Tingkah laku yang meliputi kencing dan buang kotoran yang berbeda-beda
antara spesies dan jenis kelamin, misal : sapi, anjing, jantan dan betina, dapat juga
menandai daerah kekuasaannya dan bagian dari komunikasi antara temannya.
Perilaku eliminatif pad sapi
Dominan/subordinan
3.
Gangguan psikologis,
Penyakit,
Perubahan iklim
Sangat reaktif,
Tidak tenang/gelisah,
Sering melenguh,
Mengibas-ibaskan ekornya,
Berbagai stress lingkungan seperti iklim, tingginya kepadatan ternak di dalam kandang
atau penanganan yang berlebihan saat akan mengawinkan dapat menekan estrus, ovulasi,
dan fungsi korpus luteum pada sapi,biasanya sering terjadi di peternakan yang modern
yang memiliki jumlah sapi potong yang banyak. Stress akan menaikkan aktivitas poros
otak pituitary adrenal akibatnya akan menghambat poros otak pituitary gonad.
Daftar pustaka
Siregar, S.B. 1995. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya, Jakarta
Santosa, Bambang Agus. 2004. Buku Petunjuk Praktikum Produksi Ternak Perah Fakultas
Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang.
Syarief, Z. M. dan R. M. Sumoprastowo. 1984. Ternak Perah. Cetakan ketiga. CV.
Yasaguna, Jakarta
Williamson, G. dan W.J.A. Payne, 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis.
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta