Anda di halaman 1dari 7

Tugas 2 Manajemen Stratejik

Rizqi Nur Hidayat


10090319081
- Bagaimana keadaan Indonesia saat ini ( resesi 2023 )
- Bagaimana pengaruh global terhadap Indonesia saat ini.
Pengertian resesi
Resesi sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang stagnan dan
lama, dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Resesi juga berarti kontraksi besar-
besaran dalam hal kegiatan ekonomi. Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu
negara mengalami peningkatan dalam jumlah pengangguran, penurunan ritel, produk domestik
bruto (PDB) yang negatif, dan terdapat kontraksi pendapatan dan manufaktur untuk jangka
waktu yang lama maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-
turut.
Dampaknya sendiri mulai dari perlambatan ekonomi yang akan membuat sektor riil menahan
kapasitas produksinya sehingga terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Kinerja instrumen
investasi yang akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya
dalam bentuk investasi yang aman hingga melemahnya daya beli masyarakat karena mereka
cenderung lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan pokok
terlebih dahulu.
Penyebab resesi
Resesi sebagai periode penurunan aktivitas ekonomi yang umumnya ditandai dengan penurunan
Produk Domestik Bruto (PDB) dalam dua kuartal berturut-turut. Beruntung hingga saat ini
Indonesia belum masuk ke dalam kondisi resesi, meski demikian mari mengenal lebih dekat
faktor-faktor apa saja yang menyebabkan resesi ekonomi pada suatu negara.
a. Inflasi
Inflasi merupakan proses meningkatnya harga secara terus-menerus. Inflasi
sesungguhnya bukan hal yang buruk, namun inflasi yang berlebihan masuk ke dalam
kategori berbahaya sebab akan membawa dampak resesi. Bank Central AS sendiri
mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga, dan suku bunga yang lebih tinggi
kemudian menekan aktivitas ekonomi. Meskipun menaikkan suku bunga juga beresiko
mengakibatkan resesi.
b. Deflasi berlebihan
Meskipun inflasi yang tak terkendali dapat menyebabkan resesi, deflasi dapat
memberikan dampak yang lebih buruk. Deflasi merupakan kondisi saat harga turun dari
waktu ke waktu dan yang menyebabkan upah menyusut, kemudian menekan harga.
Deflasi sendiri lebih berdampak kepada para pemilik usaha (penyedia barang maupun
jasa). Ketika individu dan unit bisnis kemudian berhenti mengeluarkan uang hal ini
kemudian akan berdampak pada rusaknya ekonomi. Penyebab deflasi sendiri diantaranya
terjadinya Jumlah Produksi yang membludak secara bersamaan dari Beberapa
Perusahaan, juga menurunnya permintaan produksi sebuah produk, serta menurunnya
jumlah uang yang ada di pasaran.
c. Gelembung asset
Merupakan salah satu faktor penyebab resesi. Banyaknya investor yang panik biasanya
akan segera menjual sahamnya yang kemudian memicu resesi. Hal ini disebut juga
sebagai “kegembiraan irasional”. Kegembiraan ini menggembungkan pasar saham dan
real estate. Hingga akhirnya gelembung tersebut pecah dan terjadilah panic selling dapat
menghancurkan pasar yang kemudian menjadi penyebab resesi. Hal ini terjadi saat para
investor yang mengambil keputusan dengan emosi. Mereka membeli banyak saham saat
ekonomi sedang baik, kemudian berlomba menjualnya saat kondisi ekonomi berantakan.
d. Guncangan ekonomi yang mendadak
Guncangan ekonomi yang mendadak dapat memicu resesi serta berbagai masalah
ekonomi yang serius. Mulai dari tumpukan hutang yang secara individu maupun
perusahaan. Banyak hutang yang dimiliki kemudian otomatis membuat biaya
pelunasannya juga meninggi. Biaya dalam melunasi hutang tersebut lama-lama akan
meningkat ke titik dimana mereka tidak dapat melunasinya lagi
e. IPTEK
Berkembangnya teknologi juga menyumbang faktor terjadinya resesi. Sebagai contoh
pada abad ke-19, terjadi gelombang peningkatan teknologi hemat tenaga kerja. Revolusi
yang dinamakan juga revolusi Industri ini kemudian membuat seluruh profesi menjadi
usang, dan memicu resesi. Saat ini beberapa ekonom khawatir bahwa Artificial
Intelligence (AI) dan robot akan menyebabkan resesi lantaran banyak pekerja kehilangan
mata pencahariannya.
f. Indicator suatu negara mengalami resesi
Krisis ekonomi Uni Eropa di tahun 2008-2009 sempat mengakibatkan 17 negara di
kawasan tersebut memasuki masa resesi, seperti pada Perancis, Spanyol, Irlandia,
Yunani, Portugal, Republik Siprus, dan Italia. Pada tahun 2010, kelesuan ekonomi
melanda Thailand. Negara yang dikenal dengan julukan Negeri Gajah Putih ini kemudian
mengalami penurunan ekonomi yang negatif selama dua kuartal berturut-turut karena
produk domestik brutonya yang terus menerus merosot. Lalu kapan atau apakah tandanya
suatu negara kemudian dianggap mengalami resesi
g. Ketidakseimbangan produksi dan konsumsi
Keseimbangan konsumsi dan produksi menjadi dasar pertumbuhan ekonomi. Di saat
produksi dan konsumsi tidak seimbang, maka terjadilah masalah dalam siklus ekonomi.
Tingginya produksi yang tidak dibarengi dengan konsumsi akan berakibat pada
penumpukan stok persediaan barang. Namun rendahnya konsumsi sementara kebutuhan
kian tinggi akan mendorong terjadinya impor. Hal ini kemudian akan berakibat pada
penurunan laba perusahaan sehingga berpengaruh pada lemahnya pasar modal.
h. Pertumbuhan ekonomi merosot selama dua kuartal berturut turut
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikasi yang digunakan dalam menentukan baik
tidaknya kondisi ekonomi suatu negara. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan
maka negara tersebut masih dalam kondisi ekonomi yang kuat begitu pula sebaliknya.
Bruto,sebagai acuan produk. Jika produk domestik bruto mengalami penurunan maka
dapat dipastikan bahwa pertumbuhan ekonomi negara yang bersangkutan mengalami
resesi.
i. Nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor
Negara yang tidak dapat memproduksi kebutuhannya sendiri kemudian mengimpor dari
negara lain. Sebaliknya, negara yang memiliki kelebihan produksi dapat mengekspor ke
negara yang membutuhkan komoditas tersebut. Sayangnya nilai impor yang lebih besar
dari nilai ekspor dapat berdampak pada perekonomian yaitu defisitnya anggaran
negara.Tingkat pengangguran tinggi
Tenaga kerja sebagai salah satu faktor yang berperan penting dalam penggerak
perekonomian. Jika suatu negara tidak mampu menciptakan lapangan kerja yang
berkualitas bagi para tenaga kerja lokal, maka tingkat pengangguran meningkat.
Resikonya adalah tingginya tingkat kriminal guna memenuhi kebutuhan hidup.
Penyebab kemungkinan resesi 2023 disinyalir karena kenaikan suku bunga bank sentral hingga
inflasi. Pertumbuhan produk domestic bruto (PDB) global akan melanmabat menjadi 0,5 persen
pada 2023. Artinya, ada kontraksi 0,4 persen per kapita. Kondisi ini adalah merupakan hal teknis
dalam resesi global 2023. Lalu bagaimana dampak dan keadaan Indonesia?
Menurut saya dampak resesi global pada Indonesia adalah banyak bisnis yang jatuh bangkrut
dikarenakan daya beli masyarakatnya menurun drastic dan menurunkan pendapatan nasional.
Hal ini sangat dapat menghawatirkan karena dikemudian hari akan terjadi susahnya barang dan
jasa yang ada di Indonesia dan menyebabkan bahan pangan semakin melonjak naik, oleh karena
itu alangkah baiknya kita sebagai masyarakat harusnya membeli atau menggunakan bahan bahan
lokal untuk meningkatkan penghasilan nasional dalam bab jual beli masyarakat. Daya beli
masyarakat akan produk lokal sangat rendah dan lebih memilih produk impor yang cenderung
murah, memang murah, namun hal itu akan menurunkan pendapatan negara dan menyebabkan
banyak usaha bangkrut karena kurang peminat.
Kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia akan pentingnya membeli dan menggunakan
produk lokal sangat minim yang berdampak masyarakat acuh akan membeli produk luar negeri
dan menganggap hal itu biasa saja, padahal hal itulah yang membuat Usaha Menengah Kecil
Mikro (UMKM) di Indonesia jatuh bangkrut. Maka dari itu mari kita sebagai masyarakat
Indonesia menggunakan dan membeli produk dalam negeri untuk memajukan ekonomi
Indonesia.
Indonesia saat ini cenderung kurang dalam bab ekonomi dunia karena lebih banyak impor
daripada ekspor, Indonesia memiliki banyak produk yang sejatinya bisa di ekspor dan sangat
berguna bagi dunia contohnya, karet, briket, dan sebagainya. Namun hal ini tidak di
maksimalkan oleh Indonesia dan jika adapun dijual dengan harga yang murah dan kurangnya
pemetaan penjualan yang luas dan tepat dan

