Anda di halaman 1dari 3

Eliminatif.

Tingkah laku yang meliputi kencing dan buang kotoran yang berbeda-beda
antara spesies dan jenis kelamin, misal : sapi, anjing, jantan dan betina, dapat juga
menandai daerah kekuasaannya dan bagian dari komunikasi antara temannya.
Perilaku eliminatif pad sapi

perilaku urinasi dan defakasi


berkaitan dengan aktivitas seksual

perilaku urinasi dan defakasi


Feses merupakan hasil kerja alat pencernaan yang paling akhir dari degradasi bahan
pakan, selanjutnya proses pembentukan feses pada sapi normal dimulai dari masuknya
bahan pakan masuk dari mulut sampai keluarnya feses melalui rektum memerlukan waktu
5 sampai 7 jam (Siregar, 1995). Pakan kasar akan meningkatkan jumlah feses menjadi
lebih sedikit (Santosa, 2004).
Defekasi merupakan salah satu upaya ternak untuk mengatur proses keseimbangan tubuh
dengan cara membuang feses, yaitu salah satu produk sisa organ pencernaan setelah pakan
yang dikonsumsi didegradasikan dan diserap atau tidak mengalami proses apapun yang
akhirnya dikeluarkan dari dalam tubuh (Syrief dan Sumoprastowo, 1984). Keadaan
normal jumlah feses yang dikeluarkan oleh sapi perah dewasa berkisar antara 20-40 kg
selama 24 jam (Santosa, 2004).
Tanaman pakan yang ditanam di daerah tropis kering dan agak kering menyebabkan
lignifikasi tanaman terjadi lebih awal daripada tanaman di daerah temperatur atau bersuhu
rendah (Williamson dan Payne, 1993). Tekstur dan warna dari feses yang dikeluarkan
ternak tergantung dari kandungan bahan kering dalam pakan dan air yang dikonsumsi
ternak (Santosa, 2004).
Induk sapi potong menjilati urogenital dan rectal untuk menstimulasi urinasi dan defekasi.
Mekanisme ini diatur secara hormonal. Prilaku ini berhubungan dangan hormonal maka
biasanya pada peternakan modernen dan tradisional tidak jauh berbeda.
Perilaku seksual
-

Pada sapi jantan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual sapi jantan, antara lain ;


penciuman, penglihatan, dan pendengaran.
2.
-

Faktor-faktor yang mempengaruhi libido pada sapi jantan, antara lain:


Ada tidaknya betina birahi

Seks rasio, dan

Dominan/subordinan

3.

Factor-faktor yang menurunkan libido seksual jantan, antara lain:

Gangguan psikologis,

Penyakit,

Kekurangan nutrisi, dan

Perubahan iklim

Pada sapi betina

Tanda-tanda umum saat estrus, antara lain:

Sangat reaktif,

Nafsu makan turun/terganggu,

Produksi susu turun,

Tidak tenang/gelisah,

Ingin dinaiki dan menaiki

Sering melenguh,

Mengibas-ibaskan ekornya,

Frekuensi urinasi meningkat, dan

Keluar lender berahi dari vulva: liat, bening, dan transparan.

Berbagai stress lingkungan seperti iklim, tingginya kepadatan ternak di dalam kandang
atau penanganan yang berlebihan saat akan mengawinkan dapat menekan estrus, ovulasi,
dan fungsi korpus luteum pada sapi,biasanya sering terjadi di peternakan yang modern
yang memiliki jumlah sapi potong yang banyak. Stress akan menaikkan aktivitas poros
otak pituitary adrenal akibatnya akan menghambat poros otak pituitary gonad.

Daftar pustaka
Siregar, S.B. 1995. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya, Jakarta
Santosa, Bambang Agus. 2004. Buku Petunjuk Praktikum Produksi Ternak Perah Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.
Syarief, Z. M. dan R. M. Sumoprastowo. 1984. Ternak Perah. Cetakan ketiga. CV.
Yasaguna, Jakarta
Williamson, G. dan W.J.A. Payne, 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai