KEPERAWATAN ANAK
TENTANG PERKEMIHAN
(URETRITIS PADA ANAK)
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh Kelompok 6:
1. Diana L. Wambrisauw
2. Dorkas Kwano
3. Jhon Kristofel Deda
4. Vernando Israel Awandoi
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan
adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih(Agus Tessy, 2001). Infeksi Saluran Kemih (ISK)
adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran kemih(Enggram, Barbara, 1998).
Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik
pada anak-anak, remaja, dweasa maupun umur lanjut. Akan tetapi dari dua jenis kelamin
tersebut ternyata wanita lebih sering terkena dari pada pria dengan angka populasi umur kurang
lebih 5-15%. Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang
disebabkan oleh bakteri terutama scherichia coli : rtesiko dan beratnya meningkat dengan
kondiisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan,
pemakaian instrumen uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998). Infeksi traktus
urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti
juga pada wanita. Namun demikian, panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rektum
pada pria dan adanya bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus
urinarius. Akibatnya UTI pada pria jarang terjadi, namun ketika gangguan ini terjadi kali ini
menunjukkan adanya abnormalitas fungsi dan struktur dari traktus urinarius. Infeksi Saluran
Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius.
Mikroorganisme ini masuk melalui : kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen,
limfogen. Ada dua jalur utama terjadinya ISK, asending dan hematogen. Secara asending yaitu:
1).Masuknya mikroorganisme dalm kandung kemih, antara lain: factor anatomi dimana pada
wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih
tinggi, factor tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus
urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.
2).Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal Secara hematogen yaitu: sering terjadi pada
pasien yang system imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara
hematogen Ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga
mempermudah penyebaran hematogen, yaitu: adanya bendungan total urine yang
mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dan lain-
lain.
BAB II
KONSEP TEORITIS
1.2 ETIOLOGI
• Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe)
• Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik / Urea Plasma Urelytikum)
• Tindakan invasif
• Iritasi batu ginjal
• Trihomonas vaginalis
• Organisme gram negatif :
- Escherichia coli
- Entero bakteri
- Pseudomonas
- Klebsiella dan Proteus
1.3 KLASIFIKASI
1. Uretritis Akut
Biasanya terjadi karena asending infeksi, atau sebaliknya oleh karena prostat mengalami infeksi.
Keadaan ini sering diderita oleh kaum pria.
# Pemeriksaan Diagnostik :
Dilakukan pemeriksaan terhadap sekret uretra untuk mengetahui kuman penyebab.
# Tindakan Pengobatan :
a. Pemberian antibiotika
b. Bila terjadi striktura, dilakukan dilatasi uretra dengan menggunakan bougie.
# Komplikasi :
1. Prostatitis
2. Peri uretral abses yang dapat sembuh, kemudian menimbulkan striktura atau
Fistul uretra.
2. Uretritis Kronis
# Penyebab :
- Pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut.
- Prostatitis kronis.
- Striktura uretra.
# Prognosa :
Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung kemih, ureter & ginjal.
# Tindakan pengobatan :
- Pemberian antibiotik
- Banyak minum untuk melarutkan bakteri (+ 3000 cc/ hari).
# Komplikasi :
1. Radang dapat menjalar ke prostate
2. Prostatitis
Prostatitis bakterial akut terjadi dengan gejala-gejala infeksi saluran kemih bagian bawah,
nyeri di perineum atau obstruksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan prostat yang membengkak
dan lunak. Urinalisis biasanya menunjukkan piuria dan bakteriuria dengan hasil kultur
uropatogen yang khas.
1.5 PATOFISIOLOGI
- Invasi kuman (gonorrhoe, trihomonas vaginalis gram negatif) uretritis
- Iritasi (iritasi batu ginjal, iritasi karena tindakan invasif menyebabkan retak dan
permukaan mukosa pintu masuknya kuman proses peradangan uretritis).
Pada kebanyakan kasus organisme penyebab dapat mencapai kandung kemih melalui uretra.
Infeksi ini sebagai sistitis, dapat terbatas di kandung kemih saja / dapat merambat ke atas melalui
uretra ke ginjal. Organisme juga dapat sampai ke ginjal atau melalui darah / getah bening, tetapi
ini jarang terjadi. Tekanan dari kandung kemih menyebabkan saluran kemih normal dapat
mengeluarkan bakteri yang ada sebelum bakteri tersebut sampai menyerang mukosa.
Obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih mengakibakan penimbunan
cairan, bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter. Hal ini dapat menyebabkan atrofi hebat pada
parenkim ginjal / hidronefrosis. Disamping itu obstruksi yan6g terjadi di bawah kandung kemih
sering disertai refluk vesiko ureter dan infeksi pada ginjal. Penyebab umum obstruksi adalah
jaringa parut ginjal dan uretra, batu saluran kemih, neoplasma, hipertrofi prostat, kelainan
kongenital pada leher kandung kemih dan uretra serta penyempitan uretra.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
Usia: Semua usia bisa terkena penyakit ini, biasanya lebih sering pada umur >45 thun.
Jenis kelamin : Perempuan lebih rentan terkena uretritis dibanding laki-laki.
Alamat/tempat tinggal : Tempat/daerah yeng sering terjadi/sebagai faktor resiko peyebaran,
seperti daerah lokalisasi, daerah perairan, dsb.
I. DATA SUBYEKTIF
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn.S
Umur : 13 tahun
Agama : islam
Pekerjaan: Pelajar
2. Penanggung jawab
Nama : Ny.N
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Pasien merasa nyeri dan panas saat berkemih dan juga berkemih di sertai darah dan nanah
II.RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Kehidupan sosial pasien sangat baik,pasien lebih dekat dengan ibunya, hubungan pasien dengan orang
lain baik komunikasi klien juga jelas.
III.RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien beragama islam,pasien taat beribadah dan menjalankan kepercayaannya,keluarga juga slalu
support pasien dengan melaksakan ibadah.
IV.RIWAYAT SEKSUALITAS
Tidak ada
V.PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik
a). Pemeriksaan S.Pernafasan
- Pernafasan pendek, karena menahan nyeri (nyeri daerah simpisis pubis)
b). Pemeriksaan S.Kardiovaskuler
- Tidak ada gangguan pada sistem kardiovaskuler
c). Pemeriksaan S.Persepsi-sensori
- Tidak ada gangguan pada sistem persersi-sensori
d). Pemeriksaan S.Muskulus
- Tidak ada gangguan pada sisitem muskulus
e). Pemeriksaan S.Pencernaan
- Abdomen tegang dan nyeri tekan pada daerah simpisis pubis/perut bagian bawah.
f). Pemeriksaan S.Perkemihan
- Nyeri dan panas saat berkemih
- Terjadi disuria, hematuria, & piuria
- Mukosa memerah dan edema
- Terdapat cairan eksudat yang purulent
- Ada ulserasi pada uretra
- Adanya rasa gatal yang menggelitik
- Adanya pus pada awal miksi
- Kesulitan untuk memulai miksi
- Nyeri pada abdomen bagian bawah
A. NUTRISI
B. CAIRAN
C. ELIMINASI
D. ISTIRAHAT TIDUR
E. OLAHRAGA
F. PERSONAL HYGIENE
G. AKTIFITAS
VIII.KLASIFIKASI DATA
DS DO
-Pasien mengatakan sering mengeluh nyeri dan -Ekspresi wajah meringis, menahan nyeri
- Px sering memegang kelamin, sering
panas pada daerah kelamin terutama pada saat
memegang perut bagian bawah & sering
berkemih menggaruk-2 daerah kelamin
-adanya secret/lendir
- Pasien mengeluh tubuh terasa panas
-mukosa merah dan edema pada uretra/saluran
-Pasien mengatakan dia berkemih di sertai darah kemih.
-urine berwarna merah
dan nanah
Ttv:
SB:38,5 C
N:110x/menit
RR:22x/menit
TD:120/80 mmhg
SPO2:100%
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d proses peradangan
2. Hipertermi b/d proses peradangan
3. Resiko infeksi b/d penyebaran patogen secara sistemik
4. Gangguan eliminasi urine b/d obstruksi/edema/proses peradangan pada saluran kemih.
INTERVENSI
Dx 1. Nyeri b/d proses peradangan
Tujuan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
Tujuan : Suhu tubuh normal -Kaji timbulnya demam -Untuk mengidentifikasi pola
(36,5-37,2 C) -Observasi tanda-tanda vital demam pasien
Kriteria Hasil : (suhu, nadi, tekanan darah, & -Tanda vital merupakan
1. -Pasien bebas dari demam pernafasan) acuan untuk mengetahui
2. Pasien mengatakan tubuh tidak - Anjurkan pasien untuk banyak kaeadaan umum pasien
terasa panas minum -Peningkatan suhu tubuh
3. - Mukosa uretra tidak
4. - Berikan kompres hangat mengakibatkan penguapan
memerah / edema R/ : tubuh meningkat sehingga
4. -Suhu tubuh dan nadi normal perlu diimbangi dengan
5. Ekspresi wajah tenang/tidak asupan cairan yang banyak
menyeringai -Dengan vasodilatasi dapat
meningkatkan penguapan
yang dapat mempercepat
penurunan suhu tubuh.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada bab ini penulis dapat menyimpulkan antara lain: Pada pengkajian penulis menyimpulkan data
melalui kejadian kasus secara luas,wawancara, pemeriksaan fisik, riwayat atau adanya faktor-faktor
resiko, manifestasi klinik infeksi saluran kemih, psikologi pasien, tidak dilakukan karena penulis tidak
mengkaji langsung pada klien , melainkan penulis hanya mendapat data dari ilustrasi kasus yang di
dapat.Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada saluran
kemih(Enggram, Barbara, 1998). Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki-laki maupun
perempuan dari semua umur baik pada anak-anak, remaja, dweasa maupun umur lanjut. Akan tetapi
dari dua jenis kelamin tersebut ternyata wanita lebih sering terkena dari pada pria dengan angka
populasi umur kurang lebih 5-15%. Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan
yang disebabkan oleh bakteri terutama scherichia coli : rtesiko dan beratnya meningkat dengan kondiisi
seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis perkemihan, pemakaian instrumen
uretral baru, septikemia. (Susan Martin Tucker, dkk, 1998). Infeksi traktus urinarius pada pria
merupakan akibat dari menyebarnya infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita.