Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BAKTERI DASAR

“METABOLISME PROTEIN”
DOSEN PENGAMPU:

DISUSUN OLEH:
1. Yuniar Fatma 1913353025
2. Kania Fhara Ramanandita 1913353026
3. Diah Kusumaning Ayu P 1913353027
4. Alisya Gita Putri Tajuddin 1913353028
5. Fitria 1913353029
6. Muhammad Ilham Tisan 1913353030
7. Katrina Chika Ramadhani 1913353031
8. Iqbal Ubaydillah 1913353032
9. Ermala Dewi 1913353033
10. Muhammat Irvan Saputra 1913353034
11. Bella Puspita 1913353035
12. Shalsa Ayu Sabila 1913353037

POLITEKNIK KESEHATAN NEGRI TANJUNG KARANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT.atas limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah kami yang berjudul “Metabolisme protein” . Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Bakteri Dasar. Dalam proses
penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan
bimbingan para dosen, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Dalam menyusun makalah ini juga kami menyadari masih banyaknya kekurangan,
sehingga kami juga sangat membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna dapat
lebih menyempurnakan lagi penyusunan makalah dimasa yang akan datang.Akhir kata semoga
makalah ini berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya dan khususnya bagi kami,
terimakasih atas perhatiannya.

Bandar Lampung, 20 November 2020

Penulis
Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 1
1.2Rumusan Masalah..................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan masalah......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1Pengertian Protein dan Asam Amino........................................................................................ 3
2.1.1 Protein……………………………….................................................................................... 3
2.1.2 Asam Amino…………………….......................................................................................... 3
2.2 Pengertian Metabolisme……………………………………………………………………... 4
2.3 Proses Metabolisme Protein dan Asam Amino…………………………………………........ 5
2.4 Penguraian Protein dalam Tubuh……………………………………………………………. 6
2.5 Asam Amino dalam Darah………………………………………………………………...… 8
2.6 Kelainan Metabolisme Protein………………………………………………………………. 8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................. 11
3.2 Saran....................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos yang berati “yang paling utama”. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer-monomer Asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul Protein mengandung karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N) dan kadang
kala sulfur (S) serta fosfor (P). Protein berfungsi sebagai zat utama pembentuk dan pertumbuhan
tubuh.Sebagai zat utama pembentuk maksudnya Protein merupakan zat utama pembentuk sel-sel
tubuh dan digunakan sebagai sumber energi jika berkurang karbohidrat dan lemak di dalam
tubuh.Kebanyakan Protein merupakan enzim atau subunit enzim.Asam amino merupakan unit
pembangun Protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida pada setiap ujungnya.
Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Dari keseluruhan
Asam amino yang terdapat di alam hanya 20 Asam amino yang yang biasa dijumpai pada
protein. Tidak semua Asam amino terdapat di dalam molekul Protein, karena memiliki tugas
lain. Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme Protein
dan Asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan peranan
enzim. Beberapa fungsi protein dapat dijabarkan sebagai berikut :
(Almatsier, prinsip dasar ilmu gizi, 2005)
a. Pertumbuhan dan Pemeliharaan
Sebagian protein tubuh berbentuk hormon pertumbuhan, maka fungsi protein termasuk
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan dengan  proses sintesis dan degerasi protein,
pertumbuhan dan pemeliharaan sel maupun jaringan tubuh yang rusak tetap akan tertangani
dengan baik oleh protein tubuh.
b. Pembentukan Ikatan-Ikatan Esensial Tubuh
Hormon-hormon tubuh dan enzim merupakan bentukan ikatan-ikatan tubuh yang bertindak
sebagai katalisator atau membantu perubahan-perubahan biokimia yang terjadi didalam
tubuh, dengan mengonsumsi protein yang cukup maka ikatan-ikatan ini akan berfungsi
dengan baik.
c. Mengatur Keseimbangan Air
Cairan dalam tubuh manusia dipisahkan oleh membran-membran sel. Membran-mebran sel
ini dengan bantuan protein memliki fungsi untuk menjaga homestatis dari cairan itu sendiri,
salah satu masalah yang timbul jika terjadi kekurangan ptotein adalah dengan terjadinya
edema pada bagian tubuh tertentu.
d. Netralitas Tubuh
Sebagian besar jaringan tubuh membutuhkan pH netral untuk menjalankan fungsinya dan
protein dapat bereaksi terhadap asam dan basa dalam tubuh untuk menjaga pH kondisi
konstan.
e. Pembentukan Antibodi
Tinggi rendahnya daya tahan tubuh sangat bergantung pada pembentukan antibodi dalam
tubuh dan kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi ini sangat bergantung pada tinggi
rendahnya protein tubuh sebab protein tubuhlah yang mampu untuk membentuk enzim-
enzim yang berguna dalam pembentukan antibodi ini.
f. Mengangkut Zat Gizi
Dalam hal transportasi sari-sari makanan dalam tubuh protein juga memliki andil yang
sangat besar sebab segian besar dari zat-zat gizi didalam tubuh hanya bisa diangkut oleh
protein.
g. Sebagai Sumber Energi
Beberapa sumber makanan yang kaya akan protein yaitu sumber makanan hewani seperti
telur,susu, ikan, daging, unggas, dan kerang. Sumber protein nabati antara lain kacang
kedelai, dan hasil olahannya seperti tempe dan tahu, serta jenis kacang-kacangan lainnya.
Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida
pada setiap ujungnya. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam
amino yang biasa dijumpai pada protein. Tidak semua asam amino terdapat didalam molekul
protein karena memiliki tugas lain.
Sama halnya dengan proses metabolisme pada komponen lain, pada metabolisme protein
dan asam amino juga terjadi anabolisme dan katabolisme yang juga membutuhkan peranan
enzim. Sehingga kita harus tahu bagaimanan proses metabolisme protein dan asam amino.
Sehingga kita harus tahu bagaimana proses metabolisme dari Protein dan Asam amino.
Maka dari itu kami menyusun makalah ini yang di dalamnya kami berusaha memaparkan
dan menjelaskan secara rinci, bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino.
Sehingga para pembaca dapat memahami secara jelas proses metabolisme Protein dan Asam
amino.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang kami angkat untuk di bahas pada makalah kami ini adalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino ?
2. Apa pengertian metabolisme ?
3. Bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino ?
4. Bagaimana penguraian Protein dalam tubuh ?
5. Bagaimana keadaan Asam amino dalam darah ?

1.3. Tujuan Penyusunan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan makalah kami ini antara lain sebagai
berikut :
1. Untuk menjelaskan pengertian, fungsi dan sumber Protein dan Asam amino.
2. Untuk menjelaskan pengertian metabolisme.
3. Untuk menjelaskan bagaimana proses metabolisme Protein dan Asam amino.
4. Untuk mengetahui bagaimana penguraian Protein dalam tubuh .
5. Untuk mengetahui bagaimana keadaan Asam amino dalam darah .

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Protein dan Asam amino


2.1.1 Protein
Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Protein adalah
zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi sebagai pembangun dan pengatur bagi
tubuh. Protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen yang tidak dimiliki oleh
lemak atau karbohidrat. Molekul protein juga mengandung posfor, belerang serta beberapa
protein memiliki unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto, 2009). Protein berasal dari
bahasa yunani yaitu proteos, artinya yang utama atau yang di dahulukan. Protein ditemukan oleh
ahli kimia Belanda, Geraldus Mulder (1802–1880). Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino
(20 jenis asam amino) yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Dari dua puluh macam
asam amino, tubuh orang dewasa membutuhkan delapan jenis asam amino esensial yaitu lisin,
leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, sedangkan untuk anak-anak yang
sedang tumbuh, ditambahkan dua jenis lagi yaitu histidin dan arginin. Adapun contoh asam amino
non esensial yaitu prolin, serin, tirosin, sistein, glisin, asam glutamat, alanin, asam aspartat,
aspargin, ornitin (Irianto dan Waluyo, 2004).
Komposisi rata-rata unsur kimia yang terdapat dalam protein adalah karbon 55%, hidrogen
7%, oksigen 23%, nitrogen 16%, sulfur 1% dan kurang dari 1% fosfor. Unsur nitrogen adalah
unsur utama protein, karena terdapat di dalam semua protein akan tetapi tidak terdapat pada
karbohidrat dan lemak. Molekul protein lebih kompleks daripada karbohidrat dan lemak dalam
hal berat molekul dan keanekaragaman unit-unit asam amino yang membentuknya (Almatsier,
1989). Protein bagi tubuh berfungsi untuk perbaikan semua jaringan di dalam tubuh termasuk
darah, enzim, hormon, kulit, rambut, dan kuku. Protein pembentukan hormon untuk pertumbuhan
dan mengganti jaringan yang aus, perkembangan seks dan metabolisme. Protein juga berguna
untuk melindungi supaya keseimbangan asam dan basa di dalam darah dan jaringan terpelihara,
selain itu juga mengatur keseimbangan air di dalam tubuh.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fosfor.Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan
polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup.Selain itu, protein merupakan
salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia.Protein ditemukan oleh Jöns
Jakob Berzelius pada tahun 1838. Sumber Protein; makanan yang mengandung protein atau
merupakan sumber protein yaitu Daging, Ikan, Telur, Susu, dan produk sejenis Quark,
Tumbuhan berbji, Suku polong-polongan, Kentang.
Protein memiliki peran yang penting bagi tubuh manusia antara lain sebagai berikut :
- Sumber energy
- Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan
- Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody
- Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel

Tabel Fungsi dari protein secara terperinci adalah sebagai berikut :


Contoh :
Katalitik Enzim Katalase pepsinStruktural Protein struktural Kolagen, elastin, keratin
Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, MyosinPenyimpanan Protein angkutan Kasein (susu),
ovalbumin (telur), feritin (penyimpan besi)Pengangkutan Protein angkutan Albumin serum
(asam lemak) hemoglobin (oksigen)Pengatur Protein hormon
enzim pengatur Insulin Fosfofruktokinasa Perlindungan Antibodi Protein penggumpal Imun
globulin Trombin, fibrinogen Tanggap toksik Protein toksin Toksin bisa ular, toksin bakteri
(bortulisme, difteri). Protein menyusun ¾ zat padat tubuh yaitu otot, enzim, protein plasma,
antibodi, hormon.Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide.Banyak
protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa. Macam protein fibrosa: kolagen
(tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin (rambut, kuku); dan aktin-miosin. Macam
protein yaitu :
1. Peptide: 2 – 10 asam amino
2. Polipeptide: 10 – 100 asam amino
3. Protein: > 100 asam amino
4. Antara asam amino saling berikatan dengan ikatan peptide
5. Glikoprotein: gabungan glukose dengan protein
6. Lipoprotein: gabungan lipid dan protein.

Rantai polipeptida melipat sedemikian rupa memben-tuk suatu struktur yang khas
(konformasi) di dalam protein.Konformasi tersebut merupakan bentuk tiga dimensi suatu protein
yang membentuk struktur protein. Terdapat empat struktur pada protein: struktur pri-mer,
sekunder, tersier, dan ada yang berbentuk quar-terner. Struktur protein primer adalah suatu
urutan linier asam amino yang bergabung melalui ikatan peptida.Struktur sekunder dari suatu
protein meliputi suatu pelipatan pada rantai polipeptida.Secara umum ada dua bentuk umum dari
struktur sekunder yaitu α-helix dan β-pleated sheet (konformasi β). Bentuk α-helix adalah
silindris, terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang parallel sepanjang sumbu helixnya. Pada
tipe konformasi β, ikatan hidrogen terbentuk diantara rantai polipeptida yang berdekatan atau
berdampingan secara parallel atau anti parallel.Struktur tersier protein adalah bentuk atau
susunan tiga dimensi dari semua asam amino di dalam polipeptida.Bentuk protein secara alamiah
atau bentuk protein aktif berada dalam bentuk struktur tersier yang ditentukan oleh banyak ikatan
non kovalen.Jika suatu protein terdiri dari dua atau lebih polipeptida dinamakan struktur
quarterner.Hemoglobin pada sel darah merah manusia terdiri atas 4 rantai polipeptida maka
dinama-kan sebagai struktur quarterner.Masing-masing subunit poli-peptida dapat dihubungkan
dengan ikatan kovalen (misalnya ikatan disulfide) atau ikatan non kovalen (interaksi elektro-
statik, ikatan hidrogen, atau interaksi hidrofobik).Kebanyakan protein merupakan enzim atau
subunit enzim.Suatu protein merupakan untaian dari asam amino yang saling berikatan melalui
suatu ikatan peptida.Ikatan peptida merupakan suatu ikatan kovalen antara gugus α-amino dari
suatu asam amino dengan gugus α-karboksilat dari asam amino lainnya.
Ketika dua asam amino bergabung dengan satu ikatan peptida maka dinamakan
dipeptida.Penambahan sejumlah asam amino menghasilkan rantai yang panjang dari gabungan
asam-asam amino yang dinamakan oligopeptida (mengandung sampai 25 residu asam amino)
dan polipeptida (mengandung > 25 residu asam amino).

