A. Definisi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah ditemukannya bakteri pada urin di kandung kemih,
yang umumnya steril. Istilah ini dipakai secara bergantian dengan istilah infeksi urin,
termasuk pula berbagai infeksi disaluran kemih yang tidak hanya mengenai kandung kemih
(protatitis uretritis).
B. Etiologi
Biasanya bakteri enteric, terutama Escherichia coli pada wanita. Gejala bervariasi
tergantung dari variasi jenis bakteri tersebut. Pada pria dan pasien di rumah sakit, 30 – 40%
disebabkan proteus, stapilokok, dan bahkan pseudomonas. Bila ditemukan, kemungkinan
besar terdapat kelainan salauran kemih. Namun harus dip[erhitungkan kemungkinan
kontaminasi jika ditemukan lebih dari satu organisme. Selain itu terdapat factor-faktor
predisposisi yang mempermudah terjadinya ISK yaitu :
1. Bendungan aliran urin : anomaly congenital, batu saluran kemih, oklusi ureter (sebagian
atau total).
2. Refluks Vesikoureter
3. Urin sisa dalam buli-buli karena hipertropi prostate
4. Penyakit metabolic (diabetes, gout, batu)
5. Peralatan kedokteran (terutama kateter tinggal)
6. Kehamilan
7. Jenis kelamin
8. Penyalahgunaan analgesic secara kronik
9. Penyakit ginjal
10. Personal Hygiene
C. Patofisiologi
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui; penyebaran endogen
yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen, eksogen sebagai
akibat pemakaian alat berupa kateter, atau sistoskopi. Dua jalur utama terjadinya ISK ialah,
hematogen dan asending, tetapi dari dua cara ini asendinglah yang paling sering terjadi.
1. Infeksi Hematogen
Infeksi Hematogen kebanyakan terjadi pada pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah, karena
menderita suatu penyakit kronik, atau pada pasien yang sementara mendapat pengobatan
imunosupresif. Penyebaran hematogen bias juga timbul akibat focus infeksi di salah satu tempat.
Ginjal yang normal biasanya mempunyai daya tahan terhadap infeksi E.coli karena itu jarang ada
infeksi hematogen E.coli.
2. Infeksi Asending
a. Kolonisasi uretra dan daerah introitus vagina
Saluran kemih yang normal umumnya tidak mengandung mikroorgaqnisme kecuali pada
bagian distal uretra yang biasanya juga dihuni oleh bakteri normal kulit seperti, basil
difteroid, streptokokus. Disamping bakteri normal flora kulit, pada wanita, daerah 1/3
bagian distal uretra ini disertai jaringan periuteral dan vestibula vaginalis juga banyak
dihuni bakteri yang berasal dari usus karena letak anus tidak jauh dari tempat tersebut.
Karena peran factor predisposisi, maka kolonisasi basil koliform pada wanita didaerah
tersebut diduga karena:
- Adanya perubahan flora normal di daerah perineum
- Berkurangnya antibody local.
b. Masuknya mokroorganisme dalam kandung kemih.
Proses masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih belum diketahui dengan jelas.
Beberapa factor yang mempengaruhi masuknya mikroorganisme ke dalam kandung kemih
adalah:
Faktor Anatomi
Kenyataan bahwa ISK banyak pada wanita daripada alaki-laki, hal ini disebabkan oleh:
- Uretra wanita lebih pendek terletak lebih dekat pada anus
- Uretra laki-laki bermuara saluran kelenjar prostate dikenal sebagai anti bakteri yang
sangat kuat
D. Manifestasi klinis
Gejala yang sering ditemukan ialah disuria, polakisuria, nyeri suprapubik dan daerah pelvis.
Polakisuri terjadi akibat kandung kemih tidak dapat manampung urin lebih dari 500 ml karena
mukosa yang meradang sehingga sering kencing. Nokturia ialah cenderung sering kencing pada
malam hari akibat kapasitas kandung kemih menurun.
Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi sebagai berikut :
a. Pada ISK bagian bawah
Jika di ueretra, tanda-tanda infeksi akan muncul, vasokonstriksi, vasodilatasi pada tempat
peradangan kemerahan, peningkatan permeabilitas dinding terjadi, bengkak, perembesan
protein.
Pada fesika urinary, gejala yang nampak yaitu nyeri karena system persarafan terganggu,
nyeri abdomen sampai kebelakang, nokturia, nanah. Keluhan pasien biasanya berupa rasa
sakit atau panas di uetra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit, serta rasa tidak enak di
daerah suprapubik.
b. Pada ISK bagian atas
Pada ISK bagian atas (pielonefritis) dapat ditemukan gejala sakit kepala, malaise, mual
muntah, anoreksia, demam, menggigil, nyeri pinggang, kekakuan abdomen, output urin
menurun.
Beberapa pasien mengeluh bau yang tidak menyenengkan atau keruh dan mungkin
kematuran.
E. Penatalaksanaan
F. Macam ISK
1. ISK Primer
2. ISK Sekunder
ISK ini merupakan akibat dari penyakit atau kelainan yang lain. ISK berulang merupakan
pertanda dari ISK sekunder, karena penanganan yang tidak tepat. Penatalaksanaan ISK sekunder
sesuai dengan penyebab ISK tersebut. Penyebab ISK Sekunder penyebabnya adalah obstruksi
saluran kemih (seperti batu saluran kemih, pembesaran prostat, dan striktur uretra).
1) Uretritis (uretra)
2) Sistisis (kandung kemih)
3) Pielonefritis (ginjal)
Gambaran Klinis :
Uretritis biasanya memperlihatkan gejala :
1) Mukosa memerah dan oedema.
2) Terdapat cairan eksudat yang purulent
3) Ada ulserasi pada urethra
4) Adanya rasa gatal yang menggelitik
5) Good morning sign.
