• Di Indonesia Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja, dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5 – 15 %. Rumusan Masalah • Dari makalah yang berjudul tentang “ Penyakit Urethritis “ rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : • Apakah yang dimaksud dengan penyakit urethritis? • Bagaimana klasifikasi dari penyakit urethritis? • Bagaimana etiologi dari penyakit urethritis? • Apa saja manifestasi klinis dari penyakit urethritis? • Bagaimana patofisiologi dan Web of Caution dari Penyakit Urethritis? • Bagaimana pemeriksaan diagnostik dari Penyakit Urethritis? • Bagaimana penatalaksanaan dari Penyakit Urethritis? • Apa saja komplikasi dari Penyakit Urethritis? • Bagaiamana konsep dasar asuhan keperawatan dari Penyakit Urethritis Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum: • Untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien dengan urethritis 2. Tujuan Khusus: • Mengetahui pengertian dari penyakit urethritis. • Mengetahui klasifikasi dari penyakit urethritis. • Mengetahui etiologi dari pennyakit urethritis. • Mengetahui manifestasi klinis dari penyakit urethritis. • Mengetahui patofisiologi dan Web of Caution dari penyakit urethritis. • Mengetahui pemeriksaan diagnostik yang digunakan pada penyakit urethritis. • Mengetahui penatalaksanaan untuk penyakit urethritis. • Mengetahui komplikasi dari penyakit urethritis. • Mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan dari penyakit urethritisan Khusus: Manfaat Penulisan • Manfaat penulisan makalah yang berjudul tentang “ Penyakit Urethritis “ yaitu dapat mengetahui asuhankeperawatanpadapasiendengan urethritis dan hal-hal yang terkait dengan penyakit urethritis Pengertian Penyakit Urethritis • Urethritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang menyebar naik yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal. Namun demikian kedua kondisi tersebut dapat terjadi pada satu pasien. (Nursalam, 2008). • Urethritis yaitu inflamasi pada uretra, keadaan ini kerap kali merupakan gejala penyakitgonore, dapat pula disebabkan oleh mikroorganisme. (Barbara. 2005). • Urethritis merupakan peradangan pada saluran kencing atau urethra, yangterjadi pada lapisan kulit urethra, disebabkan oleh bakteri-bakteri yang menyerangsaluran kemih seperti Chlamydia trachomatis, neisseria gonorrhoae, tricomonal vaginalis dan lain-lain. Klasifikasi Penyakit Urethritis 1. Urethritis Akut 2. Urethritis kronis 3. Urethritis gonokokus Etiologi Urethritis Secara umum penyebab dari urethritis adalah sebagai berikut : • Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe). • Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia TrakomatikatauUrea Plasma Urelytikum). • Tindakan invasif. • Iritasi batu ginjal. • Trihomonas vaginalis. • Organisme bakteri gram negatif seperti : a. Escherichia coli . b. Entero bakteri. c. Pseudomonas. Patofisiologi • Pada kebanyakan kasus organisme penyebab dapat mencapai kandung kemih melalui uretra. Infeksi ini sebagai sistitis, dapat terbatas di kandung kemih saja atau dapat merambat ke atas melalui uretra ke ginjal. Organisme juga dapat sampai ke ginjal atau melalui darah atau kelenjar getah bening, tetapi ini jarang terjadi. Tekanan dari kandung kemih menyebabkan saluran kemih normal dapat mengeluarkan bakteri yang ada sebelum bakteri tersebut sampai menyerang mukosa. Obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih mengakibatkan penimbunan cairan, bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter. Hal ini dapat menyebabkan atrofi hebat pada parenkim ginjal atau hidronefrosis. Disamping itu obstruksi yang terjadi di bawah kandung kemih sering disertai refluk vesiko ureter dan infeksi pada ginjal. Manifestasi Klinis • Mukosa memerah dan edema. • Terdapat cairan exudat yang purulent. • Ada ulserasi pada uretra. • Adanya rasa gatal yang menggelitik. • Adanya pus pada awal miksi. • Nyeri pada saat miksi. • Kesulitan untuk memulai miksi. • Nyeri pada abdomen bagian bawah. Pemeriksaan Diagnostik • Kultur urine untuk mengidentifikasi organisme penyebab penyakit urethritis. • Urine analisis atau urinalisa untuk memperlihatkan bakteriuria, sel darah putih, dan endapan sel darah merah dengan keterlibatan ginjal • Pemeriksaan darah lengkap dan urine lengkap. • Sinar – X ginjal, ureter dan kandung kemih untuk mengidentifikasi anomali struktur nyata. • Pielogram intravena (IVP untuk mengidentifikasi perubahan atau abnormalitas. Pathway Penatalaksaan Penyakit • Pengobatan tergantung kepada mikroorganisme penyebabnya.Jika penyebabnya adalah bakteri, maka diberikan antibiotik.Jika penyebabnya adalah virus herpes simpleks, maka diberikan obat anti-virus (misalnya asiklovir). • Dianjurkan untuk sering minum dan buang air kecil sesuai kebutuhan untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi lubang urethra oleh bakteri feces. Komplikasi Penyakit Urethritis
• Komplikasi yang dapat terjadi pada pria berupa prostatitis,
vesikulitis, epididimitis, dan striktur urethra. Sedangkan pada wanita komplikasi dapat berupa borthlinitis, praktitis, salpingitis, dan sistitis. Peritonitis dan perihepatitis juga pernah ditemukan. Pengkajian Identitas Usia : Semua usia bisa terkena penyakit ini, biasanyA lebih sering pada umur >45 thun. Jenis kelamin : Perempuan lebih rentan terkena uretritis dibanding laki-laki. Alamat/tempat tinggal : Tempat/daerah yeng sering terjadi/sebagai faktor resiko peyebaran, seperti daerah lokalisasi, daerah perairan, dsb. Riwayat Penyakit • Riwayat penyakit sekarang : Masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri dan panas pada daerah kelamin terutama pada saat berkemih, kadang juga disertai darah dan nanah. • Riwayat penyakit dahulu : Penyebab penyakit biasanya akibat dari penyakit DM • Riwayat penyakit sekarang : Penyakit keluarga biasanya seperti : DM, Observasi & Pemeriksaan Fisik • Observasi Tanda-tanda Vital • S : Suhu meningkat (biasanya antara 37,5-38,5 C) • N : Nadi meningkat (biasanya >100 x/mnt) • RR : Pernafasan normal (18-20 x/mnt) • TD : Tekanan darah normal (110/70-130/90 mmHg) Pemeriksaan Fisik • Pemeriksaan S.Pernafasan Pernafasan pendek, karena menahan nyeri (nyeri daerah simpisis pubis) • Pemeriksaan S.Kardiovaskuler Tidak ada gangguan pada sistem kardiovaskuler • Pemeriksaan S.Persepsi-sensori Tidak ada gangguan pada sistem persersi-sensori • Pemeriksaan S.Muskulus Tidak ada gangguan pada sisitem muskulus • Pemeriksaan S.Pencernaan Abdomen tegang dan nyeri tekan pada daerah simpisis pubis/perut bagian bawah. • Pemeriksaan S.Perkemihan • Nyeri dan panas saat berkemih • Terjadi disuria, hematuria, & piuria • Mukosa memerah dan edema • Terdapat cairan eksudat yang purulent • Ada ulserasi pada uretra • Adanya rasa gatal yang menggelitik • Adanya pus pada awal miksi • Kesulitan untuk memulai miksi • Nyeri pada abdomen bagian bawah Analisa Data • DS : Px biasanya mengeluh nyeri dan panas pada daerah kelamin terutama pada saat berkemih. • DO: Ekspresi wajah meringis, menahan nyeri • Px sering memegang kelamin, sering memegang perut bagian bawah & sering menggaruk-2 daerah kelamin