2.1.2. Asam Amino


Asam amino adalah asam karboksilat yang mempunyai gugus amino. Berdasarkan
biosintesis Asam amino tebagi dua jenis Asam amino yaitu :
1. Essential : Histidin, Isoleusin, Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan,
Valin.
2. Nonessential : Alanin, Arginin, Asparagin, Asam aspartat, Cysteine, Asam glutamat,
Glutamine, Glycine, Proline, Serine, Tyrosine, Hydroxylysine, Hydroxyproline.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak dapat di sintesis oleh tubuh dan
berasal dari makanan yang kita makan. Sedangkan asam amino non essential adalah asam
amino yang dapat disintesis oleh tubuh dan yang berasal dari tubuh.
Sumber asam amino :
1. Protein dalam makanan
2. Proses synthesa asam amino nonessential (transaminasi terhadap metabolite)
3. Degradasi protein tubuh.
Kegunaan asam amino :
- Membentuk protein yang dibutuhkan
- Membentuk glukosa
- Membentuk badan-badan keton, dll
- Menghasilkan energy
- Membentuk molekul nonprotein (derivat asam amino).
-
2.2. Pengertian Metabolisme
Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Proses
metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme. Anabolisme adalah proses
sintesis molekul kimia kecil menjadi besar yang mebutuhkan energi (ATP), katabolisme adalah
proses penguraian molekul besar menjadi molekul kecil yang melepaskan energi (ATP).

