Notar : 2201019
Kelas : TD 1.3
PERMASALAHAN EKONOMI
MAKRO
1. Masalah Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidak mampuan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan dapat juga dikatakan sebagai suatu standar tingkat hidup yang rendah
yaitu adanya tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau golongan orang dibandingkan
dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar
kehidupan yang rendah ini secara langsung tampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan
kesehatan kehidupan moral, dan rasa harga diri dari mereka yang tergolong sebagai orang
miskin.
Sejak akhir tahun 2012 hingga memasuki paruh pertama tahun 2013, tekanan terhadap
nilai tukar rupiah masih berlanjut. Sepanjang semester I tahun 2013, nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat bergerak dinamis dengan kecenderungan melemah.
Pelemahan nilai tukar rupiah tersebut di satu sisi merupakan pengaruh dari sentimen global
terkait perkembangan ekonomi global yang diproyeksikan akan terkoreksi ke bawah.
Dari sisi domestik, pelemahan nilai tukar rupiah antara lain berasal dari kondisi
transaksi berjalan yang mengalami defisit terutama disebabkan melambatnya kinerja ekspor
dan Meningkatnya impor, terutama impor bahan bakar minyak (BBM). Di sisi lain,
pelemahan nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh ketidakseimbangan di pasar valuta asing
(valas) domestik akibat tingginya permintaan atas valas dalam rangka pembayaran utang di
tengah terbatasnya pasokan.
3. Masalah Inflasi
Masalah inflasi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas kaitannya dengan masalah
krisis nilai tukar rupiah dan krisis perbankan yang selama ini terjadi. Pada tahun 2004 tingkat
inflasi Indonesia pernah mencapai angka 10,5%. Ini terjadi karena harga barang-barang terus
naik sebagai akibat dari dorongan permintaan yang tinggi. Tingginya laju inflasi tersebut
jelas melebihi sasaran inflasi BI sehingga BI perlu melakukan pengetatan di bidang moneter.
Pengetatan moneter tidak dapat dilakukan secara drastic dan berlebihan karena akan
mengancam kelangsungan proses penyehatan perbankan dan program restrukturisasi
perusahaan.
Pengangguran sendiri bisa dibagi menjadi beberapa tipe yang semuanya berkaitan
dengan sebab-sebab yang berbeda pula, yaitu :
5. Pertumbuhan penduduk.
Dalam hal ini, kapasitas produksi adalah kemampuan pembatas dari unit
produksi untuk dapat berproduksi dalam waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan
dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu. Yang menjadi pertanyaan
sekarang mengapa pertambahan kapasitas produksi dinyatakan sebagai masalah
ekonomi jangka panjang ini dikarenakan dalam suatu perusahaan yang
memproduksi dengan sebanyak-banyaknya tanpa memedulikan segmen pasar, ini
akan menjadi bertambah buruknya kondisi ekonomi suatu negara. Karena jika
kapasitas
produksi bertambah, ini ditakutkan akan ada banyak produk yang tidak terjual
dan akan menjadi barang yang interior. Dan ini menjadi tugas pemerintah lagi dalam
membatasi kapasitas produksi bagi setiap perusahaan. Untuk itulah mengapa
kapasitas produksi menjadi masalah ekonomi jangka panjang.
http://www.ismailrasulong.wordpress.com
http://sarulmardianto.wordpress.com/kemiskinan-di-indonesia/
http://www.anggaran.depkeu.go.id/dja/acontent/lapsem%20I%20APBN%202013.pdf
http://loeandguefriends.blogspot.com/2013/04/permasalahan-ekonomi-makro.html
http://www.scribd.com/doc/103479731/22/Perkembangan-Tingkat-Kemiskinan-di-Indonesia-
1998%E2%80%932012
http://k3dkebumen.wordpress.com/2014/01/23/angka-kemiskinan-di-tahun-2014-bertambah-048/
Id.wikipedia.org
www.bi.go.id
www.bps.go.id