Anda di halaman 1dari 35

Infeksi Saluran Kemih

Apt. Rudi Safarudin, M.Farm, M.Epid


Introduction
• Definisi
Infeksi saluran kemih adalah
infeksi yang terjadi di
sepanjang jalan saluran
kemih, termasuk ginjal itu
sendiri akibat proliferasi
suatu mikroorganisme.
Introduction
ISK memperlihatkan sindrom klinik yang
bervariasi meliputi :
• Urethritis (radang uretra)
• Cystitis (radang kandung kemih) → ISK bagian
bawah
• Pyelonephritis (radang pada ginjal) → ISK
bagian atas
introduction

PyeLonephritis

Cystitis
Urethritis
Epidemiologi
5% anak perempuan 1-2% anak laki-laki.
Kejadian infeksi saluran kemih pada bayi baru lahir dengan
berat lahir rendah mencapai 10-100 kali lebih besar
dibanding bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%).
Sebelum usia 1 tahun, infeksi saluran kemih lebih banyak
terjadi pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian
besar infeksi saluran kemih terjadi pada anak perempuan.
Kejadian infeksi saluran kemih pada anak perempuan 30 kali
lebih besar dibanding pada anak laki-laki.
Pada anak laki-laki yang disunat, risiko infeksi saluran kemih
menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari anak laki-laki yang
tidak disunat.
Sebagian besar infeksi saluran kemih dengan gejala tunggal
demam ini terjadi pada anak perempuan.
Faktor resiko yang berpengaruh
terhadap infeksi saluran kemih:
• Panjang urethra. (wanita lebih rentan drpd laki-laki)
• Faktor usia. (Orang tua lebih mudah usia muda)
• Wanita hamil lebih mudah terkena ISK (pengaruh hormonal
ketika kehamilan yang menyebabkan perubahan pada
fungsi ginjal dibandingkan sebelum kehamilan)
• Faktor hormonal seperti menopause. (lebih rentan, karena
selaput mukosa ~ estrogen).
• Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin. (ideal : 4,6 – 8)
• Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda
spinalis, atau menggunakan kateter dapat mengalami
peningkatan resiko infeksi.
Etiologi
- Infeksi saluran kemih sebagian disebabkan
oleh bakteri, namun tidak tertutup
kemungkinan infeksi dapat terjadi karena
jamur dan virus.
- Infeksi oleh bakteri gram positif lebih jarang
terjadi jika dibandingkan dengan infeksi gram
negatif.
Etiologi (Lanj.)
• Lemahnya pertahanan tubuh telah
menyebabkan bakteri dari vagina, perineum
(daerah sekitar vagina), rektum (dubur) atau
dari pasangan (akibat hubungan seksual),
masuk ke dalam saluran kemih. Bakteri itu
kemudian berkembang biak di saluran kemih
sampai ke kandung kemih, bahkan bisa sampai
ke ginjal.
Etiologi (Lanj.)
Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di
bawah ini :
• A. Kelompok anterobacteriaceae seperti :
1. Escherichia coli
2. Klebsiella pneumoniae
3. Enterobacter aerogenes
4. Proteus
5. Providencia
6. Citrobacter
• B. Pseudomonas aeruginosa
• C. Acinetobacter
• D. Enterokokus faecalis
• E. Stafilokokus sarophyticus
Gambaran KLinis
Gejala Umum :
• Desakan yang kuat untuk berkemih
• Rasa terbakar pada saat berkemih
• Frekuensi berkemih yang sering dengan
jumlah urin yang sedikit (oliguria)
• Adanya darah pada urin (hematuria)
Beda Gejala
Pyelonephritis, Cystitis, Uretritis
• Pyelonephritis akut. Pada tipe ini, infeksi pada ginjal mungkin
terjadi setelah meluasnya infeksi yang terjadi pada kandung
kemih. Infeksi pada ginjal dapat menyebabkan rasa sakit pada
punggung atas dan panggul, demam tinggi, gemetar akibat
kedinginan, serta mual atau muntah.
• Cystitis. Inflamasi atau infeksi pada kandung kemih dapat
dapat menyebabkan rasa tertekan pada pelvis,
ketidaknyamanan pada perut bagian bawah, rasa sakit pada
saat urinasi, dan bau yang mnyengat dari urin.
• Uretritis. Inflamasi atau infeksi pada uretra menimbulkan rasa
terbakar pada saat urinasi. Pada pria, uretritis dapat
menyebabkan gangguan pada penis.
Gejala infeksi saluran Gejala infeksi saluran
kemih pada anak – anak, kemih pada anak – anak,
meliputi: meliputi:
• Diarrhea - rasa sakit pada panggul dan
punggung bagian bawah
• Menangis tanpa henti (dengan infeksi pada ginjal)
yang tidak dapat - seringnya berkemih
dihentikan dengan usaha - ketidakmampuan
tertentu (misalnya: memprodukasi
pemberian makan, dan - oliguria
- tidak dapat mengontrol
menggendong) pengeluaran kandung kemih
• Kehilangan nafsu makan dan isi perut
• Demam - rasa sakit pada perut dan
daerah pelvis
• Mual dan muntah - dysuria
- urin berwarna keruh dan
memilki bau menyengat
Manifest. KLinik
ISK bawah ISK Atas
• - Dysuria (sukar dan - Nyeri panggul
nyeri saat kencing)
• Frequency kencing
- Nyeri abdomen
tinggi. - Simtom sistemik
• Urgensi (merasa selalu meliputi demam, kaku-
ingin kencing) kaku, sakit kepala,
• Nyeri pada daerah mual, muntah, rasa tak
suprapubik
enak badan)
• Nocturia
Gejala Lainnya : Hematuria, urin bau dan keruh, proteinuria,
demam dan bingung (utamanya pada geriatrik dan
pediatrik)
Diagnostik
Kunci diagnosis ISK adalah Kemampuan untuk
menunjukkan jumlah bakteri yang signifikan
pada spesimen urin yang tepat,
Pasien dengan ISK biasanya mempunyai > 105
koloni bakteri/ml di urin
• Urinalisis
• Uji mikroskopi
• Kultur dan Sensitivitas
Diagnostik
Untuk pemeriksaan infeksi saluran kemih,
digunakan urin segar (urin pagi).
* Urin pagi adalah urin yang pertama – tama
diambil pada pagi hari setelah bangun tidur.
* Digunakan urin pagi karena yang diperlukan
adalah pemeriksaan pada sedimen dan protein
dalam urin.
Sampel urin yang sudah diambil, harus segera
diperiksa dalam waktu maksimal 2 jam. Apabila
tidak segera diperiksa, maka sampel harus
disimpan dalam lemari es atau diberi pengawet
seperti asam format.
Pemeriksaan laboratorium
• Analisa Urin (urinalisis)
• Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)
• Pemeriksaan kimia
• Tes Dip slide (tes plat-celup)
• Pemeriksaan penunjang lain
1. Analisa Urin (urinalisis)
Pemeriksaan urinalisis meliputi:
• Leukosuria (ditemukannya leukosit
dalam urin).
Dinyatakan positif jika
terdapat 5 atau lebih leukosit (sel
darah putih) per lapangan
pandang dalam sedimen urin.
• Hematuria (ditemukannya eritrosit
dalam urin).
Merupakan petunjuk adanya
infeksi saluran kemih jika
ditemukan eritrosit (sel darah
merah) 5-10 per lapangan
pandang sedimen urin. Hematuria
bisa juga karena adanya kelainan
atau penyakit lain, misalnya batu
ginjal dan penyakit ginjal lainnya.
2. Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)
Pemeriksaan bakteriologis meliputi:
• Mikroskopis.
Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa
pewarnaan).
Positif jika ditemukan 1 bakteri per lapangan
pandang.
• Biakan bakteri.
Untuk memastikan diagnosa
infeksi saluran kemih.
3. Pemeriksaan kimia
• Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya
bakteri dalam urin. Contoh, tes reduksi griess
nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram
negatif. Batasan: ditemukan lebih 100.000
bakteri. Tingkat kepekaannya mencapai 90 %
dengan spesifisitas 99%.
4. Tes Dip slide (tes plat-celup)
• Untuk menentukan jumlah bakteri per cc urin.
Kelemahan cara ini tidak mampu mengetahui
jenis bakteri. (leucosite esterase pd Grnul
Primer Neurofil/nitrit →nitrat))
5. Pemeriksaan penunjang lain
• Meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi
intra vena), USG dan Scanning. Pemeriksaan
penunjang ini dimaksudkan untuk mengetahui
ada tidaknya batu atau kelainan lainnya.
Interpretasi hasil biakan urin
• Pada biakan urin dinilai jenis mikroorganisme, kuantitas
koloni (dalam satuan CFU= coloni forming unit)), serta tes
sensitivitas terhadap antimikroba (dalam satuan millimeter
luas zona hambatan). Pada uretra bagian distal, daerah
perianal, rambut kemaluan, dan sekitar vagina adalah
habitat sejumlah flora normal seperti laktobasilus, dan
streptokokus epidermidis.
• Untuk membedakan infeksi saluran kemih yang sebenarnya
dengan mikroorganisme kontaminan tersebut, maka hal
yang sangat penting adalah jumlah CFU. Sering terdapat
kesulitan dalam mengumpulkan sampel urin yang murni
tanpa kontaminasi dan kerap kali terdapat bakteriuria
bermakna tanpa gejala, yang menyulitkan penegakan
diagnosis infeksi saluran kemih.
Bahan untuk sampel urin dapat diambil dari:
• Urin porsi tengah, sebelumnya genitalia eksterna
dicuci dulu dengan air sabun dan NaCl 0,9%.
• Urin yang diambil dengan kateterisasi 1 kali.
• Urin hasil aspirasi supra pubik.
Bahan yang dianjurkan adalah dari urin
porsi tengah dan aspirasi supra pubik.

