Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daging merupakan sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia


yang mengalami peningkatan permintaan setiap tahunnya yang disebabkan
oleh peningkatan jumlah panduduk setiap tahunnya dan kemajuan dalam
bidang ilmu pengetahuan,pendidikan serta meningkatnya taraf hidup
masyarakat sehingga adanya perubahan menu makan untuk mengkonsumsi
daging.
Kebutuhan daging sebagai sumber protein hewani dapat dipenuhi
melalui pembangunan usaha peternakan,pembangunan usaha peternakan juga
tidak terlepas dari beberapa faktor antara lain: modal,ternak,lahan dan sumber
daya manusia.
Sumber daya manusia merupakan faktor utama yang diperhatikan
sebagai penentu untuk menghasilkan ternak yang unggul dan berkualitas,dan
juga sebagai penentu keberhasilan dalam suatu usaha .
Oleh karena itu PDD Politeknik Pertanian Negeri Kupang
memprogramkan dan mengalokasikan waktu selama 1bulan 2 minggu kepada
mahasiswa semester IV, dimana 3minggu untuk melaksanakan kegiatan
Praktik Kerja Lapang (PKL) yang dilaksanakan di peternakan babi milik
Bapak Agus Saleandi kelurahan Oebufu,kecamatan Oebobo,kota Kupang
,Nusa Tenggara Timur,guna meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan
dalam usaha perternakan babi sebagai bekal dalam mengembangkan
keterampilan dan usaha mandiri yang sukses.

1
1.2 . Tujuan dan Kegunaan

1.2.1 Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan PKL ini adalah:


1. Sebagai media pengaplikasian teori yang diperoleh di bangku
kuliah ke tempat kerja.
2. Dapat memahami prinsip dalam pemeliharaan ternak babi.
3. Melatih mental dan keterampilan seseorang di lapangan.
4. Menambah wawasan,keahlian dan pengalaman dalam
manajemen pemeliharaan ternak babi.

1.2.2 Kegunaan

Adapun kegunaan dari kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) ini


adalah :
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat
menyatukan pengetahuan dan keterampian yang dimiliki
dengan wawasan kegiatan suatu bidang usaha agar lebih dapat
percaya diri dan selalu mandiri dalam perkembangan karir di
masa yang datang.
2. Melalui praktik kerja lapangan mahasiswa mendapat
pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi dunia
kerja.
1.3 Waktu dan Tempat

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL)dilaksanakan di peternakan babi


milik Bapak Agus Salean,yang beralamat di jln. W.J. Lalamentik Kelurahan
Oebufu RT / RW : 04 / 01 Kecamatan Oebobo Kota Kupang, sejak
12maret2016 sampai dengan12april 2016.

2
1.4 Metode Pengamatan

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan PKL adalah Partisipasi dan


Pengamatan Langsung (Observasi),Wawancara dan Berdiskusi dengan
petugas dan pemilik peternakan serta Studi Pustaka.

3
BAB II

KEADAAN UMUM LOKASI

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Peternakan babi milik Bapak Agus Salean terletak di


Jln.W.J.Lalamentik Kelurahan Oebufu RT / RW : 04 / 01 Kecamatan Oebobo
Kota Kupang. Peternakan babi milik Bapak Agus Salean dibangun pada tahun
2004. Peternakan ini berorientasi ternak pada babi. Pemeliharaan ternak babi
ini bertujuan untuk penggemukan dengan populasi awal 40 ekor babi. Namun
dalam perkembangannya pada peternakan babi yang telah berjalan akhirnya
menyediakan bibit babi yang siap dipasarkan. Induk bibit yang digunakan
terdiri dari 1 ekor jantan dan 10 ekor betina.
Tujuan usaha peternakan babi milik Bapak Agus Salean untuk saat ini
adalah kegiatan penggemukkan, pemotongan, pembibitan, dan penjualan anak
babi dengan jumlah sebanyak 88 ekor pada awal PKL.

2.2 Organisasi Perusahaan

2.2.1 Struktur organisasi

Peternakan babi milik Bapak Agus Salean tidak memiliki struktur


organisasi karena usaha ini di jalankan berdasarkan sitem kekeluargaan.

2.2.2 Ketenagakerjaan

Peternakan babi milik Bapak Agus Salean memiliki 4 orang petugas


kandang dengan pendidikan SMP – SMA.Petugas kandang di gaji dengan
Rp1.000.000 per orang.Pemilihan petugas kandang tidak berdasarkan taraf
pendidikan atau ijazah melainkan secara kekeluargaan.

4
2.2.3 Jaminan sosial

Peternakan babi milik Bapak Agus Salean memberikan jaminan sosial


kepada pengerjanya berupa Tunjangan Hari Raya (THR) pada hari natal dan
tahun baru.

2.3 Lingkungan Perusahaan

2.3.1 Kondisi Fisik

Peternakan babi milik Bapak Agus Salean terletak di


Kelurahan Oebufu. Temperatur harian di lingkungan sekitar
peternakan berkisar antara 23,8ºc - 31,6º c dan struktur tanahnya
berbatuan karang. Peternakan babi milik bapak Agus Salean
letaknya cukup strategis karena behadapan langsung dengan jalan
raya Naimata. Peternakan ini memilki luas 6000m² yang terdiri dari
lahan untuk kandang ± 1000m², lahan tempat tinggal, tempat
pemotongan babi, dan kios daging babi.

2.3.2 Kondisi Nonfisik

Kondisi masyarakat di sekitar peternakan tersebut hidup


harmonis dengan bermata pencaharian sebagai peternak babi dan
ayam broiler, dan mayoritas beragama Kristen Protestan.
Masyarakat mendukung baik adanya peternakan tersebut
karena bisa menciptakan lapangan pekerjaan di samping itu juga
usaha ini juga dapat memberikan contoh kepada masyarakat
tentang tatalaksana pemeliharaan ternak babi yang lebih modern
dan sukses.

5
BAB III
TATALAKSANA PERUSAHAAN

3.1 Populasi Ternak

Di peternakan babi milik Bapak Agus Salean ada 3 jenis babi yang diperihara
yaitu
1. Babi landrace
Landrace merupakan babi unggul yang berasal dari Denmark,
dengan ciri – ciri tubuh panjang besar dan dalam, kepala kecil agak
panjang, telinga terkulai rebah ke depan, warna putih dengan bulu
halus.
2. Babi Yorkshire
Yorkshire (large white) yang berasal dari Inggrisyang di tandai
dengan kepala / muka seperti mangkuk, telinga tegak, badan besar
panjang dalam dan halus, warna seluruh tubuh putih, bersifat sebagai
induk yang baikdan air susu yang banyak.
3. Babi duroc
Ciri-cirinya adalah laju pertambahan berat badan dan efisiensi
pakan cukup baik, warna bulu coklat dan ada pula yang berbintik
hitam dan putih pada bagian tubuh tertentu, punggung membentuk
cekung, tubuh panjang dan lebar, dan daun telingga mengarah
kedepan.
Tabel1 populasi ternak di peternakan babi Bapak Agus Salean

No Ternak babi di Data awal PKL Data akhir PKL


lokasi PKL
1 Pejantan 4 4
2 Betina induk 15 14
3 Anak 24 23
4 Anak penjualan - -
5 Babi penggemukan 42 39
6 Babi pemotongan 2 3
Total 88 83
Sumber : usaha peternakan babi milik bapak Agus Salean

6
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah pejantan pada minggu
pertama yaitu 4 ekor untuk 15 ekor betina induk.
Tetapi pada minggu terakhir terjadi pengurangan pemacek karena salah
satu jantan dilakuka kastrasi, dimana jantan tersebut dilihat dari penampilan
fisik, tidak cocok untuk digunakan sebagai pemacek karena kondisi tubuhnya
sangat kecil, sehingga tindakan yang dilakukan adalah kastrasi.
Adapun tujuan kastrasi adalah sebagai berikut :
1. Mempertahankan kualitas daging, karena daging babi yang dikastrasi
dagingnya akan lebih bagus, tidak berbau pesing, dan timbunan daging
lebih cepat.
2. Pejantan tidak digunakan lagi sebagai pemacek.
3. Menghidari pejantan yang kurang berkualitas mengawini calon induk
yang baik.
4. Pejantan yang mempunyai sifat buas akan menjadi jinak.
Hal ini didukung oleh Agri (2011)yang menyatakan bahwa
kastrasi perlu dilakukan untuk mempertahankan kualitas daging seperti
kualitas fisik (bau), menghindari ternak jantan yang berkualitas jelek
mengawini calon-calon induk yang bagus, dan menjinakkan babi
jantan yang memiliki sifat buas.

