Anda di halaman 1dari 2

Pengertian

Dilansir dari laman KBBI, resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, serta
menurunnya kegiatan dagang dan industri. Sementara itu, dilansir dari laman Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Mojokerto, resesi adalah
penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung
lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam Produk Domestik Bruto (PDB) riil,
pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran. Pengertian
yang lebih sederhana dan lazim digunakan, seperti dijelaskan Julius Shiskin pada tahun 1974,
yang menyatakan resesi adalah penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjadi selama
dua kuartal berturut-turut.

Penyebab

 nflasi
Suatu kondisi di mana proses peningkatan nilai harga suatu produk secara terus menerus
mengalami kenaikan, meskipun sesungguhnya inflasi bukan hal yang buruk. Namun jika
kondisi ini berlangsung secara berlebihan, maka akan masuk dalam kategori berbahaya dan
bisa membawa dampak arti resesi.
 Deflasi Berlebihan
Deflasi bisa memberi dampak yang lebih buruk, suatu kondisi yang membuat harga menurun
dari waktu ke waktu hingga membuat upah bagi para pekerja semakin mengecil hingga
membuat adanya penekanan terhadap harga. Meski begitu dampak deflasi lebih dirasakan
oleh para pengusaha, jika berhenti mengeluarkan uang maka dampaknya adalah kerusakan
ekonomi.
 Gelembung Aset
Munculnya investor panik dalam jumlah yang banyak, kondisi ini ditandai dengan ramai-
ramainya mereka menjual saham untuk kemudian memicu resesi. Bisa disebut sebagai
kegembiraan irasional, adanya penggelembungan pasar saham dan real estate. Hingga
akhirnya gelembung tersebut pecah dan muncul kepanikan hingga menghancurkan pasar.
 Guncangan Ekonomi yang Mendadak
Kondisi ini memicu masalah ekonomi yang serius hingga membuat terjadinya resesi, mulai
dari hutang menumpuk pada individu dan juga perusahaan. Hutang yang secara otomatis
membuat dana pelunasan melambung tinggi, biaya pelunasan ini lama kelamaan akan
meningkat dan bahkan membuat individu atau perusahaan gagal melakukan pembayaran.
 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Teknologi yang berkembang tak hanya membawa manfaat besar, tetapi juga dampak negatif
berupa terjadinya resesi. Seperti halnya di abad ke-19, gelombang peningkatan teknologi
membuat banyak perusahaan berhemat untuk menggunakan tenaga kerja. Revolusi industri
yang kemudian membuat semua profesi seolah menjadi klasik hingga memicu resesi.
 Indikator Suatu Negara Mengalami Resesi
Di tahun 2008-2009, krisis melanda Eropa dan membuat sebanyak 17 negara di benua
tersebut mengalami masa resesi. Termasuk Prancis, Spanyol, Irlandia, Portugal, Yunani
hingga Italia, setelah itu giliran salah satu negara ASEAN, Thailand yang mengalami resesi
setelah penurunan kegiatan ekonomi selama dua kuartal berturut dan produk bruto domestik
semakin terjun bebas.
 Ketidakseimbangan Produksi dan Konsumsi
Konsumsi dan produksi menjadi dua hal yang sangat berkaitan dalam dunia pertumbuhan
ekonomi, namun ketika keduanya tak seimbang akan memunculkan masalah dalam siklus
ekonomi. Tingginya produksi tak dibarengi dengan konsumsi sehingga membuat adanya
penumpukan pada stok barang yang sudah diproduksi.
 Pertumbuhan Ekonomi Merosot Selama Dua Kuartal Berturut-turut
Pertumbuhan ekonomi adalah indikasi yang digunakan untuk melihat suatu negara
mengalami resesi atau tidak. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan, maka kondisi
ekonomi negara tersebut kuat dan sebaliknya. Apabila mengalami penurunan, maka
dipastikan jika kondisi ekonomi suatu negara tersebut sedang dalam masalah.
 Nilai Impor Lebih Besar dari Ekspor
Negara yang tak mampu memproduksi salah satu kebutuhan pokok mereka, dipaksa harus
melakukan impor barang dari negara lain. Sementara negara dengan kelebihan produk, akan
melakukan ekspor ke negara yang membutuhkan. Namun jika nilai impor lebih besar
ketimbang ekspor, bisa dipastikan negara tersebut akan mengalami resesi.
 Inflasi atau Deflasi yang Tinggi
Melonjaknya harga komoditas hingga tak lagi terjangkau oleh semua kalangan masyarakat,
khususnya dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah tentu membuat kondisi ekonomi
suatu negara tersebut memburuk. Karena tidak diikuti dengan daya beli oleh masyarakat,
alih-alih menghabiskan untuk mencukupi saja tak mampu.
 Tingkat Pengangguran Tinggi
Jika bermunculan banyak orang tanpa pekerjaan di suatu daerah, negara atau resesi
dunia bisa dipastikan sedang tidak baik-baik saja. Kegiatan ekonomi yang stabil tentu
membutuhkan banyak tenaga kerja yang diserap, namun jika daerah atau negara tak mampu
menyediakan lapangan pekerjaan maka bukan tidak mungkin kondisi resesi sedang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai