pertahanan kandung kemih Kemungkinan terjadinya infeksi


/bladder dipengaruhi oleh Lewis blood dipengaruhi oleh adanya variasi
grup. Taxonomi ini berdasarkan genetik dalam respon agen imun
pengenalan antigen inherited yang terhadap virulensi bakteri dan
dihubungkan dengan Faktor darah ABO pathogen
Pemeriksaan laboratorium
• Urinalisis :Pemeriksaan urinalisis meliputi leukosituria,
nitrit, leukosit esterase, protein, dan darah
• Pemeriksaan darah : Leukositosis, peningkatan nilai
absolut neutrofil, peningkatan laju endap darah (LED),
C-reactive protein (CRP) yang positif, merupakan
indikator non-spesifk ISK atas
• Biakan urin : Child Health Network (CHN) guideline
(2002) hanya merekomendasikan 3 teknik pengambilan
sampel urin, yaitu pancar tengah, kateterisasi urin, dan
aspirasi supra pubik, sedangkan pengambilan dengan
urine bag tidak digunakan
Komplikasi
1. ISK dapat menyebabkan gagal ginjal akut,
bakteremia, sepsis, dan meningitis.
2. Komplikasi ISK jangka panjang adalah parut
ginjal, hipertensi, gagal ginjal, komplikasi pada
masa kehamilan seperti preeklampsia.
3. Parut ginjal terjadi pada 8-40% pasien setelah
mengalami episode pielonefritis akut. Faktor
risiko terjadinya parut ginjal antara lain umur
muda, keterlambatan pemberian antibiotik
dalam tata laksana ISK, infeksi berulang, RVU,
dan obstruksi saluran kemih
Tata laksana
• Tata laksana ISK didasarkan pada beberapa
faktor seperti umur pasien, lokasi
infeksi,gejala klinis, dan ada tidaknya kelainan
yang menyertai ISK.
• Keterlambatan pemberian antibiotik
merupakan faktor risiko penting terhadap
terjadinya jaringan parut pada pielonefritis
• Penanganan ISK pada anak yang dilakukan
lebih awal dan tepat dapat mencegah
terjadinya kerusakan ginjal lebih lanjut
Tata laksana
Secara garis besar, tata laksana ISK terdiri atas:
1. Eradikasi infeksi akut,
2. Deteksi dan tata laksana kelainan anatomi
dan fungsional pada ginjal dan saluran kemih
3. Deteksi dan mencegah infeksi berulang.
• Perawatan umum
• Cairan/minuman yang cukup
• Kebersihan daerah perineum
• Hindari pakaian dalam terlalu ketat
• Jangan mandi berendam
• Hindari konstipasi
• Hindari kebiasaan menahan buang air kecil

• ISK pada bayi <3 bulan harus ditangani dirumah


sakit : terapi awal terdiri atas ampisilin (IV) 100
mg/hari, dalam 4 dosis dan 7,5 mg/hari dalam 3
dosis.
• Anak – anak dengan Pielonefritis : ampisilin dan
gentamisin.
• Anak – anak dengan Sistitis : Sulfonamide,
aminopenisilin atau sefalosporin
Penatalaksanaan keperawatan
Pengkajian

Riwayat randa dan


Tanda-tanda vital
gejala

Pemeriksaan
Analisis urin dan
abdomen
kultur urin
memeriksa massa
Penatalaksanaan keperawatan
Pengkajian
Demam, mual muntah,
menggigil, nyeri abdomen,
Riwayat randa dan gejala
punggung atau pinggang,
letargi

Ikterus (pada neonates),


urgensi, sensai terbakar saat
berkemih, urin berbau
menyengat, enuresis, darah
dalam urin
Penatalaksanaan keperawatan
Pengkajian
Isk sebelumnya, uropati
obstruktif. Higiene eleminasi
Riwayat medis tidak adekuat, konstipasi,
anak laki-laki tidak
sirkumsisi