6) Adanya nanah awal miksi.
7) Nyeri pada saat miksi.
8) Kesulitan untuk memulai miksi.
9) Nyeri pada abdomen bagian bawah.
Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
1) Disuria (nyeri waktu berkemih)
2) Peningkatan frekuensi berkemih
3) Perasaan ingin berkemih
4) Adanya sel-sel darah putih dalam urin
5) Nyeri punggung bawah atau suprapubic
6) Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada kasus yang parah.
Pielonefritis akut biasanya memperihatkan gejala :
1) Demam
2) Menggigil
3) Nyeri pinggang
4) Disuria
G. Komplikasi
1) Pembentukan Abses ginjal atau perirenal.
2) Gagal ginjal
H. Pemeriksaan diagnostic
1. Urinalisis
a) Leukosuria atau piuria terdapat > 5 /lpb sedimen air kemih
b) Hematuria 5 – 10 eritrosit/lpb sedimen air kemih.
2. Bakteriologis
a) Mikroskopis ; satu bakteri lapangan pandang minyak emersi.
102 – 103 organisme koliform/mL urin plus piuria.
b) Biakan bakteri
ASUHAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Suku bangsa :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Alamat :
Tanggal MRS :
Diagnosa medis :
Disuria
Poliuria
Nyeri
Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Penyebab dari disuria disebabkan karena masuknya organisme eschericea coli kedalam kolon.
Biasanya klien cemas, bagaimana koping mekanisme yang digunakan gangguan dalam beribadat
karena klien lemah.
penyakitnya.
yang dialami. Aktivitas klien akan terganggu karena harus tirah baring total agar tidak
Istirahat dan tidur sering mengalami gangguan karena nyeri yang dialami
d. Nutrisi metabolic
makan yang kurang karena mual, muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan
e. Eliminasi
Eliminasi alvi klien tidak dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama.
Sedangkan eliminasi urine mengalami gangguan karena ada organisme yang masuk
f. Kognitif Perseptual.
g. Konsep Diri
Perasaan menerima dari pasien dengan keadaannya, kebanyakan pasien tidak mengalami
h. Pola Koping
Mekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan oleh pasien adalah dengan meminta
Kemampuan pasien untuk melaksanakan peran sesuai dengan jenis kelamin. Kebanyakan
Perubahan pola peran hubungan dalam tanggung jawab atau perubahan kapasitas fisik untuk
melakukan peran.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
2. Tingkat Kesadaran
3. Sistem Respirasi
4. Sistem Kardiovaskuler
5. Sistem Integumen
6. Sistem Gastrointestinal
Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering, lidah kotor.
7. Sistem Muskuloskeletal.
8. Sistem Abdomen
Pada palpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat adanya peradangan akut
maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai pelvis ginjal, pielonefritis, cystitis,
uretra.
DO : Ekspresi wajah
DO : Ekspresi wajah
3 Perubahan pola eliminasi Pasien dapat berkemih- berikan kenyamanan- Diharapkan dapat
urine (disuria, dorongan, sesuai pola eliminasi non farmakologis : mengurangi rasa nyeri
frekuensi, dan nokturia) yang mendekati normal. Bantu pasien
yang berhubungan dengan Dengan criteria hasil: mengambil posisi yang- Analgetik memblok
infeksi saluran kemih. DS : tidak ada kelihan nyaman lintasan nyeri, sehingga
Ditandai dengan: - kolaborasi dengan mengurangi nyeri
DS : - Pasien mengeluh dokter untuk- Pemberian antibiotic
sering BAK, pemberian analgetik - Akibat haluan urine
memudahkan berkemih
- berikan antibiotic sering dan memantuh
- anjurkan pasien untuk salurean kemih
meningkatkan
masukan cairan peroral- Untuk mengetahui
untuk mengencerkan perkembangan
urine. kesehatan pasien
- Kaji haluan urine
- Mengawasi ketelitian
pengosongan kandung
- Ukur dan catat haluan kemih
urine setiap kali- Mengurangi resiko
berkemih terjadinya kecelakaan
- Bantu pasien ke kamar- Mengetahui adanya
kecil dan memakai distensi
pispot atau urinal
DO : tidak ada nokturia
4 Peningkatan suhu tubuh Suhu tubuh kembali- Kaji tanda-tanda vital - Mengetahui keadaan
berhubungan dengan invasi normal dengan criteria umum pasien
kuman ke dalam tubuh. hasil - Beri kompres air- Dapat membantu
- adanya nokturia, disuria
Ditandai dengan : DS : Pasien mengatakan badan hangat fasodilatasi pembuluh
DS : Pasien mengatakan bahwa tidak terasa panas darah sehingga
badan terasa panas mempermudah
terjadinya penguapan
tubuh
- Anjurkan pasien untuk- Diharapkan dapat
minum air menurunkan suhu tubuh
pasien dan memenuhi
kebutuhan cairan tubuh.
DO : Suhu tubuh
DO : Suhu badan
5 Perubahan pemenuhan Kebutuhan nutrisi- Kaji frekuansi makan- Mengetahui
kebutuhan nutrisi kurang dari terpenuhi dengan pasien perhari perkembangan asukan
kebutuhan tubuh criteria: - Timbang berat badan nutrisi
berhubungan dengan mual DS : Adanya nafsu - Mengetahui
dan muntah. Ditandai dengan makan - Beri makan porsi perkembangan status
: sedikit tapi sering nutrisi pasien
DS : Anoreksia - Kolaborasi dengan- Usaha untuk memenuhi
pemberian antiemetika
- kebutuhannya
Anjurkan keluarga
DO : Pasien tampak
Pasien gelisah, mekanisme koping