Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Temuan Masalah
Sebuah negara tidak akan pernah lepas dari berbagai macam permasalahan
yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang
memiliki jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia. Hal ini dikarenakan
apabila perekonomian suatu negara tidak stabil maka akan menimbulkan masalah-
masalah ekonomi seperti rendahnya pertumbuhan ekonomi, tingginya tingkat
pengangguran, dan tingginya tingkat inflasi. Stabilitas perekonomian juga
merupakan sasaran dalam pembangunan nasional, dan juga menjadi prasyarat bagi
tercapainya kualitas pertumbuhan. Oleh karena itu adanya keseimbangan didalam
variabel makro ekonomi akan menentukan stabilitas perekonomian. Di Indonesia,
perekonomian dapat dikatakan belum stabil hal ini tentu dapat disebabkan oleh
beberapa hal salah satunya yaitu inflasi yang tinggi, inflasi yang tinggi sering kali
disebabkan oleh krisis global, kesalahan manajemen, kurangnya produksi, dan
perubahan sistem ekonomi.
Inflasi salah satu indikator perekonomian yang penting, laju perubahannya
selalu diupayakan rendah dan stabil agar tidak menimbulkan masalah
makroekonomi yang nantinya akan memberikan dampak ketidakstabilan dalam
perekonomian. Dengan inflasi yang tinggi akan menyebabkan kecendrungan
peningkatan terhadap harga barang dan jasa umum secara terus menerus selama
periode tertentu. Kemudian peningkatan tersebut akan berdampak pada menurunnya
daya beli masyarakat yang membuat hasil produksi juga mengalami penuruanan dan
pada akhirnya mengurangi pendapatan nasional. Berkurangnya pendapatan nasional
ini menjadi gambaran umum dari ketidakstabilan perekonomian.

B. Identifikasi Masalah
C. Deskriptif Masalah

D. Definisi Operasional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisa Masalah
1. Masalah Ketidakstabilan Ekonomi
Ketidakstabilan ekonomi melibatkan guncangan terhadap cara kerja
ekonomi yang biasa. Ketidakstabilan cenderung mengurangi kepercayaan dan
menyebabkan investasi yang lebih rendah, pengeluaran yang lebih rendah,
pertumbuhan yang lebih rendah dan pengangguran yang lebih tinggi. Hal ini
menggambarkan konvergensi faktor-faktor ekonomi, politik, iklim, dan yang
benar-benar tidak dapat diprediksi yang menyebabkan peningkatan
ketidakpastian, dengan konsekuensi yang sangat besar bagi pasar keuangan dan
masyarakat.
Perekonomian dengan pertumbuhan output yang cukup konstan dan inflasi
yang rendah dan stabil akan dianggap stabil secara ekonomi. Perekonomian
dengan resesi besar yang sering terjadi, siklus bisnis yang jelas, inflasi yang
sangat tinggi atau variabel, atau seringnya krisis keuangan akan dianggap tidak
stabil secara ekonomi.
2. Penyebab Ketidakstabilan Ekonomi
a. Inflasi
Inflasi adalah akibat dimana kenaikan harga secara terus menerus, dan
penambahan atau permintaan uang yang berlebihan tanpa adanya
pertambahan produksi dan penawaran barang. Dan akibat buruk inflasi ini
juga cenderung menurunkan tarif kesejahteraan masyarakat. Dan prospek
pembangunan ekonomi jangka panjang juga akan semakin buruk.
b. Terbatasnya Alat Pemuas Kebutuhan
Alat pemuas kebutuhan manusia ini bersifat umum baik yang
berhubungan dengan sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan baik barang
maupun jasa.
Keterbatasan ini terjadi dengan sikap manusia yang cenderung
konsumtif dan meningkat sedangkan sumber daya alam yang banyak belum
ditemukan atau belum ada bahan penggantinya dan sifat serakah sebagian
besar manusia yang mengakibatkan cepat berkurang dan rusaknya
persediaan sumber daya alam dan keterbatasan kemampuan manusia untuk
mengolah sumber daya alam.
c. Melonjaknya Angka Pengangguran
Melonjaknya pengganguran ini sangat berdampak pada
ketidakstabilan pada kegiatan ekonomi, karena dengan ini maka akan
berdampak pada pendapatan perkapita suatu negara. Pengangguran banyak
dan sedangkan lapangan kerja tidak dapat mencakup semua, sehingga tidak
semua dapat berproduktifitas.
d. Korupsi yang Semakin Meningkat
Tindakan korupsi ini semakin meningkat di negara kita, bahkan sudah
menjadi budaya dalam dunia politik. Uang korupsi ini sendiri adalah uang
untuk rakyat yang bisa digunakan untuk membenahi strutur berbagai macam
yang terjadi di negara. Namun dengan adanya korupsi maka dana untuk
masyrakat juga akan mengurang, sehingga yang tadinya harga berbagai
macam bahan dan kebutuhan biasa, bisa naik dengan drastic dan
menyebabkan adanya ketidakstabilan ekonomi.
e. Pendapatan Masyarakat yang Rendah dan Tambah Melemah
Pendapatan masyarakat adalah alat dimana sebagai pemenuhan
kebutuhan, jika pendapatan masyarakat rendah ini juga akan berakibat pada
daya beli masyarakat itu sendiri. Apabila daya beli semakin turun dan
permintaan semakin turun akibatnya para produsen juga akan gulung tikar
jika terus terjadi dan semakin rendah. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan
sudah tidak dapat berjalan lancar, maka otomatis kemakmuran sulit dicapai.
f. Ekspor yang Tinggi
Ekspor yang terlalu tinggi, sehingga produk di dalam negeri kalah
saing jika di bandingkan dengan produk luar negeri. Dan ini tidak
memungkinkan jika terus menerus ekpor meningkat maka juga akan
berimbas dengan melemahnya daya produktivitas dalam negeri sendiri dan
pada akhrinya justru akan berdampak dengan kegiatan ekonomi di dalam
negeri.
3. Cara dan Upaya-Upaya untuk Memperbaiki Ketidakstabilan Ekonomi
Bagi Pemerintah
Upaya-upaya tersebut adalah:
a. Pemberdayaan ekonomi untuk bisnis mikro/kecil (UKM, LKM)
Pemberdayaan ekonomi yang dimaskud adalah untuk menstabilkan
perekonomian dalam ruang lingkup kecil adalah pengembangan kegiatan
simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro (LKM) dan pengembangan
usaha kecil mikro (UKM).
b. Membuka Lapangan Kerja
Membuka lapangan kerja dan lebih banyak mengadakan padat karya,
jadi dengan adapnya lapangan kerja yang memadai dan lebih diutamakan
padat karya maka akan membantu untuk mengurangi pengganguran.
Sehingga yang tadinya tidak dapat pekerjaan sekarang dapat bekerja dan bisa
berproduktifitas.
Dengan ini maka juga akan berdampak pada pendapatan perkapita suatu
negara, karena semakin tingginya angkatan kerja yang bekerja maka akan
tinggi pula peningkatan perkapitanya.
c. Hemat Sumber Daya Alam
Menghilangkan sifat konsumtif dan lebih bersikap hemat untuk sumber
daya alam yang belum ditemukan penggantinya atau lebih kreatif untuk
menciptakan barang pengganti, sehingga dengan peningkatan kebutuhan dan
sumber daya alam mampu berjalan dengan seimbang.
d. Kebijakan Pemerintah dalam UMR
Pemerintah lebih bijak dalam menetapkan UMR dengan
mempertimbanngkan kebutuhan dan hajat hidup masyarakatnya, sehingga
kebutuhan dapat digunakan semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan
masyarakatnya dapat terpenuhi dengan baik.
e. Pelatihan yang Lebih Baik
Bagi pemerintah lebih banyak membuka pelatihan On The Job
Training, dengan adanya pelatihan untuk masyarakat yang kurang terampil,
maka bisa menjadikan kegiatan tersebut sebagai pelatihan untuk mendapat
pekerjaan.
f. Pembangunan lebih di fokuskan pada infrastruktur
Bagi pemerintah dapat mengorientasikan pembangunan lebih di
fokuskan pada infrastruktur yang bernilai tambah tinggi, baik dalam sector
industry maupun pangan, sehingga mungkin dapat menjadikan negara kita
tidak hanya sebagai pengimpor namun sebagai pengekspor terlebih bahan
mentah.

B. Interprestasi Masalah

C. Fokus dan Novelty

Anda mungkin juga menyukai