2.3. Proses Metabolisme Protein dan Asam amino


Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus halus,
dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat makanan yang
mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil terlebih dahulu
sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam
amino → masuk darah.Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan.Didalam
sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Hati merupakan
jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein Perubahan kimia dalam proses
pencernaan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim saluran pencernaan yang mengkatalisis
hidrolisis protein menjadi asam amino.
Protein dalam makanan dicerna dalam lambung dan usus di katabolisme menjadi asam amino
yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah.Asam amino dalam darah di bawa ke hati menjadi asam
amino dalam hati (ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati
(intra sel) dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh.
Asam amino yang dibawa ke hati dikatakan ekstra sel karena sebagian asam amino dalam
hati ini kemudian akan dibawa sebagian keluar dari sel atau menuju ke seluruh jaringan tubuh
yang membutuhkan. Setelah masuk ke jaringan-jaringan tubuh asam amino ini akan masuk ke
sel-sel tubuh (asam amino dalam sel). Dan sebagiannya lagi tetap didalam hati (intra sel) sebagai
cadangan protein dalam tubuh, bila tubuh kekurangan protein maka asam amino ini diubah
menjadi protein dan sebaliknya jika tubuh membutuhkan asam amino dari dalam tubuh maka
protein di rombak kembali menjadi asam amino. Dan asam amino ini juga berfungsi membentuk
senyawa N lain yang berfungsi untuk pembentukan sel-sel tubuh, senyawa nitrogen ini
merupakan bagian utama dari semu protein, enzim, dan proses metabolik yang disertakan pada
sintesa dan perpindahan energi.
Keseimbangan nitrogen tubuh dikatakan positif bila n masuk tubuh > n yg keluar dari tubuh
berarti sintesis protein > katabolismenya, terjadi misalnya pada masa penyembuhan, masa
pertumbuhan, masa hamil keseimbangan nitrogen yg negatif berarti katabolisme protein >
sintesisnya, terjadi misalnya pada waktu kelaparan, sakit keseimbangan nitrogen yg setimbang
terdapat pada orang dewasa normal dan sehat.Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang
digunakan maka asam amino diubah menjadi asam keto. Proses perubahan tersebut terjadi dalam
siklus asam sitrat. Atau diubah mejadi urea. Berikut proses perubahan asam amino menjadi asam
keto dalam siklus sitrat. Asam amino yang dibuat dalam hati atau dihasilkan dari proses
katabolisme protein dalam hati, dibawa oleh darah kedalam jaringan untuk digunakan. Proses
anabolisme dan katabolisme terjadi dalam hati dan jaringan. Asam amino yang terdapat dalam
darah berasal dari tiga sumber yaitu:
1. Absorbsi melalui dinding usus
2. Hasil katabolisme protein dalam sel
3. Hasil anabolisme asam amino dalam sel
2.4. Penguraian Protein dalam Tubuh
Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein tubuh,
khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses tersebut sebanyak
75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru, sedangkan 20-25% sisanya akan
membentuk Urea. Jika jumlah protein terus meningkat maka protein sel dipecah jadi asam amino
untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak.Pemecahan protein jadi asam amino
terjadi di hati dengan proses; deaminasi atau transaminasi.
Deaminasi proses pembuangan gugus amino dari asam amino dalam bentuk urea.
Transaminasi proses perubahan asam amino menjadi asam keto. Deaminasi maupun transaminasi
merupakan proses perubahan protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs. Pemecahan
protein dalam tubuh yaitu sebagai berikut :
1. Transaminasi; alanin + alfa-ketoglutarat → piruvat + glutamate
2. Diaminasi; asam amino + NAD+ → asam keto + NH3.
Amonia (NH3) merupakan racun bagi tubuh yang dapat meracuni otak sehingga menjadi
coma, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal, sehingga harus diubah dahulu jadi urea (di
hati), agar dapat dibuang oleh ginjal. Namun jika hati ada kelainan (sakit) maka proses
perubahan NH3 menjadi urea terganggu dan akan menimbulkan penumpukan NH3 dalam
darah yang disebut uremia. Berikut siklus urea untuk pengeluaran NH3 dari dalam tubuh.
Asam amino yang berlebih akan diuraikan dan tidak disimpan. Untuk mempertahankan
kesehatan, seorang dewasa membutuhkan 30-60 gram protein setiap hari. Mutu protein
ditentukan dari kelengkapan asam aminonya, jika ada asam amino yang terserap melalui
proses pencernaan dan penyerapan namun asam amino tersebut tidak dibutuhkan di
dalam tubuh maka asam amino yang bersangkutan akan segera diuraikan menjadi urea.
Karena itu kelebihan konsumsi protein (asam amino) yang berlebih tidak akan
memberikan manfaat apapun. Dalam tubuh protein mengalami perubahan tertentu dengan
kecepatan yang berbeda untuk tiap protein karene untuk tiap protein memiliki panjang
dan urutan asam amino yang berbeda. Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan
protein yaitu :
1. Sel mati, komponennya mengalami proses katabolisme dan dibentuk sel baru.
2. Masing-masing protein mengalami proses katabolisme dan terjadi sintesis protein
baru, tanpa ada sel mati.
3. Protein dikeluarkan dari dalam sel, kemudian diganti dengan sintesis protein baru.

Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan
untuk memproduksi senyawa Nitrogen yang lain, untuk mengganti N yang telah dikeluarkan dari
tubuh dalam bentuk urea. Adapun enzim yang berperan dalam penguraian protein adalah : Enzim
Protease intrasel berperan dalam menghidrolisis ikatan peptida internal protein sehingga terjadi
pelepasan peptida yang kemudian akan diuraikan menjadi asam amino bebas oleh enzim
peptidase. Enzim-enzim lain yang bertugas menguraikan asam amino menjadi unit-unit asam
amino adalah enzim endopeptidase, aminopeptidase dan karboksipeptidase

2.5. Asam Amino dalam Darah


Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara pembentukan
asam amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam
amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim tersebut
adalah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, dipeptidase, dan
tripeptidase. Dalam keadaan puasa (asam amino) dalam darah biasanya sekitar 3,5 – 5 mg / 100
ml darah. Dan akan meningkat segera setelah buka puasa sekitar 5-10 mg/ 100 ml darah.
Kemudian turun kembali setelah 4-6 jam.Jumlah (asam amino) dalam jaringan kira-kira 5-10 kali
lebih besar daripada dalam darah.

2.6. Kelainan Metabolisme Protein


Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Gangguan metabolisme protein
menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam tubuh.Protein merupakan sumber energi bagi
tubuh.Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan ditemukannya
penyakit yang terjadi karena kekurangan protein.Kekurangan protein hampir selalu disertai
dengan kekurangan energi.Hubungan antara kekurangan protein dan energi dapat tejadi karena
protein merupakan salah satu sumber utama pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita
makan kurang mengandung kurang mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein
lebih banyak untuk menjadi energi. Ini berarti protein dalam tubuh akan semakin berkurang.
Penyakit yang terjadi karena kekurangan energy dan protein ini biasa disebut dengan penyakit
Kurang Energi Protein (KEP).
Penyakit ini ditemukan pada anak-anak atau ibu hamil. Penyakit KEP ini juga dapat
menyerang rang dewasa. Misalnya pada orang yang mengalami kelaparan dalam waktu yang
lama atau menderita penyakit kronis. Namun pada umumnya penyakit terjadi pada anak-anak
antara usia 2-5 tahun, ketika mereka berhenti minum ASI dan menerima makanan tambahan.
Yang kurang mengandung protein atau tidak sama sekali. Ketika penyakit KEP ini menyerang
seorang anak, maka akan mucul gejala-gejala seperti kekurangan energi (Marasmus) dan
kekurangan protein (Kwashiorkor). Pada penderita Marasmus pertumbuhan penderita/anak yaitu
berat badan dan tinggi badan terganggu, penderita sangat kurus, adanya perbesaran hati, kulit
tampak keriput, pada bagian muka terdapat kulit yang berlipat-lipat sehingga muka anak seperti
muka orang tua yang sudah keriput, mudah terserang diare, infeksi saluran pernapasan dan batuk
rejan. Pada penderita Kwashiorkor ciri-ciri yang terjadi adalah adanya gangguan pada
pertumbuhan berat badan dan tinggi badan, lemah, kurus, apatis, kulit tampak kering, rambut
tipis atau jarang, kehilangan nafsu makan, diare, adanya perbesaran pada hati, dan anemia.
Defisiensi protein terjadi pada pemasukan protein kurang → kekurangan kalori, asam amino,
mineral, dan faktor lipotropik.Akibatnya :
1. Pertumbuhan tubuh
2. Pemeliharaan jaringan tubuh
3. Pembentukkan zat anti dan serum protein akan terganggu.
4. Penderita mudah terserang penyakit infeksi, perjalanan infeksi berat, luka sukar sembuh
dan mudah terserang penyakit hati akibat kekurangan faktor lipotropik.
Ada 2 penyakit akibat gangguan metabolism protein yaitu Disebabkan karena beberapa hal
tersebut :
1. Hipoproteinemia.
2. Exkresi protein darah berlebihan melalui air kemih
3. Pembentukan albumin terganggu spt pada penyakit hati
4. Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit
ginjal
5. Hipo dan Agammaglubulinemia Ada 3 jenis :
a. Hipoagammaglobulinemia congenital
- Penyakit herediter, terutama anak laki-laki antara 9 – 12 th
- Mudah terserang infeksi. Kematian sering terjadi akibat infeksi
- Plasma darah tidak mengandung gamma protein
- Dapat terjadi penyakit hipersensitivas (ex: penyakit artritis) karena tubuh tidak dapat
membentuk Ig.
b. Hipo (a) gammaglobulinemia didapat Pada pria dan wanita pada semua usia ditandai
dengan:
- Penderita mudah terkena infeksi
- Terjadi hiperplasi konpensatorik sel retikulum → mengakibatkan limfadenopathi dan
splenomegali
- Hipoagammaglobulinemia sementara
- Hanya ditemukan pada bayi
- Merupakan peralihan pada waktu gamma globulin yang didapat dari ibu habis dan
anak harus membentuk gamma globulin sendiri.
Penyakit karena kelebihan metabolisme protein tidak ditemukan secara langsung tapi
kelbihan produksi protein dapat disebabkan karena gangguan kerja insulin. Seperti
misalnya diabetes mellitus, dan diabetes insipidus.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Protein adalah komponen penting atau utama bagi sel hewan atau manusia. Protein
adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer
dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Protein adalah zat makanan berupa asam-asam amino yang berfungsi
sebagai pembangun dan pengatur bagi tubuh. Protein terdiri atas rantai-rantai asam
amino (20 jenis asam amino) yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Dari
dua puluh macam asam amino, tubuh orang dewasa membutuhkan delapan jenis asam
amino esensial yaitu lisin, leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin,
treonin, sedangkan untuk anak-anak yang sedang tumbuh, ditambahkan dua jenis lagi
yaitu histidin dan arginin
2. Matabolisme adalah segala proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Proses metabolisme terbagi menjadi dua yaitu Anabolisme dan Katabolisme
3. Proses metabolisme protein dimulai dari proses pencernaan di mulut sampai di usus
halus, dilanjutkan dengan proses metabolisme asam amino. Yaitu sebagian besar zat
makanan yang mengandung protein dipecahkan menjadi molekul-molekul yang lebih
kecil terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari saluran pencernaan.Protein diabsorpsi
di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah.Dalam darah asam amino
disebar keseluruh sel untuk disimpan.Didalam sel asam amino disimpan dalam
bentuk protein (dengan menggunakan enzim). Protein dalam makanan dicerna dalam
lambung dan usus di katabolisme menjadi asam amino yang diabsorbsi dan dibawa
oleh darah.Asam amino dalam darah di bawa ke hati menjadi asam amino dalam hati
(ekstra sel), kemudian asam amino tersebut ada yang di simpan dalam hati (intra sel)
dan sebagian dibawa oleh darah ke jaringan-jaringan tubuh.
4. Manusia melakukan pergantian protein tubuh sebanyak 1-2 % dari total protein
tubuh, khususnya protein otot. Dari total asam amino yang dihasilkan melalui proses
tersebut sebanyak 75-80% digunakan kembali untuk sintesis protein baru, sedangkan
20-25% sisanya akan membentuk Urea. Jika jumlah protein terus meningkat maka
protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam
bentuk lemak.Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses;
deaminasi atau transaminasi.
5. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada keseimbangan antara
pembentukan asam amino dan pengunaannya. Pada proses pencernaan makanan,
protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim yang
bersangkutan. Enzim-enzim tersebut adalah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi
peptidase, amino peptidase, dipeptidase, dan tripeptidase.
6. Gangguan metabolisme protein menyebabkan ketidakseimbangan zat-zat dalam
tubuh. Salah satu penyakit akibat gangguan metabolisme protein dijelaskan dengan
ditemukannya penyakit yang terjadi karena kekurangan protein.Kekurangan protein
hampir selalu disertai dengan kekurangan energi.Hubungan antara kekurangan
protein dan energi dapat tejadi karena protein merupakan salah satu sumber utama
pengahasil energi. Jika dalam makanan yang kita makan kurang mengandung kurang
mengandung energi maka tubuh akan mengambil protein lebih banyak untuk menjadi
energi.

3.2. Saran
Hendaknya pembahasan tentang Metabolisme protein dapat lebih di perdalam, mengingat
bahasan yang disajikan dalam makalah ini masih sangat sedikit. Sehingga diharapkan
pengetahuan kita tentang metabolism protein akan lebih baik, guna menunjang pengetahuan
yang kita miliki sebagai seorang mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.co.id/amp/s/anggriawanaf.wordpress.com/2015/03/25/makalah-
metabolisme-protein/amp/
http://www.scribd.com/mobile/doc/116501947/Makalah-Biokimia-Metabolisme-Protein-Dan-Asam-
Amino
http://media.unpad.ac.id/thesis/23110/2009/230110090067_i_2330.pdf
http://old.analytical.chem.itb.ac.id/coursesdata/20/Materi/Bagian_III_asam_amino_dan_peptida.pdf

Anda mungkin juga menyukai