OLEH:
WINDA ANWARYA.S
17 501 047
JURUSAN MANAJEMEN
BIDANG PEMINATAN MANAJEMEN PERPAJAKAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA
MAKASSAR
2021
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar belakang........................................................................................... 1
B. Masalah pokok........................................................................................... 5
1. Tujuan Penelitian................................................................................. 5
2. Kegunaan Penelitian............................................................................ 5
A. Tinjauan teoritis......................................................................................... 7
1. Pengertian pajak.................................................................................. 7
2. Pengertian efektivitas.......................................................................... 9
3. Penagihan pajak...................................................................................11
B. Penelitian terdahulu...................................................................................23
C. Kerangka pikir...........................................................................................25
D. Metode analisis..........................................................................................28
iii
iv
E. Defenisi operasional..................................................................................31
F. Sistematika penulisan................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ketertiban dunia.
menurut Hadi (2001:4), yaitu serangkaian tindakan dari juru sita pajak yang
dibantu oleh 2 orang saksi untuk menguasai barang-barang dari Wajib Pajak,
guna dijadikan jaminan untuk melunasi utang pajak sesuai dengan perundang-
undangan
1
2
yang telah ditetapkan oleh pemerintah, diharapkan ada satu tahapan yang tidak
perlu mengeluarkan lebih banyak biaya dan lebih banyak waktu untuk
dengan surat paksa dan efektivitas penagihan pajak dengan penyitaan dalam
upaya optimalisasi penerimaan pajak, karena pada hal ini didasarkan pada
cukup signifikan yaitu official assement system dan self assesment system.
teguran surat paksa yang diterbitkan tidak efektif baik ditinjau dari segi
jumlah lembar maupun nominal yang tertera pada surat teguran dan surat
paksa.
efektif dan adanya sanksi yang tegas bagi para penanggung pajak yang tidak
tunggakan pajak, dimana jika jumlah surat teguran dan surat paksa penyitaan
Adapun penyitaan yang dilakukan oleh juru sita pajak yang telah
Indonesia yang telah dewasa, yang dikenal juru sita pajak dan dapat dipercaya
utang pajak dari penanggung pajak. Setiap pelaksanaan penyitaan, juru sita
pajak membuat berita acara pelaksanaan sita yang ditandatangani oleh juru
tindakan juru sita pajak pada penanggung pajak atas barang yang disita atau
diberi segel sita. Penyitaan dilaksanakan sampai dengan nilai barang yang
pengadilan atau putusan Badan Peradilan Pajak atau ditetapkan lain dengan
dengan surat paksa dan penyitaan terhadapat wajib pajak yang tidak patuh
pajak melalui surat paksa dan penyitaan terhadap penerimaan pajak pada
B. Masalah Pokok
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
c. Bagi pembaca
d. Bagi penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teoritis
1. Pengertian Pajak
2013:1) adalah iuran wajib berupa uang atau barang, yang dipungut oleh
sebagai berikut:
undang-undang No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara
negara terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
kemakmuran rakyat”.
sebagai berikut:
Dilihat dari segi arah dana pajak, jika datangnya berasal dari WP
(wajib pajak), maka pajak disebut iuran sedangkan jika arah datanya
7
8
karena pada hakekatnya pajak adalah beban yang dipikul oleh rakyat
tariff pajak itu, rakyat harus ikut serta menentukan dan menyetujui,
(DPR).
luas.
2. Pengertian Efektivitas
Kata efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti
keaktifan, daya guna, adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan orang yang
atau kegiatan telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Formula untuk
penagihan pajak tersebut berjalan efektif atau tidak. Dalam hal ini peneliti
3. Penagihan Pajak
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
disita.
tertunda.
melunasi utang pajak dan biaya penagihan pajak dengan menegur atau
telah disita.
telah ditetapkan.
imalan bunga.
atau pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh wajib pajak.
wajib pajak.
berada pada fiskus, wajib pajak bersifat pasif, utang pajak timbul
wajib pajak sendiri, wajib pajak bersifat aktif, fiskus tidak ikut
3) Withholding system
dan setelah diterbitkan surat ketetapan dan surat keputusan pajak (STP,
berperan aktif dalam arti tidak hanya mengirim STP atau SKP
pemungutan lelang.
Tabel 2.1
a. Pengertian penyitaan
peraturan perundang-undangan.
dalam jangka waktu 2x24 jam setelah surat paksa diberitahukan, untuk
mengatur secara rinci, jelas dan tegas yang meliputi status, nilai serta
tanggungannya.
dipercaya.
dan saksi-saksi.
mengikat.
kepala desa.
bergerak atau barang yang tidak bergerak yang disita berada atau
ditempat-tempat umum.
22
tersebut.
apabila:
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Judul Variable
Penulis Hasil penelitian Perbedaan
penelitian penelitian
Erwis Efektivitas X1: surat Teknik analisis Metode pene-
(2012) penagihan teguran rasio (rasio efek- litian yang dil-
pajak dengan X2: surat tivitas dan rasi akukan untuk
surat teguran paksa kontribusi).Hasil menganalisis
dan surat Y: penelitian yang data adalah
paksa penerimaan dilakukan meny- metode des-
terhadap pajak impulkan bahwa kriptif kompa-
penerimaan jumlah surat te- ratif. Sedang-
pajak pada guran surat pak- kan penelitian
kantor sa yang diterbit- ini mengguna-
pelayanan kan tidak efektif kan deskriptif
pajak Pratama baik ditinjau da- kantitatif.
Makassar ri segi jumlah
Selatan lembar maupun
nominal yang
tertera pada su-
rat teguran dan
surat paksa.
Artani Efektivitas X1: menunjukkan Penulis ingin
(2013) penagihan penagihan hasil penagihan melihat
pajak dengan pajak pajak dengan seberapa besar
surat paksa X2: surat paksa ter- tingkat
terhadap penerimaan hadap pelunasan efektiitas dan
penerimaan pajak tunggakan pajak kontribusi
pajak di di kantor pelaya- penagihan
kantor nan pajak pada pajak dengan
pelanan pajak tahun 2011 dan surat teguran
Pratama 2012 tergolong dan surat paksa
Medan Timur tidak efektif, ka- dikantor
rena presentasi pelayanan
pelunasan<60%. pajak Pratama
24
C. Kerangka Pikir
Penagihan pajak
melalui surat
paksa (X1)
Penerimaan pajak
(Y)
Penagihan pajak
melalui
penyitaan (X2)
26
Utang pajak inilah jika terus dibiarkan akan menimbulkan tunggakan yang
tetap berjalan maka diberikan surat paksa serta penyitaan pada wajib pajak
METODE PENELITIAN
1. Observasi
pelayanan pajak pada wajib pajak yang tidak patuh kemudian merekam
2. Wawancara
3. Dokumentasi
27
28
Selatan.
Jenis data:
Sumber data:
1. Data primer data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli dengan
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari berbagai buku-buku, surat
D. Metode Analisis
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
2015; 4). Dengan metode ini, dapat menggambarkan efektivitas dan kontribusi
yang dikumpulkan berupa data mengenai Surat Paksa, dan Surat Perintah
Melaksanakan Penyitaan.
1. Efektivitas
dicapai lebih dari 100% berarti sangat efektif dan apabila presentasi
2. Kontribusi
sebagai berikut:
diatas 50% berarti sangat baik dan presentasi yang dicapai kurang dari
yang diteliti.
E. Defenisi operasional
dan dijelaskan dengan kerangka pikir. Agar konsep yang digunakan dapat
diukur dan menghindari penafsiran yang berbeda maka dalam sub bab ini akan
penagihan pajak melalui surat paksa dan penyitaan dan variable terikat yaitu
penerimaan pajak.
1. Penagihan pajak
Variable ini diukur dari banyaknya surat paksa dan penyitaan yang
paksa adalah surat perintah membayar utang pajak dan biaya penagihan
pajak. apabila jumlah utang pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi
oleh penanggung pajak setelah lewat waktu 21 hari sejak diterbitkan surat
2. Penerimaan Pajak
Dalam hal ini penerimaan yang bersumber dari ansuran pajak dalam
tahun berjalan yang telah dibayar oleh wajib pajak dan dilaksanakan setiap
32
a. Pajak penghasilan
diperoleh wajib pajak baik yang berasal dari Indonesia maupun dari
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisikan latar belakang, masalah pokok, tujuan dan
kegunaan penelitian.
33
Pada bagian ini berisikan uraian mengenai lokasi dan waktu penelitian,
narasumber atau informan, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data,
Makassar Selatan, sejarah berdirinya KPP Pratama Makassar Selatan, visi dan
Makassar Selatan.
BAB VI PENUTUP
35