Kehamilan, urin tertahan,


penyakit kronik
Penatalaksanaan keperawatan
Pemeriksaan Fisik

Observasi urine untuk


Pada neonates , observasi
Pada bayi dan anak inspeksi memeriksa darah yang terlihat
adanya icterus atau
area perineum➔inspeksi jelas, urin keruh, berwarna
peningkatan frekuensi
kemerahan atau iritasi gelap, adanya sedimen, mucus ,
pernafasan
atau bau yg menyengat

Palpasi Abdomen , catat distensi


Perhatikan pucat, edema atau kandung kemih, massa
peningkatan TD, abdomen, atau nyeri takan,
terutama di pinggang
Penatalaksanaan keperawatan
Diagnosa keperawatan
Kurangnya volume cairan
b.d menurunnya intake
Gangguan eleminasi urin
meningkatnya cairan
yang hilang

Kurangnya pengetahuan
b.d proses penyakit
antibiotic dan
pencegahan kekambuhan
Penatalaksanaan keperawatan
Penangan infeksi
Anak yang muntah akibat Semua bayi yg berusia 8
Anak yang dapat
ISK atau diduga mengalam minggu yg mengalami
mentoleransi asupan oral
pielonefritis harus dirawat demam, isk, harus dirawat
mendapatkan program
inap dan mendapat antibiotic inap untuk pemberian
antibiotic oral
Intravena antibiotic Intravena

MENINGKATKAN KENYAMANAN➔
Take Home message ➔ dorong org tua Berikan antipiretik(asetaminofen
untukmeyelesaikan program terapi dan ibuprofen)untuk menurunkan
antibiotikberikan cairan intravena sesuai demam. Gunakan kompres hangat
program dan dorong asupan cairan yang untuk penatalaksanaan nyeri. Jika
banyak untuk membantu membilas anak takut berkemih ➔dorong
bakteri dari VU untuk berkemih di dalam bak mandi
berisi air hangat
• Perawatan umum
• Cairan/minuman yang cukup
• Kebersihan daerah perineum
• Hindari pakaian dalam terlalu ketat
• Jangan mandi berendam
• Hindari konstipasi
• Hindari kebiasaan menahan buang air kecil

• ISK pada bayi <3 bulan harus ditangani dirumah


sakit : terapi awal terdiri atas ampisilin (IV) 100
mg/hari, dalam 4 dosis dan 7,5 mg/hari dalam 3
dosis.
• Anak – anak dengan Pielonefritis : ampisilin dan
gentamisin.
• Anak – anak dengan Sistitis : Sulfonamide,
aminopenisilin atau sefalosporin
Penatalaksanaan keperawatan
Diagnosa keperawatan
Gejala dan Tanda
Penyebab : iritasi
mayor : Urgensi,
VU, anomaly
dribbling, sering
saluran
BAK, Mengompol,
kemih,penurunan
Distensi VU,
kapasitas VU
hesitancy

Kondisi klinis
Definisi : disfungsi terkait : Infeksi
eleminasi urin ginjal dan saluran
kemih
Gangguan
eleminasi
urin
Penatalaksanaan keperawatan
Diagnosa keperawatan
Gejala dan Tanda
Penyebab : iritasi
mayor : Urgensi,
VU, anomaly
dribbling, sering
saluran
BAK, Mengompol,
kemih,penurunan
Distensi VU,
kapasitas VU
hesitancy

Kondisi klinis
Definisi : disfungsi terkait : Infeksi
eleminasi urin ginjal dan saluran
kemih
Gangguan
eleminasi
urin
Pencegahan kekambuhan isk pada
anak
MINUM JUS CRANBERRY Sering berkemih dan
Banyak minum (agar urin
UNTUK MENGASAMKAN URIN jangan menahan BAK
tetap terbilas melewati VU)
(Hindari cola , caffein) ➔mencegah stasis urine

Seka dari arah depan ke


Hindari mandi busa Kenakan pakaian
belakang ➔menghindari
➔iritasi vulva dan berbahan katun ➔cegah
kontaminasi uretra dengan
perineum insiden iritasi perineum
materi rectum)

Saat mentruasi ganti


Hindari penggunaan pembalut dengan sering Segera berkemih setelah
celana jeans yang ketat ➔mencegah melakukan intercouse
pertumbuhan bakteri

Anda mungkin juga menyukai