Anda di halaman 1dari 4

FENOMENA KEMISKINAN YANG TERJADI DI MASYARAKAN DILIHAT DARI

SUMBER DAYA ALAM DAN KEADAAN PENDUDUK.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia dengan kekayaan lautnya, aneka ganggang lautnya, dengan bermacam-macam
variasi ikannya, juga menghijau hutannya, juga indah terumbu karangnya, dengan berbagai
macam mineralnya, dengan segala sumber energinya, memang harus kita syukuri. Namun, di
tengah rasa syukur itu, kita juga merasa sedih melihat Indonesia dengan segala permasalahannya.
Salah satunya adalah tingkat kesejahteraan masyarakat yang masih rendah.

Deputi Bidang Evaluasi Pembangunan Bambang Widianto menyatakan salah satu indikator
kesejahteraan adalah tingkat kemiskinan. Bambang pun melanjutkan untuk peningkatan
kesejahteraan masih akan menjadi pekerjaan rumah yang paling berat. Terutama pengentasan
kemiskinan.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Paskah Suzetta menambahkan pada tahun
2008 tingkat kemiskinan masih sebesar 15,4 persen. Dengan stimulus fiskal Rp 73,3 triliun tahun
2009 pemerintah berharap tingkat kemiskinan bisa ditekan ke level 12-13,5 persen. Namun,
menurut Bambang pada rencana pembangunan jangka menengah 2004-2009 tingkat kemiskinan
tahun ini ditargetkan hanya 8,2 persen.

Pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat telah berdampak pada pelambatan pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Akibatnya tingkat kemiskinan sukar ditekan. Peneliti Pusat Penelitian
Ekonomi (P2E) LIPI Latif Adam menambahkan bahwa pada 2009 target angka kemiskinan
berkisar pada 12-14%. Kalau turun 1% saja (angka kemiskinan menjadi 15,4%) pada 2008
berapa juta orang yang harus dikeluarkan dari kemiskinan.

Sementara penyerapan tenaga kerja besar-besaran tidak ada. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) sendiri memproyeksikan angka pengangguran pada 2009 naik menjadi 9% dari
angka pengangguran 2008 sebesar 8,5%. Kenaikan angka pengangguran ini disebabkan oleh
semakin merosotnya sumbangan sektor tradable (pertanian dan industri). Dari 34,9% pada
kuartal II 2007 kemudian turun menjadi 26,6% pada kuartal II 2008.

B. Permasalahan

Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, maka penyusun mengemukakan beberapa


Rumusan masalah dengan tujuan bisa memperoleh hasil yang diinginkan oleh penyusun.
Rumusan masalah dalam bahasan artikel ini diantaranya yaitu :

1. Bagaimana Fenomena Kemiskinan yang terjadi di masyarakat

2. Bagaimana Sumber Daya Alam dan Keadaan Penduduk di indonesia

3. Bagaimana terjadinya Fenomena kemiskinan yang terjadi di masyarakat dilihat dari


ketersediaan sumber daya alam dan keadaan penduduk.
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Artike ini yaitu :

1. Untuk mengetahui fenomena kemiskinan yang terjadi di masyarakat

2. Untuk mengetahui sumber daya alam dan keadaan penduduk di indonesia

3. Untuk mengetahui terjadinya fenomena kemiskinan yang terjadi di masyarakat dilihat dari
sumber daya alam dan keadaan penduduk.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Fenomena Kemiskinan yang Terjadi di Masyarakat

Kemiskinan merupakan salah satu masalah di  negara indonesia yang masih belum bisa di
entaskan. Keadaan kemiskinan pada umumnya diukur dengan tingkat pendapatan Kemiskinan
merupakan masalah pembangunan di berbagai bidang yang mencakup banyak segi, dan ditandai
dengan pengangguran dan keterbelakangan yang nantinya menjadi ketimpangan antar sektor,
wilayah dan antar kelompok atau golongan masyarakat (sosial). Kemiskinan dapat dimaknai
sebagai keadaan dari masyarakat yang hidup serba kekurangan, yang terjadi bukan karena dike-
hendaki oleh mereka..Dengan demikian kemiskinan merupakan masalah bersama antara
pemerintah, masyarakat dan segenap pelaku ekonomi

