DISUSUN OLEH :
3
pada kuartal kedua, Indonesia masih memiliki peringkat utang luar negeri
yang dapat dianggap stabil untuk investasi karena prospek pertumbuhan
ekonomi jangka menengah yang relatif baik dan tingkat utang yang tinggi,
relatif rendah. Dengan demikian, negara Indonesia dapat memberikan kesan
yang baik kepada mereka yang ingin berinvestasi agar Indonesia dapat
berkembang di tengah pandemi seperti ini.
7. Defisit Anggaran
APBN Indonesia selalu defisit, defisit adalah ketika anggaran belanja lebih
besar dari anggaran pendapatan. Inilah salah satu alasan utang negara kita terus
bertambah. Penyebab utamanya adalah korupsi, praktik pemerintah yang boros
dan subsidi yang tidak tepat sasaran.
8. Ketidakmampuan Industrial
Sebagian besar industri di Indonesia hanya merakit barang. Kalaupun ada
industri besar, pasti dimiliki asing. Industri ini masih sangat bergantung pada
ekonomi asing, sumber bahan baku dan teknologi. Negara memiliki sumber
daya manusia dan alam yang sangat besar. Tetapi karena negara tidak bisa
menanganinya, negara harus meminta bantuan asing. Akibatnya, sebagian
keuntungan dikirim ke luar negeri sedangkan Indonesia hanya memungut
pendapatan dari pajak dan upah buruh.
9. Ketidakmampuan Mengelola Sumber Daya Manusia
Meskipun penduduk Indonesia terbanyak ke-4 di dunia, tapi kualitasnya
masih sangat buruk. Sehingga Indonesia selalu kekurangan para ahli serta
harus mendatangkannya dari luar negeri. Sementara kebanyakan orang
Indonesia yang bekerja di luar negeri hanya dapat menjadi pembantu saja.
10. Penguasaan Iptek yang Kurang
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih sangat
kurang. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga profesional di Indonesia masih
sangat sedikit. Sebaliknya, mereka lebih memilih bekerja di luar negeri
karena pendapatannya jauh lebih tinggi. Minimnya penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi membuat Indonesia tidak mampu mengelola
sendiri sumber daya alamnya.
11. Korupsi
Korupsi adalah masalah serius di negara kita. Hampir di setiap sektor ada
korupsi dan suap, baik kecil maupun besar. Akibatnya, ada banyak jenis, dari
program pemerintah yang serba salah, hingga penegakan hukum yang serba
salah dan menghamburkan uang.
12. Masalah Pangan
Kegagalan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan telah
mendorong kenaikan harga pangan, terutama komoditas kebutuhan pokok.
Seiring dengan itu, luas lahan pertanian semakin menyusut akibat alih fungsi
lahan menjadi perumahan. Sungguh ironis mengingat Indonesia merupakan
negara agraris yang sangat subur. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya
perhatian terhadap kesejahteraan petani. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
saat ini, pemerintah harus mengimpor dari luar negeri.
13. Pembangunan yang Tersentralisasi
Indonesia benar-benar berkembang pesat. Namun sayang, hanya sebagian
kawasan yang dibangun sementara sebagian lainnya terbengkalai. Hal ini
menyebabkan ketimpangan sosial dan kawasan perkotaan yang semakin
padat. Jika pemerintah melaksanakan pembangunan secara terpadu, setiap
daerah akan tumbuh lebih cepat dan juga dapat mempercepat kemajuan
Indonesia.
5
memulai keinginan baru. Keinginan orang tidak terbatas dan terus berlipat
ganda, oleh karena itu tidak dapat dipenuhi karena sumber daya yang terbatas.
4. Proses Disitribusi
Proses distribusi cukup berpengaruh di dalam masalah ekonomi. Apalagi
terhadap barang-barang pokok yang harus disebar secara merata ke berbagai
daerah yang membutuhkannya. Distribusi adalah tindakan atau aktivitas
memindahkan produk barang dari produsen kepada pihak supplier lalu kepada
konsumen sebagai end user dalam bentuk rantai pasokan (supply chain).
Kegiatan distribusi menjadi salah satu penentu keuntungan bagi perusahaan
karena memengaruhi biaya produk dan kebutuhan konsumen secara langsung.
Aktivitas distribusi yang tepat waktu dan sasaran pastinya akan sangat
bermanfaat dalam tujuan mencapai target profit bagi perusahaan. Contohnya
adalah penghematan biaya agar bisa menciptakan permintaan lebih tinggi dari
konsumen terhadap barang tersebut.
5. Tingkat Konsumsi
Perbedaan gaya hidup akan berbanding lurus dengan jumlah banyaknya
tingkat konsumsi yang dihabiskan oleh konsumen atau masyarakat. Ada faktor-
faktor penyebab tingkat konsumsi yang biasa dilakukan oleh konsumen terus
7
menurun. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya lapangan pekerjaan.
Imbas dari terbatasnya lapangan pekerjaan ini karena angka pengangguran
cukup atau bahkan sangat tinggi. Hal ini berujung pada pengurangan tingkat
kemakmuran. Turunnya kesejahteraan masyarakat karena tidak adanya
pekerjaan akan berdampak pada penurunan keinginan seseorang dalam
membeli suatu barang. Penurunan keinginan tersebut biasanya diperparah
dengan kenaikan harga yang akhirnya berpengaruh terhadap aktivitas
perekonomian. Faktor lainnya adalah kenaikan harga secara terus menerus
yang nyaris sulit untuk dikendalikan. Inflasi ini menjadi proses turunnya nilai
mata uang sebuah negara.
Hal ini terjadi karena jumlah kebutuhan meningkat tetapi stok barangnya
terbatas, biaya produksi atau jasa pun mengalami kenaikan, atau jumlah uang
yang beredar di masyarakat tidak cukup tinggi.
Daftar Pustaka
Mardiastuti Aditya. 2022. Inti Masalah Ekonomi Adalah? Inti Penyebab
Dan Cara Mengatasinya. Jakarta: Detikjabar.
Fadhil Ziaggi. 2019. Beberapa Faktor Penyebab Masalah Ekonomi Di
Indonesia. Jakarta : Www.Gramedia.Com
Moedasir Andiana. 2022. Memahami Masalah Ekonomi Faktor Yang
Mempengerahuinya. Jakarta : Majoo.Id