3.2. Tatalaksana Rutin

3.2.1. Sanitasi kandang

Sanitasi kandang merupakan kegiatan yang penting dilakukan


guna menekan pertumbuhan bibit penyakit,usaha peternakan babi
milik bapak Agus Salean,sanitasi kandang dilakukan sekali dalam satu
minggu dengan menggunakan larutan Virtox.
Adapun kandungan-kandungan yang terdapat pada larutan
Virtox,dapat dilihat pada tabel berikut:

7
Tabel2.kandungan-kandungan larutan virtox.
No Kandungan Jumlah
1 Amonium cloide 20%
2 Glutaraldehide 30%
Sumber : Peternakan babi Milik Bapak Agus Salean, 2016

Kotoran babi di bersihkan menggunakan peralatan seperti sapu,


serokan,penggaruk, dan sekop. Kotoran babi di kumpul lalu diangkat
menggunakan ember untuk dibuang ketempat pembuangan limbah.
Kotoran babi yang masih menempel di lantai kandang disiram air
bersihagar lantai benar-benar bersih untuk selanjutnya dilkukan
penyiraman disinfektan Glutanol secara merata pada dinding dan
lantai kandang,kemudian dibilas dengan menggunakan air bersih.
Menurut AKK(2012)Sanitasi merupakan penjagaan kesehatan
lewat kebersihan kandang dan tubuh babi itu sendiri.
Lantai kandang didisinfektan dengan Lysol,Creolin,atau bahan
lainnya agar semua kotoran dan bibit penyakit lainnya bisa musnah.

3.2.2. Pemberian pakan dan air minum.

Waktu pemberian pakan di peternakan babi bapak Agus


Salean dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 06.00
wita dan sore hari pukul 16.00 wita.
Pakan yang biasa diberikan di peternakan babi bapak Agus
Salean yaitu dedak padi, tepung jagung dan pakan komplit butiran
babi (grower) CP552.
Biasanya dedak padi, tepung jagung, dan pakan komplit di
campur dengan ukuran 10 karung (1 karung 50 kg), ½ karung
tepung jagung (25 kg), ½ pakan komplit (25 kg).

8
Tabel 3. Informasi nutrisi pakan komplit CP552.

No Kandungan nutrisi Jumlah Persentase


1 Kadar Air Max 15%
2 Protein _ 18,0 – 20%
3 Lemak Min 5,0%
4 Serat Max 7,0%
5 Abu Max 8,0%
6 Calcium Min 0,85%
7 Phospor Min 0,70%
Sumber:PT Charoen Pokphand Indonesia.

Bahan – bahan yang dipakai adalah jagung, dedak, tepung


ikan, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung daging dan tulang,
pecahan gandum, bungkil kacang tanah, canola, tepung daun,
vitamin, calcium, fosfat, dan trace mineral.
Antibiotic : zinc bacitracin.
Bacteriostatic : furazolidon.
Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa nutrisi yang paling
banyak adalah protein, fungsi protein yaitu untuk membentuk
jaringan-jaringan tubuh.
Adapun fungsi pakan bagi ternak babi yaitu :
1. Untuk kebutuhan hidup pokok.
Dengan adanya pakan maka ternak babi dapat
mempertahankan hidupnya karena pakan merupakan sumber
energi, karbohidrat, dan lemak.
2. Untuk kebutuhan produksi.
Pakan berfungsi untuk kebutuhan produksi bagi tubuh yaitu
dengan mengkonsumsi pakan yang memiliki kadar nutrisi yang
baik dan berkualitas maka ternak babi akan mengalami
pertumbuhan bobot badan yang cepat.
3. Untuk kebutuhan reproduksi.
Pakan merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi ternak babi
dimana pakan digunakan untuk kebutuhan reproduksi ternak
babi yang digunakan sebagai pemacek, jika diberikan pakan

9
yang mengandung nutrisi yang baik maka akan mempercepat
pertumbuhan atau berkembangnya alat-alat reproduksi dan
dapat memproduksi sperma yang banyak sebaliknya betina
dapat memproduksi sel-sel telur sehingga dapat dikatakan
sebagai betina produktif.
Fungsi air minum bagi ternak yaitu :
- Sebagai pengatur suhu pada tubuh ternak .
- Melancarkan proses metabolisme dalam pencernaan.
- Air digunakan untuk minum dan menyuci peralatan
kandang.
Hal ini didukung oleh Sihombing (2006) yang menyatakan
bahwa dalam pemeliharaan ternak babi harus menggunakan
bahan makanan yang berkualitas tinggi dan diramu baik untuk
memenuhi kebutuhan zat-zat makanan bagi ternak tersebut dan
menghasilkan performans produksi dan reproduksi yang baik.

3.2 Manajemen Pemeliharaan

3.2.1. Penanganan kelahiran

Hariadi Prasetya (2012) tanda – tanda babi yangakan


melahirkan adalah perut turun ke bawah, urat daging di sekitar vulva
mengendor, vulva membengkak berwarna merah dan mengeluarkan
lendir, ambing mengeras, puting berwarna kebiruan dan nafsu makan
menurun.
Di peternakan babi milik bapak Agus Salean, induk babi yang
mulai mendekati kelahiran segera di pindahkan ke kandang
beranak.Tujuan utama induk babi di pindahkan ke kandang beranak
adalah agar pada saat proses kelahiran anak babi tidak tertindih
tubuh dari induk ataupun digigit oleh induk yang lainnya,pada
prinsipnya penanganan kelahiran ini bertujuan untuk menyelamatkan

10
induk dan anak yang akan dilahirkan serta merupakan bagian penting
untuk keselamatan anak babi selanjutnya.
Anak babi yang baru lahir segera dibersihkan dari selaput
lendir yang menutupi lubang hidung dan mulut, agar anak babi bisa
segera bernafas dengan lancar melalui mulut dan hidung. Tali pusar
tidak dipotong melainkan dibiarkan putus dengan sendirinya.Anak
babi yang baru lahir disegera didekatkan pada induk agar
mendapatkan colostrum, sebab air susupertama (colostrum)
mengandung zat-zat dan antibiotic yang berguna sebagai kekebalan
tubuh anak babi tersebut.
Hal ini didukung oleh AKK(1981) menyatakan bahwa tali
pusar dibiarkan putus dengan sendirinya.Setelah itu barulah bisa
dipotong sepanjang 2,5cm dan didisinfeksikan dengan menggunakan
yodium atau obat merah untuk menghindari infeksi.

3.2.1 Pemeliharaan anak babi (genjik).

Pemeliharaan anak babi dilakukan sejak anak babi lahir sampai

disapih,adapun kegiatan pemeliharaan anak yang dilakukan yaitu:

1. Penyuntikan Ferdex /Menambahkan zat besi pada anak.

Anak babi berumur 0 hari sampai dengan umur 10 hari


merupakan hari-hari yang kritis, terutama terhadap penyakit
kekurangan zat besi (anemia). Ada beberapa penyebab anemia
yaitu :
- Karena anak babi kedinginan dan keadaan kandang lembab.
- Kekurangan mineral, khususnya zat besi, tembaga, dan
cobalt.
Di peternakan babi milik bapak Agus Saleancara
penambahan zat besi yang biasa dilakukan adalah dengan

11
penyuntikan ferdex pada anak babi yang berumur 3 hari dengan
dosis 1ml per ekor.
Adapun kandungan-kandungan yang terdapat pada Ferdex yaitu:
- Fe 100mg
- Phanol 0,5mg
Prasetya (2012) menyatakan bahwa anak babi yang berumur
tiga hari diberikan penyuntikan Ferdex (yang mengandung zat
besi) dengan cara injeksi.

2. Pemotongan gigi.

Anak babi yang baru lahir setelah tiga hari akan dilakukan
pemotongan gigi taring, adapun tujuan pemotongan gigi taring
adalah :
- Ketika sedang menyusui pada induknya, anak tersebut tidak
akan melukai puting susu induknya.
- Mencegah adanya kanibalisme pada anak babi.
Hal ini sesuai dengan AKK (2012) yang menyatakan
bahwa anak babi yang baru lahirgiginya sudah tumbuh sempurna
dan tajam hal ini merugikan induknya ketika sedang menyusui
akibat gigitan pada puting susu induknya sehingga induknya
merasa kurang nyaman ataupun sesama anak babi karena
terjadinya kanibalisme, pemotongan gigi taring bisa dilakukan
dengan menggunakan alat khusus seperti tang.

3. Pemotongan ekor

Kegiatan pemotongan ekor pada anak babi baru lahir di


lakukan ketika anak babi tersebut berumur tiga hari.
Adapun tujuan pemotongan ekor adalah:
- Mempermudah proses perkawinan baik itu kawin alam
maupun kawin suntik (IB)

12
- Untuk mencegah terjadinya kanibalisme.
- Proses pertumbuhan bobot badan sebagian tidak lari keekor.
Sihombing (1997) menyatakan bahwa anak babi perlu
dilakukan pemotongan ekor karena bertujuan untuk menghindari
kanibalisme dan mempermudah dalam proses perkawinan seperti
Inseminasi Buatan(IB).

4. Kastrasi

Untuk menghasilkan kualitas daging yang baik dan


pertumbuhan bobot badan yang cepat,maka ternak jantan perlu
dikastrasi,kegiatan kastrasi di peternakan babi milik bapak Agus
Salean dilakukan dengan cara kastrasi terbuka yaitu dengan cara
pembedahan guna mengeluarkan testes.
Adapun tujuan –tujuan kastrasi yaitu:
- Mempertahankan kualitas daging,karena daging babi yang
sudah dikastrasi dagingnya akan lebih bagus,tidak berbau
pesing,dan timbunan daging lebih cepat.
- Pejantan tidak digunakan lagi untuk pemacek.
- Menghindari pejantan yang kurang berkualitas mengawini
calon induk yang bagus.
- Pejantan yang mempunyai sifat buas akan menjadi jinak.
Ardana dan Putra (2008) menyatakan bahwa kastrasi
perlu dilakukan untuk mempertahankan daging seperti kualitas
fisik(bau),menghidari ternak jantan yang berkualitas jelek
mengawini calon-calon induk yang bagus dan menjinakkan babi
yang memiliki sifat buas.

13
3.2.2 Pemeliharaan Fase Starter

Ternak babi fase starter yaitu anak babi yang masih menyusui
sampai dengan umur 8-10 minggu (AKK 2012).
Pemeliharaan fase ini dilakukan semenjak babi menyusui
sampai disapih.Anak babi fase starter biasanya masih sangat sensitif
dan rentan terhadap lingkungan sehubungan dengan hal-hal tersebut
makapara peternak harus benar-benar memberikan perlakuan yang
cermat. Salah satunya dengan menjaga suhu anak babi, karena
biasanya anak babi mudah menggigil karena kulitnya tidak memiliki
perlindungan bulu seperti anak domba atau kambing. Pemeliharaan
yang di lakukandi peternakan bapak Agus Salean adalah
1. Pemberian pakan.
Peternakan milik bapak Agus Salean pemberian pakan
diberikan dalam bentuk kering dengan jumlah 1,5kg/ekor/hari.
Menurut AKK (2012) pada fase starter ternak harus mendapat
ransum starter yang terdiri dari :
- Komposisi bahan makanan yang mudah dihisap oleh anak
babi dan mudah dicerna.
- Kandungan serat kasarnya rendah 3%.
- Kandungan protein 20% - 22%.

2. Pemberian air minum.


Pemberian air minum di lakukan secara Adlibitum atau secara
terus menerus.

3.2.3 Pemeliharaan Fase Grower

Fase grower adalah fase saat-saat pertumbuhan babi yang paling


cepat dan merupakan fase yang paling efisien dalam
mengkonfersikan makanan untuk mencapai berat hidup. Babi pada

14
fase grower adalah babi yang memiliki bobot rata-rata 33-60 kg dari
umur 16 minggu sampai 24 minggu.
Pada fase ini kebutuhan makannya harus diperhatikan. Menurut
AKK (2012) kebutuhan zat makanan ransum babi periode grower
yaitu energi metabolisme sebanyak 3265 kkal, protein kasar 15% dan
kandungan serat kasar ransum 5%. Pada peternakan ini pemberian
pakan untuk fase grower yaitu 4 kg/ekor/hari.

3.2.4 Pemeliharaan Fase Finisher

Babi finisher yaitu babi dewasa yang digemukkan sebagai babi


potong yang beratnya sekitar 50-100 kg. Pada periode ini
pemeliharaan dilakukan harus cermat. Pada peternakan ini adalah
sama dengan babi grower dengan volume pemberian 4 kg/ekor/hari.
Menurut AKK (2012) pakan yang diberikan untk babi finisher 2,75-
3,50 kg dan kandungan serat kasar 15%.
Pemberian pakan pada fase finisher cukup diberikan
4kg/ekor/hari, tujuannya adalah untuk menghasilksan daging yang
berkualitas dimana tidak memiliki lemak yang banyak atau tingkat
keempukan atau kealotan lebih baik.
Hal ini didukung oleh Sihombing (1997)yang menyatakan
bahwa babi finisher tidak perlu diberikan pakan yang banyak
(kelebihan protein), karena jikalau diberikan pakan yang berprotein
tinggi akan menyebabkan ternak babi banyak lemak.

3.2.5 Pemeliharaan Induk Bunting

Pemeliharaan induk bunting yang dilakukan di peternakan


babi milik bapak Agus Salean,yaitu induk bunting yang dipelihara
tersendiri pada kandang individu, induk bunting yang mendekati
masa melahirkan akan dipindahkan ke kandang melahirkan.

15
1. Pemberian pakan dan air minum.

Pemberian pakan dan air minum untuk induk bunting di


peternakan babi milik bapak Agus Salean dilakukan 2x dalam
sehari dengan cara di taburkan diatas lantai kandang,sedangkan
air minum diberikan secara Adlibitum.
Peternakan babi milik bapak Agus Salean pemberian
pakan dilakukan dengan sistem kering,jumlah pakan yang di
berikan adalah 5kg/ekor/hari.
AAK(2012)seekor induk muda dengan 8 ekor anak =
2,5kg + (8x0,25kg) = 4,50kg,makanan induk + hijauan segar.

2. Pindah kandang.

Induk bunting ynag telah mencapai umur kebuntingan 3


bulan 2 minggu akan dipindahkan ke kandang melahirkan,dengan
tujuan untuk menghindari resiko kecelakan seperti terinjak dan
tergigit oleh babi induk yang lainnya.
AKK(2012) pemindahan induk yang sudah pernah
beranak 2 – 3hari sebelum melahirkan,guna memperkenalkan
tempat baru dimana babi tersebut akan melahirkan .
Untuk menjaga keselamatan anak babi ketika
dilahirkan,induk yang segera melahirkan perlu diawasi sehingga
anak babi yang dilahirkan bisa dibantu dengan membersihkan
lendir-lendir yang masih menempel terutama pada bagian hidung
agar proses pernapasan menjadi lancar dan normal.
Adapun tanda – tanda seekor babi yang akan melahirkan,
yaitu : vulva mengendor dan berwarna kemerahan, ambing
mengeras,puting berwarna kebiruan,nampak gelisah,nafsu makan
berkurang dan perut turun ke bawah.

16
3.2.6 Pemeliharaan Induk Menyusui.

Dalam pemeliharaan ini yang perlu diperhatikan adalah


pemberian pakan terutama pakan komplit hal ini bertujuan untuk
meningkatkan produksi air susu dari induk dan untuk meningkatkan
pertumbuhan anak babi sebelum lepas susu / sapihan.
Adapun pakan komplit yang di berikan pada ternak babi di
usaha peternakan babi milik bapak Agus Salean yaitu CP552, pada
pakan komplit ini sudah terdapat kandungan nutrisi yang bermutu
dimana pada pakan CP552 ini terkandung protein yang tinggi
mencapai 18,0% sampai 20,0%.
Hal ini didukung oleh Agri (2012) yang menyatakan bahwa
untuk mencapai produksi yang optimal, maka pemberian pakan harus
sesuai dengan kebutuhan ternak untuk hidup pokok dan
pertumbuhannya.

3.2.7 Pemeliharaan Induk Kering Kandang

Babi induk kering kandang diperlakukan setelah anak babi lepas


susu / sapihan, induk tersebut dipindahkan ke kandang baterey atau
kandang individu untuk dikawinkan lagi dalam jangka waktu 5 – 7
hari.
Sihombing (1997)bahwa induk kering kandang yang telah
menyapih anaknya kemudian melakukan perkawinan kembali untuk
menghasilkan anak,dimana induk kering kandang baru dikawinkan
kembali 5 -7 hari setelah penyapihan .

3.2.8 Pemeliharaan Pejantan

Pemeliharaan pejantan di peternakan babi milik bapak Agus


Salean yaitu pejantan dipelihara dalam kandang individu,jumlah
pakan yang di berikan adalah 5kg/ekor/hari,cara pemberian pakan

17
untuk pejantan dilakukan dengan cara ditaburkan dalam tempat
pakan yang sudah tersedia dalam kandang,air minum diberikan
secara Adlibitum.

3.3 . Manajemen Perkawinan

Proses mengawinkan babi di peternakan babi milik bapak Agus Salean


dilakukan dengan cara kawin alam, dengan prosedur pejantan digiring ke
kandang babi betina yang sedang birahi,di kandang betina babi pejantan akan
beradaptasi dengan babi betina yaitu dengan cara saling menyentuh dan
mencium vulva serta bagian tubuh lain dari ternak babi betina birahi,setelah
itu juga pejantan akan menaiki betina birahi,apabila pejantan kesulitan
memasukan penis ke vulva maka perlu di bantu untuk mengarahkan penis babi
ke vulva betina birahi tersebut,setelah itu pejantan dibiarkan turun dengan
sendirinya,kemudian pejantan segera dikeluarkan dari kandang betina dan
digiring ke kandang pejantan.

3.4 . Manajemen Perkandangan

Perkandangan yang digunakan di peternakan babi milik bapak Agus


Salean yaitu: kandang batterey, kandang individu,kandang koloni,kandang
melahirkan,dinding dan lantai kandang terbuat dari semen,kandang juga di
lengkapi dengan selang air yang langsung terpasang dari bak penampung
untuk mempermudah pembersihan dan sanitasi kandang dan pemberian air
minum.
1. kandang batterey

Kandang ini digunakan untuk babi induk dan pejantan semuanya


dilengkapi dengan tempat air minum,dengan ukuran kandang : panjang
235cm,tinggi93cm,lebar 65cm.

18
2. kandang individu

Kandang ini digunakan untuk induk babi bunting yang dilengkapi


dengan tempat pakan dan air minum,ukuran kandang yaitu : panjang
260cm,tinggi 66cm,lebar 135cm.

3. kandang melahirkan

Kandang ini digunakan untuk induk bunting yang segera melahirkan


dan yang sudah melahirkan yang dilengkapi dengan tempat pakan dan air
minum dan saluran pembuangan kotoran dengan ukuran kandang : panjang
300cm,lebar 194cm,tinggi 90cm.

4. kandang koloni.

Kandang ini digunakan untuk babi-babi fase grower dan finisher yang
di lengkapi dengan tempat pakan dan air minum dan saluran pembuangan
kotoran,dengan ukuran kandang yaitu : panjang 390 cm,tinggi 72cm,lebar
310cm.

3.5 . Manajemen Kesehatan Ternak

3.5.1. Pengobatan Penyakit.

Jenis penyakityang biasa menyerang anak babi di peternakan


babi milik bapak Agus Salean adalah penyakit mencret putih (white
scours) penyebabnya adalah Eschercilia coli,biasanya kotoran yang
keluar adalah kotoran berwarna putih seperti kapur,pengobatan untuk
penyakit ini adalah dengan cara penyuntikan Medoxi-LA dengan dosis
1ml untuk anak babi umur 1 minggu.
Kegunaan Medoxi-LA :

lepstopirosis,erysipelas,scours(mencret),enteritis bacterial dan

pneumonia.

19
Kandungan Medoxi-LA yaitu : Okytetracyline base 200mg dan

bahan pembantu sampai 1ml.

20
BAB IV
PENANGANAN HASIL

4.1 . Produksi Perusahaan

Produksi utama peternakan babi milik bapak Agus Salean ini yaitu
daging babi dan anak babi sapihan,pemotongan babi dilakukan sekali dalam
satu hari,jumlah babi yang dipotong perharinya adalah 1-2ekor,umur babi
fattening yang siap dipotong adalah 6 bulansedangkan anak babi yang siap
dijual adalah ketika anak babi tersebut sudah disapih.

4.2 Pemasaran

Pemasaran adalah hal terpenting dalam sebuah usaha,hal ini merupakan


penentu keberhasilan dalam suatu usaha,dengan pemasaran,keuntungan akan
diperoleh dan akan mengembalikan modal yang telah dikeluarkan .
Bentuk pemasaran dari usah peternakan babi milik bapak Agus Salean

ini dilakukan secara langsung tanpa mencarikan pelanggan,dimana konsumen

datang membeli produk(daging babi) secara langsung di kios daging babi.

Untuk lebih lengkapnya harga penjualan daging dapat dilihat pada tabel

berikut:Tabel 4. Harga penjualan daging babi.

Bagian tubuh Harga(Rp) /kg


Has 70.000
Iga 60.000
Isi paha 75.000
Tulang cincang 50.000
Hati 30.000
Bagian kepala 30.000
Sumber:peternakan babi milik bapak Agus Salean 2016.

Penjualan daging babi potong ini habis terjual dalam sehari,berat hidup dari

babi yang di potong adalah 80-100kg.

21
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan Praktik Kerja Lapang(PKL) di peternakan babi milik


bapak Agus Salean,dapat di simpulkan bahwa tatalaksana pemeliharaan yang
dimulai dari pemeliharaan Induk bunting, fase starter,grower,dan finisher
cukup baik dan sesuai dengan teori yang didapatkan . Di peternakan babi
milik bapak Agus Salean pemberian pakan dan penanganan kelahiran masih
bersifat sederhana tetapi pelaksanaannya cukup bagus.

5.2 Saran

Dengan melihat jumlah karyawan yang masih kurang sementara


pekerjaan yang cukup membutuhkan tenaga kerja yang banyak maka
terjadinya kewalahan dalam kegiatan pemeliharaan ternak babi,seperti waktu
pemberian pakan dan pembersihan kandang yang sering terlambat,oleh karena
itu perlu penambahan jumlah tenaga kerja/karyawan kandang,sehingga proses
pemeliharaan menjadi lancar.

22
DAFTAR PUSTAKA

AAK. (2012). Beternak babi. Kanisius, Yogyakarta.


Agri F. (2011). Cara Mudah Usaha Ternak Babi.Penerbit Cahaya Atma.

Yogyakarta.

Ardana I.B dan Putra H.K. (2008).Ternak Babi, Manajemen Reproduksi,

Produksi dan Penyakit.penerbit Undayana University Press,

Denpasar bali.

Prasetya, H. (2012). Semakin Hoki Dengan Beternak Babi. Pustaka Baru Press.

Yogyakarta.

Sihombing D. T. (1997). Ilmu Ternak Babi. Gadjah Mada Univrsity Press,

Yogyakarta.

Sihombing D. T. (2006). Ilmu Ternak Babi.Gadjah Mada University Press.

Yogyakarta.

23
LAMPIRAN
Gambar 1. Pemberian Pakan dan Air Minum pada babi Induk dan Finishe

Bagan 1

Gambar 2. Kastrasi pada Anak Babi.

Bagan 2

24
Bagan 3

Gambar 3. Perkawinan secara Alami pada Babi.

Gambar 4. Kandang Baterrey dan Kandang Melahirkan.

25
Proses Melakukan Kastrasi Finishing Proses Kastrasi

Pemberian Pakan Duroc Pemberian Pakan Pada Babi Landrace

26

Anda mungkin juga menyukai