Maraknya tindakan korupsi di berbagai lembaga pemerintahan kita juga merupakan


penyebab lain, mengapa tingkat kemiskinan belum juga dapat ditekan. Karena miliaran hingga
triliunan uang negara yang telah diselewengkan oleh berbagai pejabat di pemerintahan kita telah
menimbulkan kerugian besar bagi keuangan negara. Di satu sisi negara ingin mengentaskan
kemiskinan dengan mengucurkan berbagai aliran dana kepada rakyat miskin. Tetapi di sisi lain,
ternyata banyak aliran dana yang malah diselewengkan oleh pejabat-pejabat kita di pemerintahan
hanya untuk kepentingan (memperkaya diri sendiri). Seharusnya dana yang diselewengkan oleh
para koruptor tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian di negara kita,
termasuk membantu rakyat miskin
Kemiskinan di indonesia, sampai saat sekarang masih banyak dan masih belum bisa
ditangani secara keseluruhan, makin bertambah dan banyak. Tapi semoga dengan adanya
penangulangan kemiskinan yang pemerintah adakan kemiskinan akan lebih bisa berkurang dan
warga masyarakat akan lebih sejahtera dan makmur.
B. Sumber Daya Alam dan Keadaan Penduduk

Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia haruslah dikelola dengan baik oleh negara. Pada faktanya
tidak. Guru besar Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Maria SW Sumardjono menyatakan
hampir semua UU mengacu pada Pasal 33 UUD \\\'45. Tetapi, orientasinya saling berbeda. Pada
aspek orientasi ada yang prorakyat, prokapital, dan ada juga yang mengombinasikan keduanya.

Ada yang semangatnya konservasi, ada yang eksploitasi, atau keduanya. Undang-undang itu di
antaranya UU Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan Pokok Pertambangan, UU No 41\/1999
tentang Kehutanan, UU No 22\/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, serta UU No 31\/2004 tentang
Perikanan.

Menurut pengajar Institut Pertanian Bogor (IPB), Ernan Rustiadi, dengan model pengelolaan SDA
seperti sekarang yang cenderung bermuara pada swasta maka kerusakan dan habisnya sumber daya
hanya tinggal menunggu waktu.

Kedua, potensi sumber daya alam yang besar dan potensi lokasi kabupaten atau kota yang strategis
ternyata masih belum banyak dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam hal
penciptaan lapangan pekerjaan. Pemanfaatan yang belum optimal ini diduga terjadi karena dua hal
yakni orientasi pasar yang masih bersifat lokal dan dukungan sumber daya manusia yang belum
memadai (dalam arti kualitas dan kuantitasnya).

Hal ini didukung dengan dilematisnya otonomi daerah (UU No 22 tahun 1999 tentang Otonomi
Daerah dan UU No 25 tahun 1999 mengenai Perimbangan Keuangan Daerah dan Pusat). Pada satu
sisi memberikan peluang kepada daerah tersebut untuk mengelola sendiri potensi dan sumber daya
alam yang ada. Sedangkan pada sisi lain terdapat tantangan untuk mengembangkan daerah seefektif
dan seeefisien mungkin untuk kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

Pemanfaatan seoptimal mungkin sumber daya alam itu hanya mungkin bila BUMN (badan usaha
milik negara) yang menangani semua kekayaan milik umum itu dikelola secara profesional dan
amanah. Harus ada strategi baru dalam memanfaatkan sumber daya itu. Khususnya dalam
memenuhi kebutuhan warga negara. Baik itu kebutuhan akan pangan, pekerjaan, kesehatan, dan
pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai