Anda di halaman 1dari 4

Tugas Besar 1 Pengantar Ekonomi

Nama : Yanuar Yovan Timothy

NIM : 41621120011
Resesi Global
Resesi global ialah dimana terjadinya suatu perbedaan dalam ekonomi
yaitu turunnya aktivitas atau kegiatan ekonomi global secara signifikan yang
terjadi dalam waktu yang lama dan stagnan. Resesi sangat erat kaitannya dengan
adanya guncangan besar dalam kegiatan ekonomi. Menurut ahli ekonomi, resesi
merupakan kontraksi pada perekonomian selama dua kuartal berturut-turut.
Resesi global merupakan keadaan inflasi Produk Domestik Bruto dunia
berdasarkan indikator ekonomi makro dunia. Hal ini termasuk populasi
pengangguran, arus modal, produksi dalam industri, konsumsi minyak dunia, dan
perdagangan saham. Saat resesi global berlangsung, keadaan negara-negara
maju nantinya akan menghadapi kemerosotan, sedangkan bagi negara
berkembang akan melamban dalam menghadapi resesi global. 
Penyebab Resesi Global
Resesi Global terjadi karena adanya suatu kejadian dimana ekonomi
ditandai dengan adanya suatu penurunan harga barang atau produk dalam
kuartal beruntun. Hal ini akan mempengaruhi suatu ekonomi dalam suatu negara
dimana negara akan mengalami penurunan harga produk dan terjadinya
penurunan lapangan kerja sehingga suatu negara akan memiliki sebagian besar
penduduk tidak memiliki pekerjaan atau pengangguran. Perlambatan ekonomi
menyebabkan sektor riil menahan kapasitas produksinya, bahkan bisa
mengakibatkan beberapa perusahaan gulung tikar. Selain itu, investasi akan
mengalami penurunan karena investor cenderung meletakkan dananya dalam
bentuk investasi yang aman. Ekonomi juga semakin sulit karena daya beli
masyarakat melemah. Orang-orang akan berpikir memakai uangnya dan fokus
untuk kebutuhan pokok terlebih dahulu. Jadi dampaknya ialah ekonomi suatu
negara akan melemah. Ada beberapa penyebab resesi :
1. Guncangan ekonomi bisa menimbulkan kerugian finansial yang serius.
Terjadinya ketidakseimbangan produksi dan konsumsi. Keseimbangan konsumsi
dan produksi menjadi dasar pertumbuhan ekonomi. Di saat produksi dan
konsumsi tidak seimbang, maka terjadilah masalah dalam siklus ekonomi.
Tingginya produksi yang tidak dibarengi dengan konsumsi akan berakibat pada
penumpukan stok persediaan barang. Namun rendahnya konsumsi sementara
kebutuhan kian tinggi akan mendorong terjadinya impor. Hal ini kemudian akan
berakibat pada penurunan laba perusahaan sehingga berpengaruh pada
lemahnya pasar modal.
2. Utang yang berlebih.
Utang yang berlebih dapat menyebabkan tumbuhnya default utang dan
menyebabkan kebangkrutan. Sehingga kita harus waspada terhadap utang,
karena suku bunga akan naik dan akan merugikan kita.
3. Terlalu banyak inflasi.
Inflasi adalah tren kenaikan harga yang stabil dari waktu ke waktu. Inflasi bukan
hal buruk, tapi inflasi secara berlebihan menjadi fenomena berbahaya. Bank
sentral mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga
yang lebih tinggi menekan aktivitas ekonomi.
4. Terlalu banyak deflasi
Inflasi yang tak terkendali dapat menciptakan resesi, deflasi bisa menjadi lebih
buruk. Deflasi terjadi saat harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan
upah berkontraksi dan menekan harga. Saat lingkaran umpan balik deflasi
menjadi tak terkendali, orang dan bisnis menghentikan pengeluaran yang
melemahkan ekonomi.
5. Pertumbuhan ekonomi yang merosot
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikasi yang digunakan dalam
menentukan baik tidaknya kondisi ekonomi suatu negara. Jika pertumbuhan
ekonomi mengalami kenaikan maka negara tersebut masih dalam kondisi
ekonomi yang kuat begitu pula sebaliknya bruto,sebagai acuan produk. Jika
produk domestik bruto mengalami penurunan maka dapat dipastikan bahwa
pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan mengalami resesi.
6. Tingkat pengangguran tinggi
Resikonya adalah tingginya tingkat kriminal guna memenuhi kebutuhan hidup.
Pada masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan,
banyak pengusaha yang harus gulung tikar bisnisnya. Maka dari itu,
menghasilkan pengangguran dalam jumlah banyak. Kondisi ini turut
mempengaruhi kondisi sebuah negara itu sendiri. Salah satunya, dengan
tingginya tingkat pengangguran di masyarakat, maka resesi tidak dapat
terhindarkan.
Sebagai Masyarakat Dalam Menghadapi Resesi Global
Kondisi saat di negara kita dibayang-bayangi dengan adanya suatu kejadian
dimana ditahun 2023 akan terjadi resesi global. Yaitu terjadinya penurunan
ekonomi yang berdampak buruk atau negatif bagi negara kita. Oleh karena itu,
untuk menghadapi Resesi Global, apa yang harus kita lakukan?
1. Milikilah Uang Cash.
Dengan adanya uang cash kita akan bisa memiliki cadangan untuk membeli
barang sesuai dengan kebutuhan kita sehari-hari dan menjadi penyelamat dalam
kondisi genting seperti resesi global.
2. Berinvestasi Sejak Dini.
Hal yang terpenting ialah kita harus memulai belajar berinvestasi dengan
membeli saham, emas, atau properti. Karena dengan berinvestasi kebanyakan
lahan investasi mengalami penurunan harga saat resesi terjadi. Kalaupun tidak
terjadi penurunan harga, ada sedikit perlambatan kenaikan harga. Dan semakin
bertambahnya tahun saham, emas, dan properti akan naik dengan
bertumbuhnya kembali perekonomian setelah terjadinya resesi.
3. Miliki Usaha Sampingan.
Kebutuhan hidup harus tetap terpenuhi meskipun kondisi perekonomian terus
memburuk. Maka mau tidak mau kita harus mencari usaha sampingan untuk
mendapatkan pemasukkan. Misalnya, saat terjadi pandemi, bisnis online menjadi
salah satu sektor yang paling menjanjikan, mulai dari jualan makanan hingga
jualan produk kesehatan. Hal tersebut akan mengantisipasi jika kita terkena phk
dari perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai