Anda di halaman 1dari 37

Anatomi dan Fisiologi

Kelenjar Susu (Mammary gland) =


Ambing (Udder)

Tujuan:
1. Memahami struktur eksternal dan internal
kelenjar susu (ambing)
2. Dimana dan bagaimana susu disekresikan
3. Mempelajari Pertumbuhan dan
Perkembangan Ambing
(Growth and development of udder =
mammogenesis)
Inti materi:

• 1. Anatomi kelenjar susu


• 2. Struktur internal kelenjar susu
• 3. Fisiologi kelenjar susu
Pendahuluan
• Pemerahan merupakan proses perangsangan
sapi untuk mengalirkan susunya ke bawah (milk
let down) dan memudahkan peternak sapi perah
mengeluarkan-nya untuk dikonsumsi sendiri atau
untuk dijual.
• Oleh karena itu pemerahan tidak sepenuhnya
merupakan proses alami.
• Peternak sapi perah harus memanipulasi proses
alami tersebut agar dia memperoleh keuntungan
yang maksimum.
• Oleh karenanya perlu bagi seseorang (peternak)
memahami proses alami tersebut supaya dapat
memanipulasinya.
Apa itu Kelenjar Susu (Mammary
Gland )= Ambing (Udder) ?
Kelenjar susu merupakan organ yang
mempunyai struktur sekresi susu yang
meliputi: puting (teat), sistem duktus (duct
system) dan lobus (lobes) - lubulus (lobules)
dari jaringan sekretori (secretory tissues)=
sel epitel (epithelial cells)

Kelenjar susu merupakan modifikasi kelenjar


keringat (sweat glands) yang merupakan
kelenjar eksokrin (exocrine gland), yang
mensekresikan susu dan berperan sebagai
kelenjar asesoris (accessory glands) terhadap
Kelenjar Susu (Ambing)
• Umum untuk semua mamalia
• Merupakan kelenjar eksokrin
• Fungsi:
– Memberi makan anaknya
– Memproduksi immunoglobulins untuk
perlindungan anak yang baru dilahirkan
• Tergantung pada banyak hormon yang sama
yang mengontrol reproduksi
Kelenjar susu (mammary glands) merupakan fitur
utama yang membedakan mamalia dari jenis
hewan lainnya.

Cow Goat Sheep

Kelenjar susu merupakan organ yang, pada mamalia,


memproduksi susu untuk makanan anaknya.
Puting (teats) dan kelenjar susunya (glands) dapat berada
disepanjang kedua garis susu (milk lines), dua garis yg kurang
lebih paralel sepanjang bagian depan (ventral) tubuhnya.

Pig Cat Mouse

Secara umum sebagian besar mamalia kelenjar susunya


berkembang berpasangan sepanjang garis susu tersebut,
dengan jumlah mendekati jumlah anak yang dilahirkan saat
itu.
Jumlah dan letak kelenjar susu yang komplek dan yang
sederhana bervariasi pada mamalia yang berbeda..

Elephant Human
Jumlah dan letak kelenjar susu yang secara normal
dijumpai di berbagai mamalia:
Species Anterior Intermediate Posterior Total
(thoracic) (abdominal) (inguinal)
Goat, sheep, 0 0 2 2
horse
Cattle 0 0 4 4
Cat 2 2 0 4
Dog 2 4 2-4 8-10
Mouse 6 0 4 10
Pig 6 6 4 16
Elephants, 2 0 0 2
primates
Anak gajah yang sedang menyusu
(suckling baby elephants)
Anak gajah yang sedang menyusu
(suckling baby elephants)
Beberapa contoh spesies yang menggambarkan variasi letak
secara anatomi dan jumlah kelenjar susu atau puting.

Spesies Letak (area) Jumlah Jumlah


Kelenjar susu puting
Cow inguinal (groin) 4 4
Ewe, doe inguinal (groin) 2 2
Mare inguinal (groin) 4 2
Sow abdomen 10-14 10-14
Cat abdomen 10-14 10-14
Dog abdomen 10-14 10-14
Human thoracic (pectoral) 2 2
Elephant thoracic (pectoral) 2 2
Fitur External Ambing Sapi
• Penampakan ambing bervariasi tergantung
kedewasaan dan status fisiologis.
• Pada sapi perah ambing sangat besar dan dapat
mencapai berat hingga 60 kg.
• Ambing dibagi ke dalam empat kuarter (quarter)
yang disebut kelenjar – masing-masing kelenjar
(kuarter) mempunyai puting pokok/utama).
• Empat kelenjar atau kuarter yang terpisah :

– Depan (fore) = 40% dan belakang (rear) = 60%


– Pembagian antara kuarter depan dan belakang
tidak begitu jelas.
– Sisi kanan dan kiri dipisahkan oleh median
intermammary groove
– Tidak ada hubungan di antara kuarter
Anatomi Ambing (Sapi)
• Terletak di area groin
(inguinal)
• Terdiri dari empat kelenjar
yang terpisah (kuarter
=quarter), tiap kelenjar
mempunyai satu puting
(teat) dengan satu pembuka
(opening)

• Kuarter belakang (rear


quarters) meliputi 55-60%
dari total berat ambing dan
memproduksi susu 55-60%.
• Total berat: 50 pound
ambing kosong + 60
pound susu dalam
kelenjar, atau 110
pound menggantung di
tubuh menjelang
pemerahan ---->
• Oleh karena itu
perlekatan
(attachment) ambing
pada tubuh adalah
kritis
Sistem Penyangga
(Suspensory System)

• Sistem penyangga:
median dan lateral
suspensory ligaments

• Paruh kanan dan kiri


dipisahkan oleh
intermammary groove
Letak ambing, kuarter, puting, proporsi
dan perlekatan
Bagaimana struktur anatomi spesifik dari ambing yang terlibat
dalam menyangga/ menahan ambing terhadap dinding tubuh?

• Sapi pd gambar A mempunyai


ambing yg melekat/
berpegang kuat pada dinding
tubuh.

• Sebaliknya, sapi pd gambar B


mempunyai ambing ‘dalam’ yg
menggantung ke bawah jauh
dari tubuh.

• Apa perbedaan struktur


penyangga antara sapi A dan
sapi B
Struktur External dan Internal

• Teat, streak canal dan sphincter, teat cistern


• Gland (udder) cistern
• Fatty tissue
• Connective tissue
• Milk ducts
• Lobules, lobes
• Alveoli, secretory (epithelial) cells
• Lumen
• Myoepithelial cells, oxytocin hormone,
capillary bed
Internal ambing mempunyai dua tipe jaringan (tissue) utama:

• Connective (fibrous)
tissue or collagen
• Fatty tissue (adipose
cells), dan
• Secretory (glandular)
tissue:
– Milk ducts
– Lobules, lobes
– Alveoli, secretory
(epithelial) cells
– Lumen
– Myoepithelial cells,
oxytocin hormone,
capillary bed
Struktur Internal Kelenjar Susu
(mammary gland)
Struktur Internal Kelenjar Susu
(mammary gland)
Struktur Internal Kelenjar Susu
(mammary gland) Sapi

• Diagram sistem
duktus dalam satu
kuarter kelenjar
susu sapi dengan
ilustrasi satu lobus.

• Four quarters are


fused into a single
gland complex.
Diagram alveolus yang menunjukkan lumen, epithelial
cells, myoepithelial, dan capillaries.
Lobus (lobe) dan lobulus (lobules)
a. Lobulus: mengandung 150 - 225
alveoli
b. Merupakan jaringan yang
melibatkan sintesa susu.
Sel epitel (secretory/ epithelial
cells): mensintesa dan
mensekresikan susu ke dalam
lumen alveoli
c. Jaringan yang melibatkan
transportasi susu
Susu mengalir dari lumen alveoli,
ducts, major ducts, gland cistern,
teat cistern, teat meatus
d. Myoepithelial cells: Menutupi
permukaan alveoli dan duktus
kecil menurun di antara lobulus:
berkontraksi dalam proses milk
ejection.
Alveolus
• Diagram gland complex yang
ditemukan pada kuda betina
(mare).

• Diagram penampang melintang


sruktur penyangga kelenjar susu
pada sapi dilihat dari belakang.

• Ligamen pengangga luar (lateral


suspensory ligaments): tidak elastis,
dan terdapat lamela (lamellae =
lingkaran konsentris) ke arah
ambing, berlanjut dengan rangka
interstisial .
Ligamen penyangga tengah (median
suspensory ligament): elastis, dan
dapat meregang (molor) bila ambing
terisi penuh dengan susu.
Sistem Vaskularisasi Darah

• Pasokan darah menuju kelenjar susu adalah


sangat penting untuk berfungsinya kelenjar
susu. Semua prekursor susu berasal dari
darah.
• Sekitar 400 - 500 unit darah melewati kelenjar
susu untuk setiap unit susu yang disintesa oleh
sapi perah yang berproduksi susu tinggi; yakni
~280 ml per detik
• Kambing perah berproduksi susu tinggi
mempunyai rasio yang lebih rendah (460:1)
antara darah yang mengalir ke kelenjar susu:
susu yang di produksi, dibanding kambing
produksi rendah (1000:1).

• Hal ini berarti bahwa jumlah darah yang


mengalir ke kelenjar susu bisa sama untuk
kambing berproduksi tinggi dan rendah, tetapi
efisiensi ekstraksi komponen dari darah ketika
darah melewati kelenjar susu sangat penting.
Prinsip ini kemungkinan sama pada sapi.
• Total volume darah ambing untuk sapi yang
sedang laktasi adalah sekitar 8% dari total volume
darah tubuh, sedangkan untuk sapi yang tidak
sedang laktasi adalah sekitar 7,4%.
• Ada peningkatan 2-6 kali darah yang mengalir ke
kelenjar susu mulai 2-3 hari sebelum beranak
(prepartum).
• Menurunnya produksu susu dengan berlanjutnya
laktasi bukan disebabkan oleh menurunnya aliran
darah ke kelenjar susu, tetapi disebabkan oleh
berkurangnya sel sekretori (secretory/ epithelial
cells) melalui proses kematian sel (apoptosis).
Growth and development of udder
(mammogenesis)
• Development during the Fetal Period
• Development during the Pre-pubertal
Period
• Development during the Post-pubertal
Period
• Development during Pregnancy
• Development during Lactation
Fetal Period

• The udder of the bovine female begin


developing in early fetal life.
• At birth, the teats are apparent, the teat
cistern and gland cistern are also present.
• Secretory or glandular parts are not
developed at this time.
Pre-pubertal Period
• Isometric growth for the first 3-6 month after
birth.
• Ducts system enlarge a little.
• Udder size increases by the continued increase
in fat and connective tissue.
• No development of the secretory tissue occurs
at this time.
• Allometric growth occurs till 1 year of age, return
to isometric growth. Growth and development of
duct network invades adipose tissue.
• Major portion is the fat pad.
• Prior to puberty, there is little duct development
or growth of secretory (glandular) tissue.
Post-pubertal Period

• Estrogen stimulates large duct system


development.
• Recurring estrus cycle stimulates rapid growth of
the secretory (glandular) tissue, the ducts show
much branching into udder.
• Progesterone causes development of the lobulo-
alveolar system.
Pregnancy

• Udder growth accelerates throughout pregnancy,


and it is fastest during the later stage of
pregnancy.
• Extensive lobulo-alveolar development occurs
only during pregnancy!
• Milk secretory cells develop only during
pregnancy.
• This period is extremely important in determining
the number of secretory cells in lactating gland
and subsequent production of milk.
• Estrogen and progesterone together establish
geometric cell multiplication to occur.
Lactation

• Number of mammary cells in the lactating gland


are critical for milk production.
• Mammary cell numbers continue to increase
short after parturition (calving=give birth)
.

Anda mungkin juga menyukai