Anda di halaman 1dari 6

CONTOH SERTA SOLUSI PERMASALAHAN UTAMA PEREKONOMIAN

DI NEGARA INDONESIA DAN NEGARA MAJU

1. Kemiskinan

Berdasarkan data BPS bulan Maret 2012 jumlah penduduk yang berada dalam garis
kemiskinan berjumlah sekitar 29,13 juta orang (11,96%). Jumlah ini berkurang sebanyak 0,89
juta orang dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurunnya angka kemiskinan ditunjang
adanya penurunan harga komoditas makanan sedikit lebih besar dibandingkan peranan
komoditas bukan makanan.

2. Pengangguran

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2012
mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2012
sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan
sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk
mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang
ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja / sumber daya manusia, menciptakan
lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi
lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja.
3. Kesenjangan Penghasilan

Perbedaan kelompok masyarakat dengan penghasilan tertentu menimbulkan


permasalahan kesenjangan penghasilan. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam
memeratakan penyaluran distribusi pendapatan. Hal ini dilakukan untuk meratakan
kemampuan masyarakat dalam menikmati hasil pembangunan. Selain itu, upaya pemerintah
dalam meratakan penghasilan bertujuan untuk mengurangi kesenjangan dan kecemburan
sosial masyarakat.

4. Inflasi

Berdasarkan data BPS, inflasi Indonesia pada tahun 2011 sebesar 3,79%. Inflasi yang
terjadi di Indonesia disebabkan tingginya permintaan agregat, sementara permintaan barang
dan jasa tidak diimbangi dengan kemampuan produksi dan kenaikan biaya produksi. Inflasi
ditandai oleh kenaikan harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal ini akan menimbulkan
penurunan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa. Inflasi berdampak pada lesunya
kegiatan perekonomian, kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah,
melemahnya nilai rupiah, dan ketidakstabilan perekonomian negara. Berdasarkan sumbernya
inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan
biaya.
 
5. Hutang Luar Negeri

Indonesia memiliki hutang luar negeri yang sangat banyak yakni lebih dari USD 100
miliar. Setiap kementerian mempunyai hutang. Indonesia adalah negara dengan hutang luar
negeri terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Meksiko. Hutang yang terus menumpuk
tersebut menyebabkan terjadinya berbagai masalah perekonomian seperti nilai mata uang
Rupiah yang terus menurun.

6. Defisit Anggaran

APBN Indonesia selalu mengalami defisit. Defisit adalah saat ketika anggaran belanja
lebih tinggi dari anggaran pendapatan. Itulah salah satu alasan kenapa hutang negara kita terus
menumpuk. Penyebab utamanya adalah korupsi, perilaku pemerintah yang sangat boros
anggaran, dan subsidi yang tidak tepat sasaran.
7. Ketidakmampuan Industrial

Industri di Indonesia kebanyakan hanya merakit barang saja. Kalaupun ada industri
besar, industri tersebut pasti milik asing. Perindustrian masih sangat bergantung pada
ekonomi, bahan baku, dan teknologi asing. Padahal kita memiliki sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang sangat besar. Namun karena kita tidak dapat mengelolanya dengan
baik, maka kita harus meminta bantuan asing. Akibatnya, sebagian keuntungan dibawa ke luar
negeri sedangkan Indonesia hanya mendapatkan pendapatan dari pajak dan upah buruh saja.

8. Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia

Walaupun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, namun kualitasnya masih


sangat buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan para ahli dan harus mendatangkannya
dari luar negeri. Sedangkan kebanyakan orang Indonesia yang bekerja di luar negeri hanya
bisa menjadi pembantu saja.
9. Penguasaan Iptek yang Kurang

Penguasaan iptek di Indonesia juga masih sangat kurang. Ini disebabkan karena jumlah
tenaga ahli di Indonesia masih sangat sedikit. Kalaupun ada, mereka lebih memilih untuk
bekerja di luar negeri karena penghasilannya jauh lebih tinggi. Penguasaan iptek yang kurang
menyebabkan Indonesia tidak bisa mengelola kekayaan alamnya sendiri.

10. Korupsi

Korupsi menjadi masalah serius di negeri ini. Hampir di semua bidang terjadi korupsi
dan suap-menyuap baik itu “kelas teri” maupun “kelas kakap”. Akibatnya bermacam-macam,
mulai dari program pemerintah yang menjadi kacau, penegakan hukum menjadi lemah, dan
pemborosan anggaran.
11. Masalah Pangan

Ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan membuat harga


pangan terus meroket terutama sembako. Ditambah lagi dengan semakin sempitnya lahan
pertanian akibat alih fungsi lahan. Sangat ironis memang mengingat Indonesia adalah negara
agraris yang sangat subur. Kesejahteraan petani yang kurang diperhatikan menjadi salah satu
penyebabnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini, pemerintah harus mengimpornya
dari luar negeri.

12. Pembangunan yang Cenderung Tersentralisasi

Indonesia memang sedang pesat-pesatnya membangun. Tetapi yang disayangkan adalah


kenapa hanya kawasan tertentu saja yang dibangun sedangkan daerah lain ditinggalkan begitu
saja. Hal ini menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial dan daerah perkotaan menjadi
semakin padat. Jika pemerintah melakukan pembangunan secara merata, maka setiap daerah
akan berkembang lebih cepat dan itu juga bisa mempercepat kemajuan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai