PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Penduduk Indonesia sekarang ini mulai sadar akan keberadaan hewan
sebagai makhluk ciptaan tuhan yang mempunyai peranan dalam kehidupan ini..
Hal ini menyebabkan perlakuan terhadap hewan baik itu hewan kesayangan,
hewan ternak, maupun hewan liar harus lebih diperhatikan. Sebagai calon Dokter
Hewan, selayaknya kita memberikan pemahaman mengenai bagaimana
seharusnya kita berperilaku sesuai dengan patokan berperilaku dengan benar demi
tercapainya kesejahteraan hewan.
Pemerintah sudah mulai peduli dengan bagaimana semestinya kita berbuat
kepada hewan dengan membuat peraturan Perundang-Undangan mengenai
kesejahteraan hewan.
Dengan adanya rancangan Undang-Undang dan Kebijakan dalam
memperlakukan hewan akan berfungsi sebagai dasar hukum bagi
penyelenggaraan kesejahteraan hewan di Indonesia,agar tidak hanya hewan yang
mendapatkan manfaat dari penerapan kesejahteraan hewan, melainkan kita
sebagai manusia juga mendapatkan manfaat dari adanya kebijakan yang mengatur
tindakn kita dalam memperlakukan hewan sebagai mana mestinya.
I.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui defenisi dari kesejahteraan hewan
B. Untuk mengetahui konsep dari kesejahteraan hewan
C. Untuk mengetahui tolak ukur kualitas kesejahteraan hewan
D. Untuk mengetahui contoh kesejahteraan hewan yang baik
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesejahteraan Hewan
Kata sejahtera dalam kesejateraan hewan (animal welfare) berarti kualitas
hidup yang meliputi berbagai elemen yang berbeda-beda seperti kesehatan,
kebahagiaan dan panjang umur yang untuk masing-masing orang mempunyai
tingkatan yang berbeda dalam memberikannya (Tannenbaum 2007).
Menurut laporan Brambell Committee, setiap hewan direkomendasikan
memiliki cukup kebebasan untuk dapat bergerak, menyarankan bahwa setiap
hewan harus memiliki kebebasan untuk bergerak yang cukup tanpa adanya
kesusahan untuk berbalik, berputar, merawat dirinya, bangun, berbaring,
meregangkan tubuh ataupun anggota badannya. Berbagai upaya telah diusahakan
untuk mendefinisikan istilah welfare (Albright 2007). Definisi lain memberikan
gambaran bahwa animal welfare adalah sebuah perhatian untuk penderitaan
hewan dan kepuasan hewan (Gregory 2005). Sedangkan ilmu animal
welfare adalah ilmu tentang penderitaan hewan dan kepuasan hewan.
Kesejahteraan memiliki banyak aspek yang berbeda dan tidak ada ungkapan
sederhana, permasalahannya sangat banyak dan beragam.
Animal welfare mengacu pada kualitas hidup hewan, kondisi hewan dan
parawatan/perlakuan terhadap hewan (Dallas 2006). Menurut Undang Undang
No. 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan
Hewan definisi kesejahteraan hewan ialah usaha manusia memelihara hewan,
yang meliputi pemeliharaan lestari hidupnya hewan dengan pemeliharaan dan
perlindungan yang wajar.
Upaya yang dapat dipertimbangkan untuk mewujudkan kesejahteraan hewan
ada dua macam, yaitu mengusahakan hewan hidup sealami mungkin atau
membiarkan hewan hidup dengan perjalanan fungsi biologisnya. Setiap hewan
yang dipelihara manusia setidaknya diusahakan terbebas dari penderitaan yang
tidak perlu (Damron 2006).
A. Bebas dari Rasa Haus dan Lapar (Freedom from Hunger and Thirst)
Untuk mencegah hewan dari rasa lapar dan haus, makanan yang layak,
bergizi dan juga akses langsung terhadap air bersih perlu disediakan. Dengan
menyediakan tempat makanan dan minuman yang memadai akan dapat
mengurangi terjadinya penindasan dan kompetisi diantara mereka.
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pertama dalam hidup.
Kebebasan dari rasa haus dan lapar ini ditempatkan di urutan pertama karena ini
sangat mendasar, primitif dan tidak dapat ditolerir. Lapar adalah saat-saat hewan
terstimulasi
untuk makan. Hewan memerlukan akses yang mudah terhadap makanan dan
minuman untuk menjaga kesehatan dan kebugaran (Le Magnen 2005).
C. Bebas dari Rasa Sakit, Luka dan Penyakit (Freedom from Pain, Injury and
Disease)
Secara sangat sederhana, sehat pada hewan secara individu dapat
didefinisikan negatif sebagai tidak adanya symptom penyakit. Penyakit yang
sering timbul di peternakan adalah penyakit produksi. Penyakit ini adalah
penyakit akibat kekeliruan manajemen ternak atau akibat sistem yang
diberlakukan di peternakan. Penyakit produksi meliputi malnutrisi, trauma dan
infeksi yang diderita hewan selama hewan dipelihara oleh manusia. Kebebasan ini
dapat diwujudkan dengan pencegahan diagnosa yang tepat dan perawatan.
E. Bebas dari Rasa Takut dan Stres (Freedom from Fear or Distress)
Menurut Moberg (2005) stress berpengaruh terhadap kesejahteraan hewan
tergantung besar kecilnya kerugian biologis akibat stress tersebut. Stres tidak
hanya merupakan keadaan saat hewan harus beradaptasi melebihi kemampuannya,
tetapi juga pada saat hewan mempunyai respons yang lemah bahkan terhadap
rangsangan normal sehari-hari (Duncan dan Fraser 2006).
Takut merupakan emosi primer yang dimiliki hewan yang mengatur respon
mereka terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Rasa takut kini dianggap sebagai
stresor yang merusak hewan (Jones 2006). Rasa takut yang berkepanjangan tentu
akan berimbas buruk bagi kesejahteraan hewan. Oleh karena itu, perilaku peternak
sangat berperan dalam membangun sikap hewan terhadap peternak. Cheeke
(2005) menitikberatkan pada tehnik manajemen hewan yang mengurangi atau
menghilangkan stres sebagi komponen penting dari animal welfare.
2.3 Tolak ukur kualitas kesrawan, baik hewan ternak atau hewan
kesayangan serta kebutuhan hewan
Gambar 2.1
Penyembelihan hewan yang sesuai dengan syarat kehalalan
C. Memberi pakan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan fisiologis Hewan
Pakan merupakan hal penting bagi kelangsungan hidup dari hewan. namun, tidak
semua makanan dapat diberikan secara bebas kepada si hewan. Pemberian pakan
pada hewan harus rutin dilakukan agar si hewan terpenuhi nutrisnya.
Gambar 2.3
Dengan tidak melakukan penyiksaan terhadap hewan itu artinya kita telah
menerapkan kesejahreaan hewan dengan baik.
Gambar 2.4
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Bebas dari Rasa Haus dan Lapar (Freedom from Hunger and Thirst)
Untuk mencegah hewan dari rasa lapar dan haus, makanan yang layak,
bergizi dan juga akses langsung terhadap air bersih perlu disediakan. Dengan
menyediakan tempat makanan dan minuman yang memadai akan dapat
mengurangi terjadinya penindasan dan kompetisi diantara mereka.
Makanan dan minuman merupakan kebutuhan pertama dalam hidup.
Kebebasan dari rasa haus dan lapar ini ditempatkan di urutan pertama karena ini
sangat mendasar, primitif dan tidak dapat ditolerir. Lapar adalah saat-saat hewan
terstimulasi
untuk makan. Hewan memerlukan akses yang mudah terhadap makanan dan
minuman untuk menjaga kesehatan dan kebugaran (Le Magnen 2005).
3. Bebas dari Rasa Sakit, Luka dan Penyakit (Freedom from Pain, Injury and
Disease)
Secara sangat sederhana, sehat pada hewan secara individu dapat
didefinisikan negatif sebagai tidak adanya symptom penyakit. Penyakit yang
sering timbul di peternakan adalah penyakit produksi. Penyakit ini adalah
penyakit akibat kekeliruan manajemen ternak atau akibat sistem yang
diberlakukan di peternakan. Penyakit produksi meliputi malnutrisi, trauma dan
infeksi yang diderita hewan selama hewan dipelihara oleh manusia. Kebebasan ini
dapat diwujudkan dengan pencegahan diagnosa yang tepat dan perawatan.
5. Bebas dari Rasa Takut dan Stres (Freedom from Fear or Distress)
Menurut Moberg (2005) stress berpengaruh terhadap kesejahteraan hewan
tergantung besar kecilnya kerugian biologis akibat stress tersebut. Stres tidak
hanya merupakan keadaan saat hewan harus beradaptasi melebihi kemampuannya,
tetapi juga pada saat hewan mempunyai respons yang lemah bahkan terhadap
rangsangan normal sehari-hari (Duncan dan Fraser 2006).
Takut merupakan emosi primer yang dimiliki hewan yang mengatur respon
mereka terhadap lingkungan fisik dan sosialnya. Rasa takut kini dianggap sebagai
stresor yang merusak hewan (Jones 2006). Rasa takut yang berkepanjangan tentu
akan berimbas buruk bagi kesejahteraan hewan. Oleh karena itu, perilaku peternak
sangat berperan dalam membangun sikap hewan terhadap peternak. Cheeke
(2005) menitikberatkan pada tehnik manajemen hewan yang mengurangi atau
menghilangkan stres sebagi komponen penting dari animal welfare.
C. Ukur kualitas kesrawan, baik hewan ternak atau hewan kesayangan serta
kebutuhan hewan
Parameter kualitas kesrawan hewan ternak sedikit berbeda dengan hewan
kesayangan. Kesejahteraan hewan berarti bagaimana hewan adalah menghadapi
kondisi di mana ia hidup. Hewan ini dalam kondisi baik kesejahteraan jika
(seperti yang ditunjukkan oleh bukti ilmiah) itu sehat, nyaman, cukup gizi, aman,
mampu mengekspresikan perilaku bawaan, dan jika tidak menderita dari negara-
negara yang tidak menyenangkan seperti nyeri, ketakutan, dan tertekan.
Kesejahteraan hewan yang baik memerlukan pencegahan penyakit dan
pengobatan hewan, tempat penampungan yang layak, manajemen, nutrisi,
penanganan manusiawi dan pembantaian manusiawi.
3.2 Saran
Kita sebagai manusia harus memperhatikan kesejahteraan hewan, agar kita dapat
memetik manfaat dari kesejahteraan dan kesehatan hewan. sehingga kita dapat
hidup berdampingan dengan hewan tanpa melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar kesejahteraan hewan.
DAFTAR PUSTAKA