Dampak resesi.
Dampak terhadap pemerintah
Dampak yang paling terasa adalah Jumlah pengangguran yang kian meningkat. Pemerintah
kemudian dituntut untuk segera menemukan solusi mengakhiri resesi sehingga lapangan kerja
kembali terbuka guna menyerap tenaga kerja.
Selain itu Pinjaman pemerintah juga akan melonjak tinggi sebab Pemerintah di setiap negara
pasti membutuhkan dana yang cukup untuk membiayai berbagai kebutuhan yang berkaitan
dengan upaya pembangunan negara.
Sumber pendapatan negara yang berasal dari pajak dan nonpajak juga menjadi sangat rendah,
sebab saat resesi pekerja menerima penghasilan lebih rendah, sehingga pemerintah menerima
pajak penghasilan yang lebih rendah, harga properti lebih rendah sehingga perolehan pajak dari
jual beli properti tersebut lebih rendah, pengeluaran masyarakat juga cenderung lebih rendah,
sehingga berpengaruh pada pendapatan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) yang lebih rendah pula.
Selain itu pembangunan tetap dituntut untuk terus dilakukan di berbagai sektor pemerintahan
termasuk diantaranya menjamin kesejahteraan rakyatnya. Hal inilah yang kemudian
menyebabkan pengeluaran pemerintah dalam hal pembayaran kesejahteraan rakyat, seperti
tunjangan atau bantuan sosial, subsidi, dan lain sebagainya. Penurunan pendapatan pajak dan
meningkatnya pembayaran kesejahteraan mengakibatkan defisit anggaran dan kian meningginya
utang pemerintah.

Dampak resesi terhadap perusahaan


Bisnis sangat mungkin mengalami kebangkrutan akibat terjadinya resesi, hal ini dipicu oleh
berbagai faktor, seperti ekonomi negatif, tergerusnya sumber daya riil, krisis kredit, jatuhnya
harga aset berbasis utang, dan lainnya. Ketika bisnis gagal, perusahaan mengalami penurunan
pendapatan secara drastis. Saat penurunan pendapatan terjadi kemudian memicu efek domino
terhadap kehidupan ekonomi pekerjanya. Bagi pekerja yang terkena PHK akan kehilangan
seluruh pendapatannya. Sementara pekerja yang terkena penurunan upah kemudian akan
kehilangan sebagian pendapatannya. Pendapatan yang menurun, kemudian turut mempengaruhi
turunnya daya beli masyarakat.Bagi yang terkena PHK akan sulit untuk memenuhi
kebutuhannya. Di saat daya beli masyarakat menurun, potensi perusahaan untuk meningkatkan
pendapatan pun semakin kecil. Kondisi inilah yang akan mengancam kelancaran arus kasnya.
Apalagi dengan terjadinya resesi, masyarakat tentunya lebih berhati-hati dalam menggunakan
uangnya. Sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa mengalami penurunan.
Permintaan yang menurun, tentu saja akan turut menurunkan laba perusahaan. Bahkan apabila
permintaan tidak ada sama sekali perusahaan berisiko mengalami kerugian besar hingga
bangkrut. Yang dapat dilakukan kemudian pengambilan langkah strategis, perang harga.
Dalam suatu perang harga, perusahaan kemudian akan menggantungkan dirinya pada pangsa
pasar, mereka akan melakukan pemotongan harga besar-besaran untuk menarik minat beli pada
konsumen, tentu saja hal ini akan berefek pada berkurangnya profitabilitas.
Profitabilitas yang berkurang kemudian turut memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi
dengan cara menutup area bisnis yang kurang menguntungkan dan memotong biaya operasional.
Dalam upaya pemotongan tersebut tak jarang perusahaan kemudian menurunkan upah pekerja,
atau melakukan Pemutusan Hak Kerja.
Dampak resesi terhadap pekerja
Resesi memberikan Dampak nyata pada para pekerja yaitu dengan pemutusan hubungan kerja,
yang kemudian menjadikannya pengangguran dan membuatnya kehilangan pendapatan utama,
Padahal pengangguran ini juga dituntut untuk tetap memenuhi kebutuhan hidupnya baik pada
dirinya sendiri maupun keluarganya. Masalah pengangguran sendiri tak hanya menimbulkan
dampak pada perekonomian tapi juga pada ranah sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi
sendiri menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya ketidakstabilan sosial, yang mengarah
kepada vandalisme dan kerusuhan di masyarakat. Bahkan, pengangguran massal juga dapat
mengancam tatanan sosial kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut saya dampak resesi global pada Indonesia adalah banyak bisnis yang jatuh bangkrut
dikarenakan daya beli masyarakatnya menurun drastic dan menurunkan pendapatan nasional.
Hal ini sangat dapat menghawatirkan karena dikemudian hari akan terjadi susahnya barang dan
jasa yang ada di Indonesia dan menyebabkan bahan pangan semakin melonjak naik, oleh karena
itu alangkah baiknya kita sebagai masyarakat harusnya membeli atau menggunakan bahan bahan
lokal untuk meningkatkan penghasilan nasional dalam bab jual beli masyarakat. Daya beli
masyarakat akan produk lokal sangat rendah dan lebih memilih produk impor yang cenderung
murah, memang murah, namun hal itu akan menurunkan pendapatan negara dan menyebabkan
banyak usaha bangkrut karena kurang peminat.
Kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia akan pentingnya membeli dan menggunakan
produk lokal sangat minim yang berdampak masyarakat acuh akan membeli produk luar negeri
dan menganggap hal itu biasa saja, padahal hal itulah yang membuat Usaha Menengah Kecil
Mikro (UMKM) di Indonesia jatuh bangkrut. Maka dari itu mari kita sebagai masyarakat
Indonesia menggunakan dan membeli produk dalam negeri untuk memajukan ekonomi
Indonesia.
Indonesia saat ini cenderung kurang dalam bab ekonomi dunia karena lebih banyak impor
daripada ekspor, Indonesia memiliki banyak produk yang sejatinya bisa di ekspor dan sangat
berguna bagi dunia contohnya, karet, briket, dan sebagainya. Namun hal ini tidak di
maksimalkan oleh Indonesia dan jika adapun dijual dengan harga yang murah dan kurangnya
pemetaan penjualan yang luas dan tepat.

Global sangat berpengaruh pada resesi ekonomi di Indonesia dimana pasokan impor Indonesia
harus dikurangi dan menambak ekspor ke dunia yang luas untuk meningkatkan pendapatan
Indonesia dan pendapatan nasional. Kecenderungan masyarakat Indonesia pada barang impor
perlu dikurangi dan banyak diberi wawasan tentang pentingnya membeli dan menggubakan
produk dalam negeri.
Sebagai hal yang utama dalam bisnis, produk-produk yang kamu jual juga harus memiliki
standar kelayakan serta kualitas yang bagus agar bisa mendapat nilai tambah dan nilai jual demi
keuntungan bisnis. Bagi pebisnis, kualitas dan kondisi barang yang dijual adalah yang paling
penting bagi kelangsungan bisnis yang nantinya akan dijalankan. Kondisi dan kualitas produk
sangat berperan penting dalam laris atau tidaknya suatu bisnis. Bagaimana mungkin kamu bisa
menjalankan bisnis dengan baik tanpa produk yang terjamin kualitasnya. Kualitas produk tidak
hanya berpengaruh kepada nilai jual dan keuntungan, tetapi juga berpengaruh kepada
kepercayaan pelanggan terhadap bisnis
Kondisi produk lokal Indonesia
Di Indonesia sendiri sampai dengan saat ini, sudah banyak sekali produsen yang menyediakan
berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh penjual atau pebisnis.
Akan tetapi, dari berbagai macam produk yang ada di dalam negeri, tidak semuanya mampu
menarik minat pasar Indonesia. Bukan karena kualitasnya yang buruk, tapi bisa jadi karena
masih banyak yang lebih suka menggunakan produk yang berasal dari luar negeri.
Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Apakah karena proses produksi dalam negeri yang kurang
memadai? Tentu saja tidak.
Hal tersebut bisa terjadi karena stigma yang berkembang di masyarakat yang masih meragukan
betapa bagusnya kualitas produk dalam negeri. Selain itu, gencarnya promosi yang dilakukan
oleh brand luar negeri menjadikan masyarakat Indonesia lebih mengenal produk mereka
ketimbang produk dalam negeri.
Hal ini juga berdampak pada perilaku para pebisnis yang ingin menarik perhatian konsumen
lebih banyak dengan memasarkan produk luar negeri dengan label “Produk Impor” yang
mungkin diyakini lebih baik.
Padahal, apabila ditinjau lebih dalam dan dicermati dengan baik, banyak juga produk dalam
negeri yang memiliki kualitas yang bagus dan terjamin. Bahkan, tidak sedikit pula produk-
produk yang diproduksi di Indonesia diekspor ke luar negeri.
Kebiasaan dan pandangan buruk soal produk dalam negeri seringkali menutupi kenyataan bahwa
ada produk yang kualitasnya bagus dan diminati di pasar mancanegara.
Kurangnya pengetahuan mengenai produk dalam negeri seringkali membuat konsumen atau
bahkan pebisnis sendiri tidak mengetahui produk-produk buatan Indonesia yang ternyata laku di
luar negeri.
Bila ditinjau lebih lanjut, banyak sekali manfaat menggunakan produk-produk dalam negeri.
Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kamu menggunakan produk dalam negeri.
Berikut manfaat menggunakan produk lokal
a. Membantu perkembangan UMKM dan UMKM lokasl
Dengan memilih produk dalam negeri sebagai produk bisnis, kamu juga membantu para
pebisnis dan juga produsen lokal untuk berinovasi dan berkembang lebih baik lagi dalam
menciptakan suatu produk. Dengan mengandalkan produk lokal, akan banyak
memberikan nilai tambah dari produk-produk dalam negeri, serta memunculkan ide dan
kreativitas dalam pengembangan produk.
b. Menciptakan lapangan pekerjaan
Menggunakan produk dalam negeri artinya juga meningkatkan nilai jual dan membantu
brand lokal untuk berkembang dan semakin luas. Seiring dengan semakin luas dan
berkembangnya usaha brand lokal, maka semakin banyak juga tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam pengembangan usaha mereka. Hal ini bisa menjadi cara agar kita
membantu para pengangguran yang tidak sedikit jumlahnya dalam mencari pekerjaan.
Hal ini mungkin terlihat sepele, tapi gerakan kecil seperti ini akan sangat membantu
orang-orang di sekitar kita.
c. Kualitas produk terjamin
Dalam dunia bisnis, harga sebuah produk sangatlah penting. Bahkan, tidak jarang orang
akan menilai kualitas produk dari harga yang ditetapkan. Jika dilihat lebih saksama,
banyak sekali produk-produk lokal yang memiliki kualitas yang bagus dan terjamin.
Tidak kalah bagusnya, bahkan ada beberapa yang mengalahkan kualitas dari produk luar
Keuntungan lain selain kualitasnya yang bagus, produk lokal biasanya memiliki harga
yang relatif murah, bahkan sangat terjangkau. Inilah salah satu keunggulan apabila
memilih produk dalam negeri.
d. Menungkatkan pendapatan dan devisa negara
Dengan memilih dan membeli produk dalam negeri dapat meningkatkan pendapatan dan
devisa negara. Stabilitas ekonomi negara diukur dari banyaknya devisa yang dimiliki
negara tersebut. Penggunaan produk dalam negeri akan sangat membantu perekonomian
negara.
e. Mampu menguasai pasar global
Membeli dan memakai produk lokal akan membuat produsen semakin dikenal dan
diminati banyak pebisnis. Seiring dengan banyaknya permintaan dan minat akan produk
mereka, para pengusaha semakin memiliki peluang untuk lebih berkembang. Produk
yang berkembang akan semakin berkualitas, sehingga tidak jarang akan menembus pasar
internasional dan bersaing di pasar global.

Mungkin sekian yang dapat saya sammpaikan dalam materi kali ini, kesimpulan yang
dapat saya ambil adalah begitu pentingnya menggunakan produk lokal di indonseisa
untuk membantu kita dalam mencegah resesi global pada tahun 2023.

Anda mungkin juga menyukai