Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penduduk Indonesia sekarang mulai sadar akan keberadaan hewan sebagai
mahkluk hidup ciptaan Tuhan yang mempunyai peranan dalam kehidupan ini. Hal ini
menyebabkan perlakuan terhadap hewan baik itu hewan kesayangan, hewan ternak
maupun liar harus lebih diperhatikan.
Pemerintah sudah mulai peduli dengan bagaimana semestinya kita berbuat
kepada hewan dengan membuat peraturan perundang-undangan mengenai
kesejahteraan hewan. Dengan begitu kita sebagai manusia mendapatkan manfaat dari
adanya kebijakan yang mengatur tindakan kita dalam memperlakukan hewan sebagai
mana mestinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kesejahteraan hewan?
2. Bagaimana konsep kesejahteraan hewan?
3. Bagaimana tolak ukur kualitas kesrawan, baik hewan ternak atau hewan
kesayangan serta kebutuhan hewan apa saja?
4. Apakah contoh kesejahteraan hewan baik?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesejahteraan Hewan


Kesejahteraan hewan atau Animal Welfare adalah segala usaha untuk memberikan
kondisi lingkungan yang sesuai bagi satwa sehingga berdampak ada peningkatan sistem
psikologi dan fisiologi satwa. Kegiatan ini merupakan kepedulian manusia untuk
meningkatkan kualitas hidup bagi satwa yang terkurung dalam kandang atau terikat
tanpa bisa leluasa bergerak.
B. Konsep Kesejahteraan Hewan
Menurut Dallas (2006) kesejahteraan hewan dapat diukur dengan indicator lima
kebebasan:
1. Bebas dari rasa haus dan lapar
2. Bebas dari rasa tidak nyaman
3. Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit
4. Bebas mengekspresikan perilaku normal
5. Bebas dari rasa takut dan stress

C. Tolak Ukur Kualitas Kesrawan baik hewan ternak atau hewan kesayangan serta
kebutuhan hewan
Paramater kualitas kesrawan hewan ternak sedikit berbeda dengan hewan
kesayangan. Kesejahteraan hewan berarti bagaimana hewan adalah menghadapi kondisi
dimana ia hidup artunya itu sehat, nyaman cukup gizi, aman, mampu mengekspresikan
perilaku bawaan dan tidak menderita seperti ketakutan atau tertekan.
Gangguan pada kesejahteraan hewan dapat diamati berdasarkan perubahan pada
fisik, mental maupun perilaku. Kondisi kesejahteraan yang buruk yang berkelanjutan
akan memicu timbulnya penyakit sebagai bentuk nyata dari gangguan kesejahteraan
hewan. Yang mana efek penyakit pada kesejahteraan satwa adalah penderitaan panjang
pada hewan.
Contoh pengabaian kesejahteraan pada hewan ternak dan hewan potong akan
menimbulkan ketakutan, distress dan rasa sakit. Keadaan ini dapat terjadi selama proses
penyembelihan, pengangkutan dan pemasaran karena keterbatasan hewan dalam
membangun group social juga karena persediaan pangan dan minum yang buruk.
Sebelum dipotong sebaiknya hewan diberikan perlakuan yang baik dengan
menerapkan lima factor kebiasaan. Juga dengan menerapkan metode “stunning”, yaitu
proses pemingsanan pada hewan sebelum dipotong. Tujuannya adalah mebuat hewan
tidak sadar hanya dalam waktu singkat sehingga pada proses pemotongan tidak terjadi
stress.
Beberapa tolak ukur berdasarkan lima kebebasan atara lain:
1. Tempat tinggal hewan ternak
2. Pakan dan pola makan
3. Sakit dan penyakit
D. Contoh Kesejahteraan Hewan yang Baik
1. Penyembelihan yang halal bagi yang dipersyaratkan dan bersih.
2. Menjaga kebersihan sarana, prasarana, peralatan dan lingkungannya.
3. Memberikan pakan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis hewan.
4. Tidak melakukan penyiksaan pada hewan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesejahteraan hewan atau Animal Welfare adalah segala usaha untuk
memberikan kondisi lingkungan yang sesuai bagi satwa sehingga berdampak ada
peningkatan sistem psikologi dan fisiologi satwa. Kegiatan ini merupakan kepedulian
manusia untuk meningkatkan kualitas hidup bagi satwa yang terkurung dalam
kandang atau terikat tanpa bisa leluasa bergerak.

B. Saran
Kita sebagai manusia harus memperhatikan kesejahteraan hewan, agar kita dapat
memetik manfaat dan kesejahteraan dan kesehatan hewan. Sehingga kita dapat hidup
berdampingan dengan hewan tanpa melakukan tindakan-tindakan yang melanggar
kesejahteraan hewan.

Anda mungkin juga menyukai