100% silicone supra-pubic catheter


Berdasarkan jumlah CFU, maka interpretasi dari biakan urin adalah sebagai berikut:
• Pada hitung koloni dari bahan porsi tengah urin dan dari urin kateterisasi.
• Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah disebut dengan bakteriuria bermakna
• Bila terdapat > 105 CFU/ml urin porsi tengah tanpa gejala klinis disebut bakteriuria
asimtomatik
• Bila terdapat mikroba 102 – 103 CFU/ml urin kateter pada wanita muda asimtomatik
yang disertai dengan piuria disebut infeksi saluran kemih.

Hitung koloni dari bahan aspirasi supra pubik.


• Berapapun jumlah CFU pada pembiakan urin hasil aspirasi supra pubik adalah infeksi
saluran kemih.
• Interpretasi praktis biakan urin oleh Marsh tahun 1976, ialah sebagai berikut:
• Kriteria praktis diagnosis bakteriuria. Hitung bakteri positif bila didapatkan:
• > 100.000 CFU/ml urin dari 2 biakan urin porsi tengah yang dilakukan seara berturut –
turut.
• > 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah dengan leukosit > 10/ml urin
segar.
• > 100.000 CFU/ml urin dari 1 biakan urin porsi tengah disertai gejala klinis infeksi
saluran kemih.
• > 10.000 CFU/ml urin kateter.
• Berapapun CFU dari urin aspirasi suprapubik.
Pemeriksaan mikroskopik untuk
mencari piuria
Pemeriksaan mikroskopik untuk mencari piuria
1. Urin tidak disentrifus (urin segar)
• Piuria apabila terdapat ≥10 leukosit/mm3 urin dengan
menggunakan kamar hitung.
2. Urin sentrifus
• Terdapatnya leukosit > 10/Lapangan Pandang Besar (LPB) disebut
sebagai piuria. Pada pemeriksaan urin porsi tengah dengan
menggunakan mikroskop fase kontras, jika terdapat leukosit
>2000/ml, eritrosit >8000/ml, dan casts leukosit >1000/ml, maka
disebut sebagai infeksi saluran kemih.
3. Urin hasil aspirasi suprapubik
• Disebut piuria jika didapatkan >800 leukosit/ml urin aspirasi supra
pubik. Keadaan piuria bukan merupakan indikator yang sensitif
terhadap adanya infeksi saluran kemih, tetapi sensitif terhadap
adanya inflamasi saluran kemih.
Tes Biokimia
• Tes Biokimia
• Bakteri tertentu golongan enterobacteriae dapat mereduksi
nitrat menjadi nitrit (Griess test), dan memakai glukosa
(oksidasi).
• Nilai positif palsu prediktif tes ini hanya <5%. Kegunaan tes
ini terutama untuk infeksi saluran kemih rekurens yang
simtomatik.
• Pada infeksi saluran kemih juga sering terdapat proteinuria
yang biasanya < 1 gram/24 jam.
• Membedakan bakteriuria dan infeksi saluran kemih yaitu,
jika hanya terdapat piuria berarti inflamasi, bila hanya
terdapat bakteriuria berarti kolonisasi, sedangkan piuria
dengan bakteriuria disertai tes nitrit yang positif adalah
infeksi saluran kemih.
•Terapi
Preventif Infeksi Saluran Kemih
Agar terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih, dapat dilakukan hal-hal
berikut:
• Menjaga dengan baik kebersihan sekitar organ intim dan saluran kemih.
• Bagi perempuan, membersihkan organ intim dengan sabun khusus yang
memiliki pH balanced (seimbang) sebab membersihkan dengan air saja
tidak cukup bersih.
• Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak
menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis. Jika terpaksa
menggunakan toilet duduk, sebelum menggunakannya sebaiknya
bersihkan dahulu pinggiran atau dudukan toilet. Toilet-toilet umum yang
baik biasanya sudah menyediakan tisu dan cairan pembersih dudukan
toilet.
• Jangan membersihkan organ intim di toilet umum dari air yang ditampung
di bak mandi atau ember. Pakailah shower atau keran.
• Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar
tidak lembab.
•Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai