Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN TUGAS.

1 TUTON BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN


Nama : AFIF FAUAN

Program Studi : Manajemen S-1

NIM : 041111849

1. Pengertian Lembaga Keuangan dan Fungsinya


a. Pengertian Lembaga Keuangan
Lebaga keuangan adalah perusahaan yang memberikan jasa layanan utama berupa jasa keuangan. Jasa-
jasa keuangan utama yang diberikan oleh lembaga keuangan antara lain :
 mengubah aset keuangan yang didapatkan dari pasar menjadi bentuk aset keuangan yang berbeda,
untuk tujuan yang berbeda pula
 Membantu menciptakan berbagai bentuk aset keuangan untuk kepentingan klien perusahaannya
 Memperdagangkan aset keuangan untuk berbagai kepentingan, baik kepentingan perusahaan
keuangan sendiri, maupun kepentingan pihak lain (klien)
 Memberikan jasa perlindungan atas risiko yang mungkin dihadapi oleh kliennya, baik risiko bisnis,
maupun risiko yang lain
 Memberikan jasa konsultasi untuk para ionvestor dan para pelaku pasar keuangan lainnya
 Memberikan jasa pengelolaan portofolio, baik untuk pelaku pasar keuangan maupun untuk
masyarakat umum.

Dari jasa-jasa yang ditawarkan tersebut, maka industri jasa keuangan memiliki keistimewaan
dibandingkan industri jasa yang lain. Beberapa keistimewaan utama dari lembaga keuangan antara lain
adalah sebagai lembaga intermediary yaitu menghubungkan pihak yang kelebihan dana dengan pihak
yang membutuhkan dana, peran ini merupakan salah satu keistimewaan dari lembaga keuangan.

b. Fungsi Lembaga Keuangan


Dari pengertian lembaga keuangan diatas diperoleh beberapa fungsi lembaga keuangan, antara lain :
 Berfungsi melancarkan pertukaran produk (barang dan jasa) dengan memakai uang dan instrumen
kredit
 Lembaga keuangan berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkan ke masyarakat dalam bentuk pinjaman
 Berfungsi untuk memberikan pengetahuan informasi, yakni lembaga keunangan melaksanakan suatu
tugas sebagai pihak yang ahli dalam analisis ekonomi dan kredit untuk suatu kepentingan sendiri
dan kepentingan lain (nasabah)
 Memberikan jaminan berupa jaminan hukum dan moral mengenai keamanan dana masyarakat yang
dipercayakan kepada lembaga keuangan tersebut
 Mencuptakan dan memberikan likuiditas
 Fungsi penyimpanan kekayaan
 Fungsi transmutasi kekayaan
 Fungsi pembayaran
 Fungsi pembiayaan atau kredit

2. Perbedaan Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank

Ada beberapa perbedaan antara lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank, yaitu :

a. Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu
menghipun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam
bentuk pinjaman serta melaksanakan kegiatan jasa keuangan lainnya, sedangkan Lembaga keuangan nin
bank kegiatannya difokuskan pada salah satu kegiatan saja, misalnya :
 perusahaan leasing menyalurkan dana dalam bentuk barang modal kepada perusahaan penyewa
(lessee)
 pegadaian menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman jangka pendek dengan jaminan barang
bergerak
b. lembaga keuangan bank dapat secara langsung menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro,
tabungan, deposito berjangka. Sedangkan lembaga keuangan non bank tidak dapat secara langsung
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka
c. Bank umum dapat menciptakan uang giralyang dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Sedangkan Lembaga keuangan non bank tidak dapat melakukan hal tersebut.
3. Faktor-faktor yang mengakibatkan kondisi perbankan nsional menjadi rentan terhadap gejolak
ekonomi yg terjadi tahun 1997

Terdapat lima faktor yang mengakibatkan kondisi perbankan nasional rentan terhadap gejolak ekonomi
yang terjadi tahun 1997, yaitu :

 Adanya jaringan terselubung (implicity guarantee) dari bank sentralatas kelangsungan hidup
suatu bank untuk mencegah kegagalan sistematik dalam industri perbankan telah menimbulkan
moral hazard di kalangan pengelola dan pemilik bank.
 Sistem pengawasan oleh bank sentral belum efektif karena belum sepenuhnya dapat
mengimbangi pesat dan kompleksnya kegiatan oprasional perbankan.
 Besarnya pemberian kredit dan jaminan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
individu/kelompok usaha yang terkait dengan bank (connected lending) telah mendorong
tingginya resiko kemacetan kredit yang dihadapi bank.
 Relatif lemahnya kemampuan manajerial bank telah mengakibatkan penurunan kualitas aset
produktif dan peningkatan risiko yang dihadapi bank.
 Kurang transparannya informasi mengenai kondisi perbankan selain telah mengakibatkan
kesulitan dalam melakukan analisis secara akurat tentang kondisi keuangan suatu bank juga
telah melemahkan upaya untuk melakukan kontrol sosial dan menciptakan disiplin pasar.

4. Jenis-jenis Bank
a. Berdasarkan jenis usahanya
 Bank Umum, adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Contoh :
- BCA
- DANAMON
- BRI Syariah
- Dan Bank Umum lainnya
 Bank Perkreditan Rakyat (BPR), adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu llintas pembayaran.
Contoh bank perkreditan rakyat :
- Bank Syariah
- Bank Tapeudana
- Bank Konvensional
- Bank Supra
- Bank Wijayamulya Santosa

b. Berdasarkan Bentuk Badan Usaha


 Bank berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Bank perseroan terbatas memiliki bentuk hukum Perseroan Terbatas yaitu badan hukum yang
merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan undang-
undang dan peraturan lainnya (Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas/UU Perseroan Terbatas). Hampir sebagian besar bank umum di Indonesia berbadan
hukum Perseroan Terbatas.
 Bank berbentuk Firma.
Bank berbentuk Firma yaitu Bank yang dibentuk oleh persekutuan antara dua orang atau lebih
dengan memakai nama bersama.
 Bank berbentuk Koperasi.
Bank koperasi berbentuk hukum koperasi, yaitu badan hukum yang didirikan oleh orang
perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang
ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi (UU No. 17 tahun 2012
tentang Perkoperasian).
 Bank berbentuk Perusahaan Perseorangan.
Bank yang didirikan oleh perseorangan atau individu.

c. Berdasarkan Kepemilikannya
 Bank Persero, yaitu bank yang dimiliki oleh pemerintah
Contoh bank milik pemerintah adalah :
- Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
- Bank Mandiri
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Bank Tabungan Negara (BTN)
 Bank Umum Swasta Nasional, yaitu bank yang dimiliki oleh swasta domestik (warga negara
indonesia)
Contoh bank swasta nasional antara lain :
- Bank Muamalat
- Bank Central Asia (BCA)
- Bank Bukopin
- Bank CIMB Niaga
- Bank Bumi Putra
- Bank Danamon
- Bank Lippo
- Bank Swasta Nasional Lainnya

 Bank Asing, yaitu bank yang dimiliki oleh warga negara asing
Contoh Bank milik asing ini adalah :
- Deutsche Bank
- Maybank
- HSBC
- Standard Chartered
- American Express Bank
- Bank of Tokyo
- Dan Bank Asing lainnya.

 Bank Campuran, yaitu bank yang dimiliki warga negara indonesia dan warga negara asing
Contoh bank campuran ini adalah :
- Sumitomo Niaga Bank
- Bank Sakura Swadarma
- Inter Pacifik Bank
- Sanwa Indonesia Bank
- Dan Bank Milik Campuran Lainnya

 Bank Pemerintah Daerah, yaitu bank yang dimiliki oleh pemerintah daerah.
Contoh bank milik pemerintah daerah adalah :
- Bank DKI Jakarta
- Bank BJB Jawa Barat
- Bank 9 Jambi
- Bank SumselBabel
- Bank Kaltim
- Bank Papua
- dan Bank Pembangunan Daerah Lainnya

d. Berdasarkan Target Pasar


 Retail Bank (bank dalam layanan berskala kecil); Bank jenis ini memfokuskan layanan dan
transaksinya kepada penabung-penabung individual, perusahaan, dan lembaga lain yang
berskala kecil. Dalam usahanya, pelayanan kredit yang diberikan sekitar Rp. 20 juta, walaupun
angka ini tidaklah tetap.
 Corporate Bank (bank dalam layanan berskala besar); Bank jenis ini memfokuskan layanan dan
transaksinya kepada penabung-penabung yang berskala besar, seperti dalam bentuk perusahaan.
Walaupun demikian, dalam usahanya sering membawa akibat berupa layanan yang harus
diberikan kepada pegawai, direksi, dan komisaris dari perusahaan tersebut secara pribadi,
dengan aturan untuk menjalin kerjasama yang lebih baik dengan pemegang saham perusahaan.
 Retail-Corporate Bank (bank dalam layanan kecil/besar); Bank jenis ini tidak memfokuskan
layanan dan transaksinya kepada kedua-dua jenis penabung di atas. Bank jenis ini memandang
bahwa potensi pasar, baik ritel maupun perusahaan, harus dimanfaatkan untuk mengoptimalkan
keuntungan, meskipun terdapat kemungkinan penurunan kemampuan. Begitu juga apabila
disebabkan perubahan keadaan pasar, penggantian pengelola, bahkan juga dipengaruhi adanya
program-program tertentu dari pemerintah untuk dijalankan bank tersebut.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai