Anda di halaman 1dari 16

NEFRO UROLOGI

Oleh
dr. FIONNA MASITAH
ANATOMI
INFEKSI SALURAN KEMIH

infeksi yang mengenai


saluran kemih dimana
organisme penyebab
berkembang biak dalam
jaringan sepanjang saluran
kemih, mulai dari meatus
uretra sampai korteks
ginjal.
ETIOLOGI

Penyebab terjadinya ISK disebabkan oleh


mikroorganisme tunggal seperti:
bakteri E. Coli sekitar 80% dari ISK yang
asimptomatik sampai yang beresiko tinggi seperti
pyelonephritis.
Mikroorganisme lainnya proteus spp, klebsiella spp,
dan stafilokokus dengan koagulase negative.
Infeksi juga bisa disebabkan oleh Pseudomonas spp,
walau jarang biasanya disebabkan paska penggunaan
kateter
Eschericia coli
BAKTERI PENYEBAB

Bakteri Gram positif: Bakteri Gram negatif:


Staphylococcus aureus Escherichia coli
Proteus
Klebsiella
Pseudomonas
Enterobacter
FAKTOR RESIKO PATOGENESIS
Perempuan ascending (E.coli)
Hygene yang buruk Hematogen
pemasangan kateter (Staphylococus aureus)
DM limfatogen
Batu Saluran Kemih. infeksi langsung daerah
sekitar.
Pembagian berdasarkan anatomi:
ISK Bawah (sistitis, ureteritis) nyeri suprapubik, nyeri saat
BAK, demam
ISK atas (pielonefritis, urethritis): nyeri CVA, nyeri menjalar
dari pinggang hingga sela paha, demam.
ISK sederhana (Uncomplicated): hanya perempuan, pertama
kali ISK, 6 bulan bebas dari ISK sebelumnya.
ISK komplikasi (complicated): laki-laki, anak-anak,
pemasangan kateter, dengan komorbid lainnya.
ISK Rekuren
ISK Reinfeksi : ISK yang berulang dalam jangka waktu 6
bulan, dengan mikroorganisme yang berbeda.
ISK Relaps : ISK yang berulang dalam jangka waktu 6 bulan,
dengan mikroorganisme yang sama penyebab: terapi yang
tidak adekuat.
GEJALA KLINIK:
- Sangat bervariasi, dapat dengan ada atau tidak adanya gejala
- Dipengaruhi oleh lokalisasi, ada tidaknya predisposisi,
dll.

Urethritis
Disuria (nyeri dan susah buang air kecil), merupakan
ciri gejala ISK bagian bawah.

Cystitis
Disuria, sering ingin bak dan tidak dapat ditahan
(frekuensi dan urgensi). Kadang-kadang ada nyeri tekan
pada daerah kandung kemih. Baik disertai darah atau tidak,
urine berbau dan berwarna keruh.
urethritis
Biasanya primer pada dewasa muda, wanita
dewasa. Gejala disuria, frekwensi dan urgensi,
jumlah bakteri > 105 CFU/ml urine dalam kultur.
Berdasarkan kriteria klasik digolongkan ISK bila
jumlah bakteri > 105 CFU/ml urine. Bila bakteri
penyebab ISK tergolong pyogen, terjadi pyuria.

Pyelonephritis
Merupakan ISK yang terjadi pada parenkim ginjal,
calyx dan pelvic ginjal.
Disertai gejala sistemik seperti demam, nyeri
pinggang, sakit dan bak frekuen, beserta gejala
sepertidan disuria
Dapat pula terjadi diare, muntah, menggigil,
peningkatan denyut nadi, dan nyeri perut bagian
bawah. Sekitar 40% dari penderita pyelonefritis akut
akan mengalami bakteriemia.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Gram dan kultur pada specimen urin clean-
catch sebelum pemberian antibiotic. Organisme yang
paling sering ditemukan adalah E.coli,
Enterobacter,Klebsiella, Proteus.
ISK bagian atas
Pemeriksaan darah perifer lengkap (DPL)
Tes fungsi ginjal : ureum, serum kreatinin
Elektrolit
Ultrasonografi (USG) ginjal : pembengkakan pada
pielonefritis, batu, obstruksi/ hifdronefrosis, abses
sekunder.
BNO IVP: batu, kelainan structural, obstruksi sistem
pengumpul.
CT Scan: abses/tumor
Pemeriksaan Penunjang
ISK bagian bawah
Pemeriksaan darah perifer lengkap
Sistokopi hanya jika terdapat hematuria, keganasan
atau batu yang menjadi penyebab dasar.
Jika terdapat obstruksi, scan ultrasonografi, BNO-
IVP, dan sistokopi mungkin diperlukan
Pemeriksaan urine yang dapat dilakukan
antara lain :

Urine rutin.
- Makroskopis; warna, kekeruhan, bau, volume
- Mikroskopis; adanya leukosit, eritrosit, kristal
mineral, bakteri, pewarnaan gram untuk identifikasi
bakteri penyebab, dan lain-lain.
- Kimiawi; reduktase nitrat menjadi nitrit (indikasi
ISK), dan lain-lain.
Urine kultur.
TATALAKSANA FARMAKOLOGI

Menjaga higiene genitalia eksterna


Banyak minum bila fungsi ginjal masih baik
Pencegahan terutama ditujukan pada pasien dengan
resiko tinggi, perempuan hamil, pasien DM terutama
perempuan, dan paska transplantasi ginjal perempuan
dan laki laki, dan kateterisasi laki laki dan
perempuan.
Terapi 1st line gol. Kuinolon cth
ciprofloksasin 2x500 mg
selama 3-5 hari (uncomplicated
)7-14 hari (complicated)
2 nd line cephalisporine :
cefadroxil 2x500 mg, cefixine
2x200 mg, cefalexin 4x500 mg,
cotrimoksazol 2x960 mg
Anak-anak : gol beta lactam,
cephalosporin,cotrimoksazol
Hamil: gol beta
laktam,cephalosporin
simtomatik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai