Anda di halaman 1dari 47

PROPOSAL PRAKTEK KERJA LAPANG

MANAJEMEN KESEHATAN PADA KUDA


KATEGORI SHOW JUMPING
DI ARTHAYASA STABLE
DEPOK JAWA BARAT

Oleh :

RINA ANDRIYANI

NIM.155130101111019

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun Proposal Praktek Kerja Lapang
(PKL) yang berjudul “Manajemen Kesehatan Pada Kuda Kategori Show
Jumping Di Arthayasa Stable Depok”. Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini
merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran
Hewan di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB).
Proposal PKL ini dapat terselesaikan dengan baik melalui bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES., selaku Dekan FKH UB yang memberikan
dukungan demi kemajuan FKH UB.
2. Drh. Analis Wisnu Wardhana, M.Biomed., selaku dosen pembimbing
pertama yang telah memberikan bimbingan, motivasi, waktu, kesabaran, dan
bantuan dalam penulisan proposal PKL ini.
3. Drh. M. Arfan Lesmana, M.Sc selaku dosen pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan, motivasi, waktu, kesabaran, dan bantuan dalam
penulisan proposal PKL ini.
4. Arthayasa Stable Depok, yang telah memberikan kesempatan sebagai tempat
pelaksanaan PKL ini.
5. Keluarga besar penulis (Bapak Syahrial, Ibu Sulastri, Adik Erna Febriani)
yang tiada henti memberi doa, kasih sayang, perhatian, motivasi, dan
semangat.
6. Teman dan sahabat seperjuangan PKL Arthayasa Stable Depok (Anris Alfani
Purba, Tammamy Izzati Aria, Nathania Aryani, Dian Agatha Napitupulu),
Agam Yudha Pratama, Vanneslya Leiwakabessy, Kurnia Indah Permatasari,
Inggrit Resgita Putri dan Asique Class yang telah memberi motivasi,
dukungan, kebersamaan, dan semangat.

iii
Penulis menyadari bahwa proposal PKL ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bermanfaat untuk perbaikan sangat
diharapkan. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan proposal
PKL ini. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan dan
proposal PKL ini dapat bermanfaat.

Malang, 23 April 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ....................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 2
1.3 Tujuan ................................................................................. 2
1.4 Manfaat ............................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 3
2.1 Kuda .................................................................................... 3
2.2 Kuda Kategori Show Jumping ............................................ 5
2.3 Manajemen Kesehatan ........................................................ 5
2.3.1 Kandang ..................................................................... 6
2.3.2 Pakan .......................................................................... 8
2.3.3 Latihan Fisik .............................................................. 13
2.3.4 Grooming ................................................................... 13
2.3.5 Perawatan Kuku ......................................................... 15
2.3.6Biosekuriti ................................................................... ` 15
2.5.2 Program Deworming.................................................. 18
BAB 3. METODE KEGIATAN ........................................................... 20
3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan .............................................. 20
3.2 Metode Kegiatan dan Pengambilan Data ............................ 20
3.3 Jadwal Kegiatan .................................................................. 21
3.4 Biodata Peserta Kegiatan .................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 23
LAMPIRAN ........................................................................................... 25

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1. Jadwal Kegiatan PKL...............................................................................21

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1. contoh kuda Cycledales................................................................................4
2. contoh kuda Thoroughbreed........................................................................4
3 contoh kuda Friesian ..................................................................................5

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuisioner Manajemen Kesehatan Kuda…………………………… 25

viii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

CO2 : Karbon Dioksida


EPG : Egg Per Gram
l : liter
O2 : Oksigen
PKL : Praktek Kerja Lapang

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kuda merupakan salah satu spesies mamalia dari genus Equus. Kuda
dalam bahasa Latin disebut Equus caballus, termasuk famili Equidae. Hewan
ini sudah lama menjadi salah satu ternak penting secara ekonomis. awalnya,
kuda memang memegang peranan penting dalam pengankutan orang dan
barang selama ribuan tahun. Namun, seiring berkembangnya zaman,
pemanfaatan kuda tidak hanya sebatas pengangkut ataupun penarik. Hewan
satu ini mulai diminati dalam beberapa bidang olahraga, diantaranya pacuan
kuda, ketangkasan berkuda dan polo (Maswarni, et al 2014).
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai cabang olahraga
berkuda, yang juga sebagai salah satu negara yang dapat di perhitungkan di
tingkat Asia, dalam pertandingan SEA Games ke- 28 yang diselenggarakan di
Negara Singapore, cabang olahraga berkuda Indonesia memperoleh dua emas dan
satu perunggu. Cabang olahraga berkuda dibagi menjadi dua kategori yaitu
dressage (tunggang serasi) dan show jumping (halang rintang) (Nurdiansyah,
2016).
Arthayasa Stables and Country Club merupakan peternakan yang bergerak
di bidang olahraga berkuda dan tempat beraktifitas kuda serta rekreasi yang
ada di kota Depok, Jawa Barat. Beberapa jenis kuda diantaranya kuda
jumping, riding, pony, dan kuda lokal. Banyaknya jumlah kuda dan aktifitas
menjadikan tempat ini sesuai untuk mempelajari manajemen kesehatan
terutama pada kuda jumping yang diperuntukkan untuk kompetisi olahraga
berkuda sehingga diharapkan dapat menghasilkan kuda yang berprestasi baik.
Dalam upaya mempelajari manajemen kesehatan pada kuda kategori show
jumping, maka dilakukan serangkaian kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)
yang berkaitan dengan manajemen kesehatan pada kuda kategori show
jumping di Arthayasa Stables and Country Club Depok, Jawa Barat.
Manajemen kesehatan pada kuda kategori show jumping dapat mencakup
pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multivitamin dan suplemen

1
pendukung, latihan fisik, manajemen kandang, dan pencegahan penyakit serta
terapi penyakit jika terdapat kasus penyakit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana manajemen kesehatan pada kuda kategori show jumping di
Arthayasa Stable Depok?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui manajemen kesehatan pada kuda kategori show jumping di
Arthayasa Stable Depok..
1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan terkait dengan manajemen kesehatan pada kuda
kategori show jumping di Arthayasa Stable Depok.
2. Membantu dalam menjalin kerjasama antara Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya dengan Arthayasa Stable Depok.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kuda
Kuda (Equus caballus) yang saat ini terdapat di seluruh dunia berasal dari
hewan kecil yang oleh beberapa ilmuwan disebut sebagai Eohippus atau Dawn
horse yang telah mengalami proses evolusi sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Menurut Astuti (2011), klasifikasi zoologis kuda adalah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Equidae
Genus : Equus
Spesies : Equus caballus
Berdasarkan ras, kuda dibedakan menjadi kuda berdarah dingin
(coldblood), berdarah panas (hotblood), dan berdarah hangat (warmblood).
Kuda hotblood identik dengan kuda tipe ringan yang agresif seperti kuda
Arab, sedangkan kuda coldblood indentik dengan kuda tipe berat yang sering
digunakan untuk menarik beban (Lynghaug, 2009).
2.1.1 Coldblood
Kuda berdarah dingin, sering dikenal sebagai kuda pekerja,
dibesarkan sebagai hewan kerja dan memiliki temparemen yang tenang
dan tahan terhadap cuaca. Kuda dengan ras coldblood yang paling
terkenal di Indonesia adalah Clydesdales(Lynghaug, 2009).Selain itu, ras
lainnya seperti kuda Shire, Frisian, dan beberapa jenis kuda poni.

3
Gambar 1. Kuda Cycledales (Sumber: Thatcher, 2014).

2.1.2 Hotblood
Kuda berdarah panas terkenal sebagai kuda pacu klasik yang
berdarah murni yang dikembangkan untuk olahraga berdasarkan
kecepatan. Kuda hot blood memiliki temparemen yang keras dan rentan
terhadap masalah kesehatan. Kuda pacu juga berpartisipasi dalam
pertunjukan kudadan olahraga seperti polo. Contoh dari kuda hotblood
adalah Arabian dan Thoroughbred (Lynghaug, 2009).

Gambar 2. Kuda Thoroughbred (Sumber : Green, 2012).

2.1.3 Warmblood
Kuda dengan ras warmblood merupakan campuran dari ras
Coldblood dan Hotblood. Kuda warmblood memiliki temparemen yang
bagus dan mudah untuk ditangani dan digunakan sebagai kuda tunggang
seperti show jumping dan dressage.Contoh dari kuda warmblood antara
lain Friesian, Hanoverian, dan Andalusian (Lynghaug, 2009).

4
Gambar 3. Kuda Friesian (Sumber: Green, 2012).

2.2 Kuda Kategori Show Jumping


Show jumping atau halang rintang merupakan salah satu dari tiga cabang
olahraga berkuda yang ditunjukan pada ketangkasan kuda dalam melompat.
Kemampuan kuda untuk melompat tinggi merupakan faktor keberhasilan dari
kompetisi show jumping (Luxmoore, 2008). Dari disiplin olahraga berkuda,
show jumpingmerupakan olahraga berkuda yang paling spektakuler yang
dapatmenjadi daya tarik penonton (Lawrence, 2013). Kategori kuda untuk
kompetisi show jumping adalah ras warmblood seperti Hanoverian,
Holsteiner, dan Trakehner. Kuda untuk kompetisi show jumping umumnya
memiliki postur tubuh yang tinggi sehingga memberikan keuntungan untuk
melompat lebih tinggi (Hinchcliff et al, 2014). Kuda yang lebih besar dan
tidak terlalu berat memiliki kelebihan untuk kompetisi show jumping karena
memiliki langkah yang panjang dan tenaga yang kuat. Kuda mulai digunakan
untuk kompetisi pada umur 4 tahun dan mencapai kemampuan puncak pada
umur 9 sampai 12 tahun (Ross et al, 2011). Menurut Hodgson (2014), kinerja
melompat dapat ditingkatkan dengan memulai latihan jauh lebih awal dari usia
3 tahun, sehingga mengambil keuntungan lebih baik dari waktu sebelum kuda
menginjak usia dewasa.
2.3 Manajemen Kesehatan
Peternakan kuda yang baik didasarkan pada prinsip perawatan dan
pencegahan penyakit daripada perawatan penyakit.

5
2.3.1 Kandang
Kandang adalah syarat mutlak yang diperlukan dalam manajemen
peternakan. Kuda akan merasa sehat dan tenang ketika kandang bersih
dan lingkungan kandang kondusif sehingga penanganan menjadi lebih
mudah.Kandang kuda dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu indoor,
outdoor dan kombinasi dari keduanya. Kandang dalam ruangan
(indoor) ideal untuk yang digunakan atau dikendarai setiap hari.
Ukuran dari kandang indoor adalah sekitar 12 x 12 m yang dilengkapi
dengan alas tidur seperti jerami atau serbuk kayu. Alas kandang harus
dijaga kebersihan dengan membersihkan dari kotoran setiap hari.
Kandang diluar ruangan (outdoor) memiliki banyak keuntungan terkait
sedikitnya biaya konstruksi dan tenaga untuk membersihkan (Gehring,
2010).
Lantai kandang dapat berupa drainage flooring dan solid flooring.
Drainage flooring (lantai dengan ubin yang berpori) memungkinkan
kotoran dan urin dapat melewati tanah yang terdapat di bawah lantai
kandang. Jenis lantai drainage flooring dapat mengurangi efisiensi
biaya terhadap alas kandang karena efektif terhadap urin yang
langsung terbuang ke tanah diatas lantai. Namun, kelemahan dari
lantai drainageflooring dapat menyebabkan akumulasi dari urin
menjadi ammonia yang berbau menyengat. Solid flooring(lantai
dengan alas padat) terbuat dari bahan non permeabel yang menjaga
kelembaban di atasnya. jenis lantai ini, harus selalu dibersihkan dari
urin dan kelembaban untuk menjaga agar kuku kuda tetap kering (Hill
et al, 2009).
Atap kandang memiliki dampak yang kuat pada atribut fungsional
dan estetika suatu stable. Atap kandang kuda lebih baik jika jaraknya
semakin tinggi, karena dapat menghasilkan sirkulasi udara yang baik.
Ketersediaan udara yang baik sangat dibutuhkan pada perkembangan
kuda karena kuda mudah terkena penyakit pernapasan. Jendela pada
kandang kuda juga harus berada pada posisi sejajar dengan kepala
kuda.

6
Bangunan kandang harus dilengkapi dengan ventilasi yang sempurna.
Ventilasi yang sempurna sangat menguntungkan bagi kuda sebab
ventilasi berguna untuk mengeluarkan udara kotor (CO2) dari dalam
kandang dan menggantikan dengan udara segar (O2) dari luar. Dinding
kandang sebaiknya di buat dari tembok, apabila di buat dari kayu maka
akan mudah roboh. Bahan yang umum digunakan adalah kayu, beton,
dan logam (Myers, 2009).
Pembuatan kandang juga harus mempertimbangkan segi
kepraktisan dalam melakukan tata laksana. Salah satunya adalah
pertimbangan letak dan ukuran pintu. Pintu kandang dibuat di sisi
belakang atau samping kandang dengan ukuran yang cukup lebar.
Dengan demikian saat peternak akan membersihkan kandang atau akan
mengeluarkan kuda dari kandang dengan mudah dapat dilakukan dan
tanpa ada kesulitan apapun (Myers, 2009).
Kandang akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan
perlengkapan kandang, antara lain,
1. Tempat pakan
Tempat pakan dapat dibuat berbagai macam bentuk dan
kontruksi. Hal ini tergantung pada kemungkinan-kemungkinan
di dalam kandang itu sendiri serta tujuan beternak misalnya,
kandang untuk anak kuda tentu saja tempat pakan dan
minumnya harus dibedakan dengan kuda dewasa (Myers,
2009).
2. Tempat minum
Tempat air minum dapat disediakan pada ember plastik atau
tempat lain yang ditaruh diluar kandang, sehingga apabila kuda
hendak minum dengan mudah mengeluarkan kepala mereka
dari dalam kandang dan tidak membasahi ruang kandang
(Myers, 2009).Lingkungan di sekitar kandang dibuat parit agar
terbebas dari genangan air atau lembab. Demikian pula di
lapangan penggembalaan, pada setiap batas petak dibuat parit
pula agar aliran air lancar. Dengan cara ini, saat hujan datang

7
lapangan pengembalaan itu tidak menjadi berlumpur (Myers,
2009).

2.3.2 Pakan
Kuda merupakan hewan monogastrik. Tidak seperti hewan
ruminansia yang mempunyai kemampuan menguraikan serat
makanan menjadi protein dan beberapa karbohidrat karena
disebabkan penguraian mikroba pada bahan pakan dan penyerapan
zat makanan yang berlangsung pada saluran pencernaan. Pakan
mengandung protein tidak penting di butuhkan karena adanya
fermentasi mikroba. Fermentasi mikroba terjadi setelah lambung, hal
ini berpengaruh besar terhadap pemberian pakan kuda sesuai dengan
kebutuhannya. Kuda membutuhkan pakan yang mengandung gizi
sesuai dengan kebutuhannya. Sesuai dengan kebutuhannya
kandungan gizi pakan kuda meliputi energi, protein, mineral,
vitamin, dan air (Myers, 2009).
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama yang sangat
dibutuhkan oleh kuda. Terdapat dua jenis karbohidrat,
antara lain gula sederhana, dan karbohidrat kompleks.
Kebutuhan karbohidrat sangat berperan dalam pertumbuhan
dan penunjang latihan. Pakan dengan karbohidrat dapat
diperoleh dari biji-bijian dan hijauan (Pavia et al, 2011).
2. Protein
Bahan pakan sumber protein dibutuhkan oleh kuda.
Fungsinya berperan dalam pertumbuhan hewan. Kuda
memerlukan protein untuk memperbaiki dan mengganti sel-
sel yang rusak serta untuk produksi dan reproduksi. Pakan
yang mengandung protein dapat diperoleh dari jerami
Alfalfa, jerami rumput, tepung kedelai, dan tepung biji

8
rami. Beberapa pakan tersebut diperlukan oleh kuda untuk
mencegah penyakit Rhabdomyolisis yang terkandung dalam
tepung biji rami dan tepung kedelai sangat cocok untuk
kuda muda dan kuda laktasi (Pavia et al, 2011).

3. Lemak
Lemak merupakan bentuk energi denganpadat kalori yang
menyediakan tiga kali jumlah kilokalori energi daripada
karbohidrat dan protein. Kebutuhan lemak pada pakan kuda
sangat penting untuk mencegah penyakit sistemik seperti
kolik, laminitis, dan ulserasi lambung. Sumber pakan yang
mengandung lemak dapat berasal dari minyak jagung yang
sangat ekonomis. Selain itu, dapat juga berasal dari minyak
beras, minyak kacang kedelai, minyak bunga matahari, dan
minyak canola yang ditambahkan pada pakan kuda.
Kebutuhan lemak pada kuda dapat diberikan ¼ cup per hari
yang ditambahkan pada pakan komersial atau biji-bijian
(Pavia et al, 2011).
4. Mineral
Mineral berperan dalam sejumlah fungsi tubuh, termasuk
pembentukan komponen struktur, proses enzim kofaktor
dan transfer energi. Beberapa energi merupakan bagian
pelengkap atau penyempurnaan dari vitamin, hormon dan
asam amino. Kuda memperoleh mineral penting dari
hijauan dan pakan yang berasal dari biji-bijian (Pavia et al,
2011).
a. Kalsium
Kalsium sangat dibutuhkan untuk perbaikan dan kekuatan
tulang. Kalsium juga dibutuhkan karena untuk membantu
fungsi otot jantung, kekuatan sel membran, fungsi glandula,
regulasi suhu tubuh dan mekanisme pembekuan darah.

9
Kekurangan kalsium pada kuda dewasa dapat menyebabkan
kepincangan (lameness) dan melunaknya jaringan tulang.
Pada kuda muda dapat menyebabkan kerapuhan tulang
sehingga mudah mengalami patah (fraktura) (Pavia et al,
2011).

b. Magnesium
Magnesium berperan juga untuk kekuatan tulang dan
kinerja enzim dalam tubuh. Defisiensi magnesium pada
kuda dapat menyebabkan tremor otot dan kegelisahan
(Pavia et al, 2011).
c. Fosfor
Fosfor dibutuhkan untuk kuda karena berfungsi dalam
kesehatan tulang dan gigi. Selain itu, sangat berpengaruh
pada kuda betina yang sedang laktasi karena dapat
meningkatkan produksi air susu. Defisiensi fosfor dapat
menyebabkan gangguan sistem skeletal pada ekstremitas
seperti lameness (Pavia et al, 2011).
d. Potasium
Kuda membutuhkan potasium untuk mempertahankan
keseimbangan cairan dalam tubuh, karena potasium
merupakan elektrolit. Kekurangan potasium pada kuda
dapat menyebabkan kelelahan, melemahnya otot, dan
anoreksia (Pavia et al, 2011).
e. Sodium dan Klorida
Sodium dan klorida merupakan dua elemen penting dalam
sintesis garam yang dibutuhkan untuk proses fisiologis
dalam tubuh. Keduanya berperan sebagai elektrolit yang
mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Defisiensi
sodium dan klorida pada kuda dapat menyebabkan mudah
lelah setelah exercise, berhentinya keringat yang keluar
melalui tubuh, dan spasmus otot. Keduanya, sangat mudah

10
hilang melalui urinasi dan keringat sehingga dapat dicegah,
dapat ditambahkan blok garam (salt-block) dalam pakan
sebagai suplementasi (Pavia et al, 2011).

f. Sulfur
Sulfur sangat dibutuhkan untuk kesehatan kuku dan rambut.
Selain itu, membantu dalam proses metabolisme dari
vitamin B (Pavia et al, 2011).
5. Vitamin
Vitamin dibutuhkan oleh kuda sama seperti kebutuhan gizi
lainnya yang dipengaruhi oleh umur, tujuan pemeliharaan
dan berbagai tekanan seperti infeksi pada gastrointestinal
dan latihan keras pada otot. Vitamin dapat diberikan pada
kuda dengan menambahkan ke dalam pakan kuda (pellet)
sebagai suplementasi pakan (Pavia et al, 2011).
Saluran pencernaan kuda sangat ideal untuk makan
makanan berserat kecil dengan frekuensi yang sering.
Pemberian suplemen pada pakan sangat penting dalam
menunjang kuda selama pemeliharaan. Pemberian vitamin
E adalah penting untuk otot selama latihan atau exercise
sebagai antioksidan. Suplementasi yang disarankan juga
dapat berupa penambahan vitamin C yang bertindak secara
langsung sebagai antioksidan serta pemberian vitamin B
Kompleks dalam pakan adalah penting untuk kuda
(Hinchcliff et al, 2014).
6. Air
Kuda membutuhkan air minum 40-45 l/hari, tergantung dari
cuaca, pergerakan atau aktifitas, umur dan jenis bahan
pakan. Kehilangan 10% air dapat mengakibatkan gangguan

11
pada tubuh dan kehilangan 20% air dapat mengakibatkan
kematian. Kekurangan air dalam pakan merupakan
penyebab utama gangguan pada pencernaan. Fungsi air
adalah sebagai pelarut, airj uga sebagai campuran dalam
pencernaan dan transportasi dari hasil metabolisme serta
pembuangan sisa metabolisme yang tidak berguna melalui
urin (Pavia et al, 2011).
Pakan kuda idealnya, harus diberi rumput kering dan
hijauan serta konsentrat misalnya, biji-bijian, pelet, atau
pakan yang diekstrusi dalam sekali makan. Sebagian besar
kuda yang diberi pakan hijauan berkualitas membutuhkan
sedikit atau tidak ada suplementasi konsentrat kecuali kuda
jenis pekerja. Kualitas dari hijauan tergantung pada jenis
hijauan. Hijauan yang tua atau yang lebih kering memiliki
kandungan gizi yang rendah dan tidak mudah untuk
dicerna. Begitu juga untuk hijauan yang terlalu muda
kurang mengandung nilai gizi yang dibutuhkan kuda
(Myers, 2009).
Kebutuhan nutrisi kuda dewasa dapat dipenuhi dengan
jerami berkualitas baik. Jenis-jenis jerami terbagi dalam
dua kategori yaitu rumput jerami dan jerami legum.
Rumput jerami termasuk Timotius, Orchard, Bromegrass,
dan Fescue. Jerami Legum termasuk Alfalfa dan Semanggi.
Sebaiknya memberi makan dengan kombinasi rumput
legum dan rumput jerami karena rumput jerami memiliki
tinggi serat dan lebih rendah protein. Sementara jerami
legum memiliki sedikit serat tetapi memiliki banyak protein
dan kalori (Myers, 2009). Contoh dari jerami legum yaitu
semanggi yang sangat disukai oleh kuda cocok untuk kuda
yang membutuhkan latihan yang banyak karena
mengandung energi yang besar (Pavia et al, 2011).

12
Menurut Henderson (2011), kualitas pakan yang buruk
memberikan lebih sedikit energi, nutrisi, dan menurunkan
palatabilitas. Kebutuhan air sangat penting untuk mencegah
gangguan pencernaan selama kompetisi, karena jika
kekurangan asupan air dapat meningkatkan resiko kolik dan
dehidrasi sehingga untuk mencegah resiko tersebut, dapat
dilakukan pemberian dengan menambahkan garam pada
pakan, memberi jus buah dalam air minum, meletakkan
irisan beberapa apel atau wortel ke dalam ember air minum,
dan merendam jerami ke dalam pakan yang berisi air
(Hinchcliff et al, 2014).

2.3.3 Latihan Fisik


Latihan fisik dapat membantu kuda dalam menjaga kesehatan serta
penting untuk mengkondisikan hal tersebut dengan benar. Di alam
liar, kuda melakukan latihan fisik setiap hari. Fungsi latihan fisik
adalah untuk membantu proses sirkulasi dan pencernaan kuda.
Idealnya, kuda di dalam peternakan, harus memiliki lapangan untuk
akses sarana dalam exercise atau latihan fisik (Brown et al, 2013).
Menurut Myers (2009), frekuensi latihan yang baik adalah minimal
tiga kali dalam seminggu. Latihan bertindak sebagai bentuk
aklimatisasi terhadappanas dengan merangsang tubuh untuk
mengeluarkan panas secara berulang melalui mekanisme keringat.
Latihan juga dapat menghasilkan perluasan volume plasma yang
meningkatkan fungsi termoregulasi melalui produksi keringat yang
meningkat dan membantu konduktansi dari panas. Peningkatan
volume darah akan menurunkan kerja dari otot dan kulit. Sehingga,
aliran darah ke kulit dapat dipertahankan selama latihan. Manfaat lain
dari latihan fisik juga dapat mengurangi kadar dari lemak subkutan
yang dapat meningkatkan hambatan panas karena jaringan adiposa
bertindak sebagai isolator yang membatasi tingkat kehilangan panas
dari tubuh (Hodgson, 2014).

13
.
2.3.4 Grooming
Perawatan kuda (grooming) merupakan hal yang perlu dilakukan
untuk membuat kuda selalu dalam keadaan segar sehingga kuda berada
dalam kondisi paling optimal. Tujuan grooming adalah untuk
menunjang kesehatan kuda, merangsang sirkulasi darah, merangsang
pergerakan otot, menunjang penampilan kuda, mengetahui ada
tidaknya luka, dan mengurangi resiko penyakit kulit dan parasit.
Perawatan kuda seperti membersihkan rambut, badan dan kuku akan
menjaga kondisi kulit kuda terhindar dari penyakit dan jamur (Vogel,
2011). Grooming yang ideal dimulai dengan mengerok lalu menyikat
tubuh secara bergantian, sedangkan kepala kuda dibersihkan dengan
cara menyikatnya kemudian dilanjutkan dengan penyisiran rambut di
bagian ekor dengan satu tangan memegang ekor sedangkan tangan
satunya melakukan penyisiran. Perlengkapan grooming meliputi,
1. Sikat Keras
Sikat keras merupakan penggosok badan yang terbuat dari
bahan keras. Fungsi sikat keras untuk yaitu mengangkat
kotoran dari badan (Pocklington, 2015).
2. Sikat Halus
Sikat digunakan untuk menggosok badan dan
membersihkan debu-debu halus pada permukaan rambut
(Pocklington, 2015).
3. Sikat Karet
Alat yang terbuat dari karet dengan gerigi pendek di satu
sisi. Biasanya digunakan pada bagian kaki dan kepala
(Pocklington, 2015).
4. Hoof pick
Hoof pick Digunakan untuk membersihkan bagian bawah
kuku dari kotoran. Sangat penting digunakan untuk
membersihkan secara rutin sebelum kuda ditunggangi
(Pocklington, 2015).

14
5. Kain lap
Kain lap digunakan untuk menghilangkan debu dan kotoran
pada badan kuda serta digunakan untuk membersihkan dari
kotoran pada hidung, mata, telinga, dan mulut
(Pocklington, 2015).

2.3.5 Perawatan Kuku


Perawatan kuku pada kuda sangat penting dilakukan untuk
mencegah beberapa masalah atau penyakit yang umum terjadi.
Membersihkan kuku kuda merupakan cara yang penting dan mudah
dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah latihan (exercise).
Membersihkan kuku kuda dari sisa kotoran, batu atau benda lain yang
menyebabkan kerusakan kuku dapat mencegah Thrush dan
memungkinkan untuk menilai masalah kesehatan lebih awal. Thrush
merupakan masalah yang umum terjadi pada kuku kuda berkaitan
dengan sanitasi yaitu alas kandang yang lembab. Jika Thrush tidak
segera ditangani, maka akan berkembang menjadi infeksi yang lebih
dalam dan menyebar ke bagian yang sensitif dari kuku (Myers, 2009).

2.3.6 Biosekuriti
Biosekuriti merupakan seperangkat prosedur yang digunakan untuk
meminimalkan transmisi agen infeksi ke dalam peternakan yang
berasal dari hewan lain, manusia, peralatan, pakan,air, serangga dan
hama (Lawrence, 2013). Menurut Luxmoore (2008), biosekuriti
melibatkan prosedur untuk mencegah dari penyebaran penyakit pada
kuda. Prinsip-prinsip biosekuriti yang harus digunakanakan
meminimalkan risiko dan menjaga kuda tetap sehat guna kinerja yang
optimal.

15
1. Desinfeksi
Peternakan kuda harus dirancang sedemikian rupa agar
mudah di bersihkan dan dilakukan desinfeksi secara rutin.
Untuk mencegah mikroorganisme masuk perlu dilakukan
desinfeksi dapat berupa pembersihan material atau alat
yang digunakan dengan detergen kuat, pembersih, dan
desinfektan pada umumnya. Desinfektan yang umum
digunakan adalah sodium hipoklorit, povidon-iodine,
chlorhexidine, fenol, dan hidrogen peroksida. Semua
transportasi kuda dan trailer harus dibersihkan dan
didesinfeksi secara menyeluruh setelah digunakan. Selama
periode latihan, penunggang harus mengenakan pakaian
pelindung yang telah dibersihkan dan disinfeksi secara
menyeluruh pada sepatu, dan tangan setelah kontak dengan
kuda. Kuda yang telah selesai dari pertunjukan (show) atau
telah mengalami perjalanan yang panjang harus diisolasi
sesuai dengan keadaan khusus kuda tersebut (Bayri, 2017).

2. Isolasi
Isolasi mengandung pengertian penempatan atau
pemeliharaan hewan di dalam lingkungan yang
terkendali. Pengandangan atau pemagaran kandang akan
menjaga dan melindungi kuda serta menjaga masuknya
hewan lain ke dalam kandang. Fasilitas isolasi atau
karantina akan meningkatkan biosekuriti dan akan
membantu mencegah penyebaran penyakit pada kuda.
Isolasi dilakukan pada kuda-kuda yang baru saja tiba dalam
peternakan. Prinsip isolasi adalah membatasi interaksi kuda
dengan manusia atau hewan lainnya. Kuda dalam kandang
karantina harus selalu di periksa kesehatannya dan
dilakukan pemantauan terhadap gejala klinis yang muncul.
Isolasi dapat dilakukan selama 14-21 hari setelah kuda baru

16
tiba dalam peternakan. Fungsi isolasi juga dapat membantu
pemulihan kuda yang terduga mengalami penyakit
infeksius tertentu oleh dokter hewan (Bayri, 2017).

3. Vaksinasi
Tujuan vaksinasi adalah untuk mempertahankan kekebalan
individu dan kelompok terhadap suatu penyakit infeksi.
Vaksin komersial yang tersedia untuk kuda antara lain
rabies, tetanus, dan influenza. Program vaksinasi
diformulasikan berdasarkan usia, penggunaan, dan tingkat
paparan hewan. Vaksinasi pada induk kuda betina penting
untuk memberikan kekebalan aktif dan pasif melalui
transfer antibodi kolostral (Lane, 2017).
Program vaksinasi tetanus sebaiknya diberikan pada semua
kuda dan kuda poni setiap tahunnya. Seekor kuda dengan
status vaksinasi yang tidak diketahui harus diberikan dosis
tetanus antitoksin bersama dengan dosis toksoid tetanus.
Dosis kedua toksoid harus diberikan 4 minggu kemudian.
Anak kuda yang divaksinasi harus diberikan serangkaian
tiga dosis pada usia 6, 7, dan 9 bulan. Anak kuda dari kuda
yang tidak divaksinasi harus menerima tetanus toksoid pada
usia 3, 4, dan 6 bulan (Lane, 2017).
Influenza merupakan salah satu penyebab paling umum
dari penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus pada
kuda dan sangat menular, sehingga vaksinasi dianjurkan
untuk semua anak kuda, induk kuda, dan kuda yang
berisiko terpapar. Anak kuda yang telah divaksin, harus
divaksinasi ulang pada usia 9, 10, dan 12 bulan. Anak kuda
dari kuda yang tidak divaksin harus divaksinasi lebih awal.
Vaksinasi dianjurkan setiap 6 bulan untuk kuda-kuda yang
terpapar seperti kuda-kuda yang telah mengikuti acara
perlombaan (Lane, 2017).

17
Rabies dapat berakibat fatal, dan juga menimbulkan risiko
kesehatan bagi mereka yang menangani kuda yang
terinfeksi. Pencegahan pada kuda terutama melalui
vaksinasi. Vaksinasi harus dilakukan pada induk betina
harus divaksinasi pada 4-6 minggu sebelum melahirkan.
Anak kuda yang divaksinasi harus dilakukan vaksin ulang
pada usia 6 dan 7 bulan dan pada usia 12 bulan. Anak kuda
dari kuda yang tidak divaksin harus divaksinasi pada usia 3,
4, dan 12 bulan (Lane, 2017).

2.3.7 Program Deworming


Kuda cukup rentan terhadap infeksi parasit dalam tubuh, terutama
cacing. Ketika tidak segera ditangani, dapat menyebabkan nyeri perut
yang dapat mengarah pada kolik kronis bahkan kematian sehingga
untuk mengendalikannya, dapat dilakukan program pemberian obat
cacing pada kuda (Reeder et al, 2009).
Program deworming harus diberikan pertama kali pada anak kuda
usia 2 bulan. Diagnosa untuk melakukan evaluasi terhadap parasit
cacing menggunakan metode perhitungan McMaster Fecal Count.
Perhitungan dengan metode McMaster ialah menghitung jumlah telur
cacing per gram dari feses (epg). Program deworming dapat dilakukan
dengan menggunakan oxibendazole, fenbendazole, dan pyrantel
selama 4 minggu (Reeder et al, 2009).
Pemberian obat cacing harian sangat ideal untuk anak kuda sebagai
pencegahan dan pengobatan cacing Ascaridae. Jumlah telur dalam
feses harus tetap dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan hingga 1 tahun
(Reeder et al, 2009).
1. Kuda Dewasa
Pemberian obat cacing pada kuda dewasa dapat
menggunakan ivermectin dengan kombinasi praziquantel,

18
pyrantel pamoat,fenbendazole (dosis dua kali lipat selama 5
hari), dan oxibendazole.
2. Betina Bunting
Deworming pada betina bunting dapat menggunakan
ivermectin dengan kombinasi praziquantel.
3. Anak Kuda
Anak kuda usia 2 bulan dapat diberikan ivermectin. Pada
usia 4 bulan diberikan oxibendazole, selanjutnya pada usia
5 bulan diberikan pyrantel pamoat. Kombinasi Moxidectin
dengan praziquantel diberikan pada usia 6 bulan. Kuda
pada usia 8 bulan dapat diberikan pyrantel pamoat dan
fenbendazole pada usia 9 bulan. Selanjutnya diberikan
ivermectin dan fenbendazole pada masing-masing usia 10
dan 11 bulan.

19
BAB 3
METODE KEGIATAN

3.1 Waktu dan Lokasi Kegiatan


Praktek Kerja Lapang dilaksanakan di Arthayasa Stable and Country Club,
Depok, Jawa Barat. Praktek Kerja Lapang dilaksanakan selama 1 bulan pada
tanggal 27 Juni sampai 27 Juli 2018.

3.2 Metode Praktek Kerja Lapang dan Pengambilan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan sebagai bahan kajian dilakukan
dengan mengumpulkan data yang bersifat primer maupun sekunder. Data
primer diambil dari dua macam cara antara lain :
a. Wawancara
Kegiatan wawancara ini dilakukan dengan cara berdiskusi bersama
pihak-pihak terkait seperti petugas groomer maupun dokter hewan yang
bertugas.
b. Observasi
Observasi dilakukan selama kegiatan berlangsung dengan cara
mengamati dan mencatat secara langsung kondisi hewan di lapangan.

20
Data sekunder diperoleh dengan cara melakukan studi dari beberapa
literatur seperti laporan kesehatan hewan, buku, jurnal, serta penelusuran
lain.

3.3 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan PKL Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya
yang dilaksanakan seperti yang tertera pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan PKL


No PELAKSANAAN
April Mei 2018 Juni Juli
KEGIATAN 2018 2018 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penulisan Proposal
PKL
2 Pengesahan
Proposal PKL oleh
Dosen Pembimbing
dan Pimpinan
Instansi
3 Pelaksanaan
Praktek Kerja
Lapang
4 Penyusunan
Laporan Praktek
Kerja Lapang

21
5 Revisi Laporan
Praktek Kerja
Lapang
6 Presentasi Hasil
Praktek Kerja
Lapang

3.4 Biodata Peserta PKL


Biodata peserta yang melaksanakan Praktek Kerja Lapang di Arthayasa Stable
and Country Club Depok Jawa Barat adalah :

Nama : Rina Andriyani

NIM : 155130101111019

Program Studi : Pendidikan Dokter Hewan

Universitas : Brawijaya

Alamat : Jl. Bunga Andong Dalam, No. 32, Jatimulyo, Malang.

No. Telp : 085730567896

E-mail : andrynrina@gmail.com

22
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, V. D. 2011. Ripitabilitas Sifat Kemampuan Kuda Pacu Indonesia


Mempertahankan Kecepatan Berlari.[Tesis]. Program Pascasarjana,Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Bayry, Jagadesh. 2017. Emerging and Re-emerging Infectious Diseases


ofLivestock. Perancis: Springer.

Brown, J. H., Pilliner, S., Davies, Z. 2013. Horse and Stable Management. Fourth
Edition. Oxford: Blackwell Publishing

Gehring, Abigail R. 2015. Self-Sufficiency.Second Edition. New York: Skyhorse


Publishing.
Green, Sara. 2011. The Thoroughbreed Horse.US:Bellwether Media Inc.

Henderson, Bonny. 2011. Equine Health and Emergency Management. New


York: Delmar Cengage Learning.
Hill, Cherry., Klimesh, Richard. 2009. Horse Hoof Care. US: Storey Publishing.

Hinchliff, K. W., Kaneps, A. J., Geor, R. J. 2014. Equine Sports Medicine and
Surgery: Basic and Clinical Sciences of the Equine Athlete. Second
Edition. New York: Elsevier.

23
Hodgson, David R., McKeever, K. H., McGowan, C. M. 2014. The AthleticHorse:
Principles and Practice of Equine Sports Medicine. SecondEdition.New
York: Elsevier Inc.

Lane, T. J. 2017. Vaccination Program for Horses: Large Animal Clinical


Sciences. University of Florida: MSD Manual Veterinary

Lawrence, David. 2013. A Guide to Conducting Succesful Showjumping


EventsSecond Edition. Australia.
Lynghaug, Fran. 2009. The Official Horse Breeds Standards Guide: The
Complete Guide to the Standards of All North American Equine Based
Breed Associations. Texas: Voyageur Press.

Luxmoore, Kate. 2008. Introduction to Equestrian Sports. First Edition. Australia:


Lanlinks Press.

Maswarni., Rachman, N. 2014. Kuda: Manajemen Pemeliharaan dan


Pengembangbiakan. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar Swadaya.

Myers, Micaela. 2009. Leg and Hoof Care for Horses: A Complete Illustrated
Guide. Georgia: Globe Pequot Press.

Nurdiansyah, Andri. 2016. Perbandingan Kondisi Fisik Atlet Equestrian Kelas


Dressage dan Kelas Show Jumping. Jawa Barat: Universitas Pendidikan
Indonesia.

Pavia, Audrey., Running, Kate G. 2011. Horse Health and Nutrition for
Dummies.John Wiley & Sons.

Pocklington, Alison. 2015.The Horse Grooming Manual. First Edition. Wilsthire:


The Crowood Press.

Reeder, Deborah., Miller, S., Wilfong, D., Leitch, M., Zimmel, D. 2012.
AAEVT’sEquine Manual for Veterinary Technicians. US: Wiley-
Blackwell.
Ross, Mike W., Dyson, S. J. Diagnosis and Management of Lameness in
TheHorse.Second Edition. New York: Elsevier Inc.
Thatcher, Henry. 2014. Clydesdales and Miniature Horses. First Edition. New
York: Powerkids Press.
Vogel, Colin. 2011. Complete Horse Care Manual. Third Edition. London:
Dorling Kindersley Publishing.

24
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Profil dari Arthayasa Stable and Country Club Depok Jawa Barat?
2. Apa saja jenis kuda kategori show jumping di Arthayasa Stable and
Country Club Depok Jawa Barat?
3. Berapa kali dalam setahun kuda kategori show jumping berpartispiasi
dalam perlombaan di Arthayasa Stable and Country Club Depok Jawa
Barat?
4. Bagaimana manajemen kandang kuda kategori show jumping di
Arthayasa Stable and Country Club Depok Jawa Barat?
5. Bagaimana manajemen pakan kuda kategori show jumping di
Arthayasa Stable and Country Club Depok Jawa Barat?
6. Berapa kali frekuensi latihan untuk kuda kategori show jumping
Arthayasa Stable and Country Club Depok Jawa Barat?
7. Apakah terdapat program vaksinasi yang diberikan pada kuda show
jumping di Arthayasa Stable and Country Club Depok Jawa Barat?
8. Penyakit apa saja yang sering menyerang kuda kategori show jumping
di Arthayasa Stable and Country Club Depok Jawa Barat?

25
9. Bagaimana program deworming rutin dilakukan untuk mencegah
penyakit dari agen parasit di Arthayasa Stable and Country Club
Depok Jawa Barat?
10. Bagaimana program biosekuriti rutin dilakukan di Arthayasa Stable
and Country Club Depok Jawa Barat?

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
No Tanggal Kegiatan Pembimbing
1 26 Juni Briefing dan perkenalan dengan dokter Drh. Rizqi
2018 pembimbing Putratama
Drh. Gilang
Ajiwiratama
Drh. Ruth Tyas
Advendtine
2 27 Juni - Keliling kandang dan perkenalan Drh. Rizqi
2018 dengan groomer dan karyawan Putratama
Arthayasa Drh. Gilang
- Pengobatan luka leher kuda Camial Ajiwiratama
- Pengobatan kuku kuda Foal Drh. Ruth Tyas
- Treatment rutin pada kuku kuda Advendtine
Duta
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
3 28 Juni - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Injection day (Glukosamine) untuk
kuda Equador dan Puaro

26
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
4 29 Juni - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
5 30 Juni - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Vaksinasi Equine Influenza pada 11
kuda
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
6 1 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
7 2 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester

27
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Vaksinasi Equine Influenza pada 6
kuda
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
8 3 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Injeksi Sidiadryl pada kuda
Equador
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
9 4 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Injeksi Dexamethasone dan
Sidiadryl kuda Bodius
10 5 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Injection day (Glukosamine) untuk
kuda Equador dan Puaro
- Mengunjungi IKH (Instalasi
Karantina Hewan)
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
11 6 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama

28
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Injeksi Phenylject dan kompres
punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
12 7 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada Drh. Gilang
- kuku kuda Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Injeksi Flunixin dan kompres
punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
13 8 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Injeksi Flunixin dan kompres
punggung kuda Bodius
- Lameness examination kuda Baron
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
14 9 Juli 2018 - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
- Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester

29
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Pemberian Ranitidine dan kompres
punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
15 10 Juli - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Pemeriksaan fisik pada kuda
Equador
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
16 11 Juli - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
17 12 Juli - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Injection day (Glukosamine) untuk
kuda Equador dan Puaro
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
18 13 Juli - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama

30
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Lameness examination pada kuda
D’Elmi
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
19 14 Juli - Pengobatan luka leher kuda Camial Drh. Rizqi
2018 - Pengobatan kuku kuda Foal Putratama
- Treatment rutin pada kuku kuda Drh. Gilang
Duta Ajiwiratama
- Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Ruth Tyas
Titanja, Morkov, Shalimar dan Advendtine
Diablo
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Lameness examination pada kuda
D’Elmi
- Operasi leher pada kuda Camial
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
20 15 Juli - Pengobatan kuku kuda Foal Drh. Rizqi
2018 - Treatment rutin pada kuku kuda Putratama
Duta Drh. Gilang
- Pengobatan luka pada kaki kuda Ajiwiratama
Titanja, Morkov, Shalimar dan Drh. Ruth Tyas
Diablo Advendtine
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Injeksi Sidiadryl pada kuda Bowie
- Pengobatan post operasi dan injeksi
Penstrep pada kuda Camial
- Penanganan dehidrasi pada kuda
Equador
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
21 16 Juli - Pengobatan kuku kuda Foal Drh. Rizqi
2018 - Treatment rutin pada kuku kuda Putratama
Duta Drh. Gilang
- Pengobatan luka pada kaki kuda Ajiwiratama

31
Titanja, Morkov, Shalimar dan Drh. Ruth Tyas
Diablo Advendtine
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Kompres punggung kuda Bodius
- Injeksi Sidiadryl pada kuda Bowie
- Pengobatan post operasi dan injeksi
Penstrep pada kuda Camial
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
22 17 Juli - Pengobatan kuku kuda Foal Drh. Rizqi
2018 - Treatment rutin pada kuku kuda Putratama
Duta Drh. Gilang
- Pengobatan luka pada kaki kuda Ajiwiratama
Titanja, Morkov, Shalimar dan Drh. Ruth Tyas
Diablo Advendtine
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Injeksi dan kompres punggung
kuda Bodius
- Pengobatan post operasi dan injeksi
Penstrep pada kuda Camial
- Penanganan kolik pada kuda Prince
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
23 18 Juli - Pengobatan kuku kuda Foal Drh. Rizqi
2018 - Treatment rutin pada kuku kuda Putratama
Duta Drh. Gilang
- Pengobatan luka pada kaki kuda Ajiwiratama
Titanja, Morkov, Shalimar dan Drh. Ruth Tyas
Diablo Advendtine
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Pengobatan post operasi dan injeksi
Penstrep pada kuda Camial
- Kompres kaki kuda Dolce
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
24 19 Juli - Pengobatan kuku kuda Foal Drh. Rizqi
2018 - Treatment rutin pada kuku kuda Putratama
Duta Drh. Gilang
- Pengobatan luka pada kaki kuda Ajiwiratama
Titanja, Morkov, Shalimar dan Drh. Ruth Tyas
Diablo Advendtine
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy

32
- Pengobatan post operasipada kuda
Camial
- Injection day (Glukosamine) untuk
kuda Equador dan Puaro
- Kompres kaki kuda Dolce
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
25 20 Juli - Pengobatan luka pada kaki kuda Drh. Rizqi
2018 Titanja Putratama
- Pengobatan luka pada wajah kuda Drh. Gilang
Chester Ajiwiratama
- Pengobatan mata pada kuda Boy Drh. Ruth Tyas
- Pengobatan post operasi pada kuda Advendtine
Camial
- Kompres punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
26 21 Juli - Pengobatan luka pada kaki kuda
2018 Titanja
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Pengobatan post operasi pada kuda
Camial
- Kompres punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
27 22 Juli - Pengobatan luka pada kaki kuda
2018 Titanja
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Pengobatan post operasi pada kuda
Camial
- Kompres punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
28 23 Juli - Pengobatan luka pada kaki kuda
2018 Titanja
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Pengobatan post operasi pada kuda
Camial
- Kompres punggung kuda Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
29 24 Juli - Pengobatan luka pada kaki kuda
2018 Titanja
- Pengobatan luka pada wajah kuda

33
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Pengobatan post operasi pada kuda
Camial
- Kompres punggung kuda Bodius
- Vaksinasi Equine Influenza pada 54
kuda
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
30 25 Juli - Pengobatan luka pada kaki kuda
2018 Titanja
- Pengobatan luka pada wajah kuda
Chester
- Pengobatan mata pada kuda Boy
- Pengobatan post operasi pada kuda
Camial
- Vaksinasi Equine Influenza pada 4
kuda
- Penanganan dehidrasi pada kuda
Bodius
- Patroli malam untuk memberi
makan dan mengontrol kuda
31 26 Juli
2018
32 27 Juli
2018

34
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kuda Kategori Show Jumping


Kuda kategori show jumping di Arthayasa stables termasuk ras Warm
blood dengan ciri postur tubuh tinggi dan besar. Kuda show jumping
merupakan kuda yang dilatih untuk cabang olahraga show jumping dalam
dunia equestrian. Arthayasa Stables memiliki 17 ekor kuda show jumping
dengan rincian 7 ekor kuda di area RHR dan 10 ekor kuda di area
equinara. Kuda show jumping mulai dapat dilatih minimal usia 3 sampai 4
tahun dengan frekuensi latihan sebanyak 6 kali dalam seminggu. Latihan
fisik pada kuda show jumping meliputi fitness, dressage atau tunggang
serasi, exercise dan jumping. Fungsi latihan fitness yaitu untuk
membentuk otot. Exercise dilakukan setelah kuda selesai beraktifitas
jumping ataau setelah aktifitas berat.

5.2 Kandang
Kandang kuda di Arthayasa Stables merupakan tipe kandang indoor.
Ukuran kandang sekitar 5x3 meter dengan alasa kandang semen dan
bedding berupa serbuk gergaji kayu yang diganti setiap. Kontruksi atap
kandang di Arthayasa Stables yaitu asbes, genteng dan semen dengan
ventilasi udara yang cukup memadai. Keuntungan alas bedding serbuk
gerrgaji kayu adalah mudah didapat dengan harga yang relatif murah.
Kualitas serbuk gergaji kayu selalu diperhatikan dan dibersihkan setiap
hari dari kotoran dan urin kuda yang terdapat di kandang.
Tempat pakan kuda di Arthayasa Stables terbuat dari drum plastik yang
dipotong setengah bagian dan tempat minum terbuat dari ember plastik
dan drum plastik.
Lingkungan di sekitar kandang di Arthayasa Stables memiliki saluran
tempat grooming kuda dan area paddock. Tempat grooming kuda memiliki
saluran irigasi agar mencegah air yang tergenang dari kandang.

5.3 Pakan
Kebutuhanpakanuntukkudakategori show
jumpingharusdiperhatikankarenaaktivitaskuda yang
diperuntukkanuntukolahraga. Pakankuda show jumping di
Arthayasadiberikansebanyakempat kali sehari.
Rumputhijauandiberikanpadawaktupagihari.
Konsentratdiberikanpadawkatusianghari. Rumputsegardan pellet
diberikanpadawaktu sore
harisedangkanmalamharidiberikanrumputhijauan.
Kebutuhan air minumpadakuda jumpingdiberikansetiapharisecara ad
libitum. Faktor yang meempengaruhikebutuhan air

35
minumbergantungpadaaktivitas , ukurantubuhdanusia.
Pakantambahanuntukkuda jumping daapatberupainjeksidan per oral
yaituinjeksi vitamin danelektrolit yang
dicampurdalamkonsentratsertaminyakkelapauntukmencegahgangguanpenc
ernaan. Suplementasipakanpadakuda jumping
rutindiberikanseminggusekaliyaituCoPhos B yang mengandung vitamin
B12 danfosforsecaraintravenasebanyak20 ml.FungsidariCoPhos B
adalahmenyuplaienergisertamembantumemeliharafungsiototyangdigunaka
nuntukkudadenganaktivitas yang berat.Suplemen lain yang
diberikanadalah BSanplexyaitukombinasi vitamin B yang
diberikansecaraintravenasebanyak 20 ml.Fungsipemberian B
Sanplexpadakuda jumping yaitumencegahdefisiensi vitamin B Kompleks,
meningkatkannafsumakan, danmemperbaikimetabolismetubuh,
Hijauanyaangdiberikanpadakuda jumping di Arthayasa Stables
yaiturumputsegarsetiappagidanmalamhari. Pakantambahan lain
diberikandalambentukrumputfermentasiGolden Grass
yangterbuatdarirumput Timothy dan Alfalfa.
Pellet yang diberikanpadakuda jumpingmengandungsuplemen vitamin E
yang berfungsisebagaiantioksidan, membantumelindungisel-
seldanmeningkatkankekuatanotot. Pemberian pellet
diberikanpadawaktusianghariberupaS200.Komposisi pellet S200
terbuatdaricampurangandum, beras, tepungkacangkedelai, jagung,
ketelapohon, molases, garam, premix dan sodium bikarbonat.
Kandungannutrisidalam pellet S200 yaitulemak, protein, pati, lisin,
selulosa, fosfor, sodium, vitamin A, vitamin E, vitamin D3,
metionindansistin.
Konsentrat yang diberikanuntukkuda jumping
yaituTracktorqueterbuatdaricampuranbijigandum, bijibungamatahari, biji
barley, kacanglupin, minyakbekatul, vitamin E, kalsiumkarbonat,
kalsiumfosfat, kaliumklorida, molases, probiotik (MOS), lisin, metionin,
dan biotin.

5.4 LatihanFisik
Latihan fisik pada kuda show jumping di Arthayasa Stables rutin dilakukan setiap
enam kali dalam seminggu. Usia ideal untuk kuda show jumping yaitu minimal 3
sampai 4 tahun. Frekuensi latihan fisik pada kuda show jumping berupa lunging,
show jumping, dressage, fitness dan exercise. Fungsi dari latihan fisik pada kuda
show jumping adalah untuk memudahkan dalam mempercepat pertumbuhan
massa otot. Durasi dari latihan fisik pada kuda show jumping yaitu selama 45
menit dalam sekali latihan. Persiapan latihan fisik pada kuda show jumping yaitu
kuda menggunakan perlengkapan kaki seperti stay dan saddle yang diletakkan
pada bagian dorsal tubuh kuda serta perlengkapan personal untuk penunggang
atau rider. Perlengkapan penunggang kuda sebelum ditunggangi yaitu sepatu
boots untuk melindungi kaki. Helmet untuk melindungi kepala dari benturan jika
terjadi kecelakaan saat menunggangi kuda. Menurut Vogel (2011), perubahan

36
dari kondisi istirahat menuju latihan yang berat harus dilakukan secara bertahap
dengan cara berjalan setiap minggu dan ditingkatkan dengan melakukan
trotting. Begitu juga sebaliknya, perubahan dari kondisi setelah latihan berat ke
istirahat harus dilakukan secara bertahap agar kuda tidak shock secara fisik.
Trotting dilakukan selama 20 menit dengan tujuan untuk meningkatkan aliran
darah ke otot. Tahap setelah latihan fisik, kuda harus didinginkan sebelum
masuk ke kandang dengan cara menyiramkan area yang berkeringat dengan air
menggunakan sponge atau handuk basah. Kuda harus diberikan air minum yang
cukup setelah latihan dan ditambahkan elektrolit untuk mencegah dehidrasi.
Pakan kuda setelah latihan, tidak dianjurkan diberikan pakan dengan jumlah
yang banyak karena sistem pencernaan kuda masih belum memadai untuk
mencerna pakan dengan baik karena darah masih terkonsentrasi di dalam otot.
Setelah di bersihkan keringat dengan air, kuda di bawa jalan agar air di
permukaan rambut dapat menguap dan membuat kuda terlihat lebih segar.

5.5 Grooming
Grooming atau perawatan kuda dapat mencakup membersihkan bagian
tubuh kuda, kuku dan bagian kepala. Peralatan yang digunakan untuk
grooming yaitu sikat keras, sikat halus, sikat karet, handuk, hoof pick, sisir
rambut, sisir ekor. Tujuan grooming adalah untuk menunjang kesehatan
kuda, merangsang sirkulasi darah, merangsang pergerakan otot,
menunjang penampilan kuda, mengetahui ada tidaknya luka, dan
mengurangi resiko penyakit kulit dan parasit. Perawatan kuda seperti
membersihkan rambut, badan dan kuku akan menjaga kondisi kulit kuda
terhindar dari penyakit dan jamur (Vogel, 2011).

5.6 Perawatan Kuku


Perawatan kuku pada kuda show jumping menggunakan alat hoof pick
untuk membersihkan kuku dari kotoran yang menempel. Perawatan kuku
lainnya dilakukan pemberian cairan oli yang dioleskan pada bagian hoof
wall setelah dibersihkan. Membersihkan kuku kuda dari sisa kotoran, batu
atau benda lain yang menyebabkan kerusakan kuku dapat mencegah
Thrush dan memungkinkan untuk menilai masalah kesehatan kuku lebih
awal (Myers, 2009).
Kuku dibagi menjadi tiga bagian, yaitu toe, quarters dan heels. Bagian
pada kuku yaitu hoof wall, sole, dan frog yang bersifat insensitif (Hill et
al., 2009).
Pergantian tapal kuku pada kuda show jumping rutin dilakukan dua bulan
sekali dengan pertimbangan trimming kuku setiap sebulan sekali.
Trimming dilakukan tepat pada bagian white line kuku. Tapal kuku pada
kuda show jumping di Arthayasa Stables rata-rata menggunakan ukuran
04 dengan ukuran paku E4. Kesalahan pada pemotongan dan pemasangan
tapal dapat mengakibatkan kuda mengalami deformasi pada persendian
sehingga dapat menyebabkan kepincangan.

37
5.7 Biosekuriti
Pelaksanaan biosekuriti di Arthayasa Stables memiliki fasilitas instalasi
hewan karantina untuk kuda-kuda yang akan mengikuti pertandingan
internasional. Fasilitas karantina akan meningkatkan biosekuriti dan akan
membantu mencegah penyebaran penyakit pada kuda. Prinsip isolasi pada
karantina yaitu membatasi interaksi kuda dengan manusia atau hewan
lainnya. Kuda dalam kandang karantina harus selalu dilakukan
pemeriksaan (Bayri, 2017).

5.8 Vaksinasi
Program vaksinasi pada Arthayasa Stables adalah vaksin Fluvac Innovator
atau Equine Influenza yang dilakukan sebanyak tiga kali dalam jangka
waktu 21 hari pada semua kuda yang akan mengikuti pertandingan dan
untuk mencegah penyakit Equine Infuenza pada kuda..

38

Anda mungkin juga menyukai