2. Kemiskinan
3. Pengangguran
4. Kesenjangan Penghasilan
5. Inflasi
Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%.
Inflasi yang terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat,
sementara permintaan barang dan jasa tidak diimbangi dengan
kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi ditandai oleh
kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan
menimbulkan penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa.
Inflasi berdampak pada lesunya kegiatan perekonomian, kurangnya
kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah, melemahnya nilai
rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan
sumbernya inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan
permintaan dan inflasi dorongan biaya.
Indonesia memiliki hutang luar negeri yang sangat banyak yakni lebih dari USD 100 miliar.
Setiap kementerian mempunyai hutang. Indonesia adalah negara dengan hutang luar negeri
terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Meksiko. Hutang yang terus menumpuk tersebut
menyebabkan terjadinya berbagai masalah perekonomian seperti nilai mata uang Rupiah
yang terus menurun.
7. Defisit Anggaran
APBN Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit adalah saat ketika anggaran belanja lebih
tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu alasan kenapa hutang negara kita terus
menumpuk. Penyebab utamanya adalah korupsi, perilaku pemerintah yang sangat boros
anggaran, dan subsidi yang tidak tepat sasaran.
8. Ketidakmampuan Industrial
Industri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun ada industri besar,
industri tersebut pasti milik asing. Perindustrian masih sangat bergantung pada ekonomi,
bahan baku, dan teknologi asing. Padahal kita memiliki sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang sangat besar. Namun karena kita tidak dapat mengelolanya dengan baik, maka
kita harus meminta bantuan asing. Akibatnya, sebagian keuntungan dibawa ke luar negeri
sedangkan Indonesia hanya mendapatkan pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.
Walaupun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun kualitasnya masih sangat
buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan para ahli dan harus mendatangkannya dari luar
negeri. Sedangkan kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri hanya bisa
menjadi pembantu saja.
Penguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan karena jumlah
tenaga ahli di Indonesia masih sangat sedikit. Kalaupun ada, mereka lebih memilih untuk
bekerja di luar negeri karena penghasilannya jauh lebih tinggi. Penguasaan iptek yang kurang
menyebabkan Indonesia tidak bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.
11. Korupsi
Korupsi menjadi masalah serius di negeri ini. Hampir di semua bidang terjadi korupsi dan
suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya bermacam-macam,
mulai dari program pemerintah yang menjadi kacau, penegakan hukum menjadi lemah, dan
pemborosan anggaran.
Fungsi Produksi menunjukkan sifat hubungan diantara faktor-faktor produksi dan tingkat
produksi yang dihasilkan, faktor produksi (input) dan jumlah produksi (output).
Q = f ( K, L, R, T )
K = Jumlah Stok Modal
L = Jumlah Tenaga Kerja
R = Kekayaan Alam
T = Tingkat Teknologi
Q = Jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tertentu.
Fungsi Produksi dengan satu input variabel
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi
suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai
tingkat produksi barang tersebut. Pada umumnya faktor produksi yang dianggap variabel
adalah tenaga kerja, modal,tanah dan teknologi dianggap tetap atau konstan.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang (Law of dimishing return) : Jika faktor produksi
yang dapat dirubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah satu unit, pada mulanya
produksi total akan bertambah tetapi pada tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin
menurun dan akhirnya akan menyebabkan nilai yang negatif . untuk lebih jelasnya perhatikan
contoh dibawah ini :
Dari tabel dan grafik dapat kita lihat bahwa penambahan input (x) menunjukkan total
produksi yang selalu mengalami peningkatan tetapi pada titik tertentu akan semakin
menurun, perilaku produsen diperlukan ketika menentukan input yang akan digunakan untuk
menghasilkan output yang ingin dicapai untuk mencapi keuntungan maksimum
Garis biaya sama (isocost) merupakan kurva yang menggambarkan gabungan faktor-faktor
produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu, contoh upah
tenaga kerja adalah 10.000 dan biaya modal perunit adalah 20.000 sedangkan jumlah uang
yang tersedia adalah 80.000.
Cara meningkatkan hasil produksi : Intensifikasi : cara meningkatkan mutu dan jumlah
hasil produksi dengan meningkatkan produktivitas dan tata cara dalam bekerja tanpa
menambah faktor produksi. Ekstensifikasi : Cara meningkatkan mutu dan hasil dengan
menambah jumlah faktor produksi. Spesialisasi kerja : melakukan pembagian
kerja. Mekanisasi : Pemakaian mesin - mesin yang menghemat waktu kerja