Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yosua Rafavy Wombrisauw

Npm : 22 831 004

RESESI GLOBAL
Resesi global adalah penurunan pada sektor ekonomi berkepanjangan secara global dalam sebuah
periode.
Dilansir Google Arts & Culture (18/10/2022), menurut International Monetary Fund (IMF) pengertian
resesi global sendiri merupakan sebuah keadaan kenaikan (inflasi) Produk Domestik Bruto (PDB) dunia
sesuai dengan indikator ekonomi makro dunia.
Termasuk di dalamnya tingkat pengangguran, produksi dalam industri, arus modal, konsumsi minyak,
serta perdagangan saham.
Apabila resesi global ini terjadi, maka negara-negara maju akan menghadapi kontraksi, perekonomian
negara-negara berkembang cenderung melambat, dan terjadi penurunan perdagangan saham dengan
sangat cepat.
Meski sebenarnya tidak ada definisi yang resmi akan resesi global, tetapi beberapa indikator di atas tadi
telah ditetapkan oleh IMF. Sebagaimana diketahui, IMF adalah sebuah organisasi yang cukup memiliki
kendali mengenai ekonomi moneter di seluruh dunia.

Penyebab resesi global 2023


Resesi global
Adapun penyebab resesi global 2023 karena bank-bank sentral di seluruh dunia secara serempak menaikkan suku
bunga. Hal ini sebagai respon dari inflasi yang terjadi.
Inflasi adalah suatu kondisi kenaikan harga secara terus menerus. Ada beberapa faktor yang membuat terjadinya
inflasi yakni pandemi Covid-19, serta konflik Rusia-Ukraina yang membuat pasokan komoditas di beberapa negara
menjadi sulit.
Apabila kenaikan suku bunga juga disertai dengan tekanan pasar keuangan, maka PDB akan melambat sebesar 0,5
persen pada 2023, sehingga muncul kontraksi pertumbuhan per kapita sebesar 0,4 persen. Hal inilah yang disebut
dengan resesi global.

Risiko resesi global 2023


Resesi global
Sebuah hasil studi dari Bank Dunia (World Bank), terdapat beberapa dampak atau skenario terburuk apabila resesi
ekonomi global 2022–2024 terjadi, di antaranya sebagai berikut:
1. Terjadi inflasi
Sejalan dengan dampak resesi pada umumnya, akan terjadi inflasi yang menyebabkan kenaikan harga kebutuhan
pokok, pasokan energi, PHK massal, serta kenaikan angka kemiskinan.
Hal ini membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dan negara akan jatuh ke dalam resesi global.
2. Pengetatan kebijakan sejumlah bank sentral dunia
Penurunan perekonomian yang tajam serta terjadinya inflasi akan memicu pengetatan kebijakan sejumlah bank
sentral secara global.
Menurut World Bank, ekonomi global berkemungkinan akan selamat dari resesi 2023, tapi tidak akan mengalami
penurunan dan inflasi yang tajam.
3. Memicu re-pricing
Kenaikan suku bunga oleh bank sentral di seluruh dunia akan memicu timbulnya re-pricing pada pasar keuangan
global. Apabila perlambatan ekonomi terjadi, tentu akan mengalami kerugian output secara permanen.
Cara menghadapi resesi global
ilustrasi menghitung uang
Resesi global adalah penurunan ekonomi di seluruh dunia secara berkepanjangan. Berikut ini ada beberapa cara
yang bisa Anda persiapkan untuk menghadapinya:
Menyiapkan dana darurat
Tidak ada salahnya dari sekarang Anda mulai untuk menyiapkan dana darurat. Adapun besaran dana darurat setiap
orang berbeda-beda. Tergantung dari status individu tersebut apakah masih melajang, sudah menikah, atau telah
memiliki anak.
Menempatkan dana darurat
Anda bisa memilih untuk menyimpan seluruh dana darurat Anda dalam bentuk tabungan atau investasi. Apabila
Anda memilih untuk berinvestasi, hal ini dapat memberikan potensi keuntungan yang bertambah.
Akan tetapi, tidak semua bentuk investasi bisa Anda gunakan sebagai tempat dana darurat. Anda harus memahami
terlebih dahulu kriteria investasi yang dilakukan.
Resesi global adalah ancaman bagi seluruh negara. Hal ini menyangkut tentang keadaan perekonomian secara
global. Semoga artikel ini bisa membantu Anda untuk semakin siap dalam menghadapi resesi global 2023.

Anda mungkin juga menyukai