Krisis Yunani
Yunani dipastikan gagal membayar utang kepada IMF sebesar 1.6
miliar euro atau setara dengan 22 triliun Rupiah setelah utang tersebut jatuh
tempo Selasa, 30 Juni malam waktu setempat. Gagal bayar ini disebabkan
karena Yunani dan negara-negara anggota Uni Eropa gagal mencapai
kesepakatan atas krisis utang yang terjadi. Adapun krisis yang terjadi di
Yunani ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti nilai hutang Yunani yang
melampaui GDP-nya, membudayakan praktik korupsi di sistem
pemerintahan Yunani, dan deficit dalam nilai perdagangan Yunani.
Selain faktor internal, faktor eksternal yang menyebabkan krisis ini
terjadi adalah sistem perekonomian yang dimiliki Yunani belum mampu
mengakomodir sistem perekonomian mutakhir dari induk Uni Eropa.
Penyeragaman mata uang Euro tidak diimbangi dengan kesiapan Yunani
dalam menghadapinya. Reformasi ekonomi Yunani dinilai gagal dan
memberikan dampak yang merusak bagi perekonomian.
Pada akhirnya kombinasi dari faktor internal dan eksternal ini
berujung pada suatu krisis yang tidak hanya menggoncang Uni Eropa,
melainkan juga ekonomi secara global. Adapun dampak krisis Yunani bagi
Indonesia:
Dampak yang dirasakan Indonesia tidaklah secara langsung,
karena Indonesia sendiri relative sedikit menjalin kerja sama
perdagangan dengan Yunani, selain itu juga Indonesia sendiri telah
memiliki beberapa antisipasi tehadap dampak krisis tersebut.
Akan tetapi krisi ini memiliki dampak yang sifatnya situasional
terhadap pasar keuangan di Indonesia. Seberapa besar pengaruh
investor jual asset untuk beli dolar sehingga dolar semakin kuat.
Exchange Rate (vs USD, aop) 9,081 8,763 9,362 10,449 11,866
Current Account Balance (USD bn) 5.1 1.7 -24.4 -29.1 -26.2
Source: www.focus-economics.com
Bonus Demografi
Indonesia mengalami transisi demografis yang ditandai dengan kenaikan dua
lipat jumlah usia produktif bekerja, diiringi dengan penundaan pertumbuhan usia
penduduk muda, dan semakin sedikitnya jumlah penduduk manula. Kondisi
demografis ini disebut sebagai bonus demografi. Bonus demografi sendiri dimaknai
keuntungan ekonomis yang disebabkan semakin besarnya jumlah tabungan dari
penduduk produktif sehingga dapat memacu investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Kondisi ini merupakan jendela kesempatan bagi banga Indonesia untuk menggenjot
industri manufaktur, infrastruktur, maupun UKM karena berlimpahnya angkatan
kerja.
Tingkat Inflasi
Inflasi merupakan salah satu indicator yang cukup penting dalam
macroeconomic overview. Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan
dengan mekasnisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu
peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indicator untuk
melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Inflasi
sendiri dapat digolongkan menjadi empat golongan secara umum, yaitu ringan (di
bawah angka 10% setahun), sedang (berkisar antara 10% - 30% setahun), berat
(berkisar antara 30% - 100% setahun), dan tak terkendali (di atas 100% setahun).
Perkembangan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juni tahun
2015 menunjukkan peningkatan inflasi sebesar 0.11% dari bulan sebelumnya.
Target atau sasaran inflasi merupakan tingkat inflasi yang harus dicapai oleh Bank
Indonesia, berkoordinasi dengan Pemerintah. Sasaran Inflasi tahun 2013, 2014, dan
2015 tanggal 30 April 2012 sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk
periode 2013 – 2015, masing-masing sebesar 4,5%, 4,5%, dan 4% masing-masing
dengan deviasi ±1%. dimana pengendalian inflasi ini diharapkan dapat
mempengaruhi pergerakan suku bunga dan nilai tukar. Namun, pengendalian ini
tidak terlepas dari kondisi ekonomi global seperti naik-turunnya harga komiditas,
seperti minyak bumi.
Source: www.kpmg.com
Current Situation
Pasar otomotif nasional menyusut hingga 15.3 persen selama paruh pertama
2015 setelah hanya menorehkan angka penjualan mobil 525,458 unit. Hampir
semua tipe kendaraan roda empat penjualannya anjlok. Berdasarkan data dari
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, pertumbuhan penjualan hanya
berasal dari tipe mobil perpenggerak 4 roda (4x4). Kondisi ekonomi yang belum
stabil di Indonesia juga mempengaruhi pasar sepeda motor. Bahkan pada bulan Mei
2015 saja kondisi masih melemah dengan mencetak angka penjualan terendah
selama tahun berjalan.
Penurunan tidak hanya terjadi dalam penjualan, tetapi juga dalam hal
produksi. Produksi otomotif Indonesia pada empat bulan pertama tahun ini merosot
sekitar 360 ribu unit. Penurunan produksi ini pun pada akhirnya tidak hanya
berdampak secara domestik, tetapi juga menyebabkan kontraksi pada ekspor.
Kondisi ini pada dasarnya dipengaruhi oleh kurangnya daya beli masyarakat, harga
komoditas yang jatuh, perlambatan pertumbuhan ekonomi, pelemahan nilai tukar
rupiah, dan kurangnya peluncuran produk baru.
Kondisi ini tentunya membawa para pelaku industri kepada risiko untuk
melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK seperti yang telah dilakukan oleh
beberapa sektor industri di Indonesia. Menurut pimpinan Gaikindo sendiri, hal ini
masih belum dapat dipastikan karena apabila pasar dapat membaik terutama
Source: www.gaikindo.or.id
Company Profile
PT Astra International Tbk bergerak di bidang usaha perdagangan umum,
perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa
konsultasi. Astra didirkan pada 20 Febuari 1957.
PT Astra International Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di segmen
industri otomotif dan komponen, dan telah menjadi market leader di industri
otomotif. Hal ini dapat terjadi dengan adanya Visi dan Misi yang kokoh dan
dirancang dengan seksama, berikut Visi dan Misi dari PT Astra International Tbk.
Visi : Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik
dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan
kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang
solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi; Menjadi perusahaan yang mempunyai
tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
Misi : Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai teraik kepada
stakeholder kami.
Visi dan Misi tersebut senantiasa memandu Astra dalam mewujudkan diri
mereka menjadi perusahaan yang memiliki orientasi pertumbuhan berkelanjutan
dalam jangka panjang dengan memastikan pertumbuhan usaha yang sejalan dengan
kemajuan bangsa dan kelestarian lingkungan.
Astra juga memiliki Motto dan cita-cita yang memastikan mereka dapat terus
melangkah maju.
Motto : “Per Aspera Ad Astra” yaitu berjuang dan menembus segala tantangan untuk
mencapai bintang.
Cita-cita : sejahtera bersama bangsa.
PT Astra International Tbk mempunyai empat filosofi yang disebut dengan
Catur Dharma, antara lain: Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara;
Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan; Menghargai individu dan
membina kerja sama; dan Senantiasa berusaha mencapai yang terbaik.
Company History
Pada Tahun 1957, Astra memulai usahanya sebagai perusahaan dagang.
Astra kemudian ditunjuk sebagai distributor kendaraan bermotor Toyota di
Indonesia pada tahun 1969. Satu tahun kemudian, Astra ditunjuk sebagai distributor
tunggal sepeda motor Honda di Indonesia. Astra mendapat lisensi sebagai
distributor alat perkantoran Fuji Xerox di Indonesia pada tahun yang sama. Tahun
1971, Astra mendirikan PT Federal Motor sebagai pabrik perakitan sepeda motor
Honda. Astra juga bersama dengan Toyota Motor Corporation (TMC) mendirikan
perusahaan patungan PT Toyota-Astra Motor (TAM) sebagai Agen Tunggal Toyota.
Tahun 1972, Astra mendirikan PT United Tractors (UT) yang mengelola usaha di
bidang perdagangan dan penyewaan alat berat. Pada tahun berikutnya, Astra
ditunjuk sebagai agen tunggal produk-produk Daihatsu. Astra juga mendirikan PT
Multi Agro Corporation yang mengelola divisi agribisnis Astra . Tahun 1976, Astra
mendirikan PT Astra Graphia (AG) sebagai distributor mesin foto kopi Xerox di
Indonesia. Tahun 1977 merupakan tahun emas bagi Astra dimana TAM
meluncurkan mobil Kijang pertama sebagai cikal bakal mobil keluarga yang
legendaris. Pada tahun berikutnya, Astra mendirikan PT Daihatsu Indonesia.
Setelah lama terdiam, pada tahun 1982 Astra mendirikan PT Raharja Sedaya,
sebagai bisnis pertama di Divisi Jasa Keuangan. Tahun 1988, Astra mendirikan PT
Suryajaya Cakrawala yang kemudian berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga,
cikal bakal PT Astra Agro Lestari (AAL). Pada tahun berikutnya, Astra mendirikan
Astra Education Training Centre yang kemudian menjadi Astra Management
Development Institute (AMDI). Tahun 1990, Astra menerbitkan 30 juta lembar
saham dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Astra mendirikan PT Federal
Adiwiraserasi yang mengelola bidang usaha komponen dan menjadi cikal bakal
Investment plan
PT Astra International Tbk adalah perusahaan yang sangat besar yang
memiliki banyak sektor bisnis usaha, dan yang terbesar adalah bisnis otomotif yang
menyumbang pendapatan kepada group astra sebesar 56%. Di Indonesia sendiri,
bisnis otomotif berkembang dengan sangat baik ditandai dengan bertumbuhnya
produksi serta penjualan produk otomotif. Di Indonesia peningkatan produksi serta
penjualan otomotif terutama mobil naik 3.5 kali lipat hanya dalam waktu 6 tahun
sejak tahun 2006 sampai tahun 2012. Pertumbuhan tahunan atau CAGR produksi
mobil di Indonesia adalah sebesar 20%.
Kondisi usaha yang menantang tidak menyurutkan langkah Astra untuk
merealisasikan rencana investasi pengembangan usaha berdasarkan strategi yang
telah disusun dengan cermat, mempertimbangkan potensi internal maupun risiko
yang harus diatasi. Astra senantiasa memastikan setiap realisasi rencana investasi
akan menstimulus tumbuhnya sinergi antar lini bisnis dan memberi manfaat besar
bagi peningkatan kinerja dan nilai terbaik kepada para stakeholders.
Berlandaskan keyakinan bahwa kompetensi seluruh jajaran insan yang
berpadu dengan seluruh potensi lini usaha menjadi sati kesatuan yang akan mampu
Stock Valuation merupakan suatu perhitungan dimana kita mencari tahu nilai
wajar atau nilai intrinsic suatu saham. Untuk mengetahui nilai intrinsic saham
khususnya ASII, terdapat berbagai macam cara dimulai dari menentukan Discounted
Cash Flow, Discounted Dividend Model, dan Relative Valuation menggunakan
multiples atau ratio. Dalam perhitungan Stock Valuation ASII, saya menggunakan
metode Discounted Cash Flow (DCF) saya memilih langkah ini karena dividend yang
dibagikan tidaklah rutin atau setiap tahun sampai pada tahun 2010. Alasan lain
adalah dalam menghitung menggunakan metode DCF, disana diperhitungkan
systematic risk atau beta. Dengan adanya beta, dapat dipastikan perhitungan ini
lebih akurat dibanding metode lainnya.
Dalam menghitung nilai intrinsic dengan metode DCF, pertama-pertama kita
harus mengetahui terdapat unsur atau elemen apa saja dalam Discounted Cash Flow.
Dari penggalan kata saja, kita dapat berasumsi terdapat dua elemen besar dalam
metode DCF, yaitu cash flow itu sendiri (yang nanti dinamakan perhitungan Free
Cash Flow) dan tingkat diskonto yang dapat ditentukan melalui required return
yang dihitung dengan metode Capital Assets Pricing Model (atau lebih ramah
disebut CAPM).
Dalam perhitungan CAPM perlu kita penggal kembali elemen apa saja yang
terdapat di dalamnya. Dalam CAPM kita dapat melihat terdapat tiga unsur yaitu:
Market Return; Beta; dan Risk Free Rate. Market Return dapat ditentukan melalui
perhitungan Average dari Total Return IHSG. Risk Free Rate secara mudah
ditentukan dari surat utang negara atau dari tingkat BI-Rate. Sedangkan dalam
menghitung Beta, terdapat dua cara yaitu: Perhitungan Covariance atau
menggunakan simple regression. Saya memilih menghitung beda dengan simple
regression untuk mempermudah proses perhitungan.
Setelah mendapatkan tingkat diskontonya, baru saya memulai masuk
perhitungan dengan mencari financial statement berupa historical data 5 tahun
saham ASII. Disini saya memproyeksikan Income Statement, Balance Sheet, lalu Cash
Flow dari ASII 5 tahun ke depan. Setelah semua selesai, dengan mudah saya dapat
menghitung FCFE (Free Cash Flow of Equity) dimana merupakan FCFF (Free Cash
Dari data diatas, akan didapatkan average dari total return IHSG sebesar
16.8619109347% sebagai market return.
Risk Free Rate didapat dari Government Bond Yield dikurangi dengan
Country Default Spread-nya. Maka akan didapat angka sebesar 6.1009% sebagai
Risk Free Rate.
Perhitungan Beta
Date Adj Close Return ASII
01-Jul-15 6800 -0.038869258
01-Jun-15 7075 -0.030821918
01-May-15 7300 0.088197676
46 Stock Valuation: PT Astra International Tbk (ASII)
01-Apr-15 6708.34 -0.201166514
02-Mar-15 8397.67 0.092357102
02-Feb-15 7687.66 0
01-Jan-15 7687.66 0.057238928
01-Dec-14 7271.45 0.042105867
03-Nov-14 6977.65 0.051660239
01-Oct-14 6634.89 -0.029299972
01-Sep-14 6835.16 -0.069306769
01-Aug-14 7344.16 -0.019417618
01-Jul-14 7489.59 0.061854647
02-Jun-14 7053.31 0.028269236
01-May-14 6859.4 -0.027691941
01-Apr-14 7054.76 0.006780121
03-Mar-14 7007.25 0.061149853
03-Feb-14 6603.45 0.081713522
01-Jan-14 6104.62 -0.055146945
02-Dec-13 6460.92 0.087999192
01-Nov-13 5938.35 -0.060149721
01-Oct-13 6318.4 0.040802543
02-Sep-13 6070.7 0.066116167
01-Aug-13 5694.22 -0.069231222
01-Jul-13 6117.76 -0.071427596
03-Jun-13 6588.35 -0.007092252
01-May-13 6635.41 -0.020408495
01-Apr-13 6773.65 -0.069620027
01-Mar-13 7280.52 -0.006289411
01-Feb-13 7326.6 0.081632502
01-Jan-13 6773.65 -0.026490485
03-Dec-12 6957.97 0.041379992
01-Nov-12 6681.49 -0.099379142
01-Oct-12 7418.76 0.096664518
03-Sep-12 6764.84 0.096296488
01-Aug-12 6170.63 -0.035714007
02-Jul-12 6399.17 0.021896983
01-Jun-12 6262.05 0.065318725
01-May-12 5878.1 0.134529607
02-Apr-12 5181.09 -0.039891705
01-Mar-12 5396.36 0.043755101
01-Feb-12 5170.14 -0.102027418
02-Jan-12 5757.57 0.066216667
01-Dec-11 5400 0.0437223
01-Nov-11 5173.79 0.027536474
03-Oct-11 5035.14 0.188289713
Dari data return ASII di atas, dilakukanlah simple regression dengan variable
x adalah return ASII dan variable y adalah return IHSG. Dari perhitungan tersebut
didapatkanlah table output sebagai berikut:
Perhitungan CAPM
Dari data-data diatas, maka dengan memasukannya kedalam rumus CAPM
akan menghasilkan required return yang digunakan sebagai tingkat diskonto untuk
mengdiskonto FCFE saham ASII. Required return yang didapat menggunakan
metode CAPM adalah sebesar 17.7059083815091%.
∑ DCF n −Debt n
i=1
re
Nilai Intrinsic=
Number of Shares Outstanding