Anda di halaman 1dari 16

INFEKSI SALURAN

KEMIH
PADA ANAK
Definisi
 Infeksi karena pertumbuhan bakteri atau mikroba dalam saluran kemih
mulai dari uretra, buli-buli, ureter, calyx ginjal sampai jaringan ginjal.

Etiologi
 Kuman penyebab infeksi saluran air kemih :
• Bakteri gram negatif : E.Coli (85%), Klebsiela, Enterobacter, dan
Pseudomonas.
• Staphylococcus Aureus, Streptococcus fecalis, kuman anaerob, TBC, jamur,
virus dan bentuk L bakteri protoplas.
Epidemiologi
 Pada anak < 10 tahun, ISK ditemukan pada 3,5% anak perempuan dan 1,1%
anak lelaki.
 Perempuan > laki-laki karena lubang uretra wanita lebih dekat dengan anus
dibandingkan laki-laki.
Patofisiologi ISK
Infeksi hematogen
melalui darah dari organ lain. Pada anak dengan daya tahan tubuh rendah (ex:
penyakit kronik atau sedang dalam pengobatan immunosupresif). Dapat menimbulkan
abses.
Infeksi ascending / vasicoureter reflux
mikroorganisme dari uretra / kandung kemih bergerak ke atas (ureter dan ginjal).
Sering terjadi akibat ketidakmampuan pengosongan kandung kemih  kesempatan
mikroorganisme berkembang, berkurangnya sifat antibacterial urin. 
Infeksi limfogen
perkembangan bakteri pada organ limfatik disekitar saluran kemih seperti infeksi
usus / abses retroperitoneal (jarang)
Infeksi direct 
langsung dari organ disekitar saluran kemih yang sebelumnya sudah terinfeksi atau
penggunaan kateter (eksogen).
Faktor Predisposisi ISK
Gangguan aliran urin yang dapat menyebabkan obstruksi mekanik / fungsional,
seperti refluks vesiko-ureter, batu saluran kemih, buli-buli neurogenik, sumbatan
muara uretra, atau kelainan anatomi saluran kemih lainnya
Gejala Klinis
Gejala klinis infeksi saluran air kemih bagian bawah secara klasik yaitu nyeri bila buang air kecil (dysuria), sering
buang air kecil (frequency), dan ngompol. Gejala infeksi saluran kemih bagian bawah biasanya panas tinggi, gejala
gejala sistemik, nyeri di daerah pinggang belakang.

 0-1 bulan : Gangguan pertumbuhan, anoreksia, muntah dan diare, kejang, koma,
panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, ikterus (sepsis).
 1 bulan - 2 tahun : Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, gangguan pertumbuhan, anoreksia,
muntah, diare, kejang, koma, kolik (anak menjerit keras), air  kemih berbau/berubah
warna, kadang-kadang disertai nyeri perut/pinggang.
 2-6 tahun  : Panas/hipotermia tanpa diketahui sebabnya, tidak dapat menahan kencing,
polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna, diare, muntah, gangguan
pertumbuhan serta anoreksia.
 6-18 tahun   : Nyeri perut/pinggang, panas tanpa diketahui sebabnya, tak dapat menahan kencing,
polakisuria, disuria, enuresis, air kemih berbau dan berubah warna.
Diagnosis ISK
Biakan air kemih :
Dikatakan infeksi positif apabila :
• Air kemih tampung porsi tengah : biakan kuman positif dengan jumlah kuman ≥10 5/ml, 2 kali berturut-turut.
 Air kemih tampung dengan pungsi buli-buli suprapubik : setiap kuman patogen yang tumbuh pasti infeksi.
Pembiakan urin melalui pungsi suprapubik digunakan sebagai gold standar.

Dugaan infeksi :
• Pemeriksaan air kemih : ada kuman, piuria, torak leukosit
• Uji kimia : TTC, katalase, glukosuria, lekosit esterase test, nitrit test.

Menentukan faktor resiko infeksi saluran kemih :


 Pemeriksaan ultrasonografi ginjal untuk mengetahui kelainan struktur ginjal dan   kandung kemih.
 Pemeriksaan Miksio Sisto Uretrografi/MSU untuk mengetahui adanya refluks.
 Pemeriksaan pielografi intra vena (PIV) untuk mencari latar belakang infeksi saluran kemih dan mengetahui
struktur ginjal serta saluran kemih.
KLASIFIKASI ISK

Berdasarkan letak

 Infeksi saluran kemih bawah:


Sistitis (infeksi pada kandung kemih), urethritis (infeksi pada
uretra), prostatitis (infeksi pada prostat) dan epididimitis
(infeksi pada epididimis).

 Infeksi saluran kemih atas:


Ureteritis (infeksi pada ureter) dan pyelonefritis (infeksi
pada ginjal).
Tatalaksana

3 prinsip penatalaksanaan infeksi saluran air kemih :


• Memberantas infeksi
• Menghilangkan faktor predisposisi
• Memberantas penyulit
Tatalaksana
Medikamentosa
Antibiotik empiris sesuai peta kuman selama 7-10 hari untuk infeksi akut hingga hasil kultur
keluar.  Anak yang mengalami dehidrasi, muntah, ggn minum, usia < 1 bulan / dicurigai
mengalami urosepsis sebaiknya MRS untuk rehidrasi dan antibiotika IV.

Bedah
Koreksi bedah sesuai kelainan saluran kemih yang ditemukan.

Suportif
 Cairan yang cukup, perawatan higiene daerah perineum dan periuretra, pencegahan
konstipasi serta antipiretik untuk demam.
 Disuria: Fenazopiridin HCl (Pyridium) 7 – 10 mg/kgbb/hari.

Pemantauan
Dalam 2 x 24 jam setelah pengobatan fase akut dimulai, gejala ISK umumnya menghilang. Bila
tidak  pertimbangkan penggantian antibiotik.
Note!!!
Pengobatan fase akut dihentikan, dan bila memungkinkan setelah 1 bulan
dan setiap 3 bulan. Jika ada ISK berikan antibiotik sesuai hasil uji
kepekaan.

Bila ditemukan ada kelainan anatomik maupun fungsional yang


menyebabkan obstruksi, maka setelah pengobatan fase akut selesai
dilanjutkan dengan antibiotik profilaksis. Antibiotik profilaksis juga
diberikan pada ISK berulang, ISK pada neonatus, dan pielonefritis akut.
Interpretasi Kultur Urin
DAFTAR PUSTAKA
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai